You are on page 1of 28

Suri Drat, Fungsi dan Cara Penggunaannya

1. Pengertian :
Suri Drat ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa ulir/drat. Alat ini dibuat dari bahan baja
pelat. Satu set mal ulir terdiri dari beberapa buah mal. Mal ini ada yang terdiri hanya satu macam
ulir saja, misalnya withworth dan ada juga yang terdiri dari dua macam ulir yaitu ulir withworth dan
ulir metrik. Pada rumahnya terdapat tanda withworth 55 dan metrik 60.
2. Kegunaan/Fungsi :
Suri Drat difungsikan untuk menentukan ulir dari suatu baut atau mur. dengan menyesuaikan antara
mal dengan ulir yang akan ditiru setelah itu digunakan untuk settingan pada panel mesin bubut. Hal
ini penting dilakukan dalam pembuatan ulir pada benda kerja supaya mendapatkan hasil yang sama
antara master produk dengan benda kerja.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Jika kita akan memeriksa drat baut/mur, maka rapatkan mal itu pada drat tersebut.
b. Bila mal itu masuk dengan tepat pada ulir tersebut itu artinya ukuran drat tersebut sama dengan
ukuran ulir yang terdapat pada mal tersebut.
c. Apabila mal tidak cocok dengan drat yang diperiksa maka gantilah dengan mal-mal lainnya
sampai cocok/sesuai.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian dari Suri Drat yaitu 0,25.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Sesudah menempelkan suri drat dengan drat dengan tepat, maka itulah ukuran dari drat tersebut.
Lalu catat hasil pengukurannya.
6. Bagian-bagian :
Crest ialah bagian puncak dari ulir.
Root ialah bagian terendah dari ulir.
Flank ialah bagian yang menghubungkan crest dan root.
1

Thread angle ialah sudut yang terbentuk dari beberapa flank yang berdekatan.
Sudut flank ialah sudut yang terbentuk antara flank dengan garis normal dan garis pitch.
Major diameter ialah diameter yang terbentuk dari jarak antar crest yang berseberangan.
Minor diameter ialah diameter yang terbentuk dari jarak antar root yang berseberangan.
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga bisa langsung
digunakan dan memudah kan bagi siapa saja yang menggunakannya.
8. Nama Lain :
Mal Ulir.
9. Jenis-jenis :
Suri Drat Whitworth.
Suri Drat Metrik.
10. Cara Merawat :
Bersihkan suri drat sebelum maupun setelah digunakan, bersihkan bagian yang sekiranya kotor.
Beri minyak atau pelumas tipis pada suri drat jika sedang tidak digunakan.
Simpan suri drat ditempat yang kering dan dingin.
Pemeliharaan yang utama untuk mal-mal yaitu menjaganya dari karat dan rusaknya bidang periksa.
11. Skala utama/Skala nonius :
Skala utama terdiri dari 0,25 sampai 6,00mm bagi ulir metric, dan antara 2,5 sampai 28 gang per
inchi untuk ulir inchi.

Radius gauge, Fungsi dan Cara Penggunaannya

1. Pengertian :
Radius Gauge Merupakan lempengan tipis logam dengan radius cekung dan radius cembung pada
ujungnya. Alat ini dibuat dalam satu set dan terdiri dari beragam ukuran, tiap tiap gauge memiliki
ukuran radius yang berbeda-beda
2. Kegunaan/Fungsi :
Umumnya digunakan untuk membandingkan lengkungan radius cembung atau cekung pada suatu
benda kerja.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Tempelkan blade radius pada sebuah benda kerja dan perhatikan seberapa baik lengkungan gauge
sesuai dengan radius benda kerja.
Apabila lengkungan gauge dengan benda kerja belum sempurna, maka tukar dengan blade radius
gauge yang lebih pas.
Tahan gauge supaya tetap bersentuhan dengan benda kerja hal ini akan dapat membandingkan
akurasi antara benda kerja dengan radius gauge.
Setelah itu catat hasil pengukurannya.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian Radius gauge ialah 0,4 mm.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Masukkan Radius Gauge pada celah yang akan diukur, bila gauge tersebut masuk secara presisi atau
tepat maka itulah hasil ukuran dari celah tersebut.
6. Bagian-bagian :
Double sided blades.
Inscribed measurement.
Concave radius.
Convex radius.
3

Locking devices.
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga bisa langsung
digunakan dan memudahkan penggunanya
8. Jenis Jenis nya :
Radius Gauge 1 7, Radius Gauge 15,5 25, Radius Gauge 7,5 15
9. Cara Merawat :
Bersihkan alat ini sebelum maupun sesudah pemakaian.
Simpan ditempat yang kering dan dingin.
Beri minyak atau pelumas tipis pada radius gauge jika sedang tidak dipakai.
Jaga agar alat tetap bersih.
10. Skala Utama/Skala Nonius :
Skala utama terdiri dari ukuran 0.4, 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, 0.9 milimeter dan seterusnya.

Mistar Baja, Perawatan dan Cara Membacanya

Pengertian :
Mistar baja atau juga dikenal dengan Penggaris Baja merupakan sebuah alat pengukur suatu benda
dan alat bantu menggambar agar untuk menggambar garis lurus. Mistar baja ialah alat ukur yang
terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat
guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada juga gabungan inchi dan
centimeter/milimeter.
Manfaat/Fungsi :
Untuk Mengukur benda kerja.
Untuk Mengukur panjang, lebar, tebal, dan tinggi.
Pengukuran penggaris baja dengan satuan milimeter, centimeter, dan inchi.
Di samping itu penggaris baja bisa dipakai juga untuk mengukur dan menentukan batas-batas
ukuran.
Dan juga bisa digunakan sebagai pertolongan menarik garis pada waktu menggambar pada
permukaan benda pekerjaan.
Cara Menggunakan :
Cukup dengan merapatkan benda ukur pada landasan tumpuan / balok landas.
Letakkan mistar baja di atas benda ukur, posisikan titik nol di salah satu ujung bend yang ingin di
ukur panjangnya.
Kemudian baca ukuran panjang benda tersebut.
Kemudian Tandai atau catat hasil pegukurannya
Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian penggaris baja ialah 1 mm atau 0,1 cm.
Cara membaca Skala dan Hasil :
Pembacaan skala pada penggaris baja dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca.

Bagian-bagian :
Bagian Depan yang terdapat garis-garis ukuran dalam milimeter, centimeter, dan inchi.
Bagian belakang.
Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga mudah digunakan bagi
siapa saja.
Nama Lain : Mistar baja.
Jenis-jenis :
Mistar baja 15 cm. Misar baja 30 cm. Mistar baja 60 cm. Mistar baja 100 cm. Mistar baja 150 cm.
Mistar baja 200 cm.
Cara Merawat :
Bersihkan setelah Penggaris Baja digunakan, caranya dengan basahi dengan oli atau minyak lalu
bersihkan dengan kain lap. Simpan di tempat yang kering.
Skala utama / Skala nonius :
Skala utama penggaris baja yaitu 1 mm.

Waterpass, Fungsi dan Cara Penggunaannya

1. Pengertian :
Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu titik acuan ke
acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk
mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk
bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu artinya waterpass telah terpasang dengan benar.
Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik.
2. Kegunaan/Fungsi :
Digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik
pengukuran secara vertikal ataupun horizontal.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Caranya dengan menempatkan permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek
kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah
alat waterpass. Sedangkan untuk mengecek ketegakan maka bisa dilihat gelembung pada bagian
ujung waterpass. Guna memastikan apakah bidang benar benar rata maka gelembung harus tepat
berada ditengah alat yang ada.
4. Tingkat ketelitian :
Tingkat ketelitian waterpass ialah 1.5 mm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :


a. Pada skala utama tentukan besar derajat dan menit dengan melihat jarum yang berhimpit pada
skala, setiap skala mempunyai nilai 10.
b. Pada skala nonius juga menentukan besar derajat jarum yang berhimpit dengan skala, dengan
besar sudut setiap skala 20.
c. Jumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius.
6. Bagian-bagian :

Tabung nivo.

Waterpass.

7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, karena itu alat ini bisa langsung
digunakan dan memudahkan penggunanya.
8. Nama lain : Leveling
9. Jenis-jenis :

Waterpass digital.

Waterpass manual.

10. Cara Merawat :

Bersihkan Waterpass baik sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian-bagian


yang sekiranya kotor.

Simpan di tempat yang aman.

Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi
temperatur.

11. Skala utama/skala nonius :


Skala pada rambu ukur (BA, BB, dan BT) dibaca dan dicatat di lembar survey 5.

Meteran, Fungsi dan Cara Penggunaanya

1. Pengertian :
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll Meter ialah alat
ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 50 meter. Meteran ini sering digunakan oleh
tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5
mm. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang
dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam
ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur umumnya dibagi pada
interval 5 mm atau 10 mm.
Roll Meter juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai ialah tingkat pemuaian
dikarenakan perubahan suhu udara. Dan daya regang ialah perubahan panjang disebabkan regangan
atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis Roll Meter, yang di bagi
berdasarkan bahan yang dipakai dalam pembuatannya.
2. Kegunaan/Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut,
membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita
dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan
pengukuran, dan pita tidak lepas ketika mengukur.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke ujung
yang berbeda yaknik ke objek yang akan diukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat alangkah baiknya bila dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang ujung awal
meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran dan orang yang
kedua memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin
dan letakkan meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada meteran yang tepat dititik yang
dituju. Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang di dapatkan dari hasil
pengukuran dari kedua titik.
4. Tingkat ketelitian :
Tingkat ketelitian Roll meter yaitu 0,5 mm.
9

5. Cara membaca Skala dan Hasil :


Posisi arah pandangan kedua mata harus lurus dan tepat ke Roll meter.
Lihat ada skala yang ada pada roll meter.
Baca hasilnya.
6. Bagian-bagian :
Kotak meteran.
Meteran/Pita besi tipis.
Plat stainless pada ujung titik meteran.
Gantungan pada kotak meteran.
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pumbuatanny, hal ini memudahkan kita karena
kita bisa langsung menggunakannya langsung.
8. Nama lain :
Meteran. Meteran Kelos. Pita ukur / tape.
9. Jenis-jenis :
METERAN ATAU PITA UKUR DARI KAIN ( METALIC CLOTH ).
METERAN ATAU PITA UKUR BAJA ( STEEL TAPE ).
METERAN ATAU PITA UKUR BAJA ALOY ( STEEL ALLOY ).
10. Cara Merawat :
Bersihkan Roll Meter sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian yang sekiranya kotor
Simpan Roll Meter ditempat yang aman.
Kembalikan Roll Meter ke tempatnya setelah digunkan
11. Skala utama / Skala nonius :
Skala utama terletak di bagian Roll Meter yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran
10 m, 20 m, 30 m , 50 m dan 100 m.

10

Spring Caliper, Pengertian dan Cara Membacanya

1. Pengertian :
Spring Caliper Memiliki dua kaki dan salah satu ujungnya disambung menjadi satu dan dilengkapi
dengan spring guna mengembalikan/mempertahankan Spring Caliper untuk selalu terbuka. Alat ini
juga dilengkapi dengan screw pengikat guna mempertahankan Spring Caliper pada posisi yang
dikehendaki. Spring Caliper dipakai untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak bisa
dijangkau oleh alat ukur, misal: mistar baja, outside micrometer. Contoh penggunaannya yaitu
untuk pengukuran Track Roller pada mesin.
2. Kegunaan / Fungsi :
Dipakai untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak dapat diraih oleh alat ukur yang
lain.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Kendorkan screw pengikat hingga kaki dari Spring Caliper membuka sesuai benda yang mau
diukur.
b. Dekatkan dengan benda kerja.
c. Rekatkan sampai menyentuh benda kerja.
d. Putar screw pengikat guna mempertahankan posisi kaki Spring Caliper.
e. Lepaskan Spring Caliper dari benda kerja.
f. Ukur bagian ujung kaki Spring Caliper dengan Mistar Baja.
g. Catat hasilnya.
4. Tingkat Ketelitian :
Keakuratannya (0.125 cm)+0.0005 inchi.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Dengan memakai bantuan alat. cotohnya mistar baja, penggaris, dan lain-lain.
6. Bagian-bagian :

11

Sendi jangka, Mur penyetel, Jangka luar, Kaki


7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah terkalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga bisa langsung dipakai
tanpa perlu kaibrasi sendiri
8. Nama lain :
Jangka Outside. Outside Caliper.
9. Jenis-jenis :
a. Spring Outside Calipers.
b. Firm joint screw adjusting outside calipers.
c. Firm joint screw adjusting inside calipers.
d. Spring inside calipers.
e. Hermaphrodite calipers.
10. Cara Merawat :
bersihkan permukaan pengukuran dan bagian bagian lain yang terasa kotor, dan gunakan bahan anti
korosi. Bagian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang bagus.

12

Micrometer, Pengertian dan Cara Menggunakannya

1. Pengertian :
Micrometer Merupakan alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki ketelitian 0.01 mm.
2. Fungsi / Kegunaan :
Micrometer berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang
kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, dan sebagainya. Kegunaan utama micrometer ialah
untuk mengukur besaran panjang dengan presisi lebih.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Buka pengunci micrometer setelah itu buka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari
benda yang akan diukur caranya dengan putar rachet knob.
b. Masukkan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil.
c. Gerakkan spindle ke arah benda kerja caranya dengan putar rachet knob sampai terdengan klik
(jangan terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh).
d. Kunci micrometer agar spindle tidak bergerak.
e. Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitan micrometer yaitu 0,01 mm.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Posisikan micrometer tegak lurus terhadap arah pandangan.
b. Baca skala utama pada micrometer (garis bagian atas menunjukkan angka bulat dalam satuan
mm, sedangkan garis bawah menunjukkan bilangan setengah dalam satuan mm).
c. Baca skala nonius yakni garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama (50
bagian). Setelah itu hasilnya kalikan dengan ketelitian dari mikrometer, hasilnya adalah skala
nonius.
d. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan skala noniusnya. Jarak strip di atas garis
pada outer sleeve yaitu 1 mm, dan jarak strip di bawah garis yaitu 0.05 mm, Sedangkan nilai satu
strip pada thimble adalah 0.01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
13

6. Bagian-bagian :
Poros Tetap (Anvil)
Poros Geser (Spindle)
Pengunci (Lock Clamp)
Rangka/bingkai (Frame)
Skala utama (Sleeve)
Skala nonius (Thimble)
Pemutar
Rachet
7. Cara Kalibrasi :
Mengkalibrasi angka 0 :
a. Mula-mula bersihkan terlebih dahulu poros tetap (anvil) dan poros geser (spindle) dengan kain
yang bersih. Kemudian putar ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan
stopper sampai berbunyi tanda klik-klik 2 atau 3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup.
Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock clamp.
b. Perlu diketahui. Putar lah rachet stopper pelan-pelan, bila terlalu cepat , timble akan berputar
berlebihan karena inertia dari timble, sehingga pembacaan menjadi salah.
c. Micrometer sudah dikalibrasi dengan benar apabila titik 0 thimble sudah lurus dengan garis
pada outher sleeve.
Menyetel titik 0 :
d. Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kunci spindle dengan lock clamp. Kemudian dengan
memakai penyetel putar outer sleeve sampai tanda 0 thimble lurus dengan garis. Setelah
penyetelan selesai , periksa kembali tanda 0
e. Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kunci spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper
sampai thimble bebas, luruskan tanda 0 timble dengan garis outer sleeve , dan kencangkan
kembali ratchet stopper. Sesudah penyetelan selesai periksa kembali titik 0 untuk memastikan
bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.
8. Nama Lain :
Micrometer Caliper.
9. Jenis-jenis :
Micrometer Luar berguna untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batangbatang.
Micrometer dalam berguna untuk mengukur garis tengah pada lubang suatu benda.
Micrometer kedalaman berguna untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
10. Cara Merawat:
14

Setelah digunakan, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakan
bahan anti korosi. Jika tidak digunakan (sesudah pemakaian) Mikrometer sebaiknya disimpan
dalam sebuah peti kayu. Tempat penyimpanan sebaiknya bebas dari getaran, sinar matahari
langsung dan fluktuasi temperatur.
11. Skala utama / Skala nonius :
a. Skala utama :
Skala micrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka skala
tersebut ada angka tengahnya.
Angka skala atas : 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
Angka skala bawah : 0.5, 1.5, 2.5, dan seterusnya.
b. Skala nonius :
Pada skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur 1 kali
maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm.

15

Jangka Sorong, Pengertian dan Cara Kerjanya

1. Pengertian :
Jangka sorong ialah alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus milimeter. Terbagi menjadi
dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada
keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Beberapa produk keluaran terbaru telah dilengkapi
dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka
sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
2. Kegunaan/Fungsi :
Dipakai untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
Dipakai untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara tancapkan
bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Dipakai untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Mengukur diameter dalam :
Geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
Letakkan benda/gelas yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong dapat masuk ke
dalam benda/gelas tersebut.
Geser rahang kekanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam
benda/gelas yang diukur.
b. Mengukur diameter luar :
Geser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua
rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
Taruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang.
c. Mengukur kedalaman :
Taruh benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. Contoh gelas.
16

Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan
diukur dalamnya.
Geser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar gelas.
Catat hasil pengukuran.
4. Tingkat Ketelitian :
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong
adalah : Dx = x 0,01 cm = 0,005 cm.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Perhatikan skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius.
dapat menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil
nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini anda harus hitung dahulu baru
mendapatkan ketelitian sampai 1 mm.
b. Amati Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama.
Pengukuran ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm.
c. Lalu jumlahkan Skala utama dengan Skala nonius.
6. Bagian-bagian :
a. Internal jaws (rahang dalam) adalah : bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi bagian
dalam.
b. External Jaws (rahang luar) merupakan bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi luar.
c. Locking Screw (baut pengunci) merupakan bagian yang fungsinya untuk pengunci rahang.
d. Imperial Scale merupakan Skala dalam satuan inci.
e. Metric Scale merupakan Skala dalam satuan milimeter.
f. Depth Measuring Blade merupakan Batang pengukur kedalaman.
7. Cara Kalibrasi :
a. Bersihkan jangka sorong dari kotoran yang menempel.
b. Longgarkan baut pengunci jangka sorong.
c. Geser rahang caliper dan rahang geser sehingga saling berhimpit.
d. Lakukan pembacaan kalibrasi seperti berikut ini :
Strip Angka NOL (0) awal pada Skala Geser tepat segaris strip Angka NOL (0) pada Skala Utama.
Strip Angka NOL (0) akhir pada Skala Geser tepat segaris salah satu strip pada Skala Utama.
e. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka lakukan hal berikut :
Jika pembacaan kalibrasi melebihi nilai seharusnya, yang artinya Strip 0 awal pada Skala Geser
melewati Strip 0 pada Skala Utama, solusinya yaitu bersihkan kembali Jangka Sorong terutama dari
debu dan karat pada bagian-bagian yang bergeser.

17

Jika pembacaan kalibrasi kurang dari nilai seharusnya, yang artinya Strip 0 awal pada Skala Geser
belum mencapai Strip 0 pada Skala Utama, maka lakukanlah pembacaan selisih pergeseran tersebut
dengan mencari strip pada Skala Geser yang segaris dengan strip pada Skala Utama. Bacalah selisih
pergeseran tersebut dengan hitungan mundur. Yang artinya jika strip pada Skala Geser yang segaris
dengan strip pada Skala Utama menampilkan angka 0.85 mm, maka selisih pergeseran tersebut
adalah 0.15 mm dari Nilai 0 Skala Utama. Kemudian jika alat tersebut dipakai untuk mengukur,
maka hasil pengukuran harus ditambah dengan 0.15 mm.
f. Alat ukur Jangka Sorong siap untuk digunakan.
8. Nama Lain :
SIGMAT,
Vernier Kaliper.
9. Jenis-jenis :
Jangka Sorong digital. Jangka Sorong analog.
10. Cara Merawat :
a. Tempatkan pada tempat semula setelah digunakan.
b. Hindarkan dari benturan keras atau kemungkinan terjatuh.
c. Ujung-ujung rahang ukur maupun sisi-sisi ukur harus dipelihara atau dijaga jangan sampai cacat.
d. Bersihkan debu atau kotoran sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus.
e. Lumasi permukaan peluncur dan bagian lainnya dengan sedikit minyak pelumas sesudah
pemakaiannya.
f. Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung dan kelembapan tinggi.
11. Skala Utama / Skala Nonius :
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, yang artinya jarak 2 skala utama yang saling
berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius mempunyai panjang 0,9 cm, dengan
kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama
dengan satu skala
nonius adalah 0,1 cm 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Maka skala terkecil dari jangka sorong
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Dial Indikator, Kegunaan dan Cara Kerjanya


18

Pengertian :
Dial Indikator atau juga dikenal dengan Dial Gauge ialah alat ukur dengan skala pengukuran yang
sangat kecil, contohnya pada pengukuran pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) dan
pengukuran kerataannya (round out). Dial gauge ini merupakan tools yang tidak dapat berdiri
sendiri, artinya ia mesti dipasangkan pada suatu alat bantu yang disebut:Magnetic Base, sebagai
pemegang dial gauge dan berfungsi mengatur posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya,
kemiringannya) pada tempat atau permukaan benda yang diukur.
Kegunaan/Fungsi :
Mengukur kerataan permukaan bidang datar.
Mengukur kerataan permukaan dan kebulatan sebuah poros.
Mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder.
Cara Menggunakan/Mengukur :
Pasang contact point pada dial indikator.
Pasang dial indicator pada standnya.
Tempelkan contact point pada benda kerja yang akan diukur.
Kendorkan screw pengikat pada skala dan posisikan angka nol sejajar dengan jarum penunjuk. lalu
kencangkan lagi screw pengikat.
Gerakkan benda kerja sesuai kebutuhan.
Baca nilai penyimpangan jarum penunjuk pada skala.
Untuk mendapatkan hasil yang benar, harus diketahui ketelitian skala pada dial tersebut.
Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian anatara 0,01 mm sampai 0,001 mm (tergantung tipe dial indikator).
19

Cara Membaca Skala dan Hasil :


Untuk dial gauge metric (mm), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu
putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 1 mm, dan akan ditunjukan
dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe spidle bergerak
sejauh 1 mm. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama
dengan 10 x 1 mm = 10 mm atau 1 cm. Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dial gauge
metric adalah 1 mm dibagi 100 strip sama dengan 0,01 mm.
Untuk dial gauge English (inch), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu
putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 0,1 inch, dan akan ditunjukan
dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe spindle bergerak
sejauh 0,1 inch. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama
dengan 10 x 0,1 inch = 1 inch. Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dari dial gauge
English (inch) adalah 0,1 inch dibagi 100 strip sama dengan 0,001 inch.
Bagian-bagian :
Jarum Panjang :
Jarum panjang ini akan langsung bergerak jika bagian bidang sentuh tertekan oleh benda kerja.
Nilai pergerakan dari jarum panjang tersebut tergantung pada hasil kali antara skala dengan angka
yang di tunjuk jarum panjang dial gauge tersebut. contohnya : dial gauge skala 0,01 mm, apabila
jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm.
Jarum Pendek :
Jarum pendek akan bergerak satu step/ruas, jika jarum panjang berputar dari angka nol sampai
angka nol lagi (satu putaran). contohnya : nilai pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,01
mm x 100 = 1 mm (ini jika nilai skala 0,01 mm).
Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.
Batas Toleransi :
Batas toleransi pada alat ini terdapat dua batas toleransi dan dapat digeser kekiri dan kekanan sesuai
dengan yang kita inginkan untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau kekanan,
ketika proses pengukuran benda kerja.
Bidang sentuh benda kerja :
Bagian ini akan bergerak naik atau turun jika bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat
benda kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak kearah kanan
jika bidang sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan bergerak kekiri jika bidang sentuh
bergerak ke bawah.
Cara Kalibrasi :
Letakkan dial indikator pada tempat yang datar.
Lihatlah skala utama dan skala nonius.
20

Jika di skala utama tidak menampilkan angka 0 (nol), maka putar skrup pengkalibrasi searah jarum
jam atau sebaliknya, tergantung pada keperluan, sampai jarum skala utama menunjukkan angka 0
(nol). Lakukan hal yang sama pada skala nonius.
Nama lain Dial Indikator :
Dial Gauge. Jarum ukur.
Jenis-jenis :
Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :
Jenis ini dapat dipakai untuk mengukur dengan batas ukuran hingga 10 mm.
Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :
Jenis ini memiliki batas ukur hingga 1 mm.
Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm :
Jenis ini memiliki batas ukur hingga 0,025 mm.
Cara Merawat :
Bersihkan dial indikator dari debu atau kotoran pada poros peraba atau batang pengukur sebelum
dan sesudah pemakaian.
Dial indikator sebaiknya disimpan pada tempat yang aman dan jauh dari getaran-getaran, karena
dial indikator mudah pecah/rusak.
Dial indikator sebaiknya disimpan ditempat yang suhu dan kelembabannya stabil.
Skala utama/Skala nonius :
Skala utama : 8
Skala nonius : 75 divisi x 0,01 (mm)=0,75

Bore Gauge, Pengertian dan Cara Kerjanya


21

1. Pengertian :
Bore gauge atau juga dikenal dengan Cylinder Gauge ialah alat ukur yang dipakai guna mengukur
diameter silinder. di bagian atas terdapat dial gauge dan di bagian bawahnya terdapat measuring
point yang bisa bergerak bebas. Dial gauge yang terletak di bagian atas bisa dilepas caranya yaitu
longgarkan securing position dial gaugenya. Sedangkan ujung batang pengukur (measuring point)
akan bergerak bila ditekan dan jarum pada dial gauge antara 0-2 mm akan bergerak dari harga
standarnya.
di sisi lain terdapat replacement rod yang panjangnya beragam tergantung pada kebutuhan, yang
dilengkapi dengan replacement securing thread merupakan semacam mur pengikat yang berfungsi
untuk mengunci supaya replacement rod dan washernya tidak lepas ketika bore gauge digunakan.
2. Kegunaan/Fungsi :
Berguna untuk mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder,
lubang dudukan poros dan lain-lain.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Cara Menggunakan Bore Gauge :
Ukur diameter silinder dengan memakai jangka sorong untuk mengetahui diameter secara kasar
guna memilih rod end yang tepat untuk dipasangkan pada bore gauge (atau lihat ukuran standarnya
pada maintenance standard), misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40 mm.
Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut misal 76 mm,
setelah itu pasang replacement rod pada bore gauge.
Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar dan usahakan jarum dial gauge tidak
bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20.
Masukan replacement rod kedalam lubang (cylinder), goyangkan tangkai bore gauge ke kanan dan
ke kiri hingga di peroleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus).
Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gauge, misal diperoleh 0,13 mm.
Besarnya diameter cylinder yaitu selisih antara hasil pengukuran panjang replecement rod dengan
besarnya penyimpangan jarum bore gauge. Jadi diameter cylinder = 76,20 -0,13 = 76,07 mm.
Cara menentukan ke ovalan silinder :
Mula mula tentukan sumbu X dan sumbu Y dari silinder.
22

Lalu bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah (CENTER), dan bagian
bawah (DEEP).
setelah itu ukur sumbu X dan Y dari masing-masing bagian.
Misalnya diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) cylinder sumbu X = 80.75 mm dan sumbu
Y = 80.73 mm, maka keovalannya cylinder bagian atas adalah 80.75 80.73 mm = 0.02 mm.
Lanjutkan pengukuran pada bagian tengah (CENTER) dan bagian Bawah (DEEP).
Cara menentukan ketirusan cylinder :
Ketirusan merupakan selisih ukuran antara cylinder bagian atas dengan cylinder bagian bawah atau
sebaliknya.
Untuk menentukan ketirusan cylinder, dapat diambil dari keovalan masing-masing bagian pada
TOP, CENTER dan DEEP silinder.
Misalnya, keovalan cylinder bagian atas adalah 0.02 mm dan bagian bawah cylinder adalah 0.01
mm, maka ketirusannya adalah 0.02 0.01 mm = 0.01 mm.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian Bore Gauge adalah 0,01 mm.
5. Cara membaca Skala dan Hasil Pengukuran :
Apabila jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-22 setelah
bergerak dari nol searah jarum jam, jadi hasil pengukuran :
Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm.
Jarum besar = 22 x 0,01 mm = 0,22 mm.
Hasil pembacaan = 75 0.22 = 74.78 mm.
Jika jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-25 setelah
bergerak dari nol berlawanan jarum jam, jadi hasil pengukuran :
Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm.
Jarum besar = 25 x 0,01 mm = 0,25 mm.
Hasil pembacaan = 75 + 0.25 = 75.25 mm.
6. Bagian-bagian :
Dial Indikator. Replacement Rod. Replacement Washer. Measuring Point. Batang Silinder Bore
Gauge.
7. Cara Kalibrasi :
Caranya yaitu :
23

mula mula kendorkan pengunci outer ring pada dial indicator


kemudian masukkan dial indicator ke dalam rahang mikrometer dengan replacement rod terlebih
dahulu
setelah itu setel angka nol pada dial gauge tepat pada jarum panjang dengan memutar outer ring
terakhir kunci kembali pengunci outer ring. Cylinder bore gauge siap dipakai.
8. Jenis-jenis :
Bore Gauge Range 5-10mm.
Bore Gauge Range 10-18mm.
Bore Gauge Range 50-150mm.
9. Cara merawat :
Simpat Bore Gauge pada tempatnya setelah digunakan
Bore gauge sebaiknya disimpan ditempat yang stabil suhu dan kelembabannya. Suhu tempat untuk
menyimpan sekitar 20C dengan kelembaban 60-70%.
Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran-getaran yang kemungkinan dapat merusak Bore
gauge.
10 . Skala utama/ Skala nonius :
Pada bore gauge skala penunjukkan jarum terdiri dari angka 0 50 pada setengah lingkaran dari
arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.

Kunci momen
24

Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai dengan
ukuran kekencangan tertentu.
Pada kunci momen bagian ujungnya bisa dipasang kunci soket sesuai dengan ukuran mur atau baut
yang akan dikencangkan. Sedangkan pada ujung yang lain (dekat dengan handle kunci momen)
terdapat jarum penunjuk dan angka-angka yang menunjukkan nilai kekencangan dari mur atau baut
yang dikencangkan. Jarum akan bergerak sesuai dengan kekencangan yang diberikan.
Kunci momen digunakan hanya pada pengerjaan akhir dari pengencangan baut atau mur. Jadi pada
saat awal pengencangan kita menggunakan kunci biasa (kunci ring, kunci soket maupun kunci pas),
setelah dirasa agak kencang baru dikencangkan akhir menggunakan kunci momen dan kencangkan
sesuai dengan nilai kekencangan dari mur atau baut tersebut.
Kunci momen bisa untuk mempermudah dalam menyamakan nilai kekencangan mur atau baut,
sehingga kebengkokan pada suatu bagian karena nilai kekencangan yang berbeda-beda dapat
dihindari.
Menggunakan Kunci Momen
Mengetatkan pengikatan baut dan mur dengan menggunakan kunci momen dapat dikakukan dengan
langkah-langkah berikut :
Setel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan. Untuk itu, ikuti langkah-langkah berikut.
- Kendurkan mur penyetel
- Geser baji penyetel sepanjang skala sampai indikator segaris dengan nilai pengencangan yang di
inginkan
kencangkan mur penguncinya
Pasang kunci yang sesuai dengan ukuran mur yang akan diketatkan pada penggerak kunci momen.
Masukan kunci soket pada mur yang akan dikencangkan.
Tempatkan tangan kiri di ujung penggerak dan tangan kanan pada tangkai kunci momen. Tarik
secara merata dengan tangan kanan anda sampai terdengar bunyi klik. Untuk pengetatan yang besar
momen puntirnya, kunci momen harus diatur dalam beberapa tahapan pengencangan. Misalnya,
pengencangan 8 kg, tahapan pengencangannya 4 kg - 6 kg - 8 kg.
Fungsi Kunci Momen
Kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur,
agar mencapai kekencangan tertentu. Socket dapat dipasangkan pada kunci momen untuk
disesuaikan dengan berbagai macam ukuran baut dan sebagainya.
25

Menentukan kekuatan pengencangkan baut 14 dari table.


Menyetel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan.
Mengendorkan mur penyetel

Menggeser baji penyetel sepanjang skala sampai indicator segaris


dengan nilai pengencangan yang diinginkan.
Mengencangkan mur pengunci.
Memasang kunci socket 14 mm pada penggerak kunci momen.
Memasukan kunci socket pada mur yang akan dikencangkan.

Gambar : 1 Kunci momen


Menempatkan tangan kiri di ujung penggerak dan tangan kanan pada tangki kunci momen.
Menarik secara merata dengan tangan kanan anda sampat terdengar tanda/bunyii klik. Untuk
pengencangan yang besar, momen puntirnya, kunci momen harus diatur dalam beberapa tahapan
pengencangan, Misalnya :
Pengencangan 8 kg, tahapan pengencangannya 1. 4 kg , 6 kg, 8 kg.

Feeler Gauge

26

1. Pengertian :
Feeler Gauge atau dalam bahasa indonesia biasa disebut Kaliper Celah Merupakan alat ukur yang
sering dipakai untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua
permukaan. Karena daerah antara kedua permukaan ini sangat sempit sehingga diperlukan alat ukur
tidak berskala yang bisa dipakai untuk menentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas
dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya yaitu untuk memeriksa
kelonggaran katup pada mesin atau menyetel pisau mesin frais.
2. Kegunaan/Fungsi :
Feeler gauge berguna untuk mengukur celah antara 2 permukaan yang rata.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan celah yang
di ukur. Jangan memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena dapat menyebabkan
kaliper bengkok dan kemungkinan akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu
tebal dapat dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat didapatkan
dengan menggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar,
coba tambahkan dengan kaliper dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan
sehingga didapatkan ukuran yang pas. Ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat
masuk dengan pas tersebut.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat Ketelitian Feeler Gauge yaitu 0,01 mm.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Masukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge dapat masuk secara presisi maka
itulah ukuran dari celah tersebut.
6. Bagian-bagian :
Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang gunanya
untuk gantungan ketika kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing
masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05;
27

0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter. Ada pula kaliper celah ukurannya
dalam satuan inchi.
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini sudah terkalibrasi dari pembuatannya, sehingga mudah dipakai oleh siapa saja.
8. Nama Lain :
Thickness gauge. Kaliper Celah.
9. Jenis-jenis :
Dua jenis : satu dengan 13 bilah 100 mm (4 in) panjang dan dengan 29 bilah 200 mm (8 in)
panjang.
10. Cara Merawat :
Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah pemakaian
Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi
agar tidak mudah terkorosi/ berkarat.
11. Skala Utama / Skala Nonius :
Skala utama terdiri dari ukuran 0.05, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60, 0.70, dan 0.80
milimeter.

28

You might also like