You are on page 1of 7

PERAN MATEMATIKA DALAM MENUMBUHKAN

KARAKTER SISWA
Uswatun Khasanah ( ukhasanah594@gmail.com)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Matematika,
Universitas Balikpapan

Abstrak
Keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari tercapainya target akademis siswa. Proses
pembelajaran harus dapat membawa siswa kepada sosok generasi bangsa yang tidak sekedar
memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki nilai karakter yang tercermin dalam kehidupan
sehari-harinya. Peran matematika diharapkan dapat membentuk karakter siswa melalui proses
pembelajarannya. Peran matematika harus di bentuk secara baik sehingga tujuan membentuk
karakter siswa melalui peran matematika dapat dicapai. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
dengan tenknik pengumpulan data melalui tijauan pustaka populasi yang dilakukan di indonesia
dengn sampel di ota n\balikpapan dilaksanakan di SMPN 11 BALIKPAPAN.
kunci : peran matematika , membentuk karakter siswa
I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan tujuan diberikannya matematika di sekolah, kita dapat melihat bahwa
matematika sekolah memegang peranan sangat penting. Anak didik memerlukan matematika
untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat, dapat mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menafsirkan data, dapat menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu, agar
mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, membantu memahami bidang studi lain
seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para siswa
dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
Namun demikian, matematika dipelajari bukan untuk keperluan praktis saja, tetapi juga mendidik
untuk membangun dan memahat karakter. Pembelajaran matematika dijadikan media dan wahana
untuk pembentukan karakter, sehingga pembelajaran matematika tidak hanya untuk mendukung
pengembangan ranah kognitif saja tetapi juga untuk mengembangkan ranah afektif dan
psikomotor.Matematika sebagai wahana pendidikan tidak hanya dapat digunakan untuk
mencerdaskan siswa saja, tetapi juga mempunyai potensi untuk membentuk karakter siswa. Oleh
banyak kalangan, pelajaran matematika diyakini memiliki nilai-nilai tertentu yang amat penting
dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa.Namun sayang, dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika sehari-hari, sekolah lebih sibuk dengan aspek kognitif saja, sehingga
aspek yang lebih mendasar, yaitu
pembentukan dan pengembangan karakter siswa kurang tersentuh. Perlu upaya lebih serius untuk
memberdayakan pembelajaran matematika, sehingga potensi mata pelajaran matematika dalam
pembentukan dan pengembangan karakter siswa dapat lebih tampak eksplisit, tidak hanya

Dengan demikian kontribusi pendidikan matematika dalam pembentukan karakter siswa dapat
benar-benar dirasakan
II. HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di bulan febuari sampai dengan bulan mei pada tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif. Populasi dalam peenlitian ini di
indonesia.Sampel dalm penelitian ini di Balikpapan, penelitian akan dilakukan di SMP 11
Balikpapan.Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah peran matematika dalam
menumbuhkan karakter siswa.Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu studi ke
pustakaan dan wawancara. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif.data yang di analisis berasal dari beberapa artikel
B.

Peranan matematika dalam menumbuhkan karakter pada diri siswa


Peranan matematika dalam menumbuhkan karakter pada diri siswa dari beberapa hal,
diantaranya :
1. Dilihat dari Hakekat Matematika
a) Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logik, pola
hubungan, suatu jalan atau pola berpikir menurut Johnson dan Rising (1972) .
Dengan hakekat matematika seperti itu diharapkan siswa mampu menganalisis
keteraturan pola, dan memahami aturan-aturan tang telah disepakati bersama. Nilai
karakter yang diharapkan dalam belajar matematika adalah seseorang diharapkan
mampu bekerja keras, disipilin dan jujur secara teratur dan tertib dalam
menggunakan aturan-aturan dan konsep-konsep yang ada dalam matematika.
b) Matematika adalah ilmu deduktif. Ini berarti proses pengerjaan matematik harus
bersifat deduktif. Matematika tidak menerima generalisasi dari hasil pengamatan
(induktif). Namun harus berdasarkan pembuktian deduktif berdasarkan hukumhukum yang berlaku dalam matematika. Hal ini dikemukan oleh Karso (1994)
yaitu dalam membentuk karakter yang positif pada diri siswa, yaitu seseorang itu
tidak akan mudah percaya terhadap hasutan dan isu-isu yang disebarkan pihakpihak tertentu untuk memecah belah bangsa ini . Dengan demikian diharapkan
dalam diri siswa sikap yang , disiplin dan taat terhadap aturan yang ada.
c) Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dimulai dari unsur yang tidak
didefinisikan, unsur yang didefinisikan, aksioma/postulat dan teorema hal ini di
kemukan oleh Russefendi (1998 : 23). Hakekat matematika tersebut menuntut
siswa utnuk mengerjakan soal-soal mahasiswa berdasarkan definisi dan teorema
yang ada, siswa dituntut untuk kreatif dalam menganalisis hubungan soal-soal
tersebut dengan definisi ataupun teorema, sehingga siswa dapat berkerja sesuai
dengan waktu yang diberikan. Selain itu dengan hakekat matematika ini,

2.

C.

mendorong siswa untuk tidak mudah menyerah dan putus asa siswa dituntut lebih
tajam dalam menganalisis masalah yang diberikan. Jika mereka belum
mendapatkan jawaban yang benar, maka siswa diharuskan untuk melihat lagi
langkah-langlah yang telah dilakukan dan meneliti dengan penuh kesabaran untuk
terus bekerja sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Dengan demikian
karakter yang akan tumbuh dan berkembang adalah Sikap Kerja keras dan tidak
mudah menyerah.
d) Matematika sebagai Bahasa, Hakekat matematika ini menuntut siswa untuk
memiliki sifat komunikatif, siswa mampu mengkomunikasikan ide-ide yang ada
dalam matematika baik secara lisan maupun tulisan kepada orang lain yang
dikemukan oleh Johson dan Rising (1972)
e) Matematika sebagai aktivitas manusia, Hakekat matematika ini menuntut siswa
untuk terus belajar dalam memenuhi rasa ingin tahu yang muncul pada diri siswa
yang dikemukan oleh Ruseffendi ( 2001). Disamping itu dalam menyelesaikan
soal-soal yang bersifat realistik siswa didorong untuk tidak mudah bergantung pada
orang lain. Mereka akan berupaya secara mandiri dalam menyelesaikan soal-soal
tersebut.
Menyampaikan sejarah atau biografi tokoh-tokoh Matematika
Sejarah dan biografi tokoh-tokoh matematika seperti Isaacc Newton, Gottfried,
Wilhelm, Leornard Euler dan Carl Friedrich Gauss yang secara gigih dan henti-hentinya
dalam mengembangkan matematika yang. Dengan Menyampaikan sejarah atau biografi
tokoh-tokoh Matematika diharapkan siswa memiliki sifat menurut Fauvel dan john
(2000):
a) Teliti
b) Tekun
c) Kerja keras
d) Rasa Ingi Tahu
e) Pantang Menyerah
f) Kreatif

Strategi Pembelajaran Matematika dalam membentuk karakter siswa


Strategi Pembelajaran matematika harus memberi kesempatan dan motivasi bagi siswa
untuk aktif mengkonstruksi makna dari materi yang dipelajari, sehingga pengetahuan,
kemampuan, sikap/karakter yang dipelajari, dapat terinternalisasi dengan baik.
Strategi pembelajaran matematika untuk membentuk karakter siswa dapat menggunakan
pola pembiasaan dan pola modeling. Pola pembiasaan dilakukan dengan mengulang-ulang
nilai yang akan diinternalisasikan ke dalam diri siswa, sehingga nilai tersebut lambat laun
akan terbentuk dalam diri siswa. Pola modeling dilakukan dengan cara memberikan contoh
orang atau barang sebagai model. Guru harus mampu memotivasi siswa untuk mencontoh

model yang telah disajikan, sehingga lambat laun terbentuk karakter yang baik dalam diri
siswa. Pola modeling menuntut guru untuk bersikap baik sebagai model untuk ditiru. Guru
harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai yang akan diinternalisasikan kepada siswa.
D. Upaya-upaya dari pembentuk karakter siswa pada pendidikan siswa
Pembelajaran matematika tidak sekedar mengajarkan materi matematika saja tetapi juga
mendidik untuk membangun dan membentuk karakter siswa yang Pembelajaran matematika
dapat dijadikan media dan wahana untuk pembentukan karakter, sehingga pembelajaran
matematika tidak hanya untuk mendukung pengembangan ranah kognitif saja, tetapi juga
untuk mengembangkan ranah afektif dan psikomotor. Untuk membangun dan membentuk
karakter siswa melalui pembelajaran matematika, dapat dilakukan dengan beberapa
cara,menurut Agus Prabowo dan Pramono Sidi (2010) yaitu:
1. Karakteristik pendidikan matematika dan Nilai-nilai yang dikandungnya
Membangun karakter siswa dapat dilakukan dengan mengenalkan dan kemudian
menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran matematika kepada
siswa, sehingga mempunyai dampak pada kehidupan sehari-hari yang baik. Ini berarti,
dalam pembelajaran matematika sehari-hari, guru harus dapat mengambil dan
menunjukan nilai-nilai mata pelajaran matematika yang bermanfaat bagi kehidupan
siswa. Pendek kata, pembelajaran matematika harus dapat menumbuhkan
kemampuankemampuan dan nilai-nilai yang dapat dialih gunakan dalam kehidupan
masa depan yang penuh dengan persaingan .
2. Keteladanan Guru
Karakter terbentuk dari proses meniru yaitu melalui proses melihat, mendengar,
dan mengikuti. Dengan demikian, sebenarnya dapat diajarkan secara sengaja. Oleh
karena itu seseorang dapat memiliki karakter yang baik atau juga karakter yang buruk,
tergantung sumber yang ia pelajari atau sumber yang mengajarinya. Ini berarti, agar
siswa memiliki karakter yang baik, maka guru juga harus memiliki karakter yang baik
ebagai contoh dan teladan bagi siswanya.
Tugas guru bukanlah terbatas pada membuat siswa pandai, melainkan membekali
mereka dengan nilai-nilai kehidupan yang mempersiapkan mereka menjadi insan yang
bertanggung jawab, mampu bekerja sama, jujur, hemat, teliti, tangguh, ulet, tidak mudah
putus asa, berani menghadapi tantangan, bisa mengatakan tidak terhadap ajakan yang
tidak baik, dan lain sebagainya. Tentu saja sederet perilaku tersebut harus diperkenalkan
secara bertahap dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi kebiasaan dan
terinternalisasi dalam diri siswa
3. Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Guru dapat membangun karakter siswa melalui pembelajaran di kelas. Beberapa
hal yang dapat dilakukan antara lain:
a) Diskusi

b)

Dengan berdiskusi dalam kelompok, siswa dengan sendirinya terlatih untuk


bekerjasama dalam tim, berani untuk mengungkapkan ide, saling menghargai
pendapat,dan bersinergi
Presentasi
Presentasi dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat di muka
umum. Dengan melakukan presentasi, kepercayaan diri siswa meningkat. Di sisi
lain ketrampilan komunikasi mereka semakin terasah. Teknologi komputer saat ini
juga menjadi pemacu bagi siswa untuk lebih kreatif dalam menyampaikan
presentasinya

III. KESIMPULAN
Mata pelajaran matematika memiliki peran yang sangat penting untuk penataan nalar
dan pembentukan karakter siswa. Dengan mengenalkan dan kemudian menanamkan hakekat
matematika tersebut kepada siswa, maka dapat dikembangkan kemampuan, ketrampilan,
sikap dan kepribadian yang sangat bermanfaat bagi siswa. Tugas guru bukanlah semata-mata
mengajar saja, tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Guru harus memiliki karakter yang
baik, sehingga dapat menjadi contoh dan teladan bagi siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Agus & Sidi, Purnomo. (2010). Memahat Karakter Melalui Pembelajaran
Matematika. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education,
Join Conference UPI & UPSI, Bandung, Indonesia, 8 10 November 2010.
Johson dan Rising. (1972). Math on call : A Mathematics Hanbook,Grea Source Education
Group,Inc/ Hughton Mifflin Co.
Karso. 1994. Pendidikan Matematika I Jakarta : Universitas Terbuka
Ruseffendi, E. T. 1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung :Tarsito
Ruseffendi, E. T. 2001. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBS.

Bandung :Tarsito

Fauvel,John. 2000. The Role History of Mathematics Within a University mathematics


curiculum for the 21 st century. London : The Mathematical Association
Pengertian

Karakter

Siswa

http://www.academia.edu/3177937/Kontribusi_Pendidikan_Matematika_Dalam_Pembentuk
an_Karakter_Siswa diakses 12 juni 2016
Pengertian Peran Menurut Para Ahli http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-perandefinisi-fungsi-apa-itu.html=1

diakses 12 juni 2016

Pengertian Matematika Menurut Para Ahli

http://www.gurupendidikan.com/17-pengertian-

matematika-menurut-para-ahli-beserta-bidan

gnya diakses 12 juni 2016

Hakekat Matemaika Menurut Para Ahli

https://www.powtoon.com/online-

presentation/d98koQaleYX/hakikat-matematika-oleh-nayir

otul-faridah diakses 12 juni 2016

Thoha,Miftah. 1997, Pembinaan Organisasi (Proses Diagnosa dan Intervensi), Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada
Ahmid,Abu. 1982, Sosiologi Pendidikan : Membahas Gejala Pendidikan Dalam Konteks Stuktur
Sosial Masyarakat, Jakarta : Bina Ilmu
Klein. 1973. Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini. Bandung : Tarsito
Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : JICA UPI
http://edukasi.kompas.com/read/2014/09/24/0904494/EraJokowi-JK,Matematika

Digabung

dengan Budi Pekerti diakses


http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/03445174/Pendidikan Matematika Harus Diubah
(http://www.krjogja.com/web/news/read/150207/page)
Upaya-upaya

dari

Pembetukan

Karakter

Pada

Pendidikan

Matematika

(http://www.academia.edu/3177937/Kontribusi_Pendidikan_Matematika_Dalam_Pemb
entukan_Karakter_Siswa diakses 12 juni 2016)
Strategi

Pembelajaran

Matematika

dalam

membentuk

karakter

siswa

(http://www.academia.edu/3177937/Kontribusi_Pendidikan_Matematika_Dalam_Pemb
entukan_Karakter_Siswa diakses 12 juni 2016)
Menyampaikan

sejarah

atau

biografi

tokoh-tokoh

(http://eprints.uny.ac.id/7500/1/P%20%2012.pdf dikases 12 juni 2016)

Matematika

You might also like