Professional Documents
Culture Documents
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan
dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit
umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan
kegiatan :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
LISTRIK
a) Untuk RSU Kelas C mempunyai gardu listrik tegangan rendah (TR)
tersendiri.
b) Kapasitas harus cukup.
c) Kwalitas arus, tegangan dan frekwensi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d) Keandalan penyaluran data harus tinggi.
e) Harus tersedia generator set berkapasitas minimal 40% dari daya
kebutuhan.
f) Harus tersedia lampu Emergency untuk ruang-ruang yang penting.
g) Keamanan dan pengamanan jaringan instalasi listrik tetap terjamin.
PRASARANA AIR
a) Harus tersedia air bersih atau dapat mengadakan pengolahan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b) Tersedia reservisor bawah atau atas.
c) Jaringan masing-masing harus baik dan cukup.
GAS MEDIS
a) Mempunyai persediaan gas medis yang cukup.
b) Sistim jaringan distribusi kemasing-masing yang terkait, dengan sistem
sentralisasi.
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a) Tersedia alat pemadam kebakaran.
PRASARANA KOMUNIKASI
a) Extern: saluran dari Perumtel atau CSSB.
b) Intern: telepone dalam, nurse call.
PENANGGULANGAN LIMBAH
a) Tersediannya sistem pengolaham limbah padat.
B. PERALATAN
Peralatan harus mengikuti pedoman pelayanan R.S. Kelas C dan kondisi setempat serta
memenuhi kriteria yang berkaitan dengan pengembangan Rumah Sakit, yaitu:
1) Peralatan
harus
dapat
dikembangkan
secara
efisien
sesuai
dengan
hemat
dalam
pemakaian
energi,
tanpa
mengurangi
3) Anestesi.
4) Laboratorium.
Pelayanan Penunjang Non Medik
1) Workshop.
2) Dapur.
3) Cuci.
4) CSSD.
Pelayanan Administrasi
D. TATA LETAK
a. Skema Hubungan Antar Unit (terlampir).
b. Pengelompokan Bangunan menurut sifatnya.
1) Bangunan yang bersifat publik.
a) Gedung Admistrasi
b) Gedung Poliklinik
c) Gedung Med. Record
d) Gedung Emergency
e) Gedung Apotik
f) Gedung Mayat
2) Bangunan yang bersifat semi publik.
a) Gedung Laboratorium
b) Gedung Radiologi
c) Gedung Rehabilitasi Medik
3) Bangunan yang bersifat privacy.
a) Gedung Operasi
b) Gedung Melahirkan
c) Gedung ICU
d) Gedung Perawatan
4) Servis.
a) Gedung Cuci
b) Gedung Dapur
c) Gedung Bengkel
d) Gedung CSSD
Untuk perawatan penderita yang mengalami kegawatan fungsi organ tubuh yang
memerlukan secara intensif pemantauan ketat dan tindakan segera. Yang
direncanakan untuk menurunkan angka kematian.
18 m2/tt
12 m2/tt
8 m2/tt
c) Kelas IIIa dan IIIb boleh digabun dalam 1 blok dan dapat pula dipisah
o Kelas IIIa untuk 6tt
o Kelas IIIb untuk 8tt
Stasiun perawat maksimum melayani 25 tempat tidur, letak stasiun perawat
harus terletak dipusat blok yang dilayani agar perawat dapat mengawasi
pasiennya secara efektif. Untuk bangunan perawatan kelas yang berupa 1 blok
maka dibutuhkan 1 stasiun perawat.
Bila ruang perawatan tidak di lantai dasar harus ada akses yang mudah bagi
pelayanan dengan roda atau lift khusus.
Akses pencapaian kesetiap ruangan/blok harus dapat dicapai dengan mudah.
Jumlah kebutuhan ruang harus disesuaikan dengan kebutuhan jumlah pasien
yang akan ditampung.
Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan.
Program ruang terlampir.
Alur petugas dan pengunjung dipisah.
Masing-masing ruang rawat 4 ahli dasar mempunyai ruang isolasi.
Ruang rawat anak disiapkan 1 ruangan neonatus.
o Jalan masuk barang-barang steril harus terpisah dari jalan keluar barang-barang
& pakaian kotor.
o Harus disediakan spoelhok untuk membuang barang-barang bekas operasi.
o Jajaran kamar operasi harus dipisahkan menjadi:
Daerah bersih/Steril
Kamar mayat mempunyai hubungan yang kuat dengan beberapa unit lain, yaitu:
o Unit gawat darurat.
o Unit kebidanan dan penyakit kandungan.
o Unit perawatan.
o Unit bedah.
o Unit ICU.
Sumber:
Pokok-pokok
DIREKTORAT
Pedoman
Arsitektur
INSTALASI
MEDIK,
Medik
Rumah
DIREKTORAT
Sakit
Umum
JENDERAL
Kelas
PELAYANAN