You are on page 1of 5

RANGKUMAN PENGERJAAN

DEFINISI
Penyiangan
Merupakan suatu bentuk pengendalian gulma secara mekanis dengan
menggunkan alat untuk mengaduk atau membalik permukaan tanah sampai
kedalaman tertentu dengan cara sedemikian rupa, agar gulma yang masih kecil dapat
dibinasakan dan pertumbuhan tanaman budidaya dapat ditingkatkan. Penyiangan
biasanya dilakukan secara mekanis, yakni dengan membongkar gulma dengan
menggunakan cangkul atau brujul (alat untuk melubangi tanah, berbentuk seperti
garu, ditarik oleh ternak).
Mesin Penyiangan Padi
Adalah mesin yang digunakan untuk mencabut gulma sekaligus menggemburkan
tanaman di lahan pertanian sekaligus untuk mengurangi upah kerja petani dan
efisiensi waktu untuk mencabut gulma dengan cara manual.
FUNGSI MESIN PENYIANG
- Membersihkan gulma sehingga tidak terjadi persaingan akan kebutuhan
metabolisme tanaman. mengaduk atau membalik permukaan tanah sampai
kedalaman tertentu dengan cara sedemikian rupa, agar gulma yang masih kecil
dapat dibinasakan dan pertumbuhan tanaman budidaya dapat ditingkatkan.
- Memasok udara ke dalam tanah sehingga terjadi aerasi yang baik.
- Memotong akar tanaman. dengan terpotongnya akar tanaman akan memacu
partumbuhan cabang cabang akar yang lebih banyak dengan banyaknya akar
maka pertumbuhan tanaman akan lebih bagus.
TIPE MESIN
Berdasarkan jenis lahan power weeder padi dapat dibedakan menjadi dua:
a.
Power Weeder Roda Satu
Mesin penyiang ini hanya dapat
dioperasikan untuk
penyiangan
gulma pada lahan yang tergenang air
sekitar 5 cm dan berlumpur dengan
kedalaman lapisan maksimum 25
cm (diukur dengan cara orang
berdiri di lumpur). untuk jarak

tanam 2025 cm dengan baris yang lurus dengan kedalaman air sekitar 5-10 cm
sehingga mesin dapat berjalan tanpa didorong.
b.
Power Weeder Roda Dua
Mesin jenis ini dapat dioprasikan untuk pencabut
rumput liar pada tanah kering dan juga cocok
untuk lahan basah dengan menggunakan mesin
bertenaga 8.3 Hp kekuatan mesin diteruskan ke
roda tanah melalui v puli pita-mesin. Mesin
pencabut rumput liar berputar terdiri dari tiga
baris piringan berjajar dengan 6 jumlah pisau
yang lentur berlawanan arah sebagai alternatif
pada setiap piringan. Pisau ini bila berputar
mengaktifkan pemotong dan menggemburkan
tanah.
BAGIAN-BAGIAN MESIN PENYIANG
Berikut ini adalah komponen dari mesin penyiang beserta fungsi kerjanya masingmasing.
1. Stang kemudi : berfungsi untuk mengatur arah jalannya mesin penyiang
hubungan kerjanya dengan tuas gas yang mengatur tingginya gas.
2. Tuas gas : berfungsi untuk mengatur gas hubungan kerjanya dengan stang
kemudi untuk mengatur jalan mesin penyiang .
3. Tangki bahan bakar berfungsi untuk menyimpan bahan bakar agar selalu
tersedia kalau dalam pemakaiannya. Hubungan kerjanya dengan komponen
yang di transper agar menjadi bahan bakar agar mesin dapat di fungsikan.
4. Mesin pengerak berfungsi untuk menberi daya kepada komponen-komponen
yang ada agar menpermudah pengerjaan dalam penyiangan gulma.
5. Pelindung weeder berfungsi untuk melingdungi petani agar terhindar dari
resiko bahaya.
6. Rangka berfungsi untuk tempat untuk memasang dari suatu system.
7. Ekor peluncur berfungsi untuk menahan saat mesin penyiang selesai di
gunakan.
8. Cakar penyiang merupakan eksekutor dalam mesin ini, cakar terdiri dari
roda yang terbuat dari plat besi, dan cakar sendiri dibuat dari bahan paku baja
yang dibengkokkan di ujungnya. Untuk membuat roda diperlukan plat besi
yang dibentuk menggunakan pahat.

CARA PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENYIANG


Adapun cara pengoperasian mesin penyiang antara lain sebagai berikut :
1. Menghidupkan engine
- Tuangkan bahan bakar ke dalam tangki
- Gunakan bensin campur dengan perbandingan (Bensin : oli samping (2T) =
25 : 1)
- Putar tuas/ kran bahan bakar pada posisi open seperti terlihat pada gambar
berikut.
- Tarik tuas gas sedikit sebelum melakukan start ( menarik tali start)
- Tarik tali starter, jangan lakukan tareikan sampai maksimum/penuh, apabila
sekali tarikan belum hidup lakukan tarikan lagi.
- Apabila engine masih sulit hidup putar tuas choke ke posisi close
- Setelah engine hidup kembalikan lagi tuas gas ke posisi netral.
2. Mematikan engine
- Kembalikan tuas gas pada posisi netral atau idel
- Tekan tombol STOP sampai engine mati
- Putar tuas/ kran bahan bakar pada posisi close
3. Pengoperasian di lahan
- Tempatkanlah unit power weeder pada tengah-tengah alur tanaman padi
( cakar kiri dan kanan berada pada ruang kosong diantara alur tanaman padi).
- Engine distart dan setelah hidup kembalikan posisi tuas gas ke idel (gas posisi
rendah ), pada posisi ini putaran dari engine tidakditeruskan ke poros utama
dan otomatis cakar penyiang tidak berputar, hal ini dikarenakan pada engine
terdapat kopling system sentrifugal, putaran dari engine akan diteruskan bila
rpm engine cukup tinggi.
- Dengan posisi operator dibelakang mesin penyiang sambil memegang kedua
stang, mulai atur posisi gas menjadi tinggi sampai cakar penyiang berputar.
- Apabila kondisi Lumpur cukup dalam dan piringan cakar penyiang terbenam
naikkan posisi cakar penyiang, dengan cara menekan stang kebawah ( kaki
pengapung sebagai bidang tumpu).
- Dengan menekan stang kebawah dan kakai pengapung sebagai bidang tumpu
adakalanya mengakibatkan cakar berputar ditempat, karena kaki pengapung
terbenam kedalam lumpur, bila hal ini terjadi angkatlah stang sampai mesin
penyiang dapat berjalan ke depan.
- Mekanisme pengoperasian mesin penyiang padi sawah , sehingga dapat
berjalan ke depan adalah terjadinya slip pada piringan cakar penyiang ( slip
berkisar 50 60 %), slip inilah yang mengakibatkan Lumpur padi sawah
teraduk dan diharapkan gulma yang tumbuh diantara alur tanaman akan

tercabut dan tergulung.


Pada saat pengoperasian di lapang operator yang sudah terbiasa dan terlatih
akan memeliki perkiraan (feeling) kapan saatnya stang harus diangkat dan
ditekan sehingga mesin penyaing dapat melaju ke depan dengan kecepatan
sesuai dengan kecepatan jalan operator di lahan ( 2 2,5 km/jam)
Setelah sampai pada ujung lahan, gas dikecilkan sehingga engine tetap hidup
tetapi cakar penyiang diam, untuk berpindah alur unit mesin penyiang dapat
diangkat .
Untuk mengangkat mesin penyaing ini cukup dilakukan satu orang ( berat 19
kg), tangan sebelah memegang pipa rangka dan tangan sebelah memegang
pegangan gear box.
Setelah mesin terpindahkan ke alur berikutnya ulangi lagi proses menjalankan
mesin penyiang seperti diatas.

CARA PERAWATAN MESIN PENYIANGAN


Adapun cara perawatan dari mesin traktor adalah sebagai berikut :
1. Perawatan harian
- Lakukan pengecekan dan pengencangan masing-masing komponen
- Bersihkan saringan udara karburator, dengan cara mencuci memakai minyak
tanah dan setelah itu celuplah saringan tersebut pada oli mesin.
- Periksalah minyak pelumas pada gear box, apabila kurang tambahkan dengan
minyak pelumas SAE 90/140 sebanyak 0,3 liter
2. Perawatan 50 jam
- Pembersihan dan penyetelan busi.
- Setelah pembersihan kotoran karbon pada gas elektroda, atur kerenggangan
elektroda antara 0,6 sampai 0,7 mm
- Bersihkan filter bahan bakar , lepaskan filter bahan bakar dan cucilah dengan
minyak tanah. Jika sudah terlalu kotor gantilah dengan yang baru dan juga
bersihkan tangki bahan bakar.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MESIN:
Kelebihan mesin:
- Mudah pengoperasiannya, tidak terlalu berat.
- Meningkatkan kapasitas kerja penyiangan, dibandingkan cara manual.
- Mengurangi ongkos biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
Kekurangan mesin:
- Penggunaan mesin tidak dapat mencabut gulma hingga akarnya.
- Penggunaan mesin tanpa perawatan yang memadai, akan menimbulkan

kerusakan.
Penggunaan mesin hanya dapat digunakan untuk satu arah saja.

You might also like