You are on page 1of 3

ANALISA JURNAL

1. Latar belakang
Penjelasan pada latar belakang sudah menggambarakan latar belakang
diambilnya masalah penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah dengan
pendekatan deduktif dimana dimulai dari masalah secara umum yang timbul pada ibu
post partum, kemudian menjelaskan alternative yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut, selanjutnya menjelaskan cara yang bisa digunakan
dan berkaitan dengan masalah yang muncul.
Kelemahan dalam latar belakang adalah tidak menjelaskan yang menjadi
kesenjangan sehingga masalah penelitian tersebut bisa diangkat.
2. Metode penelitian
a. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik pra-eksperimental dengan
pendekatan one-group pre test-posttest.
Saran : desain penelitian analitik pra eksperimental dengan pendekatan twogroup pretest-post test design agar dapat melihat sejauh mana perubahan skala
nyeri pada kelompok control dan kelompok intervensi.
b. Jumlah sampel : 20 ibu post partum persalinan normal/fisiologis.
Saran : dengan menggunakan desain two-group pretest-posttest design dapat
mewakili sample secara realistic.
c. Istrument/alat ukur : Observasi menggunakan (Numerik Rating Scale/NRS).
Observasi nyeri dilakukan pada saat pasien mengalami nyeri sebelum dan setelah
dilakukan teknik effleurage massage dalam rentang 2 jam setelah partus. Pretest
dilakukan pada saat ibu mengalami nyeri, kemudian dilakukan teknik effleurage
massage selama kontraksi berlangsung, setelah itu dilakukan posttest.
Saran : Penggunaan Numeric Rating Scale baiknya dilakukan dengan wawancara
untuk menilai sejauh mana penurunan skala nyeri karena pada proses wawancara
bisa menilai skala atau intensitas nyeri dengan melihat focus klien, reaksi non
verbal responden.
3. Hasil penelitian
Hasil penelitian menggunakan uji statistic SPSS uji T-Dependent didapatkan P
value 0.000 < 0.05 () yang berarti bahwa ada pengaruh teknik effleurage massage
terhadap perubahan nyeri pada ibu post partum di Rumah Sakit Sariningsih Bandung.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa teknik effleurage massage

mempunyai manfaat yaitu memberikan rasa nyaman, menimbulkan relaksasi, serta


merangsang produksi hormon endorphin yang menghilangkan rasa sakit secara
ilmiah. Penelitian ini didukung oleh teori Gate Control dimana dengan melakukan
teknik effleurage massage dapat menghambat nyeri kontraksi uterus karena serabut A
Delta akan menutup gerbang sehingga Cortex Cerebri tidak menerima pesan nyeri
yang sudah diblokir oleh Counter stimulasi masase ini sehingga persepsi nyeri dapat
berubah. Rangsangan taktil dan perasaan positif berkembang ketika dilakukann
bentuk sentuhan yang penuh perhatian dan empatik, dapat memperkuat efek
effleurage massage untuk mengendalikan nyeri. Teknik ini dapat dilakukan tidak
hanya untuk nyeri kontraksi uterus pada ibu post partum, tetapi dapat dilakukan
untuk berbagai nyeri yang ditimbulkan dari stimulus lain.
4. Analisis Ruang Rawat Inap Ruang Mawar 1 (satu)
a. Jumlah kasus masalah keperawatan nyeri yang terjadi mulai tanggal 12
september 28 september 2016 sejumlah 30 dimana yang diberikan
asuhan/intervensi keperawatan sejumlah 12 orang yaitu relaksasi nafas dalam dan
massage.
b. Standar operasional prosedur nyeri
Rumah sakit Dr.Moewardi berstandar KARS, adalah rumah sakit yang
berorientasi pada pemenuhan aspek kebutuhan dasar dimana memperhatikan
nyeri sebagai masalah utama. Rumah sakit Dr.Moewardi mengikuti standar
KARS dan berorientasi pada IASP (International Association for the Study of
Pain) dengan tujuan bahwa setiap pasien bebas dari nyeri.
c. Standar Operasional Prosedur Mawar 1 (satu)
Ruang mawar 1 (satu) mempunyai standar operasional prosedur asuhan
keperawatan yang berfokus

pada pelaksanaan intervensi nyeri secara

nonfarmakologi yaitu :
1. Standar operasional prosedur pelaksanaan massage.
2. Standar operasional prosedur pelaksanaan relaksasi nafas dalam.
3. Standar operasional prosedur pelaksanaan kompres hangat.
d. Pelaksanaan standar asuhan keperawatan nyeri
Pelaksanaan pengkajian nyeri rutin dilakukan oleh perawat ruang rawat inap
mawar 1 (satu). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilakukan secara optimal,
perawat belum optimal atau sepenuhnya melaksanakan intervensi terkait nyeri
secara non farmakologi (misalnya : relaksasi nafas dalam, guided imagery,
kompres, dll), dan masih berfokus pada kolaborasi dengan dokter dalam
mengatasi nyeri dengan penggunaan obat-obatan atau aspek farmakologi.

e. Pelaksanaan efflurage massage


Pelaksanaan efflurage massage belum dilaksanakan di ruang mawar 1 (satu),
namun pelaksanaan efflurage message hampir sama dengan message pada
umumnya sehingga message juga merupakan bagian dari pelaksanaan efflurage
message. Pelaksanaan efflurage bisa ditingkatkan dengan meningkatkan
kompetensi perawat.
5. Hasil dan kesimpulan
a. Hasil penelitian menggunakan uji statistic SPSS uji T-Dependent didapatkan P
value 0.000 < 0.05 () yang berarti bahwa ada pengaruh teknik effleurage
massage terhadap perubahan nyeri pada ibu post partum di Rumah Sakit
Sariningsih Bandung.
b. Pelaksanaan efflurage message bisa dilaksanakan di ruang rawat inap ruang
mawar 1 (satu) dan bisa di aplikasikan dalam menurunkan skala atau intensitas
nyeri pada ibu post partum.

You might also like