Professional Documents
Culture Documents
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Gambar 5 : Struktur pembagian jenis pompa
Sumber : www.energyefficiencyasia.org UNEP. 2006. Pedoman Energi untuk
Industri.
4.2 HEAD POMPA
Head (H) sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang dihasilkan
pompa dalam menangani fluida yang mengalami hambatan seperti ketinggian,
gesekan laju air dan tekanan.
Head terbagi menjadi 3 antara lain :
Head statik
Head statik adalah head yang terjadi penjumlahan head elevasi dan head
tekanan.
Head terbagi menjadi dua yakni :
1. Head elevasi adalah perbandingan ketinggian permukaan cairan sisi masuk
dan keluar.
2. Head tekanan adalah perbandingan tekanan dari sumber ke tujuan/
penampungan
Head kecepatan
Head kecepatan adalah head yang terjadi akibat dari perbedaan kecepatan pada
fluida.
Head loss
Head kerugian (loss) yaitu head untuk mengatasi kerugian kerugian yang terdiri
dari kerugian gesek aliran di dalam perpipaan, dan head kerugian di dalam
belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve )
4.3 KAVITASI
Kavitasi adalah Peristirwa menguapnya zat cair yang sedang mengalir sehingga
membentuk gelembung-gelembung uap disebabkan karena berkurangnya
tekanan cairan tersebut sampai dibawah titik jenuh uapnya. Misalnya, air pada
tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi uap pada suhu 1000C. Tetapi jika
tekanan direndahkan maka air akan bisa mendidih pada temperatur yang lebih
rendah bahkan jika tekanannya cukup rendah maka air bisa mendidih pada suhu
kamar.
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair.
Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa
maupun didalam pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan yang
berkecepatan tinggi di dalam aliran, maka akan sangat rawan mengalami
kavitasi. Misalnya pada pompa maka bagian yang akan mudah mengalami
kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi pada bagian ini disebabkan karena
tekanan isap terlalu rendah.
Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung
sampai gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik.
Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah
yang mempunyai tekanan lebih besar dari pada tekanan uap jenuh cairan. Pada
daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan shock
pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan yang
terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan
tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada
pompa sehingga bisa menyebabkan dinding akan berlubang atau bopeng.
Peristiwa ini disebut dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari tumbukan
gelembung-gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus menerus.
Selain itu kavitasi juga menyebabkan suara yang berisik, getaran, korosi yang
disebabkan karena adanya reaksi kimia gas-gas dan logam, dan juga dapat
menyebabkan kemampuan pompa akan menurun secara tiba-tiba sehingga
pompa tidak dapat bekerja dengan baik.
Cara-cara yang bisa digunakan untuk menghindari terjadinya kavitasi antara
lain :
1. Tekanan sisi isap tidak boleh terlalu rendah Pompa tidak boleh diletakkan jauh
di atas permukaan cairan yang dipompa sebab menyebabkan head statisnya
besar.
2. Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang
mempunyai kecepatan tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh karena itu
besarnya kecepatan aliran harus dibatasi, caranya dengan membatasi diameter
pipa isap tidak boleh terlalu kecil.
3. Menghindari instalasi berupa belokan-belokan tajam pada belokan yang tajam
kecepatan aliran fluida akan meningkat sedangkan tekanan fluida akan turun
sehingga menjadi rawan terhadap kavitasi.
4. Pipa isap dibuat sependek mungkin, atau dipilih pipa isap satu nomer lebih
tinggi untuk mengurangi kerugian gesek.
5. Tidak menghambat aliran cairan pada sisi isap.
6. Head total pompa harus sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi
sesungguhnya.
Pompa Sentrifugal
Terdapat dua jenis pompa dinamik:
1. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk
pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75%
pompa yang dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal.
2. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di lokasi
industri.
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam
berbagai proses pabrik. bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
1. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal
jet pump oleh tekanan buatan.
2. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
3. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi
kinetik menjadi energi tekanan. Peralatan Energi Listrik: Pompa dan Sistim
Pemompaan
Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa
untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari
putaran impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan
mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudu-sudu dan
meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui
saluran yang penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga
akan terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair
yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan
proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller,
ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan
flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi
aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan,
head tekanan dan head potensial secara kontinu.
Sekarang ini pemakaian pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah
berkembang sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian
pompa-pompa lain.
HEAD : 12 M
SPEED : 1470 RPM
DATE : 1993
Gambar 11. Kerusakan Bearing Gambar 12. Kerusakan (Ke Ausan Shaft)
5.7. Analisa Pompa River Pump
5.7.1. Kapasitas tangki/bak penampungan di huko-huko yaitu :
No Bak Penampungan Kapasitas air/ volume air
1 UNIT I 900 m3
2 UNIT II 1000 m3
3 UNIT III 1400 m3
Tabel 9 : kapasitas tangki penampungan di huko-huko
5.7.2. Jumlah debit air selama bulan januari sampai bulan maret 2011 yaitu :
No BAK PENAMPUNGAN JUMLAH DEBIT AIR
JANUARI FEBRUARI MARET
1 UNIT I 163.680 m3 147.846 m3 163.680 m3
2 UNIT II 238.080 m3 215.040 m3 238.080 m3
3 UNIT III 208.320 m3 188.160 m3 208.320 m3
Tabel 10 : jumlah debit air priode januari februari
Debit air perjam di huko-huko yaitu.
a. UNIT I = 220 m3/Jam
b. UNIT II = 320 m3/Jam
c. UNIT III = 280 m3/Jam
Jam operasi priode januari sampai dengan maret yaitu :
Bulan januari beroperasi selama 744 jam
Bulan februari beroperasi selama 672 jam
Bulan maret beroperasi selama 744 jam
5.7.3. Data pompa
EBARA PUMP
ITEM. NO : 20P-7101A
SER. NO : RN 42300-02 1/2
MODEL : 250 VYM
BRN NO. : 6314 CAPACITY : 420 M3/H
HEAD : 12 M
SPEED : 1470 RPM
DATE : 1993