Professional Documents
Culture Documents
equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan
bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik dan lainnya.
Dalam hirarki hazard control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat pelindung diri
merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum memutuskan untuk
menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu, dengan melakukan
upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
Adapun hirarki pengendalian bahaya di tempat kerja, termasuk di pabrik kimia adalah
sebagai berikut:
1. Elimination, merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya.
2. Reduction, mengupayakan agar tingkat bahaya bisa dikurangi.
3. Engineering control, artinya bahaya diisolasi agar tidak kontak dengan pekerja.
4. Administrative control, artinya bahaya dikendalikan dengan menerapkan instruksi kerja
atau penjadualan kerja untuk mengurangi paparan terhadap bahaya.
5. Personal protective equipment, artinya pekerja dilindungi dari bahaya dengan
menggunakan alat pelindung diri.
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang berpotensi terkena
resiko dari bahaya.
Mata
Sumber bahaya: cipratan bahan kimia atau logam cair, debu, katalis powder, proyektil, gas,
uap dan radiasi.
APD: safety spectacles, goggle, faceshield, welding shield.
Telinga
Sumber bahaya: suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB.
APD: ear plug, ear muff, canal caps.
Kepala
Sumber bahaya: tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut terlilit benda berputar.
APD: helmet, bump caps.
Pernapasan
Sumber bahaya: debu, uap, gas, kekurangan oksigen (oxygen defiency).
APD: respirator, breathing apparatus
Tubuh
Sumber bahaya: temperatur ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau logam cair,
semburan dari tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam, dust terkontaminasi.
APD: boiler suits, chemical suits, vest, apron, full body suit, jacket.
Tangan dan Lengan
Sumber bahaya: temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda berat, sengatan listrik,
2.
a.
Prosedur
Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
Lakukan cuci tangan
Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke samping
Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas
11) Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari dan
ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka.
Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang
12) Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya
terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.
3.
Tujuan :
Untuk menghindari kontaminasi.
Agar tidak terjadi path luka operasi
Agar lokal pembedahan dalam keadaan aseptik.
3) Persiapan
a) Baju steril dalam bungkusan set steril.
b) Teman kerja (perawat sirkulasi) untuk membantu mengikat tali baju.
4)
a)
b)
c)
e.
1)
2)
3)
4)
5)
Reservoar potensial lain untuk infeksi luka pasca operatif adalah rambut petugas. Walaupun
rambut jarang disangka sebagai reservoar, dilaporkan adanya dua letupan kasus yang
disebabkan oleh s. Aureus yang masing-masing ditemukan pada rambut seorang dokter dan
seorang perawat. Tidak terdapat bukti bahwa topi mencegah penularan mikroorganisme dari
rambut keluka operasi. Walaupun pemakaian penutup kepala mungkin sesuai untk mencegah
rambut jatuh kelapangan operasi, namun keefektifan pelindung semacam itu berkaitan
dengan kemampuannya menutupi semua rambut dan kulit kepala