You are on page 1of 16

IDENTITAS

Nama

: An . A

Umur

: 5 tahun

Jenis Kelamin

: Laki laki

Berat Badan

: 16 kg

Tinggi Badan

: 87 cm

Alamat

: bandongan

Agama

: islam

Tanggal masuk RS : 19 agustus 2016

Identitas orangtua
Nama Ayah : bp.I
Usia :35 tahun
Pekerjaan : karyawan
Agama : islam
Nama Ibu : ny.M
Usia : 30tahun
Pekerjaan : guru
Agama : islam
Alamat : bandongan magelang

ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal
19 Agustus 2016
Keluhan Utama

: batuk dan sesak nafas

Keluhan Tambahan : demam


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada tanggal 19 Agustus2016 pasien diantar ibunya datang
ke IGD RSUD Tidar Magelang dengan keluhan batuk dan sesak
nafas disertai demam sejak 3 hari yang lalu. Batuk berdahak
terjadi berulang dan produktif, tidak disertai suara mengi atau
mengorok. Dahak berwarna kuning, tidak berbau, dan tidak ada
darah, tidak ada riwayat tersedak. Sesak tidak berhubungan
dengan aktifitas fisik atau dengan kontak alergen. Kontak dengan
penderita batuk lama disangkal. Penderita juga mengalami
demam yang naik turun, tidak disertai menggigil dan tidak
disertai dengan kejang. Muntah (-), BAB/BAK (+) n, nafsu makan
normal,keringat malam (-),penurunan berat badan(-)

Riwayat penyakit dahulu


Riw.Asma : (-)
Riw.batuk lama : (-)
Riwayat kejang demam : (-)

Riwayat penyakit keluarga


Riw.Asma : disangkal
Riw.batuk lama : disangkal
Riw.TBC : disangkal

Riwayat Kehamilan dan Persalinan :


1. Antenatal
Pasien lahir dari ibu G2P1A0 saat ibu berusia 23 tahun
dengan usia kehamilan cukup bulan. Ibu rutin melakukan ANC di

bidan tiap bulan. Riwayat muntah diawal kehamilan, perdarahan,


trauma, ketuban rembes,tensi tinggi dan minum obat-obatan
selama kehamilan disangkal.
2. Natal
Pasien lahir spontan di bidan, kehamilan cukup bulan, berat
lahir 3000 gram, kondisi bayi langsung menangis saat
dilahirkan,warna kulit kemerahan. Riwayat bayi asfiksia, infeksi,
kuning, dan trauma lahir disangkal. Kondisi ibu dan bayi sehat
setelah melahirkan.
3. Post Natal
Bayi dalam keadaan sehat, tidak ada sakit.makanan dan
minuman berupa ASI eksklusif diberikan hingga umur 6 bulan.

Riwayat Imunisasi :
Ibu pasien rajin membawa pasien ke posyandu untuk
imunisasi.
BCG

: pada umur 1 bulan

Hep B

: 3x pada usia lahir , 2 dan 3 bulan

DPT

: 3x pada usia 2, 3, 4 bulan

Polio

: 4x pada usia 1, 2, 3, 4 bulan

Campak

: 1x pada usia 9 bulan

Kesimpulan : imunisasi dasar lengkap sesuai Depkes

Usia

Jenis

Frekuensi

0-6 bulan

ASI

Tiap bayi menangis +-8kali/hari

6-9 bulan

ASI+MPASI(buah
yang
dihaluskan,bubur)

ASI tiap bayi menangis, MPASI 2-3x

9-12 bulan

ASI+MPASI(bubur
dengan sayur dan

MPASI 3kali sehari mangkok kecil,diselingi ASI

tempe/ikan)
1tahun2tahun

ASI+nasi tim
sayur,ikan/ayam dan
buah

3-4kali sehari,diselingiASI

3tahunsekarang

Makanan dewasa,
sayur,nasi,susu
formula,temper,ikan/
ayam

3kali sehari

Simpulan : kualitas dan kuantitas cukup

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


Motorik Kasar
Mengangkat kepala

: 3 bulan

Tengkurap kepala tegak

: 4 bulan

Duduk sendiri

: 6 bulan

Berdiri sendiri

: 11 bulan

Berjalan

: 13 bulan

Bahasa
Bersuara (aaa/ooh)

: 2,5 bulan

Mengoceh

: 4bulan

Berkata 2-3kata

: 9 bulan

Motorik halus
Mengambil benda ringan dengan jari telunjuk dan jempol :
3,5 bulan
Mengancing baju

: 13 bulan

Mencoret-coret buku gambar

:12bulan

Personal sosial
Tersenyum

: 2 bulan

Mulai marah

: 5 bulan

Menyatakan keinginan
Kesan

: 12 bulan

: pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

RIWAYAT PERSONAL SOSIAL


Ekonomi : pasien tinggal bersama Ibu disebuah rumah yang
tidak begitu besar. Ayah pasien bekerja sebagai karyawan
swasta di Jogjakarta, pulang kerumah setiap minggu, Ibu
pasien bekerja sebagai guru SD dekat dari rumah.
Penghasilan Ayah Rp. 2.500.000/ bulan, penghasilan ibu
Rp.1.500.000/bulan. Penghasilan dirasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
Lingkungan : pasien tinggal dirumah kontrakan, Terdapat 1
kamar tidur , ruang keluarga yang sekaligus dipakai sebagai
tempat tidur juga, terdapat ventilasi dibeberapa ruangan,
terdapat dapur, terdapat kamar mandi dengan jamban dan
septitank, lantai dari semen, atap dari genteng, rumah
bersih ibu rajin membersihkan rumah setiap hari.
Simpulan : personal social pasien baik

Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal
: pasien sadar, demam, sakit
kepala (-), gangguan neurologis (-)
Sistem kardiovaskuler

: berdebar-debar (-), nyeri dada (-)

Sistem respiratorius : sesak nafas (+), nafas cepat (+), batuk


(+), pilek (-), mimisan (-)
Sistem gastrointestinal : perdarahan gusi (-), mual (-),
muntah (-), BAB (+) normal
Sistem urogenital

: BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-)

Sistem integumentum
(-), purpura (-)

: turgor kulit baik, luka (-), ptekie

Sistem mukuloskeletal
: gerakan bebas kekuatan dan
sensibilitas normal, nyeri sendi (-), bengkak pada sendi (-)
Simpulan : terdapat keluhan pada system
respiratoriuspasien, yaitu sesak nafas batuk

VITAL SIGN
Keadaan Umum : Sedang, tampak sesak
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
Nadi: 136 kpm, teratur, kuat angkat, isi dan tegangan
cukup
Pernafasan : 60 kpm, tipe thorakoabdominal
Suhu : 37,80 C
Status Gizi :
BB = 16 kg
TB = 100 cm
Berdasarkan WHO growth chart standart, status gizi pasien :
BB/TB: -2SD s/d 2SD ( normal )
BB/U: -2SD s/d 2SD ( gizi baik )
TB/U: -2SD s/d 2SD (tinggi badan normal)
Pemeriksaan Thoraks
Paru paru :
Inspeksi Simetris kanan kiri, tidak ada deformitas, tidak
ada ketinggalan gerak, retraksi dinding dada intercosta (+)

Palpasi Vokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan


dan kiri, tidak ada pembesaran limfonodi axilaries.
Perkusi Lapang paru sonor dan bag lobus inferior pekak
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler, suara tambahan
ada, ronkhi basah halus (+/+), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi

: Ictus cordis tak terlihat

Palpasi

: Ictus cordis tak teraba

Perkusi

: Batas Jantung

Kanan atas

: SIC II Linea Para Sternalis dextra

Kanan bawah : SIC IV LPS dextra


Kiri atas : SIC II Linea Mid Clavicula sinistra
Kiri bawah

: SIC IV LMC sinistra

Auskultasi
SI-SII reguler, tunggal, tidak terdapat bising jantung
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : datar, dinding dada // dinding perut, massa (-),
sikatrik (-), tanda-tanda radang (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit baik
Pemeriksaan Ekstremitas
Simetris, sianosis (-), akral hangat, deformitas (-), gerak aktif
Pemeriksaan Kepala
Bentuk mesochephal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Hidung : nafas cuping hidung (+), sekret (-), epistaksis (-)


Mulut : bibir pucat (+), sianosis (-), stomatitis angularis (-),
lidah kotor (-), atrofi lidah (-), nyeri telan (-), faring hiperemis
(-), tonsil T1-T1
Pemeriksaan Leher
Tak tampak adanya pembesaran limfonodi

Ro Thorax :
Gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercak-bercak
infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai
dengan peningkatan corakan peribronkial
Kesan :
Bronchopneumonia
Diagnosis banding
Bronkopneumonia

Asma
Tuberkulosis
Bronkhiolitis
Diagnosis
Diagnosis kerja

: Bronkopneumonia

Diagnosis Gizi

: Gizi cukup

Diagnosis Imunisasi

: Imunisasi dasar lengkap

Diagnosis Tumbuh kembang : Pertumbuhan dan perkembangan


sesuai usia
Planning

Inf. D5% 10tpm


Nebul Ventolin,fluoxotid 1R
02 1lpm
Paracetamol syp 3x 11/2 cth
Ambroxole 3x1 cth

Prognosis
ad vitam

: ad bonam

ad functionam : ad bonam
ad sanasionam : dubia ad bonam

edukasi
Jangan minum es, mengkonsumsi snack terlalu banyak
Hidari dari asap rokok
Ventilasi rumah yang baik
Jangan tidur dilantai
Hindari penggunaan kipas angina secara langsung mengenai
badan

BAB II

BRO NKOP NE UMONIA


DEFINISI
Bronkopneumonia adalah peradangan akut parenkim paru
paru yang berasal dari suatu infeksi yang biasanya dimulai
dengan infeksi bronkus/bronkiolus, kemudian meluas ke
alveolus sekitarnya (descending infection)
Klasifikasikasi Gejala ISPA Untuk Golongan Umur <2
bulan
a. Bronkopneumonia berat, adanya nafas cepat (fast
breating) yaitu frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali per
menit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada
dinding dada bagian bawah ke dalam (severe chest
indrawing).
b. Bukan bronkopneumonia, batuk tanpa pernafasan cepat
atau penarikan dinding dada.

ETIOLOGI
Infeksi
Bakteri : Streptococcus Pneumoniae, Diplococus pneumonia,
Pneumococcus sp, Hemoliticus aureus, Haemophilus influenza,
Virus : Respiratory syntical virus, Virus influenza
Jamur : Citoplasma capsulatum, Criptococcus nepromas,
Blastomices dermatides, dan Mycoplasma pneumonia
Non Infeksi
Terjadi akibat aspirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi
lambung kedalam paru dan karena kongesti paru yang lama

PATOFISIOLOGI

a. Kongesti ( 4 sampai 12 jam pertama)

Eksudat serosa masuk masuk ke dalam alveoli melalui


pembuluh darah yang berdilatasi dan bocor.
b. Hepatisasi merah ( 48 jam berikutnya)
Paru tampak merah dan bergranula (hepatisasi = seperti
hepar) karena sel-sel darah merah, fibrin, dan leukosit PMN
mengisi alveoli
c. Hepatisasi kelabu ( 3 sampai 8 hari)
Paru tampak kelabu karena leukosit dan fibrin mengalami
konsolidasi di dalam alveoli yang terserang
d. Resolusi ( 7 sampai 11 hari)
Eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh makrofag
sehingga jaringan kebali ke bentuk semula
Batuk
Demam
Takipneu yang disertai dengan retraksi interkostal, subkostal,
dan suprasternal
Pernapasan cuping hidung
Auskultasi dada dapat dijumpai ronki basah halus

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala
klinis berikut:
TRIAS BRONKOPNEUMONIA:
1. Sesak napas disertai dengan pernapasan cuping hidung
dan retraksi dinding dada.
2. Demam dengan suhu 39-40oC
3. Ronkhi basah, halus, nyaring (crackles)

Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya


15.000-40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri dan
peningkatan LED.
Foto thoraks menunjukkan gambaran infiltrat difus.
Sectish Theodore C, Prober Charles G. Nelson Textbook of
Pediatrics : Pneumonia. Edisi ke-17. Saunders. 2004.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan darah tepi dapat terjadi leukositosis
Pada foto dada terlihat infiltrate alveolar yang dapat
ditemukan diseluruh lapangan paru. Luasnya kelainan pada
gambaran radiologis biasanya sebanding dengan derajat
klinis penyakitnya
Pemerikasaan mikorbiologis guna mencari etiologi kuman
penyebab dapat meliputi pemeriksaan sputum, sekret
nasofaring bagian posterior, aspirasi trakea
Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD), kadar pCo2 dapat
rendah, normal, ataupun meningkat

Bronkopneumonia ditandai dengan gambaran difus


merata pada kedua paru, berupa bercak-bercak
infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer
paru, disertai dengan peningkatan corakan
peribronkial.

PLANNING
Antibiotik merupakan drug of choice untuk kuman yang
dicurigai
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan terapi :
Kuman yang dicurigai atas dasar klinis, etiologis dan
epidemiologis
Berat ringannya penyakit
Riwayat pengobatan sebelumnya serta respon klinis
Ada / tidaknya penyakit yang mendasari

PLANNING TERAPI
Rawat inap
Lini I :
>3 bln : inj.ampisilin + kloramfenikol
<3 bln : inj.ampisilin + gentamisin
Lini II : amikasin, sefalosporin
Injeksi diberikan selama 3 hari,
PO 7-10hr
Rawat jalan
Lini I amoksisilin atau kotrimoksasol
Alternatif : eritromisin
Catatan :
Neonatus & bayi kecil antibiotik iv harus segera, sering
sepsis dan meningitis
ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6
jam)
Bila pasien datang dengan keadaan klinis berat, sebagai
alternatif, dapat diberikan seftriakson (80-100 mg/kgBB IM
atau IV satu kali sehari)
Apabila diduga pneumonia stafilokokal, ganti antibiotik
dengan gentamisin (7.5 mg/kgBB IM satu kali sehari) dan
kloksasilin (50 mg/kgBB IM atau IV setiap 6 jam) atau
klindamisin (15 mg/kgBB/hari dalam 3 kali pemberian

Terapi Suportif
Terapi O2 untuk mencapai saturasi 95-96%

Nebulizer untuk pengenceran dahak yang ketal, dapat


disertai bronchodilator bila disertai bronkospasme
Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak
Cairan IV, O2, koreksi asam-basa, elektrolit, GDS,
analgetik/antipiretik, hisap lendir
Nutrisi parenteral selama masih sesak
Pemantauan komplikasi

KOMPLIKASI
Pneumotoraks
Empiema torasis
Perikarditis purulenta
Infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta
Miokarditis
OMA

You might also like