You are on page 1of 6

BAB III

METODOLOGI
Bahan dan alat
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.

Pinset / kawat
Hand sprayer
Pot
Koran bekas
Kawat

Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.

Air
Planlet tanaman anggrek hasil kultur in vitro
Media sabut kelapa
Sterofoam
Fungisida

Cara Keja:
a. Melepaskan bibit dari media agar

Isi botol berisi bibit dengan air kira-kira hingga separo botol, kemudian botol
digoyang, supaya media agar dalam terlepas dari akar

Buang air dan media agar yang sudah terlepas

b. Tahap mengeluarkan bibit dari botol

Keluarkan bibit dengan menggunakan kawat

Keluarkan bibit satu per satu dengan menarik bagian akarnya yang akan keluar
dulu supaya daun tidak rusak

Letakkan bibit pada wadah berisi air bersih

Bersihkan bibit dari media agar yang menempel pada akar

Ganti air dalam wadah dan bersihkan bibit sampai benar-benar bersih

c. Merendam bibit dalam fungisida dan tiriskan di koran supaya air yang berlebihan
menempel pada bibit terserap oleh kertas koran
d. Penanaman dalam pot (single pot)

Siapkan pot anggrek

Isi pot dengan sterofoam kurang lebih 1/3 pot

Tambahkan sabut kelapa di atas sterofoam sebanyak 1/3 pot

Tanam bibit pada pot, usahakan bibit berdiri tegak dengan menahan akar dengan
sabut kelapa (jangan menanam bibit telalu dalam karena dapat menyebabkan bibit
mati karena busuk)

Sungkup pot 100%, dihari kedua buka sungkup 25% (3cm), hari ke 6 50% (5 cm),
hari ke 10 75% (7 cm), hari ke 14 buka sungkup.

BAB
Planlet
1
2
3
4
5

Minggu 1
Minggu 2
Hidup
Mati
Hidup
Mati

HASIL DAN PEMBAHASAN

Minggu 3
Hidup
Mati

IV

Tabel Pengamatan

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

PEMBAHASAN
Aklimatisasi adalah proses pengkondisian planlet atau tunas mikro (jika
pengakaran dilakukan secara ex vitro) di lingkungan baru yang aseptik di luar botol,
dengan media sabut kelapa, tanah atau pakis sehingga planlet dapat bertahan dan terus
menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan (Koeswianti dan Tutik. 2013). Tahap
aklimatisasi penting dilakukan mengingat tujuan kita mengkulturkan bagian tanaman
adalah semata-mata untuk mengembangbiakkan tanaman agar diperoleh anakan baru agar

nantinya dapat berproduksi. Tanaman yang tidak diaklimatisasi nantinya akan mengalami
kekurangan nutrisi karena kandungan hara dalam media lama kelamaan akan habis
mengingat jumlahnya juga terbatas (Zulkarnain. 2009).
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dalam praktikum, maka dapat diketahui
bahwa media yang dipakai dalam tahap aklimatisasi yaitu berupa media sabut kelapa dan
sterofoam dan sampai minggu ketiga tanaman masih hidup. Media sabut kelapa dipakai
karena memilki pori-pori yang lebih besar dibandingkan tanah pada umumnya (Nursandi
dan Santoso. 2003), hal ini dimungkinkan agar tanaman hanya mengambil nutrisi yang
diperlukan. Penggunaan pot sebagai tempat bagi media tanam di maksudkan agar lebih
mudah mengontrol setiap planlet dan memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran planlet
yang kecil. Sebelum ditanam, planlet diberi perlakuan terlebih dahulu yakni merendamnya
dalam larutan fungisida. Perlakuan ini dimaksudkan agar tanaman terbebas dari
kontaminasi cendawan.
Keberhasilan tumbuh pada tahap ini masih sangat minim, bila persentase tumbuh
telah mencapai 50 % maka dapat dikatakan proses aklimatisasi tersebut berhasil. Hal ini
disebabkan karena beberapa faktor seperti suhu yang tidak tetap, faktor keterampilan dan
ketelitian pun sangat berpengaruh pada tahapan ini. Selain itu pemberian air setiap saat
juga sangat diperlukan oleh planlet karena merupakan tahap penyesuaian agar tidak
mengalami kematian.

DAFTAR PUSTAKA
Koeswianti dan Tutik. 2013. Biologi Kultur Jaringan. Bahan Ajar Kuliah Bioteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Diperbaharui 01 Maret 2013.
Nursandi dan Santoso. 2003. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman. Bogor. IPB Press.
Sukri. 2001. Kutur Jaringan dan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agro
Media Pustaka; Jakarta .
Zulkarnain. 2009. Kultur jaringan Tanaman Solusi Perbanyak Tanaman Budi Daya. Bumi
aksara: Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH


AKLIMATISASI TANAMAN ANGGREK

Disusun oleh:
Nama

: ERNA APRILLIA

NIM

: 145040201111078

Kelompok

: KAMIS 13.55

Asisten

: Joko Ariswanto

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

You might also like