You are on page 1of 141

PEMBUKAAN

Sinar
mentari
perlahan
mulai
masuk menerobos halangan kaca tipis
yang dilapisi oleh sebuah tirai yang sudah
agak kusam. Sinarnya menyilaukan mata,
sehingga membuatku mimpi- mimpi
1 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI
LANGIT MALAM

indah ku hilang dan aku terbangun dari


tidurku yang lelap.
Aku bangun dengan malasnya.
Mata yang masih berat serasa ingin
kembali
beristirahat.
Jam
sudah
menunjukkan jam 07.00 WIB.
Waktu yang biasanya aku pergi ke
sekolah, dengan pakain rapi dan tubuh
yang di harumi dengan farfum walau pun
terkadang tidak mandi.Duduk di bangku
renyot sambil melipat tangan di atas
meja yang sudah penuh dengan banyak
rocet rocetan.Menunggu guru guru
yang semangat dan terkadang sangat
menjengkelkan.karena
mereka
sering
memberikan
tugas

tugas
yang
menyusahkan para murid nya.
Terkadang mereka selalu marah
marah tetapi dalam hatui mereka,
mereka sayang kepada kita.Itu katanya,
2 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI
LANGIT MALAM

kalau yang pasti tanyakan saja kepada


mereka barisan para guru.
Waktu istirahat selalu di tunggu
tunggu para murid, tetapi guru yang
merepotkan itu selalu membuat waktu
berjalan lambat.Akan tetapi, banyak guru
juga yang mampu membuat aku betah di
dalam kelas.
Ya, semua itu masih terekam jelas
di dalam otakku, kisah kisah tentang
sekolah ku. Mulai dari taman kanakkanak, sekolah dasar, pesantren, Di mana
aku selalu di kekang di dalam penjara
suci
pesantren
yang
selalu
menyenangkan hingga masa-masa akhir
sekolah, masa-masa SMA.
Oh iya, aku lupa ngenalin siapa
aku., aku tinggal di sebuah kampung
kecil padat penduduk yang selalu dilanda
kemacetan, sebuah kampung metro
politan di tengah tengah kota takengon.
3 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI
LANGIT MALAM

kampung uning namanya, yang terbagi


menjadi dua kampung kecil yang nanti
pasti sangat aku rindukan jika telah
muranto nanti.
aku yang memiliki cita cita kecil
menjadi seorang aparatur Negara. Yaitu
menjadi seorang polisi cita cita kecil
yang
baru
kuingat
sewaktu
aku
mengerjakan novel pertamaku ini.
Aku
dilahirkan
oleh
ibunda
tercintaku ini pada tanggal 12 april 1998
yang lahir kedunia ini dengan sehat wal
afiat. Dengan sebuah nama yaitu
AFRIANSYAH yang merupakan nama
paling singkat antara saudara-saudaraku
yang lain. Alhamdulillah
Aku lahir dari keluarga yang
bercukupan, aku menjalani masa kecilku
penuh dengan bahagia seperti anak
anak seumuranku pada waktu itu.
4 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI
LANGIT MALAM

Aku mempunyai empat orang


saudara. Dua orang abang dan dua orang
adik.Dan memiliki dua orang malaikat tak
bersayap yang diturunkan oleh Allah,
yang
selalu
menyayangiku
dengan
sepenuh hati tanpa pernah meminta
balasan sedikit pun.
Aku yang masih kecil dan tidak tahu
apa apa hanya menikmati hidup ini
dengan indahnya yang mungkin ku harap
untuk selamanya.
Masa kecil dimana yang kita tahu
hanya bermain dan bermain, tanpa ada
pekerjaan yang berarti
Masa kecil memang menyenangkan
dan ingin aku kembali ke masa masa
tersebut dan tidak ingin merasakan apa
yang telah ku rasakan pada saat
sekarang ini.

5 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI


LANGIT MALAM

Aku hanya bisa membayangkan


saja masa kecil ku yang indah tersebut.

My child
aspiration

6 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI


LANGIT MALAM

Genap umurku lima tahun, tahun


saat aku menginjakkan kaki ku ke sekolah
taman kanak kanak. Baju sekolah baru
kini ku pakai, dengan sepatu baru dan tas
baru yang bergambar power ranger yang
sangat di sukai anak anak di belakang
nya. Aku berjalan di samping ibuku yang
mengantarku.Aku hanya melihat banyak
anak anak yang lainnya juga bersama
orang tua mereka.Aku bersama temanku
ikhsan, seorang tetangga sebelah rumah
ku yang jelek hitam dan dekil pada waktu
itu.
7 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI
LANGIT MALAM

Ini hari pertamaku sekolah, aku


sekolah di taman kanak kanak masjid
ruhama takengon, sebuah taman kanak
kanak yang terletak di belakang masjid
terbesar takengon yang terletak di
tengah kota takengon.
Aku adalah orang pendiam yang
bahkan jarang senyum tetapi aku juga
seorang yang nakal.
Aku masuk kedalam kelas, ibuku
hanya melihat ku dari balik jendela, aku
hanya melirik sebuah bangku yang sudah
di isi dengan satu orang, aku langsung
duduk di sebelah nya setelah menanykan
apakah aku boleh duduk di sini.
Pelajaran pertama pun usai, kini
waktunya istirahat, waktunya memakan
bekal yang kami bawa dari rumah.Waktu
itulah aku berkenalan dengannya. Teman
yang pertama kali kukenal di sekolah ini,
8 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI
LANGIT MALAM

kami berkenalan setelah bertukaran bekal


yang kami bawa
Siapa nama mu ? Tanya nya
kepadaku
nama ku afri, namamu siapa ?
balas ku kembali
aku eqa
senyumman.

jawabnya

dengan

Percakapan singkat yang terjadi


saat makan siang.Aku dan eqa selalu
bersama bermain pada hari itu.
Dan sampai
berteman dekat.

sekarang

ini

kami

Aku duduk di kelas C, kelas yang


lumayan bagus.Kelas yang berada di
tengah tengah lokasi sekolah.

9 | INGIN KU GAMBAR PELANGI DI


LANGIT MALAM

Bel berbunyi sebelum pulang, kami


bernyannyi bersama. Kami menyanyikan
sepatu gelang gelang, sepatu gelang
Gelang si ramai ramai
Mari pulang marilah pulang marilah
pulang bersama-sama
setelah itu barulah kami pulang.
Pengalaman pertama sekolah ku ini
sangat menyenangkan karena selain
belajar kami juga dapat bermain.
Taman kanak kanak alquran ini
menjadi
tempat
di
mana
aku
mendapatkan
banyak
teman
dan
ilmu.Kami juga diajarkan tentang agama
dan islam.
Hari berganti hari, senin selasa,
selasa rabu, rabu kamis, kamis jumat
jumat, sabtu dan sabtu minggu. Waktu
10 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

terus berjalan dan jam dinding pun sudah


kerap dig anti baterainya.
Aku
yang
sekolah
menggunakan angkutan antar
untuk pulang dan pergi sekolah.

selalu
jemput

Pada suatu ketika, ketika kami telah


selesai belajar. Seorang guru menanyai
kami, apa cita cita cita kami
Nanti kalian kalau udah besar
mau jadi apa ? Tanya guruku
Satu persatu menjawab, ada yang
menjadi pilot, astronot dan lain lain
kamu besar nanti mwu jadi apa
afri ?
saya mau jadi polisi ustadzah
jawabku dengan polosnya.
Afri kecil bercita cita menjadi
seorang polisi, polisi yang gagah dengan
11 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

pakain seragamnya, selalu melayani


masyarakat dan membasmi kejahatan
bagaikan anak muda di film power ranger.

12 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Masa kanak kanak ku telah


berakhir, aku tamat di TK. Kini aku
didaftarkan oleh orang tua ku ke SD
BEGERI
6
TAKENGON.
Aku
sudah
memasuki tahap yang sedikit lebih tinggi
Aku sudah tidak asing lagi dengan
sekolah ini, karena abang abang ku juga
sekolah disini.
Di sinilah awal perjalanan, sebuah
dasar agar dapat tumbuh menjadi orang
yang besar. Di mana merupakan proses
terpenting.
Suatu hari pada saat aku duduk di
bangku kelas 2 SD, hari itu adalah hari
pembAgian hasil belajar siswa atu
pembagian rapor. Aku mendapatkan
ranking satu dikelas, betapa bangganya
13 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

aku waktu itu mendapat kan ranking satu


kelas.
Aku pulang dengan bangga sambil
memegang raport ku yang ingin ku
tunjukkan kepada kedua orang tuaku.
Aku pulang menaiki labi labi, di
dalam labi labi aku membayangkan
bagaimana raksi orang tua ku ketika
melihat prestasiku ini .
Aku
di
rumah
aku
segera
membayar ongkos ke supir labi labi
tersebut.Di seberang jalan kulihat rumah
ku, mengapa sepi sekali.Aku langsung
menyebrang tanpa melihat kanan kiri.Aku
langsung menerobos jalanan.
Rumah terkunci, tak biasanya aku
tidak
di
beritahu.Biasanya
mereka
menjemputku kalau ada kepentinngan
mendadak.
14 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku menunggu dan menunggu


hingga sore.Raport masih berada di
tangan ku, raport yang ingin ku
perlihatkan kepada orang tua ku dengan
bangga nya.Semangatku telah hilang, aku
tidak
bersemangat
lagi
untuk
menunjukkannya.
Waktu hampir memasuki waktu
ashar. Aku melihat dari kejauhan seperti
orang tua ku pulang.Ternyata benar, itu
adalah
bapakku.Dia
pulang
ingin
menjemputku. Dia hanya menyuruhku
m,engganti baju ku dan berangkat
kembali.
Aku bertanya bertanya dalam
hati, apa sebenarnya terjadi, mengapa
bapak seperti terburu buru. Dia tidak
menjelaskan apa yang terjadi dan aku
pun tidak berani menanyakannya.

15 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Mobil terus berjalan danseketika


berhenti, tempat yang ku kenal betul.
Yaitu rumah kediaman nenekku,
mengapa kita kesini ? Tanya ku
dalam hati
Jam
sudah
menunjukkan
jam
delapan malam, waktu itu aku yang
sedang bermain dekat rumah nenek ku
mendengar suara sirine yang berasal dari
sebuah mobil ambulan. Ambulan itu
berhenti di depan rumah nenekku.
mengapa berhenti di sini, apakah
ada yang sakit mak tanyaku kepada
ibuku.
Ibuku hanya menatapku dan pergi
begitu saja tampa memberitahuku apa
pun.
Aku melihat keluargaku mulai
berdatangan ke rumah saudaraku.Aku
16 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

hanya di suruh pergi bermain.Kebetulan,


rumah nenek ku ini dekat dengan sekolah
ku, jadi aku bias bermain ke rumah teman
teman sekolah ku.
Hari sudah semakin sore, aku sudah
lelah bermain, aku meminta ijin untuk
pulang kepada ibu temanku tersebut
yang kebetulan juga guru sekolah ku.
Ketika sedang berjalan aku teringat
bahwa aku belum memberitahu kepada
orang tua ku tentang raport ku, maka
berlari sampai ke rumah nenek ku dan
aku langsung masuk kedalam rumah dan
kulihat ibuku dan semua yang ada di
ruangan itu menangis.
Aku melihat sekeliling rumah dan
mendapatkan sesuatu yang di tutupi
selembar
kain.Sepertinya
itu
lah
penyebab semua ini, aku langsung
mendekat ke kerumunan tersebut dan
ketika mendekatinya.Aku dihentikan oleh
17 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

sebuah tangan yang memegangku dari


belakang.Aku menoleh kebelakang dan ku
dapati bahwa yang memegang itu adalah
abang ku.Dia mengetakan kalau nenekku
tersebut sudah tiada lagi.
Tangis ku pecah seketika, aku tak
tahan dengan kesedihan ini.memang
bulan lalu kata ibuku bahwa nenek ku
pergi ke tempat bibi ku yang ada di
banda aceh. Dan nenek ku sakit lalu
sesudah di rawat di rumah sakit, akhirnya
nenekku
menghembuskan
napas
terakhirnya di rumah sakit tersebut.

18 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Tak kusangka, momen bahagia ku


hari itu akan teergantikan dengan
kesedihan. Seseorang yang ku sayangi
pergi
meninggalkan
ku.
Nek..
akusayang nenek, semoga nenek di
terima di sisi sang Allah sang maha
pencipta

19 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

kenangan masa kecil

Kini aku sudah berumur 11 tahun,


hari hari cepat sekali berlalu tanpa ku
20 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

sadari. Sekarang aku sudah tumbuh,


banyak cerita yang telah ku lalui dalam
kehidupan.Aku semula yang merupakan
seorang yang pendiam kini sudah
berubah.
Di sini lah pertama kali aku
mengenal sahabat sejati ku yang
mungkin
suatu
saat
nantibisa
membunuhku.Awal
pelampiasan
ku
terhadap hidup yang tak adil ini,
mengapa semua orang yang baik cepat
sekali meninggalkan dunia ini.Hal yang ku
sesali, sangat ku sesali karena aku belum
bisa membanggakan nenek ku.
Hidup memang terkadang tak adil
tapi, menurut Allah itulah yang terbaik
bagi kita. Allah telah mengatur semuanya
dengan rencana yang paling baik.
Sepulang
sekolah
aku
selalu
singgah
ke
tempat
orang
yang
menyewakan Play station atau sering di
21 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

sebut dengan sebutan PS. Di situlah aku


merokok, awal mula yang membuat ku
sampai sekarang melakukan pekerjaan
itu.
Setiap pulang sekolah aku selalu
bermain bola bersama teman teman
ku.Terkadang aku bermain di sekolah dan
terkadang bermain di dekat rumahku.
Kebiasaan
ku
bermain
bola
menjadikan permainan mengolah si kulit
bundar ini menjadi sebuah hobi yang
sangat ku gemari

22 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Masa kecil ku lalui hanya dengan


bermain dan bermain.Terkadang kami
menggunakan
kotak
rokok
sebagai
permainan.Permainan yang waktu itu
begitu
tenar.Hanya
dengan
sebuah
sandal dan bungkus bungkus rokok
permainan
ini
dapat
di
mainkan.Permainan eskot, permainan ini
dilakukan dengan melemperkan sandal
23 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

kearah target berupa bungkus bungkus


rokok yang di susun dengan di batasi
kotak.
Dan terkadang bermain kelereng
dan bermain KRING dan berbagai macam
permainan.Yang kita lihat seekarang
permainan tersebut sudah jarang di
mainkan oleh anak anak sekarang
ini.Bermain bersama terkadang membuat
kita lupa waktu dan harus di panggil
orang tua kita karena hari sudah makin
sore.Terkadang mandi bersama di sungai
sambil
membawa
durung
untuk
menangkap ikan.
Di usia ku sudah menginjak angka
12 Kini aku sudah semakin besar, aku
sudah bukan anak anak lagi. Aku sudah
mengenal dekat rokok , taruhan. Dan aku
pernah beberapa kali bolos sekolah
dengan pergi berkeliling danau bersama
temanku menggunakan sepeda.
24 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Semester pertama berakhir, kini


diadakan pelajaran tambahan atau les
untuk menghadapi ujian nasional. Hari
hari yang melelahkan akan kuhadapi. Aku
belajar sungguh sungguh karena ini
merupakan ujian terakhir di sekolah
dasar.Selama enam tahun kami belajar
dari tingkat terbawah sedikit demi sedikit
naik ke tingkat selanjutnya.
Hampir tiga bulan kami melakukan
les atau pelajaran tambahan. Kini ujian
akhir nasional sudah menanti kami di
depan mata.
Ujian yang akan menandakan kami
telah menamatkan sekolah dasar, sebuah
ujian yang hanya mengujiankan tiga mata
pelajaran saja, yaitu bahasa Indonesia
raya bersepatu, mati matilah kita
( matematika ) , dan ipa.

25 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

ujian dilaksanakan selama tiga hari.


Pada waktu itu aku berharap bias
mendapat nilai yang bagus.
Hari hari menegangkan telah
berlalu,
kini
kami
sudah
selesai
menghadapi
ujian.Kami
sudah
di
bebaskan dari sekolah.Aku datang ke
sekolah jika hanya ada kepentingan saja.
Sudah sebulan aku tidak ke sekolah,
aku hanya duduksaja di rumah, dan
sorenya aku latihan bola, karena aka
nada pertandingan sepak bola antar tim.

26 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Putra banteng fc
Aku mendapat kabar dari adik ku
bahwa besok adalah acara pembagian
ijazah. Kerja keras ku selama enam tahun
akan tampak pada selembar kertas
tersebut.
Setelah pembagian ijazah, guru dan
orang tua murid berunding, mereka
memusyawarahkan
tentang
acara
perpisahan kami.

27 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

First step

Suatu hari orang tua ku bertanya


kepadaku kemana aku akan melanjutkan
sekolah ku.
28 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

kamu mau masuk kemana


SMPnya ? Tanya ibuku kepada ku

nggak tahu masih mak, liat liat


dulu jawabku penuh kebingun, karena
aku tidak pernah memikirkan kemana aku
akan menyambung sekolah ku sselanjut
nya.

nanti kalau sudah dapat bilang


trus ke bapak biar di daftar trus kamu
timbale ibuku
ya mak jawabku singkat
Suatu hari, aku bertanya kepada
teman ku sewaktu aku bermain ke
rumahnya

29 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Dio ko mau ndaftar ke SMP mana


tanyaku pada sobat karibku

aku ndaftar ke SMP 1 fri


jawabnya

udah buka keh pendaftarannya ?

udah fri, mang ko mau masuk


kemana ? kini giliran dia yang balik
bertanya kepada ku.

tu lah gak tau , aku pun mau


masuk ke SMP 1 tu truss jawab ku

30 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

bagus tu biar sama sama kita di


situ timbalnya

oke !! jawab ku singkat

Percakapan tersebut menyelingi


permainan kami.Aku sudah putuskan
untuk mendaftar juga ke SMP 1.

aku
akan
langsung
mengatakannya kepada bapak setelah
sampai di rumah gumamku dalam hati.
Setiba di rumah, aku melihat ada
sebuah sepeda motor terparkir di depan
rumah ku.
Aku masuk ke dalam rumah
assalammualaikum
berteriak

aku

setengah

31 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

waalaikummussalam jawab seisi


rumah bersamaan

Rupanya paman dan bibi ku yang


datang, mereka tampak asyik mengobrol.
Aku cuek saja, aku langsung duduk
di dekat TV dan mengambil remote lalu
menghidupkn TV tersebut.
Tiba tiba aku di panggil oleh
bapak ku

fri,, kesini bentar seru bapak ku


Aku duduk di samping ayah ku .lalu
paman ku bertanya kepada ku
Paman saya

kamu masuk
kemana fri ? tanya paman saya
32 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Saya
masuk ke SMP 1 Takengon
sana pak uwo jawab ku

Paman saya

gak
keh
masuk ke pesantren aja fri paman
saya meyakinkan saya

Saya
pesantren mana pak uwo
dengan ragu aku menjawab
Paman saya

pesantren di
sana, tu lah hari senin nanti ikut pak uwo
ke sana tengok tengok pesantrennya
jawabnya
Saya ya pak uwo saya meng
iyakan saja permintaan paman saya ini.

33 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Saya kembali ke tempat saya


semula , ke depan TV. Pas sekali sedang
main serial kesukaan saya NARUTO.
Tepat pada hari yang dijanjikan,
pamanku datang ke kerumah ku untuk
menjemputku. Aku yang sudah siap
langsung naik ke sepeda motor setelah
bersalaman dengan orang tua ku.
Pamanku tersebut banyak bercerita
tentang sisi positif pesantren tersebut
yang aku juga sudah ketahui dari teman
temanku.
Sepeda
motor,
melaju
begitu
kencang bagaikan sonic melintasi jalan
gayo.
Akhirnya aku pun sampai ketempat
tujuan.Aku di suruh berkeliling untuk
melihat lihat ke adaan pesantren.

34 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Tanah yang gersang penuh pasir


membentang
sepanjang
pesantren
tersebut.Ketika sedang asyik melihat
lihat suasana pesantren, pamanku datang
menghampiriku.

yuk tes dulu kamu di pesantren ni


fri, nanti baru tes ke SMP 1 tue ajak
paman ku

youhh afri gakda belajar pak


uwo kayak mana tue jawabku jujur

nggak papa, enak enak cuman


soalnya fri tipal pamanku

boh ta pak uwo jawab ku


35 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Lalu pamanku memberikan aku


kartu peserta ujian. Aku hanya menuruti
kemauan pamanku
Aku pun mengikuti ujian tersebut
dengan terpaksa.Tetapi aku mnganggap
tes tersebut sebagai percobaan untuk tes
di SMP 1 nanti.
Kertas jawaban ku kumpulkan
kepada pengawas ruangan tersebut.Aku
lansung keluar dan menemui pamanku
untuk mengajaknya agar cepat cepat
pulang karena aku telah selesai mengikuti
tesnya.
Aku pun kembali ketakengon.
Sepeda motor yang kami kendarai
meluncur dengan santai, bkarena tak ada
yang kami kejar lagi.
Kami pun sampai kerumah dengan
selamat, pamanku mengantarkan ku
36 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

pulang kerumah.aku lega karena telah


mengikuti tes di pesantren tersebut.
Aku berdoa agar aku tidak luls di
peasantren tersebut..

takdir

37 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Titi tit dering suara HP bapak ku, aku


menagantar kan HP tersebut ketempat
bapakku

pak ini ada telefhon ucapku

dari siapa ? Tanya bapak ku

dari pak uwo pak

ouh
38 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Bapakku mengangkat telephone


tersebut.Aku lalu pergi dari situ tanpa
ingin
mendengarkan
pembicaraan
mereka berdua.
Ketika aku sedang duduk di salah
satu rumah temanku.Handphone ku
berbunyi.Ada pesan masuk, pesan itu dari
ibuku yang menyuruh aku untuk pulang.
Setibanya aku di
langsung di suruh duduk.

rumah,

aku

Kata bapakku fri.. kamu lulus di


pesantren
kamu masuk ke pesantren aja,
gak usah ke SMP1 tu sambung bapakku

tapi afri tes dulu ke SMP 1 tu psk,


kdang lulus pun . sanggah ku

39 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

gak usah lagi, kamu ke pesantren


aja bapak ku kembali mengutarakan
maksut nya.

boh ta pak jawab ku pasrah.

Aku
hanya
pasrah
kepada
keputusan orang tua ku, sebagai anak
aku harus menuruti segala perintahnya.
Aku hanya bisa merenungi nasibku,
aku
bertanya
Tanya
bagaimana
kehidupan
di
pesantren
yang
sesungguhnya.Aku hanya mendengar
berita sekilas tentang pesantren dari
kawan kawan ku.
Hari hari berlalu seperti biasa.Aku
tidak pernah lagi memikirkan tentang
pesantren itu lagi.
40 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

No pain
No again

41 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Suara adzan berkumandang di atas


langit
shubuh,
fajar
yang
mulai
menyingsing menandakan hari sudah
menjelang pagi.
Suara adzan shubuh yang indah
saling bersahutan untuk mengajak orangorang untuk menunaikan shalat shubuh.
ayam jago mulai berkokok, mereka
berkokok dengan suara yang lantang
laksana pemimpin upacara. Kokokannya
membuat suasana pagi itu semakin
indah.
Itulah
peristiwa
di
shubuh
hari.Setelah selesai menunaikan shalat
shubuh, aku sudah sibuk dengan barang
barangku.Aku harus mengemasnya ke
dalam tasku.
Hari ini adalah hari keberangkatan
ku ke pesantren, aku sudah sibuk dengan
42 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

segala urusanku di rumah ini sejak tadi


shubuh.
Baranngku yang banyak membuat
ku seperti orang yang mau pindah rumah,
memang aku akan pindah rumah, dari
rumah ku yang sekarang ini ke pesantren
yang akan ku tuju.

43 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku
hanya
mngucapkan
kata
perpisahan melalui pesan singkat ke pada
teman teman ku bahwa hari ini aku
akan
berangkat.
Tanpa
menunggu
balasan dari mereka aku langsung
menonaktifkan handphone ku.

Mobil melaju dengan pelan, aku


yang duduk di belakang asyik menikmati
pemandangan
di
luar
mobil.Pemandangannya sangat indah,
44 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

pohon kelapa bersusun rapi, pohon


tersebut melambai lambai di terpa
angin.
Aku turun dari mobil sambil
menjinjing tasku. Di sana sudah ada
abang sepupuku yang menanti, dia santri
kelas 3 di pesantren ini.
Aku menyusun barang barangku,
kamar yang tidak terlalu besar untuk lima
orang bahkan terlalu sempit. Kamar yang
hanya pas untuk lemari dan kasur.
Setelah
selesai
merapikan
barangku, aku lansung beranjak dan pergi
ke
kantin
untuk
menemui
orang
tuaku.Mereka sedang berbincang dengan
abang sepupuku.
Sambil membawa the hangat di
tangan aku duduk di samping abangku
tersebut. Lalu abangku berkata
45 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

dah siap beres beresnya


tanyanya kepadaku.

udah bang jawabku

Aku hanya jalan sendirian menuju


masjid yang terletak tidak jauh dari
kamar ku.aku masuk ke masjid setelah
mengambil wudhu, memang hari yang
melelahkan.

PANCA JIWA PESANTREN MODREN


AL-ZAHRAH
46 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

PANCA JIWA
1.
2.
3.
4.
5.

KEIKHLASAN
KESEDRHANAAN
BERDIKARI
UKHUWWAH ISLAMIAH
KEBEBASAN

Genap sudah 3 bulan aku menjadi


santri, sebuah pesantren yang begitu
luas. Pesantren yang terletak jauh dari
kota, terletak hamper ke pedalaman
desa.
Pesantren modrn al zahrah,
sebuah pesantren yang sedikit tertinggal
dalam bidang pembangunan.

47 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku sudah banyak memiliki teman,


mulai dari pertama hanya teman sekamar
yang ku kenal hingga teman teman
seangkatan dengan ku.
Selama 3 bulan, aku lebih banyak
menghabiskan
waktuku
dengan
merenung.Aku sedih karena tak pernah
berjumpa
dengan
orang
tuaku,
bagaimana
kabar
mereka.Sehingga
pelajaran
pun
hanya
sepintas
ku
dengarkan.
Ketika sedang berjalan pulang
sekolah, aku melihat sebuah tulisan di
dinding sebuah kelas yang berbunyi

48 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Tulisan ini seperti mengerti tentang


keadaan yang ku alami saat ini. Dan aku
pun sadar, bahwa kehidupan akan terus
berjalan dengan ada aku atau pun tidak.
Dari sinilah aku mulai sadar, betapa
aku sudah menyiakan aktu waktu
ku.dalam hati aku berjanji untuk belajar
dengan sungguh sungguh dan tidak
menyia nyiakan pengorbanan orang tua
ku di kampung.
Aku sadar, buakan aku saja yang
merasakan kesedihan, semua orang pasti
merasakan nya juga, karena mereka
semua senasib denganku.
1 tahun berlalu ujian pesantren
yang memakan waktu hamper tiga
minggu itu selesai juga.
Bersama itu juga sudah banyak
kejadin kejadian yang ku lewati di
pesantren, punya teman banyak, aturan
49 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

aturan yang banyak, makan gak enak,


tapi di balik itu semua ada hikmahnya
aku tinggal di pondok, aku bisa mengerti
arti hidup sesungguhnya bahwa hidup itu
harus dilakukan dengan kerja keras, dan
yang penting lagi aku juga sudah banyak
mempelajari ilmu agama yang belum
pernah kudapatkan di tempat lain seprti
di pesantren ini.
Aku juga mempelajari sebuah
kalimat, yang singkat tapi memiliki arti
yang membuatbhidupku berubah
MAN JADDA WA JADA
barang siapa yang bersungguh sungguh pasti dia akan mendapat

Sekarang
aku
sudah
tidak
merasakan kesepian lagi, karena selalu
ada teman, abang kelas dan semua orang
50 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

yang ada di pesantren ini yang


menghiburku,
aku
sudah
menggap
mereka seperti keluarga kandung ku
sendiri.Merekalah yang menemani suka
dan duka ku.

assabru kassabiri murrun f


mazaaqktihi, bal awakibahu ahla minal
asali
kesabaran itu pada prosesnya
sangatlah pahit, tapi hasilnya akan
semanis madu

51 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

jika

52 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Liburan tiba, aku dan semua santri


kembali pulang ke kampung halaman
kami masing masing.Belasan mobil bus
mengiringi kepulangan kami semua.
Karena jalan yang ada masalah
memaksa kami pulang pada hari jumat,
jalan cot panglima yang amblas membuat
transportasi terganggu.
Kami sampai di takengon, ketika
turun, banyak sudah keluarga yang
menanti kami, mereka ingin mejemput
anaknya.
Seperti biasa keluargaku tak pernah
ada di kerumunan para wali santri
tersebut.Aku yang sudah terbiasa dengan
keadaan itu cuek saja.
53 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Kami pun mulai mencari tempat


nongkrong kami, karena hari ini hari
jumat dan orang orang sedang pergi ke
mesjid.
Kami pun memesan makanan
sambil menghisap batang batang
rokok.asap mukepung resam muniru,,,
mata ilang ri kerna sengkatte
Itulah gambaran di ruang tersebut,
semuanya meluapkan apa yang tertahan,
mereka
balas
dendam
karena
di
pesantren tak dapat melakukan itu
semua, termasuk aku juga sih.
Liburan
panjang
ini
sangat
menyenangkan.Karena
aku
dapat
berkumpul dengan kelurgaku lebih lama,
aku dapat memuaskan diri di rumah, aku
dapat tidur lebih lama, makan lebih enak,
dan tidak ada yang mengatur ngatur
aku lagi selain orang tuaku.
54 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Satu hal yang berubah dari diri ku,


kenakalan
yang
sebelum
masuk
pesantren kini sedikit demi sedikit
memudar, aku jadi lebih sering pergi ke
masjid
dan
melakukan
shalat
berjamaah.Biasanya aku kemasjid hanya
untuk bermain bola, yang lapangannya
terletak di belakang masjid tersebut.
Hari hari berlalu, aku banyak
menghabiskan waktu dengan teman
teman
pesantrenku.Kami
banyak
menhabiskan waktu bersama, seoerti
jalan jalan, mngunjungi rumah ustad
dan bepergian tak tentu.

55 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Dua hari sebelum aku kembali di


penjara. Aku bersama teman teman ku
berencana untu jalan jalan, kami
melakukan perjalanan ke danau lut
tawar,air terjun mengaya dan pantan
terong.
Aku
merasa
senang,
hatiku
terhibur, perasaan sedih tak menghantui
diriku lagi, aku daoat dengan lega
kembali ke penjara suci ku tanpa ada
beban.
Aku berpamitan dengan ibuku, aku
mencium tangannya. Aku berjanji akan
menjadi anak yang baik dan tak akan
nakal selama di pesantren .
Aku selalu berdoa agar orang tua
ku sehat selalu dan dalam lindungan Allah
SWT.

56 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku lalu berangkat di antar oleh


abang ku ke terminal, aku akan berangkat
memakai mobil angkutan L-300.
Aku berhenti sejenak di depan
sebuah toko yang menjual buku. Aku
masuk sambil melihat lihat buku,
banyak buku yang di jual di toko tersebut.
Tanpa sengaja aku melihat bagian komik,
aku mendapati komik naruto, salah satu
komik kesukaan ku. tanpa pikir panjang
aku lansung mngambil dua buah komik
terbarunya dan langsung membawanya.
Setelah itu baru aku membayar buku
tersebut dan pergi meninggalkan toko
tersebut.
Semenjak aku di pesantren aku jadi
lebih suka membaca buku, novel, komik
dan sebagainya. Aku banyak meminjam
buku ke perpustakaan dan kepada teman
temanku. Aku melakukannya untuk
mengisi waktu luangku.
57 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku sudah sampai di pesantren


yang saat ini sangat kucintai.setelah
melapor ke bagian keamanan pesantren.
Aku berjalan jalan berkeliling pesantren.
Tahun ajaran baru telah di mulai, santri
santri baru masih 4 hari lagi datang
mengisi pesantren. Banyak sampai yang
berserakan di jalan, karena pesantren
yang sudah hampir satu bulan di
tinggalkan. Aku hanya berkeliling sambil
menunggu teman teman yang lain
datang.
Tiba tiba ada sebuah suara yang
memanggil ku, rupanya itu suara salah
satu teman ku, eqa namanya. Salah satu
teman kecil ku yang berjumpa kembali di
pesantren ini.
jyah, hanati nge ulak mulo ko wen
tanyanya, karena ini hari pertama kami
masih bisa bebas berbahasa sesuka hati
kami
58 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

ngkune emange sahut ku

aturen urum aku sine ulak kini


jawab nya

te hanati gere sms ko aku timbal


ku kembali

jyah gere inget aku boh


hahaha aku hanya tertawa
mendengarnya.
Hari pertama belajar pun di mulai,
aku mendapat kan kelas inti, kelas 2a.

Sebuah kelas yang terdiri dari orang


orang terpandai seangkatan kami.

59 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Sebuah kelas yang sangat membosankan,


dimana semua orang saling berpacu
dalam belajar.
Sepeti biasa, aku selalu duduk di
bangku paling belakang, karena di sana
aku bisa tidur jika tidak ada guru.
Di kelas ini lah aku merasakan
kehidupan pesantren yang sebenarnya. Di
mana aku mendapatkan sisi positif dan
negatif sebagai santri pesantren.
Berbagai hal aku lakukan, seperti keluar
malam tanpa izin, merokok pada hari
jumat dan mencuri kelapa saat bertugas
piket asrama, hal yang tak seharusnya
dilakukan oleh seorang santri.

Anak ponpes

60 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Tetapi, kami juga sering shalat


dhuha sewaktu istirahat sekolah, dan
belajar bersama sama dan terkadang
tidur saat pembagian kosa kata.
Memang kelas dua inilah masa
masa emasnya seorang santri. Dimana
santri nakal nakalnya. Karena sudah
masuk masa purbertas. Di mana masa
ingin mencoba segala sesuatu.
61 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku mempunyai teman teman


akrab bahkan sudah seperti saudara
kandungku. Seperti eqa, midhat mereka
temanku dari takengon dan barid,
rayhan , agung , ari , dan arif mereka
adalah tuan rumah di sini (bireuen ).
Walaupun kami berbeda kamar bahkan
berbeda asrama
Hah. Semoga mereka dapat
membaca tulisan ini suatu saat nanti.
Pada suatu hari, terjadi sebuah
musibah yang menimpa teman kami yang
bernama ari, fatehul baari nama
lengkapnya. Ayahnya meninggal dunia
karena sakit. Dia langsung pulang setelah
mendengar kabar yang di sampaikan oleh
abangnya.
Kami turut berduka dan kami
meminta izin untuk berkunjungi ke rumah
nya. Kami di izinkan akan tetapi tidak
62 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

untuk hari itu, kami harus menunggunya


tiga hari kedepan.
Hari yang di tetapkan tiba, setelah
hari yang di tetapkan tiba, kami
berangkat
menuju
lokasi
setelah
mengumpulkan dana bela sungkawa dari
teman teman. Kami berangkat ke sana.
Rasa sedih menyelimuti kami,
sorang teman kami kehilangan seseorang
sangat dicintainya. Kami berangkat
kesana
sekalian
berdoa
dan
menghiburnya.
Kullun nafsin zaikatil maut
setiap orang akan merasakan maut,
kepada sang penciptalah mereka kembali.
Tidak ada yang kekal di dunia yang
fana ini, suatu saat nanti, semua ini akan
sirna. Keabadian hanya milik Allah swt.

63 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

3 bulan telah berlalu saat itu akan


di adakan acara panggung gembira di
pesantren kami, semua pengurus sibuk
dengan
acara
tersebut.
Panggung
gembira merupakan sebuah acara besar
yang di dalam nya terdiri dari pertunjukan
dan atraksi dari santri.
Kami melihat ini merupakan sebuah
peluang emas. Kami mengendap endap
keluar ponpes sambil membawa senter
dan handuk. Dan aksi kami ini berhasil
( misi rahasia )
Malam acara tersebut datang,
banyak santri yang mengundang sanak
saudaranya datang untuk melihat acra
tersebut,
bahkan
pihak
pesantren
membuka acara tersebut untuk umum.
Aku hanya menonton saja, aku tak
mengundang siapa siapa. Aku hanya
duduk dengan teman teman ku sambil
menyaksikan acara tersebut.
64 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Memang terkadang menyenangkan


berada di pesantren tapi kebanyakan
tidak enak nya, harus jauh dari orang tua,
makan gk enak, di atur sama lonceng dan
guru guru yang menjengkelkan.
Tapi itulah yang harus ku tepis, itu
semua hanya kesan pertama hidup di
pesantren. Hanya orang bodoh yang akan
berkata begitu. Pesantren merupakan
tempat yang indah, di mana kita dapat
memperdalam ilmu agama dan belajar
ilmu dunia, kita juga dapat berkomunikasi
dengan bahasa asing .
Kami dikehendaki untuk terus
berubah, walau pun perubahan tersebut
hanya sekecil biji jarrah. Kami tidak boleh
menyia-nyiakan
waktu
dan
harus
memanfaatkannya dengan baik.

65 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Kita akan selalu bersama


Tak terasa aku sudah hampir tamat,
banyak sudah yang aku lalui, jurang,
lembah dan samudera kehidupan telah
aku lalui. Aku tidak melaluinya seorang
diri saja, tapi di sisiku selalu ada temantemanku
yang
selalu
mengiringi
langkahku. Mereka akan melangkahkan
kakinya serentak mengikuti langkahku
biarpun
mereka
harus
merasakan
penderitaan.
66 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Saat itu aku sedang belajar di


dalam kelas, aku yang sedang ke asyikan
mengganggu teman ku yang lagi tidur
malah di kejutkan dengan sebuah suara
yang memanggilku. Seorang pengurus
asrama ku rupanya, dia mengatakan
bahwa orang tuaku datang.
Aku merapikan buku-buku ku. Aku
meninggalkan kelas dan pergi menemui
orang tuaku. Dari kejauhan aku melihat
ada seorang yang duduk, tampaknya
itulah orang tuaku.
Ibuku hanya datang sendirian, aku
mengahampiri
dan
menyalaminnya.
Ketika aku duduk, ia mengutarakan
maksud kedatangan nya ke pondok
pesantren ini.
betah keh di pesantren ni ?
tanya ibuku.

67 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

betah mak jawabku seadanya.

nanti kalau udah siap ujian


mamak datang lagi ke sini ungkap
ibuku.

iya mak,, aku menjawab


Kami mengobrol banyak, bagaiman
tentang kehidupanku di pesantren dan
kehidupan di kampung sana. Saat cerita
inilah ibuku mengutarakan maksud nya
untuk mengajakku kembali ke takengon.
Dia mengatakn bahwa aku bisa
memilih, kembali atau tidak itu terserah
kepadaku tutur ibuku. Aku hanya
merenungi apa yang telah dikatakan
ibuku. Semua keputusan ada pada ku.

68 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Langit malam yang indah di hiasi


dengan taburan bintang dan sinar
rembulan yang terang. Sinar lampu listrik
10 wat menyinari setiap depan kamar,
aku berjalan sambil membawa buku
pelajaran. Kami baru saja siap belajar
malam di kelas masing-masing. Pada saat
itu aku sedang berjalan sendirian, aku
sedang memikirkan pertanyaan ibuku
siang tadi, pertanyaan tersebut selalu
tergiang di dalam otakku. Aku harus
memilih secepatnya supaya cepat urusan
tersebut di selesaikan.
Setibanya aku di kamar, aku
meletakkan buku-buku yang kubawa ke
atas lemari. Aku langsung mengambil
sebuah novel yang berjudul berlayar ke
surga yang pengarang na aku sudah
lupa.
Novel yang menceritakan tentang
seorang anak aceh yang berkuliah di
universitas bandung, dia kehilangan
69 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

keluarganya saat tsunami melanda aceh.


Hanya adiknya yang selamat dan dia
berusaha mencari adiknya tersebut
kemana-mana.
Secara tidak sadar aku langsung
tertidur
lelap
sambil
buku
masih
ditangankku.
Aku
tertidur
karena
kelelahan melakukan aktifitas seharian.
kum kum kum seuara seseorang
membangunkanku, aku langsung bangkit
dan mengucek mataku, aku melirik jam
tangan ku, sudah pukul lima, ternyata
sudah pagi. Aku pergi ke kamar mandi
untuk mengambil wudhu. Air terasa
dingin sekali seakan merasuki tubuh ku
saat ku sentuh.
Shalat subuh pun berlangsung
dengan khusyuknya. Hanya suara imam
dan bunyi jangkrik yang terdengar
memcah kesunyian.
70 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

assalammualikum warah matullah,,,,


assalammualaikum warah matullah aku
memalingkan wajahku ke kanan dan
kekiri. Aku berdoa mengenadahkan
tangan, memohon agar aku sehat selalu
dan kedua orang tuaku serta seluruh
keluargaku selalu di lindungi ALLAH.
Salat subuh telah usai, aku pun
mengambil al-quran dan membaca nya.
Aku membaca surah luqman, seorang
hamba allah yang sangat taqwa sampai
namanya di abadikan dalam al-quran.
Di suatu ayat surah tersebut, di
ceritakan
bahwa
luqman
berwasiat
kepada
anaknya
untuk
tidak
menyekutukan ALLAH dan berbuat baik
kepada kedua orang tua. Sungguh mulia
luqman.
Aku pun menutup quran ku karena
ada seorang ustad yang mengambil alih
kegiatan mengaji bada subuh tersebut.
71 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Dia mengatakan bahwa kelas tiga


berkumpul di depan kantor setelah dia
berbicara. Aku dan teman- teman
langsung keluar masjid dan pergi menuju
kantor.
Kami berkumpul di depan kantor,
kelihatan dari jauh bahwa santri putri pun
sedang menuju ke sini.
Kami mendengar pengarahan yang
di sampaikan tersebut. Mereka membahs
tentang di mulainya les pengayaan untuk
menghadapi ujian nasional.
Yah,,, ujian nasional sudah dekat,
jadi kita harus mempersiapkan segala hal
yang bersangkutan dengan ujian nasional
tersebut. Mulai dari fisik sampai dengan
persiapan mental.

72 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Semakin jauh tapi bukan


akhir
Perpisahan bukanlah akhir dari
segalanya.
Perpisahan
hanya
akan
memisahkan kita sementara saja, tidak
untuk selamanya.
Hari ini adalah hari terakhir
pengayaan untuk kelas tiga. Bimbingan
sudah di berikan kepada kami tinggal
kami lagi harus belajar dan mengulang
pelajaran yang telah di berikan.
Aku berjalan pulang dari kelas,
pelajaran tadi menandai bahwa ujian tak
73 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

akan lama lagi. Aku berjalan pulang


dengan teman - temanku, teman
seperjuanganku.
Kami berjalan sambil bercanda,
seru dan senang. Tapi, di setiap wajah di
selimuti dengan aura kesedihan. Karena
kami sebentar lagi akan berpisah.
Shalat magrib telah usai, lantunan
suara imam yang merdu pasti sangat aku
rindukan nanti. Wajah teman yang selalu
menemaniku, abang kelas yang selalu
memotivasiku, adik kelas yang ku sayangi
dan
ustad-ustad
yang
selalu
menunjukkan kepadaku jalan yang benar,
aku
rindu
dengan
mereka,
rindu
serindunya.
Kami akan berpisah, tapi perpisan
kami bukan akhir dari segalanya. Cuman
kami berpisah untuk mencari jalan kami
masing-masing saja.
74 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Belajar malam kali ini sangat


meleahkan
dan
membuat
aku
mengantuk. Setelah belanja di koperasi
kami duduk-duduk di depan asrama, kami
bercerita sambil bercanda ria bersama,
menghabiskan
sisa-sisa
waktu
kebersamaan kami.
Ujian nasional akan di helat pada
esok hari, ujian yang akan mengeluarkan
ijazah tanda tamat belajar kami. Setelah
pengarahan dan pembagian alat tulis,
kami mengadakan rapat kecil-kecilan di
dalam mushalla. Kami memutuskan
bahwa
selama
ujian
nasional
berlangsung, kami melaksanakan shalat
tahaajjud setiap malam.

75 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Rapat selesai, dan di akhiri dengan


acara salam-salaman. Kesedihan di
luapkan, ada yang nangis tersedu-sedu
tak ingin berpisah. Memang benar,
petemanan tiga tahun yang telah kami
bangun harus di pisahkan oleh jarak dan
tempat yang saling berlainan nantinya.
Aku berjalan pulang ke asrama
dengan rasa sedih masih ada di dalam
76 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

dada ini. Semua kisah ini akan terputus.


Aku masuk kedalam kamar dan langsung
tidur. Aku ingin rileks dulu, sebab UN akan
dilakukan besok. Jadi, aku harus dalam
kondisi terbaik.
Aku terbangun dari tidur akibat
suara kegaduhan yang berasal dari kamar
sebelah, suara itu membuat aku tidak
bisa tidur dan tak nyaman.
Kini giliran kamar ku yang di gedorgedor. Aku bangun dan membuka pintu
kamar,
rupanya
yang
membuat
kegaduhan itu si midhat. Salah seorang
anak kelas tiga. Dia datang ke setiap
kamar
anak
kelas
tiga
untuk
membangunkan
agar
dapat
shalat
tahajjud dan belajar.
Aku lalu beranjak dari tempat tidue
dan pergi ke kamar mandi untuk
mengambil air wudhu.
77 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Setelah
melaksanakan
shalat
tahajjud aku berdoa, agar di berikan
kemudahan dalam melaksanakan ujian
kali ini.
Aku lalu mengambil buku buku ku
dan belajar, walau pun mata masih
mengantuk tapi aku harus tetap belajar
dengan sungguh agar mendapat hasil
yang memuaskan juga.
Mata yang masih lelah membuatku
harus mengalah, padahal aku baru saja
belajar tapi apa boleh buat, aku harus
menutup buku-buku tersebut lebih awal.
Aku membentangkan sajadahku dan aku
mencoba tidur, akhirnya aku dan banyak
santri lain pun tertidur sambil menunggu
shubuh tiba.
Suara seseorang membangunkan
kami semua. Rupanya itu adalah suara
salah seorang bagin ubudiyah atau
bagian ibadah. Rupanya shubuh tak lama
78 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

lagi, akupun lantas mengemasi bukubuku ku dan kembali ke kamar ku.


Aku menjalankan shalat subuh
dengan mata yang masih ngantuk. Sura
imam yang begitu keras membuatku
tersadar, serasa suara guntur tepat
berada di atasku.
Pagi pun tiba, aku sudah rapi
dengan pakaian biru putih lengkap
dengan sepatuku. Sambil membawa
papan dan alat tulis ujian aku melangkah
meluncur menuju lokasi ujian.
Aku masih membuka kembali bukubuku catatan ku. Semakin ku buka
semakin merasa pusing aku dengan
pelajaran tersebut. Aku memutuskan
untuk pergi berjalan jalan saja, waktu
ujian pun masih agak lama.
Aku berjalan, ku lihat banyak orang
yang seperti ku, malahan ada yang
79 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

bercanda sambil main kejar kejaran. Hal


yang bisa untuk mengisi waktu jeda ini.
Bel berbunyi tanda masuk ke ruang
ujian pun sudah terdengar. Kami cepat
cepat masuk keruangan. Karena nama ku
awallannya adalah huruf A, maka
otomatis aku duduk di bangku depan,
nasib memang nasib, nasib yang selalu
aku rasakan saat ujian.
Aku mengisi biodataku dengan
teliti, jangan sampai ada yang salah.
Soal-soal mulai ku baca, satu persatu
mulai aku hitamkan dalam lembar
jawabanku
sampai
semuanya
terisi
penuh.
Aku keluar dari ruangan ujian
dengan perasaan lega. Karena aku bisa
menjawab
banyak
soal.
Tinggal
menunggu ujian kedua lagi, aku harus
bersemanngat.
80 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Bel berbunyi tanda berakhirnya


ujian. Aku dan teman-teman yang lain
pulang dengan puas, karena usaha kami
tidak sia-sia.
Kini tinggallah hari terakhir
pelaksanaan ujian nasional. Semangat ku
tak boleh padam bahkan harus semakin
membara, hari terakhir tidak bisa
diremehkan
bahkan
dapat
menjadi
penentu semuanya.
Ujian selesai, semua beban yang di
genggam pun kini telah hilang, kini kami
dapat bernafas dengan bebas kembali,
bagaikan burung yang lepas setelah
bertahun tahun di dalam sangkar.
Kegembiraan tergambar jelas di
wajah kami semua. Kegembiraan itu
meluap
kemana
mana.
Betapa
senaangnya kami telah dapat menempuh
semua itu.
81 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku angsung menelpon orang tua


ku bahwa aku sudah menyelesaikan ujian
nasional,
tinggal
menunggu
hasil
ppengumuman saja. begitulah tuturku
kepada kedua orang tuaku. Dan orang
tuaku merespon dengan baik, bahwa
mereka akan datang menjemputku jika
sudah tiba waktunya.
Setelah
ujian
aku
hanya
menjalankan
kegiatan
ku
seperti
biasanya.
Tanpa
ada
sedikit
pun
perbedaan dari sebelumnya.
Mulai dari bangun tidur, shalat,
belajar, olahraga, makan, dan tidur
kembali.
Ujian tulis pertama tiba, aku
semakin gelisah karena orang tuaku tak
kunjung datang sesuai janjinya. Apakah
mereka lupa, hanya ALLAh yang tahu itu
semua.
82 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Malam itu aku sudah belajar


dengan sangat rajin, aku sudah tidak
memikirkan janji-janji tersebut, yang
penting nilai ku bagus.
Tanpa ada keraguan aku melangkah
masuk kedalam ruangan ujian dan duduk
di bangku yang telah di tetapkan. Aku
mengerjakan semua soal dan keluar
ruangan seperti biasanya. Hanya rasa
gelisah itu masih ada di dalam hati
kecilku.
Aku
bersama
teman-temanku
berjalan pulang ke asrama, ujian tadi
membuat kami lelah dan ingin bersantai
sebentar di kantin. Belum sampai aku di
kantin, ada seorang adik kelasku datang
menghampiriku.
akhi,, ummuka tati wa tandziruka
amamal maskanuka dia memberitahuku
bahwa oranhg tua ku datang
83 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

syukran akhi aku mengucapkan


terimakasih.

Aku mempercepat jalan ku agar


bisa secepatnya sampai ke asrama. Aku
menghampiri ibuku dan menyalami
tangannya. Tangan lembut yang sangat
aku rindukan setiap saat.
Aku meminta izin kepada semua
teman serta guru-guruku, banyak sudah
kenangan yang kalian berikan, aku
berterimakasih kalian telah menjadi
cahaya ku selama ini. Dan aku meminta
maaf atas semua kesalahan yang telah
aku perbuat.
Bukan
perpisahaan
yang
tangisi, tapi, pertemuanlah yang

aku
aku

84 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

sesali. Mengapa harus ada pertemuan


jika harus di akhiri dengan perpisahan.
Aku
melangkah
meninggalkan
pesantren yang ku cinta ini, pesantren
yang telah membentuk ku hingga dapat
seperti sekarang ini. Kau dan semua yang
ada di pesantren akan selalu hada di
dalam dadaku, di hati ku.
Aku semakin jauh dari pesantren
tersebut,
mobil
semakin
melaju
menerobos keheningan malam. Aku
sesekali menolehkan pandanganku ke
belakang, berharap semua ini tak terjadi.
Karena lelah, akhirnya aku ketiduran dan
tanpa aku sadari, aku sudah pergi
meninggalkan negeri orang ini.

85 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Masa yang baru

Kicauan burung jejok di luar terasa


sangat merdu sekali, di tambah galak
tawa anak-anak yang sedang bersenda
gurau di bawah pokok kayu rindang di
luar sana. Sesekali terdengar suara
86 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

seseorang yang sedang marah-marah di


sebelah sana karena suatu alasan.
Betapa indah nya suasana tersebut.
Matahari sudah berada di atas kepala
dengan sinarnya yang sangat terik sekali.
Suasana ini terasa nikmat apabilaa kita
meminum minuman dingin di tambah
dengan buah-buah yang segar, pasti
terasa nikmat sekali.ahhh membuatku
merasa haus dan lapar.
Saat dulu pada jam begini pasti aku
sudah tidur di kelas ketika pelajaranpelajaran yang membosankan, di tambah
dengan suasana yang panas tanpa kelas
di lengkapi dengan AC, membuat ku
tertidur di dalam kelas yang sesak itu.
Aku
semakin
hanyut
dalam
lamunanku yang bernostalgia entah
kemana. Makin lama khayalanku semakin
tinggi, makin tinggi dan lebih tinggi dan
terbuyar saat seseorang sedikit berteriak
87 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

di depan kelas. Aku terkejut dengan suara


tersebut.
sudah mengerti
teriak guru tersebut.

anak-anak

sudah buu.... jawab siswa siswi


serentak, walaupun sebagian besar
mereka
tidak
mengerti
dengan
penjelasan guru tersebut.
ada yang ingin bertanya ? guru
tersebut
kembali
dengan
sedikit
berteriak.
Suasana kelas hening, tak ada satu
suara pun yang keluar dari mulut.
kalo gak ada yang bertanya
berarti dah ngerti semua kan ? tutur
guru tersebut.

88 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

udah buu jawab siswa kembali


secara bersamaan.
pelajaran matematika saat jam
terakhir terasa sangat membosankan dan
membuat mengantuk. Aku melirik jam
dinding yang terletak di depan kelas,
yang memb uatku selalu dengan mudah
dapat meliriknya. Lima belas menit lagi
sebelum pulang. Perutku pun mulai
keroncongan
akibat
terlalu
banyak
menghayal.
Sudah hampir lima bulan aku di
sekolah baruku ini. Sekolah yang lapang
yang hanya di isi oleh sedikit bangunan.
Sekolah yang baru menamatkan alumni
perdananya tahun lalu.
Yah sekolah yang di paksakan oleh
orang tuaku. Lelah rasanya jika sekolah
pun harus di paksakan. Memang aku tidak
pernah berniat masuk ke SMA ini.
89 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Bel tanda pulang sekolah berbunyi.


Guru yang sedang mengajar itupun
mengakhiri pelajarannya. Aku cepatcepat
mengemas
barang-barangku
masuk
kedalam
tas
dan
segera
meninggalkan kelas.
Aku memakai sepatuku dan hendak
berjalan ke parkiran sekolah. Tiba-tiba
ada sebuah tangan yang menahan
langkahku dari belakang. Rupanya itu
tangan si bayu, teman sekelas ku.
wen jangan dulu pulang dia
berkata sambil memegangi tasnya yang
keberatan.

kenapa ? apa mau wen ? aku


bertanya kepadanya.

90 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

ada mau wen jawabnya raguragu.

Aku menuruti saja kemauan si


bayu, dia merupakan teman sekelas ku
dan anak dari guru yang mengajar di SMA
ini. Dan kakak nya juga sekolah disini.
Setelah menyelesaikan urusanku
dengan si bayu tadi, aku beregeas pulang
ke rumah. Aku sudah sangat lapar sekali
dan tak sabar ingin menyantap masakan
buatan ibuku tercinta.
Aku baru saja selesai makan saat
hp ku berbunyi tanda ada pesan yang
masuk. Aku melihat ke hp tersebut pesan
dari seorang pelatih pramuka di sekolah.
Jahh,, aku baru ingat kalau hari ini aku
ada latihan pramuka.

91 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Hari ini adalah hari terakhir


persiapan lomba di BMC. Aku mengganti
pakaian ku dan kembali ke sekolah.
kenapa terlambat kata salah
seorang pelatih.

gak ingat tadi kak jawab ku


dengan polosnya.

cepat ambil sikap dan setelah itu


masuk ke barisan perintah pelatih
tersebut.

iya
perintahnya.

kak

aku

mengikuti

92 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Scouting
Aku
berjalan
menuju
mobil
angkutan kami dan meletakkan barangbarang di dalamnya. Hari yang penuh
semangat untuk pergi berjuang. Aku dan
teman-teman membawa beban yang
sangat berat, kami wajib menang....!!!
Ini adalah pengalaman pertamaku
mengikuti lomba pramuka, walau pun aku
rutin latihan setiap minggu di pesantren
dulu. Mobil berjalan menuju bumi
perkemahan yang terletak di BMC ( blang
mancung city ).
Akhirnya kami pun tiba di lokasi,
setelah menurunkan barang dari mobil
aku dan yang lainnya mendirikan kemah
kami di lokasi yang telah di tentukan.
Tak lama setelah beres-beres,
upacara
pembukaan
kegiatan
perkemahan jumat sabtu minggu 1234
93 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

mantap gan dilaksanakan. Pemimpin


upacaranya dan pembawa benderanya
berasal dari SMA binaan, itu semua
kebanggan tersendiri bagi kita.
Hari mulai gelap, hembusan angin
menerpa kulit-kulit yang menggigil. Acara
demi acara mulai di laksanakan pada
malam itu. Aku mengikuti acara pada
malaam itu dengan sangat antusias,
walau pun sebenarnya acara tersebut
tidak ada dalam pembagian tugasku. Apa
boleh nuat denganterpaksa aku ikuti saja.
Hari sudah larut malam, bintangbintang bertebaran indah menghiasi
langit malam, Di tambah sinar rembulan
yang terang. Sudah waktu nya untuk
tidur, tetapi aku belum bisa tidur karena
sangat sempit sekali. Ukuran tenda kami
merupakan yang paling terkecil antara
semua sekolah yang hadir padda saat itu.
Aku memejamkan mata ku dan lamakelamaan akhirnya aku bisa tertidur.
94 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Adzan shubuh berkumandang di


langit belang mancung. Kampung yang
sebagian hancur di luluh lantakkan oleh
gempa
bumi
yang
sekejap
dapat
meratakan rumah dengan tanah.
Hari kedua perlombaan, semua
peserta sibuk berlatih untuk penampilan
mereka nanti malam dalam acara pentas
seni.
Kecuali
kami,
kami
masih
memikirkan penampilan apa yang akan
kami tampilkan.
Saman, saran dari salah seorang
anggota yang di setujui oleh kami
semuanya. Waktu yang tersisa hanya dari
pagi ini sampai malam nanti, kami
berlatih
dengan
gerakan-gerakan
sederhana yang kami sederhanakan lagi.
Kemah yang sempit memaksa kami untuk
pindah ke lokasi yang luas, yaitu di
halaman rumah seorang warga dan
kemudian di dalam masjid kami berlatih
ketika stelah selesai menunaikan shalat.
95 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Kami harus mempersembahkan


yang terbaik agar bisa menang. Makan
pun kaami lupakan demi penampilan
tersebut sampai dalam sehari itu kami
selalu mendapatkan hukuman karena
terlambat kembali ke lokasi,
Malam tiba, satu demi satu
penampilan telah selesai. Kini giliran kami
yang
akan
mempersembahkan
penampilan terbaik kami.
Aku dan yang lainnya masuk ke
atsa pentas, jantung yang berdebar debar
dan di hantui oleh grogi mendampingi
langkah ku di atas pentas.
Penampilan berakhir, sorak dan
suara tepuk tangan para penonton
terdengar keras sekali. Akhirbya kami
bisa makan dan istirahat dengan puas
malam itu. Aku menuju tenda dan
membaringkan badan ku tenda kemah.
96 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Aku terbangun karena ada yang


berteriak-teriak di luar jendela. Rupanya
banyak orang yang kesurupan di situ. Aku
langsung bangkit dari tidur ku, hampir
rata-rata di setiap kemah ada yang
kesurupan.
Kakak pendamping kami (
asril
)
menganjurkan
kami
membaca yasin. Walau tidur
terganggu tapi demi keselamatan
aku melaksanakannya saja.

bang
untuk
kami
juga,

Semua kekacauan dapat diredam.


Keadaan mulai semakin tenang sekarang.
Lantunan ayat sui alquran mulai
terdengar dari setiap tenda kemah.
Setelah
membaca
al-quran,
keadaan mulai aman, aku memilih untuk
langsung tidur, karena besok adalah
acara punaknya, yaitu hiking.

97 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

Pagi pun tiba, setelah selesai shalat


subuh dan senam. Aku dan teman-teman
yang lainnya pergi ke tenda putri untuk
makan pagi ( orang malas masak ).
Hiking di mulai, satu per satu
sangga mengambil nomor undi sesui
dengan pertanyaan yang mereka jawab,
Dan kami beradu kedua terakhir. Gak
apalah yang penting semangat.

Satu persatu rintangan kami lalui


bersama-sama, gunung menjulang tinggi,
tebing yang curam, dan arus sungai yang
deras kami tempuh demi satu tujuan
yaitu kemenanngan.
Bang gunawan yang bertugas
sebagai penatat perjalanan memandu di
barisan depan. Dengan anggota yang
kekrungan kami berjuang dengan sekuat
98 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

tenaga dengan berjanji kepada bang zeka


bahwa kami harus menang.
Tantangan terakhir sudah menanti
kami di ujung jalan sana. Aku pun dengan
semangatnya melangkahkan kaki ku ke
ujung jalan tersebut.
Tampak turunan yang curam nan
berlumpur di situ, aku harus merayap dan
sesekali njoros ke bawah karena lumpur.
Setelah itu baru kami mendaki tebing
berlumpur,
memang
di
buuhkan
kerjasama yang gigih untuk meraih
puncak. Akhirnya kami berhasil walau
muka badan apalagi pakaian sudah
berlumuran dengan lumpur dan senyawasenyawa kimia lainnya. Membuat bau
badan+bau pakaian = amburradul dah
baunya.
kami kembali ke kemah, dan kami
mendapatkan di sana bang zek dan bang
aldi sudah kembali. Tanpa pikir panjang
99 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I D I
LANGIT MALAM

kami mengejar mereka berdua dan


memoles tubuh mereka dengan lumpur
yang masih ada di badan kami. Hahaha
berbagi penderitaan ceritanya ni.
Jah jangan ke baju way bang zek
berteriak sambil berlari menghindari aku
dan yang lainnya.

oleh-oleh dari kami ni zek balas


bang gunawan sambil terus mengejar.

Tawa yang terbahak - bahak


menghiasi siang yang di selimuti oleh
matahri yang terik.
Kami berangkat menuju tempat
pemandian yang ada di masjid, kami
melihat tempat tersebut sudah penuh
dengan
manusia-manusia
yang
tak
pernah mandi sejak tiga hari yang lalu di
100 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

tambah dengan air yang sudah berwarna


sama dengan lumpur. Dengan hati yang
kecewa kami terpaksa mencari tempat
pemandian yang lain.
Ketika
sedang
berjalan
dekat
perumahan warga, kami di panggil oleh
seorang warga.
mau kemana dik tanya salah
seorang warga yang sampai sekarang tak
sempat aku tanyakaan namanya.
Mau mandi buk jawab kami
bersamaan.

penuh ya di bawah sana tanya


ibu tersebut kembali.

ya buk jawab kami kembali.


101 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

ouh.. di rumah ibu ni aja kalau gak


mandinya dik

boleh keh emangnya buk tanya


bang buge mahreta.
Boleh, masuk terus ke sini jawab
ibu tersebut dengan senyumnya.

sebagian ke rumah ibu aja, biaar


gak rame kali sahut salah seorang ibu
yang sedari tadi tengah berbincang
dengan temannya.

Kami langsung masuk kerumah


kedua tersebut lewat belakan rumah
mereka.
102 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Ibu tersebut pergi beberapa saat


dan kembali dengan membawa pisang
yang cukup banyak.
Aku sendiri merasa malu, kami sudah
numpang mandi malah di suguhkan
dengan makanan.
Tetapi, aku merasa salut dengan
warga di sini. Walau mereka baru
tertimpa oleh bencana alam yang
merusak
rumah
mereka,
bahkan
sebahagian
ada
yang
harus
meninggalkan rumah mereka dan pergi
mengungsi ke tempat sanak saudara
mereka. Tapi mereka tidak berat untuk
mengangkat
tangan
memberi
dan
berbagi
ke
pada
sesama
yang
membutuhkan.
Rasa kagum mulai tertanam di
dasar hati ku pada penduduk yang ada di
sini. Aku hanya bisa berdoa dan
memohon agar semua kebaikan yang
103 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

mereka perbuat akan mendapat balasan


dari Allah SWT. Dan agar hati mereka di
tabahkan terhadap semua cobaan ini.
Amin ya rabbal alamin.
Upacara penutupan perkemahan
jumat sabtu minggu mantap gan 1234
yang berlokasikn di blang mancung city
ini resmi di tutup.
Rasa lega sekaligus dek dekan
bersilumut dalam diriku. Ku yakin bukan
hanya aku yang merasakan seperti itu
melaikan
semua
peserta
yang
berpartisipasi dalam acara ini.
Rasa lega karena semuanya telah
berakhir dan berjalan sukses, rasa dek
dekan yaitu bahwa tak lama lagi
pengumuman pemenang acara ini akan di
laksanakan.
Semua
peserta
berbaris
mengelilingi sumber suara, dengan rasa
104 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

percaya diri mereka membusungkan dada


mereka dan dengan gagahnya berdiri di
barisan depan. Semua itu tebalik dengan
aggota SMA binaan. Kami baris dengan
sembunyi-sembunyi takut kelihatan. Kami
kecut seperti bunga di malam hari.
Juara satu putra jatuh kepada.......
( yang pasti dalam pikiran kami 100%
bukan kami ).
SMA 4 suara juri mengumumkan
pemenangnya.
juara satu putri juga dari SMA 4
Terdengar suara
dengan semangat.

yel-yel

mereka

juara 2 putra dan putri jatuh


kepada
Hati
ku
semakin
dek-dekan
suaranya seperti suara rembes mesin
babat rumput.
105 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

SMA 2 dan SMA 15


pengumuman tersebut menyayat
hati kami, karena kami tidak berada di
posisi itu dan merasa malu karena kami
kalah dari yang putri.
dan juara tiga jatuh kepada
Kami sudah tak menghiraukan
pengumuman tersebut. Kerana kami
optimis pasti kalah dan semua taruhan
kami kalah.
SMA 15 dan SMA 2
Jantung ku terasa mau copot karena
mendengar
pengumuman
tersebut.
Sebuah keajaiban terjadi di situ. Allah
mendengar semua rintihan kami shalat.
Aku merasa senang karena dapat
membawa
sesuatu
yang
berharga
kembali pulang.
106 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Setelah salam - salaman dan


membongkar tenda kami pulang dengan
sorak gembira sambil berterima kasih
kepada warga yang telah menerima kami
dengan baik di BMC.
Terimakasih mungkin hanya ini
yang pertama dan terakhir dapat saya
persembahkan bagi sekolah.

107 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

108 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Aku di panggil kedepan kantor yang


pada saat itu aku sedang menikmati
lontong spesial buatan kak dau di kanti.
Di depan kantor ku lihat sudah
banyak anggota pramuka berkumpul
mengelilingi ibu pembina osis, bu arini
mahasilmi.
Aku pun langsung nimbrung ke
sekumpulan orang gak jelas ini.
fri kamu pergi pramuka ke SMA 12
hari sabtu kata ibu arini.
acara apa keh bu aku bertanya
saja.
109 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

gak twu ibu pun jawab ibu


tersebut.
Aku menyutujui saja, setelah ku
baca isi surat tersebut, rupanya acara
penyeleksian anggota sanggar kerja
kwarcab aceh tengah.
Kami pergi berempat dari SMA 15.
Dua laki-laki aku dan riadi afrizal dan dua
orang perempuan reni fitriani dan
wahyuna.
Sesuai dengan isi surat kami
berangkat ke lokasi dengan di antar oleh
pembina kami pak edi ramadha yang di
sebut best teacher.
Jam tiga kami sudah sampai di
lokasi yang di tuju. Setelah salaman
dengan
pembina,
kami
langsung
melakukan registrasi kepada panitia.

110 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Seperti biasa, acara yang palin awal


adalah upacara pembukaan oleh panitia
sendiri dan kata-kata sambutan dari
andalan. Setelah itu kami di persilahkan
isoma sebelum mengikuti ujian tulis.
Ujian tulis berlangsung, kami di
bagi menjadi beberapa kelompok kecil
dalam mengikuti ujian tersebut, memang
benar-bnar ujian yang merepotkan saja.
Sebenarnya, soal ujian tersebut
terbilang mudah. Hanya saja aku yang
tak belajar menjadikan soal tersebet
susah.
Aku kembali ke kamar untuk
mengganti
pakaian
ku.
Tiba-tiba
seseorang
memanggilku
dan
menyerahkan kertas ujian ku.
Nilainya hanya 50, tak apalah. Ada
yang lebih rendah dariku lagi, dan ada
yang lebih tinggi.
111 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Setelah ashar, masih ada tes yang


lain. Yaitu tes menulis surat. Satu persatu
dari kami di panggil ke alam ruangan dan
setiap orang hanya di beri waktu tiga
menit
saja
untuk
menulis
surat
menggunakan microsoft excell dan word.
Sesuatu yang tidak mungkin dapat di
selesaikan.
Aku hanya bisa menyelesaikan
yang word an sedikit excell dan keluar
dari ruangan tersebut. Tes terakhir akan
dilanjutkan nanti malam.
Malam ini adalah malam penentuan
bagi semua peserta, semua orang
nampak
bersemangat
menghadapi
malam ini.
Kali ini tesnya adalah interview atau
wawancara, sama hanya perorangan
yang masuk. Kini giliranku aku masuk dan
mengetuk pintu sambil memberi hormat.
112 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Aku malahan di suruh keluar dan hormat


ku salah.
keluar... masa hormat pun gak
pande, cepat cari kak hadara dan minta
ditunjukki hormat yang bena bentak kak
lia yang merupakan pengurus kwarcab
aceh tengah sekaligus tim penyeleksi.
Dengan sangat malu aku keluar dan
mencari kak hadara.
lapor kak,, tolong tunjukin saya
tata cara hormat yang benar kata ku
dengan sedikit ragu-ragu.
siapa yang suruh tanya panitia
tersebut.
kak lia kak.. jawab ku
Lalu kak hadara menunjukkan
padaku cara hormat yang benar dan
memperbaiki gerakanku.
113 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Aku kembali dengan sebelumnya


mengetuk dan mengucapkan salam
sambil memberi hormat. Aku di ijinkan
masuk ke dalam ruangan. Proses
wawancara pun berlangsung, pertanyaan
dan pertanyaan terus di ajukan dan aku
menjawab ala kadarnya saja. pertanyaan
yang tak ku duga, si kakak menyakan
padaku.
coba sebutkan dasa dharma yang
keenam tanya si kakak.
maaf kak, saya belum hapal
jawabku dengan nada serendah rendah
aspal yang bisa di innjak oleh siapa pun.
habis ni hafalkan trus besok kamu
jadi pembaca dasadharma di upacara
penutupan kata kak lia
jah jangan kak youh jawab ku
pokonya besok pagi harus hafal
114 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Iya kak

Aku pasrah saja dengan keputusan


kak lia tersebut. Aku keluar dari ruangan
tersebut dengan lesu, tapi interview
tersebut berjalan lancar dengan sedikit
kendala yang sangat mengganggu.
Tes sudah selesai, waktu sudah
hampir menunjukkan jam sepuluh malam.
Kami semua di anjurkan untuk langsung
tidur. Aku tidak bisa tidur karena aku
menghafal dasadharma tersebut. Aku
berhasil
menghafalnya
walau
tidak
keseluruhan
tapi
aku
sudah
bisa
menghafalnya. Akhirnya aku bisa tidur
dengan lega.
Malam tengah menjadi gelap gulita,
sinar bulan tak tampak pada malam itu,
115 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

hanya gemerlap bintang di langit yang


menyinari malam. Suara jangkrik dan
kodok
saling
bersahutan
dengan
mengeluarkan suara yang sangat keras.
Terdengar suara pintu yang di
banting sangat keras, suara seseorang
membangunkan kami dengan hitungan
1, 2, 3, 4,
Terdengar suara tersebut mulai
menghitung. Aku beregagas memakai
sepatu dan berlari menuju lapangan.
Mata yang masih lelah dipaksa
untuk terus berjaga, tiba tiba sebuah
suara mengagetkan ku
mana senter kalian bentak
kakak tersebut.
Aku kembali berlari mengambil
senter ke tas. Dan kembali lagi kedalam
barisan.
116 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

sekarang kalian akan berjalan


mengitari bukit tersebut dan kembali lagi
kesini dan di sana sudah ada pos-pos
yang harus kalian lewati Panjang lebar
sang kakak menjelaskan kepada kami.
Satu
persatu
maju
dengan
membawa sebuah obor atau senter dan
sebuah kayu.
Kini tiba giliranku maju, di tengah
malam yang gelap ini seorang anak
berjalan menembus kegelapan yang
pekat.
Aku berjalan mendaki bukit dan
sampai di pos yang pertama.
matikan senter
tersebut berteriak.

mu

suara

Aku mematikan senter yang ku


bawa
117 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

masuk ke dalam paret tersebut


teriaknya
Aku masuk ke dalam paret tersebut,
dan celana dan sebahagian baju ku jadi
basah.
Kini aku berjalan semakin ke atas di
sana telah menanti seseorang dengan
rokok di tangannya dan seseorang berdiri
dengan di tutupi kain berwarna putih.
Aku sampai dan memberi hormat
lapor kak saya siap menerima
tantangan yang kakak berikan aku
melapor pada kakak tersebut.
Coba masukkan tangan mu ke
dalam tu dan ambik surat mu di situ
perintahnya.
Aku mamasukkan tanganku dan
tiba-tiba dia mengagetkan ku dan aku
pun refleks mundur hingga terjatuh.
118 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Sontak aku pun tertawa dan kedua


panitia
itu
pun
tertawa.
Mereka
mempersilahkan aku menuju pos terakhir
di ujung jalan bukit ini.
Pos terakhir menanti ku,
berjalan mendekati pos tersebut.

aku

masuk ke dalam air ini dan


hafalkan dasadharma perintahnya.
Aku menggerutu kesal dan masuk
ke dalam air tersebut, dengan berendam
dan hanya kepala yang tampak aku
menghafal kan dasadharma tersebut
dengan tersendat sendat.
Aku keluar dari air dengan badan
yang sudah basah kuyup dan menggigil
kedinnginan.
Aku kembali menyisiri perumahan
warga
dan
kembali
ke
tempat
119 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

penginapan. Dengan langkah yang lemah


gemulai aku berjalan.
Kami di barisan kembali dan di
suruh duduk bersila di atas tanah tampa
alas
apapun.
Di
bariskan
dengan
berurutan dan mulai lah seseorang
berbicara.
coba bayangkan, tat kala kalian
sudah berhasil mencapai puncak dan
menggenggam
cahaya,
dan
kalian
kembali ke rumah kalian tapi, kalian
melihat bendera merah berkibar di depan
rumah kalian dan kalian dapati orang tua
kalian sudah terbaring dengan pakaian
putih di lapisi dengan sehelai kain untuk
menutupinya si kakak bercerita kepada
kami.
Aku di dzikir malamkan untuk kedua
kalinya.
Suara
tangisan
mulai
memecahkan keheningan malam, suara
isak tangiss mulai menderu bagaikan
120 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

suara mesin sepeda motor 2T. Aku tidak


bisa menangis, karena suasana pada
waktu itu sangat dingin sekali di tambah
dengan
badan
yang
menggigil
kedinginan.
Cerita telah berakhir, jam sudah
menunjukkan jam 5 pagi. Aku tidak bisa
tidur lagi karena hari sudah terang.
Setelah shalat kami di persilahkan untuk
shalat.
Aku menjemur pakaian
belakang tempat penginapan.

ku

di

Waktu
makan
tiba,
kami
di
suguhkan denngan sebungkus nasi dan
dengan lauk seadanya. Waktu tiga menit
di berikan untuk makan, seperti keaadaan
dalam perang dunia ke dua saja.
Sekarang semua berhenti makan
dan habiskan yang ada di dalam mulut
kalian
121 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Lalu, sisa-sisa makanan kami di


kumpulkan menjadi satu tempat. Lalu
kami
di
suruh
makan
lalu
mengeluarkannya
lagi
ke
tempat
tersebut. Hal yang sangat menjijkan
sebenarnya. Tapi karena satu orang tak
menghabiskan maka dampaknya kan
dirasakan seluruhnya.
Satu untuk semua, semua untuk
satu
Penutupan acara sudah di mulai
dan resmi ditutup, dan pengumuman pun
akan segera dilaksanakan denngaan
secepatnya.
Satu persatu nama yang lulus di
panggil berbaris kedepan.
Afriansyah dari SMA 15 takengon

122 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Aku tidak percaya bahwa aku lulus,


hanya aku yang lulus dari sekolah ku. Hal
yang sama sekali tak pernah kuduga.
Aku maju dan berbaris dengan yang
lainnya. Padahal, aku selalu di marahi
pada seleksi itu namun malahan aku yang
dinyatakan lulus.
Maha besar ALLAH semua atas
kehendaknya dapat terjadi walau pun di
mata manusia itu semua itu tidak
mungkin.
Acara selesai dan akhirnya aku bisa
pulang dengan berbangga hati, karena
aku dapat lulus sebagaai sanggar kerja
Aceh Tengah. Sebuah kebanggan untuk
diriku sendiri.

123 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Story in celala

124 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Di akhir penghujung kelas satu ini


sudah terasa bagaimana indahnya saat
masa-masa SMA.
Suatu hari datanglah ibu dewi ke
kelas kami.
sebentar ibu ngambil waktunya
kata ibu tersebut membuka percakapan
ke kami.
di sini siapa yang udah perbah
ikut MTQ sambung buk dewi, wakil
kepala sekolah urusan kesiswaan.
Dengan iseng aku mengangkat
tangan ku dan di ikuti oleh dua orang
lainnya. Aku tidak pernah berfikir bahwa
akan menjadi kenyataan.
Setelah beberapa lama, yang aku
tidak ingat berapa lama. Aku yang
sedang menyantap secambung miso
spesial ala kak dau, aku di panggil oleh
125 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

seseorang yang aku juga tidak ingat. Dia


mengatakaan bahwa aku di panggil oleh
pak fitra dan di tunggu di depan kantor.
Aku datang menemui pak fitra yang
sudah menunggu bersama teman-teman
yang
lainnya
di
sana.
Rupanya
menyangkut tentang MTQ yang lalu dan
akan di pilih perwakilan dari sekolah
kami.

Si bapak memberi aku sekumpulan


kertas kertas yang berisi kumpulan soalsoal MTQ yang tahun lalu.
Aku,
Mustakim,
dan
Ilham,
sementara yang perempuan rizky rasti,
ike dan kak putri menjadi perwakilan dari
sekolah.
Kami pergi ke kantor camat untu
seleksi. Di sana terlihat sudah ada anak
126 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

dari MAN 1 dan anak dari pesantren


pejeget.
Kami mengikuti seleksi tersebut
dengan gemilang dan berhasil keluar
sebagai juara pada seleksi tersebut.
Dan kami akan di panggil kembali
nanti untuk mengikuti training center.
Perjuangan demi perjuangan kami
lewati bersama. Dan akhirnya kerja keras
kami berbuah manis semanis madu yang
baru di ambil dari sarang lebah.
Sekarang aku sudah memasuki
kelas dua SMA, dan waktu pun terus akan
berlalu menggilas siapa saja yang lalai
seperti surah al-ashr, demi masa,
sungguh manusia dalam kerugian
Tiga hari sebelum acara musabaqah
tilawatil quran yang di adakan di
kecamatan celala. Kami di karantina di
127 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

sebuah pesantren binaan pak khairul


basari yang bernama al-azhar. Sebuah
nama yang terkenal karena merupakan
sebuah nama universitas termasyhur
yang ada di kairo.
Ketika aku menginap di situ selam
lebih kurang tiga hari. Aku selalu
mengamati anak-anak yang tinggal di
pesantren itu, mereka mengingatkanku
dengan masa laluku dulu, yang sudah
terkubur rapi di dalam lubuk hatiku.
Di pesantren ini, kami di fokuskan
untuk belajar dan terus belajar. Tidak ada
kegiatan lain selain belajar saja.
Aku
terus
menghafal,
walau
mustahil aku harus bisa melakukannya.
Demi orang tua dan seluruh masyarakat
menaruh harapannya di pundakku.
Hari itu tiba, seluruhnya berbaris di
depan kantor camat pegasing dan
128 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

mendengar harapan bapak camat untuk


kami. Dia mengatakan kami harus
membangkitkan
masa
kejayaan
masyarakat pegasing ini yang sempat
hilang sampai sekarang ini.
Kami berangkat sambil di iringi
mobil polisi yang membimbing kami
menuju tujuan. Aku melihat setiap orang
yang melihat kami tersenyum dan
melambaikan tangan mereka kepada
kami.
Kami sudah sampai di celala,
sebuah kecamatan yang berada di antara
bukit-bukit yang menjulang tak sampai
setinggi langit.
Hari sudah agak sore, setelah kami
bertiga bertamu ke rumah kepala dinas
( sahdi rahmat ) yang kebetulan hanya di
dekat penginapan kami, aku hanya tidurtiduran. Karena besok masih acara
129 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

pembukaan dan tak ada satu acara pun


yang di mulai saat itu.
Malam telah tiba, dan aku di
paksakan untuk menghafal. Padahal, aku
ingin istirahat sejenak saja.
Yah gimana mau, official maksa jadi
kita harus mengerjakannya, toh demi aku
juga hasilnya nanti.

Suasana belajar
130 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Hari yang dinanti tiba, aku yang ikut


sebagai peserta fahmil quran atau yang
lebih di kenal dengan cerdas cermat.
Pada
babak
penyisihan
kami
menghadapi lawan yang tangguh, yaitu
kute panang. Kami hanya menang 50
point, karena mereka menjawab salah
pada saat babak penyisihan.
Rintangan pasti akan semakin sulit
karena kami masuk ke babak final dan
melawan semua yang terbaik.
Final
berlangsung,
aku
berjuang
mati-matian
mendapatkan yang terbaik.

harus
untuk

Skor kami hanya berbeda tipis, aku


sebagai
juru
bicara
aku
harus
menyemangati teman-teman ku.
Pada saat soal rebutan, aku yang
sudah semalaman belajar membuka
131 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

fathurrahman hanya bisa menjawab dua


pertanyaan dari tiga pertanyaan. Aku
merasa sangat bersalah sekali pada
waktu itu. Andai aku bisa menjawab satu
lagi,
pasti
kami
bisa
menjuarai
perlombaan tersebut.
Akhirnya, kami hanya bisa finish di
urutan ketiga di bawah kecamatan silih
nara sebagai juara satu dan kecamatan
bebesen menjadi juara dua.
Aku merasa sedih karena hanya
selisih satu soal saja dengan yang juara
satu. Tapi aku juga merasa bahagia
karena telah mempersembahkan yang
terbaik bagi semuanya.

132 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

133 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

BERKELIARAN
Ini adalah sebuah kisah anak muda
yang selalu ingin mencari kesenangan,
darah muda adalah darah remaja, yaitu
darah kami.
Malam menjadi waktu anak muda
untuk
berkeliaran,
apalagi
malam
minggu. Merupakan surga para pemudapemudi dengan malam tersebut. Banyak
hal negatif yang dilakukan oleh pemudapemudi.
Tapi, cerita itu tidak membahas
mereka yang berbuat negatif, tapi cerita
kami sekelompok anak muda yang
mencari kesenangan tersebut dengan hal
hal yang positif.
Segerombolan anak SMAN 15
takengon selalu berkeliaran setiap malam
minggu mencari kesenangan dengan cara
yang positif. Aku (afri), tona, gema, asra,
134 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

ilham, termasuk segerombolan itu yang


selalu menghabiskan akhir pekan kami
dengan cara bermain futsal.
Kami selalu bermain futsal mencari
hiburan. Kami pergi dengan mobil tona
punya. Sambil menghidupkan musik yang
lumayan kencang, trio idiot ( tona, gema,
asra ,( asra yang paling bolot ) ) selalu
membuat
kelucuan
dengan
memperagakan gerakan sang penyanyi
dalam musik itu seperti gaya senimensenimen. Tawa yang meledak-ledak selalu
menghiasi keadaan dalam mobil tersebut.
Kita selalu bersama-sama, mencari
apa yang di cari. Tapi sob, setelah kita
menemukan apa yang kita cari nanti dan
berpisah. Akankah ada waktu kita dapat
berkumpul seperti ini dengan canda yang
sama pula. Wallahu alam, aku berdoa
kita dapat bermain kembali jika telah
berpisah di dalam satu arena, baik
sebagai teman maupun sebaagai lawan.
135 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Inilah hang out ala kami


BL 403

Just about the blues roof


negan

136 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Negan adalah sekolah yang sangat


aku cintai, entah apa yang kurasakan
namun aku sangat bersyukur kepada
Allah. Karna Allah telah mempertemukan
aku dengan atap biru itu. Disana aku
mendapatkan segalanya, mulai dari
kebahagiaan, kesenangan, malu, sedih,
haru,
susah
pada
intinya
aku
mendapatkan segala yang ku inginkan
disana.
Bagi
orang
yang
kurang
mendapatkan perhatian di rumahnya
maka di sanalah tempat berjuta-juta
perhatian
yang
di
berikan
guru
kepadanya. Bagi orang yang belum
pernah di ajarkan agama oleh kedua
orang tuanya maka disanalah tempat ia
mengenal agama dan Tuhan. Disana kita
mendapatkan segalanya. Bagi orang yang
belum pernah mendapatkan ketenangan
di dalam rumahnya maka di sanalah
tempat yang bisa kita jumpai untuk
mendapatkan
ketenangan
tersebut.
Bahkan Negan menjadi gambaran Syurga
137 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

yang di janjikan
hambanya.

oleh

Allah

kepada

Ya begitulah Negan, sekolah yang


baru saja didirikn namun nama nya sudah
terkenal hingga manca negara (amin).
Sekolah
ku
itu
banyak
sekali
mendapatkan
prestasi-prestasi
yang
sangat membanggakan siapa saja yang
berada di sana. Hal tersebut dapat di
capai dengan penuh kerja keras dan
semangat yang tak pernah putus. Ini
semua berkat kepala sekolah ku yang
begitu mencintai sekolah tersebut hingga
beliau mengorbankan segalanya untuk
mencapai puncak kejayaan dari sekolah
tersebut.
Hanya Allah lah
apa saja yang aku
Negan, hanya Dia lah
apa yang ada di dalam

yang mengetahui
rasakan tentang
Maha Mengetahui
hati seseorang.

I Love You Negan


138 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

We Love You

INGIN KU GAMBAR
PELANGI DI LANGIT MAALAM
Kerasnya
kehidupan
sudah
terekam di dalam otak ku. Aku bukanlah
aku yang dulu lagi, banyak sudah
perubahan dalam hidup ku. Suka dan
duka telah ku lewati bersama teman,
sahabat, keluarga dan semua orang yang
ada di sekitarku.
Sesaat aku menatap langit yang
baru saja di guyur oleh hujan gerimis.
Pelangi muncul menghiasi langit tersebut.

139 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

Indah pelangi tersebut di pandang.


Apalagi pelangi tersebut berada di antara
gemerlapnya bintang malam. Sesuatu
yang tidak mungkin terjadi di dunia ini.
Aku berusaha menggapai seluruh
cita-cita dan keinginan ku. Seperti adanya
pelangi di langit malam, ingin rasanya ku
gambar pelangi di langit tersebut, walau
pun tidak mungkin dan tak akan pernah
mungkin, akan kucoba menggoreskan
warna- warna pelangi di langit tersebut.

Akan ku gambar pelangi di langit


maalam walau itu mustahil tetap akan
kucoba

140 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

TENTANG PENULIS
Afriansyah, lahir di
uning pada tanggal 12april-1998.
Dia menamatkan
pendidikan di SD 3 lut
tawar
dan
sempat
menyantri 3 tahun di
pesantren
modrn
alzahrah sampai tamat
smp,
Sekarang
dia
sedang dalam pendidikan
akhir sekolah menengah atas di sma n 15
takengon binaan nenggeri antara.

141 | I N G I N K U G A M B A R P E L A N G I
DI LANGIT MALAM

You might also like