Professional Documents
Culture Documents
Class Therapy
salah satu obat jenis obat pereda sakit golongan Analgesik opiat yang kuat yang
digunakan untuk menangani rasa sakit tingkat sedang hingga berat
Pharmaceutical dosage form and picture:
Indication :
-
Dosage :
- Dosis untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun adalah 50 mg
biasanya cukup untuk meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri
dapat ditambahkan lagi 50 mg setelah selang waktu 30-60 menit.
- Dosis maksimum sehari adalah 400 mg perhari tergantung pada
tingkat keparahan rasa sakit yang diderita oleh pasien
- Penderita yang mempunyai gangguan hati dan ginjal memerlukan
penyesuaian dosis, dengan dosis 50 100 mg setiap 12 jam, dan
maksimum 200 mg sehari.
Pharmacodynamic and pharmacokinetics profiles
Pharmakokinetic Profile
Setelah pemakaian secara oral seperti dalam bentuk kapsul atau tablet,
tramadol akan muncul di dalam plasma selama 15 sampai 45 menit,
mempunyai onset setelah 1 jam yang mencapai konsentrasi plasma pada
mean selama 2 jam. Absolute oral bioavailability tramadol kira-kira
sebesar 68% setelah satu dosis dan kemudian meningkat menjadi 90
hingga 100% pada banyak pemakaian (multiple administration).
Tramadol mengalami metabolisme hepatik, secara cepat dapat diserap
Pharmacodynamic profile
Kontra indikasi:
- memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap
Tramadol
- memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap opiat
lain
- mendapatkan pengobatan dengan penghambat monoamin
oksidase (MAO)
efek samping:
- sakit kepala
- pusing dan limbung
- Lelah dan mengantuk
- Banyak berkeringat kulit kemerahan dan gatal
- mulut kering
- mual dan muntah
- perut kembung
- sulit buang air kecil
- sulit buang air besar
Interaksi Dengan Obat Lain :
- Karbamazepin : Meningkatkan metabolisme tramadol shg
menurunkan efek analgesik scr signifikan.
- SSRIs & MAO inhibitor : Tramadol dapat meningkatkan resiko
terjadi efek samping, seperti serotonin sindrom (nyeri dada,
takikardia, tremor, bingung) & kejang.
- Warfarin oral : Efek warfarin meningkat.
- Depresan sistem saraf pusat (alkohol, anestetik, fenotiazin, agonis
opioid, sedatif, hipnotik, analgesik yg bekerja di pusat) : potensiasi
efek depresi pernapasan & depresi saraf pusat.
- Digoksin : Dilaporkan terjadi toksisitas digoksin (jarang)