You are on page 1of 6

SEJARAH FILSAFAT

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sejarah Filsafat IPA
yang dibina oleh Bapak Sugianto

oleh
Kelompok 3
Muhammad Farras Syauqi
Nila Efrida Permatasari
Nuke Kristiyanto Puteri
Susi Fatmawati

140351602603
140351601682
140351602836
140351604424

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
September 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat ekstential yang
artinya sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Filsafat diakui
sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of sciences) yang mampu menjawab
segala pertanyaan dan permasalahan. Mulai dari masalah-masalah yang

berhubungan dengan alam semesta hingga masalah manusia dengan segala


problematika dan kehidupannya.
Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
aliran-aliran pemikiran filsafat. kajian ini mengulas tentang sejarah aliran-aliran
pemikiran filsafat dimulai dari zaman Yunani kuno yang pada akhirnya
melahirkan spesialisasi dan sub-spesialisasi ilmu pada abad ke-20. Maka menjadi
penting dan menarik kiranya kita dapat menggali kembali sejarah perkembangan
filsafat, sebagai suatu landasan berfikir kita demi mengembangkan ilmu
pengetahuan secara luas dan mendalam yang akan berimplikasi kepada kehidupan
manusia yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dituliskan rumusan masalah sebagai
berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan filsafat?
b. Bagaimana perkembangan sejarah filsafat?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu
a. Untuk mengetahui pengertian filsafat
b. Untuk mengetahui perkembangan sejarah filsafat

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Filsafat
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat
berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta)
atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis,inteligensi). Secara umum filsafat

berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal,
dan kritis. Berarti filsafat merupakan sebuah proses bukan sebuah produk. Maka
proses yang dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif, sistematis,
dan mengikuti pronsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu
informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak.
Dengan demikian filsafat akan terus berubah hingga satu titik tertentu (Takwin,
2001).
2.2 Sejarah Filsafat
Menurut Sudarto(1996) sejarah filsafat dapat diperiodisasi ke dalam empat
periode yaitu :
1. Tahap/ masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir abad ke-3 S.M)
2. Tahap/ masa Abad Pertengahan (akhir abad ke-3 S.M sampai awal abad
ke-15 Masehi)
3. Tahap/ masa Modern (akhir abad ke-15 M sampai abad ke-19 Masehi)
4. Tahap/ masa dewasa ini/ filsafat kontemporer (abad ke-20 Masehi)
Perkembangan

Filsafat

pada

keempat

fase

tersebut

diuraikan

dengan

mengedepankan aspek-aspek yang mewarnai perkembangan filsafat di masanya


sekaligus yang menjadi babak baru dan ciri khas fase tersebut yang
membedakannya dari fase-fase sebelum dan atau sesudahnya.
1. Tahap/ Masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir abad ke-3 S.M)
Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan
filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengeluarkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu
dianggap sebagai gudangnya ilmu dan filsafat, karena Yunani
pada masa itu tidak mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa
Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman-pengalaman
yang didasarkan pada sikap menerima saja (receptive attitude)
tetapi menumbuhkan anquiring attitude (senang menyelidiki
secara kritis). Sikap inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil
sebagai ahli-ahli pikir yang terkenal sepanjang masa. Beberapa
tokoh yang terkenal pada masa ini antara lain : Thales,
Demokrates dan Aristoteles(Asmoro, 2007).

2.

Tahap/ masa Abad Pertengahan (akhir abad ke-3 S.M sampai awal abad
ke-15 Masehi)
Sejarah filsafat abad pertengahan dimulai kira-kira pada abad ke-3 sampai
awal abad ke-15. Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Filsafat atau
pemikiran pada abad pertengahan dipengaruhi oleh kepercayaan kristen. Artinya,
pemikiran filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama. Dimana semua
pemecahan persoalan selalu didasarkan atas dogma agama, sehingga corak
pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris. Periode filsafat pada abad
pertengahan ini mempunyai perbedaan yang mencolok dengan abad sebelumnya.
Perbedaan ini terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama kristen pada
permulaan abad masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan agama.
Zaman pertengahan adalah zaman keemasan bagi kekristenan. Disinilah yang
menjadi persoalannya, karena agama kristen itu mengajarkan bahwa wahyu
tuhanlah yang merupakan kebenaran sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan
Yunani kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai kemampuan
akal(Asmoro, 2005).

3. Tahap/masa Modern (akhir abad ke-15 M sampai abad ke-19 Masehi)


Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa
ini rasionalisme semakin dipikirkan. Abad Pertengahan diperkirakan mulai
berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaissance. Ada hal-hal yang
jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan
manusia barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
ekonomi. Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik YunaniRomawi. Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang
Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan masa Klasik Aliran-aliran
dari Kungfu dan

mazhab

Stoa

menjadi

aliran-aliran

yang

terus

dipertahankan. Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan karya-karya yang


penting (Asmoro, 2007).
Satu hal yang yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah
ketika melihat perkembangan pemikirannya. Perkembangan pada masa ini

menimbulkan sebuah masa yang sangat berperan di dalam dunia filsafat. Inilah
yang menjadi awal dari masa modern. Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern,
berdasarkan metode eksperimental dan matematis. Segala sesuatunya, khususnya
di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme
(Asmoro, 2005).
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern
merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan
dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat. Filsafat Barat menjadi
penggung perdebatan antar filsuf terkemuka. Tokoh-tokohnya adalah : Roger
Bacon, Copernicus, Tycho Brahe, yohanes Keppler, Galilio Galilei.
4. Tahap/ masa dewasa ini/ filsafat kontemporer (abad ke-20 Masehi)
Perkembangan filsafat abad ke-20 juga ditandai oleh munculnya berbagai
aliran filsafat seperti neo-thomisme, neo-kantianisme, neo-hegelianisme, neomarxisme, neo-positivisme dan sebagainya. Namun demikian ada juga aliran
filsafat yang baru dengan cirri dengan corak yang lain sama sekali, seperti;
fenomenologi, eksistensialisme, pragmatism, strukturalisme, dan yang paling
mutakhir adalah aliran postmodernime (Tim Dosen Filsafat, 2010).
Pada abad ke-20 aliran filsafat yang pengaruhnya dalam dunia praksis
cukup besar, yaitu aliran filsafat pragmatism. Pragmatism merupakan gerakan
filsafat Amerika yang menjadi terkenal selama satu abad terakhir. Aliran filsafat
ini merupakan suatu sikap, metode filsafat yang memakai akibat-akibat praktis
dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untk menetapkan niai kebenaran.
(Tim Dosen Filsafat, 2010).
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan
ilmu pengetahuan tidak bisa lepas dari perkembangan pemikiran secara teoritis
yaitu senantiasa mengacu kepada peradabanYunani .Oleh karena itu periodesasi
perkembangan ilmu disusun mulai dari peradaban Yunani kemudian diakhiri pada
penemuan-penemuan pada zaman kontemporer. Penemuan-penemuan yang

spektakuler terjadi sepanjang zaman dari masa Yunani kuno sampai pada masa
kontemporer tentu saja sangatdipengaruhi oleh tokoh pemikir (filosof) yang hidup
pada

zaman

masing-masing

dan

menambah

kekayaan

khasanah

ilmu

pengetahuan .
DAFTAR RUJUKAN
Asmoro,Ahmadi, 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Amsal
Asmoro, Achmadi. 2005. Filsafat Umum . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sudarto, 1996, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Takwin, Bagus. 2001. Filsafat Timur; Sebuah Pengantar ke Pemikiran-Pemikiran
Timur. Yogyakarta : Jalasutra.
Tim Dosen Filsafat. 2010. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

You might also like