You are on page 1of 2

HOME

Alat Pengetahuan
Jika sebelumnya kita katakan bahwa manusia mempunyai potensi untuk mengetahui seluruh
isi langit dan bumi, sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaimana cara
mengetahuinya? Apa saja alat yang diperlukan untuk mengetahui apa yang ada dilangit dan
apa yang ada dibumi?

alat pengetahuan
Alat yang diperlukan untuk mengetahui kesemuaannya itu salah satunya adalah indra.
Manusia memiliki beberapa macam indra, seperti indra penglihatan, pendengaran, perasa,
peraba dan penciuman. Jika saja manusia kehilangan semua indra tersebut niscaya manusia
akan kehilangan bentuk pengetahuan/epistemologinya.
Orang yang terlahir buta sejak lahir tidak akan pernah bisa membayangkan aneka warna dan
bentuk lahiriah segala sesuatu sebagaimana layaknya orang normal melihatnya. Orang yang
kehilangan satu indra maka dia telah kehilangan satu ilmu.
Kita tidak akan mampu menjelaskan dengan cara apapun bagaimana warna pelangi, warna
danau, warna langit, warna awan dan lain-lain kepada orang yang telah kehilangan
penglihatannya sejak lahir.
Jika kita tanyakan kepada orang yang sudah buta sejak lahir, tahukah kau bagaimana
indahnya awan yang berarak putih di langit sana? Maka kita akan menemukan situasi yang
sulit dan mendapati si buta hanya melonggo lucu. Kita tidak akan bisa menjelaskan indahnya
awan putih berarak dilangit nan biru itu kepada sibuta karena sibuta telah kehilangan satu alat
epistemologinya.
Jika kita tetap memaksa ingin menjelaskan maka yang ada hanya rangkaian kelucuan dan
kekonyolan. Jika sibuta bertanya, bagaimana bentuk awan yang berarak putih itu om?.
Maka kita hanya mampu menunjukkan perumpamaan dengan sesuatu yang sudah dikenal
oleh sibuta, misalnya mendekatkan rangkaian kain yang menyerupai awan kepada sibuta.

Setelah sibuta memegang rangkaian kain yang dibuat seperti awan tersebut maka sibuta akan
bergumam oh jadi begini bentuknya awan yang lagi berarak, tetapi bagaimana warna putih
itu, seperti apakah warna putih Om?
Menjelaskan warna putih kepada sibuta? Yang bisa kita lakukan hanyalah memberikan
perumpamaan dengan sesuatu yang bisa dipahami oleh sibuta, misalnya kita katakan warna
putih itu adalah seperti warna angsa.
Kalau sibuta bertanya lagi, angsa itu seperti apa Om?, kita bisa sodorkan angsa ke dekat
sibuta dan mengatakan, angsa itu seperti ini. Dengan cara seperti itu apakah kemudian
sibuta menjadi tahu seperti apa yang namanya awan putih berarak tersebut? Tidak, kita
bahkan akan menemukan kekacauan yang baru lagi dengan melihat sibuta berseru girang
Oh sekarang saya sudah mengerti, bagaimana indahnya awan putih yang sedang berarak!
Bentuknya tipis dan warnanya panjang serta bulat, ya Om!
Kita tidak akan pernah bisa menjelaskan satu ilmu kepada orang yang telah kehilangan satu
indra yang dituntut oleh ilmu tersebut dan karenanya tidak bisa tidak bahwa indra adalah
salah satu alat yang sangat diperlukan untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dilangit
dan dibumi.
Tentu saja, karena indra hanya salah satu alat, maka kita akan membutuhkan alat yang lain
untuk mencapai dan mengetahui kebenaran.

You might also like