You are on page 1of 8

ANALISIS SENSITIVITAS

A. Pendahuluan
Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai
peranan penting bagi kehidupan manusia. Selain perencanaan geometrik jalan, perkerasan
jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang harus di rencanakan secara efektif
dan efisien, karena tingkat pelayanan jalan yang semakin tinggi, agar perkerasan tahan
sampai pada masa layanannya, maka perlu metode desain yang tepat dalam perencanaan
nya. Terdapat banyak metode untuk mendesain tebal plat beton ini diantaranya,
menggunakan metode AASHTO 1993. Dalam melakukan desain perkerasan ini ada
banyak parameter input yang akan digunakan, tapi dalam tugas ini kami hanya
menganalisis beberapa parameter saja, diantaranya parameter daya dukung tanah dasar
( CBR ), reability ( R ), overall standar deviasi

( So ), koefisien drainase ( Cd ) dan

koefisien transfer beban ( J ) dimana parameter yang lain nya dianggap mempunyai nilai
tetap. Karena pada tugas ini ada banyak parameter dan pada setiap kondisi akan
mengalami perubahan nilai, maka kami akan melakukan Analisa Sensitivitas dengan
tujuan untuk mengetahui parameter yang paling berpengaruh terhadap desain tebal
perkerasan.
B. Langkah Kerja
1. Menghitung tebal perkerasan dengan langkah langkah sebagai berikut :
a. Mengetahui data data lalu lintas yang meliputi :
Umur rencana
Menentukan factor distribusi arah dan distribusi lajur
Data lalu lintas harian rata rata ( dari soal data ESAL digunakan 80.000.000

b.
c.
d.
e.

)
Faktor pertumbuhan lalu lintas ( dari soal data ESAL digunakan 80.000.000 )
Menghitung modulus reaksi tanah dasar berdasarkan nilai CBR
Mengitung modulus elastisitas beton berdasarkan nilai kuat tekan beton
Menghitung reability
Menghitung serviceability index berdasarkan terminal serviceability dan initial

serviceability
f. Menghitung koefisien drainase berdasarkan data curah hujan
g. Menghitung load transfer Coefficient
h. Menghitung perencanaan tebal perkerasan
2. Melakukan analisis sensitivitas dengan langkah langkah sebagai berikut :
a. Mengelompokan nilai tebal perkerasan yang sudah dihitung, berdasarkan kondisi
dan parameter parameter yang sudah di tentukan, dengan kondisi 3 dianggap
b.
c.
d.
e.
f.
g.

sebagai kondisi normal ( nilai parameter tetap )


Untuk kondisi 1 dan 2 parameter nya adalah nilai CBR
Untuk kondisi 4 dan 5 parameter nya adalah nilai R
Untuk kondisi 6 dan 7 parameter nya adalah nilai So
Untuk kondisi 8 dan 9 parameter nya adalah nilai Cd
Untuk kondisi 10 dan 11 parameter nya adalah nilai J
Membuat grafik yang menggambarkan pengaruh masing masing parameter

terhadap desain tebal perkerasan


h. Menghitung persentase tebal perkerasan pada setiap kondisi dengan perbandingan
terhadap kondisi 3 yang dianggap kondisi normal ( nilai parameter tetap )
i. Memilih nilai persentase yang paling besar pada masing masing parameter,
sebagai nilai yang akan mewakili pada proses perengkingan

j. Melakukan perengkingan nilai persentase yang mewakili parameternya dari nilai


yang besar ke nilai yang kecil
k. Setelah dilakukan perengkingan akan diketahui berapa besar persentase parameter
tersebut berpengaruh terhadap desain tebal perkerasan
l. Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat disimpulkan jenis parameter yang paling
berpengaruh terhadap desain tebal perkerasan
C. Perhitungan
Dalam perhitungan ini kami lampirkan satu contoh perhitungan dari salah satu
parameter yaitu Koefisien Drainase pada kondisi 3, 8 dan 9.
1. Data

2. Perhitungan tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 dengan nilai


parameter Koefisien Drainase pada kondisi 3.

1
2
3

DATA PARAMETER
PERENCANAAN
Umur Rencana
Jumlah Lajur Rencana
Jumlah Arah Rencana

SIMB
OL
UR

4
5

Data Lalu Lintas ESAL


CBR Subgrade

W18
CBR

No

6
7
8

Reliabilitas
Standard Normal
Deviate
Combine Standars

NILAI
20
4
2
8.00E+
07
6

90

Zr
So

-1.282
0.35

SATUA
N
tahun
lajur
arah

KETERANGAN

dari perhitungan
ESAL
%
%

Freeways untuk
daerah rural R=80
- 99.9 %
korelasi angka
reabilitas
untuk rigid

9
10
11
12
13
14
15
16

Error
Indeks Permukaan Awal
Indeks Permukaan
Akhir
Delta PSI
Koefisien Transfer
Beban
Koefisien Drainase
Resilient (elastic)
Modulus
Modulus of Subgrade
Reaction
Kelas Beton

18

PCC Compressive
Strength
Modulus of Elasticity
(psi) for Portland
Cement

19

Modulus of Rupture

17

pavements = 0.3 0.4


sangat baik = 4 - 5
jalan utama = 2.5 ;
jalan dengan LL
rendah = 2.0
PSI = Po - Pt
untuk AC/CRCP
maka J = 2.2 - 2.6
untuk good
drainage = 1.20 1.15

Po

4.5

Pt
PSI

2.5
2

2.55

Cd

1.15

Mr

9000

psi

Mr = 1500 x CBR

k
K-350

463.9
350

psi
kg/cm2

k efektif = Mr/19,4

fc'

4,977.
0

psi

Ec

4.02E+
06

psi

Sc'

663

psi

fc' = K x 14.22 psi


(concrete cylinder
strength)
Ec = 57.000 x
(fc')^0.5
Sc' = 43.5
(Ec/10^6) + 488.5

PERHITUNGAN TEBAL
PERKERASAN

No

PERHITUNGAN
TEBAL PERKERASAN

Tebal Pelat Beton, D


log W18
1
ZR*So
2
7.35*log10(D+1)-0.06
3
log10(PSI/(4.5-1.5)
1+((1.624*10^7)/
4
(D+1)^8.46)
5
4.22-(0.32*pt)
6
S'c*Cd*(D^0.75-1.132)
215.63*J*(D^0.757
(18.42/(Ec/k)^0.25))
log Wt18
log W18 = 7.90309
log Wt18 = 7.90215

NILAI
10.29
7.903089987
-0.36295
7.677300473
-0.176091259

KETERANGAN
Percob
aan

1.020174151
3.42
3519.644987
2.11E+03
7.902147003
log W18
log
Wt18

log W18 = log Wt18

OK

3. Perhitungan tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 dengan nilai


parameter Koefisien Drainase pada kondisi 8.

No
1
2
3
4

DATA PARAMETER
PERENCANAAN
Umur Rencana
Jumlah Lajur Rencana
Jumlah Arah Rencana
Data Lalu Lintas ESAL

SIMB
OL
UR
W18

NILAI
20
4
2
8.00E+

SATUA
N
tahun
lajur
arah

KETERANGAN

dari perhitungan

5
6

CBR Subgrade

CBR

07
6

ESAL
%
Freeways untuk
daerah rural R=80
- 99.9 %
korelasi angka
reabilitas
untuk rigid
pavements = 0.3 0.4
sangat baik = 4 - 5
jalan utama = 2.5 ;
jalan dengan LL
rendah = 2.0
PSI = Po - Pt
untuk AC/CRCP
maka J = 2.2 - 2.6
untuk good
drainage = 1.20 1.15

90

Reliabilitas
Standard Normal
Deviate

Zr

-1.282

8
9

Combine Standars
Error
Indeks Permukaan Awal

So
Po

0.35
4.5

Pt
PSI

2.5
2

2.55

Cd

1.1

Mr

9000

psi

Mr = 1500 x CBR

k
K-350

463.9
350

psi
kg/cm2

k efektif = Mr/19,4

fc'

4,977.
0

psi

Ec

4.02E+
06

psi

Sc'

663

psi

10
11
12
13
14
15
16

Indeks Permukaan
Akhir
Delta PSI
Koefisien Transfer
Beban
Koefisien Drainase
Resilient (elastic)
Modulus
Modulus of Subgrade
Reaction
Kelas Beton

18

PCC Compressive
Strength
Modulus of Elasticity
(psi) for Portland
Cement

19

Modulus of Rupture

17

fc' = K x 14.22 psi


(concrete cylinder
strength)
Ec = 57.000 x
(fc')^0.5
Sc' = 43.5
(Ec/10^6) + 488.5

PERHITUNGAN TEBAL
PERKERASAN

No

PERHITUNGAN
TEBAL PERKERASAN

Tebal Pelat Beton, D


log W18
1
ZR*So
2
7.35*log10(D+1)-0.06
3
log10(PSI/(4.5-1.5)
1+((1.624*10^7)/
4
(D+1)^8.46)
5
4.22-(0.32*pt)
6
S'c*Cd*(D^0.75-1.132)
215.63*J*(D^0.757
(18.42/(Ec/k)^0.25))
log Wt18
log W18 = 7.90309
log Wt18 = 7.90215

NILAI
10.91
7.903089987
-0.4487
7.847951447
-0.176091259

KETERANGAN
Percob
aan

1.020174151
3.42
3554.691184
2.25E+03
7.903941183
log W18
log
Wt18

log W18 = log Wt18

OK

4. Perhitungan tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 dengan nilai


parameter Koefisien Drainase pada kondisi 9.

1
2
3

DATA PARAMETER
PERENCANAAN
Umur Rencana
Jumlah Lajur Rencana
Jumlah Arah Rencana

SIMB
OL
UR

4
5

Data Lalu Lintas ESAL


CBR Subgrade

W18
CBR

No

NILAI
20
4
2
8.00E+
07
6

SATUA
N
tahun
lajur
arah

KETERANGAN

dari perhitungan
ESAL
%
Freeways untuk
daerah rural R=80
- 99.9 %
korelasi angka
reabilitas
untuk rigid
pavements = 0.3 0.4
sangat baik = 4 - 5
jalan utama = 2.5 ;
jalan dengan LL
rendah = 2.0
PSI = Po - Pt
untuk AC/CRCP
maka J = 2.2 - 2.6
untuk good
drainage = 1.20 1.15

90

Reliabilitas
Standard Normal
Deviate

Zr

-1.282

8
9

Combine Standars
Error
Indeks Permukaan Awal

So
Po

0.35
4.5

Pt
PSI

2.5
2

2.55

Cd

1.2

Mr

9000

psi

Mr = 1500 x CBR

k
K-350

463.9
350

psi
kg/cm2

k efektif = Mr/19,4

fc'

4,977.
0

psi

Ec

4.02E+
06

psi

Sc'

663

psi

10
11
12
13
14
15
16

Indeks Permukaan
Akhir
Delta PSI
Koefisien Transfer
Beban
Koefisien Drainase
Resilient (elastic)
Modulus
Modulus of Subgrade
Reaction
Kelas Beton

18

PCC Compressive
Strength
Modulus of Elasticity
(psi) for Portland
Cement

19

Modulus of Rupture

17

fc' = K x 14.22 psi


(concrete cylinder
strength)
Ec = 57.000 x
(fc')^0.5
Sc' = 43.5
(Ec/10^6) + 488.5

PERHITUNGAN TEBAL
PERKERASAN

No

PERHITUNGAN
TEBAL PERKERASAN

Tebal Pelat Beton, D


log W18
1
ZR*So
2
7.35*log10(D+1)-0.06
3
log10(PSI/(4.5-1.5)
1+((1.624*10^7)/
4
(D+1)^8.46)
5
4.22-(0.32*pt)
6
S'c*Cd*(D^0.75-1.132)
215.63*J*(D^0.757
(18.42/(Ec/k)^0.25))
log Wt18
log W18 = 7.90309

NILAI
10.38
7.903089987
-0.4487
7.702645626
-0.176091259

KETERANGAN
Percob
aan

1.018863509
3.42
3702.643849
2.11E+03
7.90230024
log W18

OK

log W18 = log Wt18

log Wt18 = 7.90215

log
Wt18

5. Grafik pengaruh Koefisien Drainase ( Cd ) terhadap desain tebal

6. Hasil perhitungan dari semua parameter adalah sebagai berikut :


PARAMETER
DESAIN
Kondisi 1
( CBR )
Kondisi 2
( CBR )
Kondisi 3
( CBR )

TEBAL PLAT ( D )
Inc
Cm

Kondisi 3 ( R )
Kondisi 4 ( R )
Kondisi 5 ( R )

Kondisi 3
( So )
Kondisi 6
( So )
Kondisi 7
( So )

N
O.

Kondisi 3
( Cd )
Kondisi 8
( Cd )
Kondisi 9
( Cd )
Kondisi 3 ( J )
Kondisi 10 ( J )
Kondisi 11 ( J )

10.90

27.69

0.02

10.76

27.33

1.13

10.64

27.03

0.00

10.64
10.29
11.152

27.03
26.14
28.33

0.00
3.29
4.81

10.64

27.026

0.00

10.38

26.365

2.44

10.9

27.686

2.44

10.64

27.03

0.00

10.91

27.71

2.54

10.38

26.37

2.44

10.64
10.52
10.75

27.03
26.72
27.31

0.00
1.13
1.03

7. Hasil urutan nilai dari semua parameter sebagai berikut :

PARAMETER DESAIN

Reability ( R )
Koefisien Drainase ( Cd )
Overall Standar Deviasi (
So )
California Bearing Rasio
( CBR )
Koefisien Transfer Beban
(J)

4.81
2.54
2.44
1.13
1.03

D. Kesimpulan
1. Koefisien darainase ( Cd ) menempati urutan kedua menjadi parameter yang
berpengaruh terhadap tebal perkerasan, semakin kecil persentase koefisien
drainase yang digunakan dalam perencanaan, akan menghasilkan perkerasan
kaku yang lebih tebal, Faktor ini digunakan untuk memodifikasi koefisien
kekuatan relatif sebagai fungsi yang menyatakan seberapa baiknya struktur
perkerasan dapat mengatasi pengaruh negatif masuknya air ke dalam struktur
perkerasan.
2. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas parameter reability ( R ) adalah parameter
yang paling berpengaruh terhadap desain tebal perkerasan, karena reability
menupakan suatu factor keamanan sebagai jaminan kemampuan perkerasan
untuk dapat melayani lalu lintas walaupun dengan tingkat pelayanan minimum
sebelum rehabilitasi, dengan tingkat reabilitas yang tinggi menunjukan bahwa
struktur perkerasan akan memberikan kemungkinan kegagalan sedikit , semakin
tinggi tingkat reabilitas yang digunakan pada suatu desain tebal perkerasan akan
menghasilkan tebal perkerasan kaku yang lebih tebal.
3. Overall standar deviasi merupakan gabungan dari standar deviasi akibat volume
lalu lintas ( beban kendaraan ) dengan kinerja perkerasan berdasarkan dari
perhitungan semakin besar nilai So yang di pergunakan pada saat perencanaan
maka semakin tebal desain perkerasan yang dihasilkan.
4. Dalam metode desain tebal perkerasan dengan menggunakan AASHTO 1993
nilai CBR digunakan untuk menghitung modulus reaksi tanah dasar ( K )
berdasarkan perhitungan tebal perkerasan, dengan merubah nilai parameter CBR
di dapatkan semakin kecil persentase nilai CBR yang digunakan dalam
perhitungan tebal perkerasan akan menghasilkan perkerasan kaku yang lebih
tebal.
5. Berdasarkan hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien transfer
beban ( J ) juga berpengaruh terhadap desain tebal perkerasan , semakin besar

nilai koefisien transfer beban yang digunakan dalam perencanaan


perkerasan akan menghasilkan perkerasan kaku yang lebih tebal.

tebal

You might also like