Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Amalia Pratiwi
1411031005
Oftika Sari
1411031097
Umi Choirunnisa
1411031129
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Liabilitas jangka pendek PT. Aneka Tambang Tbk. pada tahun 2014 terdiri
dari :
a. Utang usaha
Dimana utang usaha itu sendiri terdiri dari :
-
Pihak Ketiga
Jumlah utang usaha PT. Aneka Tambang pada pihak ketiga berjumlah
Rp.448.654.416, dimana hutang-hutang ini terbagi berdasarkan mata
uang yang terdiri dari :
1. Rupiah
296,696,297
2. Dolar Amerika Serikat
384,408,825
3. Yen Jepang
5,453,518
4. Euro Eropa
596,180
5. Poundsterling Inggris
255,147
6. Dolar Australia
48,464
7. Dolar Singapura
17,824
Pihak Berelasi
Sedangkan pada pihak berelasi, PT. Aneka Tambang Tbk. memiliki
utang usaha sebesar Rp.238.821.839, dimana hutang-hutang ini pun
terbagi berdasarkan mata uang yang sama dengan hutang dari pihak
ketiga diatas. Pihak-pihak berelasi ini terdiri dari perusahaanperusahaan lain dan bank-bank umum. Hutang usaha pihak berelasi
timbul akibat berbagai macam transaksi yang dilakukan oleh PT. Aneka
Tambang Tbk. dengan para relasinya, yaitu perusahaan lain maupun
bank umum. Transaksi tersebut dapat berupa penjualan, pembelian
maupun transaksi lainnya yang menimbulkan hutang usaha.
Berikut perincian jumlah hutang, perusahaan apa yang terlibat dan
transaksi apa yang menyebabkan hutang tersebut timbul :
Penjualan, terdiri dari :
1. PT Pegadaian (Persero)
Rp.953,891,499
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Rp.21,496,587
Rp.19,475,116
Rp.10,916,748
Rp.213,855
Deposito berjangka :
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Rp.616,348,846
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rp.37,999,995
4. PT Bank Syariah Mandiri
5. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Rp.104,349,867
Rp.385,235
Piutang usaha:
1. PT Indonesia Chemical Alumina
Rp.20,437,730
2. PT Nusa Halmahera Minerals
3. PT Bukit Asam (Persero) Tbk
4. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
5. PT Bank Rakyat Indonesia PT (Persero) Tbk
6. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Rp.806,157
Rp.155,782
Rp.125,763
-
Piutang nonusaha:
1. PT Meratus Jaya Iron & Steel
Rp.37,027,697
Kas yang dibatasi penggunaannya:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rp.8,909,519
Utang usaha:
1. PT Pertamina (Persero)
Rp.21,570,267
2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Rp.192,145,705
3. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Rp.11,375,728
4. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
Rp.4,562,555
5. PT Nindya Karya (Persero)
6. PT Minerina Bhakti
7. PT Minerina Cipta Guna
8. Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk
Rp.3,083,765
9. PT Dahana (Persero)
Rp.1,736,038
10. PT Reksa Griya Antam
Rp.121,343
Rp.570,188
11.
12.
PT Pelindo II (Persero)
Rp.1,818,080
PT Barata Indonesia (Persero)
Rp.1,838,170
2. Pihak berelasi
-
Tingkat bunga
8.38%
9.05%
proyeksi total beban yang dihitung untuk tahun 2014 dan 2013
berdasarkan laporan KAIA dan KIS masing-masing pada tanggal 27
Februari 2015 dan 19 Februari 2014. Rincian kewajiban atas hak
imbalan PT Aneka Tambang adalah:
a. Imbalan pensiun Rp 102.976.128
b. Imbalan kesehatan pascakerja Rp 236.649.503
c. Imbalan Pascakerja lainnya Rp 160.781.432
d. Imbalan Kerja jangka panjang lainnya Rp 79.327.385
e. Liabilitas jangka panjang lainnya
Jumlah liabilitas jangka panjang lainnya PT. Aneka Tambang Tbk.
berjumlah Rp. 188.849.838, dimana liabilitas jangka panjang lainnya
ini terdiri dari :
Pada tanggal 20 Desember 2012, Perusahaan menambah
kepemilikannya di PT Nusa Halmahera Minerals sebesar 7,5%,
sehingga kepemilikan Perusahaan naik menjadi sebesar 25%.
Berdasarkan Conditional Sale and Purchase Agreement, Perusahaan
telah membayar penambahan investasi sebesar AS$130.000.000 dan
tambahan pembayaran sebesar AS$30.000.000 (imbalan kontinjensi),
apabila terdapat tambahan sumber daya emas (terkira dan/atau
terukur) sebesar 1 juta ons sampai dengan tanggal 31 Desember 2017,
berdasarkan laporan JORC yang dikeluarkan oleh konsultan
independen.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menilai kembali
kemungkinan tambahan cadangan emas di NHM yang dilakukan oleh
Competent Person berdasarkan JORC code. Berdasarkan penilaian
tersebut, terdapat potensi tambahan sedikitnya 500.000 ons emas di
area konsesi NHM. Berdasarkan estimasi tersebut, Perusahaan
mengakui imbalan kontinjensi sebesar AS$15.000.000 atau setara
dengan Rp182.835.000, yang dicatat sebagai liabilitas jangka panjang
lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 31
Desember 2014, tidak ada tambahan imbalan kontinjensi yang harus
diakui.