Professional Documents
Culture Documents
Cuma itu saja ? oh masih ada yang lainnya, tentu saja sebagai pipe stress engineer, kita juga
perlu melakukan kalkulasi/analisa lain yang berhubungan dengan pipe stress analysis, misalnya
kalkukasi pipe support (shoe, trunnion) untuk mengecek local stress di shoe dan pipa tidak
melebihi allowable nya, kemudian ada juga analisa special pipe support, biasanya untuk pipa
ukuran besar, atau yang diamenternya super tipis, dll. Jadi pada dasarnya pipe stress engineer itu
harus bisa mengira-ngira, apakah dengan analisa yang ada, sudah cukup confident bahwa sistem
perpipaan akan bisa berjalan sesuai dengan umur desain dari plant tersebut.
Selain hal-hal diatas, sebagai pipe stress engineer, juga harus bisa memiliki sense of engineering
dalam hal menganalisa hasil dari stress analysis (entah itu menggunakan autopipe ataupun
caesar, atau software pipe stress analysis yang lainnya). Karena yang namanya software itu kan
GIGO (garbge in garbage out), artinya software hanya menghitung berdasarkan boundary limit
(batas2 analisa) yang kita masukkan, misalnya size pipa, thickness pipa, density fluida, dll. Nah
kalau boundary limitnya salah dimasukkan, maka tentu saja output analisanya tentu akan salah
juga.
Maka dari itu perlu di asah sense sebagai engineer, sehingga tidak hanya menjadi caesar operator
tapi menjadi pipe stress engineer. Hehesekian dulu untuk tulisan kali ini, mudah2an bisa
bermanfaat dan rencananya saya akan menulis lagi back to basic, mulai dari dasar-dasar lagi,
mudah-mudahan bisa menjadi pengetahuan yang berguna buat kita semua (termasuk saya juga
loh) 12 April 2014 (PEL)