You are on page 1of 14

Artikel Penelitian

Universitas Nusantara PGRI Kediri

NIDN

070506503

Nama
Dosen

Drs.SAMIJO M.Pd

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA
PEMBELAJARAN GABUS DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA
MATERI VOLUME TABUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN
AJARAN 2014/2015

Judul
penelitian

Kata Kunci :
Abstrak

Model Pembelajaran, Media Pembelajaran, Kreativitas Belajar, Volume Tabung, Hasil Belajar

:
Penelitian ini dilatarbelakangi dari kenyataan hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 5
Kediri. Berdasarkan hasil nilai ujian nasional matematika tahun ajaran 2012/2013 dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata ujian nasional pada mata pelajaran matematika adalah 6,34.
Meskipun nilai tertingginya adalah 10,00, namun nilai terendahnya adalah 1,75. Maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SMP Negeri 5 Kediri masih rendah dan perlu
ditingkatkan. Hal ini kemungkinan karena guru menggunakan pembelajaran konvensional dan
kurangnya kreativitas belajar siswa didalam proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu,
untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu model dan media pembelajaran yang menarik
untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, (1)
Untuk mengetahui manakah yang lebih baik hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas
belajar tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (2) Untuk
mengetahui manakah yang lebih baik hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar
tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (3) Untuk
mengetahui manakah yang lebih baik hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar
sedang dan siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. Penelitan yang
dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik eksperimen semu. Dalam penelitian ini,
pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan angket dan post-test yang sebelumnya
telah dilakukan uji validitas ahli, uji validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat
kesukaran. Pada hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi satu jalan dengan sel
tak sama. Sebelum menghitung analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama, telah dilakukan
uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis data, maka diperoleh rata-rata hasil
belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi X 1=90, siswa yang memiliki kreativitas
belajar sedang X 2=65,91, dan siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah X ?_3=44,58.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: (1) Hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi lebih baik dari pada
hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (2) Hasil
belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi lebih baik dari pada hasil belajar siswa
yang memiliki kreativitas belajar rendah dengan penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (3) Hasil belajar siswa yang memiliki
kreativitas belajar sedang lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas
belajar rendah dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada
media pembelajaran gabus.
SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 1||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN GABUS
DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI
VOLUME TABUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI
TAHUN AJARAN 2014/2015

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
Drs.SAMIJO, M.Pd
NIDN: 070506503

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI
2014

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 2||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN GABUS
DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI
VOLUME TABUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI
TAHUN AJARAN 2014/2015
Drs.SAMIJO,MP.d
0705096503
FKIP Pendidikan Matematika
sammatunp@gmail.com
AUTOR
Dr.Suryo Widodo, M.Pd. dan Drs Darsono, M.Kom
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
SAMIJO: Penelitian ini dilatarbelakangi dari kenyataan hasil belajar peserta didik di SMP
Negeri 5 Kediri. Berdasarkan hasil nilai ujian nasional matematika tahun ajaran 2014/2015 dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata ujian nasional pada mata pelajaran matematika adalah 6,34. Meskipun
nilai tertingginya adalah 10,00, namun nilai terendahnya adalah 1,75. Maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa SMP Negeri 5 Kediri masih rendah dan perlu ditingkatkan. Hal ini kemungkinan
karena guru menggunakan pembelajaran konvensional dan kurangnya kreativitas belajar siswa didalam
proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu
model dan media pembelajaran yang menarik untuk menunjang proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, (1) Untuk mengetahui manakah yang lebih baik hasil
belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang
dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran
gabus. (2) Untuk mengetahui manakah yang lebih baik hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas
belajar tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah dengan penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (3) Untuk mengetahui manakah yang
lebih baik hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dan siswa yang memiliki
kreativitas belajar rendah dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada
media pembelajaran gabus.
Penelitan yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik eksperimen semu. Dalam
penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan angket dan post-test yang
sebelumnya telah dilakukan uji validitas ahli, uji validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda, dan
tingkat kesukaran. Pada hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi satu jalan dengan sel
tak sama. Sebelum menghitung analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama, telah dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas.
Dari hasil analisis data, maka diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas
1 = 90, siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang X
2 = 65,91, dan siswa
belajar tinggi X
yang memiliki kreativitas belajar rendah X
=
44,58.
3
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: (1) Hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi lebih baik dari pada hasil belajar
siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dengan penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (2) Hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas
belajar tinggi lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah dengan
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada media pembelajaran gabus. (3)
Hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
memiliki kreativitas belajar rendah dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada media pembelajaran gabus.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Media Pembelajaran, Kreativitas Belajar, Volume Tabung, Hasil
Belajar.
SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 3||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I.

matematika tidak digunakan hanya

LATAR BELAKANG
Pendidikan

adalah sesuatu

untuk kepentingan matematika itu

yang universal dan berlangsung terus

sendiri. Manfaat matematika juga

tak terputus dari generasi ke generasi

digunakan untuk kepentingan ilmu

di mana pun di dunia ini (Tirtaraharja

lainnya, misalnya untuk kepentingan

dan Sulo, 2010: 82). Tidak ada bangsa

penelitian dan praktik dalam ilmu

yang mampu mencapai kemajuan

fisika,

tanpa meletakkan pendidikan sebagai

kedokteran, teknik, ekonomi, sejarah,

dasar

pembangunannya.

dan astronomi. Karena matematika

Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989

dapat digunakan untuk membantu

tentang Sistem Pendidikan Nasional

berbagai

Pasal 1 telah ditetapkan antara lain

kedudukan

bahwa Pendidikan adalah usaha

penting. Oleh sebab itu matematika

sadar untuk menyiapkan peserta didik

disebut sebagai alat dan pelayan ilmu

melalui

(Ismunamto, 2011: 18).

utama

kegiatan

bimbingan,

kimia,

biologi,

bidang

farmasi,

ilmu,

matematika

maka

sangatlah

pengajaran, dan/atau latihan bagi

Upaya meningkatkan kualitas

peranannya di masa yang akan datang

pendidikan terus-menerus dilakukan

(Tirtaraharja dan Sulo, 2010: 129).

baik secara konvensional maupun

Sedangkan

inovatif. Hal tersebut lebih terfokus

pengajaran

atau

pembelajaran adalah proses, cara

lagi setelah

menjadikan orang atau makhluk

tujuan pendidikan nasional adalah

hidup belajar (KBBI dalam Hosnan,

untuk meningkatkan mutu pada setiap

2014: 4). Tujuan pengajaran adalah

jenis

rumusan

kemampuan

Pemerintah

diharapkan

dimiliki

setelah

ia

yang

para

menempuh

siswa

berbagai

dan

diamanatkan bahwa

jenjang
juga

pendidikan.
telah

mencanangkan
Peningkatan

lama

Gerakan
Mutu

Pendidikan,

pengalaman belajarnya (pada akhir

namun

pengajaran) (Sudjana dan Rivai,

harapan, bahkan dalam hal tertentu

2013: 1).

ada

Dalam

dunia

matematika sangatlah

kenyataannya jauh

gejala

pendidikan,

kemerosotan.

diperlukan.

mutu

menunjukkan

pendidikan maupun dalam kehidupan

berarti,

sehari-hari tentu sangat bermanfaat

melaksanakan

(Ismunamto, 2011: 19). Manfaat

Sebagian

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

penurunan
Berbagai

pendidikan

Kehadiran matematika dalam dunia

dari

dan

indikator

juga

belum

peningkatan

bahkan

gagal
ujian

sekolah

yang
dalam

nasional.

terutama

di

simki.unpkediri.ac.id
|| 4||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

perkotaan, menunjukkan peningkatan

perbaikan sistem pendidikan di tahun

mutu

2013

pendidikan

yang

cukup

adalah

dengan

perubahan

menggembirakan, namun sebagian

kurikulum untuk SD, SMP, SMA, dan

besar lainnya masih memprihatinkan

SMK yang awalnya menggunakan

(Mulyasa, 2014: 4).

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP)

menjadi

Problema

rendahnya

hasil

belajar juga terjadi di SMP Negeri 5

kurikulum 2013. Kurikulum 2013

Kediri. Hal ini dapat terlihat dari data

merupakan

nilai ujian nasional SMP Negeri 5

penyempurnaan terhadap kurikulum

Kediri tahun ajaran 2012/2013, yaitu

yang telah dirintis tahun 2004 yang

sebagai berikut:

berbasis kompetensi lalu diteruskan

serentetan

rangkaian

dengan kurikulum 2006 (KTSP)


Tabel Data Nilai Ujian Nasional SMP Negeri 5 Kediri
Tahun Ajaran 2012/2013
Mata
Pelajaran
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Inggris
Matematika
IPA

RataRata

Nilai
Terendah

Nilai
Tertinggi

Standar
Deviasi

7,83

3,80

9,60

0,92

5,61

1,40

9,40

1,57

6,34
6,55

1,75
2,25

10,00
9,75

2,11
1,74

(Kurniasih dan Sani, 2014: 32).


Pembelajaran dengan menggunakan
kurikulum 2013 ini diharapkan siswa
memiliki kompetensi yang seimbang
antara

attitude

(sikap),skill

(Sumber: Kementerian Pendidikan dan

(keterampilan),

dan

knowledge

Kebudayaan)

(pengetahuan) yang jauh lebih baik

Berdasarkan data di atas,

dari sebelumnya, disamping itu hasil

dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

belajarnya diharapkan melahirkan

ujian nasional pada mata pelajaran

peserta didik yang produktif, kreatif,

matematika adalah 6,34. Meskipun

inovatif,

nilai

10,00,

penguatan ranah sikap, keterampilan,

namun nilai terendahnya adalah 1,75.

dan pengetahuan yang terintegrasi

Maka dapat disimpulkan bahwa hasil

(Hosnan, 2014: 2-3).

tertingginya

adalah

dan

afektif

melalui

Setiap perubahan kurikulum

belajar siswa SMP Negeri 5 Kediri


masih rendah dan perlu ditingkatkan.

tentu

Hal ini kemungkinan karena guru

tersendiri. Demikian juga pada model

menggunakan

pembelajaran

pembelajaran yang diterapkan pada

kurangnya

kurikulum baru tersebut (Hosnan,

konvensional

dan

membawa

kreativitas belajar siswa didalam

2014:

proses belajar mengajar di kelas.

pembelajaran yang diterapkan pada

Salah
dilakukan

satu

usaha

pemerintah

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

yang
untuk

181).Salah

karakteristik

kurikulum
pembelajaran

2013

satu

adalah

Problem

model

model
Based

simki.unpkediri.ac.id
|| 5||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Learning (PBL). Model Problem

pembelajaran

Based Learning (PBL) adalah model

pembelajaran gabus adalah media tiga

pembelajaran

dimensi. Media tiga dimensi yang

dengan

pendekatan

gabus.

Media

pembelajaran siswa pada masalah

dapat diproduksi dengan mudah,

autentik

tergolong

sehinggasiswa dapat

sederhana

dalam

menyusun pengetahuannya sendiri,

penggunaan dan pemanfaatannya.

menumbuhkembangkan keterampilan

Hal tersebut karena tanpa harus

yang

lebih

tinggi

dan

inquiry,

memerlukan keahlian khusus, dapat

memandirikan

siswa

dan

dibuat sendiri oleh guru, bahannya

meningkatkan

kepercayaan

diri

mudah

sendiri (Arends dalam Hosnan, 2014:


295).

diperoleh

di

lingkungan

sekitar (Daryanto, 2011: 29).


Dalam proses pembelajaran,

Salah

satu

model

yang

siswa diharapkan memiliki kreativitas

dilakukan untuk menarik perhatian

sebagai kemampuan

(berdasarkan

siswa pada saat proses pembelajaran

data dan informasi yang tersedia)

berlangsung,

yaitu

melalui

untuk memberikan gagasan-gagasan

pembelajaran

dengan

melakukan

baru dengan menemukan banyak

apersepsi atau pembukaan dengan

kemungkinan jawaban terhadap suatu

menghubungkan materi yang telah

masalah, yang menekankan pada segi

disampaikan dengan materi yang

kuantitas,

akan disampaikan. Apersepsi

keragaman

ini

ketergantungan dan
jawaban

dan

dilakukan untuk menarik perhatian

menerapkannya dalam pemecahan

siswa sehingga siswa fokus pada

masalah (Hosnan, 2014: 88).

materi yang diberikan dan dalam

Berdasarkan latar belakang

pemberian materi, sebaiknya harus

tersebut, maka peneliti melakukan

disertai mediayang mendukung

penelitian

sehingga proses pembelajaran dapat

Eksperimentasi

berjalan secara efektif dan efisien,

Matematika Menggunakan

Model

kemudian

Pembelajaran

Based

mengakhiri

pelajaran

yang

berjudul
Pembelajaran

Problem

dengan menarik kesimpulan (Hosnan,

Learning

2014: 301). Media pembelajaran

Pembelajaran Gabus Ditinjau dari

merupakan sarana pelantara dalam

Kreativitas Belajar Siswa Pada Materi

proses

Volume Tabung Siswa Kelas IX SMP

pembelajaran

(Daryanto,

(PBL)

2011: 4). Media pembelajaran yang

Negeri 5 Kediri

paling

2014/2015.

menarik

adalah

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

media

dengan

Media

Tahun Ajaran

simki.unpkediri.ac.id
|| 6||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

II.

matematika

METODE

siswa

pada

materi

Dalam penelitian ini, peneliti

volume tabung dan skala pengukuran

menggunakan dua variabel, yaitu

yang digunakan adalah skala interval.

variabel bebas dan variabel terikat.


Menurut

Arikunto

(2010:

162)

variabel yang mempengaruhi disebut


variabel penyebab, variabel bebas
atau independent variable. Variabel
bebas pada penelitian ini yaitu model
pembelajaran dan kreativitas belajar.
Skala

pengukuran

pada

model

pembelajaran menggunakan

skala

nominal, sedangkan pada kreativitas


belajar, indikator menggunakan skor
angket

dan

skala

pengukuran

menggunakan skala interval yang


diubah menjadi ordinal dengan 3
kategori yaitu tinggi, sedang, dan
rendah dengan cara mengkonversi
dengan aturan sebagai berikut:

Penelitian ini menggunakan


jenis penelitian kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2013: 13) metode ini
disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan
analisis

statistik.

Sedangkan teknik penelitian yang


digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian eksperimen semu (Quasi
experimental

design).

Menurut

Sugiyono (2013: 114) desain ini


mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
design,

Tabel Pengubahan Interval

menggunakan

Quasi-experimental

digunakan

kenyataannya

sulit

karena

pada

mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan

menjadi Ordinal

untuk penelitian dan desain dalam


Interval
Skor < X - 0,5s
X - 0,5s Skor < X + 0,5s
Skor X + 0,5s

Kreativitas
Rendah
Sedang
Tinggi

(Sumber: Maryono, 2010: 39)

penelitian ini adalah one-shot case


study. Pada desain ini, menurut
Sugiono (2013: 110) terdapat suatu
kelompok diberi treatment/perlakuan,
dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

Menurut Arikunto (2010: 162)


variabel akibat disebut variabel tidak
bebas variabel tergantung, variabel
terikat

atau

dependent

variable.

Variabel terikat pada penelitian ini


yaitu hasil belajar matematika dengan
indikator nilai tes hasil
SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

(Treatment adalah sebagai variabel


independen, dan hasil adalah sebagai
variabel dependen).
Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 5 Kediri. Pengambilan
tempat penelitian tersebut dengan

belajar
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

dasar pertimbangan

lokasi

yang

satu kelas sebagai sampel random

berada di daerah perkotaan namun

atau sampel acak, sampel campur dan

berdasarkan observasi di lapangan

dalam menentukan sampel random

para guru masih menggunakan model

atau sampel acak, sampel campur

pembelajaran langsung dan tidak

peneliti

menggunakan media pembelajaran

undian (untung-untungan). Undian

yang mendukung sehingga peneliti

(untung-untungan) dilakukan dengan

tertarik untuk melakukan penelitian di

mengambil satu kelas dari banyaknya

SMP Negeri 5 Kediri. Sedangkan

kelas pada sekolah yang akan diteliti.

waktu pelaksanaan penelitian ini

melakukan

Teknik

dengan

pengumpulan

cara

data

kurang lebih selama 6 bulan (Juli

pada penelitian ini berupa angket dan

Desember 2014).

tes. Angket (Questionnaire) adalah

Populasi adalah keseluruhan

daftar pertanyaan yang diberikan

subjek penelitian (Arikunto, 2010:

kepada

173). Populasi dalam penelitian ini

memberikan

adalah kelas IX di SMP Negeri 5

sesuai dengan permintaan pengguna

Kediri

2014/2015.

(Riduwan,

Sedangkan sampel adalah sebagian

penelitian

atau wakil populasi yang diteliti

tertutup (angket berstruktur). Angket

(Arikunto,

Teknik

tertutup (angket berstruktur) adalah

penarikan sampel pada penelitian ini

angket yang disajikan dalam bentuk

menggunakan sampel random atau

sedemikian rupa sehingga responden

sampel

campur.

diminta untuk memilih satu jawaban

Menurut Arikunto (2010: 177) teknik

yang sesuai dengan karakteristik

sampling ini diberi nama demikian

dirinya dengan cara memberikan

karena

pengambilan

tanda silang () atau tanda checklist

sampelnya, peneliti mencampur

() (Riduwan, 2013: 72). Angket ini

subjek-subjek di dalam populasi

bertujuan

sehingga semua subjek dianggap

kreativitas belajar yang dimiliki siswa

sama.

pada

tahun

ajaran

2010:

acak,

di

174).

sampel

dalam

Dengan

demikian

maka

orang

lain

respons

2013:
ini

bersedia
(responden)

71).

Dalam

digunakan angket

untuk

pembelajaran

mengetahui

matematika.

peneliti memberi hak yang sama

Angket ini diberikan sesudah siswa

kepada

untuk

mendapat pembelajaran matematika

memperoleh kesempatan (chance)

menggunakan model pembelajaran

dipilih menjadi sampel. Penarikan

Problem Based Learning (PBL)

sampel dilakukan dengan mengambil

dengan media pembelajaran gabus.

setiap

subjek

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 8||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Sedangkan skala pengukuran pada

validitas

angket ini adalah menggunakan skala

(validator)

likert. Skala likert digunakan untuk

matematika yang terdiri dari satu dosen

mengukur

sikap,

pendapat

dan

dilakukan
dalam

oleh

ahli

bidang

studi

matematika

Universitas

persepsi seseorang atau sekelompok

Nusantara PGRI Kediri dan satu guru

tentang kejadian atau gejala sosial

matematika

(Riduwan, 2013: 87). Sedangkan tes

Sedangkan

adalah serentetan pertanyaan atau

peneliti

menggunakan

latihan serta alat lain yang digunakan

Dalam

penelitian

untuk

dikatakan reliabel jika r 0,7

mengukur

keterampilan,

pengetahuan inteligensi, kemampuan


atau bakat yang dimiliki oleh individu

SMP

Negeri

pada

uji

Kediri.

reliabilitas,
metode

ini,

Alpha.

angket

(Budiyono dalam Maryono, 2010:


45).

atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).

Instrumen

tes

digunakan untuk

Tes hasil belajar matematika yang

mengetahui

hasil

belajar

digunakan dalam penelitian ini adalah

matematika pada materi

volume

tes uraian dengan materi volume

tabung.

tabung. Acuan penilaian tiap butir

digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji

soal yakni diberi skor 5 jika siswa

coba instrumen untuk mengetahui validitas,

menjawab

reliabilitas,

dengan

langkah

dan

Sebelum

daya

instrumen

pembeda,

dan

jawaban akhir benar, diberi skor 3 jika

tingkat kesukaran kemudian

langkah benar dan jawaban akhir

setelah itu dilakukan analisis butir soal. (1)

salah, diberi skor 1 jika langkah salah

Untuk

namun jawaban akhir benar, dan

penelitian ini menggunakan rumus

diberi skor 0 jika siswa tidak

pearson product

menjawab soal.

kasar.

Instrumen dan prosedur uji


coba yang digunakan pada penelitian
ini adalah angket dan tes hasil belajar.
Angket

mengukur

digunakan

kevalidan

tes

moment memakai angka


Dalam penelitian ini,

angket dikatakan valid


jika r 0,4. (2) Untuk mengukur
reliabilitas

instrumen

dalam

untuk

penelitian ini, digunakan metode

mengetahui kreativitas belajar siswa.

Alpha. Range untuk r adalah 0 r

Sebelum instrumen digunakan untuk


mengetahui validitas dan reliabilitas
perlu dilakukan uji coba instrumen,
yaitu dengan validitas ahli dan uji
reliabilitas.

Pada

validitas

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

ahli,

pada

1. Dan pada penelitian ini, soal


dikatakan reliabel jika r 0,7

(Budiyono dalam Maryono, 2010:


43). (3) Untuk daya pembeda (D),
range untuk D adalah -1 D 1 dan
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pada

penelitian

ini,

peneliti

menggunakan D 0,30 (Maryono,


2010:

43).

(4)

Untuk

III. HASIL DAN KESIMPULAN


Sebelum instrumen tes hasil

tingkat

belajar di gunakan dalam penelitian,

kesukaran (P), range untuk P adalah 0

1.
Dalam
penelitian
soalP tes
yang
dipakai
jika 0,30inibutir
P
0,70 (Arikunto dalam Maryono,

terlebih dahulu harus di uji cobakan

2010: 44).

Uji Prasyarat yang harus


dilakukan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas dan uji homogenitas.
Menurut Budiyono (2009: 168) sering

untuk

mengetahui

bagaimana

validitas, reliabilitas, daya pembeda,


dan tingkat kesukarannya. (1) Dari
hasil perhitungan validitas tes yang di
uji cobakan, soal nomor 5 dinyatakan
tidak valid. Karena pada soal tersebut

kali harus diuji apakah suatu sampel

tidak memenuhi kriteria yaitu rxy

berasal

0,40 sehingga soal nomor 5 tersebut

dari populasi

yang

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini

selanjutnya tidak dapat digunakan

disebut uji distribusi normal pada

dalam penelitian. (2) Dari hasil

populasi dan disingkat uji normalitas

perhitungan uji reliabilitas yang di uji

populasi. Untuk uji normalitas ini

cobakan

menggunakan

Lilliefors.

reliabilitas tes adalah 0,85 nilai

Sedangkan untuk uji homogenitas

koefisien reliabilitas tes ini lebih

variansi untuk k populasi adalah uji

besar dari 0,70 sehingga instrumen tes

Bartlett (Budiyono, 2009: 174-177).

tersebut dikatakan reliabel. (3) Hasil

Selanjutnya uji yang harus dilakukan

analisis

adalah

Hipotesis

diketahui bahwa ada 3 soal yang

penelitian diuji dengan teknik analisis

mempunyai daya pembeda kurang

variansi satu jalan dengan sel tak

baik yaitu pada nomor 4, 5, dan 8. (4)

sama. Dan yang terakhir uji yang

Hasil analisis tingkat kesukaran dapat

harus dilakukan dalam penelitian ini

diketahui bahwa dari 10 soal yang

adalah uji komparasi ganda. Jika H0

diuji cobakan untuk soal mudah

ditolak, perlu dilakukan uji pasca

terdapat pada nomor 1 dan 5. Untuk

anava (disebut juga uji lanjut atau

soal sedang terdapat pada nomor 2, 3,

komparasi ganda) satu jalan dengan

6, dan 7. Sedangkan untuk soal sukar

sel tak sama yaitu menggunakan

terdapat pada nomor 4, 8, 9, dan 10.

metode Scheffe'.

Jadi,

uji

metode

hipotesis.

diperoleh

daya

soal

koefisien

pembeda

yang

dipakai

dapat

dalam

penelitian ini ada 4 soal, yaitu pada


nomor 2, 3, 6, dan 7.
SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 10||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Sebelum instrumen angket

belajar tinggi adalah siswa yang

kreativitas belajar di gunakan dalam

mempunyai skor 69, kreativitas

penelitian, terlebih dahulu harus di uji


cobakan

untuk

belajar sedang adalah siswa yang

mengetahui

mempunyai 57 Skor < 69, dan

bagaimana validitas dan reliabilitas.

kreativitas belajar rendah adalah

(1) Perhitungan validitas angket yang

siswa yang mempunyai skor < 57.

ini menggunakan validasi ahli dan


pada soal nomor 1 sampai dengan

Tabel Hasil Pengelompokan

nomor 20 dinyatakan valid semua.

Kreativitas Belajar Siswa

Karena

semua

soal

tersebut

memenuhi kriteria baik, sehingga


semua soal tersebut dapat digunakan
dalam penelitian. (2) Dari hasil

No
1
2
3

Kategori
Kreativitas
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah

Banyak
Siswa
15
11
12
38

perhitungan uji reliabilitas yang di uji


cobakan

diperoleh

koefisien

Data

hasilbelajar

siswa

reliabilitas angket adalah 0,88 nilai

dengan menggunakan tes dilakukan

koefisien reliabilitas tes ini lebih

setelah berakhirnya

besar dari 0,70 sehingga instrumen

menggunakan model pembelajaran

angket tersebut dikatakan reliabel.

Problem Based Learning (PBL)

Karena soal dikatakan reliabel jika r

dengan media pembelajaran gabus.

0,7 sehingga semua soal tersebut

Data hasil belajar matematika siswa

selanjutnya dapat digunakan dalam

kelas 9A yaitu 38 siswa.

pembelajaran

penelitian. Jadi, soal angket yang

Uji normalitas hasil belajar

dipakai dalam penelitian ini yaitu

matematika siswa kelas 9A pada

semua soal (soal nomor 1 sampai

materi volume tabung meliputi uji

dengan nomor 20).

normalitas untuk mengetahui: (1)

Data

skor

angket

yang

Kelompok siswa dengan kreativitas

diperoleh mempunyai rata-rata (x) =

belajar tinggi. (2) Kelompok siswa

63,11 dan simpangan baku (s) =

dengan kreativitas belajar sedang. (3)

12,07.

Kelompok siswa dengan kreativitas

Selanjutnya

kreativitas
dikelompokkan

data

belajar
ke

dalam

kategori yaitu kreativitas

skor
siswa

belajar rendah.

tiga
belajar

tinggi, kreativitas belajar sedang, dan


kreativitas belajar rendah. kreativitas
SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 11||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Hasil
Tabel Rangkuman Hasil Uji Normalitas

No

Nama
Variabel

Lobs

Ltabel

Keputusan
Uji

perhitungan

uji

komparasi ganda diperoleh DK = {F |


Ket.

F > 6,54}. Keputusan uji: (1) H0


ditolak karena Fobs > Fkritis (39,51 >

Kelompok
siswa
dengan
kreativitas
belajar
tinggi
Kelompok
siswa
dengan
kreativitas
belajar
sedang
Kelompok
siswa
dengan
kreativitas
belajar
rendah

0,1903

15

0,220

Diterima

Normal

6,54). (2) H0 ditolak karena Fobs >


Fkritis (147,46 > 6,54). (3) H0 ditolak

0,1968

11

0,249

Diterima

Normal

karena Fobs > Fkritis (28,00 > 6,54).


Berdasarkan data diatas maka
dapat ditarik kesimpulan: (1) Hasil

0,17

12

0,242

Diterima

Normal

belajar

siswa

yang

memiliki

kreativitas belajar tinggi lebih baik


Hasil

perhitungan

uji

homogenitas diperoleh DK ={ |

dari pada hasil belajar siswa yang


memiliki kreativitas belajar sedang
dengan

> 5,991} dan obs = 1,68 bukan


anggota DK. Keputusan uji: H0
diterima, sehingga

dapat

ditarik

kesimpulan bahwa variansi-variansi


dari tiga populasi tersebut sama
(homogen).

menggunakan teknik analisis variansi


satu jalan dengan sel tak sama
diperoleh DK = {F | F > 3,27} DK.
Keputusan uji: H0 ditolak, sehingga
ditarik

kesimpulan

ada

perbedaan hasil belajar menggunakan


model pembelajaran Problem Based
Learning

pembelajaran
Learning

model

Problem

(PBL)

Based

pada

media

pembelajaran gabus. (2) Hasil belajar


siswa

yang memiliki

kreativitas

belajar tinggi lebih baik dari pada


hasil belajar siswa yang memiliki

Hasil perhitungan uji hipotesis

dapat

penerapan

(PBL)

dengan

media

pembelajaran gabus ditinjau dari


kreativitas belajar siswa (kreativitas
belajar tinggi, kreativitas

belajar

sedang,

belajar

dan

kreativitas

kreativitas belajar rendah dengan


penerapan

model

pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) pada


media pembelajaran gabus. (3) Hasil
belajar

siswa

yang

memiliki

kreativitas belajar sedang lebih baik


dari pada hasil belajar siswa yang
memiliki kreativitas belajar rendah
dengan

penerapan

pembelajaran
Learning

Problem

(PBL)

pada

model
Based
media

pembelajaran gabus.

rendah).

SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 12||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Daryanto.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Agustin, M. 2012. Penerapan Model
Kooperatif STAD (Student
Teams

Achievement

Divisions)

dengan

Media

Komik untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa SMP
Pawyatan Daha 1 Kediri
Materi Bentuk Aljabar Tahun
Ajaran 2012/2013. Disertai.
Tidak dipublikasikan. Kediri:

Arifandi, M.M. 2011. Penerapan


Pembelajaran

Kooperatif

STAD

dengan

Pemanfaatan Media Kartu


Soal

untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas V


SDN. Sukoharjo Pada Materi
Soal Cerita Tahun Pelajaran
2011/2012. Disertai. Tidak
dipiblikasikan. Kediri: FKIP

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar


Evaluasi Pendidikan: Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto,

Nusa.
Hosnan,

M.

2014.

Pendekatan

dan

Kontekstual

Saintifik

dalam Pembelajaran Abad


21:

Kunci

S.

2010.

Prosedur

Penelitian: Suatu Pendekatan


Praktik.

Jakarta:

Rineka

2013.

Kurikulum

Bogor:

Budiyono. 2009. Statistika untuk


Penelitian:

Edisi

Surakarta: UNS Press.

II.

Ghalia

Indonesia.
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu
Pengajaran.

Yogyakarta: DIVA Press.


Ismunamto,

A.,

dkk.

Ensiklopedia

2011.

Matematika:

Buku Panduan Matematika.


Jakarta: Lentera Abadi.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E.
2009. Model of Teaching:
Model-Model

Pengajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Kurniasih, I. & Sani, B. 2014.
Kurikulum

2013: Konsep & Penerapan.


Surabaya: Kata Pena.
Maryono. 2010. Efektivitas Model
Pembelajaran

Kooperatif

Jigsaw Ditinjau dari Motivasi


Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan

Cipta.

Sukses

Implementasi

Implementasi

UNP.

Media

Pembelajaran. Bandung: Satu

Media

FKIP UNP.

Tipe

2011.

Rumus-Rumus

Trigonometri Siswa Kelas XI


IPA

SMA

di

Kabupaten

Bojonegoro. Disertai. Tidak


dipublikasikan.

Surakarta:

PPS UNS.
SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 13||

Artikel Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Mulyasa, E. 2014. Pengembangan


dan Implementasi Kurikulum
2013.

Bandung:

Remaja

Rosdakarya.

Kreatif,

Efektif,

Menarik.

Jakarta: Bumi Aksara.


Yulaelawati, E. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran: Filosofi Teori

Munandar, U. 2004. Pengembangan


Kreativitas Anak Berbakat.

dan Aplikasi. Bandung: Pakar


Raya.

Jakarta: Rineka Cipta.


Riduwan.

2013. Belajar Mudah

Penelitian:

Untuk

Karyawan

dan

GuruPeneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.


Rusman.

2013.

Model-Model

Pembelajaran:
Mengembangkan
Profesionalisme
Jakarta:

Guru.
RajaGrafindo

Persada.
Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil
Proses

Belajar

Mengajar.

Bandung:

Remaja

Rosdakarya.
Sudjana, N. & Rivai, A. 2013. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan:

Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.
Tirtarahardja, U. & Sulo, S. L. La.
2010. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, H.B. & Mohamad, N. 2011.
Belajar dengan Pendekatan
PAIKEM:

Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Lingkungan,


SAMIJO | 070506503
FKIP Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id
|| 14||

You might also like