Professional Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Varabel penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari antara
variabel bebas dengan variabel terikat, dengan cara pemberian kuesioner atau pengumpulan
data sekaligus pada saat yang sama (point time approach) (Notoatmodjo, 2005: 146).
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu komunikasi terapeutik
perawat.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu tingkat kepuasan pasien
rawat jalan.
3.3. Hipotesa
3.3.1 Ha : Ada hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien rawat jalan di
Klinik Padjadjaran Sumedang.
3.3.2 H0 : Tidak ada hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien
rawat jalan Klinik Padjadjaran Sumedang.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan di
Klinik Padjadjaran Sumedang. Sebanyak 78 pasien rawat jalan pada bulan
November 2015
3.4.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitia ini berjumlah 78 pasien rawat jalan di
Klinik Padjadjaran Sumedang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk
mengukur variabel komunikasi terapeutik menggunakan total sampling yaitu seluruh
anggota populasi diambil sebagai sampel penelitian, sedangkan untuk mengukur
variabel kepuasan pasien menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmodjo, 2010). Pengambilan sampel didasarkan pada criteria sebagai berikut :
A. Kriteria inklusi
1. Perawat pelaksana di Klinik Padjadjaran
2. Perawat yang masih aktif bekerja di Klinik Padjadjaran
3. Pasien yang berobat ke Rawat Jalan di Klinik Padjadjaran
B. Kriteria eksklusi
1. Perawat yang sedang cuti
2. Bidan, Analis, Radiografer, Gizi, dan Dokter
3. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
3.5.1 Tempat
Penelitian ini dilakukan di rawat jalan Klinik Padjadjaran Sumedang
3.5.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan November 2015
dengan tahap-tahap sebagai berikut: persiapan atau perencanaan (pembuatan proposal),
tahap perlaksanaan, dan tahap penulisan hasil laporan.
Definisi
Komunikasi
Hubungan
terapeutik
klien
Cara Ukur
yang
untuk
tujuan
Check list
yang berisi
dirancang
pertanyaan
tentang
memfasilitasi
terapi
mencapai
Hasil Ukur
perawat
Komunikasi :
- Baik
: 76-100%
- Cukup : 56 %75 %
dalam
- Kurang : < 56 %
tingkat
skor :
kesembuhan
yang
- Ya
Skala
Interval
: skor 1
Kepuasan
- Tidak :skor 0
Kuesioner
yang
pasien
sebagai
ungkapan
pertanyaan
terhadap
Tindakan
- Baik
- Cukup : 56 -75 %
dilakukan perawat
- Kurang : < 56 %
berisi
tentang
Kategori kepuasan
Interval
pasien :
: 76-100%
: skor 3
Instrumen Penelitian adalah alat alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo. 2010). Alat pengumpul data untuk variabel komunikasi terapeutik
menggunakan check list, yaitu yaitu suatu daftar pengecek, dapat berisi nama subyek,
identitas dan gejala lainnya dari sasaran. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau
pengamatan langsung pada responden.
Alat pengumpulan data variabel kepuasan menggunakan kuesioner, yaitu sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Hidayat,
2007:39). Pengumpulan data menggunakan teknik angket yaitu peneliti membagikan
kuesioner kepada pasien rawat jalan di Klinik Padjadjaran.
Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, yaitu :
A. Baik : Jika subjek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari seluruh
pertanyaan
B. Cukup
: Jika subjek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari seluruh
pertanyaan
C. Kurang
: Jika subjek mampu menjawab dengan benar 40% - 75% dari seluruh
pertanyaan
C.9 Validitas dan Reliabilitas
C.9.1 Validitas
Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran, valid artinya alat
tersebut mengukur apa yang diukur (Riyanto, 2011). Validitas adalah suatu indeks
yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Demikin juga
kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang diukur. Apabila suatu kuesioner
untuk mengukur kepuasan pasien, maka akan menghasilkan sesuai dengan hasil ukur
kepuasan pasien, untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang
digunakan dalam pengumpulan data.
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam
kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.
Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan korelasi antar skor masing-masing
variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor
tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang
digunakan korelasi product moment (r) (Hastono, 2001:49).
Uji validitas dilakukan terhadap 20 orang. Untuk mengetahui besarnya r tabel
digunakan rumus df (degree of freedom) = N-2 = 202 = 18. Pada tabel angka kritik
nilai r dengan taraf signifikansi 5% (0,05) diketahui df = 18, maka r tabel adalah
0,444 (Hastono,2001:48). Hasil uji validitas variabel kepuasan sebanyak 18
pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,447-0,905 > 0,444, sehingga seluruh item
dikatakan valid.
C.9.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauhmana hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Untuk itu sebelum digunakan untuk penelitian harus dites (diuji coba) sekurangkurangnya dua kali. Perhitungan reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaanpertanyaan yang sudah memiliki validitas. Dengan demikian harus menghitung
validitas terlebih dahulu sebelum menghitung reliabilitas (Notoatmodjo,2010).
Hasil uji reliabilitas variabel kepuasan diperoleh cronbach alpha sebesar 0,943 >
0,444 sehingga dikatakan reliable dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian.
C.10
jelas sifat-sifat yang dimiliki. Hastono (2001) mengemukakan bahwa langkahlangkah pengolahan data meliputi:
A. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner.
Peneliti memeriksa jawaban responden dan seluruh pertanyaan telah diberikan
jawaban oleh responden.
B. Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka
atau bilangan. Hal ini untuk mempermudah pada saat analisa dan juga
mempercepat pada saat entry data. Peneliti memberikan kode untuk kategori
varibel penerapan komunikasi terapeutik dengan baik: kode 1, cukup: kode 2 dan
kurang: kode 3. Kode pada variabel kepuasan yaitu baik: kode 1, cukup: kode 2
dan kurang: kode 3.
C. Processing
Merupakan kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Peneliti membuat
tabel rekapitulasi data hasil penelitian. Peneliti memasukkan data hasil penelitian
pada tabel rekapitulasi dan melakukan pengolahan data secara komputerisasi.
D. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientryuntuk
mengetahui ada tidaknya kesalahan. Peneliti memeriksa kembali hasil pengolahan
data dan tidak ditemukan kesalahan dalam pengolahan data.
C.11.2 Analisa Data
Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan komunikasi
terapeutik perawat dengan kepuasan pasien maka analisa datanya dilakukan secara
komputerisasi dengan menggunakan program tertentu. Adapun tahap-tahap analisa
data sebagai berikut :
A. Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya
analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2005:188). Analisaunivariat dalam penelitian ini terdiri dari
variabel komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan pasien.
B. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,2005:188). Hasil uji normalitas
dengan kolmogorov smirnov terhadap data hasil penelitian, diketahui kedua
variabel berdistribusi tidak normal, maka uji statistik yang digunakan untuk
analisa bivariat adalah sperman rank.
Hasil analisa diambil dengan kesimpulan :
1.
Bila value < a, Ho ditolak, berarti ada hubungan antara penerapan komunikasi