You are on page 1of 6

PEREKONOMIAN INDONESIA

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Oleh :
I.B. GEDE AGASTYA MAHARDIKA

(1515351172)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

SISTEM EKONOMI INDONESIA


Pendahuluan
Pada dasarnya hanya ada dua sistem perekonomian, yakni sistem pasar dan sistem
komando. Sistem perekonomian pasar juga disebut sebagai sistem kapitalis. Sistem inilah
yang pada awalnya berada, misalnya pada jaman nkerajaan. Namun seiring dengan
perjalanan waktu, sistem ekonomi di Kerajan-kerajaan rupanya menuju kepada kemakmuran
pada sebagian masyarakat seperti tuan tanah, kaum pengusaha, dan kaum elite masyarakat
lainnya, sedangkan di lain pihak mengakibatkan kemelaratan pada sebagian masyarakat
lainnhya, terutama kaum buruh, sehingga akhirnya muncul seruan agar kaum buruh bersatu.
Dari pergerakan inilah kemudian muncul sistem ekonomi komando. Sistem komando ini
dianut oleh Uni Soviet, Tiongkok, dan negara-negarasosialis Eropa Timur dan dikenal
sebagai sistem ekonomi komunis/sosialis. Pada sistem komunis, semua kegiatan ekonomi
merupakan masalah perencanaan negara.
Namun sistem ekonomi kapitalis / pasar seiring berjalannya waktu mengalami
kegagalan karena tidak adanya peran pemerintah dalam perekonomiannya. Di lain pihak
negara-negara komunis Uni Soviet dan Tiongkok juga mengalami kehancuran dan
memperkenankan sebagian dari masalah ekonominya dipecahkan melalui proses pasar. Jadi
dewasa ini tidak ada satu pun di dunia ini sepenuhnya kapitalis ( menganut sistem pasar
sepenuhnya ) dan juga tidak ada satu negara pun yang sepenuhnya menganut sistem komunis
( perencaan pusat).
Atas dasar pengetahuan sistem ekonomi ini, sekarang marilah kita tinjau sistem
ekonomi Indonesia, di manakah sistem itu berada pada skala sistem perekonomian ini.
Sistem Ekonomi Dualisme
Sistem ekonomi dualisme berarti dalam waktu yang sama di dalam masyarakat
terdapat dua gaya sosial yang berbeda satu sama lain, dan masing-masing berkembang secara
penuh serta saling mempengaruhi. Konsep dualisme terdiri dari 4 unsur yakni:
1. Dualisme merupakan himpunan masyarakat yang berbeda yang memungkinkan pihak
termasuk dan yang inferior hidup berdampingan di suatu tempat yang sama.
2. Koeksistensi ini bukan sebagai hal yang bersifat tradisional tetapi sebagai suatu yang
kronis.

3. Tidak hanya kadar superioritas dan inferioritas yang gagal memperlihatkan tanda-tanda
penurunan, bahkan keduanya memiliki sifat cenderung untuk meningkat yang tetap
melekat.
4. Sifat saling keterkaitan antara unsur perioritas dalam unur inferioritas adalah sedemikian
rupa sehingga keberadaan unsur superioritas sedikit atau sama sekali tidak bekerja
meningkatkan unsur inferioritas.
Jadi sistem ekonomi dualisme ini yaitu kegiatan ekonomi dan keadaan ekonomi serta
keadaan yang dalam suatu masa tertentu, atau dalam suatu sektor ekonomi tertentu yang
memiliki sifat tidak seragam.

Sistem Ekonomi Sosialis ala Indonesia


Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah terpusat yang bercirikan sebagai
berikut:
-

Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara.


Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur negara.
Harga barang/jasa ditentukan pemerintah.
Hak milik perorangan tidak diakui.
Pada sistem ekonomi sosialis, tidak terdapat (kalau toh ada bukan dalam proporsi

yang tinggi) lagi kaum proletar, kaum miskin. Namun nyatanya masih terdapat orang miskin
dalam proporsi yang cukup besar, sehingga disebutlah sistem perekonomian kita disebut
Sosialis Ala Indonesia.
Sistem Ekonomi Pancasila
Menurut berapa ahli sistem ekonomi yang dianut oleh negara indonesia adalah sistem
ekonomi pancasila. Di mana ada 5 ciri-ciri dari sistem ekonomi pancasila tersebut harus
diperhatikan, yakni :
1. Adanya peran dominan koperasi dalam kehidupan ekonomi.
2. Diterapkannya rangsangan-rangsangan yang bersifat ekonomis maupun moral untuk
menggerakkan roda perekonomian.
3. Adanya kecenderungan dan kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme atau
pemerataan sosial.
4. Diberikannya prioritas utama pada terciptanya suatu perekonomian nasional yang
tangguh.

5. Pengandalan pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekonomi,


diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan
ekonomi.
Kelima butir di atas ini lahir dari satu seminar di Fakultas Ekonomi Gajah Mada pada
September 1980 yang kemudian (1981) hasil seminar tersebut diedit menjadi Ekonomi
Pancasila (penerbit BPFE Gajah Mada ). Setelah melalui perdebatan yang panjang kemudian
Ekonomi Pancasila bermetamorfosa menjadi Ekonomi Kerakyatan.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Demonstrasi mahasiswa (rakyat) yang menuntut turunnya Suharto dari pemerintahan
pada tahun 1997 dan meminta agar dilaksanakan reformasi. Reformasi yang dituntut adalah,
antara lain, reformasi di bidang politik dan reformasi di bidang ekonomi. Beberapa hal
berikut ini merupakan kebijakan pemerintah selama dalam sistem ekonomi kerakyatan:
1. Peranan IGGI dikurangi, semula diganti dengan CGI (Consulative Groupon on
Indonesia) sehingga badan tersebut hanya bersifat konsultasi dalam menyusun
kebijaksanaan ekonomi.
2. Investasi Asing dengan UUPMA dan investasi dalam negeri dengan UUPMDN, yang
memberikan prioritas pada pengusaha besar tidak banyak mendapat sorotan, tidak
dihapuskan, namun berjalan seperti semula.
3. Tampak adanya usaha swastanisasi perusahaan negara namun belum selesai dan usaha
swastanisasi ini merupakan isu internasioanl dan bukanlah disebabkan oleh karena sistem
ekonomi kerakyatan.
4. Sistem devisa masih seperti sebelumnya, yakni didasarkan atas sistem pasar (permintaan
penawaran) dengan cadangan devisa yang besar untuk menjaga stabilitas kurs mata uang.
5. Dari tinjauan di atas dan pengamatan yang mendalam, sistem ekonomi kerakyatan ini
masih mempunyai ciri yang sangat kental sebagai sistem ekonomi pasar diantaranya
perusahaan kecil (keluarga) biasanya diumpamakan mempunyai tujuan untuk
memaksimalkan produksi.

Kesimpulan
Secara umum sistem ekonomi di dunia ini dapat dibedakan menjadi sistem pasar
(kapitalis) dan sistem perencanaan pusat (komunis-sosialis), namun tidak ada kapitalis murni

maupun komunis murni. Semua negara di dunia ini mengakui pentingnya peranan negara
dalam perekonomian. Peran negara yang penting ini, akan dapat menciptakan kesejahteraan
masyarakat pada setiap negara dapat tercapai.

Referensi
Nehen, I K.2012.Perekonomin Indonesia.Denpasar: Universitas Udayana Press

You might also like