Professional Documents
Culture Documents
Disclosure
Chapter-chapter sebelumnya membedakan dua klasifikasi utama dari teori
akuntansi: normatif dan positif. Teori normatif bersifat menentukan dan
didasarkan pada pertimbangan nilai (value judgement) mengenai tindakan apa
yang seharusnya dilakukan (contohnya IASB yang mendukung kegunaan dalam
pengambilan keputusan (decision usefulness) sebagai tujuan utama atas
informasi akuntansi). Capital Market Research (CMR-Penelitian pasar modal yang
meneliti dampak informasi terhadap imbal hasil saham dan dampak perubahan
kebijakan akuntansi terhadap harga saham) menjadi lebih dominan setelah
tahun 1970 karena untuk mengembangkan teori yang menentukan bagaimana
akuntan harus mempersiapkan laporan keuangan, peneliti harus lebih dahulu
mengetahui apakah investor menggunakan laporan keuangan dan bagaimana
menggunakannya.
lengkap yang dibutuhkan oleh peneliti, praktisi dan regulator, contohnya karena:
CMR merupakan gelombang pertama dari teori akuntansi positif, dan gelombang
kedua dari teori akuntansi positif menangani isu-isu berikut:
mereka
dengan
praktik
akuntansi
yang
mana
yang
memahami
pentingnya
pemilihan
akuntansi,
perlu
untuk
ini
tidak
memperkirakan
realitas.
Oleh
karena
itu,
ada
mengikat
pihak
lain
(agen)
untuk
menjalankan
operasional
- Monitoring cost
Biaya ini dikeluarkan oleh principal supaya dapat memantau, mengukur dan
mengontrol kinerja agen. Contohnya adalah auditing cost, rencana kompensasi,
pembuatan SOP. Biaya ini sebenarnya secara tidak langsung ditanggung oleh
agent, contohnya ketika principal menerapkan pemberian remunerasi terhadap
manajer sesuai dengan kinerja manajer, maka manajer yang kinerjanya buruk
akan dibayar lebih sedikit daripada yang kinerjanya bagus. Cara principal
melindungi diri dari tanggungan biaya monitoring ini disebut dengan price
protection.
-Bonding cost
Biaya ini muncul, karena agent berusaha untuk mengurangi biaya monitoring
yang ditanggungnya karena principal melakukan price protection, sehingga
agent berusaha membangun hubungan yang baik dengan principal dan
mematuhi aturan yang ditetapkan principal. Bonding cost yang harus ditanggung
oleh agent antara lain:
-
Waktu dan usaha untuk menerbitkan laporan keuangan yang lebih reguler
(quarterly)
Batasan-batasan terhadap aktivitas manajer
Keuntungan yang hilang karena agent dilarang untuk menjual rahasia
perusahaan ke saingan
Ketika marginal cost of monitoring cost = marginal cost of bonding cost, maka
tidak akan ada bonding cost.
- Residual loss
Walaupun adanya monitoring dan bonding, ada kemungkinan agent tidak
mematuhi keinginan principal secara tepat. Contohnya, manajer mungkin akan
mengubah akun-akun untuk memaksimalkan bonusnya. Dengan demikian, net
value dari output agent akan kurang sebanyak jika agent berlaku sesuai
kehendak principal. Kerugian atas net value ini disebut dengan residual loss.
Manager-Shareholder Agency Relationships
Manajer sebagai agent dari pemilik dapat bertindak sesuai kepentingannya
sendiri. Semakin sedikit kepemilikan manajer dalam perusahaan, semakin besar
kemungkinan adanya perbedaan kepentingan antara principal dan agent.
Manajer menanggung biaya monitoring yang dilakukan principal, sehingga
dan return. Menurut pemegang saham, semakin tinggi risiko, semakin tinggi
potensi pengembalian. Pandangan ini sangat berbeda dari manajer, mereka
kurang bersedia untuk mengambil risiko karena pekerjaan sebagai manajer
adalah sumber utama pendapatan mereka. Jika manajer terus mengambil proyek
yang kurang berisiko maka ini akan menyebabkan keuntungan yang rendah atau
pengembalian yang tidak pemegang saham inginkan. Namun, masalah ini dapat
dikurangi dengan memberikan insentif bonus (paket remunerasi) terkait dengan
laba akuntansi sehingga manajer akan terlibat dalam mengambil risiko yang
lebih tinggi untuk mencapai bonus tersebut.
2. Dividend retention
Masalah kedua disebut dividend retention yang merupakan kemampuan
manajer untuk membayar sedikit pendapatan perusahaan dalam bentuk dividen
dan mempertahankannya lebih banyak sehingga mereka bisa berinvestasi dalam
pertumbuhan perusahaan yang akan menguntungkan mereka. Sekali lagi,
pandangan ini ditentang oleh pemegang saham karena mereka lebih suka
memperoleh dividen sehingga mereka dapat berinvestasi lebih lanjut di mana
pun
3.
mereka
inginkan.
Horizon problem
Masalah ketiga adalah perbedaan pandangan dan dapat dengan mudah
dikaitkan dengan insentif bonus jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.
Hal ini menjadi masalah ketika manajer mengharapkan untuk bekerja dengan
perusahaan dalam jangka waktu yang singkat dan berkaitan dengan kinerja
perusahaan sementara saat mereka mengelolanya. Untuk menghindari masalah
ini, principal memastikan bahwa manajer mengambil kebijakan yang bersifat
demi jangka panjang perusahaan, yaitu dengan memberi bonus dalam bentuk
saham.
Spesific contractual dilakukan oleh principal untuk mendorong manajer agar
bertindak sesuai kepentingan principal
Kurangnya
remunerasi
dengan
kompensasi
berbasis
saham
sebagai
Pembayaran
dividen
yang
berlebihan
(the
excessive
dividend
payment)
Masalah pembayaran dividen yang berlebihan muncul ketika pembayaran utang
yang dipinjamkan kepada perusahaan diasumsikan dengan tingkat tertentu dari
pembayaran dividen. Penerbitan dividen lebih tinggi mengurangi basis aset
untuk membayar utang dan mengurangi nilai hutang. Pada situasi ekstrim,
manajemen meminjam dan kemudian membayar semua dana yang dipinjam
dalam bentuk dividen. Pemegang saham mendapatkan keuntungan dibawah
skema tersebut karena mereka telah menerima uang tunai, tetapi dengan
limited liability berarti mereka tidak secara pribadi bertanggung jawab atas
hutang dari perusahaan dalam hal kepailitan.
2. Substitusi aset
Substitusi aset didasarkan pada premis bahwa pemberi pinjaman yang tidak mau
mengambil resiko. Mereka memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan
harapan mereka tidak akan berinvestasi dalam aset atau proyek dari risiko yang
lebih tinggi daripada yang dapat diterima oleh mereka.
3. Kurangnya investasi
Kurangnya investasi terjadi ketika pemilik tidak melaksanakan proyek-proyek
dengan NPV positif karena untuk melakukannya akan meningkatkan dana yang
tersedia bagi debtholders, tetapi tidak bagi pemilik. Sebagai contoh, bayangkan
sebuah perusahaan
memiliki dana pemegang saham sebesar negatif $ 90.000 dan perusahaan bisa
berinvestasi dalam proyek yang akan memberikan NPV positif sebesar $ 50.000.
Namun, seluruh $ 50.000 dicatat ke debtholders perusahaan, bukan bagi
pemegang saham. Ini akan mengurangi hutang bersih $ 40,000. Hanya jika NPV
proyek yang diperoleh positif lebih dari $90,000 akan memaksimalkan kekayaan
pemilik sehingga berinvestasi dalam proyek.
4. Dilusi klaim (Claim dilution)
Dilusi klaim terjadi ketika perusahaan mengeluarkan hutang dengan prioritas
lebih tinggi daripada hutang yang telah dikeluarkan. Hal ini meningkatkan dana
yang tersedia untuk meningkatkan nilai perusahaan dan nilai kepemilikan, tapi
mengurangi keamanan relatif dan nilai hutang yang telah ada. Hal ini berarti, itu
adanya dilusi terhadap hutang yang telah ada karena utang yang kini telah
menjadi lebih berisiko dengan adanya hutang prioritas lebih tinggi.
Persyaratan perjanjian utang adalah syarat dan ketentuan tertulis dalam kontrak
utang yang membatasi kegiatan pengelolaan atau mengharuskan manajemen
untuk
mengambil
tindakan
tertentu.
Pembatasan
yang
dirancang
untuk
Persyaratan
perjanjian
yang
membatasi
peluang
produksi/investasi
pembayaran
dividen
dengan
laba.
Perjanjian
ini
menghalangi
information)
merupakan
pemicu
dari
timbulnya
perilaku
informasi
berbeda-beda,
pada
akhirnya
membentuk
sebuah
pola
relasi
yang
positif
tentang
kondisi
internal
perusahaan
untuk
Setelah model didirikan untuk kontrak dalam sebuah perusahaan dan dalam
proses politik, hipotesis umum dikembangkan untuk menjelaskan pilihan
akuntansi yang melibatkan transfer kekayaan dari pengembangan. Penelitian
pertama dilakukan oleh Watts dan Zimmerman, yang memeriksa posisi bahwa
manajer
perusahaan
mengambil
pendapat
untuk
tahun
1974
FASB
AS
yang dihitung selama periode ini dipengaruhi oleh biaya politik. Kedua metode
yang tersedia untuk menghitung kredit adalah:
1. metode pengurangan pajak (TRM), di mana kredit dikurangkan dari beban
pajak
2. kredit-metode-penjualan
(CSM),
dimana
pajak
penghasilan
ditampilkan
sebagai sosok kotor karena kredit pajak ini dibagi langsung ke penjualan.
Wong menguji 3 hipotesis:
1)
Perusahaan
dengan
tarif
pajak
rendah
melaporkan
lebih
cenderung
menggunakan CSM.
2) Perusahaan dengan jumlah besar kredit pajak ekspor lebih cenderung
menggunakan CSM.
3) Perusahaan-perusahaan besar lebih cenderung menggunakan CSM.
Hipotesis ketiga dianggap mencerminkan hubungan antara ukuran dan profil
politik. Hipotesis dua yang pertama didasarkan bahwa perusahaan dengan
jumlah tinggi perdebatan kredit pajak
adalah
memanfaatkan
bahwa
bunga,
yang
perusahaan
tidak
besar
konsisten
lebih
cenderung
untuk
dengan
hipotesis
ukuran
2. Perubahan CEO
Dechow dan Sloan menguji apakah masalah horizon (disebutkan sebelumnya
sehubungan dengan kontrak manajemen) akan memotivasi chief executive
officer (CEO) dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan laporan kinerja
laba jangka pendek, dan dengan demikian bonus mereka berasal dari potongan
kembali biaya penelitian dan pengembangan. Hasilnya menunjukkan bahwa CEO
tidak menghabiskan kurang pada penelitian dan pengembangan di tahun-tahun
terakhir mereka di kantor. Dechow dan Sloan nampaknya mengindikasikan
bahwa manajemen kontrak dapat menyeimbangkan insentif berbagi berbasis
dan laba-berbasis untuk memastikan bahwa upaya untuk mentransfer kekayaan
dari pemegang saham kepada manajer sebagian besar tidak efektif. Dengan
demikian, akuntansi dan lain hal kontraktor dapat mengurangi biaya agen ketika
insentif untuk oportunistik yang kuat.
3. Penelitian Lain
Skinner membuktikan bahwa atribut ekonomi perusahaan mempengaruhi sifat
utang perusahaan dan kontrak manajemen kompensasi, dan bahwa variabel
kontraktor oportunistik tradisional dikaitkan dengan pilihan kebijakan akuntansi.
Dia menemukan bukti terbatas hubungan langsung antara atribut ekonomi yang
mendasari dan keputusan akuntansi. Sebaliknya, Bradburry, Godfrey dan Koh
menemukan bahwa keputusan akuntansi goodwill perusahaan Selandia Baru
lebih berkaitan dengan atribut ekonomi perusahaan daripada variabel kontraktor
tradisional, mereka atribut beberapa perbedaan antara hasil mereka dan Skinner
dengan fakta bahwa akuntansi di Selandia Baru kurang dibatasi dibandingkan di
Amerika Serikat, sehingga banyak oportunistik bagi para manajer untuk
mengadopsi
kebijakan-kebijakan
yang
mencerminkan
posisi
ekonomi
perusahaan.
Evaluasi atas Teori Positif
Ada beberapa kritik terhadap teori akuntansi positif:
1. Kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di Iuar area
penelitian serta memkasimalkan
karena peneliti selalu berada pada area yang ditelitinya dan maksimalitas
utility tidak mungkin dicapai hanya sebatas pada kepuasan (Hebert Simons).
2. kritik terhadap
maksimalisasi keuntungan
bahwa
pasar
sangat
sedikit
pengaruhnya
terhadap
kontribusi
penelitian
akuntansi.
3. kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu pemaksimalisasi
individu yang tidak