Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL
OLEH :
DILA GUSTI AYU
Nim : 136 0000 5
diluar badan Jalan baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun
yang disediakan sebagai suatu usaha termasuk penyediaan tempat penitipan
kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran.Pada
dasarnya sistem transportasi terbagi atas 3 elemen utama yaitu kendaraan,
prasarana lintasan dan terminal. Lalu lintas berjalan menuju suatu tempat tujuan
dan setelah mencapai tempat tersebut kendaraan membutuhkan suatu tempat
pemberhentiaan. Tempat pemberhentian tersebut kemudian disebut sebagai ruang
parkir. Penyediaan fasilitas parkir juga dapat berfungsi sebagai salah satu alat
pengendali lalu lintas.
Pesatnya kemajuan Kota Pekanbaru tidak diiringi dengan kesiapan
infrastruktur parkir di tempat-tempat keramaian. Bertambahnya jumlah penduduk
dan semakin meningkatnya kepemilikan kendaraan di Kota Pekanbaru akan
menimbulkan meningkatnya permintaaan jalan untuk menampung kegiatan lalu
lintas dan tempat berhenti setelah sampai tujuan (parkir). Kurangnya lokasi untuk
memarkirkan kendaraan tersebut berdampak pada pengunaan badan jalan dan area
pedestrian
sebagai
lokasi
parkir
(Riau
Pos.co,
12
September
2013
3. Masih ada petugas parkir yang tidak memberikan karcis kepada pengguna
parkir umum yang berdampak kepada hasil penerimaan retribusi parkir umum.
4. Serta masih banyak ditemukan karcis parkir yang ilegal atau palsu yang tidak
sesuai dengan karcis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru
dan Dinas Perhubungan. Sebagaimana dicantumkan dalam Peraturan Daerah
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum pasal 256
yang berbunyi Pengadaan Karcis Retribusi Parkir Pada Badan Jalan
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan
diporporasi oleh Dinas Perhubungan.
5. Ditemukannya petugas parkir yang tidak mengenai seragam dan tanda
pengenal petugas parkir saat melakukan tugas parkir umum di Kota
Pekanbaru.
6. Ditemukannya petugas parkir tidak menetapkan tagihan nominal parkir sesuai
aturan yang berlaku.
Retribusi merupakan salah satu sumber utama penerimaan keuangan
daerah dalam komponen Pendapatan Asli Daerah. Dinas Perhubungan (Dishub)
Kota Pekanbaru merupakan salah satu perangkat Pemerintahan Kota yang
bertugas untuk mengelola salah satu sumber pendapatan asli daerah salah satunya
adalah retribusi parkir di tepi jalan umum berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2001
tentang penyelenggaraan dan pengelolaan perpakiran. Salah satu upaya dalam
meningkatkan PAD Kota Pekanbaru, Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru melalui
retribusi daerah, melihat potensi retribusi parkir tepi jalan umum memiliki potensi
yang besar untuk dapat menyumbangkan penerimaan bagi daerah.
Tabel 1.1
Daftar Penerimaan Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum Tahun 2013 s.d 2015
Tahun
Target
Target Perubahan
Realisasi
2013
Rp 7.000.000.000
Rp 6.200.000.000
Rp 5.353.190.000
2014
Rp 6.200.000.000
Rp 7.194.000.000
Rp 6.123.065.000
2015
Rp14.273.100.000
Rp 14.273.100.000
Rp 7.202.555.000
(sumber: Dinas perhubungan, komunikasi dan informatika kota Pekanbaru, 2015
Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahun
2001 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan perparkiran Petugas parkir
dilapangan berkewajiban untuk :
a. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap keluar dan masuk kendaraan
parkir ditempat yang menjadi tugasnya.
b. Menjaga ketertiban dan keamanan kendaraan yang parkir di tempat parkir.
c. Menyerahkan karcis parkir yang berlaku dan menerima pembayaran retribusi
parkir (Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahun 2001 Tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perparkiran)
Dari beberapa point yang dijelaskan dalam Pasal tersebut Dinas
Perhubungan Kota Pekanbaru selaku Pihak yang bertanggung jawab mengawasi
petugas parkir harus menyiapkan beberapa upaya guna mengatasi masalah yang
timbul dilapangan. Dari sumber data yang diperoleh, masih banyak petugas parkir
dilapangan yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. Misalnya tidak
menyerahkan karcis untuk setiap kendaraan yang parkir. Ini terjadi dibanyak
tempat, khususnya di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru yang merupakan jalan
protokol di kota ini. Kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas terkait
membuat permasalahan ini terus menerus terjadi tanpa adanya penyelesaian
terhadap permasalahan ini.
Melihat fenomena fenomena diatas, penulis tertarik untuk menelitinya
lebih lanjut yang dituangkan dalam sebuah karya ilmiah. Dimana penulis
RETRIBUSI
PARKIR
DI
JALAN
JENDERAL
14
TAHUN
2001
TENTANG
PENYELENGGARAAN
DAN
PENGELOLAAN PEPARKIRAN.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian diatas penulis mengemukakan beberapa
permasalahan pokok sebagai berikut :
1. Bagaimana penyelengaraan dan pengelolaan peparkiran ditinjau dari pasal 9
Peratuan Daerah No 14 Tahun 2001?
2. Apa saja kendala pengawasan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kota Pekanbaru terhadap pembayaran retribusi parkir di Jalan
Jenderal Sudirman Pekanbaru ditinjau dari pasal 9 Peratuan Daerah No 14
Tahun 2001?
3. Apa saja upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota
Pekanbaru mengatasi kendala dalam mengawasi retribusi parkir di Jalan
Jenderal Sudirman Pekanbaru ditinjau dari pasal 9 Peratuan Daerah No 14
Tahun 2001?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui penyelengaraan dan pengelolaan peparkiran ditinjau dari
pasal 9 Peratuan Daerah No 14 Tahun 2001.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Parkir
Pengertian parkir secara umum adalah suatu keadaan tidak bergeraknya
kendaraan secara permanen (Tobing, 2007 : 1). Pengertian tersebut membedakan
dengan istilah keadaan lainnya yang sering di jumpai dalam peraturan lalu lintas,
yakni stop yang diartikan sebagai suatu keadaan berhentinya kendaraan secara
sementara, misalnya stop untuk menurunkan atau menjemput penumpang dengan
barang sekedarnya. Jika kendaraan stop, kemudian mesin kendaraan dimatikan
dan kemudian sang sopir keluar dari mobil, maka tidak lagi dikatakan lagi sebagai
stop, tetapi parkir.
Pengertian pelayanan parkir umum mengandung tiga kata, yakni
pelayanan, parkir dan umum. Pelayanan yang diberikan dapat berupa pelayanan
fisik bersifat pribadi sebagai manusia dan pelayanan administratif yang diberikan
orang lain selaku anggota (Moenir , H.A.S. 2001:21).
Lalu lintas yang bergerak baik yang bergerak lurus maupun belok pada
suatu saat akan berhenti. Setiap perjalanan akan sampai ketempat tujuan, dan
kendaraan yang dibawa akan di parkir atau bahkan akan ditinggal pemiliknya di
ruang parkir. Beberapa definisi parkir dari beberapa sumber diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menurut Poerwadarmita (1976), parkir adalah tempat pemberhentian
kendaraan beberapa saat.
2. Pignataro (1973) dan Sukanto (1985) menjelaskan bahwa parkir adalah
memberhentikan dan menyimpan kendaraan (mobil, sepeda motor, sepeda,
dan sebagainya) untuk sementara waktu pada suatu ruang tertentu. Ruang
tersebut dapat berupa tepi jalan, garasi atau pelataran yang disediakan
untuk menampung kendaraan tersebut.
3. Dijelaskan dalam buku peraturan lalu lintas (1998) pengertian dari parkir
yaitu tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama
atau sebentar tergantung kendaraan dan kebutuhan.
4. Parkir adalah tempat menempatkan/memangkal dengan memberhentikan
kendaraan angkutan/barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu
tempat dalam jangka waktu tertentu (Warpani,1988).
5. Sedangkan menurut Kepmen Perhub No. 4 Th. 1994, parkir adalah
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.
Dari beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa parkir
merupakan tempat pemberentian sementara kendaraan seperti motor, mobil dan
10
kalah pentingnya dalam suatu organisasi, semua fungsi terdahulu, tidak akan
efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.
Menurut G. R. Terry (2001:242) Pengawasan adalah sebagai proses
penentu, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu
pelaksanaan, menilai pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan
standar. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan
dicapai. Hasil dari suatu pengawsan harus dapat menunjukan sampai di mana
terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan ketidakcocokan yang
muncul.
Adapun tugas pokok dan fungsi UPTD parkir terhadap pengawasan
perparkiran yang dilakukan oleh Dishubkominfo tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mengecek dan mengawasi keberadaan ketertiban lalu lintas berupa pengaturan
b.
c.
d.
e.
f.
11
12
13
tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2001 tentang
Retribusi Daerah (Undang-Undang Nomor 28tahun 2009).
Retribusi parkir sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang bersumber dari masyarakat, dimana pengelolaannya dahulu dilakukan oleh
Dinas Pendapatan Daerah. Dalam rangka pencapaian pelayanan dan pelaksanaan
pembangunan secara efektif dan efesien, maka setiap daerah harus secara kreatif
mampu menciptakan dan mendorong semakin meningkatnya sumber-sumber
pendapatan asli daerah. Salah satu sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang
potensial adalah dari sektor jasa perparkiran, sumber-sumber keuangan atau
sumber-sumber pendapatan asli daerah seperti yang tertuang dalam UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Prinsip otonomi
daerah menggunakan Otonomi seluas luasnya dalam arti daerah diberikan
kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintah diluar yang
menjadi urusan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Daerah memiliki
kewenangan membuat kebijakan serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat
yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh sebab itu
Undang -Undang ini menempatkan otonomi daerah secara utuh pada daerah
Kabupaten dan Kota.
Kepastian tarif parkir pelayanan mencakup variabel biayanya, apakah
biaya yang digunakan untuk membayar jasa parkir sudah sesuai. Kepastian biaya
merupakan aspek yang sangatlah penting bagi Pemerintah agar diantara
masyarakat tidak ada kesenjangan biaya menggunakan jasa parkir dari proses
pelayanan. Seperti yang di paparkan oleh bahwa pelayanan publik dapat diartikan
14
Surahmad
dalam
Mayasari
menjelaskan
jika
asas-asas
Asas Keadilan
Asas Yuridis
Asas Ekonomis
Asas Finansial (Mayasari, Eka. 2011)
Menurut Marihot (2005) dalam Mayasari (2011:33) tarif retribusi adalah nilai
15
tertentu, misalnya perbedaan retribusi parkir antara sepeda motor dengan mobil.
Struktur tarif retribusi parkir digolongkan dalam jenis atau macam tempat parkir
yang disediakan dan jenis kendaraannya. Tarif parkir merupakan pembayaran
yang harus diserahkan oleh pengguna tempat parkir untuk pemakaian tempat
parkir.
D. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Pri Guna Nugraha (2013) dengan judul Studi tentang peran
Dinas Perhubungan dalam Menertibkan Parkir Liar Di Pasar Pagi Kota
Samarinda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara library
research dan field work research yaitu observasi, wawancara langsung
dengan responden dan penelitian arsip-arsip serta dokumen yang ada pada
Peran Dinas perhubungan Dalam Menertibkan Parkir Liar di Pasar Pagi
Kota Samarinda. Sumber data diperoleh dengan menggunakan teknik
purposive sampling dan accidental sampling. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif kualitatif, yaitu
analisis data yang mendeskripsikan serta menganalisis data yang
diperoleh, kemudian dijabarkan dalam bentuk penjelasan yang sebenarnya,
yang diawali dengan proses pengumpulan data, penyederhanaan data (data
reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan
(conclution drawing). Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa
secara keseluruhan proses Peran Dinas perhubungan Dalam Menertibkan
Parkir Liar di Pasar Pagi Kota Samarinda sudah berjalan dengan baik,
namun ada beberapa permasalahan yang menghambat pelayanan yaitu
16
17
18
19
jalan, apalagi Jalan Jendral Sudirman ini merupakan jalan yang padat arus
kendaraan. Sehingga masih banyak juru parkir dilapangan yang tidak mau
memberikan karcis kepada setiap pemilik kendaraan yang parkir di Jalan Jendral
Sudirman Pekanbaru. Dinas terkait juga lemah dalam mengawasi Pengelolaan
Perparkiran dan pemberian sanksi yang tegas terhadap Pengusaha Tempat Parkir
yang merupakan penanggung jawab dari Juru parkir dilapangan.
Dalam menghadapi masalah ini Dinas terkait harus mengambil upaya tepat
untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak berkelanjutan. Dinas terkait harus
memberikan penjelasan tentang prosedur pengelolaan perparkiran dengan
memberikan penyuluhan kepada Juru Parkir. Dinas terkait bisa meningkatkan
pengawasan dengan melakukan patroli keliling setiap hari. Dan memberikan
sanksi tegas terhadap Pengusaha Tempat Parkir yang tidak mengikuti aturan,
misalnya dengan memberikan pencabutan izin terhadap Pengusaha Tempat Parkir
tersebut. Untuk terciptanya ketertiban dalam pengelolaan perparkiran dan bisa
memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap masyarakat.
BAB II
METODE PENELITIAN
20
21
Tabel III.1
Jumlah Populasi Petugas Parkir di Jln Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru
N
O
1
2
3
4
5
NAMA JUKIR
Marthias
Iwan
M. Nababan
Dolok Pasaribu
Pentus Tarigan
LOKASI
Toko oleh-oleh Pekanbaru
Toko Permata Ruby
Bank BNI
Jaya Baru Plaza
Kimia Farma
22
RUAS JALAN
Jl. Jend.
Sudirman sisi
Timur dari
ujung Pelita
pantai s/d
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Rudi. S
Arisman
Marlis
Tastra
Jonter
Ridwan
Ismadi
Jefri
Dolimarbun
Apozatulo
Zaky Bahia
Roy. S
Nelson
Juntak
Arman
Umar Said
Alif
Jontur
R. Sihotang
R. Sihotang
Idaman Lamea
Zaki Baeha
Sarus
Rustam
A. Simatupang
Manulang
Yunar
Sihombing Janter
Syafrudin
Atai
Juanda Manalu
P. Simorangkir
Ramlan
B. Simajuntak
N
O
NAMA JUKIR
40
41
42
43
44
45
46
Carlis. S
Rustam
R. Pangaribuan
Ri. Siregar
Diarto. S
G. Simajuntak
Ali. S
Gallery A
Miko s/d simp. Sisingamangaraja
Bintang Baru
Hangtuah
RUAS JALAN
JL. Jend.
Sudirman sisi
Barat Ujung
Pelita Pantai s/d
Bank Bukopin
47 Aris Lase
Samsung
48 Nababan
Bombay s/d Sail Sport
49 Hao
Simp. Cokroaminoto s/d Sony Elektro
50 Juanda. M
Panasonic s/d Abas Baru
51 HM. Siarait
Toko Mas Kirana
52 L. Gultom
ATM BNI
53 Indra
RM. Karya Baru
54 Riswandi
Soto Ssimpang tiga
55 Ermin Hutapea
RM. Pak Joni
Jl. Jend.
56 Agustinus. M
Soto Bu de
Soedirman
57 Joko
Koki Sunda
sebelah timur
58 Simbolon
RS. Syafira
59 Gulbet Butar-butar
RM. Bare Solok
60 Rahmat
Kimia Farma
(sumber: Dinas perhubungan, komunikasi dan informatika kota Pekanbaru, 2015
Berdasarkan teknik random sampling. Dari 60 orang Juru Parkir peneliti
mengambil 20 orang Juru Parkir dan dari 30 orang Pengguna Jasa Parkir sebanyak
10 orang yang dilakukan secara random di area peparkiran Jalan Sudirman
sebagai berikut:
Tabel III.2
Jumlah Sampel Petugas Parkir di Jln Jenderal SudirmanKota Pekanbaru
N
RUAS JALAN
NAMA JUKIR
LOKASI
O
1
2
3
4
5
6
7
N
O
Marthias
M. Nababan
Pentus Tarigan
Rudi. S
Arisman
Ramlan
B. Simajuntak
8
9
10
11
12
13
Carlis. S
Rustam
R. Pangaribuan
Hao
Juanda. M
HM. Siarait
NAMA JUKIR
24
Jl. Jend.
Sudirman sisi
Timur dari
ujung Pelita
pantai s/d
Hangtuah
RUAS JALAN
JL. Jend.
Sudirman sisi
Barat Ujung
Pelita Pantai s/d
Bank Bukopin
14 L. Gultom
ATM BNI
15 Indra
RM. Karya Baru
Jl. Jend.
Soedirman
16 Agustinus. M
Soto Bu de
sebelah timur
17 Joko
Koki Sunda
18 Simbolon
RS. Syafira
19 Gulbet Butar-butar
RM. Bare Solok
20 Rahmat
Kimia Farma
(sumber: Dinas perhubungan, komunikasi dan informatika kota Pekanbaru, 2015
D. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan informasi sebagai sumber
memperoleh data untuk penulisan skripsi ini. Pemilihan informasi ini didasarkan
atas subjek yang banyak memiliki informasi yang berkualitas dengan
permasalahan yang akan diteliti dan bersedia memberikan data. Dalam penelitian
ini, pemilihan narasumber dilakukan melalui dua tahapan yaitu sebagai berikut :
a. Teknik Purposive Sampling
b. Teknik Aksidental Sampling
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data untuk penelitian dan penulisan skripsi ini,
maka teknik-teknik pengumpulan data dilakukan melalui :
a. Penelitian Kepustakaan (library research)
b. Penelitian Lapangan (field work research)
Adapun untuk mengumpulkan data dilapangan digunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi,
b. Wawancara mendalam (indepth interview)
c. Dokumentasi,
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Data
Deskriptif Kualitatif, dalam penelitian kualitatif analisis terdiri dari empat alur
25
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Adapun gambaran mengenai
keempat alur tersebut adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Pengumpulan Data.
Reduksi Data atau Penyederhanaan Data.
Penyajian Data atau Data Display.
Menarik Kesimpulan atau Conclution Drawing (Sugiyono: 2009:56).
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Asep Rezapahlepi (2014) Pengawasan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Terhadap Peparkiran di Kota Pekanbaru (Studi Kasus
Kecamatan Sukajadi Tahun 2014). Jurnal penelitian
G. R. Terry, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen, PT. Bumi Aksara
Kurniwan, Panca dan Agus Purwanto. 2006. Pajak Daerah & Retribusi Daerah di
Indonesia. Malang: Bayumedia
26
Situs Internet :
Riau Pos.co, 12 September 2013 http://kajianpustaka.blogspot.com
Kamus :
Balai Pustaka. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
Undang-Undang:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
27
Peraturan
2001
Tentang
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 970 tahun 1981 tentang Manual
Administrasi Pendapatan (MAPENDA)
28