You are on page 1of 7

Abstrak

Pengeringan merupakan proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam


jumlah yang relatif kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. Hasil
dari proses pengeringan adalah bahan kering yang mempunyai kadar air setara
dengan kadar air keseimbangan antara ( atmosfer) normal atau setara dengan
aktivitas air yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis, dan kimiawi.
Dalam industri farmasi telah digunakan beberapa macam alat pengeringan yang
lebih modern agar waktu pengeringan menjadi lebih cepat dan kualitas produk
akhir higienis tanpa terkontaminasi oleh debu dan polusi udara di lingkungan
sekitar.
Setiap proses dalam pembuatan sediaan farmasi baik dalam skala kecil maupun
besar industri hampir selalu melibatkan proses pengeringan. Tujuan akhir dari
sistem pengeringan bukan saja untuk mempercepat proses pengeringan, akan
tetapi juga untuk meningkatkan mutu bahan yang dikeringkan dan sistem
dapat beroperasi dengan biaya relatif rendah. Dengan kata lain, kita ingin
mengoptimumkan operasi sistem pengeringan tersebut. Metodologi dan teknik
pengeringan dapat dikatakan baik apabila kita memahami konsep pengeringan
itu sendiri. Dengan mengetahui konsep tersebut maka dapat membantu kita
menghasilkan satu system pengeringan yang handal dan dapat beroperasi
secara optimum (Dhadhang dan Teuku, 2012).
Pengeringan merupakan proses untuk mengeliminasi keadaan lembab yang
dapat merusak kestabilan sediaan dimana transfer panas dan massa terlibat
pada proses ini. Panas ditransfer mengenai sediaan untuk mengeliminasi zat cair
dimana zat cair diubah menjadi massa uap yang dibawa oleh udara keluar.
Transfer massa dan panas merupakan suatu proses yang tak terpisahkan.
Kecepatan pengeringan ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
transfer massa dan panas (Dhadhang dan Teuku, 2012).
Pengeringan juga disebut penghidratan, yang berarti menghilangkan air
dari suatu bahan. Proses pengeringan atau penghidratan berlaku apabila bahan
yang dikeringkan kehilangan sebagian atau keseluruhan air yang dikandungnya.
Pengeringan juga dapat berlangsungya itu dengan cara memecahkan ikatan
molekul-molekul air yang terdapat di dalam bahan. Apabila ikatan molekulmolekul air yang terdiri dari unsur dasar oksigen dan hidrogen dipecahkan, maka
molekul tersebut akan keluar dari bahan. Akibatnya bahan tersebut akan
kehilangan air yang dikandungnya (Voight, 1995).

Kriteria Pemilihan Alat Pengering

Disamping berdasarkan pertimbanganpertimbangan ekonomi, pemilihan alat


pengering ditentukan oleh faktorfaktor berikut :
1. Kondisi bahan yang dikeringkan (bahan padat, yang dapat mengalir,
pasta, suspensi)

2. Sifatsifat bahan yang akan dikeringkan (misalnya apakah menimbulkan


bahaya kebakaran, kemungkinan terbakar, ketahanan panas, kepekaan
terhadap pukulan, bahaya ledakan, debu, sifat oksidasi).
3. Jenis cairan yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan (air, pelarut
organik, dapat terbakar, beracun)
4. Kuantitas bahan yang dikeringkan
5. Operasi kontinu atau tidak kontinu (Voight, 1995).

Manfaat Pengeringan

Terdapat berbagai manfaat setelah bahan dikeringkan, diantaranya :


1. Melindungi obat dari pengaruh degradasi, karena kecepatan degradasi
akan bertambah bila dalam kondisi lembab atau berair
2. Melindungi obat dari pengaruh mikroorganisme
3. Memperbaiki sifat alir dan meningkatkan stabilitas granul
4. Memudahkan proses pengecilan (Dhadhang dan Teuku, 2012).
Teknik pengeringan dalam teknologi farmasi dapat digolongkan dalam 2 cara
berdasarkan sistem pengeringan :
a) Pengeringan kontinue / berkesinambungan (continuous drying) merupakan
teknik dimana pemasukan dan pengeluaran bahan berjalan terus-menerus.
b) Pengeringan tumpukan (batch drying) merupakan pengeringan bahan yang
masuk ke alat pengering sampai pengeluaran bahan kering, kemudian baru
dimasukkan bahan berikutnya (Voight, 1995).
Teknik tersebut banyak di aplikasikan dalam beberapa peralatan yang sering
digunakan dalam industri farmasi yang secara umum prinsipnya pemberian
panas yang relatif konstan terhadap bahan obat, sehingga proses pengeringan
dapat berlangsung dengan cepat dan mendapatkan hasil yang maksimal
(seragam) (Voight, 1995).
Berikut ini beberapa alat pengering yang digunakan dalam industri farmasi :
1. Pengering Rotari
Pengering rotari telah menjadi andalan bagi banyak industri yang menghasilkan
produk dalam tonase yang tinggi. Pengeringan ini biasanya membutuhkan modal
yang besar dan kurang efisien, tetapi sangat fleksibel. Penggunaan tabung uap
yang dibenamkan dalam sel yang berputar membuat pengeringan pancuran
(Cascanding Rotary Dryer) lebih efisien secara termal (Arun S. Mujumdar, 2006).

2. Pengering Beku (Freeze Drying)


Pada proses ini, air dihilangkan dengan mengubahnya dari bentuk beku (es) ke
bentuk gas (uap air) tanpa melalui fase cair,yang biasa disebut dengan
sublimasi. Pengeringan beku ini dapat meninggalkan kadar air sampai 1%,
sehingga produk bahan alam yang dikeringkan menjadi stabil dan sangat
memenuhi syarat untuk pembuatan sediaan farmasi dari bahan alam yang kadar
airnya harus kurang dari 10%. Selain rasa, bau dan kandungan gizinya yang
umumnya tetap, hasil pengeringan bahan tersebut juga dapat disimpan pada
suhu kamar dalam wadah bersegel (Lachman, 1988).

3. Spray Drying
Spray drying merupakan suatu proses pengeringan untuk mengurangi kadar air
suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk melalui penguapan
cairan. Spray drying menggunakan atomisasi cairan untuk membentuk droplet,
selanjutnya droplet yang terbentuk dikeringkan menggunakan udara kering
dengan suhu dan tekanan yang tinggi (Patel, 2009).
Prinsip dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan
dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan
dengan udara pengering yang panas. Udara panas akan memberikan energi
untuk proses penguapan dan menyerap uap air yang keluar dari bahan.
Pengeringan semprot (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan bahan
cair. Cairan yang akan dikeringkan dilewatkan pada suatu nozzle (semacam

saringan bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran (droplet) cairan


yang sangat halus. Butiran ini selanjutnya masuk kedalam ruang pengering yang
dilewati oleh aliran udara panas. Evaporasi air akan berlangsung dalam hitungan
detik, meninggalkan bagian padatan produk dalam bentuk tepung. Pada
pengeringan menggunakan pengering model terowongan (tunnel drying), udara
panas dihembuskan melewati produk didalam ruang pengering yang berbentuk
terowongan (Patel, 2009).

4. Drying Oven
Drying oven berfungsi sebagai pengering granul sebelum di proses menjadi
tablet. Kelebihan alat ini yaitu cepat dalam proses pengeringan, suhu merata di
area pengering sampai 80C di sirkulasikan oleh pressure blower yang sekaligus
berfungsi sebagai vaccum untuk membuang uap air sisa proses pengeringan
(Arun S. Mujumdar, 2006).

5. Tray Dryer
Metode pengeringan dengan tray dryer merupakan metode pengeringan yang
sudah lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan, butiran,
serbuk atau granul yang jumlahnya tidak terlalu besar. Umumnya alat berbentuk

persegi dan didalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tempat bahan
yang akan dikeringkan (Lachman, 1988).
Prinsip kerja alat ini bekerja dengan udara panas dan panas transfer , yang
dihasilkan dengan bantuan pemanas listrik atau batang kumparan . Sirkulasi
udara tersebut kipas dan seragam membanji mempertahankan suhu panas. Alat
ini digunakan dalam keadaan vakum dengan waktu pengeringan umumnya lama
(10-60 jam) (Lachman, 1988).

6. Doublecone Vacuum Dryer


Vacuum dryer merupakan salah satu tipe pengering drum (drum dryer). Drum
yang terbuat dari logam (stainless steal) dihembuskan udara panas dari dalam,
pada saat bersamaan bahan yang akan dikeringkan dimasukkan ke permukaan
drum yang berputar. Panas yang ada di permukaan drum akan menurunkan
kadar air dalam bahan, air dibuang melalui pompa vacuum, sehingga bahan atau
sediaan tersebut dapat mengering. Perbedaan vacuum dryer dan drum dryer
adalah pada penggunaan vacuum (drumnya di vakum) sehingga proses
pengeringan menjadi lebih cepat karena adanya pengurangan atau penurunan
tekanan di dalam drum akibat pemvakuman. Aplikasi penggunaan metode ini
biasanya digunakan dalam pengeringan larutan atau suspensi (Hajare, 2009).

7. Flash dryers
Flash Dryer adalah sebuah instalasi alat pengering yang digunakan untuk
mengeringkan adonan basah dengan mendisintregasikan adonan tersebut
kedalam bentuk serbuk dan mengeringkanya dengan mengalirkan udara panas
secara berkelanjutan. Proses pengeringan yang terjadi di Flash dryer
berlangsung dengan sangat cepat. Seperti asal katanya flash yang berarti
kilat. Maka alat ini mengeringkan bahan yang dikeringkan dengan sangat cepat,
dalam hitungan mili sekon. Flash Dryer cocok digunakan untuk mengeringkan
bahan yang sensitive terhadap panas. Flash Dryer tidak cocok digunakan untuk
material yang dapat menyebabkan erosi pada alat dan berminyak. Digunakan
untuk mengeringkan bahanbahan pada perusahaan :
1. Chemicals (pembuatan bahan Anorganik dan Organik)
2. Chemicals (pembuatan Pestisida dan Bahan Kimia Pertanian)
3. Chemicals (pembuatan Zat warna dan Pigmen)
4. Pupuk (pembuatan pupuk organic dan anorganik)
5. Keramik
6. Industri Makanan
7. Industri Farmasi (untuk pembuatan obat-obatan herbal) (Lachman, 1988).

8. Conduction Dryers
Conduction Dryers dapat mengeringkan solutions, bubur, pasta, dan butiran
yang mengandung pigmen, lempung, bahan kimia, batu bara halus, dan garamgaram, serta dapat juga digunakan untuk waktu retensi yang relatif singkat.
Dryer atau pengering mengendalikan kecepatan pengeringan dan mengontrol
waktu retensi (Arun S. Mujumdar, 2006).
Tidak seperti pada sistem lain pengeringan dengan Conduction Dryers
menggunakan suhu yang rendah. Kapasitas pengering dan kinerja tergantung
pada area perpindahan panas yang tersedia dan kondisi operasi untuk produk
tertentu. Waktu pengeringan dapat dengan mudah disesuaikan dalam pengering
tersebut. Perpindahan panas secara konduksi menjamin penguapan dan
pengeringan (Arun S. Mujumdar, 2006).

You might also like