You are on page 1of 2

Alat-alat Komunikasi Tradisional

1.sinyal Asap

Pada awalnya penggunaan isyarat diciptakan pada zaman Yunani masa pemerintahan raja Darius I (522 486 SM)
ketika mengalami kesulitan dalam pengiriman pesan berita kepada provinsi-provinsi di bawah kekuasaannya yang tersebar
dari sungai Indus hingga Danube. . Isyarat yang digunakan adalah dengan menyuruh orang berdiri di ketinggian dan kemudian
menyalakan api . Setiap asap yang ditimbulkan dari api tersebut akan menciptakan beberapa pesan yang akan diterima dan
dimengerti oleh orang- orang yang dituju .

2. alat komunikasi tradisional kentongan

Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut jidor adalah alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau
batang kayu jati yang dipahat.Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse,
penanda adzan, maupun tanda bahaya.[1]Ukuran kentongan tersebut berkisar antara diameter 40cm dan tinggi 1,5M-2M.[butuh
rujukan]

Kentongan sering diidentikkan dengan alatkomunikasi zaman dahulu yang sering dimanfaatkan oleh penduduk yang

tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan.[2]

3.Merpati Pos

Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan. Merpati
merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi,
dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan
waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan
surat tersebut nyasar. Merpati pos diberi makanan khusus berupa campuran kalium karbonat dan minyak ikan.
Campuran tersebut berguna sebagai vitamin yang dapat membuat merpati menjadi kuat dan lebih mudah
dilatih. Di Indonesia, rata-rata merpati pos adalah hasil perkawinan silang antara ras Yansson dan Delbar dari
Belgia dengan ras unggulan lainnya.

Alat-alat Komunikasi Tradisional


4. Bedug

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang
telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam
kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan
mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau
sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar.
Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau
selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar
sampai jarak yang cukup jauh.
5. Daun Lontar

Lontar atau dalam bahasa jawa : ron tal daun pohon tal adalah daun pohon
siwalan (palmyraatau borassus flabellier) yang dikeringkan. Daun lontar dikenal juga
sebagai daun pohon nira. Lontar dipakai untuk bahan naskah dan kerajinan. Lontar
sebagai bahan naskah dipakai di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Nusantara banyak
ditemukan daun lontar dari Sunda (Jawa Barat), Jawa, Bali, Madura, Lombok, dan
Sulawesi Selatan. Sedangkan lontar sebagai kerajinan digunakan sebagai bahan baku
atap rumah dan produk utama anyaman serta kipas.

You might also like