Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ) saat ini telah berkembang pesat di Asia
tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika Barat atau
Amerika yang dianggap sebagai daerah asalnya. (Suyatno, R., 1994, hal: 20)
untuk didirikannya pabrik kimia oleo (oleochemical) yang mengolah lebih lanjut
minyak kelapa sawit menjadi asam lemak dan gliserin. Oleochemical adalah bahan
baku industri yang diperoleh dari minyak nabati, termasuk diantaranya adalah minyak
sawit dan minyak inti sawit. Produksi utama minyak yang digolongkan dalam
oleochemical adalah asam lemak, metil ester, lemak alkohol, asam amino dan gliserin.
(Tim penebar swadaya, 1997).
Seiring dengan meluasnya penggunaan dan permintaan pasar akan asam lemak
dan gliserin, sehingga mendorong kalangan dunia usaha dan bisnis untuk mendirikan
pabrik Oleochemical. Salah satu pabrik oleochemical adalah PT. Sinar Oleochemical
International (PT. SOCI) terletak di jalan Pulau Irian No.2 di Kawasan Industri Medan
(KIM) yang didirikan pada tanggal 12 september 1992 dengan adanya surat
persetujuan presiden (SPP) no. 62 dan diresmikan tanggal 24 Agustus 1994 oleh
menteri perindustrian Ir. Tunky Ariwibowo. PT. SOCI merupakan perusahaan Joint
Venture antara perusahaan Indonesia dan Jepang. Kepemilikan saham PT. SOCI dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Indonesia
2. Nippon Oil and Fat (NOF) Corporation Japan
3. Shiseido Company Limited Japan
4. Marubeni Corporation
5. Hitachi Zosen Corporation Japan
Bahan baku yang digunakan PT.SOCI untuk memproduksi asam lemak adalah:
1. Palm Kernel Oil (PKO)
RBDPS
Olein
Keterangan :
CPO
DPO
DBPO
RBDPO
RBDPS
Proses tersebut diatas merupakan proses pembuatan olein dan umumnya dilakukan
pada pabrik refinery.
Kadar (%)
0,1
1,3
60,5
4,6
26,3
6,6
0,3
0,3
100
Sifat fisiko-kimia biasanya berada dalam suatu kisaran nilai, dan oleh karena
perbedaannya cukup kecil, nilai tersebut dinamakan konstanta. Konstanta fisik yang
dianggap cukup penting adalah berat jenis, indeks bias dan titik cair; sedangkan
konstanta kimia yang penting adalah bilangan Iod, bilangan penyabunan, bilangan
Reichert Meisel, bilangan Polenske, bilangan asam dan residu fraksi tak tersabunkan.
1.2. Permasalahan
Dalam dunia industri, peranan kendali mutu adalah sangat penting, karena mutu dari
suatu produk yang dihasilkan harus dapat dijamin. Apabila terjadi kesalahan didalam
proses yang dapat menyebabkan mutu barang menjadi rusak, maka dapat dideteksi
oleh bagian kendali mutu, sehingga keluarnya barang yang tidak memenuhi standar
kualitas dapat dicegah.
Dalam hal ini, kendali mutu tidak terlepas dari analisa produk yang akan
dipasarkan dan juga analisa terhadap bahan yang sedang dalam proses. Hal ini
dilakukan sebagai kontrol sampai sejauh mana proses sudah berlangsung.
1 Untuk melihat bilangan iodin dari sampel asam lemak FAB-H sebelum dan sesudah
proses hidrogenasi.
2 Untuk melihat aktivitas daripada unit hidrogenasi dimana pada proses ini seluruh
ikatan rangkap akan dihidrogenasi menjadi ikatan tunggal yang menyebabkan
bilangan iodin mengalami penurunan dari tingga menjadi rendah.
1.4. Manfaat
1. Untuk melihat cara menentukan bilangan iodin yang diiginkan oleh para konsumen
yaitu maksimal 1 dalam produk asam lemak FAB-H dari unit hidrogenasi.
2. Untuk melihat proses hidrogenasi telah berlangsung dengan baik, dengan melihat
penurunan bilangan iodin dari tinggi menjadi rendah.