You are on page 1of 4

CRITICAL THINKING

1. Apa tujuan berfikir kritis?


2. Apa yang dimaksud dengan pemikir kritis?

Putri R. Ayuningtyas
Fleksibilitas dalam mempertimbangkan alternatif dan
opini
Pemahaman tentang pendapat orang lain
Pemikiran adil dalam menilai suatu penalaran
Kejujuran dalam menghadapi bias sendiri, prasangka,
stereotip, atau kecenderungan egosentris
Kebijaksanaan dalam menangguhkan, membuat atau
mengubah suatu penilaian
Kesediaan untuk mempertimbangkan kembali dan
merevisi pandangan dimana kejujuran perubahan yang
dapat dijamin.
3. Mengapa dalam menangani pasien, seorang dokter harus menerapkan
critical thinking?
4. Bagaimana cara mengembangkan critical thinking sejak dini?
Menurut Anderson (2000)
(1) mengingat atau pengetahuan
bertujuan memperoleh pengetahuan atau mengingat, ini dapat
dilakukan dengan cara belajar: memberi nama, mengidentidikasi,
mendaftar, menyebutkan.
(2) memahami atau mengerti
belajar untuk memperoleh pemahaman dan pengertian melalui cara
belajar: membedakan, menjelaskan arti dan makna, mencari
persamaan, mengkontraskan, membandingkan, menafsirkan,
menerjemahkan, memperkirakan, dan sebagainya.
(3) menerapkan
belajar bertujuan agar siswa mampu menerapkan dengan cara belajar:
mengubah, menerapkan, menggunakan rumus, membuat pola, meniru,
dan sebagainya.
(4) analisis dan sintesis
belajar bertujuan menganalisis dan menyimpulkan dengan cara:
memnguraikan dilanjutkan menyatukan makna, membongkar
komponen dilanjutkan merakitnya kembali, membedah dilanjutkan
menyusun ulang, merancang dilanjut menyusun, dan sebagainya.
(5) menilai
belajar bertujuan menilai dengan cara : melihat kelebihan dan
kekurangan masing-masing dilanjutkan memilih mana yang
kelemahannya paling sedikit, membandingkan dilanjutkan menentukan
mana yang terbaik dengan berbagai argument, dan sebagainya.
(6) membuat
membuat dengan langkah mengetahui, memahami kerja, mencoba
menganalisis, menyimpulkan, memilih, dan membuat hal yang baru,
hal yang berbeda, hal yang lebih bermanfaat.
http://filsafat.kompasiana.com/2010/08/14/berpikir-kritis/

5. Mengapa critical thinking harus dikembangkan sejak dini?


6. Bagaimana langkah-langkah untuk menjadi critical thinker?
Interpretasi kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
Analisis memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis
argumen
Evaluasi menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
Inferensi mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya,
differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah,
mengambil keputusan
Penjelasan menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan
kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
Regulasi diri meneliti diri, mengoreksi diri
7. Apa ciri-ciri pemikir kritis?
Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD Institute for Health Economic and Policy
Studies (IHEPS)/ Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret

1. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting,


merumuskannya dengan jelas dan teliti
2. Memunculkan ide-ide baru yang berguna dan relevan untuk melakukan tugas.
Pemikiran kritis memiliki peran penting untuk menilai manfaat ide-ide baru, memilih ideide yang terbaik, atau memodifikasi ide-ide jika perlu
3. Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan, dengan menggunakan
gagasan abstrak untuk menafsirkannya dengan efektif
4. Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat, bukti yang kuat, dan
mengujinya dengan menggunakan kriteria dan standar yang relevan
5. Berpikir terbuka dengan menggunakan berbagai alternatif sistem pemikiran, sembari
mengenali, menilai, dan mencari hubungan-hubungan antara semua asumsi, implikasi,
akibat-akibat praktis
6. Mampu mengatasi kebingungan, mampu membedakan antara fakta, teori, opini, dan
keyakinan
7. Mengkomunikasikan dengan efektif kepada orang lain dalam upaya menemukan solusi
atas masalah-masalah kompleks, tanpa terpengaruh oleh pemikiran orang lain tentang
topik yang bersangkutan
8. Jujur terhadap diri sendiri, menolak manipulasi, memegang kredibilitas dan integritas
ilmiah, dan secara intelektual independen, imparsial, netral

8. Apakah manfaat critical thinking?


1. Terhindar dari berbagai upaya penipuan, manipulasi, pembodohan, dan penyesatan.
2. Selalu fokus pada suatu hal yang sebenarnya.
3. Hidup dalam dunia nyata daripada dunia fantasi.

4. Terhindar dari berbagai kesalahan, seperti membuang waktu, uang, dan melibatkan emosi
dalam kepercayaan atau ajaran atau dogma atau ideologi yang salah dan menyesatkan.
5. Selalu terlibat dalam perziarahan kemanusiaan yang menarik dan menantang dalam upaya
memahami diri sendiri dan dunia di mana kita berada.
6. Selalu mampu memberikan sumbangsih kemanusiaan yang nyata dan bermanfaat demi
menemukan dan mengedepankan kebenaran yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
akal sehat.
7. Mampu menyaring semua informasi yang diperoleh dari semua sumber.
8. Mampu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dalam hal menjelaskan dan
berargumentasi mengenai banyak topik/fenomena serta mampu meyakinkan orang lain yang
didasarkan pada akal sehat, kejujuran, dan kebijaksanaan .

http://arrowsofcriticism.blogspot.com/2010/01/manfaat-berpikir-kritis.html
9. Apakah faktor yang mempengaruhi critical thinking?
10.Apa saja hambatan dalam berfikir kritis? Bagaimana solusinya?
CLINICAL REASONING
11.Bagaimana langkah-langkah dalam clinical reasoning?
12.Apa tujuan clinical reasoning?

Putri R. Ayuningtyas, S.Psi, MPSHY

1. Tanggung jawab dan pertanggungjawaban


sosial bagi seorang dengan profesi kesehatan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan, partisipasi
pasien dalam menangani dan ketaatan pasien
terhadap terapi-intervensi
3. Meningkatkan kemampuan negosiasi dan
penjelasan kepada klien (komunikasi efektif)
4. Memudahkan pembelajaran mahasiswa terhadap apa
dan mengapa suatu aktivitas tertentu harus dilakukan
selama penatalaksanaan pasien
5. Memperluas pengetahuan yang telah dimiliki klinisi
dalam mendukung pengetahuannya
6. Mencegah penipuan yang dilakukan oleh klinisi dan
menyadari apa yang tidak mereka ketahui dari apa yang
sedang dilakukan
13.Apakah peran clinical reasoning dalam bidang kedokteran?

Putri R. Ayuningtyas, S.Psi, MPSHY


untuk dapat mengambil keputusan klinis yang terbaik
bagi
pasiennya.

14.Faktor apa yang mempengaruhi clinical reasoning?

Putri R. Ayuningtyas, S.Psi, MPSHY


1. Pengetahuan yang
terstruktur
2. Kemampuan berfikir
3. Kemampuan mengatur
pola pikir
4. Kemampuan melakukan kategorisasi
5. Kemampuan melakukan refleksi
6. Pengalaman menerima feedback korektif dan konstruktif selama
belajar
7. Pengalaman terpapar dengan
masalah klinik
8. Pengalaman menangani pasien
9. Kemampuan komunikasi
interpersonal
CRITICAL PARTICIPATION
15.Apa critical participation itu?
Amerika Nations'World Organisasi Kesehatan telah mendefinisikan
critical participation sebagai:
Sebuah proses dimana orang [masyarakat] diaktifkan untuk
menjadi aktif dan benar-benar terlibat dalam mendefinisikan isu-isu,
perhatian kepada mereka, dalam membuat keputusan mengenai faktor
yang mempengaruhi kehidupan mereka, dalam merumuskan dan
melaksanakan kebijakan, . dalam perencanaan, mengembangkan dan
memberikan pelayanan dan dalam mengambil tindakan untuk mencapai
perubahan
http://www.dhs.vic.gov.au/__data/assets/pdf_file
16.Apa tujuan dari critical participation?
17.Faktor apa yang mempengaruhi critical participation?
18.Bagaimana cara melakukan critical participation?
PROSEDUR MEDIS
19.Apakah ada peraturan tentang prosedur medis di undang-undang? Pasal
berapa?
20.Bagaimana prosedur medis dokter ketika memeriksa pasien?

You might also like