Professional Documents
Culture Documents
Sel adalah blok-blok pembangun (building bloks) hidup bagi tubuh. Seperti tubuh
keseluruhan yang tertata dengan rapi, demikian juga bagian dalam sel. Sel yang
menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.
1. Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung
gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob.
2. Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob
(rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.
Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular yang
melintasi membran dan terdapat pula protein di permukaan luar dan dalam membran.
Dalam konsep mozaik cair, matriks membrane terdiri atas dua lapisan lipida protein
globular yang tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan menurut susunan yang
teratur atau tidak teratur. Gugusan polarnya terletak pada permukaan membrane yang
kontak dengan cairan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugusan nonpolarnya
menghadap ke arah dalam. Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler
tebalnya 85 A.
Model mozaik cair konsisten tentang aksistensi dari chanel ion khusus dan reseptorreseptor di dalam dan di sepanjang membrane-membran permukaan.
Yang berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membrane adalah kolesterol.
Dengan berada di antara molekul-molekul fosfolipid, molekul kolesterol mencegah
rantai-rantai asam lemak menyatu dan Kristal, suatu proses yang akan secara drastic
menurunkan tingkat kecairan (fluiditas) membrane. Sifat cair tersebut memungkinkan
membrane fleksibel sehingga sel dapat mengubah bentuknya.
Protein-protein membran. Protein membran melekat atau terselip di antara lipid lapisganda. Sebagian dari protein ini, memiliki bagian polar dikedua ujungnya yang berkaitan
dengan bagian sentral nonpolar, dengan menjulur ke seluruh ketebalan membran. Protein
lain hanya menempel dipermukaan luar dan dalam. Protein-protein ini tertambat oleh
interaksi dengan suatu protein yang menembus membran atau oleh perlekatan ke lipid
lapis-ganda.
Protein dibagi dalam dua kategori, yaitu integral dan perifer.
1. A. Protein Integral membentuk mayoritas protein membran. Molekul ini
menembus dan tertanam dalam lapisan ganda, terikat pada bagian nonpolar.
1. Protein transmembran menyebar keseluruh lapisan ganda dan membentuk
saluran (pori-pori) untuk transport zat yang melewati membran.
2. Protein integral juga bisa muncul sebagian pada satu atau beberapa
permukaan
Protein tersebut memiliki beberapa fungsi :
hanya dapat melekat pada permukaan sel kelenjar tiroid untuk merangsang sekresi
hormone tiroid.
Kelompok protein lain berfungsi sebagai enzim yang terikat ke membran yang
mengontrol reaksi-reaksi kimia tertentu di permukaan dalam atau luar sel. Sel-sel
memperlihatkan kekhususan pada jenis enzim yang terbenam di dalam membran
plasmanya. Sebagai contoh, lapisan luar membran plasma sel-sel otot rangka
mengandung suatu enzim yang dapat menghancurkan zat perantara kimiawi yang
mencetuskan kontraksi otot sehingga otot dapat melemas.
Sebagian protein tersusun dalam suatu jalinan filamentosa di permukaan bagian
dalam membran dan dihubungkan dengan unsure-unsur protein tertentu pada
sitoskeleton. Protein-protein membran ini tampak secara struktural berperan yang
penting dalam mempertahankan bentuk sel serta mungkin ikut serta dalam
perubahan-perubahan di permukaan yang terjadi saat sel bergerak.
Protein lain berfungsi sebagai molekul adhesi sel (cell adhesion molecule,
CAM). Molekul-molekul ini menonjol ke luar dari permukaan membran dan
membentuk lengkung-lengkung atau anggota badan (apendiks) lain yang
digunakan oleh sel untuk saling berpegangan dan untuk melekat ke serat-serat
jaringan ikat yang menjalin antara sel-sel. Dengan demikian, molekul-molekul
inii membantu menyatukan jaringan dan organ.
Protein lain, khususnya bersama dengan karbohidrat, penting untuk kemampuan
sel mengenali diri (self, yaitu sel dari jenis yang sama) dan dalam interaksi sel
ke sel.
1. B. Protein perifer, terikat longgar pada permukaan membran dan dapat dengan
mudah terlepas dari membran tersebut. Fungsinya, tidak begitu diketahui seperti
fungsi protein integral. Protein ini kemungkinan terlibat dalam struktur
pendukung dan perubahan bentuk membran saat pembelahan atau pergerakan sel.
Karbohidrat Membran. Berkaitan dengan molekul lipid atau protein. Glikolipid dan
glikoprotein yang dihasilkan dapat memberikan sisi pengenal permukaan untuk interaksi
antar sel, seperti mempertahankan sel-sel darah merah agar tetap terpisah atau
memungkinkan penggabungan sel-sel yang sama untuk membentuk sebuah jaringan.
Karbohidrat membran berperan dalam pengenalan sel, kemampuan sel untuk
membedakan sel yang satu dengan sel lainnya.
1. 2. Nucleus (inti)
Struktur :
DNA dan protein khusus yang dibungkus oleh sebuah membran berlapis ganda.
Fungsi :
3. Sitoplasma
Bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nucleus. Sitoplasma mengandung sejumlah
struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi. Komponen dalam sitoplasma meliputi :
Organel, mikrofilamen, mikrotubulus, sentriol, silia, dan flagella.
Tampak seperti batang atau filament yang bergerak dengan konstan dalam sebuah
sel hidup.
Terdiri dari membran terluar halus dan membran terdalam yang mempunyai
lipatan yang disebut Krista.
Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA, RNA, dan
ribosom
Fungsinya :
Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energy secara kimia, terlokalisasi dalam
matriks mitokondria dan partikel kecil pada krista.
Ribosom
Struktur
Granula kecil berwarna hitam (diameter 25 nm), yang tersusun dari RNA
ribosomal dan hamper 80 jenis protein
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam kelompok disebut
poliribosom
Bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekat pada membran
reticulum endoplasma.
Fungsi
Struktur
Jaringan membranosa yang luas dan kontinu, terdiri dari tubulus berisi cairan dan
kantung gepeng, sebagian ditaburi ribosom
Ada 2 jenis RE : reticulum endoplasma kasar (granular), yang membrannya
memiliki ribosom. Dan reticulum endoplasma halus (agranular), yang tidak
memiliki ribosom.
Fungsi
RE merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam
transport dan penyimpanannya.
RE kasar menonjol dalam sel, terlibat dalam sintesis dan pelepasan berbagai
protein baru ke dalam lumen RE. Dinding membranosa juga mengandung enzimenzim yang penting untuk sintesis hamper semua lipid yang dibutuhkan untuk
membuat membran baru.
RE halus banyak ditemukan di sel-sel yang mengkhususkan diri dalam
metabolism lipid, misalnya sel-sel yang mengeluarkan hormone steroid.
pada sel hati RE halus, mengandung enzim yang berperan dalam detoksifikasi
berbagai bahan berbahaya yang diproduksi di dalam tubuh sebagai hasil
metabolism atau bahan-bahan yang masuk ke dalam tubuh dari luar dalam bentuk
obat atau senyawa asing.
Pada sel otot, dikenal sebagai reticulum sarkoplasma yang menyimpan kalsium
dan berperan penting dalam proses kontraksi otot.
lapisan.
Perhatikan bahwa kantung yang
menggepeng tipis di bagian lapisan tengah tetapi tepinya mengembang. Jumlah lapisan
Golgi bervariasi, bergantung pada jenis sel. Sebagian sel hanya memiliki satu tumpukan,
sedangkan sel-sel yang mengkhususkan diri mengsekresikan protein memiliki ratusan
tumpukan.
Sebagian besar molekul yang baru disintesis yang baru saja menonjol dari RE halus
masuk ke tumpukan Golgi. Sewaktu sebuah vesikel transportasi yang mengangkut kargo
yang baru disintesis mencapai tumpukan Golgi, membran vesikel tersebut akan menyatu
dengan membran kantung yang berada paling dekat dengan pusat sel. Membran vesikel
membuka dan menjadi bagian dari membran Golgi, sedangkan isi vesikel dibebaskan ke
bagian dalam kantung.
Bahan-bahan mentah yang baru disintesis ini bergerak bergerak dari RE melalui
pembentukan vesikel menelusuri lapisan-lapisan tumpukan Golgi, tempat berlangsungnya
dua fungsi yang saling berkaitan :
1. Pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir. Di dalam kompleks Golgi,
protein kasar dari RE dimodifikasi menjadi bentuk akhirnya, sebagian besar
melalui penyesuaian-penyesuaian pada gula yang melekat ke protein. Jalur-jalur
biokimiawi yang dilalui oleh protein selama proses perjalanannya menelusuri
kompleks Golgi adalah jalur yang terperinci, kompleks, telah diprogram secara
cermat, dan spesifik untuk tiap-tiap produk akhir.
2. Menyortir dan mengarahkan produk akhir ke tujuan sebenarnya. Kompleks Golgi
bertanggung jawab untuk menyortir dan memisahkan berbagai jenis produk sesuai
dengan fungsi dan tujuannya yaitu molekul-molekul yang diarahkan untuk
disekresikan ke bagian luar, molekul-molekul yang akan menjadi bagian dari
membran plasma, dan molekul-molekul yang akan bergabung ke dalam organel
lain.
Cara yang digunakan oleh kompleks Golgi untuk mengarahkan lalu lintas molekul ini
bersifat kompleks dan masih belum sepenuhnya dipahami. Walaupun demikian, telah
diketahui bahwa produk-produk yang diarahkan untuk transportasi intrasel dikemas
secara berbeda dari produk-produk yang akan dikeluarkan dari sel. Produk-produk yang
ditujukan ke bagian intrasel lainnya dikemas dalam vesikel berselubung, sedangkan yang
akan disekresikan dikemas dalam vesikel sekretonik.
1. Lisosom (sebagai system pencernaan intrasel)
Peroksisom serupa
dengan lisosom, yaitu
sama-sama merupakan kantung yang mengandung enzim-enzim. Namun tidak seperti
lisosom, yang mengandung enzim-enzim hidrolitik, peroksisom menyimpan beberapa
enzim oksidatif kuat dan mengandung sebagian besar katalase sel. Enzim oksidatif,
seperti yang disyaratkan namanya, menggunakan oksigen (o2), dalam hal ini untuk
mempreteli hydrogen pada molekul-molekul tertentu. Reaksi seperti ini penting untuk
mendetoksifikasi berbagai zat sisa yang dihasilkan di dalam sel atau senyawa asing
yangmasuk ke dalam sel. Misalnya etanol yang terdapat dalam minuman beralkohol.
Produk utama yang dihasilkan di peroksisom adalah hydrogen peroksida (H2O2), yang
dibentuk dari oksigen molekuler dan atom hydrogen yang berasal dari zat-zat sisa.
Hydrogen peroksida, suatu oksigen kuat, memiliki potensi merusak apabila dibiarkan
tertimbun atau keluar dari bungkus peroksisomnya. Walaupun demikian, peroksisom juga
mengandung banyak katalase, suatu enzim antioksidan yang menguraikan H2O2 yang
poten menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya. Reaksi yang terakhir ini merupakan
mekanisme pengaman yang penting untuk menghancurkan peroksida yang dapat
mematikan di tempat pembentuknya, sehingga mencegah kemungkinan lolosnya senyawa
itu ke dalam sitosol.
TRANSPORT MOLEKUL MELALUI MEMBRAN
Prinsip dasar : pemeliharaan kehidupan sel bergantung pada kesinambungan gerakan
materi ke dalam dan keluar sel. Nutrisi harus masuk, sampah harus keluar, dan ion-ion
harus digerakkan ke dua arah tersebut. Pergerakan menembus membran plasma terjadi
melalui mekanisme transport aktif dan transport pasif.
Transport molekul melewati membrane
1. Pasif = difusi
1. Difusi sederhana melalui lipid bilayer
2. Difusi sederhana melalui Channel protein
3. Difusi terfasilitasi
Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu senyawa non elektrolit agar dapat
berdifusi secara pasif melalui membrane:
1. Konsentrasi senyawa pada satu sisi lebih besar dari sisi lain
2. Membran harus permiabel terhadap substansi tersebut
Senyawa tersebut dapat melewati membrane
Dapat melalui pori
Senyawa berikatan dulu dengan protein carrier atau protein integral membrane.
TRANSPORT AKTIF
Membutuhkan energy
Melibatkan protein integral tertentu (pompa protein)
Ada 2 kelompok yaitu:
1. Berikatan dengan hidrolisa ATP : Na+/K+-ATP ase (pompa Na-K)
Eksositosis
Konstitutif : suatu materi ditransport dalam vesikula sekretori dan dikeluarkan ke tempat
tujuannya dengan bantuan peptide sinyal yang terdapat pada protein yang ditranspor
Regulatif : materi disekresikan dan disimpan dalam suatu vesikula dan baru dikeluarkan
jika ada rangsangan
Endositosis
Pinositosis _perpindahan cairan, senyawa terlarut atau makromolekul tersuspensi dari
luar ke dalam sel
Endositosis melalui perantara reseptor (receptor-mediated endocytosis) _pengikatan
suatu senyawa tertentu pada reseptor yang ada pada membran plasma.
Fagositosis :
partikel besar ( > 0.5m diameter) dari lingkungan_terbentuk fagosom
JARINGAN
I. Pendahuluan. Jaringan adalah kelompok sel yang serupa secara structural (begitupula
dengan produk yang dihasilkan) yang mengalami spesialisasi untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu. Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan pada tubuh manusia:
epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf,. Semua struktur tubuh tersusun dari
beragam jumlah jaringan ini; sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan
keempat jenis jaringan ini.
II. Jenis jaringan.
1.Jaringan penutup.: jaringan yang menutupi bagian external dan internal dari
permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
Jaringan penutup terdiri dari :
a. Epithelium yaitu jaringan penutup yang membatasi bagian external dari permukaan
tubuh atau mucosa rongga yang berhubungan dengan dunia luar tubuh.
b. Mesothelium yaitu jaringan penutup yang melapisi rongga tubuh yang tak
berhubungan dengan dunia luar tubuh.
c. Endothelium yaitu jaringan penutup yang menutupi bagian internal dari permukaan
dalam pembuluh darah.
Modifikasi atau turunan dari jaringan penutup yang berasal dari epithelium antara
lain adalah kulit, mucosa saluran cerna, mucosa saluran nafas, saluran genitourinaria,
bulu, rambut, kuku dan kelenjar eksokrin sedangkan turunan dari jaringan penutup yang
berasal dari endothelium adalah mucosa pembuluh darah, pembuluh limfe dan kelenjar
endokrin
Karakteristik umum jaringan penutup
1. Struktur
a. Pada umumnya, salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan
menghadap ke cairan atau udara.
b. Epithelium tidak memiliki suplai darah. Nutrisinya berasal dari difusi
pembuluh-pembuluh darah pada jaringan ikat, tempatnya terikat
dengan membran dasar yang tidak hidup.
c. Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
d. Sel-sel epitel bereproduksi dengan cepat untuk mengganti sel yang
rusak atau hilang.
2. Fungsi. Jaringan penutup menjalankan berbagai fungsi, antara lain:
1.Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksik.
2.Absorpsi gas atau nutrient, seperti dalam paru-paru atau saluran
pencernaan.
3.Transport cairan, mucus, nutrient, atau zat partikulat lain.
4.Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti hormone, enzim,
cerebellum) dan sel syaraf tepi (medula oblongata dan Medula spinalis)
2 Berdasarkan fungsinya terbagi menjadi syaraf sensorik dan motorik dan syaraf
Otonom.
VI. Jaringan cairan ( lihat fisiologi darah dan cairan tubuh)
Daftar Pustaka
Widjaja NMR. Transport membran. http//: www.fkh .unair.ac.id/materi/materi kuliah
2010/bahan ajar fisiologi veteriner/kelas regular/transport membran 2008.pdf.
Anonym. 2009. Struktur dan fungsi membran sel. http//:www. Sith . itb . ac . id//
strukturdanfungsimembransel-februari09.pdf>
Sherwood. L. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke system. Edisi 2. EGC, Jakarta
Sloane.E. 2004. Anatomi dan fisiologi untuk pemula.EGC, Jakarta.