Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengetahuai analisa gas buang kendaraan bermotor
dengan
dengan bensin yang tidak tepat yang mengakibatkan bensin tidak terbakar
sempurna diruang bakar. Adapun penyebabnya dikarenakan :
Tekanan kompresi lemah
Stelan timing tidak tepat
Kabel busi rusak/resistornya tinggi
Platina atau pickup coil rusak
Ignition coil rusak/tegangan sekundernya lemah
Pemakaian type busi yang tidak tepat (type busi dingin)
Terjadi kesalahan sensor pengapian (CKP, CMP)
Semakin kecil nilai HC maka semakin efisien pula proses pembakaran yang terjadi
di mesin pembakaran.
2. CO atau Carbon Monoksida
Merupakan senyawa gas beracun yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak
sempurna dalam prose kerja motor, CO diukur dalam satuan % volume. Standart
gas limit CO adalah 4,50%. Gas CO ini timbul akibat berkurangnya campuran
udara dalam proses pembakaran pada HC yang tidak sempurna. Emisi CO pada
kendaraan dapat dikurangi dengan mengubah ke CO2 dengan bantuan sedikit
tambahan oksigen dan panas pada mesin. Biasanya gas CO berupa asam hitam yang
dikeluarkan melalui knalpot kendaraan. Hal hal yang bisa menyebabkan
pencampuran adalah :
Filter udara mampet
Spuyer (main jet/slow jet) korosi, longgar
Stelan karburator salah
Choke menutup terus
Injector tidak mengabut dengan baik
Cold start injector kerja terus menerus
Terjadi kesalahan sensor (MAP, Air Flow, IAT, ECT dan O2 sensor). Msing
masing sensor tersebut memberikan signal tegangan yang besar ke ECU,
sehingga ECU meningkatkan debit bensin.
3. NOx
Adalah unsur dari Nitrogen Oksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO 2) tetapi sering
dinyatakan dalam NOx saja. NOx juga merupakan senyawa gas beracun yang
ditimbulkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Senyawa ini dihasilkan
karena tingginya konsentrasi oksigen dan suhu diruang bakar. Nitrogen adalah gas
inert uang amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi, dalam
kondisi sushu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah
ikatannya dan berikatan dengan oksigen. Emisi senyawa NOx ini sangat tidak stabil
dan bila terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan oksigen dan membentuk
NO2, senyawa inilah yang sangat berbahaya karena beracun dan bila terkena air
akan membentuk senyawa nitrat.
4. Pb atau Timah Hitam
Adalah senyawa beracun yang terkandung dalam bahan bakar bensin dengan tujuan
utuk menaikkan angka Oktan Bensin sehingga pada waktu pembakaran dalam
proses kerja motor tidak mudah terjadi Detonasi atau Knocking.
5. CO2 atau Carbon Dioksida
Merupakan senyawa yang tidak beracun hasil pembakaran motor, tetapi efek dari
CO2 ini adalah membawa dampak terhadap efek rumah kaca/ pemanasan global.
Standart gas limit CO2 adalah 0,00%. Konsentrasi CO2 semakin tinggi maka akan
semakin baik, hal ini menunjukkan secara langsung status proses pembakaran
diruang bakar pada proses pembakaran.
6. SO2 atau Belerang
Merupakan senyawa hasil pembakaran motor yang bersifat asam yang dapat
membawa dampak terjadinya hujan asam yang nantinya dapat mengakibatkan
kerusakan dan kematian organisme makhluk hidup, disamping itu juga membawa
dampak cepat terjadinya korosi/karat pada logam, kalau pada kendaraan dapat
mempercepat terjadinya keropos pada knalpot.
7. AFR
Menunjukkan jumlah bagian udara yang terjadi di ruang pembakaran mesin.
Idealnya mesin yang efisien memiliki nilai AFR 14,7. Namun dalam kenyataannya
kita tidak bisa atau sulit mengkondisikan mesin/mentune-up mesin untuk
mendapatkan nilai AFR sebesar 14,7. Oleh karenanya nilai AFR ini berkisar antara
14,5 s/d 15,5. Apabila nilai AFR kurang dari angka itu atau lebih, maka terjadi
pencampuran gemuk (kebanyakan bensin), sebaliknya jika nilai AFR melebihi dari
angka itu terjadi percampuran kurus (kebanyakan udara)
8. Lambda
Merupakan kesimpulan proses pembakaran yang terjadi di mesin, jika lambda 1,
berarti pembakaran bahan bakar dimesin sangat efisien/ideal, dalam artian
komposisi pencampuran udara dan bahan bakar akan benar benar homogen.
Namun biasanya kita sangat sulit untuk mentune-up kendaraan untuk memperoleh
nilai lambda ini mempunyai posisi range nilai 0,95 s/d 1,05. Jika nilai lambda
kurang dari angka itu berarti terjadi percampuran gemuk (kebanyakan bensin),
sedangkan jika nilai lambda melebihi dari angkaitu menandakan campuran kurus
(kebanyakan udara).
Sumber
Keterangan
Buangan
kendaraan
bermotor;
beberapa
proses industri
Sulfur dioksida (S02)
Panas
dan
Standar kesehatan:
10 mg/m3 (9 ppm)
pembangkit listrik
Partikulat Matter
ug/m3
(0.03
ppm)
Buangan
bermotor;
proses industri
Buangan
Nitrogen dioksida (N02)
80
Ozon (03)
Terbentuk di atmosfir
Sumber : Bapedal
Bahan
COd
NO
45,6C
Error
28 ppm
Honda
Beat
31,5C
Error
(2015)
Bakar
Premium
dan
Pertama
x
Honda
Vario
(2013)
60,4C
30,8C
Error
Error
40 ppm
Premium
nilai NO dan Cod, hasil yang didapatkan adalah error, hal ini dikarenakan
adanya kesalahan yang berasal dari sensor atau pendeteksi alat Portable
Combustion Gas Analyzer 4400.
Semakin tinggi temperatur pembakaran maka gas buang yang dihasilkan
semakin besar. Pada motor matic keluaran baru, gas buangnya lebih sedikit
dibandingkan motor matic keluaran lama gas buangnya lebih besar. Besarnya
emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan dipengaruhi oleh bahan bakar
yang digunakan. Perbedaan bahan bakar ini dapat mempengaruhi berapa besar
emisi gas buang suatu kendaraan. Hal ini dikarenakan dari nilai octan suatu
bahan bakar. Nilai octan bahan bakar jenis pertamax sebesar 92 octan,
sedangkan bahan bakar jenis premium sebesar 88 octan.
VII.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Gas buang yang didapatkan adalah Cod, NO dan O2
2. Honda beat 2015
CO
= Error
NO
= 28 ppm
O2
= Error
3. Honda Vario 2013
CO
= Error
NO
= 40 ppm
O2
= Error
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
JOBSHEET.2016.Penuntun
Praktikum
Kimia
Analitik
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(061540421931)
(061540421936)
(061540421937)
(061540421940)
(061540421944)
(061540421947)
(061540421951)
: 2 KI.B
: 03
: TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (DIV)
: Ir. Drs. RUSDIANASARI M.Si