Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sedang berkembang, yaitu sektor modern dan sektor tradisional. Sektor tradisional
tidak hanya sektor pertanian di pesesaan, melainkan juga termasuk sektor informal
di perkotaan (pedagang kaki lima, pengecer, pedagang angkringan). Sektor
informal
mampu
menyerap
kelebihan
tenaga
kerja
yang
ada
selama
yang
relaitif
masih
rendah.
Meskipun
pekerjaan
sebagai
kapasitas yang dioperasikan sehingga akan mengurangi biaya (lebih efisien) yang
diharapkan pendapatan tenaga kerja akan lebih meningkat, karena tambahan
tenaga tersebut profesional dan terpercaya. Oleh karena itu dalam analisa
ketenagakerjaan usaha dagang, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya
curahan kerja.
2.2. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari
pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih
bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan
dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai income.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 23.1), kata income
diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan, penghasilan
(income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan
yang dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Definisi tersebut memberikan pengertian
yang berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas,
income meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan
maupun yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan
penghasil dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap
transaksi yang terjadi.
Pengertian pendapatan dapat juga diartikan dengan istilah bahwa
pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah
10
entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu
periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain
yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung.
Pengertian pendapatan didefinisikan oleh Sofyan Syafri (2002 : 58)
sebagai kenaikan gross di dalam asset dan penurunan gross dalam kewajiban
yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari
laba.
Definisi pendapatan menurut, memberikan penekanan pada konsep
pengaruh terhadap ekuitas pemilik, yaitu pendapatan (revenue) adalah
peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang dan
jasa kepada pembeli.
Adanya penafsiran yang berlainan terhadap pengertian pendapatan bagi
pihak yang berkompeten disebabkan karena latar belakang disiplin yang berbeda
dengan penyusunan konsep pendapatan bagi pihak tertentu. Konsep pendapatan
belum dapat dijelaskan secara universal oleh pemakai akuntansi, karena pemakai
informasi laporan keuangan khususnya laporan laba rugi yang memuat tentang
pendapatan berguna untuk masing masing pemakai laporan yang berbeda beda
tergantung dari sudut mana ia memandang.
Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dari dua sisi yaitu :
a. Konsep pendapatan menurut ilmu ekonomi
b. Konsep pendapatan menurut ilmu akuntansi.
Pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh
seseorang dalam seminggu dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir
11
12
Transaksi modal atau endapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang
ditanamkan oleh pemegang saham
2.
Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa barang dagangan seperti aktiva
tetap, surat-surat berharga, atau penjualan anak atau cabang perusahaan.
3.
13
4.
Revaluasi aktiva.
5.
14
mempengaruhi
pendapatan. Adanya
beberapa
karakteristik
pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres kerja yang salah satunya
adalah terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan. Jam kerja normal
umumnya diartikan hari kerja dengan jam tersisa untuk rekreasi dan istirahat.
Istirahat adalah kegiatan malam hari, sedangkan bekerja adalah aktivitas siang
hari. Hal ini berkaitan dengan mereka yang bekerja dengan jadwal yang tidak
biasa, baik pada shift kerja atau dengan jam yang diperpanjang hingga melampaui
siang, bekerja pada malam hari, serta bekerja disaat pola tidur.
Jam kerja adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pekerjaan.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa lamanya jam kerja berlebih dapat
meningkatkan human error atau kesalahan kerja karena kelelahan yang meningkat
dan jam tidur yang berkurang. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Maurits
15
dan Widodo (2008:109) yang menyatakan bahwa tambahan durasi pada suatu shift
kerja, akan meningkatkan tingkat kesalahan. Lima kali tambahan durasi shift per
bulan akan meningkatkan kelelahan 300% dan berakibat fatal.
Karyawan biasanya mempunyai kemampuan normal menyelesaikan
tugas kantor / perusahaan yang dibebankan kepadanya, kemampuan berkaitan
dengan keahlian, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Dalam kondisi tertentu ,
pihak atasan seringkali memberikan tugas dengan waktu yang terbatas . Akibatnya
karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai yang
ditetapkan atasan.
Waktu kerja merupakan bagian dari empat faktor organisasi yang
merupakan sumber potensial dari stres para karyawan di tempat kerja dapat
dinyatakan dalam beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang
mengandung stres kerja yang salah satunya adalah terbatasnya waktu dalam
mengerjakan pekerjaan. Karyawan biasanya mempunyai kemampuan normal
menyelesaikan tugas kantor / perusahaan yang dibebankan kepadanya,
kemampuan berkaitan dengan keahlian, pengalaman, dan waktu yang dimiliki.
Dalam kondisi tertentu , pihak atasan seringkali memberikan tugas dengan waktu
yang terbatas . Akibatnya karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas
tepat waktu sesuai yang ditetapkan atasan dan pada akhirnya pekerjaan pun tidak
bisa diselesaikan dengan baik
Menurut Yager (2004:132) karyawan dapat menjadi pecandu kerja, yaitu
orang yang selalu ingin sempurna dan berenergi tinggi. Karyawan yang memiliki
kemampuan mengendalikan tingkat stress, akan tetapi mereka membebani.
16
Karyawan lain dengan tuntutan-tuntutan yang tidak dapat dicapai. Seperti halnya
kecanduan alkohol, kecanduan kerja juga sulit untuk disembuhkan. Fathoni
(2006:176) mengatakan bahwa jam kerja sebagai faktor penyebab stres kerja
dengan mengatakan bahwa terdapat enam faktor penyebab stres kerja karyawan
antara lain beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan
yang kurang adil dan tidak wajar, waktu dan peralatan yang kurang, konflik antara
pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah,
masalah-masalah kerluarga. Jam kerja merupakan bagian paling umum yang harus
ada pada sebuah perusahaan. Jam kerja karyawan umumnya ditentukan oleh
pemimpin perusahaan berdasarkan kebutuhan perusahaan , peraturan pemerintah,
kemampuan karyawan bersangkutan. Kerja adalah perbuatan melakukan sesuatu
sedangkan mengenai waktu ada beberapa pengertian antara lain :
1. Sekalian rentetan saat yang telah lampau, sekarang dan yang akan datang.
2. Lama rentetan saat yang tertentu ; ukuran lama rentetan saat
3. Saat yang tertentu (untuk melakukan sesuatu); saat yang tentu untuk
sembahyang
4. Saat ; ketika
5. Tempo ; kesempatan ; peluang
6. Hari (keadaan hari)
Menurut Darmawan (2006:525) , timework (upah menurut waktu) adalah
suatu sistem penentuan upah yang dibayar menurut lamanya / jangka waktu yang
terpakai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya per hari, per jam, per
minggu, per bulan, dan lain lain. Menurut Ghani (2003:61) terdapat aturan tentang
17
batasan waktu kerja maksimal, dan pemberian waktu istirahat , serta kompensasi
pelampauan dari ketentuan tersebut. Tertuang dalam Kepres No.3 tahun 1983
yang isinya antara lain sebagai berikut.
1. Jam kerja 7 jam/hari dan 40 jam/minggu.
2. Jika bekerja 4 jam berturut-turut harus diberikan istirahat sedikitnya setengah
jam.
3. Waktu istirahat mingguan 2 hari (untuk 5 hari kerja) dan 1 hari (untuk 6 hari
kerja).
4. Waktu istirahat tahunan adalah hari libur resmi , diberikan kepada pekerja
untuk merayakannya. Penetapan waktunya ditentukan oleh pemerintah.
Widodo (2006:574) mengatakan bahwa base time (waktu dasar) adalah
banyaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa
memperhitungkan waktu yang dipergunakan untuk misalnya istirahat menunggu
bahan mentah datang dan sebagainya.
Yager (2004:19) untuk memperkirakan bagaimana orang salah mengatur
waktu mereka terdapat beberapa alasan antara lain : mengerjakan terlalu banyak
hal sekaligus, ketidakmampuan untuk berkata tidak.
2.3.2
Insentif
18
bekerja untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Salah satu balas jasa yang
biasanya diberikan perusahaan adalah insentif.
Ada beberapa pengertian insentif yang dikemukakan antara lain:
1. Insentif adalah setiap sistem kompensasi di mana jumlah yang diberikan
tergantung dari hasil yang dicapai yang berarti menawarkan suatu insentif
kepada pekerja untuk mencapai hasil yang lebih baik.
2. Pengupahan insentif dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji yang
berbeda. Jadi dua orang karyawan yang mempunyai jabatan yang sama
bisa menerima upah yang berbeda dikarenakan prestasi kerja yang
berbeda.
3. Insentif adalah sebagai sarana motivasi dapat diberikan batasan
perangsang ataupun pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada
pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk
berprestasi
bagi organisasi.
4. Insentif adalah penghargaan atas dasar prestasi kerja yang tinggi yang
merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap prestasi kerja
karyawan dan konstitusi pada organisasi.
5. Insentif adalah kompensasi yang mengkaitkan gaji dengan produktivitas.
Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang berdasarkan
kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah
ditentukan.
6. Insentif adalah tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi
yang membedakan dengan yang lain, yang dimaksudkan untuk dapat
19
20
21
Jam Kerja
(x1)
Pendapatan
(y)
Insentif
(x2)
Gambar 2.1.
Hipotesis
22