You are on page 1of 18

Bab 1

Pendahuluan
I.

Latar Belakang

Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari


transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan
keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting
dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu
periode. Di dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan
keuangan yang mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun
yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi diantaranya
mulai dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus),
posting buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan
keuangan (laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal
penutup,
neraca
saldo
setelah
pentupan,
dan
jurnal
balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar,
aktiva tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah
aktiva tetap, yaitu berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari satu
periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap
berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui
serta memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap berwujud
maupun tidak berwujud. Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan
apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap sebuah perusahaan.

A. DEFINISI AKTIVA
Menurut S munawir (2002:30) aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang
diniliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang hargan perolehannya atau nilai wajarnya
harus diukur secara objektif.
Menurut Thompson learning yang diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001 : 131) aktiva
adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh
entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004 : 16.2 ) Aktiva adalah aktiva berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Menurut Djarwanto PS. (2001:15) pengertian aktiva adalah sebagai berikut: Aktiva
merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan, bentuk- bentuknya dapat berupa harta
kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Mamduh M.Hanafi (2003:24) pengertian aktiva adalah: Aktiva adalah sumber
daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat
ekonomi dimasa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan.
Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa aktiva adalah
bentuk dari penanaman modal perusahaan, bentuk-bentuknya dapat berupa harta kekayaan, dan
diharapkan mampu memberikan keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung
dimasa yang akan datang. Aktiva adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan mata uang
dan digunakan dalam operasi perusahaan.

B. Jenis Jenis Aktiva atau Asset


Ada banyak pendapat mengenai jenis jenis aktiva atau asset. Jenis Jenis Aktiva atau Asset,
diantaranya :
1. Menurut Haryono Yusup (2003:23) aktiva dibagi menjadi dua yaitu:
a. Aktiva lancar
b. Aktiva tetap
2. Menurut Zaki Baridwan (2004:20) aktiva dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Aktiva lancar
b. Aktiva tetap
c. Aktiva lain-lain
Kesimpulan dari jenis aktiva tersebut diatas adalah:

Aktiva lancar adalah mencakup uang kas,aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang
diharapkan dapat direalisir atau dicairkan menjadi uang kas atau dijual selama jangka
waktu yang normal.
2

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

Aktiva lain-lain adalah aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompokkelompok lain seperti misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak,
bangunan dalam pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat
perusahaan dan lain-lain.

Ada juga yang mengelompokkan Jenis Jenis Aktiva atau Asset sebagai berikut :
1. Aktiva Lancar atau Aset lancar
Beberapa pengertian Aktiva atau Asset lancar, diantaranya

Aset lancar (Inggris: current asset) dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat
digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun.

Aktiva Lancar menurut Alimsyah dan Padji (2006;284), Aktiva lancar adalah harta
perusahaan yang dapat ditukar dengan uang tunai dalam waktu relative singkat, biasanya
ukuran waktunya yang dipakai ialah siklus usaha atau tahu buku, yang termasuk aktiva
lancar ialah uang kas, rekening giro bank, investasi jangka pendek, piutang usaha,
persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, wesel, dll..

Aktiva Lancar menurut S. Munawir (2004;14), Aktiva lancar adalah uang kas atau
aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang
tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).

Dari pengertian aktiva lancar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aktiva lancar adalah aktiva
yang dapat dijadikan uang dalam waktu yang singkat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun
yang terdiri dari kas, rekening giro, piutang usaha,persediaan, wesel dan lain sebagainya.
Kriteria Aset lancar menurut PSAK 1
Berdasarkan PSAK yang kita anut, Aset Lancar memiliki kriteria kriteria sebagai berikut:
1. Entitas usaha mengharapkan untuk menggunakan atau mengeluarkan (menjual) aktiva
dalam kurun siklus normal kurang dari satu tahun buku. Contoh piutang usaha yang jatuh
tempo pembayarannya kurang dari satu tahun buku. atau contoh yang lain lagi adalah
meja kursi, adalah aset lancar bagi perusahaan mebel, karena merupakan persediaan yang
akan dijual tetapi jika dimiliki bukan perusahaan mebel misal perusahaan manufaktur
meja kursi akan dicatat sebagai aset tetap (peralatan) karena perusahaan tersebut tidak
memiliki tujuan untuk menjual meja kursi, hanya digunakan sebagai peraltan untuk
mendukung operasi perusahaan.

2. Entitas usaha mempunyai aktiva yang ditujukan untuk diperdagangkan.


3. Entitas usaha akan merealisasikan aktiva dalam rentang waktu periode satu tahun buku
(12 bulan) setelah laporan. misalnya piutang karyawan dimana perusahaan akan
menerima pembayarannya dalam tempo satu tahun buku setelah periode pelaporan.
4. Kas (cash) atau setara kas kecuali yang dibatasi sehingga tidak bisa digunakan membayar
kewajiban paling tidak satu tahun buku. setara kas ialah investasi oleh entitas yang
bersifat jangka pendek dan likuid, untuk dijadikan uang kas sangat mudah dan cepat
dengan nominal yang bisa ditentukan dan resiko perubahan nilainya sangat tidak
signifikan.

Aktiva Lancar
Pengelompokkan Aktiva Lancar atau Asset Lancar
I. Menurut Abdulah Shahab (2001:52) yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar adalah:
1. Kas
2. Surat berharga
3. Wesel tagih
4. Piutang dagang
5. Persediaan barang
6. Beban dibayar dimuka
II. Menurut S. Munawir (2004;14) yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar adalah
sebagai berikut:
1.Kas
2.Investasi
3.Piutang wesel
4.Piutang dagang
5.persediaan
6.piutang penghasilan
7.persekot
4

berikut contoh contoh yang termasuk dalam aktiva lancar adalah :

Kas dan Setara Kas

Kas ini bisa dibilang aktiva lancar yang paling lancar, Kas atau setara kas ini simpel sebenarnya,
sesuatu apapun yang bisa ditabungkan di Bank serta bisa dengan mudah ditarik/diambil setiap
saat (sewaktu waktu) dalam bentuk kas itu dianggap Cash/kas. contohnya: uang, check (belum
ditarik/diuangkan) juga uang kas yang ada disimpan di bank. tetapi, sertifikat depisito tidak
termasuk dalam kas karena adanya pembatasan waktu dalam penarikan. agar sebuah account bisa
disebut aset lancar, kas wajib ada/tersedia untuk segera digunakan
kas yang disimpan yang bertujuan untuk tidak digunakan dalam periode atau dibatasi
penggunaannya dalam siklus normal operasi perushaan tidak disebut aset lancar, yang
diklasifiksikan "setara kas" ialah investasi jangka pendek perusahaan yang sifatnya likuid, siap
dikonversikan dalam bentuk kas dengan nilai yang bisa diukur pasti, juga mendekati jatuh tempo
(umumnya tempo pencairan paling lama 3 bulan),perubahan suku bunga tidak mengubah
nilainya secara signifikan contohnya reksadana pasar uang.
Dalam Pengertian Akuntansi, kas adalah sebutan untuk account yang sifatnya paling likuid
(lancar).

Investasi Jangka Pendek yang Diperdagangkan

Investasi yang ditujukan dijual kembali dalam jangka waktu yang pendek untuk mendapatkan
gain atau keuntungan. investasi ini juga merupakan aset lancar, contohnya efek sekuritas, aset
deriative yang dibeli dengan maksud untuk dijual kembali.

Piutang Dagang | Accounts Receivable

Aktiva lancar berikutnya adalah piutang. Piutang adalah tagihan kepada seseorang atau badan
usaha yang muncul karena operasi normal entitas usaha. contoh piutang adalah piutang pada
perusahaan rekanan (afiliasi) piutang pada pelanggan dll. apabila nanti ada penurunan nilai
piutang karena return penjualan, piutang yang tidak bisa ditagih maupun diskon, harus
dicantumkan dan dijelaskan dengan rinci didalam penjelasan laporan keuangan perusahaan.

Persediaan | Inventory

Persediaan merupakan aktiva yang tersimpan, baik untuk dijual (misal persediaan barang
dagang) maupun untuk digunakan oleh entitas itu sendiri (misal bahan baku) dalam rentang
waktu operasi normal entitas usaha. penentuan nilai persediaan perusahaan ini bisa menggunakan
metode FIFA dan metode weighted average cost (rata rata tertimbang) dan dicantumkan dalam
penjelasan laporan keuangan perusahaan. .

Beban Dibayar Dimuka | Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka juga merupakan aktiva lancar, beban dibayar dimuka merupakan aset
yang diperoleh karena adanya pembayaran yang manfaat dan pemakaian ekonominya tidak habis
dipakai dalam satu periode, contohnya sewa gedung yang dibayar dahulu dimuka, pembayaran
asuransi dimuka.

Contoh aktiva lancar atau asset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek,
persediaan, dan beban dibayar di muka.
Kesimpulan dari kelompok aktiva lancar diatas adalah:
1. Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Uang
tunai yang dimiliki perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya (misalnya uang
kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva tetap
atau tujuan-tujuan lain) tidak dapat dimasukkan dalam pos kas.
2. Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable securities). Yaitu investasi
yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas
yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
3. Piutang wesel, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatan dalam suatu
wesel atau perjanjian yang diatur dalam suatu undang-undang.
4. Piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau langganan)
sebagai akibat adanya penjualan barang secara kredit.
5. Persediaan, adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal
neraca masih digudang atau belum terjual
2. Aktiva atau Asset Investasi Jangka Panjang
Beberapa pengertian Aktiva Investasi Jangka Panjang, diantaranya

Aktiva Investasi adalah bentuk penyertaan jangka panjang di luar kegiatan


usaha pokok perusahaan.

Contoh : Surat-surat berharga, Saham, Obligasi, dll.


3. Aktiva Tetap atau Asset tetap
Pengertian aktiva tetap menurut beberapa ahli, diantaranya:

Pengertian aktiva tetap menurut PSAK 16 (2004 : 16. 1) menyatakan bahwa ; Aktiva
tetap adalah aktiva tetap yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
6

dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebihdari satu tahun.

Menurut IAI melalui PSAK No.16 (2004:16.2) mengemukakan pengertian aktiva tetap
sebagai berikut: aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun.

Menurut Jerry J. Weygandt (2007:566) yang di alih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto,
Wasilah, dan Rangga Handika, mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut:
Aset tetap (plant assets ) adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki
bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke
konsumen.

Menurut Warren, Reeve & Fess (2006:504) yang di alih bahasakan oleh Aria farahmita,
Amanugrahani dan Taufik hendrawan, mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai
berikut: aktiva tetap (fixed assets ) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang
relative permanen.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktiva tetap adalah aktiva
berwujud yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak
dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Sedangkan pengertian aktiva tetap secara umum dalam akuntansi adalah aset berwujud yang
memiliki umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aset tidak lancar
ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.
Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin,
kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, kom puter, dan lain-lain. Aset tetap biasanya
memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan
subyek dari depresiasi atau penyusutan.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah :
1. Bersifat realatif permanent, artinya aktiva itu dapat digunakan untuk satu periode yang
panjang atau lebih dari satu periode akuntansi.
2. Dipergunakan dalam operasi normal perusahaan, aktiva tetap haruslah terdiri dari aktiva
yang digunakan dalam operasi perusahaan.
3. Tidak dimaksud untuk dijual kembali, aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dengan
maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasi normal perusahaan tidak dimaksud
untuk diperjual-belikan.
4. Memiliki suatu wujud fisik dan nyata.
5. Merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan.
7

6. Memberi manfaat dimasa yang akan datang.

Jenis Aktiva Tetap


Aktiva tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu aktiva berwujud apabila mempunyai wujud fisik
yang nyata dan dapat dilihat, seperti tanah, bangunan, mesin, peralatanpabrik, kekayaan alam
dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva tetap yang tidak nampak
fisiknya merupakan hak yang istimewa yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan,
seperti : hak patent, hak cipta, merek dagang, dan lain-lain. Nilai dari dari suatu aktiva tetap yang
dimiliki oleh suatu perusahaan terkandung dalam wujud fisik yang dimiliki aktiva tersebut, untuk
itu perlu adanya pengelompokan aktiva.
Pengelompokan aktiva tetap berwujud terbagi dalam tiga golongan (Badridwan, 1997:271)
1. Aktiva tetap yang berumur atau masa penggunaannya tidak terbatas, aktiva seperti ini
tidak dilakukan penyusutan atau harga perolehannya, karena manfaatnya tidak akan
berkurang dalam menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas, seperti
tanah untuk bangunan perusahaan.
2. Aktiva yang umur atau masa penggunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva
sejenis bila masa kegunaannya telah berakhir. Contoh aktiva ini antara lain bangunan,
mesin, alatpabrik, kendaraan, dan lain-lain.
3. Ativa tetap yang umur atau masa penggunaannya terbatas dan tidak dapat diganti dengan
aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis, misalnya sumber lain seperti
pertambangan. Maka harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada
periode dimana sumber itu memberikan hasil.
Adapun Aktiva tetap diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu (Susanto, 1995:220):
1. Aktiva tetap yang dicantumkan atas harga perolehannya tanpa adanya penyusutan
(depreciation) atau deplesi (depleted). Misalnya tanah, dimana gedung atau kantor
didirikan.
2. Aktiva tetap yang disusutkan, misalnya gedung, gudang, mesin-mesin, peralatan pabrik
atau kantor dan lain-lain.
3. Aktiva tetap yang diplesi, misalnya tanah atau barang tambang lainnya.
Sofyan Syafri Harahap membagi jenis aktiva tetap dari berbagai sudut yaitu (2002:22-24):
a. Sudut Subtansi, aktiva tetap dapat dibagi :

Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan.

Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill-patents, copyright,
hak cipta franchise dan lain-lain.
8

b. Sudut disusutkan atau tidak ;

Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti bangunan, peralatan,
mesin, inventaris, jalan dan lain-lain.

Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti tanah.

c. Aktiva tetap berdasarkan jenis, dapat dibagi sebagai berikut :

Lahan adalah sebidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun
yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan
diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri. Khusus bangunan yang
dianggap sebagai bagian dari lahan tersebut atau yang dapat meningkatkan nilai gunanya
seperti roil, jalan dan lain-lain maka dapat digabungkan dalam nilai lahan.

Gedung adalah bangunan yang terdiri atas bumi ini baik diatas lahan/air. Pencatatannya
harus dipisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu.

Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadibagian dari mesin yang menjadi bagian
dari mesin yang bersangkutan.

Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truck, grader, traktor, forklift, mobil,
kendaraan roda dua dan lain-lain.

Perabot. Dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot pabrik yang merupakan isi dari
suatu bangunan.

Inventaris/peralatan. Peralatan yang sianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan


dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris gudang dan lainlain

Prasarana. Merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus seperti,


jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.

Menurut S. Munawir (2007:17) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut:


1. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai
lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya
2. Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik
3. Mesin
9

4. Inventaris
5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
4. Aktiva atau Asset Tidak Berwujud
Aktiva atau Asset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki
perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Aktiva atau Asset Tidak Berwujud (Inggris: intangible asset) adalah jenis aset yang tidak
memiliki wujud fisik. Jenis utama aset tidak berwujud adalah hak cipta, paten, merek dagang,
rahasia dagang, dan goodwill. Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset tida k
lancar) dan dapat diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40
tahun.
Jenis Jenis Aktiva Tidak Berwujud:
1. Patent/oktoroi 18 th
2. Hak cipta 28 th
3. Merek dagang 20 th
4. Franchise
5. Goodwill
6. Biaya penelitian & Pengembangan
7. Biaya pendirian perusahaan
8. Leasehold
9. Beban yang ditangguhkan
Aktiva Tak Berwujud merupakan aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak
memiliki wujud fisik secara yata serta dimiliki guna menghasilkan maupun
menyerahkan barang dan jasa, disewakan ataupun hanya bertujuan administrasi.

10

aktiva tidak berwujud


Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila:

Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang


akan datang dari aset tersebut

Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal

Aktiva tak berwujud diakui sebesar harga perolehan. kemudian pada periode
selanjutnya dilaporkan sebesar nilai tercatatnya. dalam menentukan besaran harga
perolehan tergantung oleh bagaimana cara perolehan aktiva tak berwujudnya.
apabila diperoleh dengan membeli atau transaksi yang menggunakan kas atau
setara kas lainnya maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar uang
yang dikeluarkan/akan dibayarkan. jika diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva
yang lain, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar harga kekinian
dari aktiva yang ditukar.
Contoh Aktiva Tak Berwujud
[1] Hak Sewa (Lease Hold)
Hak sewa diperoleh dari tansaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan
dalam tempo kurun waktu tertentu. misalnya sewa gedung, sewa kendaraan, sewa
mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:

Memberikan kontribusi bagi entitas bisnis dimasa mendatang

Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.


11

Contoh Hak Sewa


1. PT Tiban Jaya Rotan menyewa gedung untuk showroom-nya Rp 100.000.000
selama 10 tahun
2. PT Tiban Jaya Rotan menyewa mobil Rp 250.000 per hari untuk kliennya yang
berkunjung.
Pencatatan :
Sewa
Gedung

100.000.0
00
100.000.0
00

kas
Biaya Sewa

200.000

Kas

200.000

Kedua transaksi "sewa" tersebut diperlakukan berbeda


1. Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud, berupa
hak sewa bangunan karena nilainya yang material dan manfaatnya lebih dari
satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan
2. Dalam transaksi sewa mobil, biaya yang dikelaurkan dicatat sebagai biaya,
karena nilai nominalnya tidak terlalu material dan manfaatnya hanya satu
hari atau kurang dari satu tahun buku.
[2] Hak Patent
Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut
akan mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa
diperpanjang) contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau
rekayasa.
[3] Trade Mark (Merek Dagang)
Merupakan hak yang didapat dari suatu merk komersil terntentu. contoh logo,
tulisan, symbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.
[4] Organization Cost
Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum berusahaan beraktifitas
operasi. misal biaya notaris, biaya seperti ini dicatat sebagai perolehan aset tak
berwujud karena manfaatnya yang diperoleh entitas saat itu dan dimasa
mendatang selama entitas masih beroperasi.
[5] Copyright (Hak Pengadaan)
12

Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, ntah itu puisi, novel, karya
ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film. Hak Pengadaan (copyright) bisa
meliputi hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut
[6] Perijinan (Licences)
Hak yang didapat dari pemerintahan utuk bisa melakukan aktifitas yang terkait
dengan bidang usaha perusahaan. Licences ini ada masa waktunya, apabila telah
habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya ijin seperti ini mempunyai
jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.
[7] Franchise
Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu,
memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun
pengelolaannya. yang semuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan
franchise/waralaba
[8] Goodwill
Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas,
diakui apabila terjadi transaksi pada perushaan yang dinilai lebih oleh entitas lain.
transaksi bisa berupa merger atau akuisisi maupun penjualan perusahaan.
contohnya keistimewaan perusahaan karena mempunyai reputasi yang sangat
bagus, mempuyai produk yang tak dimiliki oleh para pesain maupun letak
perusahaan yang strategis.

Perlakuan Akuntansi Aset Tak Berwujud


Dalam Akuntansi intangible Asset, sebenarnya hampir sama permasalahannya
dengan aktiva berwujud
1. Perolehan Aset Tak Berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta
ditambah semua biaya yang menyertai untuk mendapatkan aset/haknya
(sama seperti tangibel asset)
2. Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aset tak berwujud
(expenditure) biaya biaya tersebut dikapitalisasi ataupun dibebankan ke
periode berjalan, sama seperti tangible asset
3. Amortisasi Aset Tak Berwujud, seperti halnya penyusutan pada aktiva tetap,
dialokasikan harga perolehannya menjadi biaya (beban usaha). pencatatan
maupun penghitungan amortisasi sama caranya dengan penghitungan dan
pencatatan penyusutan aktiva tetap.

13

Kecuali trade mark (merk dagang) yang dikelompokan kedalam HPP,


mayoritas Amortisasi merupakan biaya usaha

Metode garis lurus mungkin lebih baik diaplikasikan dalam Amortisasi, karena
aset tak berwujud pada dasarnya tak berhubungan dengan produk/output
yang dihasilkan entitas bisnis.

Pelaporan Aktiva Tak Berwujud (Disclosure)


Yang dilaporkan Aktiva Tak Berwujud hanya net value-nya (nilai bersih) setelah
dikurangi oleh akmmulasi amortisasi. akumulasi amortisasi ini tidak disajikan dalam
neraca

Khusus mengenai Perlakuan Goodwill, lebih jauh dan lebih detail lagi, saya akan
posting di lain waktu. Semoga artikel mengenai Pengertian Aset Tak Berwujud ini
memberikan manfaat.

5. Aktiva atau Asset LainAktiva atau Aset lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat
dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak
berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan
lain-lain.

PSAK 16 Aktiva Tetap Dan Aktiva Lain-Lain (Fixed Assets and


Other Assets)
Pengakuan Aktiva tetap
59 Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva
tetap bila:
(a) besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang yang
berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan
(b) biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal.
Pengakuan Awal Aktiva tetap

14

60 Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan
dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan.
61 Harga perolehan dari masing-masing aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masingmasing aktiva yang bersangkutan.
62 Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu
aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai
wajar aktiva yang dilepas atau yang diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan
nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas
yang ditransfer.
63 Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga
pasar yang layak dengan mengkreditkan akun Modal yang Berasal dari Sumbangan.
Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditures)
64 Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat
atau yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian di masa yang akan datang dalam
bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.
Pengakuan Berikutnya (Subsequent Measurement) terhadap Pengakuan Awal
65 Aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut dikurangi akumulasi
penyusutan.
66 Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena
Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga
pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan
pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari
konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh daripada penyimpangan
tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai
buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian
Kembali Aktiva Tetap .
Penyusutan
67 Jumlah dapat disusutkan (depreciable) suatu aktiva tetap harus dialokasikan secara sistematis
sepanjang masa manfaatnya. Metode penyusutan harus mencerminkan pola pemanfaatan
ekonomi aktiva (the pattern in which the assets economic benefits are consumed by the
15

enterprise) oleh perusa-haan. Penyusutan untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk
periode yang bersangkutan, kecuali termasuk sebagai jumlah tercatat aktiva lain.
68 Masa manfaat suatu aktiva tetap harus ditelaah ulang secara periodik dan, jika harapan
berbeda secara signifikan dengan estimasi sebelumnya, beban penyusutan untuk periode
sekarang dan masa yang akan datang harus disesuaikan.
69 Metode penyusutan yang digunakan untuk aktiva tetap ditelaah ulang secara periodik dan jika
terdapat suatu perubahan signifikan dalam pola pemanfaatan ekonomi yang diharapkan dari
aktiva tersebut, metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut.
Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan sebagai suatu perubahan kebijakan akuntansi
dan dilaporkan sesuai dengan PSAK No.25 dan beban penyusutan untuk periode sekarang dan
masa yang akan datang harus disesuaikan.
70 Apabila manfaat keekonomian suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya maka
aktiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat
keekonomian yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai
kerugian.
Penghentian dan Pelepasan
71 Suatu aktiva tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aktiva secara permanen
ditarik dari penggunaannya dan tidak ada manfaat keekonomian masa yang akan datang
diharapkan dari pelepasannya.
72 Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghen-tian atau pelepasan suatu aktiva tetap
diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
Pengungkapan
73 Laporan keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis aktiva tetap:
(a) dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto. Jika lebih dari satu
dasar yang digunakan, jumlah tercatat bruto untuk dasar dalam setiap kategori harus
diungkapkan;
(b) metode penyusutan yang digunakan;
(c) masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
(e) suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode memperlihatkan:

16

(i) penambahan;
(ii) pelepasan;
(iii) akuisisi melalui penggabungan usaha;
(iv) revaluasi yang dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah;
(v) penurunan nilai tercatat sesuai dengan paragraf 66;
(vi) penyusutan;
(vii) perbedaan pertukaran neto yang timbul pada penjabaran laporan keuangan suatu entitas
asing; dan
(viii) setiap pengklasifikasian kembali.
74 Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
(a) eksistensi dan batasan atas hak milik, dan aktiva tetap yang dijaminkan untuk hutang;
(b) kebijakan akuntansi untuk biaya perbaikan yang berkaitan dengan aktiva tetap; dan
(c) jumlah pengeluaran pada akun aktiva tetap dalam konstruksi; dan
(d) jumlah komitmen untuk akuisisi aktiva tetap.
75 Jika aktiva tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali hal berikut harus diungkapkan:
(a) dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva;
(b) tanggal efektif penilaian kembali;
(c) nama penilai independen, bila ada;
(d) hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti;
(e) jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap;
(f) surplus penilaian kembali aktiva tetap.
Aktiva lain-lain
76 Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat
digolongkan dalam aktiva lancar, investasi/penyertaan maupun aktiva tak berwujud, seperti:
aktiva tetap yang tidak digunakan, piutang kepada pemegang saham, beban yang ditangguhkan
dan aktiva lancar lainnya disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain.

Sumber :
https://slidepajak.wordpress.com/2010/04/07/psak-16-aktiva-tetap-dan-aktiva-lain-lain-fixedassets-and-other-assets/
http://ekonomismanegeri3purworejo.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-aktiva-dan-jenisjenisnya.html
17

http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/10/aktiva-atau-aset-lancar-current-assets.html
http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/10/aset-tetap-atau-aktiva-tetap-tak.html
http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-aset-tetap-atau-aktiva-tetap.html
http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-aktiva.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/aktiva-tetap.html

18

You might also like