Professional Documents
Culture Documents
Tinjauan Ekonomi
&
Keuangan Daerah
Provinsi Riau
Peta Riau
Daftar Isi
Peta Riau..................................................................................... 2
Daftar Isi...................................................................................... 3
Kata Pengantar............................................................................ 4
Selayang Pandang...................................................................... 5
Geografis dan Demografis.......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik............................................................ 7
Kondisi Perekonomian............................................................... 17
Kesejahteraan Masyarakat........................................................ 25
Potensi Ekonomi........................................................................ 30
Gambaran Umum Keuangan Daerah ....................................... 39
Kondisi Keuangan Daerah......................................................... 52
Ucapan Terima Kasih................................................................. 58
Sumber Data............................................................................. 59
Daft a r Isi
Kata Pengantar
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbedabeda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi
fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan
potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan
akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan
yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi
dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting
untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Riau ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh
bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Riau. Kami berharap bahwa buku ini bisa
dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait
dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta,
Desember
2012
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Selayang Pandang
Riau terletak di bagian tengah Pulau Sumatera. Secara etimologi kata Riau berasal dari bahasa Portugis, Rio yang berarti sungai,
yaitu dimulai pada tahun 1514 pada saat ekspedisi militer Portugis menjelajahi sungai Siak. Pada awal kemerdekaan Indonesia,
wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura dan Residentie Riouw dilebur dan tergabung dalam Prov. Sumatera yang berpusat di
Bukittinggi. Kemudian Prov. Sumatera dimekarkan menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera
Selatan. Dominannya etnis Minangkabau dalam pemerintahan Sumatera Tengah, menuntut masyarakat Riau untuk membentuk
provinsi tersendiri. Untuk itulah pada tahun 1957, berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, Prov. Sumatera Tengah
dimekarkan menjadi tiga provinsi yaitu Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002, Prov.
Riau kembali dimekarkan menjadi dua provinsi, yaitu Riau dan Kepulauan Riau.
Penduduk Prov. Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Mereka terdiri dari Jawa, Minangkabau, Batak, Banjar, Tionghoa,
Bugis, dan yang paling dominan adalah suku Melayu. Bahasa pengantar sehari-hari pada umumnya menggunakan bahasa Melayu
dan bahasa Indonesia. Bahasa Melayu umumnya digunakan di daerah-daerah pesisir seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Pelalawan,
Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan di sekitar pulau-pulau. Bahasa Minang secara luas juga digunakan oleh penduduk di provinsi
ini, terutama oleh para oleh penduduk asli di daerah Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu yang berbudaya serumpun Minang
serta para pendatang asal Sumatera Barat.
Se l ayang Pa nda ng
Daerah
Luas (Ha)
362.961
767.627
662.305
1.379.414
Kab. Pelalawan
303.021
1.240.414
Kab. Siak
377.232
823.357
Kab. Kampar
686.030
1.092.820
475.011
722.978
Kab. Bengkalis
498.384
843.720
552.433
896.143
176.371
360.703
903.902
63.301
12 Kota Dumai
254.337
203.900
5.543.031
8.915.016
Provinsi Riau
Jumlah
Penduduk
291.044
520.216
5.
Pe l ayanan P ublik
No.
Kab/Kota
Guru
Murid
236
3.461
39.612
11,45
167,85
284
3.618
55.644
15,38
195,93
336
83.666
249,01
Kab. Pelalawan
207
42.132
203,54
Kab. Siak
195
3.087
56.851
18,42
291,54
Kab. Kampar
460
6.445
94.390
14,65
205,20
335
3.786
67.822
17,91
202,45
Kab. Bengkalis
327
2.520
70.211
27,86
214,71
336
4.390
82.642
18,83
245,96
10
11
241
4.675
102.833
22,00
426,69
12
Kota Dumai
265
1.894
30.599
16,16
115,47
3.222
33.876
726.402
13,55
Provinsi Riau
Sekolah
209,86
No.
Kab/Kota
Sekolah
Rasio Murid /
Sekolah
Murid
70
12.374
176,77
59
16.256
275,53
98
17.255
176,07
4 Kab. Pelalawan
55
5 Kab. Siak
74
16.903
228,42
229,85
6 Kab. Kampar
100
22.985
82
8 Kab. Bengkalis
92
18.002
195,67
98
23.054
235,24
87
37.118
426,64
12 Kota Dumai
54
10.428
193,11
Provinsi Riau
869
174.375
178,11
Pe l ayanan P ublik
No
Daerah
97,81
97,82
97,76
98,16
98,79
99,06
4 Kab. Pelalawan
98,44
98,46
5 Kab. Siak
98,49
98,56
6 Kab. Kampar
98,44
98,48
97,98
98,28
8 Kab. Bengkalis
97,79
98,09
97,80
97,99
89,73
90,18
99,80
99,87
12 Kota Dumai
99,30
99,31
Provinsi Riau
10
2010
97,68
97,86
Tahun 2009-2010
No.
Kabupaten / Kota
1 Kab. Bengkalis
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
115,04
Angka Partisipasi
Murni (APM)
93,84
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
se-Prov. Riau Tahun 2009/2010
No.
Kabupaten / Kota
1 Kab. Bengkalis
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)
106,67
82,05
103,64
84,54
102,06
79,36
115,06
93,86
104,28
77,21
4 Kab. Kampar
113,83
92,85
4 Kab. Kampar
102,27
78,90
103,21
84,19
102,59
77,75
6 Kab. Pelalawan
121,16
98,83
6 Kab. Pelalawan
105,07
79,41
118,44
96,62
104,80
79,91
121,96
99,48
95,07
72,79
9 Kab. Siak
114,96
93,78
9 Kab. Siak
96,08
73,20
10 Kota Dumai
114,76
93,61
10 Kota Dumai
118,15
90,62
11 Kota Pekanbaru
116,35
94,91
11 Kota Pekanbaru
112,96
85,91
Pe l ayanan P ublik
11
No.
Kabupaten/Kota
Rumah Sakit
21
22
17
16
Tahun 2010
25
4 Kab. Pelalawan
12
17
5 Kab. Siak
14
14
6 Kab. Kampar
28
25
20
20
8 Kab. Bengkalis
11
16
16
10
21
19
19
12
12
50
Puskesmas
Pusling
200
177
No
Daerah
2010
68,22
68,33
68,71
68,81
71,14
71,39
Kab. Pelalawan
68,69
68,82
Kab. Siak
71,52
71,69
Kab. Kampar
68,36
68,52
67,13
67,17
Kab. Bengkalis
70,24
70,35
67,11
67,18
68,61
68,73
71,24
71,45
12 Kota Dumai
71,33
71,64
Provinsi Riau
71,25
71,40
Pe l ayanan P ublik
13
Panjang Jalan Menurut Status Jenis Permukaan dan Kondisi, Tahun 2010 (KM)
Keadaan Jalan
Jenis Permukaan
Negara
Provinsi
Kab. /Kota
Jumlah
1.134,46
3.033,32
19.565,60
23.733,38
1.076,5
1.294,2
4.628,2
6.998,93
Diaspal
Kerikil
44,0
801,2
5.441,0
6.286,14
Tanah
866,7
7.343,7
8.210,37
Beton
14,0
71,2
2.152,7
2.237,94
1.134,46
3.033,32
19.566,00
23.733,78
Kondisi Jalan
1
Baik
321,96
483,8
6.274
7.080,21
Sedang
556,34
1143,32
6.803
8.503,02
Rusak
128,08
693,57
4.016
4.837,21
Rusak Berat
128,08
712,63
2.473
3.313,34
Dari keseluruhan jalan sepanjang 23.733 km panjang jalan di Riau, 82% merupakan jalan kab/kota, 13% jalan
provinsi dan sisanya adalah jalan negara. Secara keseluruhan, jalan yang telah diaspal dan beton adalah
39%, sisanya masih berupa jalan kerikil dan jalan tanah. Sementara dilihat dari kondisinya, 30% masih dalam
kondisi baik, namun 34% dalam kondisi rusak, termasuk rusak berat. Jalan provinsi merupakan jalan dengan
kondisi paling memprihatinkan, karena hanya 16% yang kondisinya baik. Sementara jalan negara yang baik
mencapai 28% dan jalan kab/kota 32%.
14
No.
Panjang Jalan menurut Kondisi
Kabupaten/Kota
Kondisi Jalan
Baik
Sedang
Rusak
544,0
996,9
205,0
248,7
593,0
704,4
72,3
1.096,7
103,4
Kab. Pelalawan
230,1
301,7
1,0
Kab. Siak
780,5
665,4
431,2
Kota
jalan
Kab. Kampar
827,2
566,8
405,5
438,9
558,0
636,5
Kab. Bengkalis
433,1
354,3
312,4
yang
133,4
108,7
177,9
10
1.005,0
570,2
253,0
paling
Kepulauan
11
1.102,1
579,7
642,4
12
Kota Dumai
459,3
412,0
143,0
6.274
6.803
4.016
Pekanbaru
mempunyai
persentase,
panjang
ternyata
adalah
Provinsi Riau
Pe l ayanan P ublik
15
Tahun
Uraian
2008
Jumlah Perusahaan
2009
19
2010
18
2011
19
24
Potensial/Potential
1.643
1.909
1.943
1.998
Efektif/Effective
1.267
1.338
1.343
1.452
20.002.575
19.544.169
19.867.323
20.064.288
18.505.512
17.914.015
18.225.623
18.379.597
Sungai/River
Waduk/Reservoir
189.670
393.394
395.426
397.333
Mata air/Spring
566.518
290.680
295.987
297.658
740.875
946.080
950.287
989.700
pada
cukup
69 ribu m3.
16
tahun
2011
meningkat
Kondisi Perekonomian
1.
2.
Tingkat Inflasi
3.
4.
Produksi Perkebunan
5.
Produksi Ternak
6.
Produksi Perikanan
7. Industri
8. Perhotelan
Pe r e ko nomia n
17
Pertanian
20%
Industri Pengolahan
21%
Other
14%
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
2%
4%
Pengangkutan dan
Komunikasi
2%
Bangunan dan
Konstruksi
6%
Pertambangan
36%
18
Kabupaten/Kota
Padi
Palawija
Jagung
Lainnya
9.738
260
9.998
768
179
1.738
1.593
3.331
1.132
396
736
30.813
696
31.509
5.354
4.059
1.295
4 Kab. Pelalawan
11.341
1.574
12.915
10.647
10.274
373
8.324
414
8.738
799
268
531
947
5.189
6.136
2.293
109
2.184
5 Kab. Siak
6 Kab. Kampar
589
5.189
10.506
15.695
2.706
747
1.959
8 Kab. Bengkalis
7.207
2.196
9.403
472
50
422
44.784
255
45.039
754
312
442
1.968
1.968
230
46
184
1.305
478
827
688
2.142
2.830
828
145
683
122.740
24.825
147.565
27.288
17.063
10.225
Sumber: Daftar SP-Padi dan SP-Palawija, Dinas Pertanian Kab./Kota, Provinsi Riau
Pe r e ko nomia n
19
20
Tahun
2008
2009
2010
160.502
172.394
188.688
49.116
51.697
52.699
240.809
184.326
264.251
5.798
3.366
5.660
54.567
65.258
47.631
No.
Kabupaten
Kab. Pelalawan
Kab. Siak
Laut + Budi
Daya
-
Perairan
Umum
166,8
2.274,7
Tambak
Keramba
Jumlah
2.344,6
2.511,4
1.045,5
3.320,2
35.798,2
32.407,7
1.590,7
1.438,7
361,1
3.431,5
1.444,7
155,0
4.581,0
9.612,2
406,9
1.018,1
558,8
1.983,8
29.363,3
Kab. Kampar
852,9
28.510,4
1.883,0
2.511,0
4.394,0
Kab. Bengkalis
3.031,2
203,0
392,4
3.626,6
36.308,9
6,8
446,6
39.623,2
7,5
69,0
725,0
969,1
1.068,5
1,3
83,5
963,6
1.812,3
41.873,0
132.990,0
10
11
12
Kota Dumai
Provinsi Riau
2.860,9
648,5
-
99,4
878,8
77.113,5
12.191,2
Pe r e ko nomia n
21
15
16/17/23/24
20
21
22
25
26
35
36
Barang yang
Dihasilkan
(2)
64.653.882.344
867.224.108
486.069.582
23.208.554.192
144.004.352
3.360.631.517
4.732.527
79.567.660
76.034.610
92.880.700.892
Tenaga Listrik
Yang Dijual
(3)
4.007.197
4.007.197
Pendapatan dari
Jasa Industri
(4)
588.110.338
8.155.963
5.599.437
88.202.667
55.253
21.565.160
200.000
711.888.818
Penerimaan
Lainnya
Jumlah
(6)
346.913.795
14.143.893
99.782.801
32.975.293
10.305.266
164.057
3.732.495
256.000
508.273.600
(7)
65.856.472.026
889.285.815
481.991.977
23.365.109.536
184.001.781
3.489.510.820
4.983.236
103.659.140
76.136.322
94.451.150.653
Nilai Output
Perusahaan Industri
Besar dan Sedang
menurut Golongan
Pokok Industri di
Prov. Riau
(Ribu Rupiah)
2009
Untuk industri manufaktur, yang paling dominan adalah industri makanan dan minuman, dengan nilai output hingga
mencapai Rp65 triliun (70% dari keseluruhan kontribusi industri manufaktur kepada ekonomi Riau). Industri lain yang
juga cukup besar adalah industri kertas yang nilai ekonominya mencapai Rp23 triliun.
22
Biaya Antara
(2)
(3)
(Harga Pasar)
Pajak Tak
Langsung
(2)-(3)
(1)
15
(4)
45.467.364.891
25.078.257.756
20.389.107.135
16/17/23/24
537.176.638
185.067.461
20
218.510.034
(44.971.909)
21
11.297.242.129
22
96.065.527
25
2.754.562.804
26
2.113.730
(5)
(6)
426.420.422
19.962.686.713
352.109.177
3.000
352.106.177
263.481.943
1.268.594
262.213.349
(770.625.278)
12.067.867.407
110.405.355
11.957.462.052
8.129.273
87.936.254
297.295
87.638.959
2.019.614.788
734.948.016
2.555.157
732.392.859
2.869.506
3.000
2.866.506
(755.776)
35
66.350.157
29.041.174
37.308.983
2.361.581
34.947.402
36
48.698.445
21.260.568
27.437.877
82.237
27.355.640
60.488.084.355
26.525.018.057
33.963.066.298
543.396.641
33.419.669.657
Jumlah
Sebagaimana nilai output ekonominya, maka nilai tambah terbesar pada sektor industri
manufaktur juga bersumber dari Industri makanan dan minuman, yaitu dengan nilai
tambah mencapai hampir Rp20 triliun. Diikuti oleh industri kertas yang mencapai hampir
Rp12 triliun.
Pe r e ko nomia n
23
Kabupaten/Kota
(1)
Jumlah
Akomodasi
Kamar
Tempat Tidur
(8)
(9)
(10)
12
180
376
Prov. Riau
23
453
880
Tahun 2009
62
754
1.174
Kab. Pelalawan
267
394
Kab. Siak
10
236
470
Kab. Kampar
10
405
732
14
233
418
Kab. Bengkalis
53
1.208
1.932
19
465
828
yaitu
mencapai
akomodasi
yang
95
hunian
menyediakan
95
4.307
6.387
12 Kota Dumai
21
790
1.392
327
9.298
14.983
Provinsi Riau
24
Kesejahteraan Masyarakat
1.
2.
3.
Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t
25
No.
Daerah
IPM
2009
2010
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
73,38
73,70
73,89
74,18
74,95
75,24
4 Kab. Pelalawan
72,69
73,18
5 Kab. Siak
76,05
76,46
6 Kab. Kampar
74,14
74,43
72,29
72,66
8 Kab. Bengkalis
74,64
75,11
71,98
72,43
70,15
70,62
77,86
78,27
12 Kota Dumai
77,33
77,75
Provinsi Riau
26
75,60
76,07
Tahun 2009-2010
No
DAERAH
2009
2010
2011
-0,23
3,49
1,18
4,58
0,91
3,33
2 KOTA LHOKSEUMAWE
1,31
3,92
2,97
7,04
0,15
3,54
3 KOTA SIBOLGA
-0,71
1,62
2,94
11,3
1,82
3,74
-0,53
2,72
2,6
9,33
0,57
4,23
5 KOTA MEDAN
0,74
2,67
1,48
7,45
0,46
3,55
6 KOTA PADANGSIDIMPUAN
-0,17
1,86
2,63
7,23
0,63
4,62
7 KOTA PADANG
-0,65
2,06
7,61
0,48
5,38
8 KOTA PEKANBARU
-0,1
1,93
1,33
6,8
0,69
9 KOTA DUMAI
-0,16
0,84
2,4
8,78
1,03
3,14
10 KOTA JAMBI
-0,31
2,5
1,83
10,12
0,66
2,79
11 KOTA PALEMBANG
0,03
1,83
0,54
5,88
0,35
3,74
12 KOTA BENGKULU
-0,23
2,89
1,41
8,81
0,04
3,95
-0,25
4,17
0,77
9,54
0,19
4,18
0,94
2,17
1,3
9,01
0,4
4,99
15 KOTA BATAM
-0,12
1,88
0,61
7,17
0,09
3,72
0,08
1,45
0,26
6,04
0,02
3,28
Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t
27
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kabupaten/Kota
Agustus 2009
Agustus 2010
Agustus 2011
Pengangguran
Pengangguran
Pengangguran
TPT (%)
TPT (%)
TPT (%)
(Orang)
(Orang)
(Orang)
8.366
10.553
13.873
8.220
9.964
20.323
11.213
42.018
16.561
38.909
13.505
6,76
7,18
3,88
6,41
8,01
7,71
6,81
13,21
7,88
12,03
13,45
5.848
12.509
16.795
5.825
15.305
25.280
15.883
24.363
19.967
5.303
44.556
15.613
4,86
8,28
5,41
4,69
9,37
9,23
8,61
11,36
9,33
6,70
10,23
14,68
4.096
6.990
15.366
4.087
7.435
15.533
7.226
13.934
11.108
4.626
39.347
6.474
2,95
4,14
4,80
2,93
4,38
4,89
3,38
6,09
4,57
5,52
9,33
5,65
193.505
8,56
207.247
8,72
136.222
5,32
Jumlah pengangguran di Riau, terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Pada
Agustus 2011, tingkat pengangguran hanya mencapai 5,32%. Tingkat pengangguran
tertinggi terdapat di Kota Pekanbaru yang mencapai 9,33%, sementara tingkat
pengangguran terendah adalah di Kab. Pelalawan.
28
No.
Kabupaten
2010
Persentase
2009
2010
42,74
36,70
14,42
12,57
Penduduk Miskin
35,98
32,50
10,25
8,9
Tahun 2009-2010
80,60
62,40
11,11
9,41
4 Kab. Pelalawan
50,71
44,40
16,71
14,51
5 Kab. Siak
20,19
24,60
5,71
6,49
65,58
72,30
10,04
10,47
68,01
62,40
15,49
13,03
63,43
41,30
7,91
8,25
55,96
51,70
9,32
9,3
75,00
42,57
33,42
38,20
3,92
4,2
15,65
16,50
6,08
6,45
532,27
558,00
10,09
2009.
Tingkat
tahun
2010
kemiskinan
mencapai
Persentase
kemiskinan
Pekanbaru
adalah
pada
12,18%.
Kota
10
paling
11
12
yang
berstatus
di
yang
miskin.
Kab. Kampar
Kab. Rokan Hulu
Kab. Bengkalis
Kab. Rokan Hilir
Kab. Kepulauan Meranti
Kota Pekan Baru
Kota Dumai
Tingkat
Prov. Riau
12,18
Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t
29
Potensi Ekonomi
30
tidak dapat sepenuhnya ditampung oleh pasar, hal ini tentu saja
meyebabkan harga jual menurun secara drastis. Biasanya, buah
BIDANG PANGAN
teknologi
Pemerintah
Kab.
Kampar
berusaha mengembangkan
Kab.
jus nenas. Saat ini, areal pertanian nenas yang telah ditanami
Hilir, Kab. Pelalawan, Kab. Rokan Hulu, dan Kab. Rokan Hilir
31
modalnya
jaring apung. Saat ini budidaya ikan patin terbesar di Prov. Riau
melalui
Pengembangan
jumlah 25 ton/hari.
peternakan
kambing
di Kab. Bengkalis
dengan
sawit dan
32
ayam buras/
BIDANG ENERGI
Kampar
Kanan,
Kampar
sebagai
Sungai Singingi adalah salah satu sungai kecil yang sangat cocok
Listrik Tenaga Air Mini (Mini Hydro Power Plant) karena secara
Gasifikasi
sumber
biomassa
industri kelapa
merupakan
teknologi
yang
dapat
33
BIDANG INFRASTRUKTUR
perekonomian masyarakat.
salah
perairan laut yang cukup dalam dan setiap kapal yang masuk
tidak perlu menghindari alur laut dangkal sehingga akan lebih
menghemat waktu dan bahan bakar.
Pemerintah Kab. Bengkalis dengan menyadari sepenuhnya
bahwa Pembangunan Pelabuhan dan kawasan industri Buruk
Bakul ini adalah pekerjaan besar yang tidak akan mampu
dilakukan oleh pihak Pemerintah Kab. Bengkalis, Pemerintah
Prov. Riau, bahkan Pemerintah Pusat saja. Untuk menunjang
dan
mempercepat
terlaksananya
pembangunan
kawasan
pelabuhan
jalan tol.
diharapkan
akan
34
pelaku usaha,
Po te ns i E konomi
35
36
30.000,00
Miliar Rupiah
25.000,00
20.000,00
15.000,00
10.000,00
5.000,00
(5.000,00)
(10.000,00)
2008
2009
2010
2011
2012
Pendapatan
17.805,15
13.077,65
17.767,87
21.995,52
21.070,52
Belanja
16.593,01
17.098,60
16.373,14
18.762,39
25.190,75
Surplus/Defisit
1.212,14
(4.020,95)
1.394,73
3.233,13
(4.120,23)
Pembiayaan
5.394,30
6.157,20
2.194,88
2.840,08
878,88
Ke u angan Da era h
37
Miliar Rupiah
20.000,00
18.000,00
16.000,00
14.000,00
12.000,00
10.000,00
8.000,00
6.000,00
4.000,00
2.000,00
-
2008
2009
2010
2011
2012
PAD
2.832,92
2.403,68
2.634,40
3.319,90
2.969,15
Daper
14.744,18
10.504,47
14.645,87
17.584,48
16.995,18
L2PyS
228,05
169,50
487,60
1.091,14
1.106,19
38
Miliar Rupiah
10.000,00
9.000,00
8.000,00
7.000,00
6.000,00
5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
-
2008
2009
2010
2011
2012
B. Pegawai
5.542,80
5.914,23
6.749,25
7.495,09
8.698,99
B. Barang Jasa
2.887,28
3.010,95
3.036,55
3.997,19
5.392,86
B. Modal
5.998,21
6.056,13
4.836,30
5.095,68
7.478,92
B. Lain2
2.164,72
2.117,29
1.751,03
2.174,43
3.619,98
Ke u angan Da era h
39
Pajak daerah
11,0%
1,7%
18,8%
32,2%
5,7%
Retribusi daerah
15,8%
81,6%
Hasil pengelolaan
kekayaan daerah
yang dipisahkan
33,2%
Uraian
40
PAD
Pajak daerah
Retribusi daerah
Kab./Kota
1.101.376
206.788
173.503
366.167
354.917
Prov.
1.696.347
1.383.606
28.922
96.500
187.320
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
Pajak Bahan
Pajak
Kendaraan
Bakar
Kendaraan Bermotor
Bermotor
Bea Balik
Nama
Kendaraan
Bermotor
Pajak Air
Pajak Air
Pajak
Permukaan Bawah Tanah Kendaraan
Diatas air
rata-rata 2008-2010
2011
Pajak Kendaraan
Bermotor
Pajak Air
Permukaan
Pajak Air
Bawah Tanah
Pajak Kendaraan
Diatas air
rata-rata
2008-2010
37,107
36,732
22,770
2,999
0,375
0,017
2011
27,450
37,567
32,482
2,489
0,000
0,012
Ke u angan Da era h
41
30,0
20,0
10,0
0,0
1
rata-rata 2008-2010
10
11
12
2011
(Dalam Juta Rupiah)
Pajak
Pajak
Penerangan Restoran
Jalan
42
3
BPHTB
Pajak
Pajak
Hotel Reklame
Pajak
Pengambilan
Air
Pajak dan
Pajak Pajak
Pengolahan
Bawah
Hiburan
Bahan Galian Parkir Tanah
Golongan C
10
Pajak
Sarang
Burung
Walet
11
12
Bea Balik
Pajak
Nama
Lingku- Kendaraan
ngan
Bermotor
rata-rata
2008-2010
43,16
14,44
0,00
11,09
6,50
2,92
4,61
2,30
0,00
0,83
0,00
0,00
2011
41,99
14,12
13,93
9,84
7,69
3,09
2,80
2,72
2,56
1,26
0,32
0,00
Miliar Rupiah
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
Jan
feb
Mar
Apr
Mei
2009
Jun
2010
Jul
2011
Agt
sep
Okt
Nov
Des
2012
Ke u angan Da era h
43
2009
RIAU
RIAU
Nasional
44
2010
2011
Nasional
2008
2009
2010
2011
7.388.279
3.316.234
4.213.199
6.491.602
71.601.901
59.812.944
62.088.098
80.445.845
+
Tren
40,00%
30,00%
20,00%
25,73%
19,39%
14,64%
15,00%
10,00%
dana
idle
35,00%
25,00%
persentase
34,60%
cukup tajam.
+
Hal
16,15%
ini
menunjukkan
bahwa
15,35%
5,00%
0,00%
2009
2010
RIAU
2011
Nasional
2009
NAS
Belanja
Idle
% Idle/Blj
2010
RIAU
389,7
17,1
NAS
2011
RIAU
424
16,37
NAS
RIAU
498,1
18,76
59,8
3,32
62,1
4,21
80,5
6,49
15,35%
19,39%
14,65%
25,73%
16,16%
34,60%
Ke u angan Da era h
45
98.840
90
80
76.116
70
60
%
40
30
20
14.016
20.283
13.265
8.450
10 4.766
8.247
4.890
0
Jan
Feb
Mar
26.774
20.141
42.777
42.448
34.541
33.085
26.240
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2011
4.766
8.450
14.016
20.283
26.774
33.085
42.448
54.399
58.753
67.065
76.116
98.840
2012
4.890
8.247
13.265
20.141
26.240
34.541
42.777
50.794
57.773
2011
Secara
persentase,
estimasi
realisasi
belanja
daerah
2012
sampai
46
58.753
50.794
54.399
50
67.065
57.773
57,8
60
50
40
30
20
10
Sulut
Malut
Sulsel
Gorontalo
Jatim
Lampung
Maluku
NTB
Sulteng
NTT
Sulbar
Sultra
Aceh
Jateng
Kepri
Sumsel
DIY
Kalteng
Jabar
Jambi
Sumbar
Kalbar
Sumut
Banten
Bengkulu
Bali
Kalsel
Papbar
Babel
Papua
DKI
Riau
Kaltim
00
+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per provinsi adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
Ke u angan Da era h
47
OPINI BPK
2008
2009
2010
WDP
WDP
WTP
Kab. Bengkalis
WDP
WDP
WDP
WDP
TMP
TMP
Kab. Kampar
WDP
WDP
48
WDP
**
WDP
WDP
Kab. Pelalawan
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
Kab. Siak
WDP
WDP
WDP
Kota Dumai
WDP
WDP
Kota Pekanbaru
WTP
WDP
WDP
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ko nd i s i Ke uangan Da era h
49
Ribuan
5.000
0,25
4.000
0,20
3.000
2.000
3.431,22
3.147,25
1.462,69 1.601,20
2.464,44
1.640,40
1.000
3.971,48
3.208,14 2.217,44
0,10
1.823,58
2008
Nasional
2009
2010
2011
prov. Riau
50
0,14
0,16
0,16
0,18
0,18
2008
2009
0,19
0,21
0,15
0,15
2010
2011
0,05
0
2007
0,15
0,18
2007
Nasional
prov. Riau
0,80
2,00%
0,65
0,60
0,40
0,67
0,49
0,52
0,55
0,58
0,61
1,50%
0,41
0,40
1,00%
0,44
1,34%
1,42%
1,03%
1,08%
2007
2008
1,58%
0,50%
0,20
1,27%
1,33%
0,81%
0,85%
0,87%
2009
2010
2011
0,00%
2007
2008
Nasional
2009
2010
Nasional
2011
prov. Riau
prov. Riau
Ko nd i s i Ke uangan Da era h
51
41,19%
40,00%
30,00%
20,00%
28,95%
36,15%
27,46%
10,00%
35,42%
26,19%
29,54%
27,16%
22,17% 21,67%
0,00%
2007
2008
Nasional
2009
2010
2011
prov. Riau
140,00%
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
103,64%
92,41%
2007
107,31%
97,04%
102,66%
108,52%
117,23%
102,22% 105,70%
76,48%
2008
Nasional
2009
2010
2011
prov. Riau
52
40,0%
30,0%
40,6%
40,2%
28,4%
30,9%
17,2%
60,00%
50,00%
40,00%
20,0%
10,0%
39,4%
17,9%
29,3%
22,0%
30,00%
20,00%
50,02%
33,81%
20,06%
38,23%
17,56%
17,07%
10,00%
0,00%
0,0%
2007
2007
2008
Nasional
2009
2010
2011
2008
2009
Nasional
14,90%
18,39%
12,29%
11,47%
2010
2011
prov. Riau
prov. Riau
Ko nd i s i Ke uangan Da era h
53
1,00%
0,80%
0,60%
0,59%
0,68%
0,45%
0,40%
0,20%
0,04%
0,09%
2007
2008
0,39%
0,78%
0,69%
0,70%
0,63%
daerah di Prov.
0,00%
Nasional
54
2009
2010
2011
prov. Riau
secara nasional.
Sekretariat
Jenderal
Perimbangan
Keuangan
Ucap an Te r i m a Ka sih
55
Sumber Data
56
57
58