Professional Documents
Culture Documents
nonspesifik
Sel dendritik
Presentasi
antigen
Sinyal
konstimulato
r
Spesies
oksigen dan
nitrogen
Interferon
sitokin
Sel NK
Lisis
sel
yang
terinfeksi
virus
Interferon
Aktivasi
makrofag
Riwayat alergi
Tanda & Gejala
Skin test ( skin prick test, atopy patch test)
Spesifik IgE test (RAST)
Test eliminasi & provokasi
Managemen :
Edukasi
Diet
Terapi farmakologi
Immunoterapi
(Referensi : Sumadiono, dr, 2016, Diagnosis Methode of allergy,
Slide lecture, Kedokteran Untad )
4. Epideomiologi-prognosis rinitis
Rhinitis alergika
Epidemiologi : Populasi penderita rinitis alergika didunia terus
menerus meningkat dari waktu ke waktu. Diseluruh dunia
populasi penderita rinitis alergika mencapai 10 25%, sehingga
saat ini rhinitis alergika masih merupakan penyakit yang
mendapat perhatian khusus para penyelenggara kesehatan
termasuk negara tropis seperti Indonesia
Faktor resiko : riwayat keluarga, paparan berulang terhadap
antigen, paparan terhadap bermacam-macam antigen, adanya
manifestasi alergi lainnya ( dermatitis atopi, asthma, urticaria)
Tanda & Gejala :
1. Kongesti hidung berupa rasa tersumbat
2. Rhinorhea biasanya dengan discharge jernih, encer
3. Rasa gatal pada hidung dan mata
4. Bersin-bersin, sering paroxysmal
5. Postnasal drip
6. Napas dengan mulut
7. Fatique atau badan terasa tidak enak
8. Bayangan hitam dibawah mata allergic shiners
9. Transverse nasal crease karena sering menggosok hidung
( sering pada anak )
Diagnosis
pada anak sekitar 20 40%, ke dua orang tua alergi resiko meningkat
menjadi 40 80%. Sedangtkan bila tidak ada riwayat alergi pada
kedua orang tua maka resikonya adalah 5 15%. Pada kasus terakhir
ini bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau saudara dekat orang tuanya
mengalami alergi
(Referensi : Judarwanto, dr, pencegahan alergi sejak dini pada anak,
Children allergic center)
9. Epidemiologi alergi berdasarkan usia :