Professional Documents
Culture Documents
Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi mengenai pemanfaatan limbah yang terbuang.
2. Memanfaatkan limbah sabut kelapa muda sebagai bahan baku pembuatan
papan partikel, sehingga semua bagian dari kelapa muda dapat dimanfaatkan
secara maksimal dan tidak ada yang terbuang.
Proses pembuatan panel papan partikel berbahan baku serbuk sabut kelapa
muda ini berkadar air kurang dari 5 % dengan menggunakan perekat. Sabut kelapa,
kulit kelapa yang terdiri dari serat yang terdapat diantara kulit dalam yang keras
(batok), tersusun kira kira 35 % dari berat total buah kelapa yang dewasa. Untuk
varietas kelapa yang berbeda Sabut kelapa tersusun atas unsur organik dan mineral
yaitu : Pectin dan hemisellulose (merupakan komponen yang larut dalam air), Lignin
dan sellulose (komponen yang tidak larut dalam air), kalium, kalsium, magnesium,
nitrogen serta protein. Perbandingan komponen di atas tergantung dari umur sabut
kelapanya, lignin pada serat sabut kelapa berkisar 40 % - 50 % serat sabut tergolong
relative pendek, sel seratnya sepanjang kira-kira 1mm dengan diameter 15 micron
dan sehelai serat terdiri dari 30 300 sel atau lebih, dilihat dari penampang
lintangnya. Panjang serat sabut berkisar 15 35 cm dengan diameter 0,1 1,5 mm.
Sabut kelapa muda sangat mudah didapatkan karena sabut kelapa muda ini sudah
menjamur keberadaannya pada setiap perkebunan dan penjual kelapa muda
(sudarsono dkk, 2010).
2.2 Papan Partikel
Papan partikel merupakan salah satu jenis produk komposit atau panil kayu
yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya, yang
diikat menggunakan perekat sintesis atau bahan pengikat lain dan dikempa panas.
Sifat bahan baku kayu sangat berpengaruh terhadap sifat papan partikelnya. Sifat
kayu tersebut antara lain jenis dan kerapatan kayu, penggunaan kulit kayu, bentuk
dan ukuran bahan baku, tipe, ukuran dan geometri partikel kayu, kadar air kayu, dan
kandungan ekstraktifnya. Papan partikel mempunyai beberapa kelebihan dibanding
kayu asalnya yaitu papan partikel bebas dari mata kayu, pecah dan retak. Ukuran dan
kerapatan papan partikel dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tebal dan kerapatannya
seragam dan mudah dikerjakan, mempunyai sifat isotropis, sifat dan kualitasnya
dapat diatur.
C. Kerapatan
Ada tiga kelompok kerapatan papan partikel, yaitu rendah, sedang dan tinggi.
Terdapat perbedaan batas antara setiap kelompok tersebut, tergantung pada standar
yang digunakan.
D. Kekuatan (Sifat Mekanis)
Pada prinsipnya sama seperti kerapatan, pembagian berdasarkan kekuatan pun
ada yang rendah, sedang dan tinggi. Terdapat perbedaan batas antara setiap macam
(tipe) tersebut, tergantung pada standar yang digunakan. Ada standar yang
menambahkan persyaratan beberapa sifat fisis.
E. Macam perekat
Macam perekat yang dipakai mempengaruhi ketahanan papan partikel terhadap
pengaruh kelembaban, yang selanjutnya menentukan penggunaannya. Ada standar
yang membedakan berdasarkan sifat perekatnya, yaitu interior dan eksterior. Ada
standar yang memakai penggolongan berdasarkam macam perekat, yaitu Tipe U
(urea formaldehyde atau yang setara), Tipe M (melamin urea formaldehyde atau yang
setara) dan tipe P (phenol formaldehyde atau yang setara).
F. Susunan partikel
Pada saat membuat partikel dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu
halus dan kasar. Pada saat membuat papan partikel kedua macam partikel tersebut
dapat disusun tiga macam sehingga menghasilkan papan partikel yang berbeda yaitu
papan partikel homogeny (berlapis tunggal), papan partikel berlapis tiga dan papan
partikel berlapis bertingkat.
G. Arah partikel
Pada saat membuat hamparan, penaburan partikel (yang sudah dicampur
dengan perekat) dapat dilakukan secara acak (arah serat partikel tidak teratur) atau
arah serat diatur, misalnya sejajar atau bersilangan tegak lurus. Untuk yang
disebutkan terakhir dipakai partikel yang relatif panjang, biasanya berbentuk untai
(strand) sehingga disebut papan untai terarah (oriented strand board atau OSB).
H. Penggunaan
Berdasarkan penggunaan yang berhubungan dengan beban, papan partikel
dibedakan menjadi papan partikel penggunaan umum dan papan partikel struktural
(memerlukan kekuatan yang lebih tinggi). Untuk membuat mebel, pengikat dinding
dipakai papan partikel penggunaan umum. Untuk membuat komposisi dinding, peti
kemas dipakai papan partikel struktural.
I. Pengolahan
Ada dua macam papan partikel berdasarkan tingkat pengolahannya, yaitu
pengolahan primer dan pengolahan sekunder. Papan partikel pengolahan primer
adalah papan partikel yang dibuat melalui pembuatan partikel, pembentukan
hamparan dan pengempaan yang menghasilkan papan partikel. Papan partikel
5
g. Pengempaan (pressing)
h. Pengkondisian (conditioning)
i. Finishing
BAB 3 METODE PENILITIAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat papan partikel adalah sabut kelapa muda
yang diperoleh dari limbah kelapa muda yang terbuang dari penjual kelapa muda.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan cetakan (loyang), palu
3.3 Variabel Penilitian
Pada proses pembuatan papan partikel ini yang divariasikan adalah jumlah
perekat yang digunakan pada saat pembuatan papan partikel.
3.4 Prosedur Penilitian
3.4.1 Preparasi Bahan Baku
Preparasi bahan baku diawali dengan sabut kelapa muda dicuci kemudian dan
kemudian dibersihkan dengan cara merendam sabut kelapa muda tersebut didalam
aquadest. Setelah dicuci sabut kelapa muda tersebut dijemur selama beberapa hari
untuk mengurang kadar air yang terdapat didalam sabut kelapa tersebut.
3.4.2 Preparasi Pembuatan Papan Partikel
Preparasi bahan
Dibersihkan dan dijemur
Bahan dihancurkan,
dan dijadikan bubur
pencetakan
Pengepresan dan
penekanan
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Papan Partikel.
3.5 Tempat dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar 2 jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Riau selama 3 bulan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-Penelitian
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Peralatan Penunjang
2.000.000
2
Bahan Habis Pakai
3.500.000
3
Perjalanan
2.655.000
4
Lain-lain
1.620.000
Total Anggaran
9.775.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No
1
2
3
4
5
Bulan 3
2
3
DAFTAR PUSTAKA