You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang


dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan
sesuatu perbuatan,yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar,hilang ingatan,tidur atau
gila.Pada saat yang bersangkutan melakukan suatu perbuatan ia tetap sehat akal pikirannya
dan sadar.Oleh karena itu perbuatan yang dilakukan oleh sseorang dalam keadaan
tidur,hilang ingatan,mabuk atau perbuatan reflek seperti berkedip,tertawa dan sebagainya
bukan lah perbuatan akhlak.Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan oleh orang
yang sehat akal fikirannya. Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas akhlak yang
berkaitan dengan akhlak buruk. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud akhlak buruk ?
2. Apa yang dimaksud Akhlak tercela dan macam-macam akhlak tercela ? 3. Apa yang
dimaksud Praktik-praktik akhlak ? 4. Mengapa akhlak buruk sebagai pangkal dari
kesengsaraan ? C. Tujuan 1) Untuk memenuhi tugas dari Bapak Wira Hadikusuma selaku
dosen Akhlak 2) Untuk mengetahui akhlak buruk 3) Untuk mengetahui akhlak tercela 4)
Untuk mengetahui praktik-praktik akhlak BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akhlak
Buruk Pengertian ahklaq buruk dapat dibagi menjadi 3(tiga) yaitu; 1. Perbuatan buruk
adalah perbuatan yang menurut hati nurani atau kekuatan batin dipandang buruk. 2.
Perbuatan buruk ialah pekerjaan atau perbuatan yang tidak berguna. 3. Perbuatan buruk
adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Quraish Shihab mengatakan
bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada kejahatan dan bahwa pada
dasarnya manusia cendrung kepada kebajikan.[1] Dengan demikian akhlak buruk adalak
suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan hati nurani dan norma-norma serta aturan yang
telah Allah tetapkan. Yakni bertentangan dengan Al-Quran wa Sunnah. B. Akhlak-Akhlak
Tercela (AL-Akhlak AL-Madzmumah) Hidup manusia terkadang mengarah kepada
kesempurnaan jiwa dan kesuciannya,tapi kadang pula mengarah kepada keburukan.hal
tersebut bergantung kepada beberapa hal yang mempengaruhinya.Menurut Ahmad Amin,
keburukan akhlak(dosa dan kejahatan)disebabkan karenakesempitan pandangan dan
pengalamannya,serta besarnya ego.[2] Menurut iman Ghazali,akhlak yang ter cela ini

dikenal dengan sifat-sifat muhlikat,yakni segala tingkah laku manusia yang dapat
membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri,yang tentu saja bertentangan dengan
fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan.[3] Al-Ghazali menerangkan empat(4)hal
yang mendorong manusia melakukan Perbuatan yang tercela(maksiat),di antaranya; 1.
Dunia dan isinya. 2. Manusia. 3. Setan(iblis). 4. Nafsu. Nafsu ada yang baik dan buruk,akan
tetapi nafsu cendrung mengarah kepada keburukan.[4] Perbuatan yang tercela dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu; 1. Maksiat Lahir Maksiat berasal dari bahasa arab,masiyah,
artinya pelanggaran oleh orang yang berakal balig(mukallaf),karena melakukan perbuatan
yang dilarang,dan meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan oleh syariat islam.[5] Maksiat
lahir dibagi menjadi 4 bagian yaitu; Maksiat lisan. Maksiat telinga. Maksiat mata.
Maksiat

tangan.

Maksiat

lahir,karena

dilakukan

dengan

menggunakan

alat-alat

lahiriah,akan mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat,dan tentu saja amat berbahaya


bagi keamanan dan ketentraman masyarakat. 2. Maksiat Batin. Maksiat batin lebih
berbahaya dibandingakan dengan maksiat lahir,dan lebih sukar dihilangkan.selama maksiat
batin belum dilenyapkan,maksiat lahir tidak bisa dihindarkan dari manusia. Maksiat batin
berasal dari dalamhati manusia, atau digerakkan oleh tabiat hati.Sedangkan hati memiliki
sifat yang tidak tetap, terbolak-balik,berubah-ubah,sesuai dengan keadaan atau sesuatu
yang mempengaruhinya.Hati terkadang baik,simpati,dan kasih saying,tetapi disaat lainnya
hati terkadang jahat,pendendam,syirik,dan sebagainya. Beberapa contoh ppenyakit
batin(akhlak tercela) adalah; o Marah (ghadap). o Dongkol (hiqd). o Dengki (hasad). o
Sombong

(takabbur).

Selain

beberapa

sifat

tersebut,masi

banyak

sifat

tercela

lainnya.Menurut A.Mustofa,terdapat 33 sifat mazmumah.[6] Dalam menetapkan sesuatu,


diperlukan sebuah ukuran agar terhindar dari perselisihan dan pertentangan.Persoalan
akhlak merupakan masalah pokok yang slalu relevan dalam setiap perkembangan
zaman.Oleh karenya,untuk menciptakan keseimbangan dalam penentuan baik dan buruk di
perlukan

ukuran.Secara

teoritis.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

You might also like