Professional Documents
Culture Documents
SISTERM MUSKULOSKELETAL
A. PENDAHULUAN
Pengkajian muskuloskeletal meliputi pemeriksaan pada tulang persendian dan otot.
Pengkajian pada sistem ini rumit karena :
1. Bagian-bagian ini bertanggungjawab untuk pergerakan penunjang dan sistem
stabilitas tubuh.
2. Fungsinya sangat terintegrasi dengan sistem intergumen dan neurologi. Oleh
karenanya sebelum melakukan pemeriksaan fisik seorang perawat terlebih
dahulu harus mengetahui tentang anatomi dan fisiologi sistem
muskuloskeletal dan integrasinya dengan sistem neurologi dan intergumen.
Adapun tehnik-tehnik utama yang di gunakan dalam pemeriksaan sistem
muskuloskeletal adalah inspeksi dan palpasi.
B. TUJUAN UMUM
1. Untuk memperoleh data dasar tentang otot,tulang dan persendian.
2. Untuk mengetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya ganguan pada
bagian tertentu
C. PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Meteran
2. Goniometer
D. LANGKAH PEMERIKSAAN
Pada pemeriksaan fisik system muskuloskeletal posisi klien tegantung pada
kelompok otot mana yang diperiksa, klien dapat duduk, terbaring ,terlentang
ataupun dalam keadaan berdiri.
Pestikan juga bahwa otot dan sendi klien terbuka dalam beban untuk bergerak.
Untuk dapat melakukan observasi secara lengkap dan cermat tubuh klien harus
terlihat dengan jelas dan perlu di perhatikan tentang suhu ruangan harus
cukup hangat dan ruangan harus cukup luas.
Lakukan langkah-langkah pemeriksaan berikut ini :
Skala
Lover
Derajat
Presentasi Normal
nol
kecil
buruk
25
sedang
50
baik
75
Normal
100
Hasil normal :
1. Tonus otot normal menyebabakan tahanan ringan dan datar terhadap
gerakan pasif selama rentang geraknya
2. Kekuatan otot secara bilateral simetris terhadap tahanan tenaga dorong.
3. Lengan dominan kemungkinan sedikit lebih kuat dari lengan yang tidak
dominan .
Penyimpangan dari normal:
1. Kelainan gaya berjalan :
- penghentakan kaki
- kaki berlekuk-lekuk
- penyeretan kaki
- posisi batang tubuh terhadap kaki
2. kelainan postural :
- kiposis
- lordosis
- skoliosis
3. kelainan gerak rentang :
- nyeri pada sendi, ketidak stabilan
- kekakuan sendi
- gerakan merabaraba pada sendi yang tak biasa
- pembengkakan atau inflamasi pada sendi
- atropi otot dan perubahan kulit di sekitar sendi
- gerakan spastic
- rentang gerak kurang dari normal
4. kelainan otot:
- hiper tonus
- hipotonik, otot raba lunak
- atonik, teraba lunak atau lembek
- atropi otot mengecil
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah dan urine pasien dapat memberikan informasi mengenai masalah
musculoskeletal primer, atau komplikasi yang terjadi sebagai dasar acuan pemberi terapi.
Pemeriksaan darah lengkap meliputi kadar hemoglobin (biasanya lebih rendah apabila
terjadi perdarahan karena trauma), dan hitung darah putih. Sebelum dilakukan
pembedahan, periksa bekuan darah untuk mendeteksi kecenderungan pendarahan. Karena
tulang merupakan jaringan yang sangat vaskuler.
Pemeriksaan kimia darah memberikan data mengenai berbagai macam kondisi
muskuloskeletal, kadar kalsium serum berubahpada osteomalasiya fungsi paratiroit,
penyakit paget, tumor tulang metastasis, dan pada imobilisasi lama. Kadar fosfor serum
berbanding terbalik dengan kadar kalsium dan menurun pada rikets yang berhubungan
dengan sindrom malapsorpsi. Fosfatase asam meningkat pada penyakit paget dan kangker
metastasis.fosfatase alkali meningkat selama penyembuhan patah tulang dan pada
penyakit pada peningkatan aktifitas osteoblas.
Metabolisme tulang dapat dievaluasi melalui pemeriksaan tiroid dan penentuan kadar
kalsitosin, gormon paratiroid, dan vitamin D. kadar enzim serum keratin kinase (CK) dan
serum glumatic-oxaloacetic transeminase (SGOT, aspartae aminotransferase) meningkat
pada kerusakan otot. Aldolase meningkat pada penyakit otot (mis. distrofi otot dan
nekrosis oto skelet). Kadar kalsium urine meningkat pada destruksi tulang (disfungsi
paratiroid, tumor tulang metastasis, myeloma multiple).
REFERENSI
Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi VIII). Jakarta: EGC.
Price, Sylvia Anderson. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
(Edisi VI). Jakarta: EGC.