Professional Documents
Culture Documents
I.
PENDAHULUAN
Tujuan root cause analysis (RCA) ini adalah untuk mencari penyebab
yang berkontribusi terhadap kasus kematian pasien Cedera Kepala
Ringan yang baru saja terjadi di ruang gizi RS Panti Rahayu Yakkum
Purwodadi. Dengan melakukan RCA kami akan mencari tahu apa yang
terjadi sebenarnya, bagaimana kejadiannya, dan mengapa hal itu terjadi
selama pelayanan terkait dengan kasus tersebut. Dalam rangkaian
kegiatan RCA ini, investigasi formal dilaksanakan oleh Tim Investigasi
yang ditugaskan oleh Direktur RS Panti Rahayu. Tim Investigasi diberi
wewenang melakukan interview atau wawancara dengan petugas
terkait kasus dan juga diperkenankan meminjam dokumen kebijakan
atau prosedur yang diperlukan untuk memastikan kegagalan yang
terjadi.
Kejadian terdapatnya kuman melebihi ambang batas normal setelah
cuci tangan berdampak pada kualitas makanan yang diberikan pada
pasien . Tim Investigasi berupaya mengidentifikasi apa, bagaimana, dan
mengapa kejadian terdapatnya kuman pada tangan petugas gizi ini
bisa terjadi. Tim berusaha mencari masalah yang ada dalam kasus
tersebut. Daftar masalah yang diidentifikasi akan dianalisa untuk
mengetahui akar masalah. Daftar akar masalah selanjutnya akan
digunakan untuk menetapkan beberapa rencana tindakan perbaikan
yang diperlukan dalam upaya mencegah terjadinya kejadian serupa
dimasa mendatang.
Sangat penting diperhatikan bahwa untuk
dilakukannya RCA ini, akar masalah harus:
tercapainya
tujuan
1. Sespesifik mungkin
2. Layak dan bisa diidentifikasi
3. Dapat di kelola/ kontrol
Setiap masalah harus dianalisa secara hati-hari agar ditemukan akar
masalah yang tepat, dan akar masalah ini akan menentukan rencana
tindakan perbaikan yang akan dilakukan, dan pada akhirnya tindakan
perbaikan akan berdampak pada perbaikan pelayanan.
II.
TIM INVESTIGASI
Tim investigasi pelaksanan RCA ini telah dipilih dan ditetapkan dengan SK Direktur RS
Panti Rahayu Yakkum, dengan SK nomor 000/PR-Kep.Dir/V/2014.
Personil Tim Investigasi RCA tersebut adalah:
Endang MC ka GIZI
Sri Ratnawati, AMK IPCLN
Trisna GIZI
Yeni IPCN
Waoma Ka IPSRS
Mega IPCN
III.
DESKRIPSI PEMERIKSAAN
Pada tanggal 29 januari 2015 dilakukan uji swab tangan,oleh BLK Kesehatan
Semarang pelaksanaya ibu munjani dan ...,Petugas BLK datang jam 07.30 WIB
kemudian briefing dengan TIM PPI,dan dilakukan pembagian 2 kelompok
,kelompok analisa kebisingan dan air dengan b Yeni dan mega ,serta
kelompok 2 adalah swab AC,Tangan dan lantai ,
Tiba di gizi sekitar jam 10.30 ..disana petigas masih bekerja ,kemudian secara
acak petugas memanggil mereka untuk dilakukan swab namun sebelumnya
petugas gizi cuci tangan terlebih dulu,4 dengan hanrub dan 3 dengan air
mengalir.kemudian 1 persatu mereka diambil swab nya tangannya .spo
pengambilan swab petugas BLK tidak mencuci tangan.hasil swab dimasukan
ke dalam media trasnport ,selang 7 hari hari hasil swab jadi .
5 Februari hasil jadi :
Kode
Nama
Metoda
63
64
65
66
67
68
69
Sumini
Ida wahyu
Wahyu H
Agustin
Ratna
Dika
Endang
Hand wash
hanrub
hanrub
handwash
handwash
handrub
handwash
IV.
Hasil pemeriksaan
kuman
4000 CFU/cm
0 CFU/cm
0 CFU/cm
8400 CFU/cm
8400 CFU/cm
0 CFU/cm
6300 CFU/cm
IDENTIFIKASI MASALAH
Dari Laporan Kronologi Kejadian tersebut di atas dapat diperoleh
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Petugas gizi tidak diberi tahu kalau ada pemeriksaan swab tangan
2. Petugas gizi cuci tangan ada yang menggunakan hand wash dan
handrub
3
V.
MENGAPA
AKAR MASALAH
1. Petugas
gizi
tidak
diberitahu bahwa akan
dilakukan uji swab
2. Mengapa perlu hasil riil
3. Mengapa
perlu
dieavaluasi
kebersihan
tangan petugas
3.gizi
merupakan
unit
penyedia makanan sehingga
higiene
sanitasi
harus
diperhatikan.
MENGAPA
AKAR MASALAH
1. Jika
tangan
bersih
menggunakan handrub jika
tangan kotor menggunakan
hand wash
Berapa
1. 4 orang.
petugas
yang
menggunakan handrub
Berapa
petugas
yang
menggunakan hand wash
1. 3 orang
petugas
Bahan antiseptik
digunakan
patuh
apa
AKAR MASALAH
cuci Saat dilakukan uji lab petugas cuci
tangan dengan 6 langkah.
yang
cuci
MENGAPA
AKAR MASALAH
tidak
Apakah uji lab PDAM airnya Hasil uji PDAM jika sudah dikrim ke
baik
pelanggang adalah air yang layak .
Bagaimana
/tandon air kita
Bagaimana
tangannya
tempat
cuci Wastafel
bersih,ada
Kelihatan
kurang
sendok dan bekas
makanan
Cuci tangan bercampur
aktifitas gizi lainnya.
dengan
Handuk
bersih,namun
atasnya terbuka
tutup
VI.
AKAR MASALAH
1.
RENCANA PERBAIKAN
Wakt
u
seles
ai
Pic
Trisna
menjaga kebersihan
wastafel
4. Himbauan
untuk
area cuci tangan
tidak untuk aktifitas
yang lain.
2.
Juli
2015
3.
Juli
2015
Ka PPI
Dr Suhartono Sp.An.MSc
Pasien tidak dilakukan CTScan saat di IGD, karena di IGD belum ada
kriteria kondisi pasien yang memerlukan pemeriksaan CTScan
kepala, yang dapat menjadi pegangan bagi dokter IGD.
4. Pasien tidak dimonitor secara serius saat di ruang Markisa, karena
Serah terima pasien oleh perawat IGD kepada perawat Markisa
dilakukan sambil lalu dan kurang detail.
Dan perawat Markisa tidak segera melakukan assesmen awal
keperawatan pada pasien.
5. Pasien tidak segera dilakukan CTScan saat di Ruang Markisa setelah
perawat telpon dr Saraf, karena Perawat belum memahami
pentingnya melakukan Read Back dalam komunkasi lewat telepon.
6. Perawat tidak mengetahui kalau kesadaran pasien menurun sebelum
diberitahu keluarga, Pasien tidak dirawat di ruang perawatan bedah.
7. Pasien tidak dapat dirujuk segera setelah diperintahkan dokter untuk
dirujuk, karena Rumah perawat jauh dari RS dan waktunya malam.
Perawat memerlukan waktu untuk sampai di RSPR, dan belum ada
kerjasama resmi antara RSPR dengan RS Rujukan.
8. Perawat tidak melakukan RJP diambulans saat perjalanan rujuk,
karena RS belum melaksanakan pelatihan PPGD bagi seluruh
Perawat, tidak tersedia ambubag di ambulans dan tidak tersedia obat
livesaving.
9. Tidak ada laporan perkembangan pasien selama perjalanan rujuk,
karena bagian Perawatan belum mengadakan sosialisasi tentang
tugas yang harus dilakukan selama mendampingi rujuk pasien
kepada seluruh tenaga perawat.
VII.
DIAGRAM FISHBONE
VIII.
N
o
AKAR MASALAH
RENCANA PERBAIKAN
Wakt
u
seles
ai
Pic
10
4.
5.
Dr
David
Rodhiy
ah
Erna T
6.
7.
8.
Rumah perawat jauh dari Buat kebijakan bahwa jika 30 Mei Betayo
RS dan waktunya malam. pasien kondisi gawat dan
11
Perawat
memerlukan
waktu untuk sampai di
RSPR, dan belum ada
kerjasama resmi antara
RSPR dengan RS Rujukan.
perlu
segera
dirujuk, 2014
maka perawat ruang yang
bersangkutan
wajib
segera merujuk, sedang
perawat
piket
rujuk
menggatikan sisa waktu
dinas.
RS membuat kesepakatan
kerja
sama
minimal
dengan
1
(satu)
RS 30
rujukan, baik di Solo Oktob
maupun di Semarang.
er
2014
9.
RS belum melaksanakan RS
menyelengarakan 30
pelatihan
PPGD
bagi pelatihan
PPGD
bagi Juni
seluruh Perawat.
semua
perawat, 2013
dilaksanakan
di
RSPR
agar bisa diikuti oleh
banyak perawat.
ga
Saryoto
Joeni K
Dr
David
Dr
David
Adakan
sosialisasi 30
tentang tugas yang harus Juni
dilakukan
selama 2014
mendampingi
rujuk
pasien kepada seluruh
tenaga perawat.
Erna T
12
KEMATIAN
PASIEN CEDERA KEPALA RINGAN
13
8 MEI 2014
14
DAFTAR ISI
halaman
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
II
TIM INVESTIGASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
III
DESKRIPSI
KEJADIAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IV
KRONOLOGI
KEJADIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IDENTIFIKASI MASALAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........
VI
ANALISA
AKAR
MASALAH
15
....................................
VII
VIII
DIAGRAM FISHBONE. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
IX
REKOMENDASI
RENCANA
PERBAIKAN . . . . . . . . . . . . .
TINDAKAN
16
17
WAKTU /
6 April 2014
KEJADIAN
Jam 08.00
26/01/2012 Pk:
00.30
27/01/2012 Pk:
11.10
KEJADIAN
INFORMASI
TAMBAHAN
GOOD
PRACTICE
MASALAH
PELAYANAN
18
19
NO
TINDAKAN
PERBAIKAN
AKAR MASALAH
REKOMENDASI
1.
RS membuat
ceklis yang berisi
persyaratan atau
kriteria pasien
yang harus di
lakukan
pemeriksaan
CTScan saat di
IGD.
Dr Teguh SpS
membuat
Ceklis kriteria
pemeriksaan
CT Scan Kpl.
2.
Serah
terima
pasien
oleh
perawat
IGD
kepada perawat
Markisa dilakukan
sambil lalu dan
kurang detail.
Perawat ruangan
harus
mendampingi
perawat
IGD
mengantar
pasien ke kamar
perawatan
dan
sekaligus
melakukan serah
terima
didepan
pasien.
KaBag
Keperawatan
membuat
Memo
Internal dan
sosialisasi ke
Ruangan,
Tanggal 22
Mei 2014
Dan
perawat
Markisa
tidak
segera
melakukan
assesmen
awal
keperawatan
pada pasien.
WAKTU
PENYELESAI
AN
SUMBER
DAYA YANG
DIBUTUHKAN
BUKTI
PENYELES
AIAN
Dr
David
30
Juni
2014
Ceklis
kriteria
pemeriksaa
n CT Scan
Kpl.
Rodhiy
ah
30
Juni
2014
Memo
Internal.
Tanda
terima
memo
internal.
PIC
Erna T
TANDA
TANGA
N
Daftar hadir
sosialisasi.
Perawat ruangan
harus
segera
melakukan
asesment
awal
keperawatan
maksimal
1
(satu)
jam
setelah
pasien
sampai di kamar
20
pasien.
3.
4.
5.
Perawat
belum
memahami
pentingnya
melakukan Read
Back
dalam
komunkasi lewat
telepon.
Lakukan
sosialisasi
tentang
Read
Back
dalam
komunkasi lewat
telepon.
Sosialisasi
Komunikasi
efektif ke
perawat, tg
28 Mei 2014
Betayo
ga
Pasien
tidak
dirawat di ruang
perawatan
bedah.
Buat
kebijakan
bahwa
pasien
kasus
trauma
kepala
harus
dirawat di ruang
Mangga
(ruang
perawatan
bedah).
Jika
ruang
Mangga
penuh
maka
proses
serah
terima
dengan
perawat
ruang
harus dilakukan
dengan detail.
Direktur
Memo
internal
disampaikan
ke IGD dan
Rawat inap,
tg 30 Mei
2014
Rodhiy
ah
Rumah perawat
jauh dari RS dan
waktunya malam.
Perawat
memerlukan
waktu
untuk
sampai di RSPR,
dan belum ada
kerjasama resmi
antara
RSPR
dengan
RS
Buat
kebijakan
bahwa jika pasien
kondisi
gawat
dan perlu segera
dirujuk,
maka
perawat
ruang
yang
bersangkutan
wajib
segera
merujuk, sedang
perawat
piket
rujuk
Muat memo
internal ke
rawat inap,
tanggal 30
Mei 2014.
Betayo
ga
30
Mei
2014
Daftar
hadir.
Materi
sosialisasi.
30
Mei
2014
Memo
internal.
Tanda
terima
memo
internal.
30
Mei
2014
Memo
internal.
Tanda
terima
memo
internal.
21
Rujukan.
menggatikan sisa
waktu dinas.
RS
membuat
kesepakatan
kerja
sama
minimal dengan
1
(satu)
RS
rujukan, baik di
Solo maupun di
Semarang.
Dokumen
PKS.
Buat PKS
dengan RS di
Solo atau
Semarang.
Saryot
o
30
Oktober
2014
6.
RS
belum
melaksanakan
pelatihan
PPGD
bagi
seluruh
Perawat.
RS
menyelengaraka
n pelatihan PPGD
bagi
semua
perawat,
dilaksanakan
di
RSPR agar bisa
diikuti
oleh
banyak perawat.
Diklat
menyelengga
rakan
Pelatihan
PPG bagi
semua
Perawat,
Joeni K
30
Juni
2013
7.
Bagian
Perawatan belum
mengadakan
sosialisasi
tentang
tugas
yang
harus
dilakukan selama
mendampingi
rujuk
pasien
kepada
seluruh
tenaga perawat.
Adakan
sosialisasi
tentang
tugas
yang
harus
dilakukan selama
mendampingi
rujuk
pasien
kepada
seluruh
tenaga perawat.
Sosialisasi ke
perawat ttg
Tugas
Perawat
Pendamping
ujuk.
Erna T
30
Juni
2014
Daftar
Hadir.
Materi.
Sertifikat
Daftar
hadir.
Materi
22
N
o
Kondisi/ Gejala
Skore
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Purwodadi,
2014
Penyusun
23
Dr Teguh Priyantono,SpS
Masalah
Hasil swab
audit cuci
tangan
SDM
1. Sosialisasi
hand higiene
sudah
dilakukan.
2. Sudah
dilakukan
audit hand
higiene
setiap
selasa.
3. Dilakukan
audit hand
higiene
secara
pribadi
Fasilitas
1. Fasilitas hand rub
ada disetiap
bangsal dan nurse
station.
2. Fasilitas hand soap
ada disetiap
bangsal.
3. Air belum
dilakukan swap
Proses
TiLa
24