Professional Documents
Culture Documents
1 Plan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................. 1
BAB I...................................................................................................... 2
PENDAHULUAN....................................................................................... 2
A.
Latar Belakang.............................................................................. 2
B.
Rumusan Masalah.........................................................................2
BAB II..................................................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................................................... 4
A.
2.
Probability Sampling...............................................................5
1) Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak)..................5
2) Proportionate Stratified Random Sampling (Pengambilan
sampel acak stratifikasi sebanding)....................................5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian melibatkan proses pengumpulan dan analisa
data yang dilakukan secara sistematis, sehingga dicapai tujuantujuan tertentu secara efektif. Secara kompleks penelitian
merupakan aktivitas pengumpulan fakta, bukti atau hasil secara
sistematis dalam rangka untuk menemukan, mengembangkan
atau menguji hal-hal yang berkaitan dengan fenomena alam
maupun sosial serta pengetahuan yang melandasinya. Penelitian
memiliki
fungsi
yang
besar
bagi
perkembangan
ilmu
survai
yang
pada
umumnya
digunakan
untuk
panduan
yang
telah
terstandardisasi
yang
dapat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pedoman akurat mengenai
metode penarikan sampel
2. Bagaimana Sampling Plan bekerja dalam penarikan sampel?
3. Apa jenis-jenis dari teknik pengambilan sampel?
4. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam mengambil
sampel?
5. Penanganan
apa
saja
yang
harus
dilakukan
dalam
mengambil sampel?
6. Bagaimana cara mengambil sampel dengan baik?
7. Apa yang harus diperhatikan saat menarik sampel?
8. Bagaimana cara menentukan berapa banyak sampel yang
harus diambil agar sampel lebih akurat?
9. Apa yang harus dipastikan saat pengambilan sampel?
10.Bagaimana bentuk sampling plan yang benar? Apa saja
contohnya?
11.Bagaimana
cara
mengurangi
atau
membagi
sampel
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perancangan dan Pemahaman Sampling Plan
Dalam mengambil sampel, tahap demi tahap harus
dilaksanakan dengan baik agar mendapat sampel yang layak
atau absah untuk diuji, dan hasil ujinya dapat mewakili seluruh
populasi dengan baik dan akurat. Penanganan, pengambilan,
dan pengujian sampel yang baik menghasilkan hasil pengujian
yang dapat dipercaya. Jika sampel diambil tidak sesuai dengan
prosedur, maka seluruh proses yang bisa dinyatakan sebagai
rangkaian tersebut dapat memberikan hasil yang ambigu dan
tidak mencerminkan populasi dengan benar. Agar mendapat
sampel yang baik, dibuat sebuah perencanaan pengambilan
sampel yang disebut dengan sampling plan. Perancangan
Sampling
Plan
melaksanakan
mencakup
ditujukan
sebagai
pengambilan
tentang
pedoman
sampel.
kebutuhan
inti
Sampling
dan
tujuan
di
Plan
dalam
akan
sampling,
mutu
secara
akurat,
karena
sampel
yang
a. Probability Sampling
Metode
ini
merupakan
teknik
termasuk
dalam
teknik
probability
sampling, yaitu:
ini
merupakan
pengambilan
tanpa
strata/tingkatan
memperhatikan
yang
terdapat
pada
homogen.
Pengambilan
dengan
sampel
acak
stratifikasi
menangani
lot
yang
populasinya
dari
setiap
kelas
tidak
anggota
proporsional
yang
(dapat
perbandingan).
berbeda
namun
dinyatakan
Pengambilan
sebagai
sampel
ini
sampel
sebuah
dari
strata
kelompok
perbandingan
tertentu
ditentukan
populasi
antar
kelas
dari
dari
yang
3) Disproportionate
Sampling
Stratified
(Pengambilan
Random
Sampel
Acak
strata
Pengambilan
sampel
tidak
proporsional.
dengan
cara
ini
sampling
digunakan
jika
populasi
kelompok
atau
kluster{2}.
Cluster
negara,
propinsi,
atau
kabupaten.
{3}
. Teknik cluster
stage
simple
cluster
sampling
dan
sampling
sampel
yang
adalah
tidak
teknik
memberi
I.
II.
III.
ditemui.
pendapat
umum
Misalnya
penelitian
mengenai
pemilu
tentang
dengan
dewasa
sebagai
unit
sampling.
Peneliti
IV.
Purposive
Sampling
(Pengambilan
Sampel
Tertentu)
peneliti
yang
berdasarkan
berpengalaman.
pertimbangan
Sampel
diambil
penyelidik.
pencacah
Dalam
diminta
kuota
untuk
sampling,
wawancara
para
dengan
V.
sebagai
sampel.
Istilah
lain
dari
VI.
Snowball Sampling
Snowball
sampling
merupakan
penarikan
VII.
mengenai
derajat
kerepresentatifnya
I.
hal
yang
perlu
diperhatikan
dalam
ada
pada
populasi
d) Keterbatasan penelitian.
Untuk jumlah subyek dalam populasi sebanyak 100
sampai 150 subyek, maka jumlah sampel yang diambil
menggunakan rumus Cochran, sebagai berikut:
A. Pelaksanaan Sampling
1. Pelaksanaan Penarikan Sampel
a. Alat pengambil sampel padat
Bentuk tombak
ujung
runcing
yang
digunakan
untuk
pangkal
tombak.
Alat
pengambil
contoh
II.
Bentuk Sekop
berupa
bergagang
sekop
pendek.
bergagang
panjang
Pengambilan
dan
sampel
dari
lot
yang
berbentuk curah
tumpukan
gudang,
atau
dikumpulkan
sampel
dapat
dalam
diambil
dibuka
dan
isinya
dijadikan
satu
sedemikian
rupa
sehingga
selama
dan
badan
yang
pengambilan
berbagai
kegiatan
massal
(banyak
seseorang
sampel
sehingga
dari
jumlahnya)
mendapatkan
terdiri
atas
produk
yang
memungkinkan
sejumlah
kecil
produk
diambil
dan
dicampur
untuk
mewakili
membuat
keseluruhan
sampel
populasi.
lebih
Jumlah
karung
mesin.
Umumnya
pengambilan
isi
karung
pengambil
sampel
Pengambilan
sampel
menggunakan
yang
alat
sesuai.
menggunakan
alat
gram
produk
diambil
dari
lebih
pengiriman
dari
lebih
10
maka
karung
yang
harus
mencukupi
untuk
ekspor
bahan
pangan
yang
mencapai
beberapa
Untuk
bilangan
kegiatan
acak.
pendekatan
Cara
berdasarkan
adalah
stratifikasi.
tabel
dengan
melakukan
Dengan
cara
ini,
dari
bagian
atas,
tengah
dan
dasar
kontainer.
lebih
banyak
dari
yang
diperlukan.
Jumlah
pemeriksaan.
digunakan
untuk
Beberapa
mengurangi
metode
ukuran
yang
dapat
sampel
yang
kerucut
(cone)
atau
gunungan-gunungan
tersusun
dari
beberapa
karena
semua
alat
terlihat
dan
gampang
ditangani.
BAB III
CONTOH SAMPLING PLAN
A. Rancangan
Sampling
Plan
untuk
Penarikan
Sampel
mulanya
penarikan
sampel
Military
Standard
bahan
yang
sedang
diproses,
lot
penyimpanan,
diterima
dalam
minimal
sampel
rusak
untuk
dapat
penolakan
lot.
Oleh
karena
itu,
bilangan
tingkat
mutu
sebagai
yang
maksimum
dapat
persen
diterima
atau
cacat
yang
AQL
6,5.
Artinya
inspektur
(pemeriksa)
akan
satu
ditentukan
lot.
pula
Penentuan
oleh
kode
tersebut
tingkat-tingkat
(Tabel
inti
untuk
pemeriksaan
(Tabel
inti
untuk
pemeriksaan
jenis
rancangan
penarikan
sampel
(single,
keterangan
(penjelasan)
dari
rancangan
pengambilan sampel.
Contoh:
Untuk
sampling
plan
tunggal
normal,
diambil
menjadi
normal
jika
pada
pemeriksaan
dikurangi
menghasilkan
kriteria
tidak
B. Pelaksanaan
Sampling
Berdasarkan
SNI
03-7016-2004
Kualitas
Air,
Pemeriksaan
Gabungan
Tempat
(integrated
Contoh
Gabungan
Waktu
(composite
2. Dasar Pertimbangan
Untuk
mendapatkan
diperhatikan
bahwa
kebenaran,
data
yang
data
digunakan
harus
terjamin
pertama
dalam
perencanaan
sistem
air.
Berdasarkan
data
tersebut
dapat
dengan
keperluannya.
Dalam
tata
cara
ini
untuk
mengetahui
kualitas
air
ini
pengaruh
dimaksudkan
kegiatan
untuk
manusia
mengetahui
yang
disebut
impact station.
c. Sumber-sumber
pencemaran
yang
dapat
air.
Lokasi
ini
dimaksudkan
untuk
pertama
dalam
perencanaan
lokasi
yang
tersedia
untuk
keperluan
dan
pengkajian
terhadap
pengaruh
kualitas
air
dan
pencemaran air,
3) Sumber data untuk keperluan penelitian
4) Perlindungan terhadap pemakai
5) Pengawasan terjadinya kasus pencemaran di
satu daerah tertentu
6) Pertimbangan
bebean
pencemaran
yang
air
lokasi
oleh
pengambilan
bermacam-macam
sumber
dan
contoh
hilir
air
tersebut.
sungai
lebih
banyak
kepentingan
Pemanfaatan
besar
resiko
sama
di
lokasi
hulu,
sehingga
diperlukan
transportasi
pertanian
ataupun
bahan
kimia
pengawetan
misalnya
kayu
untuk
mempunyai
mudah
dilaksanakan
dan
titik
dilengkapi
dengan
alat
pencatat
dari
daerah
pengaliran
sungai
dan
belum
terjadi
atau
masih
sedikit
pencemaran;
(b) Sumber
air
tercemar,
yaitu
lokasi
pda
tempat
penyadapan
pemanfaatan
b) Air Tanah
sebelah
hulu
dan
hilir
dari
penimbunan/pembuangan
lokasi
sampah
kota/industri;
(b) Di sebelah hilir daerah pertanian yang
intensif menggunakan pestisida dan pupuk
kimia;
(c) Di daerah pantai dimana terjadi penyusupan
air asin
(d) Tempat-tempat yang dianggap perlu.
2) Air tanah tertekan :
(a) Di
sumur
produksi
pemenuhan
air
kebutuhan
tanah
untuk
perkotaan,
sumur
observasi
penimbunan/pengolahan
limbah
industri
faktor
yang
dapat
mempengaruhi
kualits
air
disebabkan
oleh
kejadian
seringkali
tidak
yang
dapat
tiba-tiba
dan
diramalkan.
sekitarnya.
bocoran
dari
Tumpahan
dan
industri
atau
limbah
secara
tahun
dapat
terus
menerus
terjadi
karena
tiap-tiap
akan
musim.
Perubahan
menyababkan
terjadinya
secara
alamiah
(self
pula
terjadi
setiaphari
secara
suhu,
dan
alkaniti.
Kegiatan
limbahnya
Sedangkan
harian
dan
mingguan.
terus-menerus
tertentu.
b) Waktu pengambilan contoh
untuk
keperluan
grafik
kualitas
air
menunjukkan
yang
sangat
perubahan
ekstrim
selama
ini
maka
frekuensi
pengambilan
parameter-parameter
tersebut
sesuai
terjai.
Sebagai
perbandingan,
studi
empat
jam
selama
hari
di
disesuaikan
pengambilan
contoh
atas
dapat
fasilitas
masih
yang
ada.
seperti
berubah
Untuk
Sedangkan
untuk
lokasi
yang
telah
frekuensi
pengambilan
contoh
dapat
tersebut
kemudian
dihitung
(confidence
informasi
dikumpulkan,
termasuk
pendahuluan,
dapat
yang
data
diketahui
telah
hasil
studi
parameter-
dapat
ditetapkan
frekuensi
contohsecara
rutin
dilaksanakan.
Apabila
studi
dilaksanakan
frekuensi
atau
pendahuluan
ditangguhkan
pengambilan
contoh
belum
maka
(untuk
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, R. (2015, February 9). Cara Pengambilan Sampel. Retrieved July
7, 2016, from Riefka Iqbal History of Smakpa:
http://historyofsmakpa.blogspot.co.id/2015/02/cara-pengambilansampel.html
Sudarmanto, R. G. (2011, August). Retrieved July 7, 2016, from
http://staff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/08/PenentuanBesarnya-Sampel-Menggunakan-Rumus-Cochran.pdf
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuanititatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung, Jawa Barat, Indonesia: Penerbit Alfabeta.