Professional Documents
Culture Documents
org/wiki/Hassan_al_Ban
na
Hassan al Banna
10. Kewajipan selalu lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Oleh itu bantulah orang lain
untuk memanfaatkan waktunya. Jika engkau mempunyai urusan, maka selesaikanlah
dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Panjat ke:1.0 1.1 Riduan Mohamad Nor. (2011). Saiful Islam: Dia Seorang Ayah, Pendidik, Suami
Dan Juga Seorang Insan. Memperingati Imam asy Syahid Hasan Al Banna. 48-53.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Zulkifli Mohamad al-Bakri dan Mohd Faisal Fadzil. (2010). Al-Syahid Hasan al-Banna:
Pengasas Ikhwan Muslimin. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Lia, Brynjar. 1998. The Society of the Muslim Brothers in Egypt: The Rise of an Islamic
Mass Movement 1928-1942. Reading, UK: Garnet.
Mitchell, Richard P. 1969. The Society of the Muslim Brothers. London: Oxford University
Press.
Advertisement
di
sekolah.
Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore.
Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk mengulang pelajaran
sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan
selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak
berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna
telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan
predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16
tahun,
ia
telah
menjadi
mahasiswa
di
perguruan
tinggi
Darul
Ulum.
Biografi
dan
Profil
Hasan
Al
Banna
mampu
menyelesaikan
masalah
secara
dewasa,
kisahnya
begini:
Suatu siang, usai belajar di sekolah, sejumlah besar siswa berjalan melewati
mushalla kampung. Hasan berada di antara mereka. Tatkala mereka berada di
samping mushalla, maka adzan pun berkumandang. Saat itu, murid-murid segera
menyerbu kolam air tempat berwudhu. Namun tiba-tiba saja datang sang imam dan
mengusir murid-murid madrasah yang dianggap masih kanak-kanak itu. Rupanya, ia
khawatir
kalau-kalau
mereka
menghabiskan
jatah
air
wudhu.
Sebagian besar murid-murid itu berlarian menyingkir karena bentakan sang imam,
sementara sebagian kecil bertahan di tempatnya. Mengalami peristiwa tersebut, al
Banna lalu mengambil secarik kertas dan menulis uraian kalimat yang ditutup
dengan satu ayat Al Qur'an, "Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru
Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya."(Q.
S.
Al-An'aam:
52).
Kertas itu dengan penuh hormat ia berikan kepada Syaikh Muhammad Sa'id, imam
mushalla yang menghardik kawan-kawannya. Membaca surat Hasan al Banna hati
sang imam tersentuh, hingga pada hari selanjutnya sikapnya berubah terhadap
"rombongan anak-anak kecil" tersebut. Sementara para murid pun sepakat untuk
mengisi kembali kolam tempat wudhu setiap mereka selesai shalat di mushalla.
Bahkan para murid itu berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk membeli tikar
mushalla!
Pada usia 21 tahun, beliau menamatkan studinya di Darul 'Ulum dan ditunjuk
menjadi guru di Isma'iliyah. Hasan Al Banna sangat prihatin dengan kelakuan Inggris
yang memperbudak bangsanya. Masa itu adalah sebuah masa di mana umat Islam
sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifahan Utsmaniyah (di Turki), sebagai
pengayom umat Islam di seluruh dunia mengalami keruntuhan. Umat Islam
mengalami
kebingungan.
Islam.
Hasan
Al-Banna
Sebagai
Pendiri
Ikhwanul
Muslimin
dakwah
beliau
Pada masa peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau
memobilisasi mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab,
hanya ada satu kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela
Ikhwan. Mujahidin sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib
besar yang mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi
mengancam akan mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin.
Maka terjadilah sebuah tragedi yang membuktikan betapa pengecutnya manusia.
Ribuan mujahid Mesir ditarik ke belakang, kemudian dilucuti. Oleh siapa? Oleh
pasukan pemerintah Mesir! Bahkan tidak itu saja, para mujahidin yang ikhlas ini lalu
dijebloskan ke penjara-penjara militer. Bahkan beberapa waktu setelah itu Hasan al
Banna, selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin menemui syahidnya dalam sebuah
peristiwa
yang
dirancang
oleh
musuh-musuh
Allah.
Dakwah
beliau
bersifat
memproklamasikan
internasional.
kemerdekaannya,
Bahkan
Hasan
al
segera
Banna
setelah
segera
Indonesia
menyatakan
dukungannya. Kontak dengan tokoh ulama Indonesia pun dijalin. Tercatat M. Natsir
pernah berpidato didepan rapat Ikhwanul Muslimin. (catatan : M. Natsir di kemudian
hari menjadi PM Indonesia ketika RIS berubah kembali menjadi negara kesatuan).
Syahidnya Hasan Al-Banna tidak berarti surutnya dakwah beliau. Sudah menjadi
kehendak Allah, bahwa kapan pun dan di mana pun dakwah Islam tidak akan pernah
berhenti, meskipun musuh-musuh Islam sekuat tenaga berusaha memadamkannya.
Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir
benci.
(Q.
S.
Ash-Shaff:
8)
diktator
yang
condong
ke
Sovyet.
Banyak pula murid beliau yang terpaksa mengungsi ke luar negeri, bahkan ke Eropa.
Pengungsian bagi mereka bukanlah suatu yang disesali. Bagi mereka di mana pun
adalah bumi Allah, di mana pun adalah lahan dakwah. Para pengamat mensinyalir,
dakwah Islam di Barat tidaklah terlepas dari jerih payah mereka. Demikianlah,
siksaan, tekanan, pembunuhan tidak akan memadamkan cahaya Allah. Bahkan
semuanya seakan-akan menjadi penyubur dakwah itu sendiri, sehingga dakwah
Islam
makin
tersebar
luas.
Di antara karya penerus perjuangan beliau yang terkenal adalah Fi Dzilaalil Qur'an (di
bawah lindungan Al-Qur'an) karya Sayyid Quthb. Sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang
sangat berbobot di jaman kontemporer ini. Ulama-ulama kita pun menjadikannya
sebagai rujukan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah
Al-Qu'an dan Terjemahannya keluaran Depag RI, kemudian Tafsir Al-Azhar karya
seorang ulama Indonesia Buya Hamka. Mengenal sosok beliau akanlah terasa komplit
apabila
kita
mengetahui
prinsip
dan
keyakinan
beliau.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang teguh dalam
dakwahnya:
Awal Perjalanan
Hasan al-Banna memulakan pendidikannya di sekolah tahfizhul Quran di Al-Mahmudiyah,
dan memiliki kemampuan memindahkan ilmu dari banyak penulis sehingga orang tuanya
mengirim beliau kepada para penulis di kota Al-Mahmudiyah. Namun waktu yang beliau
tempuhi di tempat para penulis sangat padat sehingga tidak mampu menyempurnakan
hafalan Al-Quran, oleh kerana terikat dengan peraturan para penulis. Akhirnya beliau
tidak mampu meneruskannya, lalu melanjutkan pendidikannya di sekolah tingkat SMP,
meskipun ada pertentangan dari ayahnya, kerana beliau sangat menginginkan anaknya
supaya menjadi penghafal Al-Quran, dan tidak setuju anaknya masuk sekolah SMP
kecuali setelah berjaya mengkhatamkan Al-Quran di rumahnya.
Setelah tamat sekolah SMP beliau masuk ke sekolah Al-Muallimin Al-Awwaliyah di
Damanhour, dan pada tahun 1923 masuk kuliah di Fakulti Dar El-Ulum di Kaherah dan
lulus pada tahun 1927. Selain itu, beliau juga menimba ilmu-ilmu lain di luar kurikulum
kuliahnya, seperti pelajaran ilmu al-hayah, sistem pemerintahan, ekonomi politik,
sebagaimana beliau menerima pelajaran tentang bahasa, sastera, hukum, geografi dan
sejarah, sehingga semua itu membuat beliau matang dalam berbagai ilmu pengetahuan.
Beliau memiliki perpustakaan yang besar dan luas di rumahnya, yang mengandungi
ribuan buku yang berkait dengan tema yang tersebut di atas, dan ditambah dengan
adanya empat belas jenis majalah dari majalah mingguan yang diterbitkan di Mesir
seperti majalah al-muqtatof, majalah al-fath, majalah Al-Manar dan lain-lainnya. Hingga
saat ini perpustakaan beliau masih ada di bawah pengawasan anaknya Ustadz Saif alIslam.
Al-Banna menjalani hidupnya selama 19 tahun sebagai guru sekolah rendah di Ismailiah,
dan kemudian di Kaherah, dan ketika beliau mengundurkan diri dari pekerjaannya
sebagai guru pada tahun 1946 beliau telah mendapat peringkat kelima untuk menjadi
PNS. Setelah itu beliau bekerja di surat khabar harian Ikhwanul Muslimin, dan kemudian
beliau menerbitkan majalah bulanan sendiri yang bernama As-Syihab yang dimulakan
pada tahun 1947. Hal tersebut dilakukan agar dirinya dapat berdikari dalam mencari
akibat
Muslimin secara khusus untuk melakukan jihad di tanah Palestin demi mempertahankan
tanah Arab dan Muslim. Beliau berkata: Sesungguhnya Ikhwanul Muslimin akan
mengorbankan jiwa dan harta mereka untuk mempertahankan setiap jengkal dari bumi
Palestin, Islam dan Arab sehingga Allah mewarisi bumi ini dan orang-orang yang
bersamanya . Dan akhirnya pada tanggal 6 Mei 1948 Lembaga Pendiri Ikhwanul
Muslimin mengeluarkan keputusan yang menegaskan jihad suci melawan Yahudi, untuk
itu Al-Banna mengirim pejuang Mujahidin dari Ikhwanul Muslimin ke Palestin dalam
perang tahun 1948. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah Mesir membubarkan
jamaah Ikhwanul Muslimin pada bulan Disember tahun 1948; sehingga menyebabkan
terjadinya pemberontakan antara Ikhwanul Muslimin dan Pemerintah An-Nakrasyi.
Al-Banna memiliki pendapat yang tepat dan wawasan yang luas terhadap qadhiyah annahdhah (masalah kebangkitan). Beliau menghubungkannya dengan masalah
kemerdekaan dari kolonialisme dan ketergantungan kepada Eropah dari satu sisi, dan
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang harus dicapai oleh umat Muslim pada sisi
yang lain, dan beliau mengatakan: Kita tidak akan mampu melakukan perubahan dan
kita tidak dapat menerapkan konsep perubahan secara internal selama kita belum
merdeka dari campur tangan asing. Beliau juga mengatakan: Tidak ada kebangkitan
tanpa ilmu pengetahuan dan apa yang diraih oleh orang kafir -dalam menjajah- adalah
kerana dengan ilmu . Beliau melihat bahwa ketergantungan umat Islam kepada Eropah
terhadap tradisi dan kebiasaan-kebiasaannya dapat menghalang kemerdekaan dan
kebangkitan mereka, beliau berkata: Bukankah sebuah paradoks yang aneh, kita
meninggikan suara menuntut untuk merdeka dari Eropah dan melakukan protes keras
terhadap segala tindak tanduknya, sementara di pihak lain kita mengagungkan tradisitradisinya dan terbiasa dengan adat-adatnya, dan bahkan kita lebih memilih produkproduknya?
Sebagaimana beliau juga melihat bahawa persoalan wanita merupakan salah satu
permasalahan sosial paling penting; kerana itu -sejak awal Ikhwanul Muslimin ditubuhkanbeliau banyak memberikan perhatian terhadap permasalahan kaum wanita. Beliau
membuat bahagian khusus yang disebut sebagai Akhwat Muslimat. Dan beliau selalu
menekankan bahawa Islam telah memberikan kepada wanita hak-hak peribadi, awam
dan politik, dan pada saat yang sama, Islam juga meletakkan kaedah-kaedah yang harus
dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penerapan hak-hak tersebut.
Namun Imam Al-Banna tidak hanya menyeru untuk mendirikan sebuah sistem
pemerintahan keagamaan teokratis dengan pengertian yang dikenal oleh Eropah pada
abad pertengahan, namun beliau menyeru untuk menerapkan hukum Islam berdasarkan
prinsip syura, kebebasan, keadilan dan kesetaraan.
Dan beliau menerima bentuk perlembagaan undang-undang parlimen, dan menganggap
lebih dekat sistem pemerintahan di seluruh dunia terhadap Islam, dan beliau melihat
bahawa jika formula tersebut diterapkan, maka dipastikan akan mampu mewujudkan tiga
prinsip yang melandasi aturan Islam; iaitu tanggungjawab pemimpin, kesatuan umat
dan penghargaan terhadap kehendaknya.
Terbunuhnya Sang Imam
Lokasi: Kaherah, di daerah Al-Himliyah. Waktu: tengah malam tanggal 12 Februari 1949.
Kronologi: terdapat beberapa kenderaan polis meluncur laju di tengah keheningan
malam, hingga sampai di salah satu jalan di daerah Al-Hilmiyah, Kaherah. Mereka
bertugas menghentikan kenderaan yang melalui jalan tersebut, beberapa tentera
menghalang jalan dengan senjata lengkap, dan kawalan diperketat terutama di sebuah
rumah sederhana yang ada di jalan tersebut. Lalu sebuah kenderaan polis menuju rumah
tersebut, satu barisan tentara memindahkan mayat dari kereta ke rumah tersebut
dengan cepat, lalu mengetuk pintunya, seorang Syeikh berumur sembilan puluhan tahun
membuka, lalu beberapa tentera masuk ke rumah tersebut sebelum mereka
memasukkan tubuh yang sudah mati tersebut untuk memastikan tidak ada orang lain di
rumah tersebut. Ancaman yang keras disampaikan kepada syekh tersebut; tidak boleh
ada suara, tidak boleh ada kekecohan, dan bahkan tidak boleh ada seorang pun yang
boleh mengurus mayat tersebut, cukup anda dan keluarga yang ada di rumah, dan tepat
jam sembilan esok pagi beliau harus dimakamkan.
Adapun Syeikh tersebut adalah orang tua almarhum, sekalipun ia sudah tua, dirinya
mampu memakamkan anaknya sendirian, beliau membersihkan darah anaknya yang
terkena peluru dan mendarat di sekujur tubuhnya.
Pada pagi harinya, petugas datang tepat waktunya, mereka berkata: bawa sini anakmu
untuk segera dikubur. Maka syeikh yang sudah berumur 90 tahun tersebut berseloroh:
bagaimana saya membawanya? Seharusnya sebahagian perajurit ikut membawanya!
Namun para perajurit menolak, dan responnya adalah hendaknya orang-orang rumah
yang membawanya. Saat itu almarhum meninggalkan beberapa anak perempuan dan
seorang anak laki-laki yang masih bayi.
Akhirnya tubuh yang sudah menjadi mayat dibawa oleh isterinya dan anak
perempuannya dan dibantu oleh ayahnya, dan bagi siapa yang berani ikut membantunya
maka akan ditangkap dan dipenjarakan. Akhirnya jenazah sampai ke masjid untuk
disolatkan, tidak ada yang ikut menyolatkannya kecuali ayahnya dan di belakangnya
anaknya (isteri sang imam) dan anak-anak perempuan dari keturunannya, dan mereka
juga yang turun ke kubur, lalu kembali ke rumah dengan penjagaan yang sangat ketat.
Demikian kronologi pembunuhan dan proses pemakaman As-Syahid Imam Hasan alBanna. Setelah itu banyak tetangganya yang ditangkap, tidak ada alasan lain kecuali
hanya kerana mengungkapkan takziah kepada keluarga yang ditinggal, dan kawalan
terus dilanjutkan tidak hanya di rumah kerana khuatir banyak yang berdatangan untuk
memberikan takziah, namun juga di sekitar kubur sang imam, kerana takut ada yang
berani mengeluarkan mayatnya dan mendedahkan kejahatan yang telah terjadi. Bahkan
banyak dari pihak polis disebar di beberapa masjid; untuk segera ditutup kembali setelah
ibadah solat ditunaikan, kerana takut ada seseorang yang berani mensolatkannya.
Di sisi lain seorang raja negara tersebut menunda perayaan ulang tahun pada 11 dan 12
Februari; untuk ikut serta merayakan kematian sang imam. Salah seorang intelektual
menceritakan bahawa dirinya menyaksikan salah satu perayaan di sebuah hotel di
Amerika Serikat, dan ketika diceritakan alasan perayaan ini, ia mendapat tahu bahawa
perayaan tersebut dilakukan untuk mengungkapkan kegembiraan kerana kematian Imam
As-Syahid Hasan Al-Banna. Jika kebenaran ada pada musuh, maka sesungguhnya pusat
kajian di Perancis dan Amerika telah ikut serta dalam meletakkan seratus orang yang
paling terpengaruh di dunia pada abad kedua puluh, dua dari dunia Arab adalah: Imam
As-Syahid Hassan al-Banna, dan yang lainnya adalah Jamal Abdul Nasser.
Buku-buku karangan imam Hasan Al-Banna
Tidak banyak yang dimiliki oleh Hasan al-Banna berupa buku-buku atau karangankarangannya kecuali risalah-risalah yang dihimpunkan dengan judul buku Majmuah
Rasail Imam Hasan Al-Banna sebagai rujukan utama dalam memahami pemikiran dan
manhaj Ikhwanul Muslimin secara umum. Beliau juga memiliki buku muzakarah yang
telah dicetak beberapa kali dengan judul Mudzakirah dawah wa daiyah. Selain itu
beliau juga memiliki majalah dan kajian-kajian yang tersebar dalam majalah Ikhwanul
Muslimin yang dimuatkan pada tahun tiga puluhan dan empat puluhan yang lalu.
www.ismaweb.net
www.biografiku.com
08
ThursdayMAY 2014
3. Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf. Banyak
membaca hadist Rasulullah saw, minimal hafal 40 hadist dalam Al-Arbain An-Nawawiyah.
Dan juga mengkaji pokok-pokok aqidah dan fiqih.
4.Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat,
begitu penyakit terasa mengenaimu. Disamping itu perhatikan faktor-faktor penyebab
kekuatan dan perlindungan tubuh serta hindarilah faktor-faktor penyebab lemahnya
kesehatan.
5. Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh,
dan minuman perangsang lainnya. Hindarkan sama sekali rokok.
6. Hendaklah engkau perhatikan kebersihan dalam segala hal baik tempat tinggal,
pakaian, makanan, minuman, badan dan tempat kerja, karena agama ini dibangun di
atas dasar kebersihan.
7.Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
8.Hendaklah engkau menepati janji, jangan mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang
engkau hadapi.
9.Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji. Keberanian yang
paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan dalam
menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri dan dapat
menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.
10. Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah
keseriusan itu menghalangimu dari canda, senyum dan tawa.
11. Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive dan
peka oleh kebaikan dan keburukan. Hendaklah engkau juga bersikap rendah hati dengan
tanpa menghinakan diri, tidak bersikap taklid dan tidak terlalu berlunak hati.
12. Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada
setiap situasi. Jangan kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan, jangan
permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik. Berkata benar meskipun itu
merugikan orang yang paling dekat denganmu.
13. Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas sosial. Bahagia
jika dapat mempersembahkan bakti kepada orang lain, gemar membesuk orang sakit,
membantu yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah dan meringankan derita
orang yang terkena musibah.
14. Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada
manusia maupun binatang, berprilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang,
menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar,
memberi tempat kepada yang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak
menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah dan
lain-lain.
15. Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, serta memperbanyak membaca
koran, majalah atau tulisan lain. Bangun perpustakaan khusus, seberapapun ukurannya,
konsentrasilah terhadap spesifikasi keilmuan dan keahlianmu jika engkau seorang
spesialis, dan kuasailah persoalan Islam secara umum yang dengannya dapat
membangun persepsi yang baik untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap
tuntutan fikrah.
16. Hendaklah engkau memiliki usaha ekonomi yang mandiri, betapapun kecil, dan
cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu betapapun tingginya kapasitas keilmuan.
17. Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah dia
sebagai sesempit pintu rezeki namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang untuk
itu. Jangan engkau melepaskannya kecuali jika ia benar-benar bertentangan dengan
tugas dakwahmu.
18. Hendaklah engkau perhatikan tugas-tugasmu secara cermat dan berkualitas.
19. Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain dengan
sempurnan dan janganlah menunda-nunda pekerjaan.
20. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun
maksud di baliknya.Jauhi mata pencaharian yag haram, betapapun keuntungan besar
yang ada di baliknya.
21. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan sucikan ia
sama sekali dari riba.
22. Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan
mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam. Engkau
pun hendaklah menjaga setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan orang non-
Islam dalam keadaan bagaimanapun. Janganlah makan dan berpakaian kecuali produk
negeri Islammu sendiri.
23. Hendaklah engkau memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan
kewajiban zakatmu dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang meminta
dan yang kekurangan, betapapun kecil penghasilanmu.
24. Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masamasa sulit, betapapun sedikit dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk
mengejar kesempurnaan.
25. Hendaklah engkau menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam
setiap aspek kehidupanmu. Jagalah sunah dalam setiap aktivitas tersebut.
26. Hendaklah engkau memboikot peradilan peradilan yang tidak Islami, demikian juga
penerbitan-penerbitan, organisasi-organisasi, sekolah-sekolah dan segenap institusi yang
tidak mendukung fikrahmu secara total.
27. Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akherat dan
bersiap-siap untuk menuju ridlo Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri
kepada Allah dengan banyak ibadah sunah, memperbanyak dzikir (hati dan lisan), dan
berusaha m engamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesepatan.
28. Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam
keadaan berwudlu (suci) di sebagian besar waktumu.
29. Hendaklah engkau melakukan sholat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam
menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid.
30. Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji. Kerjakan sekarang juga jika
kamu telah mampu.
31. Hendaklah senantiasa menyertai dirimu niat jihad dan cinta mati syahid. Bersiaplah
untuk itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba.
32. Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui taubat dan istghfarmu. Berhati-hatilah
terhadap dosa kecil, apalagi besar. Sediakanlah-untuk dirimu-beberapa saat untuk
mengintropeksi diri terhadap apa-apa yang telah dilakukan, yang baik maupun yang
buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah
engkau pergunakan ia-sedikitpun- tanpa guna dan janganlah engkau ceroboh terhadap
hal-hal yang syubhat agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang haram.
https://pramudyaputrautama.wordpress.com/2014/05/08/40-nasihat-hasan-albanna/
10 Wasiat Hasan
Al Banna
06
TuesdayMAY 2014
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Banyak di antara kita yang beranggapan
dakwah adalah pekerjaan atau tugas para ustadz dan para kiai saja. Memang tidak ada
jalan dakwah yang mulus dan menyenangkan. Sebagai pendakwah harus mau
mengorbankan diri baik waktu, tenaga, pikiran bahkan sampai harta dan jiwa. Banyak
rintangan dan godaan yang akan dihadapi.Sebagai balasannyaAllah akan memberikan
pahala baginya.
Berikut 10 Wasiat Imam Syahid HASAN AL-BANNA bagi para mujahid dakwah :
1.
2.
Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah
engkau menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada
manfaatnya.
3.
4.
5.
Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah
(dzikir) adalah tenang dan tentram.
6.
Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan
bersungguh-sungguh terus-menerus.
7.
Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal
ini akan mengganggu dan menyakiti.
8.
Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk
apapun dan jangan berbicara kecuali yang baik.
9.
Bertaaruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta,
sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan taawun (kerja sama).
10.
Pekerjaan rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia,
maka manfaatkanlah waktu dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka
sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.
https://pramudyaputrautama.wordpress.com/2014/05/06/10-wasiat-imam-hasanal-banna/