You are on page 1of 18

LAPORAN PENYELENGGARAAN

SOSIALISASI TINGKAT DESA


BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH (BELKAGA)
DI DESA BULOH
KECAMATAN KUNDURANTAHUN 2015

PUSKESMAS JEPON
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA

SAMBUTAN PEMBUKAAN
Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Kepala Desa Sidharjo, yang kami hormati perangkat
desa, yang kami hormati tokoh masyarakat, yang kami hormati tokoh agama, yang
kami hormati ibu PKK, yang kami hormati bidan desa, yang kami hormati guru uks,
yang kami hormati ibu-ibu kader, yang kami hormati segenap tamuj undangan.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik dan
hidayahnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di aula ini dalam acara
Sosialisasi Tingkat Desa program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis (Kaki Gajah) daam keadaan sehat walafiat. Amien. Sholawat dan salam
semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw.
Bapak / ibu tamu undangan yang kami hormati, perlu Bapak / Ibu ketahui
bahwa penyakit Kaki Gajah / Filariasis adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing ini
merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga dapat
menimbulkan pembesaran pada kaki dan tangan yang tidak sembuh seumur hidup /
cacat.
Bapak / ibu yang kami hormati dalam kesempatan sosialisasi ingkat desa ini
nanti akan disampaikan tentang Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BEKAGA) yang
selanjutnya akan dilaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis (Kaki Gajah) secara serentak pada bulan Oktobe di seluruh wilayah
Kabupaten BLORA. Pada kesempatan sosialisasi tingkat desa kali ini, nanti akan
disampaikan materi tentang apa itu Bulan Eliminasi Kaki Gajah atau Filatiasis, kapan
akan dilaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal Kaki Gajah, ap penyebab
penyakit Kaki Gajah, bagaimana dampaknya bila tidak obati, bagaimana rencana
tidak lanjutnya, dan sebagainya.
Baiklah Bapak / Ibu tamu undangan yang kami hormati, semoga dalam
sosialisasi tiongkat desa ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua serta
dapat ditindak lanjuti ke seluruh warga masyarakat. Dari kami cukup sekian, kurang
lebihnya mohopn maaf, terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Doro, 15 september 2015
Kepala Puskesmas Jepon
Sri Pinti Rahmawati SKM, M.Kes
NIP.

LAPORAN
PERTEMUAN SOSIALISASI TINGKAT DESA BULAN ELIMINASI KAKI
GAJAH
(BELKAGA) DI DESA SIDOARJO KEC. JEPONKAB. BLORA PADA
BULAN OKTOBER 2015
TANGGAL 15 SEPTEMBER 2015
A. LATAR BELAKANG
Penyakit kaki gajah atau filariasis ialah penyakit manular manahun yang
disebabkan oleh cacing dilaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing
ini merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga
dapat menimbulkan gejala peradangan kelenjar getah bening dan bila berlangsung
lama aan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh
seumur hidup.
Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
secara Global di tahun 2020. Hal sini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden
RI No. 7 Tahun 2005 tentang RP JMN Tahun 2004-2009 Bab 28. B. 5 yang
menyatakan Filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta tentang
Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Dalam Rangka Eliminasi Filariasis di
Indonesia.
Kabupaten BLORA sebagai salah satu daerah endemis dfilariasis/kaki
gajah menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima)
tahun berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai
upaya menghentikan penularan cacing filaria.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap
penduduk yang tinggal diselsuruh wilayah Kabuapten BLORA serentak minum
obat pencegahan penyakit filariasis/kaki gajah melalui kegiatan Pemberian Obat
pencegahan Massal (POPM) Filariasis dengan stratefi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POPM filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah Kabupaten BLORA.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas Desa dalam
pelaksanaan kegiatan POPM filariasis baik saat persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan
POPM filariasis adalah lebih dari 80% dari sasaraan (penduduk usia
2, kecuali wanita hamil, menyusui, orang sedang sakit, gizi buruk, epilepsi)
sebagai prasyarat suksesnya upaya eliminasi dilariasis.

B. TUJUAN
1. Tersosialisasinya tujuan kegiatan BELKAGA.
2. Adanya dukungan pelaksanaan BELKAGA.
3. Tersusunya Pengorganisasian kegiatan POPM Filariasis.
Tersusunnya RTL POPM Tingkat Desa.
C. PESERTA PERTEMUAN
Jumlah peserta pertemuan direncanakan sebanyak 25 (Dua puluh lima) orang
dengan rincian sebagai berikut :
1. Kepala Desa

: 1 orang

2. Perangkat Desa

: 4 orang

3. Ketua RT/RW

: 5 orang

4. Ketua PKK

: 2 orang

5. Tokoh Masyarakat

: 3 orang

6. Tokoh Agama

: 2 orang

7. Bidan Desa

: 1 orang

8. Guru UKS

: 3 orang

9. Kader

: 4 orang

D. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan tersebut telah diselenggarakan pada :
Hari/Tanggal

: Selasa, 15 september 2015

Jam

: 08.30 WIB selesai

Jam

: Kepala Desa BULOH

Pemimpin Rapat

: Kepala Desa BULOH

Tempat

: Balai Desa BULOH

E. HASIL
1. Terselenggaranya kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis (Kaki Gajah) terhadap seluruh penduduk sasaran wilayah desa
Sidoarjo secara serentak dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan merata
agar terhentinya mata rantai penularan penyakit kaki gajah.
2. Adanya komitmen Lintas sektor yang bergabunbg dakam tim Pokja filariasis
untuk mendukung Pemberian Obat Pencegahan Massal Filariasis.
3. Adanya kesepakatan Pemberian obat Pencegahan Massal filariasis.

F. BIAYA
Biaya pertemuan bersumber dari APBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2015.

Doro, 15 September 2015


KEPALA PUSKESMAS JEPON
KABUPATEN BLORA

Sri Pinti Rahmawati SKM, M.Kes.

MATERI
Kaki Gajah (Filariasis)
Kaki gajah atau filariasis adalah penyakit menular menahan yang disebabkan
oleh infeksi cacinhg mikrofilaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing
ini merusak kelenjar getah bening dan bila berlangsung lama akan menimbulkan
cacat menetap yang tidak bisa sembuh seumur hidup, berupa pembengkakan di kaki,
lengan atau alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan, bukan penyakit keturunan
/ kutukan bakan pula santet.
Dampak penyakit kaki gajah mengalami kerugian ekonomi, cacat menetap,
tidak produktif karena susah beraktifita, butuh perawatan mahal, psikologis dan
interaksi sosial tergannggu.
Semua orang berisiko tertular penyakit kaki gajah. Gejala awal biasanya
berlangsung bertahun-tahun tanpa ada gejala nyata walaupun mikrofilaria ada di
dalam darah perifer manusia (perlu waspada terutama di daerah endemis kaki gajah)
Larva 3 (L3) yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
akan tumbuh menjadi cacing dewasa (Makrofilaria) di dalam sistem limfatik manusia
terus berkembang biak menjadi semakin banyak sehingga mengganggu aliran limfe
berupa penyumbatan dan akumulasi cairan limfe yang masuk ke jaringan sehingga
terjadi pembesaran (Elephantiasis)
Butuh waktu 5-10 tahunh untuk terjadi pembesaran di bagian tubuh manusia.
Tanda-tanda klinis/tanda-tanda awal untuk mengetahui adanya mikrodilaria di
tubuh kira adalah :
1. Demam/panas berulang selama 3-5 hari.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan paha/ketiak (sekelen tanpa ada
luka).
Apabila tidak segera dilakukan pengobatan pas gejala klinis/awal dapat
menimbulkan tanda-tanda klinis kronis.
Tanda-tanda klinis kronis kaki gajah yaitu telah adanya pembesaran bersifat
menetap pada kaki, lengan, buah dada, buah zakar (Elephantiasis skroti)
Penularan penyakit kaki gajah melalui gigitan nyamuk yang mengandung
mikrofilaria (ukurannya sangat kecil, stadium larva 3(L3), hanya dapat dilihat dengan
mikroskop). Mikrofilara penyebab kaki gajah ada 3 spesies yaitu :
1. Wuchereria Bancrofti
2. Brugia Malayi
3. Brugia Timori
Di tubuh manusia cacing tumbuh menjadi dewasa (Makrofilaria) dan cacing
betina berkembang biak menghasilkan mikrofilaria. Kecenderungan hidup dan
beraktifitas pada malam hari di pembuluh darah tepi manusia memudahkan

mikrofilaria terbawa saat ada gigitan nyamuk terutama pada malam hari. Nyamuk
mengigit manusia yang di darahnya ada cacing mikrofilaria kemudian cacing
mikrofilaria ikut masuk ke tubuh nyamuk, di dalam tubuh nyamuk mikrofilaria ikut
masuk ke tubuh nyamuk, di dalam tubuh nyamuk mikrofilaria tubuh menjadi L3,
kemudian akan terjadi proses pindah L3 ke manusia melalui gigitan nyamuk penular.
Ada 23 spesies nyamuk dapat menularkan kaki gajah te3rutama dari
genus/kelompok yaitu Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia, Armigeres.
Pengobatan
Pengobatan pada orang/individu yang di dalam darahnya mengandung
mikrofilaria dari hasil pemeriksaan laboratorium akan diberi obat Diethyl
Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasi dengan Albendazole sesuai dosis.
Untuk memutus rantai penularan pada daerah endemis kaki gajah dilakukan
pengobatan massal bagi semua masyarakat sesuai kriteria, dengan pemberian obat
massal pencegahan (POMP) kaki gajah yaitu obat Diethyl Carbamazine Citrate
(DEC) dikombinasis dengan Albendazole sesuai dosis yang diminum sekali setahun
selama 5 10 tahun.
Cara Menularnya Bagaimana ?
Penularan penyakit kaki gajah melalui gigitan nyamuk yang mengandung
mikrofilaria (ukurannya sangat kecil, stadium larva, hanya dapat dilihat dengan
miskrokop). Mikrofilaria penyebab kaki gajah ada 3 spesies yaitu :
1. Wuchereria Bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Di tubuh manusia cacing tumbuh menjadi dewas (Makrofilaria) dan cacing
betina berkembang biak menghasilkan mikrofilaria. Kecenderungan hidup dna
beraktifitas pada malam hari di pembuluh darah tepi manusia memudahkan
mikrofilaria terbawa saat ada gigitan nyamuk terutama pada malam hari. Nyamuk
menggigit manusia yang di darahnya ada cacing mikrofilaria kemudian cacing
mikrofilaria ikut masuk ke tubuh nyamuk, di dalam tubuh nyamuk mikrofilaria
tumbuh menjadi L3, kemudian akan terjadi proses pindah L3 ke manusia melalui
gigitan nyamuk penular.
Jenis nyamuk penularnya apa saja ?
Ada 23 spesies nyamuk dapat menularkan kaki gajah terutama dari genus /
kelompok yaitu Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia, Armigeres.
Pengobatannya bagaimana ?
Untuk memutus rantai penularan pada daerah endemis kaki gajah dilakukan
pengobatan massal bagi semua masyrakat sesui kriteria, dengan pemberian obat

massal pencegahan (POMP) kaki gajakh yaitu obat Diethyl Carbamazine Citrate
(DEC) Dikombinasi dengan Albendazole sesuai dosis yang diminum sekali setahun
selama 5 10 tahun.
Bagaimana cara pencegahannya ?
1. Hindari gigitan nyamuk
2. Bebaskan rumah dan lingkungan kita dari sarang nyamuk
3. Patuh dan taat minum obat bagi penderita kaki gajah
Pencegahan
1. Hindari gigitan nyamuk
2. Bebaskan rumah dan lingkungan kita dari sarang nyamuk
3. Patuh dan taat minum obat bagi penderita kaki gajah
Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
secara Global di Tahun 2020. Hal ini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden RI
No. 7 Tahun 2005 tentang RPJMN Tahun 2004-2009 Bab 28. B.5 yang menyatakan
filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta surat edaran menteri dalam
negeri RINO. 443..43/875/SJ. TGL : 24 APRIL 2007 tentang pelaksanaan pengobatan
massal filariasis dalam rangka eliminasi filariasis di Indonesia.
Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah endemis filariasis / kaki gajah
menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit kaki gajah selama 5 (lima) tahun
berturut-turut di seluruh kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai upaya
menghentikan penularana cacing filaria.
Bulan eliminasi penyakit kaki gajah adalah bulan dimana setiap penduduk
yang tinggal di seluruh wilayah kabupaten Blora serentak minum obat pencegahan
penyakit filariasis / kaki gajah melalui kegiatan pemberian obat pencegahan massal
filariasis (POPM) al (POPM) filariasis dengan strategi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POMP filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah kabupaten Blora.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas desa dalam pelaksanaan
kegiatan POPM filariasis baik daat persiapan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan POPM
filariasis adalah lebih dari 80% sasaran (Penduduk usia > 2, kecuali wanita hamil,
menyusui, orang yang sedang sakit, gizi buruk, epilepsi) sebagai prasarat
suksesnya upaya eliminasi filariasis.

KESIMPULAN
Penyakit kaki gajah atau filariasis ialah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing ini
merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga dapat
menimbulkan gejala peradangan kelenjar getah bening dan bila berlangsung lama
akan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur
hidup.
Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah endemis filariasis / kaki gajah
menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima) tahun
berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai upaya
menghentikan penularan cacing filaria.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap penduduk
yang tinggal di seluruh wilayah Kabupaten Blora serentak minum obat pencegahan
penyakit filariasis / kaki gajah melalui kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM) Filariasis dengan strategi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POPM filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah Kabupaten Blora.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas Desa dalam pelaksanaan
kegiatan POPM filariasis baik saat persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan
POPM filariasis adalah lebih dari 80% dari sasaran.

KESEPAKATAN
1. Mensosialisasikan kepada seluruh warga tentang tujuan kegiatan Bulan Eliminasi
Kaki Gajah (BELKAGA)
2. Mendukung pelaksanaan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA)
3. Menyusun Pengorganisasian kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM) Filariasis (Kaki Gajah)
4. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM) Filariasis (Kaki Gajah) Tingkat Desa dan Puskesmas

NOTULEN
Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing
mikrofilaria, pditularkan melalui gigitan nyamuk, dapat menimbulkan cacat menetap,
berupa pembengkakan di kaki / lengan / alat kelamin baik laki-laki / perempuan.
Apa dampak penyakit kaki gajah ?
Mengalami kerugia ekonomi, cacat menetap, tidak produktif karena susah
beraktifitas, butuh perawatan mahal, psikologis dan interaksi sosial terganggu.
Apakah semua orang bisa tertular ?
Semua orang berisiko tertular penyakit kaki gajah. Gejala awal biasanya
berlangsung bertahun-tahun tanpa ada gejala nyata walaupun mikrofilaria ada di
dalam sarah perifer manusia (perlu waspada terutama di daerah endemis kaki gajah)
Bagaimana bisa timbul pembesaran ?
Larva yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk akan
tumbuh menjadi cacing dewasa (makrofilaria) di dalam sistem limfatik manusia terus
berkembang biak menjadi semakin banyak sehingga mengganggu aliran limfe berupa
penyumbatan dan akumulasi cairan limfe yang masuk ke jaringan sehingga terjadi
pemasaran.
Kapan akan muncul pembesaran ?
Butuh waktu 5-10 tahun untuk terjadi pembesaran di bagian tubuh manusia.
Apa tanda tanda penyakit kaki gajah ? Tanda tanda awal untuk mengetahui
adanya mikrofilaria di tubuh kita adalah :
1. Demam / Panas berulang selama 3-5 hari
2. Pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan paha / ketiak (sekelen tanpa ada
luka)
Apabila tidak segera dilakukan pengobatan pada gejala klinis / awal dapat
menimbulkan tanda-tanda klinis kronis.
Tanda tanda klinis kronis kaki gajah yaitu telah adanya pembesaran bersifat
menetap pada kaki, lengan, buah dada, buah zakar.

RENCANA TINDAK LANJUT


A. TINGKAT DESA
Penanggungjawab

: Kepala Desa

Ketua

: Kepala Puskesmas Kunduran

Wakil Ketua

: Ketua TPKK Desa

Sekretaris

: Kaur Kesra

Kelompok Kerja

:
1. Pokja Operasional
2. Pokja Sosial Mobilisasi
3. Pokja Logistik

B. KEGIATAN TINGKAT DESA


TAHAPAN URAIAN PERSIAPAN DESA :
1. Membentuk Kepanitiaan Tingkat Desa
2. Berkoordinasi dengan puskesmas membentuk tim teknis
3. Advokasi dan sosialisasi tingkat desa
Advokasi dengan melibatkan lintas program dan lintas sector terkait, tokoh
masyarakat, kepala desa.
Sosialisasi dilakukan dengan sasaran :
-

Anak sekolah

Masyarakat umum

PELAKSANAAN DESA :
1. Melakukan supervisi persiapan tingkat desa
2. Melakukan pendampingan pada saat pelaksanaan
3. Bersaman puskesmas memonitor kejadian ikutan pasca pemberian obat
massal filariasis
4. Merekap hasil kegiatan popm filariasis diseluruh pos desa
EVALUASI DESA :
1. Membuat dokumentasi hasil kegiatan
2. Membuat laporan cakupan hasil pemberian obat pencegahan massal
I. TUJUAN
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah bertujuan untuk terselenggaranya kegiatan
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)

II. PENDUDUK SASARAN


Penduduk yang mendapat obat pencegahan filaritas adalah semua penduduk yang
tinggal di kabupaten Blora, kecuali penduduk dengan kriteria sebagai berikut :
Ditunda pemberian obat pencegahannya :
1. Anak usia < 2 tahun atau orang tua > 70 tahun
2. Ibu hamil / menyusui
3. Penderita gagal ginjal / cuci darah
4. Penderita epilepsi atau anak usia > 6 tahun dengan riwayat sering kejang
5. Penderita sakit berat yang mengharuskan ditempat tidur, demam tinggi, batuk
darah, kanker, anak gizi buruk
6. Penderita filarasis yang mengalami serangan akut (demam tinggi)
Penduduk kelompok khusus yang memerlukan pemeriksaan dokter dan
minum obat didepan dokter adalah :
1. Penderita hipertensi
2. Penderita sakit jantung
3. Penderita sakit hati
III. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. KEBIJAKAN
POPM Filarisasi diseluruh wilayah kabupaten Blora dilaksanakan serentak
pada bulan Oktober
B. STRATEGI
Strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan POPM Filarisasi di Kabupaten
Blora adalah :
1. Advokasi dan sosialisasi (promosi)
2. Menggerakkan masyarakat minum obat untuk pencegahan penyakit kaki
gajah (mobilisasi masyarakat)
3. Mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan pos-pos
minum obat disetiap desa dan lokasi
4. Meningkatkan peran serta lintas sector dan masyarakat, terutama jajaran
dinas pendidikan, kementrian agama, TNI/POLRI , organisasi masyarakat,
tokoh masyarakat, tokoh agama, dan selanjutnya.
IV.

JENIS OBAT
Obat yang digunakan dalam eliminasi penyakit kaki gajah ini menggunakan
obat kombinasi Diethil Carbamazine Citra (DEC) 6 mg/kgbb dan Albendasole
400 mg. Sebaiknya obat diminum sesudah makan dan diepan petugas. Oelh
karena cacing microfilaria keluar pada malam hari dan kadar obat maksimal
adalah 4 jam maka sebaiknya diminum menjelang istirahat malam hari.

Dosis obat POPM Filariasis


Umur
2-5 tahun
6-14 tahun
14 tahun

DEC 100 mg
1 tablet
2 tablet
3 tablet

Albendasole 400mg
1 tablet
1 tablet
1 tablet

Reasi umum terjadi akibat respon imunitas individu terhadap matinya


microfilaria, makin banyak microfilaria yang mati makin besar reaksi
pengobatan yang dapat timbul. Reaksi umum yang terjadi biasanya adalah
sakit kepala, pusing, deman, mual, sakit otot, nyeri sendi, lesu, gatal-gatal,
keluar cacing.

KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN SOSIALISASI TINGKAT DESA BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH
(BELKAGA) DI DESA SIDOARJO KEC. JEPONKAB. BLORA PADA
BULAN OKTOBER 2015
TANGGAL 15 SEPTEMBER 2015

A. LATAR BELAKANG
Penyakit kaki gajah atau filariasis ialah penyakit manular manahun yang
disebabkan oleh cacing dilaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing
ini merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga
dapat menimbulkan gejala peradangan kelenjar getah bening dan bila berlangsung
lama aan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh
seumur hidup.
Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
secara Global di tahun 2020. Hal sini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden
RI No. 7 Tahun 2005 tentang RP JMN Tahun 2004-2009 Bab 28. B. 5 yang
menyatakan Filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta tentang
Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Dalam Rangka Eliminasi Filariasis di
Indonesia.
Kabupaten BLORA sebagai salah satu daerah endemis dfilariasis/kaki
gajah menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima)
tahun berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai
upaya menghentikan penularan cacing filaria.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap
penduduk yang tinggal diselsuruh wilayah Kabuapten BLORA serentak minum
obat pencegahan penyakit filariasis/kaki gajah melalui kegiatan Pemberian Obat
pencegahan Massal (POPM) Filariasis dengan stratefi sebagai berikut :
4. Melaksanakan POPM filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah Kabupaten BLORA.
5. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas Desa dalam
pelaksanaan kegiatan POPM filariasis baik saat persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.
6. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan
POPM filariasis adalah lebih dari 80% dari sasaraan (penduduk usia
2, kecuali wanita hamil, menyusui, orang sedang sakit, gizi buruk, epilepsi)
sebagai prasyarat suksesnya upaya eliminasi dilariasis.

B. TUJUAN
4. Tersosialisasinya tujuan kegiatan BELKAGA.
5. Adanya dukungan pelaksanaan BELKAGA.
6. Tersusunya Pengorganisasian kegiatan POPM Filariasis.
Tersusunnya RTL POPM Tingkat Desa.
C. PESERTA PERTEMUAN
Jumlah peserta pertemuan direncanakan sebanyak 25 (Dua puluh lima) orang
dengan rincian sebagai berikut :
10. Kepala Desa

: 1 orang

11. Perangkat Desa

: 4 orang

12. Ketua RT/RW

: 5 orang

13. Ketua PKK

: 2 orang

14. Tokoh Masyarakat

: 3 orang

15. Tokoh Agama

: 2 orang

16. Bidan Desa

: 1 orang

17. Guru UKS

: 3 orang

18. Kader

: 4 orang

D. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan tersebut telah diselenggarakan pada :
Hari/Tanggal

: Selasa, 15 september 2015

Jam

: 08.30 WIB selesai

Jam

: Kepala Desa BULOH

Pemimpin Rapat

: Kepala Desa BULOH

Tempat

: Balai Desa BULOH

E. BIAYA
Biaya pertemuan bersumber dari APBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2015.

Doro, 15 September 2015


KEPALA PUSKESMAS KUNDURAN
KABUPATEN BLORA

Sri Pinti Rahmawati SKM, M.Kes.

JADWAL ACARA PERTEMUAN SOSIALISASI TINGKAT DESA


BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH (BELKAGA)
TANGGAL 15 SEPTEMBER 2015 DI BALAI DESA BULOH

HARI

JAM

ACARA/ MATERI

Selasa

08.30-08.45 WIB
08.45-09.00 WIB
09.00-09.30 WIB
09.30-10.00 WIB
10.00-10.30 WIB
10.30-11.00 WIB
11.00-11.30 WIB
11.30 selesai WIB

Pendaftaran
Pembukaan
Akselerasi Pencapaian Eliminasi Filariasis di indonesia
Tata laksana dan efek samping obat
Pengorganisasian kegiatan POPM Filariasis
Diskusi
RTL
Penutup

PENANGGUNG
JAWAB/ PEMBICARA
Panitia
Kepala Desa
Narasumber
Narasumber
Programer
Programer
Programer
Kepala Puskesmas

Doro, 15 September 2015


KEPALA PUSKESMAS KUNDURAN

Sri Pinti Rahmawati SKM, M.Kes.


NIP......................................................

FOTO FOTO KEGIATAN

You might also like