You are on page 1of 6

PANDUAN DESINFEKSI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU YAKKUM PURWODADI

I.

DEFINISI

1. Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang


digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
2. Antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat
atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lainlain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses
desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian.
3. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.
Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan
dan bahan ini dinamakan antiseptik.
4. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan
mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada
benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
5. Rumah sakit merupakan tempat dengan derajat kontaminasi yang cukup
tinggi. Sumber kontaminasi utama di rumah sakit umumnya adalah
manusia berupa limbah dari proses kehidupan seperti urine, tinja,
semburan pernafasan, kelupasan kulit yang selalu diproduksi dan
disebarkan. Disinfeksi dan sterilisasi berikut menggunakan acuan Depkes
RI ((tahun 2002)
II.

III.

IV.

TUJUAN
1. Tersediannya bahan desinfeksi di rumah sakit sesuai dengan area
penggunaannya.
2. Hilangnya faktor kontaminen yang terdapat di lantai,permukaan dan linen.
RUANG LINGKUP
1. Peralatan linen.
2. Lantai dan dinding.
3. Tubuh manusia
4. Udara.
TATA LAKSANA

PENETAPAN AREA PENGGUNAAN BAHAN DESINFEKSI .


No

Desinfektan

Isi

Efektifitas
Lantai/
dindin
g

Alkohol

Alkohol 70 %

Aldehid

Glutaraldehid

Biguanid

Khlorhexidine
2 % dan 4 %

Senyawa
Halogen

Fenol

Hipoklorit &
povidon
iodine
Fenol (Asam
karbol)

Dettol

Klorsilenol

Betadine

iodophor

Derivat
fenol

(O-fenil fenol
9% O-bensil-

DTS (dekontaminasi
tingkat sedang)
DTT ( melakukan
desinfeksi pada alat yang
tidak dapat disterilisasi
Membunuh gram (-) dan
gram (+)
Melepaskan ion
halide,menyebabkan
karat pada logam
Virusidal & sporosidal
yang lemah,efektif
membunuhsebagaian
besar bakteri,tidak
iritatif,tidak dapat dirusak
oleh zat organik
Bersifat
antiseptik,aktifitas
rendah terhadap banyak
bakteri
Dilarutkan dengan aqua
sesuai petunjuk pabrik
,untuk permukaan baik
namun untuk plastik dan
kain kurang efektif
Sebagai bakterisid
permukaan dengan

Udara

Area Penggunaan
Tubuh
Linen
( tangan)

(tangan,lu
ka,mandi
sblm
operasi)

Pengenceran
Alat
( stetosko
p)

( instrumen
bedah)

Dalam kemasan 70 %

Dalam kemasan E care


dan hibiscrub

Dalam kemasan
betadine ,iodine

1: 32 atau 2 cc/Kg
sesuai berat ringannya

( Kinez)

Pklorofenol 1
%)

Pemutih

a. Sodiu
m
hipokl
orit
b. klorine

10

Stabimet

Cocopropilen
t diamin

11

Sinar UV

ultraviolet

12

Penyaring
an

Hepafilter

13

Senyawa
peroksige
n

Air peroksida

14

Bleaching

a. Chlorin
e
bleach

15

Detergent

16

Sour

17

SOS

b. Oksige
n
bleach
Surfactan

Benzalkoniu

waktu tinggal 60 hari


,tidak menimbulkan
perubahan warna pada
instrumen atau bahan.
Harga murah dan efektif
namun bersifat korosif
dan meninggalkan bau

kotoran

Efektif membunuh
banyak bakteri,sebagai
DTT
Sebagai sterilisasi
ruangan, termasuk
membunih kuman TB
Menyaring udara agar
bebas dari kuman
( ruangan aseptik)
Bersifat iritatif,namun
efektik membunuh
bakteri dan mengurangi
bau
Efektif sebagai
dekontaminasi kain ,dan
sebagai pemutih kain

1: 10 atau 1: 100
dengan rumus :
X Bagian air = (%
pengenceran : %
konsentrasi klorin) 1.

2 cc/L
2 jam

2 cc/Kg

Pencerah kain
Desinfeksi untuk gram
(+) dan menurunkan
tegangan permukaan
kain.
Menetralkan sisa
pencucian
Membunuh kuman kamar

1 : 100

18
19

Benzal
konium
khlorida
Savlon

m1%
Benzalkoniu
m 1% dan
pine

TTD
Dr Suhartono SpAn.MSc
Ka PPI

mandi dan lantai


Membunuh kuman di
closed dan kamar mandi

1 : 20

Petunjuk Pembuatan Larutan Klorin


Bagian air (H2O) = % konsentrat / sediaan

% pengenceran / diinginkan
Rumus untuk membuat larutan yang diencerkan dari larutan KONSENTRAT/SEDIAAN
Contoh :
Membuat larutan klorin 0,5% dari klorin 5,25%
Hitung : Jumlah bagian air = 5,25% 1 = 10 1 = 9
0,5%
Ambil 1 cc bagian larutan sediaan (5,25%), dan tambahkan dengan 9
bagian air
Membuat larutan klorin 0,1 % dari konsentrat 5 %

Hitung : Jumlah bagian air = 5% 1 = 50 1 = 49


0,1%
Ambil 1 cc bagian larutan sediaan (5%), dan tambahkan dengan 49
bagian air
Bila digunakan air matang, larutan klorin 0,1 % cukup baik. Bila dilarutkan dalam air bersih tetapi belum matang
atau difiltrasi dibutuhkan konsentrasi 0,5%. Hal ini disebabkan sebagian klorin yang ada diinaktivasi oleh
mikroorganisme yang terdapat di dalam air mentah.
Pembuatan bubuk Klorine
Bubuk (g/l) = % pengenceran/diinginkan x 1000
% konsentrat/sediaan
Rumus untuk membuat larutan yang mengandung klorin dari BUBUK KERING
Contoh:
Membuat larutan yang mengandung klorin 0,5 % dari bubuk kaporit dengan konsentrat 35 %
Hitung :

Bubuk (g/l) = 0,5 % x 1000


35 %

Tambahkan 14,2 g ( dibulatkan 14 gram ) dalam 1 liter air

You might also like