You are on page 1of 16

STATUS PSIKIATRIK

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. A

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 23 Tahun

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Raya Pekayon RT. 04 RW. 1. Bekasi

Suku Bangsa

: Betawi

Pendidikan Terakhir

Status pernikahan

: Menikah

Pekerjaan

: Wirausaha

Tanggal masuk RSIJ


II.

: SMA

: 6 4 2016

RIWAYAT PSIKIATRI
Berdasarkan
Alloanamnesis

Senin, 11 April 2016, pukul 12.00 13.30 WIB


Selasa, 12 April 2016, pukul 14.00- 16.00 WIB
Kamis, 14 April 2016, pukul 17.00- 19.30 WIB
Autoanamnesis

Senin, 11 April 2016, pukul 10.00 12.00 WIB


Selasa, 12 April 2016, pukul 13.00- 15.00 WIB
Rabu, 13 April 2016, pukul 10.30 12.00 WIB
Kamis, 14 April 2016, pukul 08.30 11.00 WIB
1. Keluhan Utama :
Pasien dibawa oleh suami dan orang tua ke Rumah Sakit Jiwa Islam
Klender karena memukul mukul suami sejak 2 hari SMRS.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
1

Pasien adalah seorang perempuan berusia 23 tahun, sudah menikah,


diantar oleh suami dan kedua orang tuanya ke RS. Jiwa Islam Klender pada
tanggal 6 April 2016.
1 bulan SMRS, pasien sering marah marah tanpa sebab kepada
suami dan keluarga. Semakin hari pasien menjadi semakin mudah emosi,
dan menurut suami sampai mengeluarkan kata kata yang tidak sopan,
pasien menjadi mudah mengamuk, dan pasien juga membanting barang
barang disekitarnya. Menurut pengakuan suami, pasien menjadi berubah
seperti ini ketika pasien tahu bahwa pasien hamil. Karena pasien khawatir,
apakah dapat membiayai anaknya kelak, dan mempermasalahkan pekerjaan
dengan suami pasien, suami pasien adalah seorang supir di rental mobil
dengan penghasilan tidak tetap. Sebelumnya pasien juga ingin pergi jalan
jalan ke Bogor, tapi orang tua dan suami tidak mengizinkan pasien karena
pasien sedang hamil. Setelah itu terjadi pertengkaran hebat dengan suami
dan bapak pasien. Sebelumnya pasien juga cukup sering bertengkar dengan
suami karena masalah keuangan yang menurut pasien kurang sehingga tidak
mencukupi kebutuhan. Menurut suami pasien sering memiliki banyak
keinginan tapi banyak yang belum bisa diberikan oleh suami pasien.
Setelah pertengkaran itu pasien menjadi sering tertawa sendiri pada
hal hal yang tidak sewajarnya atau menurut keluarga tidak lucu.
Terkadang pasien tertawa dengan pandangan kosong, sesekali pasien
tertawa sambil terlihat menari menari. Di rumah pasien sering aktif bicara
tanpa henti dengan membicarakan hal hal ingin dia bicarakan, walaupun
menurut keluarga tidak nyambung.
Dalam 2 minggu terakhir, perilaku pasien tidak mau diam, sering
bernyanyi dan berjalan mondar mandir. Pasien sering membagi bagi
makanan yang dijual diwarung pasien kepada setiap orang yang lewat.
Pasien juga tidak mau makan atau makan tapi tidak dihabiskan, dan menjadi
susah tidur. Menurut suami terkadang pasien tidak tidur dan berkata yang
tidak wajar setiap malam seperti suami pasien ingin menikah lagi dan akan
meninggalkan pasien. Terkadang pasien tampak menangis padahal tidak
terjadi apa apa. Pasien menangis seperti anak kecil, dan seperti ingin
mencari perhatian. Pasien juga pernah menangis sambil mengomel sendiri.

Pasien dibawa karena 2 hari SMRS pasien memukul mukul suami


pasien, awalnya hanya dengan tangan namun pernah sekali dengan botol
minuman, pasien memukul ke kepala suami berkali kali, jika suami
menahan pasien terus mencoba untuk memukul, pasien juga pernah dengan
memukul badan suami dengan bingkai foto. Pasien memukul tanpa alasan,
bahkan ini dilakukan ketika suami pasien sedang tidur.
Pasien mengatakan merasa sering melihat adanya bayangan putih
seperti hantu dimana -mana, setiap siang dan malam, pasien mengatakan
pasien melihat wujud seperti kuntilanak, pocong dan vampire yang tertawa.
Pasien juga merasa mendengar bisikan berupa perintah untuk mengepel
lantai, dan menyetrika baju. Bisikan terdengar dikedua telinga seperti suara
malaikat. Pasien juga mengatakan seperti ada bayangan yang meraba tubuh
pasien terutama dibagian perut.
Pasien merasa dirinya adalah istri Nabi Muhammad SAW, dan
beranggapan bahwa kiamat sudah dekat pasien merasa hidup bukan didunia
dan mengatakan sudah berada di surga. Pasien mengatakan dirinya sakit dan
selalu berobat ke luar negeri, sudah keliling dunia dan bertemu cleopatra.
Pasien berfikir bahwa orang tua pasien sudah meninggal mengatakan ibu
pasien membenci pasien sejak kecil, ayah pasien ingin memperkosa pasien.
Pasien juga mengatakan suami pasien sudah tidak sayang lagi dan
meninggalkan pasien dengan perempuan lain.
Di rumah pasien lebih dekat dengan ayah. Karena sejak pasien
berusia 14 tahun, ibu pasien sering menginap ditempat kerja, ibu pasien
adalah seorang pengasuh bayi. Ayah pasien adalah pensiunan sejak pasien
SMA. Di rumah pasien hanya di kamar membaca buku dan tidak terlalu
dekat saudaranya karena usia yang terlampau jauh. Sejak saat SMA pasien
sering menyendiri dikamar, jarang makan, dan malas mandi. Pasien tiba
tiba sering murung dan menangis, dan lama kelamaan pasien sering tertawa
tanpa sebab dan marah marah. Menurut keluarga pasien menjadi seperti
ini setelah dilabrak oleh teman pasien, namun sampai saat ini pasien tidak
pernah cerita permasalahan yang dialami pasien di sekolah.
Setelah lulus SMA pasien tidak melanjutkan kuliah. Pasien bekerja
sebagai SPG pertama kali di Bekasi Square selama 1 bulan, kemudian
pasien berhenti karena menurut pasien membosankan, kemudian pasien
3

pindah kerja menjadi SPG di Matahari departemen store selama 3 bulan,


setelah itu pasien juga berhenti karena menurut pasien cukup melelahkan.
Selanjutnya aktifitas pasien dirumah adalah jaga warung milik orang tua,
pasien berjualan dan berkomunikasi dengan baik pada pembeli, pasien juga
memiliki hubungan baik dengan tetangga.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat Psikiatri sebelumnya
5 tahun yang lalu, pasien pernah mengeluhkan keluhan seperti
ini. Sejak saat SMA pasien sering menyendiri dikamar, jarang makan, dan
malas mandi. Pasien tiba tiba sering murung dan menangis, dan lama
kelamaan pasien sering tertawa tanpa sebab dan marah marah. Pasien juga
sering merasa melihat hantu di sekolah dan diikuti hantu sampai ke rumah.
Menurut ibu pasien, saat SMA pasien dikucilkan oleh teman temannya,
karena pasien berasal dari keluarga tidak mampu, pasien tidak memiliki
ponsel genggam seperti milik teman temannya, dan keluarga tidak mampu
membelikan barang barang yang diinginkan. Setiap pulang sekolah pasien
selalu meminta pindah sekolah, tapi tidak dipindahkan. Menurut keluarga
pasien pernah bertengkar dengan teman sekolahnya karena pasien sering
dikatakan miskin. Di sekolah pasien adalah anak pendiam, pasien tertutup
dan pemalu. Oleh keluarga pasien akhirnya pasien dibawa berobat ke
Tasikmalaya atas saran tetangga pasien, dengan pengobatan alternatif.
Selama di Tasik pasien tidak masuk sekolah, dan tinggal disana kurang
lebih 1 bulan. Menurut orang tua pasien dimandikan air kembang dan
dilakukan pelatihan sosial. Namun, sepulangnya dari Tasik ibu pasien
mengatakan bahwa keluhan semakin berat, pasien menjadi lebih emosi,
terkadang menangis tiba - tiba, dan kadang tidak mengenali orang tua,
pasien juga beranggapan telah dibuang oleh orang tuanya. Setelah itu pasien
dibawa berobat ke RS Jiwa Islam Klender, dan disarankan untuk dirawat,
kemudian pasien dirawat selama 2 minggu. Setelah keluhan berkurang,
pasien akhirnya berobat jalan, dengan kontol setiap 1 bulan sekali. Menurut
orang tua pasien kurang patuh meminum obat karena sering merasa sudah
sehat.

Riwayat Medis umum


Pasien pernah dirawat karena demam tifoid pada 7 tahun yang
lalu. Pasien tidak memiliki gangguan bawaan sejak lahir, tidak pernah
mempunyai riwayat kejang sebelumnya, dan tidak ada riwayat trauma
kepala sebelumnya.
b. Riwayat penggunaan NAPZA
Pasien tidak pernah merokok dan mengkonsumsi NAPZA.
4. Riwayat Pramorbid
a. Riwayat Prenatal
a. Berdasarkan cerita dari ibu pasien, pasien di lahirkan secara normal
di rumah bidan.
b. Kelahiran pasien dikehendaki dan ditunggu-tunggu oleh kedua
orangtuanya, dan diberikan ASI eksklusif.
b. Masa Kanak kanak dini / awal (0 - 3 tahun)
a. Sejak kecil pasien diasuh oleh kedua orang tuanya
b. ASI sampai usia 2 tahun.
c. Tidak pernah mengalami kesulitan makan dan tidak ada gangguan
pola tidur.
d. Petumbuhan dan perilaku normal sesuai usia
c. Masa kanak kanak Pertengahan ( 3 7 tahun )
a. Masuk TK usia 5 tahun. Pemalu, beberapa hari minta di tunggui
oleh ibu pasien & aktif saat di sekolah.
b. Masuk SD usia 6 tahun.
c. Tidak ada gangguan dalam membaca maupun menulis. Pasien
Pasien tidak mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk dan tidak
memiliki ketakutan terhadap sesuatu.
d. Masa Kanak Akhir ( 7 11 tahun ) .
a. Pasien tidak pernah tinggal kelas dan mempunyai banyak teman di
sekolah.
b. Saat SD pasien gemar bermain bersama teman temannya, namun
pasien bukan termasuk pemimpin dikelompok temannya.
c. Pasien termasuk anak yang rajin beribadah saat itu.
e. Masa Remaja
5

Hubungan Sosial
o Pasien mudah bersosialaisasi, sedikit pemalu.
o Pasien hampir tidak pernah menceritakan masalah yang
sedang dialaminya termasuk kepada orangtuanya atau
temannya.
o Setelah itu pasien meneruskan ketingkat sekolah menengah
pertama.
o Pada saat masuk ke jenjang SMA pasien mulai merasa beban
untuk menjalaninya.

Perkembangan motorik dan kognitif


Dalam perkembangan fisik, pasien terlihat sesuai dengan
usianya,

tidak

tampak

adanya

gangguan

dalam

perkembangannya. Dan dalam perkembangan kognitifnya tidak


terlihat adanya gangguan, pasien tidak mengalami kesulitan
dalam belajar.
f. Gangguan emosi dan fisik
Normal
g. Riwayat psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami penyiksaan seksual, pasien
mengetahui tentang seks dengan cara mencari tahu sendiri, keluarga
tidak memberikan pengetahuan tentang seks. Pasien pertama kali mulai
menyukai lawan jenis sejak SMP.
h. Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus SMA, pasien bekerja di SPG Bekasi square selama
1 bulan, kemudian pindah menjadi SPG di Matahari Departemen Store
selama 3 bulan. Setelah itu tidak bekerja lagi.
i. Riwayat kehidupan sekarang
Pasien saat ini tinggal bersama dengan kedua orang tua dan suami
di rumah orang tua pasien. Saat ini pasien bekerja tidak bekerja. Pasien
hanya membantu pekerjaan rumah dengan membantu berjualan di
warung milik orang tua pasien dan pasien termasuk rajin untuk
6

membersihkan rumah. Pasien bergaul dengan cukup baik dengan


tetangga disekitar rumahnya.
j. Riwayat kehidupan beragama
Pasien mengaku beragama Islam. Pasien tumbuh dalam
lingkungan beragama Islam, sejak kecil pasien sudah diajarkan agama
oleh kedua orangtuanya dan pasien tidak pernah lupa menjalankan
perintah agama.
k. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak pernah terlibat oleh pelanggaran hukum.

l. Skema keluarga

Keterangan :
: Perempuan

: Laki- laki

: Pasien

: Menikah

Pasien adalah anak pertama

dari 3 bersaudara. Tidak ada riwayat keluarga yang

mengalami keluhan serupa seperti pasien.


STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan Umum
Seorang wanita yang tampak sesuai dengan usianya, berpakaian
cukup rapi dengan memakai kaos berwarna pink, dan celana abu abu,
pasien berawakan sedang, kulit sawo matang, kuku tangan dan kaki
pendek.
b. Aktivitas dan Perilaku Psikomotor
Selama wawancara, pasien

duduk

bersampingan

dengan

pemeriksa, pasien bersikap hiperaktif dan tidak kooperatif saat diajak


wawancara.
c. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien tidak kooperatif, pasien menjawab semua pertanyaan yang
tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
2. Pembicaraan
Volume
: Keras
Irama
: Teratur
Kelancaran : Artikulasi & Intonasi jelas
Kecepatan
: Sedang
3. Keadaan Afektif
Mood
Afek
Keserasian

: Hipertimia
: Luas
: Serasi

4. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi :
Auditorik

: Ada (Pasien sering mendengar suara-suara

bisikan dari malaikat yang menurut pasien memberi perintah)


Visual
: Ada (Pasien melihat bayangan-bayangan putih

seperti hantu)
Taktil
: Ada ( Pasien merasa ada yang meraba tubuh

pasien)
Olfaktorik : Tidak ada
8

Gustatorik : Tidak ada


b. Ilusi
: Tidak Ada
c. Derealisasi
: Tidak ada
d. Depersonalisasi : Tidak Ada
5. Gangguan Pikiran
1) Proses Pikir
a. Produktivitas
b. Kontinuitas
Blocking
c. Hendaya Bahasa
Neologisme
Word salad
a.
b.

2) Isi Pikir
Preokupasi
: tidak ada
Gangguan Isi pikir
Waham Bizarre
Waham Sistematik
Waham Nihilistik
Waham Somatik
Waham Paranoid
Waham Kebesaran
Waham Kejaran
Waham rujukan
Waham dikendalikan
Thought of withdrawal
Thought of insertion
Thought of broadcasting
Thought of control
Waham cemburu
Obsesi
Fobia

: Asosiasi longgar
: Tidak ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada

: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Tidak ada

6. Fungsi Kognitif dan Penginderaan


a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Orientasi
Waktu
: Disorientasi
Tempat
: Disorientasi
Orang
: Disorientasi
c. Konsentrasi
: Konsentrasi tidak baik, pasien tidak dapat
berhitung(1007,secaralimakaliberturutturut).Perhatianbaik,

pasien dapat mengeja nama WAHYU dan dapat mengeja dari


belakangUYHAW.
d. Daya Ingat
Jangka panjang

: Baik (mampu menceritakan kembali

masa-masa sekolah saat SD - SMP )


Jangka pendek
: Baik (Mampu mengingat menu makan

paginya)
Segera

: Tidak baik (tidak mampu mengingat

nama 3 benda yang baru saja disebutkan)


e. Intelegensi & Pengetahuan Umum : Baik (Pasien mengetahui nama
presiden RI sekarang)
f. Visuospasial berbentuk

: Baik (pasien dapat menggambar dua

bangunan dua dimensi yang berhimpit)


g. Pemikiran abstrak
: Kurang (pasien tidak dapat memberikan
arti dari ada udang dibalik batu.)
7. Daya Nilai
:
Penilaian Sosial : Baik (selama dirawat, pasien mudah

berteman dengan pasien lain).


Uji Daya Nilai
: Terganggu (Jika pasien melihat dompet
yang

jatuh

di

jalan

maka

pasien

tidak

akan

mengembalikannya).
8. Reality Test Ability (RTA)

: Terganggu, karena adanya halusinasi dan

waham
9. Tilikan

: Derajat IV (menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun


tidak memahami penyebab sakitnya.)

10. Taraf Dapat Dipercaya : Tidak dapat dipercaya


III.

STATUS FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Suhu
: 360 C.
Nadi
: 84 x/menit regular
Pernapasan
: 20 x/menit
Kepala
: normocephal

1.

10

2.

IV.

Thorax
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas

: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/: BJ I dan II murni reguler, murmur (-), gallop
: supel, BU +
: hangat +/+, CRT , 2 detik +/+.

Status Neurologi
1. Gangguan rangsangan meningeal
: Tidak ada
2. Mata
Gerakan
: Baik ke segala arah
Bentuk pupil
: Isokor
Refleks cahaya
: +/+
3. Motorik
Tonus
: Baik
Turgor
: Baik
Kekuatan
: Baik
Koordinasi
: Baik
Refleks
: Baik

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Dari anamnesis pasien 1 bulan SMRS, pasien sering marah marah
tanpa sebab, semakin hari pasien menjadi semakin mudah emosi, dan
menurut suami sampai mengeluarkan kata kata yang tidak sopan, pasien
menjadi mudah mengamuk, dan pasien juga membanting barang barang
disekitarnya. Pasien menjadi berubah seperti ini ketika pasien tahu bahwa
pasien hamil. Karena pasien khawatir, apakah dapat membiayai anaknya
kelak, dan mempermasalahkan pekerjaan dengan suami pasien. Sebelumnya
pasien juga ingin pergi jalan jalan ke Bogor, tapi orang tua dan suami
tidak mengizinkan pasien karena pasien sedang hamil. Setelah itu pasien
marah dan terjadi pertengkaran hebat dengan suami pasien. Sebelumnya
pasien juga cukup sering bertengkar dengan suami karena masalah
keuangan yang menurut pasien kurang sehingga tidak mencukupi
kebutuhan. Setelah itu pasien menjadi sering tertawa sendiri pada hal hal
yang tidak sewajarnya. Di rumah pasien sering aktif bicara tanpa henti
dengan membicarakan hal hal ingin dia bicarakan, walaupun menurut
keluarga tidak nyambung. Aktifitas pasien tidak mau diam, sering bernyanyi
dan berjalan mondar mandir. Pasien sering membagi bagi makanan yang

11

dijual diwarung pasien kepada setiap orang yang lewat. Pasien juga tidak
mau makan, dan menjadi susah tidur. Terkadang pasien tampak menangis
padahal tidak terjadi apa apa. Menurut suami terkadang pasien tidak tidur
dan berkata yang tidak wajar setiap malam seperti suami pasien ingin
menikah lagi dan akan meninggalkan pasien.
2 hari SMRS pasien memukul mukul kepala suami pasien, awalnya
hanya dengan tangan namun pernah sekali dengan botol minuman, pasien
memukul tanpa alasan, bahkan ini dilakukan ketika suami pasien sedang
tidur.
5 tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan seperti ini dan
dirawat selama 2 minggu di RSJ Islam Klender. Setelah itu pasien rawat
jalan dengan kontrol ke poli setiap 1 bulan sekali.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan, mood hipertimia, afek
luas, keserasian serasi, asosiasi longgar (+), waham nihilistik (+),
waham kebesaran (+), waham cemburu (+). Gangguan presepsi
berupa halusinasi visual (+), halusinasi auditorik (+), dan halusinasi
taktil (+), RTA terganggu, dan tilikan drajat IV.
V.

FORMULA DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan
psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan
(distress) dan hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.

1.

Aksis I :
Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status
mental, pada pasien ini ditemukan :
Pola perilaku marah marah dan membanting barang barang disekitar,
memukul dengan botol dan bingkai foto tanpa sebab. Pasien juga terus
menerus berbicara tanpa henti, mondar mandir dan membagikan
makanan jualan di warung pasien kepada orang orang yang lewat.
Pasien menjadi jarang tidur dan malas makan.

12

Halusinasi auditorik : Pasien sering mendengar suara-suara


bisikan yang memberi perintah pasien untuk mengepel lantai dan

menyetrika baju, suara menurut pasien seperti suara malaikat.


Halusinasi visual
: Pasien mengaku terdapat bayangan-

bayangan putih seperti hantu kuntilanak, pocong dan vampire.


Halusinasi taktil
: Pasien merasa ada yang meraba tubuh

pasien terutama dibagian perut.


Waham Kebesaran : pasien mengaku dirinya adalah istri Nabi

Muhammad SAW.
Waham Nihilistik : pasien merasa bahwa berada di surga, dan

sudah terjadi kiamat.


Waham cemburu
: pasien merasa suami pasien sudah tidak
setia dan akan menikah lagi.

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna pada pasien ini terjadi dalam kurun
waktu 1 bulan, maka kasus ini digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa. Maka
menurut PPDGJ III, ini dapat disimpulkan bahwa pasien memenuhi kriteria
gejala untuk mendiagnosis Skizofrenia (F.20). Gejala skizofrenia yang dialami
di iringi dengan peningkatan afek, psikomotor dan produktivitas arus pikiran
asosiasi longgar sehingga bersasarkan PPDGJ III, pasien didiagnosis
Skizoafektif tipe manik (F25.0)

sesuai dengan tabel kriteria diagnosis

sebagai berikut:
Kriteria Diagnosis Skizofrenia

Hasil

1. Harus ada satu gejala berikut yang amat jelas:


a.Thought echo, thought insertion or thought Tidak ada
withdrawal, thought broadcasting.
Tidak ada
b.Delusion of control, delusion of influence, delusion of
pasivity, delusional perseption.
Ada
c.Halusinasi auditorik
Ada
d.Waham-waham menetap jenis lain yang dianggap
penduduk setempat dianggap tidak wajar atau
mustahil.

13

2.) Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang

harus selalu ada secara jelas:


Ada
Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja.
Tidak ada
Arus pikir yang terputus atau mengalami sisipan

yang berakibat inkoherensi atau neologisme.


Perilaku katatonik
Gejala-gejala negatif.

3.)

Adanya

gejala-gejala

khas

tersebut

Tidak Ada
Tidak ada
diatas Terpenuhi

berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau


lebih.

Ada

4.) Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan


bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa
aspek perilaku pribadi.

Kriteria Diagnosis Skizoafektif tipe Manik

1. Afek harus meningkat secara menonjol atau ada

Hasil

Ada

peningkatan afek yang tak begitu menonjol di


kombinasi dengan irritabilitas atau kegelisahan yang

Ada

memuncak.
2. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya
satu, atau lebih baik lagi dua , gejala skizofrenia yang
khas (sebagaimana di tetapkan untuk skizofrenia , F20,pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d)).

2.
3.
4.
5.

Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V

: Tidak ada diagnosis


: Kehamilan
: Masalah ekonomi
: GAF Scale 50-41 gejala berat, disabilitas berat.

14

GAF Scale 1 tahun yang lalu 90-81 gejala minimal


berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa.
VI.

EVALUASI MULTIAKSIS
Aksis I
: Skizoafektif tipe manik
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Kehamilan
Aksis IV : Masalah ekonomi
Aksis V : GAF Scale 50-41 gejala berat, disabilitas berat

VII.

DIAGNOSA KERJA
Skizoafektif tipe manik

VIII. DAFTAR PROBLEM


1. Problem organobiologik
2. Problem psikologik
3. Problem Keluarga
IX.

PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam

: G1P0A0 Gravida 8 9 minggu


: Waham, halusinasi,
: Ada

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

A. Faktor yang Memperingan


Faktor pencetus jelas
Pasien masih ada keinginan untuk sembuh
Kondisi keluarga mendukung kesembuhan pasien
B. Faktor yang memperberat
Pasien tidak patuh minum obat
X.

a.

RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Haloperidol tablet 5 mg 1x 1
Chlorpromazine tablet 100 mg 1x1
1. Psikoterapi
Terapi Kognitif
Menerangkan kepada pasien mengenai penyakitnya dan tanda

b.

tanda kekambuhan.
Menerangkan yang akan memperberat dan memperingan

gangguannya.
Menjelaskan manfaat terapi yang akan diberikan.
Terapi Supportif
15

Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam


menghadapi masalah serta memberikan dorongan agar pasien
lebih terbuka bila mempunyai masalah dan jangan memperberat

c.

pikiran dengan menanggapi sebuah masalah terlalu berlebihan.


Memberi dukungan pada pasien untuk meminum obat secara

teratur.
Edukasi Keluarga
Memberi penjelasan kepada keluarga untuk bersama-sama
membantu dan mendukung kesembuhan baik mental, jiwa,
emosi, dan rohani pasien dalam kesinambungan dengan
pemulihan

16

You might also like