Professional Documents
Culture Documents
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 23 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
Suku Bangsa
: Betawi
Pendidikan Terakhir
Status pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Wirausaha
: SMA
: 6 4 2016
RIWAYAT PSIKIATRI
Berdasarkan
Alloanamnesis
Hubungan Sosial
o Pasien mudah bersosialaisasi, sedikit pemalu.
o Pasien hampir tidak pernah menceritakan masalah yang
sedang dialaminya termasuk kepada orangtuanya atau
temannya.
o Setelah itu pasien meneruskan ketingkat sekolah menengah
pertama.
o Pada saat masuk ke jenjang SMA pasien mulai merasa beban
untuk menjalaninya.
tidak
tampak
adanya
gangguan
dalam
l. Skema keluarga
Keterangan :
: Perempuan
: Laki- laki
: Pasien
: Menikah
duduk
bersampingan
dengan
: Hipertimia
: Luas
: Serasi
4. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi :
Auditorik
seperti hantu)
Taktil
: Ada ( Pasien merasa ada yang meraba tubuh
pasien)
Olfaktorik : Tidak ada
8
2) Isi Pikir
Preokupasi
: tidak ada
Gangguan Isi pikir
Waham Bizarre
Waham Sistematik
Waham Nihilistik
Waham Somatik
Waham Paranoid
Waham Kebesaran
Waham Kejaran
Waham rujukan
Waham dikendalikan
Thought of withdrawal
Thought of insertion
Thought of broadcasting
Thought of control
Waham cemburu
Obsesi
Fobia
: Asosiasi longgar
: Tidak ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Tidak ada
paginya)
Segera
jatuh
di
jalan
maka
pasien
tidak
akan
mengembalikannya).
8. Reality Test Ability (RTA)
waham
9. Tilikan
STATUS FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Suhu
: 360 C.
Nadi
: 84 x/menit regular
Pernapasan
: 20 x/menit
Kepala
: normocephal
1.
10
2.
IV.
Thorax
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/: BJ I dan II murni reguler, murmur (-), gallop
: supel, BU +
: hangat +/+, CRT , 2 detik +/+.
Status Neurologi
1. Gangguan rangsangan meningeal
: Tidak ada
2. Mata
Gerakan
: Baik ke segala arah
Bentuk pupil
: Isokor
Refleks cahaya
: +/+
3. Motorik
Tonus
: Baik
Turgor
: Baik
Kekuatan
: Baik
Koordinasi
: Baik
Refleks
: Baik
11
dijual diwarung pasien kepada setiap orang yang lewat. Pasien juga tidak
mau makan, dan menjadi susah tidur. Terkadang pasien tampak menangis
padahal tidak terjadi apa apa. Menurut suami terkadang pasien tidak tidur
dan berkata yang tidak wajar setiap malam seperti suami pasien ingin
menikah lagi dan akan meninggalkan pasien.
2 hari SMRS pasien memukul mukul kepala suami pasien, awalnya
hanya dengan tangan namun pernah sekali dengan botol minuman, pasien
memukul tanpa alasan, bahkan ini dilakukan ketika suami pasien sedang
tidur.
5 tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan seperti ini dan
dirawat selama 2 minggu di RSJ Islam Klender. Setelah itu pasien rawat
jalan dengan kontrol ke poli setiap 1 bulan sekali.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan, mood hipertimia, afek
luas, keserasian serasi, asosiasi longgar (+), waham nihilistik (+),
waham kebesaran (+), waham cemburu (+). Gangguan presepsi
berupa halusinasi visual (+), halusinasi auditorik (+), dan halusinasi
taktil (+), RTA terganggu, dan tilikan drajat IV.
V.
FORMULA DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan
psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan
(distress) dan hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
1.
Aksis I :
Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status
mental, pada pasien ini ditemukan :
Pola perilaku marah marah dan membanting barang barang disekitar,
memukul dengan botol dan bingkai foto tanpa sebab. Pasien juga terus
menerus berbicara tanpa henti, mondar mandir dan membagikan
makanan jualan di warung pasien kepada orang orang yang lewat.
Pasien menjadi jarang tidur dan malas makan.
12
Muhammad SAW.
Waham Nihilistik : pasien merasa bahwa berada di surga, dan
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna pada pasien ini terjadi dalam kurun
waktu 1 bulan, maka kasus ini digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa. Maka
menurut PPDGJ III, ini dapat disimpulkan bahwa pasien memenuhi kriteria
gejala untuk mendiagnosis Skizofrenia (F.20). Gejala skizofrenia yang dialami
di iringi dengan peningkatan afek, psikomotor dan produktivitas arus pikiran
asosiasi longgar sehingga bersasarkan PPDGJ III, pasien didiagnosis
Skizoafektif tipe manik (F25.0)
sebagai berikut:
Kriteria Diagnosis Skizofrenia
Hasil
13
3.)
Adanya
gejala-gejala
khas
tersebut
Tidak Ada
Tidak ada
diatas Terpenuhi
Ada
Hasil
Ada
Ada
memuncak.
2. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya
satu, atau lebih baik lagi dua , gejala skizofrenia yang
khas (sebagaimana di tetapkan untuk skizofrenia , F20,pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d)).
2.
3.
4.
5.
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
14
EVALUASI MULTIAKSIS
Aksis I
: Skizoafektif tipe manik
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Kehamilan
Aksis IV : Masalah ekonomi
Aksis V : GAF Scale 50-41 gejala berat, disabilitas berat
VII.
DIAGNOSA KERJA
Skizoafektif tipe manik
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
a.
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Haloperidol tablet 5 mg 1x 1
Chlorpromazine tablet 100 mg 1x1
1. Psikoterapi
Terapi Kognitif
Menerangkan kepada pasien mengenai penyakitnya dan tanda
b.
tanda kekambuhan.
Menerangkan yang akan memperberat dan memperingan
gangguannya.
Menjelaskan manfaat terapi yang akan diberikan.
Terapi Supportif
15
c.
teratur.
Edukasi Keluarga
Memberi penjelasan kepada keluarga untuk bersama-sama
membantu dan mendukung kesembuhan baik mental, jiwa,
emosi, dan rohani pasien dalam kesinambungan dengan
pemulihan
16