Professional Documents
Culture Documents
14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam
Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih
setelah anak berumur dua tahun.(QS. Luqman 31 : 14)
ialah
Dari
Abu
Hurairah radhiyallaahu
anhu,
belia
berkata, Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam dan berkata, Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku
harus berbakti pertama kali? Nabi shalallaahu alaihi wasallam
menjawab, Ibumu! Dan orang tersebut kembali bertanya,
Kemudian siapa lagi? Nabi shalallaahu alaihi wasallam
menjawab, Ibumu! Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian
siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Orang tersebut bertanya
kembali, Kemudian siapa lagi, Nabi shalallahu alaihi wasallam
menjawab, Kemudian ayahmu.' (HR. Bukhari no. 5971 dan
Muslim no. 2548)
`
Imam
Al-Qurthubi
menjelaskan, Hadits
tersebut
menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap
seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap
seorang ayah. Nabi shalallaahu alaihi wasallam menyebutkan kata
ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila
hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan
pengertian tersebut. Karena kesulitan dalam menghadapi
masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan
pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh
seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki
oleh
seorang
ibu,
seorang
ayah
tidak
memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh
menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar
dibandingkan ayah)
Ibu, dialah sumber kasih sayang; mengasuh dan memberi tanpa
batas. Dialah prajurit malam yang selalu berjaga dan terjaga.
Menemani ketidakberdayaan kita. Dia yang selalu mendahulukan
anaknya dari dirinya sendiri, mencintai tanpa menuntut balas.
92. dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan
yang diberkahi; membenarkan Kitab-Kitab yang (diturunkan)
sebelumnya[492] dan agar kamu memberi peringatan kepada
(penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar
lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya
kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan
mereka selalu memelihara sembahyangnya.
492] Ialah kitab kitab dan shahifah shahifah yang diturunkan
sebelum Al Quran. (QS. Al Anam 06 : 92)
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut
yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqarah 2 :
233)
75. Al masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang
Sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan
ibunya seorang yang sangat benar, Kedua-duanya biasa memakan
makanan[433]. perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada
mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
ayat-ayat Kami itu).
[433] Maksudnya Ialah: bahwa Isa a.s. dan ibunya adalah manusia,
yang memerlukan apa yang diperlukan manusia, seperti makan,
minum dan sebagainya. (QS. Al Maidah 05: 75)
14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam
Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
10. dan menjadi kosonglah hati ibu Musa[1114]. Sesungguhnya
hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya
tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia Termasuk orang-orang
yang percaya (kepada janji Allah).
[1114] Setelah ibu Musa menghanyutkan Musa di sungai Nil, Maka
timbullah
penyesalan
dan
kesangsian
hatinya
lantaran
kekhawatiran atas keselamatan Musa bahkan Hampir-hampir ia
berteriak meminta tolong kepada orang untuk mengambil anaknya
itu kembali, yang akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa
Musa adalah anaknya sendiri.(QS. Al Qashahs 28: 10)
40. (yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia
berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan
kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami
mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak
berduka cita. dan kamu pernah membunuh seorang manusia[917],
lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah
mencobamu dengan beberapa cobaan; Maka kamu tinggal
beberapa tahun diantara penduduk Madyan[918], kemudian kamu
datang menurut waktu yang ditetapkan[919] Hai Musa,
[917] Yang dibunuh Musa a.s. ini ialah seorang bangsa Qibthi yang
sedang berkelahi dengan seorang Bani Israil, sebagaimana yang
dikisahkan dalam surat Al Qashash ayat 15.
[918] Nabi Musa a.s. datang ke negeri Mad-yan untuk melarikan
diri, di sana Dia dikawinkan oleh Nabi Syu'aib a.s. dengan salah
seorang puterinya dan menetap beberapa tahun lamanya.
[919] Maksudnya: Nabi Musa a.s. datang ke lembah Thuwa untuk
menerima wahyu dan kerasulan. (QS. Thaha : 40)
Ketika menunjukkan kesucian dan kemuliaan para istri
Rasulullah SAW, Al Quran pun menyebut mereka dengan al
Ummahat, bukan al walidat. Allah berfirman,
6. Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari
diri mereka sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu
mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu
sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam kitab Allah
daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali
kalau kamu berbuat baik[1201] kepada saudara-saudaramu
(seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab
(Allah).
[1200] Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai Nabi
mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala
urusan.
[1201] Yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah Berwasiat
yang tidak lebih dari sepertiga harta. (QS. Al Ahzab : 6)
Al Quran yang lafaz-lafaznya kaya makna, begitu dalam
menjelaskan kepada kita tentang ibu. Maka selamilah itu, agar kita
bisa lebih memahami ibu, keajaiban yang Allah karuniakan kepada
kita. [Syahida.com]
Sumber : Majalah Tarbawi, Sulthan Hadi
Sumber: http://www.syahida.com/2015/05/19/3169/subhanallahinilah-kemuliaan-ibu-dalam-kosa-kata-al-quran/#ixzz3yQXfkGmt
Follow us: @syahidacom on Twitter | syahidacom on Facebook
Islam sangat menjunjung tinggi dan mensucikan hubungan
atau ikatan dengan ibu. Untuk menjaga kesucian ini, Islam
mengharamkan menikah dengan ibu:
23. diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu
yang perempuan[281]; saudara-saudaramu yang perempuan,
saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara
ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudarasaudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudarasaudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;
saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anakanak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah
kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu
(dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu
mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak
kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan)
dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada
masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[281] Maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas.
dan yang dimaksud dengan anak perempuan ialah anak
perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian
juga yang lain-lainnya. sedang yang dimaksud dengan anak-anak
isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut jumhur ulama
Termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. (QS alNis`/4: 23).
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati .4
dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang
kamu zhihar[1198] itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan