Professional Documents
Culture Documents
128. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk
patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami
umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada
Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah
taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqoroh: 128)
Sungguh islam adalah agama yang sempurna hingga
pendidikan anakpun diperhatikan dengan serius. Namun sangat
disayangkan orangtua zaman sekarang jarang memperhatikan
pendidikan akhlak bagi buah hatinya lantaran kesibukan mereka
atau kejahilan (ketidakmengertian) mereka. Prinsip yang mereka
pegang adalah Membahagiakan anak. Namun kebahagiaan yang
semacam apa yang ingin diwujudkan oleh sebagian para orangtua
tersebut?! Ada yang berpendapat bahagia tatkala anaknya bisa
mendapatkan sekolah yang favorit dan menjadi bintang kelas,
orang yang berpendapat seperti ini maka akan menggebu-gebu
untuk mencarikan tempat les dimana-mana, hingga lupa
menyisakan waktu untuk mengenalkan islam kepadanya. Adalagi
pendapat bahwa kebahagiaan adalah tatkala si anak tidak
kekurangan apapun didunia, orangtua tipe ini akan berambisi
untuk mencari materi dan materi untuk memuaskan si anak tanpa
disertai pendidikan akhlak bagaimana cara mengatur serta
memanfaatkan harta yang baik. Dan ada pula sebagian yang lain
bahwa kebahagiaan adalah buah dari keimanan kepada Allah
dengan bentuk ketenangan dalam hati; bersabar tatkala mendapat
musibah dan bersyukur tatkala mendapatkan nikmat. Namun
jarang ditemukan orangtua yang sependapat dengan tipe ketiga
ini. Kebanyakan diantara mereka sependapat dengan tipe 1 dan 2.
Dan tatkala mereka tiada, mereka akan berlomba-lomba untuk
mewasiatkan harta ini dan itu, padahal telah dicontohkan oleh
lukman mengenai wasiat yang terbaik.
Bukan sekedar harta atau perhiasan dunia melainkan
sesuatu hal yang lebih berharga dari keduanya.
Allah subhanahu wa taala berfirman melalui lisan lukman:
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu
ia memberi pelajaran kepadanya, Hai anakku janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan Allah
adalah benar-benar kezhaliman yang besar. Dan kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangtua ibu
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang
lemah yang bertambah dan menyapihnya dalam dua tahun,
bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu bapakmu, hanya
kepadaKulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya dan pergaulilah keduanya didunia dengan baik dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian hanya
kepadaKu-lah kembalimu, maka kuberitahukan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan. (Lukman berkata), Hai anakku
sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan
berada dalam batu atau dilangit atau didalam bumi niscaya Allah
akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah
Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat
dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan