You are on page 1of 71

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Membangun Ekonomi Indonesia:

PENGEMBANGAN KARAKTER
DAN
PATRIOTISME
Orasi Ilmiah Memperingati
Dies Natalis Ke-45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, 18 September 2010
Oleh:
SRI-EDI SWASONO

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

FISE - UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2010

Membangun Ekonomi
Indonesia:
PENGEMBANGAN
KARAKTER DAN
PATRIOTISME
Oleh : Sri-Edi Swasono
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saudara Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta Yth,
Saudara Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ekonomi Yth,
Para Anggota Senat Fakultas
Ilmu Sosial Ekonomi Yth,
Para Dosen dan Asisten yang
saya cintai,

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Para Alumni yang


membanggakan,
Para Civitas Akademika yang
berbahagia,
Para Hadirin yang saya muliakan,
Pertama-tama

saya

Air,

memelihara

kebersamaan

dan

semangat

kekeluargaan,

tentulah

Ki

Hajar

menjadi

rujukan

Ibaratnya,

Dewantara
utama

siapapun

kita.
yang

kepada

mengenyam

Universitas

Tamansiswa,

khususnya

diharapkan ia menjadi seorang

kepada Fakultas Ilmu Sosial dan

nasionalis yang mengemban budi

Ekonomi, yang merayakan Dies

luhur. Bila kita sepakat bahwa

Natalis-nya

pendidikan (dan

mengucapkan
Keluarga
Negeri

Selamat

Besar
Yogyakarta,

ke-45.

Semoga

pendidikan
maka

dapatlah

Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi


Universitas Negeri Yogyakarta ini
tetap

Berjaya

dan

terus

pengajaran)

dapat

membentuk

memajukan diri untuk mencetak

karakter, maka Tamansiswa-nya

sarjana-sarjana

Ki

kompeten,

yang

tangguh,

nasionalistik

dan

Mengenai
anak

bangsa

Dewantara

contoh

konkrit

membuktikan

patriotik.
pengembangan

Hajar

perlunya
karakter
kita,

bagi

adagium

adalah
yang

kebenaran

pendidikan

yang

demikian ini.
Namun pada kesempatan

terutama

dalam kaitannya dengan upaya

ini

saya

ingin

membentukkan rasa cinta Tanah

pendapat Prof. Dr. Slamet Iman

Prof. Sri-Edi Swasono

mengemukakan

PIDATO ILMIAH
Santoso,

salah

pendidikan
Komisi

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

seorang

nasional,

Pendidikan

(Komisi-21)
yang

di

mempunyai

Ketua

membuat besi-baja yang tulen,

1970-an

dituang, dipande, dipilih, yang

kebanggaan

buruk dibuang, yang baik diolah


dan

Selaras dengan Ki Hajar


Dewantara, Prof. Slamet Iman
Santoso

menegaskan

bahwa

tugas utama pendidikan adalah


membina

watak,

membangun

karakter. Lebih khusus dari itu


ditegaskannya

bahwa

tujuan

pendidikan

yang

murni

ialah

menyusun

harga-pribadi

atau

intrinsieke waarde yang kukuhkuat dalam jiwa pelajar. Kalau


tujuan

pendidikan

ini

tidak

dipegang dengan teguh maka


pendidikan
pendidikan

itu

merupakan

setengah-setengah

harus

dipande

yang

dipanaskan,

ulang

sampai

diperoleh baja murni. Nyatalah


tugas guru tidaklah mudah.
1)

1)

Selanjutnya Prof. Slamet Iman


Santoso
mentransformasi
pandangannya
mengenai
pendidikan nasional spesifik: (I)
mengembangkan semua bakat dan
kemampuan
seorang,
ke
arah
sifat-sifat perwatakan pandai dan
terampil,
jujur,
berdisiplin,
mengetahui kemampuan dan batas
kemampuan
pribadi
serta
mempunyai rasa kehormatan diri;
(2)
menempatkan
bangsa
Indonesia pada tempat terhormat
dalam pergaulan antar bangsa
sedunia.
Sifat-sifat
perwatakan
yang dikemukakan Prof. Slamet
Iman Santoso pada butir (1)
haruslah diemban dengan watak
berani (courageous) tanpa rendah
diri (inferiority complex) yang
tidak
bebas-nilai,
yang
tidak
terlepas dari batasan nilai-nilai
moral-etikal Pancasila.

dan dengan demikian bercacat.


Pendidikan

seperti

biji

Universitas Indonesia.

besi

sifat-sifat

Nasional

tahun

menjadi

tokoh

murni

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Oleh karena itulah maka

yang sangat berbahaya bahwa

Tiap-tiap warganegara berhak

kebudayaan direduksi ke dalam

mendapat

matra

pengajaran

dan

kepariwisataan

Pemerintah mengusahakan dan

sebagaimana

menyelenggarakan satu sistem

kebudayaan

pengajaran

Kementerian

nasional,

yang

diatur dengan Undang-Undang.

saat

ini

berada

dalam

Kebudayaan

dan

Pariwisata.

Apa bentuk atau wujud

Orasi ini akan saya bagi

karakter dan patriotisme yang

menjadi 5 bagian, yang kelima-

harus

bangun?

limanya

akan

atau

sebagai

butir-butir

yang

implisit

dan

kita

Pembentukan
character

watak
building

bagaimana?

Sebelum

kita

pembentukan

saya

ajukan
tuntutan

spesifik
watak

bagi

berdasar

lanjutkan, perlu kita beri catatan

konsensus

di sini bahwa character building

melaksanakan

merupakan suatu tugas budaya.

Kemerdekaan

Oleh karena itu saatnya kita

telah kita tetapkan dalam rambu

berpikir

nilai-nilai

ulang

bahwa

perihal

kebudayaan harus dikembalikan


ke

Kementerian

kita

cita-cita
Nasional

Pancasila,

berikut:

Pendidikan,

back-to-basics, artinya kembali


kita memiliki lagi "Kementerian
PP dan K". Adalah kekeliruan

Prof. Sri-Edi Swasono

untuk
yang
sebagai

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

penegasan diri untuk bangkit


tegak
I

dengan

keberdikarian

utuh.

Proklamasi

yang

CITA-CITA NASIONAL SEBAGAI

Kemerdekaan

DASAR KARAKTER PATRIOTIK

kemandirian

Karakter bersumber pada

dengan
ini

menjadi

hoogste

beslissing"

"harga pribadi" atau "harga diri"

tertinggi)

bagi

baik sebagai manusia individu

negara ini.

orang-seorang

maupun

transformasinya

sebagai

komunitas anak-bangsa. Hanya


manusia

atau

mandiri

2)

mengemban
Ketiadaan
seseorang

bangsa
akan

yang
mampu

harga

diri.

harga-diri

pada

atau

masyarakat

adalah cacat dalam pendidikan.


Cacat ini harus diminimalkan.
Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia

adalah

pernyataan

kemandirian, suatu penegasan


niat

nyata

diri

dari

untuk

melepaskan

ketergantungan

dan

ruh
"de

(pesan

bangsa

dan

2) Saya kutibkan: "...Kemandirian

adalah
suatu
sikap
atau
mindset,
sikap
berdikari
menolak ketergantungan nasibsendiri pada pihak lain, sikap
menolak subordinasi, menolak
pengemisan.
Kemandirian
adalah
kepahlawanan.
Kemandirian
adalah
suatu
percaya-diri dan kebanggaandiri untuk mampu memutuskan
sendiri apa yang terbaik bagi
dirinya,
suatu
prestasi-diri
menolak ketertundukan atau
ketertekuklututan.
Mandiri
adalah tuntutan kesetaraan.
Mandiri
adalah
harga-diri,
merubah
sikap
menghamba
(servile) dan minderwaardig
menjadi kedigdayaan. Ketika
mandiri diangkat ke tingkat
Bangsa
dan
Negara,
maka
kemandirian
adalah
doktrin
nasional,
doktrin
untuk

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010


merdeka dan berdaulat, untuk
yang
melindungi
mengutamakan
kepentingan
segenap
bangsa
Nasional,
yaitu
kepentingan
Indonesia dan seluruh
Rakyat, Bangsa dan Negara.
tumpah
darah
Kemandirian nasional menolak
Indonesia
dan
untuk
supremasi
dan
dominasi
memajukan
mancanegara,
tetapi
bukan
kesejahteraan
umur,
xenophobic
atau
antiasing.
mencerdaskan
Pada
tingkat
ini
Negara
kehidupan bangsa, dan
menolak
dependensi
tetapi
mengambil
manfaat
dari
ikut
melaksanakan
interdependensi global. Untuk
ketertiban
dunia
..."
itu kita proaktif ikut mendesain
(Pembukaan UUD 1 945).
mekanisme
dan
wujud
Barangkali kita semua
globalisasi. Kemandirian adalah
sikap
dan
perilaku
bebasdapat mengambil kesimpulan,
aktif..." (Dikutib dari Sri-Edi
bahwa
pendidikan
dan
Swasono, Kembali Ke Pasal 33
UUD
1945:
Menolak
pengajaran
yang
telah
kita
Neoliberalisme,
(Jakarta:
Yayasan Hatta, 2010, hlm.
selenggarakan belumlah berhasil
126).

dalam

melahirkan

pemimpin
Hanya dengan kemandirian
nasional sajalah

, maka citacita

3)

anak

nasional

bangsa

untuk

pemimpinatau

yang

pun

tangguh,

berkemampuan

dapat

melaksanakan dan mewujudkan

tercapai dan terselenggara. Cita-

cita-cita kemerdekaan ini. Pada

cita kemerdekaan nasional kita

tataran

sangatlah mulia, yaitu:

negara sebagai "Negara Peng-

kemerdekaan

nasional

"...membentuk
pemerintah

suatu
negara

kenegaraan,

peran

urus" yang harus melaksanakan

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010


3)
Artinya secara bersama-sama
menjalin dan memadukan secara
kiranya dikatakan telah berhasil.
sinergis
kemampuan
mandiri
orang-seorang
dari
seluruh
anak
Mengenai
melindungi
bangsa.

good

governance,

segenap

Segenap

masih

bangsa

Indonesia:

bangsa

masih belum

sulit

Indonesia
Rakyat tidak terlindungi

terlindungi oleh
dan

dari kesengsaraan, kekecewaan

masif

telah

dan kecemburuan sosial, dari

menyudutkan

rakyat

dalam

keterancaman

hidup

yang

negara,

kemiskinan

pengangguran

cukup

tidak

terjaminnya

kita

kerukunan nasional yang dapat

terlindungi

dari

membentukkan

kemiskinan dan pengangguran


yang

karena

hidup

Rakyat

berkepanjangan.
belum

ketidaktenteraman

penuh

peaceful

co-

existance.
Mengenai

nestapa,

melindungi

meningkatnya tindak kriminal,

segenap tumpah darah Indone-

meluasnya

sia:

penggunaan

Demikian

pula,

segenap

narkotika, tidak terlindungi dari

tumpah darah Indonesia, Tanah

petaka human trafficking dan

Air kita, yang terbentang dari

dari

Sabang sampai Merauke dan

kekejaman

eksploitatori

dan diskriminatori serta tindak

dari

Miangas

sampai

kepangrehan dan kecongkakan

tidaklah cukup terlindungi pula,

birokrasi yang korup.

baik

keutuhan,

maupun

kualitas

Prof. Sri-Edi Swasono

Rote,

kesuburan
keaneka-

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

ragamannya (hayati, biota dan

berhenti

genetika)

separatis

yang

Sebagian
Sipadan
hilang

memukau.

pulau,

seperti

dan

Ligitan,

telah

begitu

saja

tanpa

berperang
GAM.

melawan

"Pulau-pulau

terdepan"

bahkan

dengan

seenaknya

disebut

sebagai

luar",

sebagai

"pulaupulau

disesali, tanpa ada pengibaran

pantulan bawah-sadar tentang

bendera

keberadaannya

setengah

tiang

oleh

pemerintahan negara.

keutuhan

Timor-Timor juga hilang

"di

mindset

harus

simplisme, karena diabaikannya

berdasar adagium

semula
dengan
karena

diplomasi

telah

integral.

Mindset divergen imaginer ini

begitu saja karena kedangkalan


keampuhan

luar"

segera

diluruskan

yang

dipersiapkan

matang,

dan

kewalahan

penyelenggaraan

juga
dalam
perang

besi: "sedumuk bathuk senyari


bumi,

pecahing

melawan separatisme di Timor-

wutahing

Timor. Provinsi

taker pati" (bila muka dicoreng,

provinsi

Aceh

menjadi

eksklusif

yang

ludiro

dhadha

sejengkal

tanah

sun

labuhi

dirampas,

bertentangan dengan Konstitusi

pecahnya dada dan tumpahnya

dan

darah

doktrin

NKRI,

dengan

segala resiko di masa depan,


karena

TNI

'kan

kubela,

taruhannya).

"diperintahkan"

Prof. Sri-Edi Swasono

nyawa

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Hutan kita pun terbabat

Tidak kurang dari dua puluh

sampai ke kondisi sangat kritis,

undang-undang

sekaligus

telah diterbitkan yang nyata-

menggambarkan

neoliberalistik

ketidakmampuan pemerintahan

nyata

negara

kedaulatan ekonomi Tanah Air,

memberantas

pembalak

hutan.

para

Laut

kita

hegemonik

yang

terang-terangan

ramairamai dipakai jag japan

merupakan

orang

nyata

luar,

dijadikan

jarahan

ajang

neoliberalisme

mancanegara.
untuk

terhadap

penyelewengan

terhadap

mandat

konstitusi (hal ini telah menjadi

Alat

penjagaan

topik disertasi S3 terpuji yang

melindungi

segenap

berhasil dipertahankan di Pasca

tumpah darah ini tidak cukup

Sarjana

memperoleh

Universitas Indonesia baru-baru

perhatian

urgen

seiring lemahnya kepemimpinan


nasional

dalam

prioritas

menggariskan

dan

Fakultas

Hukum

ini lihat hlm. 44).


Mengenai

memajukan

strategi

kesejahteraan umum: Memang

Gedunggedung

cita-cita dan upaya memajukan

dan kompleks hunian mewah

kesejahteraan umum mencapai

lebih memperoleh prioritas dan

kemajuan

memperoleh

Orde Baru. Namun kesejahteraan

pembangunan.

karena

posisi

dangkalnya

urgensi
komitmen

pada

umum saat ini cukup

terhadap cita-cita mengemban


tugas

good

governance

pemerintahan

ini.

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

memprihatinkan,
karena

tidak

kemiskinan

saja

melalui Pasal 27 (ayat 2) UUD

dan

1945

bahwa

pengangguran makin intensif dan

warganegara

tetapmasif,tetapi
terbentuk

berhak

makin

pekerjaan

kesenjangan

antara

yang layak bagi kemanusiaan",


maka

yang ada.

Rakyat

Aspirasi rakyat meningkat

(anti

mewah di media massa. Iklan-

pada

iklan

secara

penghidupan

Doktrin

Kesejahteraan

Indonesia

menekankan

karena terpacu oleh iklan-iklan


konsumtif

dan

atas

juga

aspirasi baru dengan kenyataan

direspon

"tiap-tiap

lebih

pada

workfare

pengangguran)
welfare

daripada
(santunan

hanya

bisa

altruisme filantropis).

positif

oleh

Memang

ada

kemajuan

mereka yang kaya, lalu diterima

dalam upaya berupa UU, seperti

sebagai eforia imajiner seolah-

UU No. 40/2004 tentang Sistem

olah

sudah

Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

mencapai tingkatan sebagai an

dan UU No. 11/2009 tentang

affluent society. Sementara itu

Kesejahteraan

Pasal

semua

34

menegaskan
miskin

dan

penduduk

UUD

1945,

pelaksanaannya

bahwa

"fakir

tersendat-sendat,

anakanak

yang

karena

ada

terlantar dipelihara oleh negara"

kepentingan

belum

senantiasa

berdasar

Sosial,

terlaksana.
pesan

Namun
Konstitusi

namun
masih

antara

lain

pertentangan
yang

arahnya

kurang

simpatik

terhadap yang lemah.

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Kenaikan-kenaikan harga
kebutuhan

pokok

masyarakat,

kemajuan

adab,

persatuan.

budaya

Nilai-nilai

dan
dan

termasuk listrik, gas, pendidikan

norma-norma inilah yang oleh

dasar,

para

kesehatan

rakyat,

tranportasi

Bapak

dengan

Bangsa

disusun

untuk

mengisi

nasional

sebagai

tulus

kebudayaan

pedoman bagi rakyat Indonesia


dalam

kehidupan

berbangsa

bernegara.

Pancasila

rakyat, perumahan rakyat, makin

dan

tidak kunjung terjangkau oleh

sebagai

dasar

keterbatasan tenaga-beli rakyat.

ideologi

Negara

Pendidikan adalah upaya


untuk

mencapai

kehidupan

suatu

untuk

derajat

Indonesia

Indonesia.

Mencerdaskan

kehidupan bangsa adalah suatu


konsepsi
sekedar
genetika.

budaya,
konsepsi
Pendidikan

semata-mata

4)

Pancasila

bangsa
Membudayakan

adalah

proses

character building.
Mengenai perihal ikut

bukan
biologis-

kecerdasan

kehidupan
mempersatukan

bangsa

dan

merupakan

mindset

yang cerdas dan mempertinggi


kemanusiaan

Negara

melaksanakan

bukan

Dunia:

untuk

nasional

ketertiban

Barangkali
yang

menghasilkan otak yang cerdas

melaksanakan

melainkan juga untuk mencapai

dunia,

kita

cita-cita

utuh

ikut

ketertiban
boleh

Prof. Sri-Edi Swasono

mendapat

PIDATO ILMIAH
acungan

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

jempol.

Indonesia

dalam

Peran

gertakan

menggalang

Malaysia

"wani

angas"-nya

terhadap

pulau

suatu blok bebas-aktif (doktrin

terdepan kita. Banyak jawaban

politik luar negeri Indonesia),

menarik dapat diberikan, tetapi

yaitu

tentu tidak kita bicarakan pada

dalam

membentuk

kerjasama dan solidaritas AsiaAfrika

(1955)

terbentuknya

kesempatan ini.

menuju

Gerakan

Non-

Blok (1961), aktif dalam ikut


membentuk Kelompok Selatan

II
KONSTITUSI INDONESIA
MENOLAK INDIVIDUALISME,
LIBERALISME DAN PASAR

(menghadapi Kelompok Utara),


sebagai

pendiri

ASEAN

dan

commanding

dan

aktivis

berada

dalam

position,

dan

BEBAS
Marilah

layangkan

catatan sejarah tentang karakter


patriotik

senantiasa aktif

kita

Indonesia

memperjoangkan

dalam

kemerdekaan

bangsanya, sebagai berikut:


sebagai aktor dalam berbagai
misi-misi perdamaian, baik di
dalam

maupun

sangatlah

di

luar

terpuji.

PBB,

Namun

mengapa kita sekarang tibatiba

melempem

menghadapi

Bung Karno "menggugat"


di Pengadilan Bandung
(193),
pleidooi-nya
berjudul
"Indonesie
Klaagt-Aan"
("Indonesia
Menggugat"),
menegaskan:
"...imperialisme
berbuahkan
`negeri-

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

negeri mandat, Vaerah


pengaruh'...
yang
di
dalam
sifatnya
`menaklukkan'
negeri
orang lain, membuahkan
negeri jajahan... syarat
yang
amat
penting
untuk
pembaikan
kembali semua susunan
pergaulan
hidup
Indonesia
itu
ialah
Kemerdekaan
Nasional...".

menegaskan:
"...lebih
baik
Indonesia
tenggelam
ke
dasar
lautan daripada menjadi
embel-embel
bangsa
lain...".
Kemerdekaan
berdasar

pada

Indonesia

dua

doktrin

sejoli, yaitu Doktrin Kerakyatan


(yang menegaskan kedaulatan
berada di tangan rakyat dengan
demokrasinya

yang

kebersamaan
4

Lihat Meutia Hatta Swasono,


"Antropologi
dan
Integrasi
Nasional", Pidato Pengukuhan
Guru
Besar,
Universitas
Indonesia, Jakarta 25 Maret
2006

berdasar

dan

kekeluargaan

asas
dengan

mekanisme

musyawarah-

mufakat)

dan

Kebangsaan

Doktrin

(yang

mene-

gaskan nasionalisme dengan


pengutamaan
Dua tahun sebelumnya
Bung Hatta menuding
Pengadilan
Den
Haag
(1928), dalam pleidooinya berjudul "Indonesia
Vrij"
("Indonesia
Merdeka"), Bung Hatta

kepentingan

nasional

bersama,

bertumpu

pada

kekayaan

batin

Tunggal Ika).

Prof. Sri-Edi Swasono

yang

ruh

dan

Bhinneka

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Saya telah diminta oleh


Panitia

Dies

mengkaitkan

Natalis

untuk

pengembangan

(atau pembangunan) karakter


dan

patriotisme

pembangunan

akan

berhasil

pemerintahan
menolak

apabila

negara

tidak

neoliberalisme

dan

kembali ke

dengan
ekonomi

Indonesia. Terus terang saya

pesan

lebih tahu mengenai ekonomi

Pasal 33 UUD 1945, sebagai

daripada mengenai padagagie.

rujukan imperatif utamanya.

Para penyelenggara Universitas


Negeri

Yogyakarta-lah

para

padagoog-nya

yang

bisa

menjabarkan

metode

dan

tehnik

pendidikan

dalam

pembentukan karakter melalui


kurikula
maka

dan
saya

silabi

efektif,

menghindarinya,

saya akan mulai saja dengan


keekonomian.

khususnya

Orasi ini terpaksa saya


susun

secara

sedemikian

rupa,

njelimet
sehingga

dapat pula nanti menjadi acuan


akademis di ruang-ruang kelas
matakuliah sosial-ekonomi dan
sekaligus

untuk

menggugah

kesadaran kita sebagai insan


akademis bahwa ilmu adalah
suatu

Meningkatkan

Konstitusi,

jabatan

mengabdi,

bahwa kita mengemban tugas

ketangguhan ekonomi nasional

untuk

baik dari segi sistem maupun

mengembangkan "ilmu amaliah"

dari

dan

segi

kelembagaan

tidak

meniti

Prof. Sri-Edi Swasono

dan
selanjutnya

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

mempersembahkan

"amal

dahulu,

dengan

pertanyaan-

ilmiah" kepada Tanah Air, Bangsa

pertanyaan: Pertama, mengapa

dan

tegaskan,

pembangunan yang terjadi di

zaman

Indonesia ini menggusur orang

Wertfreiheit der Wissenschaft

miskin dan bukan menggusur

the neutrality of science.

kemiskinan?

Negara.

sudah

Saya

lewatlah

Patriotisme adalah suatu

Akibatnya

pembangunan

menjadi

proses

commitment of nationalism-in

dehumanisasi. Kedua, mengapa

action.

yang

Untuk

ekonomi

membangun

nasional

haruslah

terjadi

sekedar

pembangunan di Indonesia

membangun berdasar ideologi


Pancasila, khususnya berdasar
Pasal 33 UUD 1945 dan pasalpasal
lainnya.

konstitusi
Pasal

khususnya

33

pendukung
UUD

adalah

nasionalisme
Indonesia,

1945
garda

ekonomi
bahkan

garda

kemandirian nasional.

ini

dengan

mengedepankan

suatu

keprihatinan

nasional

nesia?
yang

Orang

mancanegara

membangun

Indonesia

dan menjadi pemegang konsesi


bagi

usaha-usaha

strategis,
Indonesia

Marilah meneruskan
orasi

dan bukan pembangunan Indo-

sedang
menjadi

ekonomi
orang
penonton

atau menjadi jongos globalisasi.


Ketiga, mengapa "daulat pasar"
dibiarkan

begitu

terlebih

Prof. Sri-Edi Swasono

berkuasa,

PIDATO ILMIAH
sehingga

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

menggusur

rakyat".

Keempat,

"daulat
bukankah

perubahan
bukan

yang

sekedar

saya

harap

intermittent,

seharusnya kita menjadi Tuan di

yang tidak terjadi dalam jangka

Negeri Sendiri, suatu semangat

panjang

patriotik

Perubahan

untuk

menjadi

"The

di

masa
besar

ini

terjadi

Master in our own Homeland,

sebagai

not just to become the Host",

ditinggalkannya pola-pikir lama

yang hanya melayani kebutuhan

karena

atau menjadi sekrup globalisasi

tuntutan

dan kepentingan mancanegara?

dalam skala mondial.

Jadi

mengapa

menjadi

kita

koelie

Sendiri,

harus

munculnya
baru,

mulai

tuntutan-

ibarat

letupan

tetap

di

sekedar

akibat

lampau.

Negeri
menjadi

master of ceremony? Kelima,


telah

gagalkah

mencerdaskan

kita
kehidupan

bangsa ini sehingga kita tidak


mampu

memahami

kemuliaan

makna mandiri?
Kita
beruntung

Peristiwa besar ini terjadi


karena

tidak

dipertahankannya

bisa

lagi

pakem

atau

paradigma lama, dengan terjadi-

boleh
bahwa

merasa
kita

saat

nya krisis finansial 2008, bahkan


yang

meledaknya

di

Amerika

sedang menyaksikan peristiwa

Serikat

besar

teori sosial semacam tahap baru,

di

dunia,

suatu

, barangkali dari segi

5)

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
5)

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Perubahan yang bukan sekedar


intermittent, yang mungkin lebih
langgeng,
telah
diharapkan
Mohammad
Hatta
(1934)
dan
Radjiman
Wediodiningrat
(1943)
ketika keduanya menentang pasarbebasnya Adam Smith. Kemudian
juga sudah diperkirakan dan bahkan
diharapkan terjadinya oleh Polanyi
sebagai the end of market society
setelah terjadinya the disintegration
of a uniform market economy (but)
without
the
absence
of
the
market...ceasing altogether to be an
organ of economic self-regulation.
Lihat Karl Polanyi, The Great
Transformation
(Boston:
Beacon
Press,
1944),
hlm.
251.
Kartohadiprodjo (1962) menegaskan
pangkal
tolak
Barat
berupa
individualisme dan kebebasan akan
membawakan krisis besar (krisis
total) yang akan terus melanda
Barat
dan
dunia
yang
telah
terhegemoni,
lihat
Soediman
Kartohadiprodjo, Pancasila sebagai
Pandangan Hidup Bangsa (Jakarta:
Gatra, 2010) hlm. 34o. Susan
George pun telah membayangkan
perubahan besar ini, saya yakin
bukanlah sekedar a wishful thinking
dan bukan pula a self-fulfilling
prophecy, dikatakannya: "the mood
is changing, people no longer
believe that the unjust world order
is inevitable...", lihat Susan George,
Republik Pasar Bebas, terjemahan
(Jakarta: INFID/Bina Rena Pariwara,
2002), hlm. xxiv. Lebih awal dari
apa
yang
dikemukakan
Susan
George,
Thurow
telah
mengemukakan perihal berikut ini:

"...the transition from one mode of


thought to another is difficult, since
it involves abandoning a beautiful
sailing ship the equilibrium priceauction model that happens to be
torn apart and sinking in a riptide.
So a raft must be built to catch
whatever winds may come by. That
raft won't match the beauty or
mathematical elegance of the sailing
ship, although it has one undeniable
virtue it floats", lihat Lester C.
Thurow, Dangerous Currents (New
York: Random House, 1983), hlm.
237. Demikian pula dikemukakan
oleh Petras dan Veltmeyer: "...it
would be a failure of nerve of
historic proposition to settle for
anything less than a 'new' socialist
society, the new nation as an
integral whole, a new culture of
participants and not spectators, a
new internationalism of equals...",
lihat James Petras dan Henry
Veltmeyer, Globalization Unmasked
(London: Zed Books, 2001), hlm.
11-12. Pandanganpandangan di atas
sangat berbeda dengan ilusi (istilah
Huntington)
yang
dikemukakan
Francis Fukuyama tentang the" end
of history" yang dinyatakannya
sebagai the end point of mankind's
ideological
evolusion
and
the
universasialization
of
Western
liberal democracy as the final form
of human government, lihat Samuel
P.
Huntington,
The
Clash
of
Civilizations and The Remarking of
World Order, (New York: Simon &
Schuster, 1996), hlm. 31. Bagi saya
apa yang dikemukakan Fukuyama
adalah suatu skenario dan jebakan
pola-pikir. Apa yang ditulis oleh

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Josep Stiglitz dalam bukunya Free


Fall ((New York: WW Norton, 2010)
mempertegas
perlunya
INET
(Initiative
for
New
Economic
Theory) untuk menegakkan "zaman
baru" yang tidak terdikte oleh
pasar-bebas.

imaginer

dengan

apa

yang

disebut sebagai kondisi ceteris


paribus, tidak lagi masuk akal.
Di

situlah

masalahnya,

betapapun suatu teori disusun


dengan

asumsi-asumsi

yang

post-modernitas
dalam
pemikiran 6).
Di Barat usia pasar telah

valid dan solid namun kemudian

mencapai lebih dari 250 tahun.

tidak realistik lagi. Apalagi apa-

Selama

pasar

bila teori itu dikembangkan di

asumsi-

dalam konteks suatu masyarakat

ternyata

tertentu, sesuai dengan tuntutan

usia

memegang
asumsi
saat

teguh

dasar
ini

dikatakan
tatkala

itu
yang

tidak

dapat

valid

atau

berhadapan

lagi

bisa terbukti bahwa asumsi itu

sosial-kultural

nilai tertentu, ideologi tertentu,

dengan

pada waktu dan tempat tertentu


yang

kompleks

keseluruhannya

Memang

asumsi

sistem

realistik

fakta-fakta empirik yang sangat


dan

tertentu,

beragam.
diperlukan

berbeda,

katakan

tidak

yang

secara

dapat
lagi

saya

memenuhi

untuk menyusun teori sebagai

tuntutan institusional-nya, maka

upaya penyederhanaan, sebagai

teori yang valid berdasar asumsi

tools

pada

of

analisa.
yang

analysis
Lalu

atau

alat

asumsi-asumsi

dikukuhkan

menjadi

masyarakat
tidak

secara

Prof. Sri-Edi Swasono

tertentu,

realistik

dan

PIDATO ILMIAH
sekaligus

tidak

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

relevan

untuk

masyarakat yang lain.

bertemunya

penjual

dan

pembeli, bertemunya penawaran


dan permintaaan atau supply
dan demand. Harga akan terjadi

) Lihat cara pandang post-modernitasnya


Pip Jones, Introducing Social Theory
(Cambridge: Polity Press/Blackwell),
Chapter. 9.

pada

tingkat

antara

keseimbangan

penawaran

permintaan.

Ini

dan

menjadikan

pasar sebagai suatu mekanisme


lelangan

atau

auction

mechanism, yang berarti pula


saya

yang kuat akan menang dalam

melanjutkan tentang makna dan

lelangan itu. Sebaliknya yang

dimensi

lemah,

yang

cukup

tenaga

Sebelum
teori

yang

terbentuk

berdasar

asumsi-asumsi

dasar

tertentu,

saya

ingin

menyampaikan
makna
telah

lebih

daripada
berusia

dahulu

"pasar"

lebih

dari

yang
250

tahun itu.
Definisi
mengenai

elementer

pasar, sebagaimana

tidak

memiliki

beli,

akan

terpaksa berada di luar pasaran,


menjadi

penonton,

bertransaksi,

yang

tidak

ikut

bisa

pula

berarti tak mampu memenuhi


tuntutan

kebutuhan,

mencapai

aspirasi,

kandas
terpaksa

harus sengsara atau menderita

diajarkan di ruang-ruang kias,

kelaparan.

Inilah

adalah suatu tempat atau locus

pasar, yang bagi mereka yang

Prof. Sri-Edi Swasono

mekanisme

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

tidak memiliki tenaga beli, pasar

Lester Thurow (1983), ekonom

merupakan

terkemuka dari MIT, mekanisme

suatu

mekanisme

yang tidak ramah kepada yang

pasar

miskin. "...Pasar adalah suatu

sebagai the dangerous current

instrument

atau

mampu

yang

tidak

memenuhi

cukup

kebutuhan

masyarakat,

bahkan

untuk

masyarakat

yang

telah

makmur...

pasar

merupakan

semacam
arus

ini

berbahaya

keseimbangan
Bahkan

lanjut

menyebut

bahwa

bagi

masyarakat.

lebih

Heilbroner

disebut

pasar

is

dan

(1994)

mendorong

pelayan yang rajin bagi yang

perbuatan yang tidak bermoral,

kaya,

7)

tetapi

tidak

memihak

hal

mana

tidak

kepada yang miskin.... Artinya

merupakan

harga yang dibentuk oleh pasar

ekonomi tetapi juga merupakan

adalah

sekedar

suatu kegagalan moral. Dosen-

tetapi

dosen kita percaya pada teori

merupakan

"keseimbangan

pasar",

bukan

"keseimbangan

masyarakat"

supply

suatu

hanya

dan

kegagalan

demand

tanpa

mengkritisi dan tanpa koreksi


atau renovasinya secara kreatif
sesuai

dengan

ideology

dan

realism Indonesia.
untuk

menjamin

"keadilan

sosial

masyarakat".

tercapainya
bagi

Itulah

seluruh
sebabnya

Para dosen ilmu ekonomi


mestinya harus senantiasa ingat
bahwa

mereka

Prof. Sri-Edi Swasono

telah

PIDATO ILMIAH
mengajarkan
berdasar

buku

Economics

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

ilmu

ekonomi

teks

yang

oleh

Buku induk ini, yang kemudian

Prof. Paul A. Samuelson (yang

diikuti dengan buku-buku teks

pada tahun 1970 memperoleh

lainnya (Dernburg & McDougall,

hadiah nobel ekonomi). Tentulah

Lipsey

buku

Hague,

ini

ditulis

induk

berideologi

fundamentalisme

pasar.

&

Steiner,
Bilas

Stonier

dB)

&

hanya

Edisi

memperkenalkan ilmu ekonomi

pertama buku ini ditulis pada

di kampuskampus kita dari segi

tahun

competition (persaingan) saja.

1948

dan

edisi

kedelapanbelas (terakhir) pada

Ini

tahun 2005. Dari edisi pertama

"dicekok"

sampai

neoklasikal sehingga pola-pikir

yang

edisi

kedelapanbelas

terakhir

mindset
dengan

tidak

ekonom

ditemukan sekalipun perkataan

dengan

demikian

cooperation (kerjasama/gotong-

menerima

dan

royong)

kapitalisme

apalagi

cooperatives

itu,

berarti

perkataan

(badan

usaha

kita

kita
paham

terkapsul

dan

mudah

membenarkan

dan

liberalisme

(kemudian neoliberalisme).

koperasi).

Beberapa akademisi
Indonesia juga menulis buku-

7)

Robert Heilbroner dan Lester


Thurow, Economics Explained,
Edisi Baru (New York: Simon
Schuster), hlm. 255-256.

buku pengantar ilmu ekonomi,


seperti

Sadono

Sukirno,

Herman

Rusyidi,

Prathama

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Rahardja & Mandala Manurung

inovasi, serta mengadaptasikan

dll,

(bukan mengadopsikan) teori-

pada

hakikatnya

bertitik-tolak
neoklasikal

masih

dari
yang

competitive

paham

mengajukan

economics

dan

teori

neoklasikal

bertentangan
nasional

yang

dengan

ideologi

Harus

diingat

kita.

fundamentalisme pasar (pasar-

bahwa secara ideologis posisi

bebasnya

rakyat

laissez-faire),

adalah

"sentral-

meskipun menyinggung sistem

substansial",

ekonomi

dan

tereduksi

menjadi

"marginal-

menyebut perkataan "koperasi".

residual".

Kita

menganut

Apakah ini berarti bahwa buku-

paham kebersamaan

buku

Indonesia

induk

dan

jangan

sampai

pengantar-

pengantar ilmu ekonomi di atas


harus

ditolak?

Sama

tidak,

apalagi

yang

hukum-hukum

dasar

sekali
berupa

ekonomi

(mutualism, berjemaah) dalam


asas

kekeluargaan

(brotherhood,

ber-ukhuwah)

yang bersifat teknis dan value-

dan

neutral.

tersebut

liberalisme dan individualisme

bahan

yang menampilkan self-interest

kelas,

yang

Buku-buku

harus

tetap

ajaran

di

namun

menjadi

ruang-ruang

harus

dikuliahkan
mengkoreksi

dan

secara

kritis

menentang

menjadi

paham

dasar

dari

competitive economics ke arah

dengan

pencapaian

memberikan

satisfaction

maximum
principle

Prof. Sri-Edi Swasono

dan

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

maximum

profit

principle

berdasar

dualisme,

yang

bersambung

and

gain

memanfaatkannya,

selalu

mendidik para mahasiswa agar

manfaat

mampu mengemban the culture

sosial dan kepentingan sosial


seluruh

masyarakat.

samping

pandai-pandai

indivi-

tidak

dengan

harus

of excellence.

Di

itu

proses

Neoliberalisme adalah
wujud

baru

pembangunan ekonomi adalah

sebagaimana

proses

adalah

humanisasi,

bukan

dari

wujud

kapitalisme.

"daulat pasar" tidak dibenarkan

liberalism

sama sekali menggusur "daulat

neoliberalisme?

rakyat". Buku-buku induk dan

adalah

buku-buku

pengajaran

hidup

ekonomi

yang

neoklasikal,
(ibaratnya)
mudah
ralisme.

dapat

mewajarkan
Namun

perkakas

analisa

analysis)

berisi

tekhnik

ekonomi

liberalisme

neokapitalisme

proses dehumanisasi, sehingga

ilmu

dan

baru

dari

apa

beda

Lalu

dengan
Neoliberalisme

liberalisme
di

baru

era

globalisasi,

berdasar

demikian

tentulah

adalah kapitalisme baru yang

dengan

hidup

neolibe-

Istilah

dari
(tools
teori

segi
of
dan

canggih,

pula

yang

neokapitalisme

dalam

era

globalisasi.

neoliberalisme

tidak/belum

dikenal

dalam

buku-buku teks di awal 1990an,

sebagaimana

globalisasi

tidak

substantially magnificent. Kita

Prof. Sri-Edi Swasono

dikenal

istilah
dan

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

belum tercantum dalam kamus-

Tinbergen

kamus dan ensildopedi-

Ekonomi
Tatkala

menerima
pada
saya

Nobel

tahun

1969.

menemui

Jan

Tinbergen pada tahun 1990 dan


ensiklopedi

yang

terbit

pada

membicarakan bukunya ini, ia

awal 1990-an, dan sepanjang

mengatakan

pengetahuan

sudah agak ketinggalan zaman,

saya

tidak

ada

pula di buku-buku teks yang

ia

terbit

menggunakan

pada

periode

sebelum

awal 1990-an. Namun demikian


pemikiran

bakal

toh

buku
saat

tersebut

itu

belum
istilah

globalization.

terjadinya

Begitu pula dalam buku-

(belum

buku induk mengenai compa-

menggunakan istilah globalisasi)

rative economic systems yang

sudah kelihatan nampak dalam

ditulis

bukunya kaum futuris (di luar

mengenai

ilmu

Alvin

Morris Bornstein (1994), Paul

Toffler (The Third Wave, 198o).

Gregory & Robert Stuart (1985)

Sementara itu saya mencatat

belum

Jan Tinbergen pada tahun 1962

globalization dan neoliberalism

telah menerbitkan buku Shaping

dicantumkan. (Dapat dimengerti

the World Economy, namun ia

bila beberapa akademisi senior

belum

yang

globalisasi

ekonomi)

seperti

menggunakan

globalization

kemudian

istilah
Jan

oleh

ada

dua

tokoh

bidang

ini

satu

Prof. Sri-Edi Swasono

seperti

istilah

juga

fundamentalist

besar

pun

market
dengan

sikap

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

coquettish mengatakan "apa itu

doktrin

nasional,

neoliberalisme, tidak ada dalam

teguh

menjunjung

buku-buku

nasionalisme

teks").

Istilah

neoliberalisme lebih predatorik

pada

sesuai

dan

brutalitas

ekonomi
negara

terhadap
lemah-

yang

negara-

ekonomi.

mencoba

membela
segi

globalisasi

diartikannya

bahwa
sebagai

dan

paham

akan

tergantung

keberhasilan

pendidikan

pengajaran

nasional

menyelenggarakan

character

building.

(nastily)

neoliberalisme

istilah,

Ada

tegas

Namun

kepada

para

dari

mahasiswa, saya menjelaskan

neo

bahwa

semi

8)

sehingga berarti

pasar

sekedar

tidak

suatu

hanya

locus

atau

tempat bertemunya permintaan


dan

penawaran,

adalah

suatu

tetapi

pasar

kekuatan

besar

tidak benar-benar atau hanya

yang saya sebut sebagai the

agak

global financial tycoons (atau

liberal.

Istilah

semi

dikacaukannya

dengan

istilah

quasi.

Neoliberalisme

penjajahan
perekonomian
Menolak

baru

adalah
bagi

Indonesia.
neoliberalisme

taoke-taoke

financial

global),

yaitu raja-raja penguasa modal


global

dengan

ekonomi
berbentuk

luar

kekuasaan
biasa

Trans

yang

National

merupakan panggilan patriotik.

Corporation

termasuk

yang

Taat pada prinsip, taat pada

melembaga

sebagai

Bank

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Dunia, IMF, ADB dll (Swasono,

into the Nature and Causes of

2004). Mereka inilah, dengan

the

kekuatan dan global networks-

disingkat

nya mencoba menguasai dunia,

Nations. Pasar-bebasnya Adam

menyebarkan

Smith bertitik-tolak dari paham

sistem

pasarbebas

memakai

globalisasi

untuk

karakter

aslinya

kekuatan

ekonomi
topeng

of

The

Nations

Wealth

of

liberalisme

dan

menutupi

(perfect

individual

selaku

dengan

neoimperalisme

neoliberalisme,

Wealth

dan

membentuk

tidak
dari

individualisme
liberty

self-interest-nya

menghendaki

yang

intervensi

negara).

Pasar-bebasnya

Smith

membentukkan

suatu penjajahan baru terhadap

Adam

negara-negara

sistem ekonomi liberalisme dan

lemah-ekonomi

dan lemah-politik.

neoliberalisme, yang melahirkan


pengajaran

8)

Lihat,
Martin
Wolf,
Why
Globalization Works (New Haven:
Yale University Press, 2004), him.
13 (mengutip Vargas Llosa).

Apa itu pasar-bebas? Pasarbebas adalah pasarnya Adam


Smith

9)

dengan

buku

terkenalnya (1776) An Inquiry

ilmu

neoklasikal
fundamentalisme

ekonomi
berdasar
pasar

yang

parsial
9) Kedudukan ilmu ekonomi sebagai
suatu ilmu moral sesungguhnya
justru diawali oleh Adam Smith,
yang telah beramai-ramai kita
nobatkan
sebagai
Bapak
Ilmu
Ekonomi,
sebagai
"nabi"
atau
patron saint-nya homo economicus.
Pada usia menjelang lima belas
tahun Smith masuk University of
Glasgow dan mendapat pengaruh
filsafat
moral
dari
Francis

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Hutcheson. Di situ ia berkenalan


dengan
berbagai
issues
kontemporer mengenai altruisme
dan kebijakan dalam hubungan
kemanusiaan
sebagaimana
dikemukakan oleh Thomas Hobbes
dan Bernard Mandeville, bahwa
self-interest
dan
egoisme
merupakan daya dorong kemajuan
di dalam masyarakat. Selanjutnya
self-love, moralitas, psikologi moral
dan perdagangan telah menjadi
tema-tema utama pula dalam alam
pikiran Smith.
Karir akademis Adam Smith adalah
dosen Rhetoric, guru besar Logic
dan Moral Philosophy, seorang
ilmuwan
moral
science,
yang
secara formal tidak pernah menjadi
student
of
economics,
namun
dialah yang mencanangkan teori
dan hukum dasar ekonomi yang
kita kenal sebagai the division-oflabour, sebagai titik awal yang
penting
bagi
pertumbuhan
ekonomi. Ia pula yang menegaskan
peranan manusia sebagai pelaku
ekonomi
dengan
self-interested
behaviour-nya di dalam pasar yang
ia
gambarkan
sebagai
selfregulating
(juga
self-correcting)
karena adanya an invisible hand. Ia
mengutamakan natural liberty dan
menentang
interventionism
meskipun
(kemudian)
ia
menyatakan
pentingnya
"the
Sovereign"
(Negara)
bertanggungjawab terhadap anggaran untuk
defence, justice, publick works &
publick institutions (ejaan asli).
Sebagai mahasiswa di Glasgow,
Smith gemilang dalam pengetahuan
Yunani dan Latin. Sebelum ia

menerbitkan bukunya Wealth of


Nations (lengkapnya An Inquiry Into
the Nature and Causes of the
Wealth of Nations) pada tahun
1776, 17 tahun sebelumnya ia
menerbitkan The Theory of Moral
Sentiments (1759), yang antara lain
menggambarkan
tentang
empati
atau kecenderungan cinta kasih
manusia kepada masyarakatnya,
yaitu tentang propensities such as
fellow feeling and the desire to
attain
the
approval
of
his
brethren ... adanya suatu man's
disposition to, and fitness for,
society.*
Bahkan
mengawali
bukunya yang lebih

(tidak

utuh)

mengemban
dasar

dan

asumsi-asumsi

atau

kapitalisme

yang

mitos-mitos

Smithian,

yaitu

bahwa: (1) Kebutuhan manusia


diasumsikan tidak terbatas; (2)
sumber-sumber
diasumsikan
dan
bahwa

(3)

relatif

ekonomi
terbatas;

diasumsikan
manusia

pemenuhan

pula

mengejar
maksimal

kebutuhan individualnya (utility


maximization of self-interest)

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
yang

relatif

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

tak

terbatas.

Konsekuensi dari ketiga asumsi


dasar itu berkelanjutan dengan
anggapan bahwa akhlak dasar
manusia
untuk

adalah
saling

bertarung

berebut

yang

disebut dengan istilah ekonomi


sebagai free-competition dalam
kehidupan berekonomi. Berarti
manusia yang rasional berebut
mengejar
optimal,

utilitas
mencari

ekonomi
keuntungan

maksimal atau maximum gain,


dan mencari minimum sacrifice
atau

pengorbanan

minimal.

Dengan demikian itu manusia


menjadi aktor bebas di pasarbebas dan berpedoman pada
laissez-faire

laissez-passer,

soever man may be supposed, there


are evidently some principles in his
nature, which interest him in the
fortune of others, and render their
happiness necessary to him, though
he derives nothing from it, except the
pleasure of seeing it...". Memang ada
perubahan pada jalan pikiran Adam
Smith, posisi yang diambilnya dalam
Moral
Sentiments
tidak
mudah
dirukunkan
dengan
posisi
yang
diambilnya dalam Wealth of Nations
dan
ini
telah
menimbulkan
perbedaan-perbedaan
penafsiran
(inkonsistensi) yang dikenal sebagai
das Smith Problem artinya the
problem of Smith (Amitai Etzioni
1988).
Kebanyakan
kaum
neoklasikal
mengabaikan
Adam
Smith
yang
awal
demi
yang
belakangan.
Kaum
neoklasikal
cenderung mengabaikan implikasi
asumtif mono-utilitas (paradigma
neoldasik)
dengan
demikian
mengabaikan kenyataan bi-utilitas
yang terkandung dalam The Theory
of Moral Sentiments. Dengan istilah
Sen,
ada
suatu
essential
and
irreducible "duality" pada konsepsi
individual di dalam kalkulasi etikal.
Kiranya istilah invisible hand telah
dieksploitasi
kelewat
berlebihan.
Lihat
Sri-Edi
Swasono
Ekspose
Ekonomika
(Yogyakarta:
Pustep
UGM, 2008), hlm. 6-10.

yang meneguhkan doktrin noninterference

berdasar

individual freedom of action.


awal
ini,
Adam
mengemukakan:"...How

Smith
selfish

Manusia rasional semacam ini


disebut homo economicus atau
"manusia

ekonomi"

Prof. Sri-Edi Swasono

yang

PIDATO ILMIAH
berpedoman
"homo

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

pada

homini

kejalangan

lupus.

Homo

economicus adalah lawan dari


homo ethicus

10).

Pasar bukan lagi sekedar


"apa",

tetapi

adalah

the

"siapa",
global

pasar

financial

tycoons.
Paham
Smith
titik

ekonomi

berdasar
tolak

individualism
Mekanisme
laissez-faire

falsafah

liberalism

Adam
dan
dan

(self-interest).
pasar-bebas
dikatakan

atau
oleh

Adam Smith dioperasikan oleh


an invisible hand atau suatu
tangan tak nampak alias
10)
"
'Homo
economicus'
atau
`manusia ekonomi' adalah agen
individual yang berada di pusat
teori
ekonomi
neoldasik
(teori
utilitarian,
hedonis
dan
menitikpusatkan pada diri-sendiri,
yang
rasionalis
dan
beretika
individualis). Ia egois, rasional,
berupaya untuk mencapai utilitas
secara maksimum. Ia bertindak
secara
independen
dan

nonkooperatif, sebagai atom sosial


yang terisolasi tanpa mempunyai
naluri akan masyarakat sekitarnya,
dan perilakunya dimotivasi sematamata oleh kepentingan-diri pribadi
secara sempit. Economic man atau
"manusia
ekonomi"
bersifat
materialistik
tanpa
emosi
samasekali dan merupakan manusia
yang membuat perhitungan dengan
kepala dingin: ia seorang `egois
yang
rasional'....
'Homo
economicus' modern secara bengis
bersikap rasional, ia tamak dan
oportunistik; ia tak dapat dipercaya
dan ia tidak mempercayai orang
lain, ia tidak mampu memberi
komitmen dan akan selalu berupaya
untuk mendapat manfaat secara
gratis;
ia
menganggap
keegoisannya serta segala sifat dan
perilakunya sebagai wajar..."
Sebaliknya: "... 'Homo ethicus'
samasekali berbeda dan bahkan
merupakan kebalikan dari homo
economicus. Ia seorang altruistik
dan individu yang kooperatif, jujur
dan cenderung berbicara tentang
kebenaran, ia dapat dipercaya dan
mempercayai
orang
lain.
Ia
memperoleh kepuasan moral dan
emosional
dari
menghormati
kewajibannya kepada orang lain, ia
mempunyai kesadaran yang tinggi
akan kewajiban dan mempunyai
komitmen
yang
kuat
atas
tercapainya tujuan-tujuan sosial.
Ia merupakan
seorang
'teamplayer' alamiah, ia dapat secara
efektif mengkoordinasi tindakannya
dengan tindakan orang lain dan
bekerja demi manfaat bersama
dengan orang lain. Ia menganggap

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

resiprositas
merupakan
sesuatu
yang
wajar,
meskipun
bukan
sebagai alasan penting agar ia bisa
mendapat manfaat secara gratis
atau
berperilaku
dalam
suatu
kepentingan kolektif ...". (M.Teresa
Lunati,
1997)
lihat
Sri-Edi
Swasono, Ibid., hlm. 4.

berlebihan untuk kepentingan


ideologi.
Ternyata selama lebih
dari 250 tahun itu the invisible
hand atau "tangan gaib"-nya
Adam

tangan

ajaib

mengatur
regulating)
segala

yang

bisa

sendiri
dan

(self-

mengkoreksi

kesalahan

Smith

tidak

pernah

muncul

dan

yang

muncul

adalah

kegagalan-kegagalan

pasar

atau

market-failures.

mekanisme

Semula

ekonomi (self-correcting) yang

muncul

serba

tahu

ternyata Durga. Dikira tangan

serba

perkasa

(omniscient)

Perkataan

dan

(omnipotent).
"invisible-hand"

ajaib

diharapkan
adalah

Ratu

membawakan

sosial,

yang

ternyata

Adil,

keadilan

menggusur

hanya disebut satu kali (pada

yang

halaman 527) dalam bukunya

Sehingga pada akhirnya muncul

setebal 1200 halaman. Kiranya

tuntutan-tuntutan agar paham

para

pasarbebasnya

ekonom

berideologi

Smithian

yang

liberalisme

dan

individualisme
memanfaatkan
"invisible-hand"

sengaja
perkataan
secara

lemah

dikoreksi
dengan

dan

Adam

secara
seruan

laissez-faire

miskin.

the

Smith

mendasar
end

atau

of

perlu

diakhirinya pasar-bebas. Pasarbebas

melalui

Prof. Sri-Edi Swasono

perfectly

free-

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

competition

atau

bebas

hanya

persaingan-

bertahan hidup, yang tersisih

akan

dan tidak selamat tidak perlu

menguntungkan yang kuat dan


menggusur
yang

atau

disesali.

mematikan

lemah.

Apa

yang

Di
yang

paham

dengan

adalah

bahwa

begitu-begitu

kelengahan

justru

mengajarkan

akan

para

melulu,

kecongkakan

persaingan-bebas semacam itu


dianggap

kelas,

dosen kita yang itu-itu juga dan

berlebihan atau keterlaluan dari


ini

ruang

dan

intelektualnya
kriteria

pasar

melahirkan efficiency ekonomi

persaingan sempurna (perfectly

yang

free-competition),

akan

bermanfaat

bagi

Mereka

yang

masyarakat.

berlakunya

antara

asumsi

free-entry

percaya akan hal ini disebut

dan

sebagai

ignoransinya. Tanpa mau tahu

kaum

pasar.

fundamentalis

Sangat

boleh

free-exit

lain

bahwa

dengan

free-entry

segala
adalah

diperkirakan pandangan kaum

memangsa

dan

mencaplok

fundamentalis

ini

(predatoric

dan

aquisitory),

berdasar pada peradaban kuno

sedangkan

free-exit

yang jahiliah, sangat tidak

tersisih dan mati gulung tikar.

pasar

Lalu
manusiawi,

yang

kita

kenal

neoliberalisme?

dengan survival of the fittest,

bagi

hanya

fundamentalis

yang

kuat

yang

bisa

apa
Tidak

sekelompok

Prof. Sri-Edi Swasono

adalah
itu
mudah
ekonom
pasar

PIDATO ILMIAH
melepaskan
tangan

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

diri

ajaib

dari

(the

mitos

1960); dan keempat oleh Robert

invisible-

Kuttner, Lester Thurow, George

hand) dan pasar-bebas (free-

Soros,

Joseph

Stiglitz,

market) senyawanya ini. Setiap

George, dll (1990-2002).

Susan

kali dituntut berakhirnya pasarbebas (the end of laissez-faire),

Intinya

setiap

tidaklah

kali

pula

doktrin

adalah

self-correcting,

cerminan paham individualisme

failures,

(self-interest) dan liberalisme,

mengatasi

muncul kembali.

ketimpangan

sudah

lima

catatan
kali

saya

ditegaskan

Nobel

pasar

self-regulating,

fundamentalisme pasar, sebagai

Menurut

bahwa
penuh

tidak
market

terutama

dalam

ketimpanganstruktural.

laureates

2007

Para
(Eric

Maskin, Leonid Hurwicz, Roger

perlunya mengakui the end of

Myerson);

laissez-faire,

berakhirnya

Krugman); 2009 (Elinor Ostrom

pasar.

dan George Akerlof) barangkali

fundamentalisme

2008

(Paul

Petama kali oleh tokoh besar

sebagai penegas

John Maynard Keynes (1926);

mendukung the end of laissez-

kedua oleh Moh. Hatta, Karl

faire. Sebelum Keynes (1926)

Polanyi

tentulah

(1934

dan

1944);

ketiga oleh Gunnar Myrdal, John

ditolak

Kenneth
Bator, Paul

kelima yang

laissez-faire
oleh

Robert

Galbraith,

Francis

seorang

reformis

Baran

(1957-

pendekar

sosialisme,

dll

Prof. Sri-Edi Swasono

telah
Owen,
sosial,
tokoh

PIDATO ILMIAH
gerakan
oleh

Karl

Marx

Communist
dan

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

koperasi

Inggris

dan

direduksi dan disubordinasi oleh

dengan

the

kepentingan pasar.

Manifesto

dengan

Das

(1848)

Kapital-nya

(1867).

Pasal

33

UUD

1945

adalah konsepsi Hatta, bukan


kiri dan bukan kanan, tetapi

Peran pasar memang

jalan lurus sesuai Pancasila. Hal

penting, tetapi harus dikontrol

ini

Negara.

Stiglitz

dan

Akerlof

konsepsi politik luar negerinya

(2009)

menegaskan

bahwa

Hatta "bebas-aktif', yang bebas

sistem

pasar-bebas

perlu

diartikan sebagai tidak meng-

pasar

ekor AS ataupun US, dan yang

yang terlalu sering terjadi, telah

aktif diartikan sebagai secara

menuntut

mandiri menggariskan

diwaspadai,

(Initiative

kegagalan
ide-ide
for

New

INET

konsisten

benar

dengan

Economic

Thinking) seperti yang diajukan


George

Soros,

Stiglitz

Akerlof. Bagi Pasal 33 UUD

dan
1945,

sebagai INET saya, maka pasar


haruslah ramah kepada rakyat
dan

kepentingan

nasional,

bukan sebaliknya negara yang


harus ramah dan tunduk kepada
pasar atau pun posisi rakyat

kebijaksanaan

nasionalnya

secara lurus sesuai kepentingan


nasional.
Globalisasi adalah tempat
bersembunyinya

fundamental-

isme pasar sebagai penjajahan


baru, hegemoni dan perampokan
oleh kaum pemodal global (the

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
global

financial

melembaga

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

tycoons)
di

Washington

yang
sekitar

terhadap

Negara-

Kebangkitan
neoliberalisme merupakan suatu
perang

ide.

Perang

ide

ini

telah

mereka

negara berkembang. Kita perlu

barangkali

tekun membaca Meier & Stiglitz,

"menangkan" untuk sementara,

The Frontiers of Development

yang membentukkan hegemoni

Economics (2001).

akademis

Mengapa

tiap

kali

the

kita

11)

di kampus-kampus

melalui

pengajaran

ilmu

end of laissez-faire ditegaskan,

ekonomi

setiapkali is muncul kembali?

(mainstream

Jawabnya:

economics) dan didukung oleh

kapitalisme

tidak

neoldasikal
neoclassical

bisa hidup tanpa laissez-faire,

sumbangan

kapitalisme

lembaga-lembaga

tidak

bisa

hidup

kepustakaan

dari

neoliberal.

tanpa pasar-bebas, ibarat ikan

Berulangkali hal ini telah saya

tidak

kemukakan

bisa

Globalisasi

hidup
dan

neoliberalistik
adalah
dan

topeng

tanpa

air.

pasar-bebas
bawaannya,
neokapitalisme

neoimperialisme,

yang

sesuai sifat dasar bawaannya,


akan

tetap

12).

11)

Lihat Sri-Edi Swasono, "Kesadaran


Geografi Kita", KOMPAS, 17 April 2006.
12) Lihat Sri-Edi Swasono, "Menolak
Liberalisme", Lokakarya Kurikulum
Berbasis
Kompetensi,
FEUI,
i8
Februari, 2010.

eksploitatori,

predatori, akuisitori dan rakus.

Susan

George

menggambarkan

Prof. Sri-Edi Swasono

pula

13)

betapa

PIDATO ILMIAH
sengitnya

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

perang

berjuang

keras

ide

itu

menyebarkan

neoliberalisme

dan

mempertahankan

kapitalisme

global, yang dibiayai oleh korporasi-korporasi


yayasannya
besaran,
kampus

dan

yayasan-

secara

besar-

memasuki
dan

Serikat,

apalagi

negara-negara

terhadap

berkembang14),

melalui korporasi-korporasi dan


lembaga-lembaga

internasional

pendukungnya.
Catatan buku ekonomi saya
yang

saya

kutipkan

dari

The

dunia

Economist, posisi Indonesia di

lembaga-lembaga

dunia adalah sebagai oenghasil

penelitian terhormat, "membeli"

biji-bijian

para intelektual dan editor-editor

beras terbesar nomor 1; terbesar

majalah terkemuka, mengadakan

nomor 6; kopi terbesar nomor 4;

perdebatan-perdebatan

coklat nomor 3; minyak sawit

artifisial

yang direkayasa dan dimuat di


New

York

Times,

World Bank, WTO ikut dalam


perang ide ini, sebagai bagian
pabrik

ideology

neoliberalisme.
Susan

George

menggambarkan pula bengisnya


neoliberalisme

di

nomor

6;

nomor 2;

Washington

Post dan Time Megazine, The

dari

terbesar

Amerika

Susan George, op.cit. hlm. 75101.


13

14)

Selama
dasawarsa
1980-an
keluarga Amerika yang berada
10% di puncak pendapatannya
meningkat rata-rata 16%, yang 5%
di puncak meningkat rata-rata
23%,
yang
1%
di
puncak
meningkat 50% (mereka patut berterimakasih
kepada
Presiden
Reagan), yang 8o% di bawah tentu
kehilangan sesuatu yang tidak
sedikit. Pada tahun 1977 keluarga
Amerika
lapisan
puncak
1%

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

memiliki pendapatan rata-rata 65


kali lebih besar dari mereka yang
berada di lapisan bawah 10%.
Sepuluh tahun kemudian angka ini
menjadi 115 kali lebih besar, /oc.
cit. (Catatan saya: di Indonesia
angka rata-rata itu diperkirakan
350-400 kali lebih besar).

terbesar penghasil gas, dan 7


negara

terbesar

gas;

pengekspor

pengekspor

terbesar
emas

di

batubara

dunia;

terbesar

produsen

nomor

6;

produksi nickel terbesar nomor


3;

produksi

perak

terbesar

lada putih nomor 1; lada hitam

nomor

terbesar nomor 2; fuli dan pala

terbesar nomor 2 setelah Cina.

terbesar nomor 1; karet terbesar

Indonesia merupakan kekuatan

nomor 2; karet sintesis terbesar

utama dalam penyediaan energi

nomor 4; kayu lapis terbesar

lainnya di dunia (ibid.).

nomor 1; ikan terbesar nomor 6


(The

Economist).

dengan

Indonesia

11;

Tentu

memalukan

timah

bagi

kebanyakan ekonom kita yang

kesuburan

tanah

dan

menerima

alamnya

yang

luar

sebagai

kekayaan

penghasil

neoliberalisme
"given"

karena

biasa itulah yang menghasilkan

terjebak

komoditi-komoditi strategis bagi

market-fundamentalism

dunia.

ruang klas dan kurang peka


Di sektor minyak dan gas

akan

oleh

paham

teori

berdasar
di

strukturalisme

bumi Indonesia termasuk dalam

yang berjiwa kebangsaan dan

jajaran

kerakyatan.

penghasil

20

negara

minyak;

10

terbesar
negara

Akan

saya

kutipkan pendapat berikut yang

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
justru

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

dikemukakan

seorang

insinyur,

Yudhohusodo,

oleh
Siswono

mantan

Ketua

mandiri.

Manifestasinya

tampak, antara lain, sebagai


negara

yang

telah

HKTI, semata-mata karena is

berpengalaman lebih dari 100

mampu berfikir strukturalistik

tahun

(mimeo, 2010). "...Kita telah

migas,

merdeka

sejak

(Kontraktor Profit Sharing), 90

namun

pada

tahun

1945,

waktu

ini

terasakan bahwa dalam banyak

di

bidang

eksploitasi

dari

persennya

120

milik

KPS

asing.

Dari

total produksi nasional sekitar


1.000.000

barrel/hari,

dihasilkan

oleh

hanya

yang

Pertamina

berkisar

90.000

aspek, kita kurang berdaulat;

barrel/hari, dan Medco, swasta

dalam banyak hal kita terlalu

nasional

mematuhi

Mayoritasnya

diproduksi

lain. Karena itu politik ekonomi

asing,

yang

kita terasa kurang berwawasan

adalah

kebangsaan. Kita telah menjadi

barrel/hari.

keinginan

negara

bangsa yang kurang percaya


diri

dengan

tingkat

dan

Chevron,

tinggi,

produksi

membangun

citacita

bangsa

yang

oleh

terbesar
450.000

cadangan minyak yang sangat


besar

dari

barrel/hari.

Walaupun telah ditemukan

ketergantungan yang semakin


menjauh

6o.000

antara

lain

minyak

di

Cepu,

kita

terus

menurun, Jika pada tahun 1977

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

produksi setiap hari 1,7 juta

perkebunan kelapa sawit juga

barrel

dengan

telah dimiliki oleh perusahaan-

dalam

negeri

barrel,

konsumsi
sekitar

maka

mengekspor

kita

sekitar

barrel/hari,

yang

Indonesia

sebagai

di
juta

perusahaan

bisa

sebenarnya

700.000

menjadikan
anggota

tinggal

sekitar

barrel/hari

850.000

dengan

recovery

(biaya

ditanggung
tinggi.

kebun-kebun

sawit

untuk

meningkatkan

kesejahteraan rakyat.
Ketergantungan
impor

pangan

pada

juga

semakin

cost

besar. Pasar pangan amat besar

yang

yang

pemerintah)

meningkat

padahal

ini merupakan alat yang efektif

OPEC terpandang; pada waktu


ini

asing,

Mayoritas

kita

miliki

telah

dimanfaatkan

dengan

sangat

baik

oleh

produser-produser

kegiatan pertambangan, emas,

pangan di luar negara kita. Kita

perak, nikel, batubara dan lain-

mengimpor

sapi

lain

ekor/tahun

yang

dikelola

Pertambangan
emas,
asing,

100

asing.

tembaga
persen

diserahkan

650.000
artinya

dan

merupakan 25 persen konsumsi

dikuasai

nasional, mengimpor susu 90

kepada

persen

konsumsi

Freeport dan Newmont. Selain

garam

itu, 30 persen

nasional,

50

konsumsi
putih

90

nasional,

persen
kedele

konsumsi
7o

nasional,
persen

Prof. Sri-Edi Swasono

persen
bawang
konsumsi

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

nasional

dan

gula

persen

konsumsi

40

kepada pihak asing. Akibatnya,

nasional.

banyak aset BUMN yang amat

Padahal semua itu, kita bisa

prospektif kini dikuasai asing.

memenuhinya

sendiri

dengan

Indosat, VLCC, Pertamina, BCA,

meningkatkan

produksi

yang

BII, Bank Danamon telah kita

sekaligus

tebu

menyediakan

jual

murah

ke

pihak

asing.

lapangan kerja yang amat luas,

Sektor

menghemat

telekomunikasi yang sangat

devisa

dan

membanggakan.
mencapainya,
perlu lebih

lebih

perbankan

dan

Untuk
kita

memang

menguntungkan dan strategis,

percaya diri, dan

sudah jatuh ke tangan asing,

memiliki semangat kemandirian

menyusul

yang

sudah sejak dulu dikuasai asing.

besar.

jembatan

Pembangunan
Surabaya-Madura

sektor

Tragisnya,

ketika

Migas
kita

yang
ingin

yang tidak ada kendala apa pun

memilikinya

bila dikerjakan oleh kontraktor

asing

nasional,

harga yang berlipat.". Tentang

justru

dikerjakan

kontraktor China.
Beberapa

definisi

kembali,

menawarkan
neoliberalisme,

pihak
dengan
saya

pemerintahan

ingin kemukakan secara singkat

terdahulu melakukan kesalahan

untuk menjawab tuntutan politis

dengan memenuhi tekanan IMF

yang

untuk menjual BUMN dan aset

Neoliberalisme

swasta

mekanisme penjajahan ekonomi

yang

disita

BPPN,

marak

Prof. Sri-Edi Swasono

saat

ini.
adalah

PIDATO ILMIAH
baru.

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Neoliberalisme

neoliberalisme memang sempat

mendorong mekanisme pasar-

menjadi objek kampanye para

bebas, menekan campur-tangan

Capres

negara seminimal mungkin. Di

pasangan Capres dan Cawapres

sinilah

neoliberalisme

kesemuanya

mengakibatkan

digugurkannya

ketiganya

"daulat

rakyat"

dan

diunggulkannya "daulat pasar".


III

dan

Cawapres.
hebat

karena

mengangkat

neoliberalisme
marak

Ketiga

yang

dan

konstitusi,

isu
sedang

melanggar

pesan

sekaligus

ketiganya

AMBIVALENSI KAUM

berjanji

memajukan

ekonomi

INTELEKTUAL DAN AKADEMISI

rakyat.

Apakah

mereka

EKONOMI

menyebutnya "sistem ekonomi

Ambivalen

bukanlah

terpimpin",

karakter terpuji, sikap ambivalen

Indonesia",

"sistem

ekonomi

adalah cacat dalam pendidikan.

Pancasila",

"sistem

ekonomi

Cacat

konstitusi",

"sistem

ekonomi

ini

harus

direduksi

se-

maksimal mungkin.
Kongres
Sarjana

"sosialisme-

jalan-lurus", "sosialisme

XVII

Ekonomi

Ikatan
Indonesia

religius",

ataupun

mekanisme

(ISEI) diadakan tanggal 3o Juli

pasar terkendali, atau "sistem

2 Agustus 2009. Saya secara

trilogi

tegas

delapan

menyatakan

neoliberalisme.

Isu

bahaya
anti

yang

pembangunan
lajur

penting

Prof. Sri-Edi Swasono

dengan

pemerataan",
kita

perhatikan

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

adalah telah tibanya tuntutan


riil

untuk

kembali

ke

sistem

ekonomi Indonesia yang benar,


dan

itu

hanyalah

sistem

ekonomi berdasar Pasal 33 UUD


1945 dalam payung Pancasila
berikut

"Kaidah-Kaidah

Penuntun"-nya

(GBHN

1993).

Orientasi utama sistem ekonomi


konstitusi

ini

pengutamaan

adalah

pada

kepentingan

ekonomi rakyat. Perlu dicatat


pula, demi sinergisme kekuatan
berbangkit,
rakyat

15)

wadah

ekonomi

adalah koperasi.

Keberadaan ekonomi rakyat justru tidak


boleh dilihat dari segi pemihakan
semata-mata, apalagi dari segi caritasfilantropis.
Ekonomi
rakyat
justru
mempunyai peran
strategis di dalam
sistem dan struktur ekonomi. Dengan
peran strategisnya ekonomi rakyat
memberikan kontribusi sangat besar
terhadap kehidupan ekonomi nasional.
Makna ekonomi rakyat sebagai strategi
pembangunan itu, antara lain: (1)
Dengan
rakyat
yang
secara
partisipatori-emansipatori
berkesempatan aktif dalam kegiatan
ekonomi akan lebih menjamin nilai-

15)

tambah ekonomi optimal yang mereka


hasilkan
dapat
secara
langsung
diterima oleh rakyat. Pemerataan akan
terjadi seiring dengan pertumbuhan.
(2) Memberdayakan rakyat merupakan
tugas nasional untuk meningkatkan
produktivitas rakyat sehingga rakyat
lebih secara konkret menjadi aset aktif
pembangunan. Subsidi dan proteksi
kepada rakyat untuk membangun diri
dan kehidupan ekonominya merupakan
investasi ekonomi nasional dalam
bentuk human investment (bukan
pemborosan atau inefficiency) serta
mendorong
tumbuhnya
kelas
menengah yang berbasis grass-roots.
(3) Pembangunan ekonomi rakyat
meningkatkan dayabeli rakyat yang
kemudian akan menjadi energi rakyat
untuk
lebih
mampu
membangun
dirinya
sendiri
(self-empowering),
sehingga rakyat mampu meraih "nilaitambah ekonomi" dan sekaligus "nilaitambah
sosial"
(nilai-tambah
kemartabatan).
(4)
Pembangunan
ekonomi rakyat sebagai pemberdayaan
rakyat akan merupakan peningkatan
collective bargaining position untuk
lebih mampu mencegah eksploitasi dan
subordinasi ekonomi terhadap rakyat.
(5) Dengan rakyat yang lebih aktif dan
lebih produktif dalam kegiatan ekonomi
maka nilai-tambah ekonomi akan
sebanyak mungkin terjadi di dalamnegeri dan untuk kepentingan ekonomi
dalam-negeri.
(6)
Pembangunan
ekonomi
rakyat
akan
lebih
menyesuaikan kemampuan rakyat yang
ada
dengan
sumbersumber
alam
dalam-negeri
yang
tersedia
(endowment factor Indonesia) berdasar
strategi resources-based dan peoplecentered. (7) Pembangunan ekonomi

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

rakyat akan lebih menyerap tenaga


kerja. (8) Pembangunan ekonomi
rakyat akan bersifat lebih "cepat
menghasilkan" (quick-yielding) dalam
suasana ekonomi yang sesak napas
dan langka modal. (9) Pembangunan
perekonomian rakyat sebagai sokoguru
perekonomian
nasional
akan
meningkatkan kemandirian ekonomi
dalam-

Bahwa
senior

ada

beberapa

ekonom

meremehkan

penyimpangan konstitusional ini


dan bilang "...apa itu ekonomi
rakyat, apa itu neoliberalisme,
tidak ada di buku teks...", itu
adalah suatu kegenitan
negeri,
akan
menekan
sebanyak
mungkin ketergantungan akan importcomponents
dan
meningkatkan
domestic-contents
produk-produk
industri dalam-negeri, yang selanjutnya
akan lebih mampu mengembangkan
pasaran
dalam-negeri.
(10)
Pemberdayaan perekonomian rakyat
yang akan lebih mampu memperkukuh
pasaran
dalam-negeri
yang
akan
menjadi dasar bagi pengembangan
pasaran
luar-negeri.
(ii)
Dalam
globalisasi
ini
kita
harus
tetap
waspada terhadap paham globalisme
yang cenderung menyingkirkan paham

nasionalisme. Kepentingan nasional


Indonesia harus tetap kita utamakan
sebagaimana negara-negara adidaya
selalu
mempertahankannya
pula
dengan
berbagai
dalih
ekonomi
ataupun
politik.
Pembangunan
perekonomian rakyat akan menjadi
akar bagi penguatan fundamental
ekonomi nasional dan menjadi dasar
utama bagi realisasi nasionalisme
ekonomi.
(12)
Pembangunan
perekonomian
rakyat
dapat
dilaksanakan
tanpa
mempergunjingkan ekstremitas positif-negatifnya
peran dan mekanisme pasar. (13)
Pembangunan perekonomian rakyat
merupakan
misi
politik
dalam
melaksanakan demokratisasi ekonomi
sebagai sumber rasionalitas bagi
pemihakan kepada rakyat kecil. (14)
Satu dekade yang lalu ada ajakan
untuk meninjau ulang strategi-strategi
pembangunan
(Development
Strategies Reconsidered, Overseas
Development Council, 1987) dan
ajakan yang mutakhir (The Frontiers
of Development Economics, Meier &
Striglitz, 2001) menegaskan betapa
perlu ada pergeseran paradigmaparadigma dalam pemikiran ekonomi.
Perekonomian
rakyat
memperoleh
tempat dalam rekonsiderasi di situ.
Lebih dari itu, bagi mereka yang
masih mau melepaskan ortodoksi
perlu membaca ide-ide lama dan baru
mengenai social market economy.
(15) Secara keseluruhannya, butirbutir tersebut di atas akan lebih
menjamin terjadinya pembangunan
Indonesia,
bukan
sekadar
pembangunan di Indonesia. (16)
Pembangunan ekonomi kerakyatan
bertumpu pada platform bahwa yang

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

kita bangun adalah rakyat, bangsa


dan
negara.
Pembangunan
pertumbuhan ekonomi (GNP) adalah
derivat dari platform ini, sebagai
pendukung dan fasilitator bagi pembangunan rakyat, bangsa dan negara.
(17)
Dalam
kenyataan,
ekonomi
rakyat mampu menghidupi sebagian
terbesar dari rakyat Indonesia, di
tengah-tengah
pasang-surutnya
sektor perekonomian formal-modern,
sejak awal kemerdekaan hingga saat
ini. (18) Selama ini, khususnya dalam
masa-masa sulit, ekonomi rakyat
memberikan lapangan kerja dan jugs
memberi kehidupan murah (low cost
economy dan low cost of living)
kepada rakyat, khususnya kepada
buruh-buruh korporasi-korporasi besar
berupah rendah. Dengan kata lain
ekonomi rakyat memberi trickle-up
effect atau mensubsidi perekonomian
besar. (Proses trickle-down effect
neoliberalistik
menjadi
ilusif
dan
delusif).
(19)
Dan
seterusnya.
Kesemuanya mendukung percepatan
upaya
melaksanakan
transformasi
ekonomi dan transformasi sosial.
Tentu kita tidak harus berhenti pada
butir 19 saja.

akademis.
mereka

Barangkali
itu

tidak

pula

memiliki

kepekaan ideologis yang tidak


bisa

membedakan

"pembangunan

antara
Indonesia"

dengan sekedar "pembangunan


di Indonesia".
Neoliberalisme

di

Indonesia adalah kelanjutan dari


liberalisme

jaman

penjajahan

yang ditentang oleh SoekarnoHatta. Liberalisme adalah sukma


kapitalisme,
beralisme

selanjutnya
adalah

neolisukma

neokapitalisme-imperialistik.
Indonesia
berdasar

Merdeka

pada

doktrin

Kebangsaan (nasionalisme) dan


elitis belaka, suatu

academic

doktrin

Kerakyatan

coquett, sarat kemalasan dan

berdaulat).

Dari

mungkin sekadar ketertinggalan

konsepsi

politik

ekonomi

dalam membaca literatur, yang

berdasar

Demokrasi

Ekonomi

sekaligus merupakan absurditas

yang dipangku oleh dalam Pasal

Prof. Sri-Edi Swasono

sini

(rakyat
lahirlah

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

33 UUD 1945. Dalam Demokrasi


Ekonomi

Indonesia

maka

"kepentingan masyarakat lebih


utama dari kepentingan orang-

game

seorang"

(walaupun

imperatifnya tentang one share

warganegara

one vote yang sangat rigid),

kepentingan
orang-seorang

tidak

diabaikan

boleh

semena-mena).

Demokrasi
menegaskan

Ekonomi

Indonesia

bahwa

"cabang-

dengan

maka cabang-cabang produksi


yang penting bagi
negara

dan

"dimiliki"

bagi

Demokrasi

menguasai

dan

yang

hajat hidup

menguasai

hajat

hidup orang banyak itu haruslah

cabang produksi yang penting


negara

ketentuan

oleh
Ekonomi

Negara.
Indonesia

orang

menghendaki pula bahwa "bumi,

banyak dikuasai oleh negara"

air dan kekayaan alam yang ter-

agar

kandung di dalamnya sebagai

keselamatan

keamanan

negara

dan
serta

pokok-pokok

kehidupan

kebutuhan dasar (basic needs)

kemakmuran

rakyat

dikuasai

masyarakat

terjamin.

oleh

agar

terjamin

matter-nya

adalah

Subject
"dikuasai

oleh Negara". Apabila tidak bisa


"dikuasai"

tanpa

negara"

dan

dapat digunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat.

"dimiliki"

Dengan demikian sistem

(karena berlakunya the global

ekonomi Indonesia tegas-tegas

rule of the

bermatra nasionalisme. Kita tidak

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

anti asing, investasi asing kita

"tangan ajaib"-nya pasar yang

terima,

tak

tetapi

tidak

mendominasi

untuk

(overheersen)

nampak,

yang

mengatur

ekonomi

ekonomi nasional dan menggusur

merupakan

paham

ekonomi

empirik

rakyat

(lihat

catatan

kaki halaman 28-29).

sendiri
kuno

dan

Ketimpangan

struktural, terutama kemiskinan

Tak perlu kita repot-repot


tentang definisi neoliberalisme.
Neoliberalisme

keliru.

bisa

dan pengangguran, tidak akan


bisa

adalah

mekanisme penjajahan ekonomi


baru.

Neoliberalisme

diatasi

oleh

"tangan

ajaib".

mendorong mekanisme pasar-

Nasib

rakyat

bukan

barang

bebas (laissez-faire), menekan

titipan yang bisa begitu saja

campur-tangan

negara

diserahkan

ke

seminimal

Pasar-

strukturalis

sangat

mungkin.

pasar.

Kaum

concerned

bebas adalah topeng globalisasi

dengan masalah kesejahteraan

ekonomi predatorik. Di sinilah

sosial

neoliberalisme

menolak

mengakibatkan

atas

ketimpangan

dan

proses

"daulat

pasar".

struktural

dehumanisasi

serta
yang

inheren di dalam sistem ekonomi

Pandangan
neoliberalisme

yang

ketimpangan-

digugurkannya "daulat rakyat"


diunggulkannya

pahamnya

percaya

bahwa

pasar-bebas.

pada

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
Paham
baik

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

strukturalisme,

strukturalisme

maupun
adalah

awal

neostrukturalisme,
paham

yang

ketergantungan
subordinasi

(dependency

menolak

Kaum
menempatkan

struktural

pada

ketidakadilan

sumber

sosialekonomi.

Kaum

strukturalis

and

subordination) sosial-ekonomi.

ketimpanganketimpangan
sebagai

serta

strukturalis
ilmu

peran

menjelajahi
interrelasi

ekonomi

normatifnya,
komposisi

antara

para

dan
aktor,

mengungkapkan dan mengusut

sektor-sektor

ketimpangan-ketimpangan

variabel ekonomi dalam rangka

struktural

perwujudan

yang

berkaitan

dan

variabel-

keadilan

dan

dengan pemusatan penguasaan

kesetaraan

dan

ekonomi,

Apabila strukturalisme menolak

distribusi

mekanisme pasar-bebas adalah

pemilikan

aset

ketimpangan

pendapatan, produktivitas dan

karena

kesempatan

inheren

ekonomi.

Kepedulian
pemikir
pula

akademik-ilmiah

strukturalis
masalah

meliputi

ketimpangan

dalam kelembagaan, partisipasi

sosial-ekonomi.

pasar-bebas

menumbuhkan

ketidakadilan
Demikian

sosial-ekonomi.
itulah

strukturalisme
menggelar

dan emansipasi sosial-ekonomi,


pengangguran,
struktural

kemiskinan
dan

secara

masalah

Prof. Sri-Edi Swasono

maka
banyak

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

tuntutan transformasi ekonomi

antara

Jawa

dan

antara

pengusaha

transformasi

sosial

yang

dan

luar
asing

harus dianggap inheren dalam

pengusaha

nasional,

proses pembangunan nasional.

direstruktur

dengan

Dalam

tangan

kaitannya

ancaman
hegemoni

dengan

dominasi
kekuatan

dan
ekonomi

global, dapat dipahami bahwa


strukturalisme

berkaitan

erat

dengan nasionalisme ekonomi.

Jawa,
harus
campur

pemerintah,

daulat-pasar

tidak

dan

agar

menggusur

daulat-rakyat.
Pasar

neoliberal

itu

kejam, tanpa emosi dan tanpa


moralitas-etikal,

yang

ada

Pasal 33 UUD 1945 yang

hanyalah moralitas the winner-

mengatakan bahwa "Perekono-

takeall, yang kuat mengambil

mian

semuanya. Negara harus aktif

disusun

bersama

sebagai

berdasar

kekeluargaan',

usaha

atas

jelas

strukturalistik.

asas

mengatur

dan

merombak

sangat

ketimpangan-ketimpangan

Artinya

struktural,

kalau

tidak

yang

perekonomian secara imperatif

kuat menggusur yang lemah.

harus disusun, tidak dibiarkan

Sementara itu telah terjadi pula

tersusun

penjajahan kurikulum (academic

kehendak

sendiri
dan

perilaku

sesuai
para

hegemony)

penguasa pasar. Ketimpangan-

fakultas

ketimpangan antara kaya dan

Pengajaran

miskin, antara kota dan desa,

sebatas

terhadap

fakultas-

ekonomi

kita.

Ilmu
neoklasikal

Prof. Sri-Edi Swasono

Ekonomi
yang

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

mengemban sepenuhnya paham

akademik, yang membelit dosen-

liberalisme/neoliberalisme

dosen

dengan

pasarbebas

menyertainya.
tidak

pro-job,

tidak

pula

yang

Neoliberalisme
tidak

pro-poor,

pro-economic

kita

menjadi

academic

followers, yang mudah kagum


pada

mainstream

Barat,

neoclassical

yang

mengingkari

barangkali

ideologi

nasional

nationalism. Pasar-pasar rakyat

dan buta perjuangan bangsanya,

dan

lalu

pasar-pasar

tradisional

mewajarkan

bahwa

ke-

digusur oleh supermarkets, malls

dudukan modal lebih utama dari

dan hypermarkets,

nasib manusia.
Posisi

sehingga

adalah

eksklusivisme

"sentral-substansial"

(bukan

bagi yang kuat dan marjinalisasi

"marginal-residual").

Posisi

terhadap

rakyat

dapat

miskin

terjadi

rakyat

yang

lemah.

Rakyat

tergusur, pembangunan

ini

harus

melahirkan

prinsip

rakyat akibatnya tidak inherent

"keterbawasertaan".

Dalam

dengan pembangunan ekonomi.

setiap kemajuan pembangunan

Bahkan

Ilmu

rakyat harus secara otomatis

Ekonomi di ruang-ruang kelas

terbawaserta ikut maju, atau

bisa

bahkan harus didorong maju,

pengajaran
mengalahkan

pesan

konstitusi, Pasal 27 ayat 2


Pasal

33

17)

dan

16)

seterusnya

diabaikan. Ini adalah hegemoni

rakyat harus kita empowered,


agar

tidak

menjadi

beban

pembangunan, yang harus kita

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
transformasi

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

menjadi

aset

Ingat,

bahwa

demokrasi

pembangunan. Itulah mengapa

Indonesia

dapat

paham kebersamaan dan asas

dibenarkan

Amartya

Sen

bahwa
melihat

berdasar

kekeluargaan

pembangunan dari segi human

brotherhood

empowerment

dan

dan

mendefinisikan

bahwa

pembangunan
expansion

sebagai
of

people's

(mutualism
alias

asas

dan

ber-jemaah

berukhuwah),

berdasar

pada

bukan

perorangan

(liberalisme/individualisme)
sebagaimana demokrasi Barat.

capabilities.

Moga-moga para ekonom

16)

Pasal
27
ayat
2:
"Tiap-tiap
warganegara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan
yang layak bagi
kemanusiaan".
17)
Pasal
33:
"(1)
Perekonomian
disususun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan; (2)
Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh
negara; (3) Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan
diperghunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat"

kita tidak termasuk yang kagetkaget

akan

bahaya

neoliberalisme

dengan

kerakusan

pasar-bebas

bawaannya

yang

dapat

melumpuhkan ekonomi nasional


dan

memiskinkan

rakyat,

artinya terkaget-kaget tibatiba


kita "menjadi koelie di Negeri
Sendiri", tahu-tahu kita menjadi

Pembangunan

ternyata

telah menggusur orang miskin,


bukan menggusur kemiskinan.

jongos
memang

globalisasi.
membuka

Globalisasi
opportu-

nities tetapi juga menghadirkan

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

brutal impedances bagi pemba-

dengan benar mulai meragukan

ngunan kita. Jangan seperti di

dan

Amerika

ideologi pasar yang mereka anut

oleh

Serikat,

yang

empatpuluh

Nobel

Ekonomi,

dijaga

pemenang
toh

sebagian

mulai

menolak

dua setengah abad.

mereka

terkagetkaget, tidak menyangka


bakal

terjadi

finansial

krisis

yang

mengglobal

besar

kemudian

ini.

Mereka

mewajarkan

kerakusan

Setelah

dan ikut bicara di Sesi Pertama


Kongres ISEI
menjadi

greed-is-good

pembangkang

dianutnya

dengan segala asumsi ceteris


paribus-nya

yang

usang

obsolit,

atau

mereka

telah

PENYELEWENGAN AMANAT
KONSTITUSI
Keterdiktean

improbable cumulative process

"Pak-Turut"

sebagaimana

adalah

Nicholas
Masyarakat

oleh
Taleb
Amerika

menolak

KETERDIKTEAN:

yaitu the impact of the highly

dikemukakan

yang
IV

munculnya "the Black Swan",

fascinatingly

saya

organisasi

lama
bisa

itu,

pesan-pesan konstitusi kita.

sehingga

mengabaikan

2009

ingatkan: Jangan sampai ISEI

neoliberalisme berikut adagium


yang

mendengarkan

atau

cacat

menjadi
"yes

man"

karakter,

cacat

Nassim

dalam

(2007).

barangkali adalah contohnya:

pendidikan.

sekarang

Prof. Sri-Edi Swasono

Berikut

ini

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Marilah
berani,

ldta

gagah

perkasa

melaksanakan
patriotik

belajar
teguh

semboyan

"niat

ingsan"

untuk

merdeka dan mandiri. Menolak


keterdiktean.

Saya

substitute

Terharulah

mengapa

kita

"menari

atas

merenungi

harus

terus

kendang

orang

lain", berikut ini contohnya:


Tahun 1812 bukan saja
peristiwa besar di Eropa sebagai

war
for

semangat

bebas.

kutibkan

sebagai berikut.
"In

padaan terhadap ideologi pasar-

there
victory",

joang

is

no

itulah

sapujagad

awal

jatuhnya

Bonaparte

Napoleon

atas

kekalahan

perangnya di Rusia.

Jenderal MacArthur.
Pada

Perang

Kemerdekaan
semangat

Indonesia

kita

pun

1945
ampuh

Komponis

Rusia

Tchaikovsky

memperingati

peristiwa

dengan adagium MacArthur. Kita

patriotik ini dengan mencipta

meneriakkan

komposisi

tekad

tanpa

kompromi "Merdeka atau Mati".

orkestral

Overture

1812.

Selama hampir 20 tahun

Namun sebenarnya 1812

terakhir saya banyak menulis di

juga

berbagai harian (Kompas, Sinar

sejarah di Asia Selatan, yaitu

Harapan,

matinya jutaan orang miskin di

Media

Suara

Indonesia,

Pembaruan,
Pelita,

Jawa

Pos dll) tentang perlunya kewas-

merupakan

Gujarat.
melarang

tahun

ber-

Gubernur

Bombay

bantuan

pangan

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

sebagai solidaritas sesama rakyat

ekonom

dikirim ke lokasi kelaparan. Sang

melepaskan

Gubernur

tangan ajaib-nya Adam Smith

menuding

betapa

pasar-bebas
diri

dari

bodohnya para setiakawan itu

berikut

yang tidak membaca buku Adam

pasar-bebas senyawanya, suatu

Smith The Wealth of Nations

keterdiktean intelektual, secara

yang

paradigmatik

menjelaskan

bahwa

the

invisible hand (tangan ajaib)-nya


pasar

pasti

sendiri

akan

kelaparan

Betullah,

tangan

itu.

berdasar

terbenam

ke

dalam follower syndrome.

mengatasi
rakyat

kapitalisme

mitos

Kesepakatan Free Trade


Agreement

(FTA)

sebagai

ajaib

kelanjutan General Agreement

menyelesaikannya, orang miskin

on Tariffs and Trade (GATT) dan

berkurang, karena mati secara

World Trade Organization (WTO)

massal.

adalah

Inilah lelucon intelektual

derivat

negara

bebas Adam Smith sebagaimana

mengambil

dikemukakan seorang pemenang

persetujuan

Nobel, Dr. Amartya Sen.

menggantikan

saya

katakan

kesempatan
mudah

pula
di

seperti

bagi

anggota.

WTO

prinsip
GATT,

Januari 1995.

berbagai

memang

ideologi

pasar-bebas. WTO memiliki 152

yang tidak lucu mengenai pasar-

Demikian

dari

tidak

sekelompok

Prof. Sri-Edi Swasono

dan

kemudian

GATT

sejak

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Sebelumnya WTO
menetapkan

kesepakatan

Uruguay

Round

trade agreement) dalam rangka

perdagangan yang sebenarnya

pasar-bebas-nya

dipaksakan terhadap anggota-

menomorduakan

anggotanya.

negara-negara

adalah

Orientasi

liberalisme

karenanya

WTO

ekonomi,
"privatisasi"

merupakan

agenda

WTO

yang

WTO

didominisasi

"paksaan"

disertai

"sanksi".
oleh

AS,

(multilateral
GATT,

kepentingan
berkembang.

GATT diberi julukan


men's

yang

club.

the

rich

Desakan

yang

dalam

The

dikemukakan

Haberler Report yang diperkuat


ekonom-ekonom

terkemuka

Jepang, Kanada dan Uni Eropa.

yaitu Gottfried Haberler, James

Negara-negara

Meade,

tumbuh

lain

yang

menjadi

kekuatan

baru

dapat

akan

bergabung

ekonomi
diperkirakan

Jan

Tinbergen

dan

Roberto Campos untuk menjaga


kepentingan

ekspor

negara-

negara

berkembang,

tidak

sebagai dominator baru akan

digubris

negara-negara

maju

siap mengeksploitasi kelemahan

(Arief 1998) dan keangkuhan

negaranegara berkembang.

GATT ini diwarisi WTO.

awal

Itulah

sebabnya

Sritua

Arief

sejak

mengecam

Keangkuhan lebih lanjut


nampak

ketika Menteri Perdagangan RI

APEC,

dengan

Economic

menandatangani

mudahnya
kesepakatan

dalam
bahwa

sidang-sidang
Asia

Cooperation

Pacific
telah

berubah dalam praktek menjadi

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
Asia

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Pacific

Economic

Competition.

17

persen

impor

nonmigas

Indonesia datang dari China,


***

sedang

hanya

8,5

ekspor

nonmigas

persen
Indonesia

masuk ke China. Defisit neraca


Dari GATT dan WTO inilah
berkecamuk

liberalism

(dan

neoliberalisme) di Indonesia. Ini


yang

menyeramkan

mengagetkan.

dan

Pada

29

November 2004 di Laos ASEANChina

Free

Trade

Agreement

(AC-FTA) ditandatangani, pihak


Cina oleh Menteri Bo Xi-lai dan
Indonesia oleh Menteri Mari Elka
Pangestu.

"Terperangkaplah"

Indonesia oleh kekuatan ekonomi


global, khususnya oleh China.
Barang-barang dari luarnegeri,
secara

terutama
luar

dari

biasa

China
telah

membanjiri Indonesia. Saat ini

perdagangan Indonesia dengan


China

ini

bukanlah

ketimpangan

sekadar
hubungan

dagang, tetapi proses tergusurnya

industri

Indonesia

oleh

industri China. Deindustrialisasi


Indonesia

mulai

meluas.

Sektor-sektor

industri

permesinan,
perkebunan/pertanian,
makanan dan minuman, plastik,
tekstil

dan

produk

tekstil,

elektronik, besi baja, restoran,


perdagangan
tergoyahkan

retail
dan

mencemasinya.
untuk

masa

kita

mulai
boleh

Diperkirakan

mendatang

arus

predatorik ini akan makin besar

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

dan membahayakan. Kasus ini

kemandirian

hanya salah satu dari banyak

nasional

hal

pemerintah

pasti kalah bersaing dan jatuh

pasarbebas

tersungkur apabila tidak segera

di

terdikte

mana
oleh

ide

dan persaingan-bebas.
Persaingan
identik

dengan

tukang

gemblengan

untuk

untuk

saing,

pande

meningkatkan

secara

kedigdayaan

nasional. Persaingan, kata

dan ketahanan

yang

dibentuk
tidaklah

18)

tangguh.

strategi
sistematik

Kita

nasional
dan

meningkatkan

jelas
daya

mengatasi

berkecamuknya ekonomi biaya


tinggi

(high

cost

dalam

macam-macam

destruktifnya.

economies)

Telah

bentuk
lama

menumbuhkan

industri kita dibiarkan jalan di

efisiensi dan dapat terjadinya

tempat, bahkan makin keropos

free entry dan free exit seperti

menjadi

saya

absurdnya

textbooks,

katakan

di

kenyataannya
menjadi

atas,

free-entry

akuisisi

ganas,

dan

mati

maut.

besarbesaran.
kita dengan
strategi

dan

Sudah

PHK

nasional

menuju

mudah

industri

yang

sakratul

Khususnya untuk bidang

saatnya

tegas menyusun

pemerintah

bobrok, tetapi sulit menolong


usaha

tikar

Betapa

menggelontorkan dana ke bank

free-exit menjadi keterpaksaan


gulung

rongsokan.

manufaktur

dan

kita

segera

harus

Prof. Sri-Edi Swasono

agro-industri
menyusun

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

strategi secara eksplisit berikut

seharusnya

tuntutan-tuntutan logistik yang

membiarkan

menyertainya.

negeri

mendesain

Kita

harus

"industrial

kita

lalu

industri

dalam

hancur

dan

and

menganggurkan tenaga rakyat

business map" sebagai list of

oleh persaingan tak seimbang.

industrial opportunities beserta

Kita

input-output

matrix-nya,

utamakan kepentingan nasional

memperkukuh pasaran dalam-

walaupun tetap perlu memper-

negeri dengan mengolah sendiri

hatikan tanggungjawab global.

produk-produk mentah menjadi

Adalah infantail dan sikap "sok

barang jadi sebelum diekspor.

global"

meleceh

Kita

dengan

menudingnya

boleh

mengundang
dengan

berhutang

atau

investasi

asing

tujuan

mempercepat
kemandirian

dan

kedigdayaan

nasional.

senantiasa

meng-

doktrin

ini

sebagai

nasionalisme sempit.

tunggal:
tercapainya

harus

Marilah
menjadi

kita

belajar

komandan,

tidak

menari atas kendang orang lain,


let us learn to fight, not to
surrender. Ada empat hal yang

18

harus

Lihat catatan kaki 2 hlm. 3

kita

simultan:
Demi apapun, entah demi

akhir

lakukan
sebagai

tahun.

pasar-bebas, WTO, FTA, AC-FTA

meningkatkan

atau

diplomasi,

demi

apa

saja,

tidak

secara
renungan
Pertama,

19)

kemampuan
meraih

Prof. Sri-Edi Swasono

optimal

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

bargaining position kita, berani


menolak

mengorbankan

kepentingan nasional, termasuk


kalau

perlu

menunda

secara

parsial pelaksanaan berlakunya


FTA.

Kehancuran

Indonesia

ekonomi

toh

akan

tidak

menguntungkan

para

mitra

dagang luar negeri.


) Menarik sekali untuk kita perhatikan
dialog antara Hendri Saparini dengan
Menteri Perdagangan Mari Elka
Pangestu (pada pertemuan di PBNU
tanggal 16 Februari 2010). Menurut
Hendri Saparini dalam rangka menghadapi AC-FTA perlu didesain suatu
national
industrial
policy
and
strategy.
Respon
Menteri
Perdagangan bisa diduga, katanya:
"...memang ada yang berpandangan
bahwa itu
perlu, tetapi yang
berkembang di dunia sekarang,
tidak
diperlukan...
saya
berpandangan
bahwa
para
pengusaha jauh lebih tahu...".
Betapa
ketinggalannya
Menteri
Perdagangan
kita
dalam
development
economics
dan
munculnya INET (Initiative for New
Economic Theory). Ia mengira yang
berkembang
di dunia
sekarang
adalah ekonomi yang masih berdasar
free-market, artinya neoliberalisme
dan neokapitalisme yang mulai
ditentang seluruh dunia terutama

negara-negara berkembang, yang


sejak krisis 2008 di AS, ideologi
ekonomi yang telah 25o tahun dianut
oleh masyarakat AS ini sekarang
mulai diragukan oleh para pemikir
ekonomi di AS sendiri, bahkan
menggusarkan Presiden AS. Jelas
Menteri Perdagangan telah secara
ortodoks menyerahkan nasib industri
kita kepada pasar, kepada selera
pengusaha, ia belum bisa percaya
akan perlunya perencanaan dan
regulasi,
tidak
percaya
bahwa
kegagalan-kegagalan
pasar
atau
market-failures lebih

19

Kedua,

FTA

tidak

mengorbankan

boleh

kehidupan

rakyat kita. Pelaksanaan FTA


yang dipaksakan akan berubah
menjadi
rakyat,

proses
hal

dengan
antara

ini

pemiskinan
bertentangan

butir-butir
lain

extreme

MDGs,

eradication

poverty.

of

Ketiga,

menggugah kesadaran nasional


secara

luas

sama
Indonesia

untuk

tidak

membiarkan

terjajah

Prof. Sri-Edi Swasono

bersamasecara

PIDATO ILMIAH
ekonomi

dan

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

tertelan

oleh

monster perdagangan bebas.


Khususnya kita gugah
kesadaran

para

importir

Indonesia agar tidak sekadar


mengimpor
untung

demi

mencari

dengan

akibat

hancurnya
negeri,

industri

agar

para

mengemban
tidak

importir

nasionalisme,

semata-mata

komprador
tangan

dalam-

dan

menjadi

kepanjangan

eksportir

luar-negeri

sahabatsahabat

mereka.

Menteri Perdagangan harus bisa


mengendalikan
para

importir

dan

menegur

yang

tidak

nasionalistik.

privatisasi)
belaka?
Bagi
Menteri
Perdagangan nasib Negara dan nasib
Rakyat cukup diserahkan kepada
mekanisme pasar dan inklinasi para
pemodal.
Jelas
ini
bertentangan
dengan Pasal 33 UUD 1945.
Menteri Perdagangan pun kalah dalam
diplomasi dengan Menteri Perdagangan
China, tidak sungguh-sungguh berjoang
memenangkan diplomasi, she learned
to surrender untuk mengecualikan
serentetan
218
items
untuk
dikecualikan
(ditangguhkan)
dalam
pelaksanaan free-trade tahun 2010 ini.
Sampai Rizal Ramli mengatakan (pada
acara Peluncuran buku Sri-Edi Swasono,
26 Maret 2010 yang baru lalu di
BAPPENAS). kegelisahannya: "...apakah
Menteri Perdagangan Marie Pangestu itu
Menteri
Perdagangan
Republik
Indonesia atau Menteri Perdagangan
Republik China...".
Sementara
itu
Hendri
Saparini
menegaskan
kepada
Menteri
Perdagangan: "...inilah beda saya
dengan Menteri Perdagangan, saya
dan kawankawan justru memandang
mendesain suatu industrial policy and
strategy hukumnya wajib sebagai
referensi bagi pengembangan industri
nasional...".
Tentu Hendri Saparini benar sekali.

Keempat,
sering
terjadi
dalam
upaya
membangun industri nasional yang
tangguh, ia masih saja lebih percaya
pada liberalisasi dan privatisasi, jadi
apakah Menteri Perdagangan kita
adalah seorang penganut Washington
Consensus (deregulasi, liberalisasi dan

meningkatkan

penggunaan
resources

domestic
dan

sekaligus

meningkatkan

penggunaan

produk-produk

dalamnegeri,

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
baik

dalam

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

artian

konsumsi,

nasional, produk-produk asing

maupun

produksi.

khususnya

Mengkonsumsi

makanan

membanjiri dan menyingkirkan

(kuliner)

dalam-negeri

adalah

dari

Tiongkok

produk-produk

nasional.

tindak ideologis yang patriotic.

Deindustrialisasi

Kelima, Rupiah kita yang terlalu

dan mencemaskan. Namun, toh

mahal

tidak

(over

didevaluasi

valued)

untuk

harus

mendorong

menjadi-jadi

melihat,

Menteri

misalnya,

Perdagangan

demi

ekspor dan mengurangi impor.

penyelamatan

Untuk impor barang baku bagi

jangka

industri

ada

rapat-rapat

a.l.

rapat-rapat koordinasi dengan

nasional

harus

perlakuan

sendiri,

keringanan

kredit

impor.

perekonomian

pendek

para

mengadakan

darurat

ataupun

pengusaha

Memang akibatnya hutang luar-

nasional

negeri

HIPMI,

HIPPI,

Asosiasi-asosiasi

dll)

sebagi

usaha-usaha

akan

ekstra

menjadi

bagi

beban

perekonomian

(KADIN,

secara
DEKO-PIN,

nasional dan perlu penanganan

kontinjensi penyelamatan taktis-

sendiri,

strategis. Bank-bank tidak pula

seperti

moratorium,

diplomasi dll.
***
Itulah sebabnya setelah

nampak

dimobilisasi

oleh

Menteri

Perdagangan

agar

berperan

sebagai

AC-FTA awal tahun ini mulai

development

dan efektif menyerang industri

bagi

in

sektor

Prof. Sri-Edi Swasono

agent

of

contingency

Industri

yang

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

terancam free-trade, tidak pula

industri

merasa

menghadapi

perlu

memerintahkan

pemberian fasilitas kepada

nasional

malapetaka

AC-

FTA. Jelas ini sikap pro-pasar,


bukan

importir-importir

Indonesia

yang

pro-rakyat

mengabaikan

dan

nasionalisme

mengimpor barang-barang yang

ekonomi

mematikan

dalam Pasal 33 UUD 1945.

produk-produk

dalam-negeri
dst.

Tidak

bahwa

dihentikan
kedengaran

Menteri

melakukan

dst

yang

Apa

yang

terkandung
dikemukakan

pula

oleh Hendri Saparini sebenarnya

Perdagangan

selaras dengan apa yang saya

himbauan

kepada

usulkan

sejak

lama

agar

para importir agar tidak asal

Pemerintah,

mengimpor

untung,

perbankan

tetapi juga menampilkan etika

mendesain

nasionalisme ekonominya. Lebih

business map" berupa list of

celaka

industrial

dan

lagi,

seminggu

asal

ketika

menjadi

baru
Menteri,

dunia

bisnis

dan

secepatnya
"industrial
and

opportunities

and

business

beserta

input-

pada 29 November 2004 di Laos

output

ia menandatangani kesepakatan

kita

AC-FTA dengan Menteri Bo Xi-

harus kita bangun, mana yang

Lai,

tahun

hanya memerlukan modal kecil,

menjadi Menteri ia tidak secara

mana yang padat-karya, mana

fundamental

yang

tetapi

selama

mempersiapkan

matrix-nya,

tahu

memilih

sehingga
apa

resources-based

Prof. Sri-Edi Swasono

yang

untuk

PIDATO ILMIAH
mengurangi
ataupun

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

idleness
SDM.

komparatif

pun

rencanakan.

SDA

nasionalisme sempit dan tidak

Keunggulan

ada hebatnya disanjung berwa-

bisa

wasan nasionalisme modern.

kita

Arahnya

untuk

Secara khusus pimppinan

memperkokoh pasaran dalam-

UBK meminta saya agar orasi ini

negeri,

bertema "bangkit lebih kokoh lagi

memanfaatkan

specifics

dengan

local-

mengolah

dalam

membangun

semangat

sendiri produk-produk mentah

kepeloporan untuk mewujudkan

unggulan menjadi barang jadi

bangsa

sebelum diekspor. Ibarat kita

kehidupannya,

memegang

dan beradab".

peta,

maka

kita

tahu ke mana kita harus pergi


dan

memilih

kendaraannya.

jalan
Dari

dan
sinilah

policy

yang

cerdas

sejahtera,

adil

Nah, apa artinya adalah


bangkit membangun semangat
kepeloporan?

Artinya

bangkit

menjaga sovereignty dan territorial integrity, menjaga NKRI,

and

strategy

development
kita

of
kita

industrial
susun

laksanakan

Pancasila dan UUD 1945 serta

dan

meneguhkan Bhinneka Tunggal

tanpa

Ika secara nyata, tidak hanya

pemborosan dan meningkatkan

retorika.

daya-saing.

kalian

Tidak ada ruginya dituduh


siapapun

kita

berwawasan

produk
tangan

Cintailah

dan

Tanah

cintailah

dalam-negeri
anak

bangsa

Prof. Sri-Edi Swasono

Air

produkbuahsendiri,

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

karena hanya dengan demikian

rakyat

maka

residual.

ekonomi

dan

pasaran

sebagai

marginal-

Bagi

saya

dalamnegeri bisa berkembang.

mengabaikan kemuliaan rakyat

Bangunlah ekonomi rakyat agar

adalah

berakar

dan

daban.

dengan

kukuh,

berkembang

menjamin

menjauhkan

Jenderal

kita

dan

disem-

there

terhadap

rakyat.

victory".

kurikulum

dengan

nilai-nilai
biarkan

nasional

muatan-muatan

Pancasila,
terjadi

jangan
hegemoni

semangat

is

no
Ini

semangat

war

substitute

for

joang

menjadi

kita

pula.

Soekarno-Hatta selalu mendidik


kita

agar

mandiri,

menjadi

keduanya

teori dan polapikir yang tidak

(kemandirian),

sesuai

dengan

afhankelijkheid

rakyat,

yang

katakan

"In

patut

meneriakkan

saya

joang

MacArthur:

akademis yang hanya menelan


kedudukan

kebera-

Di depan sudah saya


kutipkan

impoverishment
Susunlah

sehingga

kesejahteraan

rakyat,
powerment

mengabaikan

senantiasa

onalhankelijkheid
menolak

(ketergantungan).

Keduanya

sebagai sentral-substansial dan

tidak

jangan

namun keduanya menolak bila

sekali-kali

nempatkan posisi

me-

anti

bangsa

investasi

investasi
asing

(mempredominasi)
overheersen

Prof. Sri-Edi Swasono

asing,

beheersen
apalagi

(mendominasi)

PIDATO ILMIAH
ekonomi

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Soekarno-

Haluan Negara. Tahun yang lalu

sekedar

ada Kongres Pancasila pertama

menjadi kuli di negeri sendiri,

di UGM, tahun ini ada Kongres

dan

Pancasila

Hatta

nasional.

menolak
saya

jangan

kita

menggaris

sampai

bawahi,

bangsa

ini

menjadi jongos globalisasi.


Sekali

lagi

saya

mengingatkan
membiarkan

dan

negara

neoliberalisme
menjadi

menjadi

bahwa

yang judulnya adalah "Pasal 33

dan

UUD

1945

sebagai

Terjadi

obyek
Penyimpangan

anak

Konstitusi"

yang

"jaim"

Penguji

sombong".

Promovenda.
penutup,

dapat

hidup

Mandat

para

bersemboyan "biar bodo asal


Sebagai

Dasar

Perekonomian Indonesia: Telah

pasaran luar-negeri, ini ibarat


tanggung

Ko-Promotor

disertasi S3 Fakultas Hukum UI

predatorik
serta

Udayana

ingin

termakan

derivat

di

Bali. Kemaren tanggal 30 Juni


saya

mewajarkan

ini

kedua

Guru

Besar

meluluskan
Inikah

kembalinya

pertanda
perjanjian

saya sampaikan munculnya ge-

suci antara Kawula Ian Gusti?

taran

Sebenarnya

batin

baru

untuk

MPR

sebagai

Hatta tentang Kerakyatan dan

Lembaga Tertinggi Negara dan

Kedaulatan Rakyat, istilah yang

bahwa

harus

diciptakannya

Besar

paham yang menjadi doktrin

mengembalikan
MPR

menyusun

nanti

GarisGaris

inilah

Prof. Sri-Edi Swasono

aksioma

sendiri

dan

PIDATO ILMIAH
advokasinya
digelari

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

sehingga

Hatta

sebagai

Bapak

Kedaulatan Rakyat pada acara


Satu Abad Bung Hatta, 2002.
Peristiwa yang menarik adalah
ketika

ditanyakan

Nitisoemantri,
dan

Ketua

Koperasi

kepada

Penyelenggara
Panitia

Pertama

Kongres
(1947)

Wangsawidjaja,
Hatta

mengapa'

diberi

Koperasi?
Nitisoemantri
adalah

oleh

gelar

Bapak

Dijawab

oleh

"karena

Bapak

Hatta

Kedaulatan

Rakyat". Inilah yang ditegaskan


dan ditulis oleh Hatta:
"...Bagi kita, raYat itoe jang
oetama, rajat oemoem jang
mempoenjai kedaoelatan,
kekoeasaan (souvereiniteit).
Karena ra'jat itoe jantoenghati Bangsa. Dan raYat
itoelah
jang
mendjadi
oekoeran
tinggi
rendah
deradjat kita. Dengan raYat
itoe kita akan naik dan

dengan raja kita akan


toeroen.
Hidoep
ataoe
matinja Indonesia Merdeka,
semoeanja
itoe
bergantoeng
kepada
semangat
ra'jat.
Pengandjoer-pengandjoer dan
golongan kaoem terpeladjar
baroe ada berarti, kalaoe
dibelakangnja ada ra'jat
jang sadar dan insjaf akan
kedaoelatan
dirinja..."
(Mohammad Hatta, Daulat
Ra'jat,
20
September
1931).
Sesuai

apa

yang

dikatakan Mohammad Hatta di


atas,

jelaslah

bahwa

"Tahta

adalah milik Rakyat". Dengan


demikian jelaslah posisi rakyat
adalah
dalam

"sentral-substansial"
alampikir

Merdeka,

yang

direduksi

menjadi

residual".

Prof. Sri-Edi Swasono

Indonesia
tidak

boleh

"marginal-

PIDATO ILMIAH
Posisi

rakyat

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

yang

"sentral-

Prof.

Maria

substansial" terakomodasi oleh

Soeprapto

apa

Mahkamah

yang

dengan

tepat

Farida

Indrati

(sekarang

Hakim

Konstitusi)

juga

dikemukakan oleh Rajni Kotari

telah menegaskan: "...khusus

empatpuluh

untuk Penjelasan Pasal demi

lima

tahun

kemudian, sebagai berikut ini:


Dalam pembangunan nasional
kita harus dapat mendesain
strategi nasional "...which not
only produces for the mass of
the people, but in which the
mass of the people are also
producers" tidak hanya
memproduksi
buat
massa
rakyat, tetapi massa rakyat itu
adalah
juga
yang
memproduksinya
sendiri...(Kotari,
1976).

setelah

catat

bahwa

UUD

1945

diamandemen empat kali, dari


segi

interpretasi

perubahan
maka

historis

dan

dengan

pasal-pasal

UndangUndang

Dasar

Penjelasan

dalam
1945

Pasal-pasal

tersebut dapat tidak sesuai lagi


dengan makna dan rumusan
pasal-pasal yang baru, namun
bagi pasal-pasal yang belum
diubah

tentunya

pasal-pasal
makna

PENUTUP
kita

memang

berlaku

V
Perlu

Pasal,

tersebut

dan
dan

penjelasan
masih

sesuai

dengan

rumusan

pasal-pasalnya,

dalam

misalnya

Penjelasan Pasal 4, Pasal 22,


dan Pasal 33 ayat (1), (2) dan
(3)...".20).

otentik, Penjelasan untuk Pasal


33 UUD 1945, tetap berlaku.

Prof. Sri-Edi Swasono

PIDATO ILMIAH
20)

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010


Mimbar Hukum, Jurnal Berkala
(sudah)
merupakan
bidang

FH-UGM, No. 49/II/2005.

kegiatan
India

Dengan

swasta.

meskipun

Cina

dan

melakukan

tetap

privatisasi masif, tetapi tetap

berlakunya Penjelasan Pasal 33

menguasai dan memiliki penuh

UUD

cabang-cabang

1945

itu,

maka

tetap

berlaku pula ketentuan bahwa:

strategisnya,

"...Hanya

diswastanisasi.

perusahaan

yang

tidak menguasai hajat hidup


orang

banyak

boleh

tangan

di

orang-orang".

Privatisasi
Garuda,
Pura,

ada

Indosat,
Pertamina,

Pelindo

pengkhianatan

PLN,
Angkasa

dll

adalah

konstitusional

suatu

kebetulan,

bahwa

Orasi

ini

masih

satu

Ujian

penulisan
terkesan

oleh

Terbuka

mahasiswi

Pascasarjana Elli Ruslina guna

seperti: "Cina dan India pun

dalam

sekarang

Fakultas

privatisasi"

gelar

Ilmu

Hukum

Hukum

Doktor
pada

Universitas

suatu

Indonesia pada tanggal 14 Juli

sebab

2010 yang lalu. Judul disertasi

apa yang semula merupakan

Promovenda adalah "Pasal 33

perusahaan negara di Cina dan

UUD

India, di Indonesia sejak awal

Perekonomian Indonesia: Telah

celoteh

adalah

akan

saya sampaikan, bahwa adalah

memperoleh

melakukan

tidak

Sebagai penutup perlu

oleh negara. Omongan ringan


giat

produksi

penjerumusan,

945

Sebagai

Prof. Sri-Edi Swasono

Dasar

PIDATO ILMIAH
Terjadi

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

Penyimpangan

Terhadap

Mandat

Konstitusi".

PhD/Penguji; Prof. Dr. H. Man


S.

Sastrawidjaja,

Enam Guru Besar ahli hukum

SU/Penguji;

dari Fakultas Hukum UI dan

Erliyana, SH, MH/Penguji; Prof.

satu Doktor ahli hukum dari

Dr.

Fakultas Hukum UI, dan satu

MH/Penguji), telah meluluskan

Guru

Promovenda

Besar

ahli

hukum

dari

Prof.

SH,

Rosa

Dr.

Agustina,
ini

Anna
SH,
dan

Unpad dan satu Guru Besar ahli

memutuskan

ia

berhak

ekonomi dari Fakultas Ekonomi

menyandang

gelar

Doktor

UI (Prof. Safri Nugraha, SH,

dalam

LLM,

Penyimpangan

terhadap

mandat

memang

PhD/Dekan

FHUI/Ketua

Sidang/Penguji; Prof. Dr. Agus

Ilmu

Hukum.

konstitusi

benar-benar

terjadi

dan

memperoleh pembenaran dart


Sardjono,

SH,

MH/Promotor/Penguji;
Sri-Edi

Swasono,

SE,

Prof.
MPIA,

PhD/Ko-Promotor/Penguji;
Jufrina

Rizal,

SH,

Dr.

MA/Ko-

para

penguji

integritas

dengan
yang

segala
mereka

sandang sebagai ilmuwan dan


akademisi.
Demikianlah,

tuntutan

Promotor/Penguji; Prof. Erman

budaya kita untuk membangun

Rajagukguk,

karakter

SH,

LLM,

dan

patriotisme

PhD/Penguji; Prof. Harkristuti

sangatlah

Harkrisnowo,

tuntutan untuk memahami pesan

SH,

MA,

kompleks,

Prof. Sri-Edi Swasono

meliputi

PIDATO ILMIAH
konstitusi
Kemerdekaan
berikut

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

dan

cita-cita

Nasional

kita,

substansi

ekonomi

kita

dalam

konstitusi
menghadapi

globalisasi.

Nasionalisme

dan

harus

pegang

kita

Nasionalisme

dan

patriotisme
teguh.

patriotisme

bukan barang usang,21)


21)

most powerful single force in the


modern
world.
It
is
indeed
remarkable to consider how resilient
nationalist movements are and how
capable they have been in sustaining
loyalities, eliciting sacrifice, and
surviving prolonged failure...".

Saya kutipkan tentang paham


nsionalisme yang tetap relevan dan
tidak usang sebagai berikut: Dart
Joan Robinson (1962): "...The very
nature of economics is rooted in
nationalism...The aspirations of the
developing countries are more for
national independence and national
self-respect than just for bread to
eat...".
Dart
Leah
Greenfeld
(2001):
"...Today, it is claimed, we live In
the period of late capitalism, and
possibly
in
the
postindustrial
society, yet nationalism ...is not
gone, nor does it show any signs of
being gone soon...Nationalism first
appeared in England, becoming the
preponderant
vision
of
society
there...the
sustained
growth
characteristic of modern economy is
not self-sustained, it is stimulated
and sustained by nationalism..".
Dart Ian Lustic (2002):"...It has
been a commonplace to view
nationalism as the greatest, the

yang

terus

menerus

didistorsi

oleh paham neo- liberalisme dan


imperialism
predatorik,

global

yang

dengan

dongeng-dongeng

skenario

fiktif

yang

menjerumuskan tentang the end


of

nation

states

dan

the

borderless world, serta tentang


the end of history (menangnya
kapitalisme terhadap sosialisme).
Tanpa patriotisme, tanpa
pimpinan

Negara

karakter

sebagai

yang

ber-

negarawan,

mustahil Indonesia bisa membangun

ekonomi

sesuai

dengan

Konstisuti

di

Prof. Sri-Edi Swasono

nasionalnya
pesan-pesan

mana

rakyat

PIDATO ILMIAH
diposisikan

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

sebagai

sentral-

substansial itu. Tahta adalah


milik rakyat.
Sekianlah,

sekali

lagi

saya ucapkan Selamat ber-Dies


Natalis ke-45.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.

Lampiran
BAGAN SES DEMOKRASI
(Volkssouvereiniteit/
Kedaulatan Rakyat)
Paham Barat
Dasar: Paham liberalism dan individualism
(perfect individual liberty)
Kepentingan individu adalah utama
(kepentingan masyarakat tidak diabaikansolaidaritas altruism filantropis)
Negara terbentuk melalui kontrak sosial
(Vertrag) dari individu bebas

Perwakilan: semua dipilih

Dalam kehidupan ekonomi: Daulat


Pasar Competitivism. Berdasar paham
liberalism/ neoliberalisme, kapitalisme/
neokapitalisme, fundamentalisme pasar
Smithian (laissez-faire, invisible hand,
Hobbesian homo-economicus. Peran modal
adalah sentral-substansial, one share-one
vote.
Hak milik: bersifat absolute (eigendom)
Demokratisasi=nprivatisasi, liberalisasi

Adagium: Globalisasi kompetitif (Fiksi)

Prof. Sri-Edi Swasono

D
ke
br
K
bu

M
ad
M
an
so
P
go
D
(d
de
D
Pa
co
ek
u
al
ra
et
si
H
w
ti
D
sr
de
A

PIDATO ILMIAH

Dies Natalis ke-45 FISE UNY Tahun 2010

the end of nation states, the borderless


world, the end of history.

Prof. Sri-Edi Swasono

You might also like