Professional Documents
Culture Documents
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999);
2.
3.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3986);
4.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3313);
5.
6.
7.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Pelaporan Surat
Pemberitahuan Masa Bagi Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu yang Dapat Melaporkan
Beberapa Masa Pajak dalam Satu Surat Pemberitahuan Masa;
8.
9.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.04/2008 tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penyetoran Penerimaan Negara dalam Rangka Impor, Penerimaan Negara dalam rangka
Ekspor, Penerimaan Negara atas Barang Kena Cukai, dan Penerimaan Negara yang berasal
dari Pengenaan Denda Administrasi atas Pengangkutan Barang Tertentu;
3. Kantor Penerima Pembayaran adalah Kantor Pos atau bank Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah atau tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan sebagai penerima pembayaran atau penyetoran pajak.
Pasal 2
(1) Bentuk dan isi formulir SSP adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini.
(2) Formulir SSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan
peruntukan sebagai berikut:
lembar ke-1 : untuk arsip Wajib Pajak;
lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
lembar ke-3 : untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak;
lembar ke-4 : untuk arsip Kantor Penerima Pembayaran.
(3) Dalam hal diperlukan, SSP dapat dibuat dalam rangkap 5 (lima) dengan peruntukan lembar
ke-5 untuk arsip Wajib Pungut atau pihak lain sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.
(4) Tata cara pengisian formulir SSP dilakukan berdasarkan Petunjuk Pengisian SSP
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(5) Pengisian Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran dalam formulir SSP dilakukan
berdasarkan Tabel Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
Pasal 3
Wajib Pajak dapat mengadakan sendiri formulir SSP dengan bentuk dan isi sesuai dengan
formulir SSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).
Pasal 4
Satu formulir SSP hanya dapat digunakan untuk pembayaran satu jenis pajak dan untuk satu
Masa Pajak atau satu Tahun Pajak/surat ketetapan pajak/Surat Tagihan Pajak dengan
menggunakan satu Kode Akun Pajak dan satu Kode Jenis Setoran, kecuali Wajib Pajak dengan
kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Pasal 3 ayat (3a) huruf a UndangUndang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dapat
membayar Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk beberapa Masa Pajak dalam satu SSP.
Pasal 5
(1) Wajib Pajak melakukan penyetoran penerimaan pajak dalam rangka impor, termasuk
penyetoran kekurangan pembayaran pajak atas impor selain yang ditagih dengan Surat
Tagihan Pajak atau surat ketetapan pajak, dengan menggunakan formulir SSPCP.
(2) Ketentuan mengenai bentuk dan tata laksana pembayaran dan penyetoran dengan
menggunakan SSPCP, mengikuti ketentuan Kepabeanan dan Cukai yang berlaku.
Pasal 6
(1) Formulir SSP yang telah dicetak dengan bentuk dan isi sebagaimana diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-01/PJ./2006 tentang Bentuk Surat Setoran Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER102/PJ/2006 tetap dapat dipergunakan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009.
(2) Tata cara pengisian formulir SSP dan pengisian Mata Anggaran Penerimaan (MAP)/Kode
Jenis Pajak dan Kode Jenis Setoran pada formulir SSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu pada tata cara pengisian formulir SSP dan pengisian Kode Akun Pajak dan Kode
Jenis Setoran sebagaimana ditetapkan dalamLampiran I dan Lampiran II Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini.
Pasal 7
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-01/PJ./2006 tentang Bentuk Surat Setoran Pajak sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-102/PJ/2006 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 8
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Juli 2009.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Juni 2009
DIREKTUR JENDERAL,
ttd.
DARMIN NASUTION
NIP 130605098
Lampiran I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR
: PER-38/PJ/2009
TENTANG : BENTUK FORMULIR SURAT
SETORAN PAJAK
diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Alamat Objekdiisi sesuai dengan alamat tempat Objek Pajak berada berdasarkan SPPT.
Pajak
Catatan : Diisi hanya apabila terdapat transaksi yang terkait dengan tanah dan/atau bangunan
yaitu transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan kegiatan membangun sendiri.
Kode Akun Pajak diisi dengan angka Akun Pajak sebagaimana dalam Lampiran II untuk setiap
akun pajak yang akan dibayar atau disetor.
Kode Jenis Setorandiisi dengan angka dalam kolom "Kode Jenis Setoran" sebagaimana dalam
Lampiran II untuk setiap jenis setoran pajak yang akan dibayar atau disetor.
Catatan: Kedua kode tersebut harus diisi dengan benar dan lengkap agar kewajiban perpajakan
yang telah dibayar dapat diadministrasikan dengan tepat.
Uraian
diisi sesuai dengan uraian dalam kolom "Jenis Setoran" yang berkenaan
Pembayaran
dengan
Kode
Akun
Pajak
dan
Kode
Jenis
Setoran.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Pengalihan Hak atas Tanah
dan
Bangunan,
dilengkapi
dengan
nama
pembeli.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Persewaan Tanah dan
Jumlah
Pembayaran
Terbilang
Diterima oleh Kantordiisi tanggal penerimaan pembayaran atau setoran oleh Kantor
Penerima Pembayaran Penerima Pembayaran, tanda tangan, dan nama jelas petugas penerima
pembayaran atau setoran, serta cap/stempel Kantor Penerima
Pembayaran.
Wajib Pajak/Penyetor diisi tempat dan tanggal pembayaran atau penyetoran, tanda tangan,
dan nama jelas Wajib Pajak/Penyetor serta stempel usaha.
Ruang Validasi Kantordiisi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor
Penerima Pembayaran Transaksi Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Penerimaan Negara
(NTPN) dan Nomor Transaksi Pos (NTP) oleh Kantor Penerima
Pembayaran.
Lampiran II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR
: PER-38/PJ/2009
TENTANG : BENTUK FORMULIR SURAT
SETORAN PAJAK
TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 21
untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21 termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPhketetapan pajak PPh Pasal 21.
Pasal 21
200
Tahunan PPh Pasal 21 untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor yang
tercantum dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21.
300
STP PPh Pasal 21
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP) PPh
Pasal 21.
310
SKPKB PPh Pasal 21 untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKB PPh Pasal 21.
311
SKPKB PPh Finaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Pasal 21 Pembayaranyang tercantum dalam SKPKB PPh Final Pasal 21
Sekaligus Atas Jaminanpembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang
Hari
Tua,
UangTebusan Pensiun, dan Uang Pesangon.
Tebusan Pensiun, dan
Uang Pesangon
320
SKPKBT PPh Pasal 21 untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Pasal 21.
321
SKPKBT PPh Finaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Pasal 21 Pembayaranyang tercantum dalam SKPKBT PPh Final Pasal 21
Sekaligus Atas Jaminanpembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang
Hari
Tua,
UangTebusan Pensiun dan Uang Pesangon.
Tebusan Pensiun, dan
390
401
402
500
501
510
511
Uang Pesangon
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
PPh Final Pasal 21untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 pembayaran
Pembayaran Sekaligussekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan
Atas Jaminan Hari Tua,Pensiun, dan Uang Pesangon.
Uang Tebusan Pensiun,
dan Uang Pesangon
PPh Final Pasal 21 atasuntuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas honorarium
honorarium
atauatau imbalan lain yang diterima Pejabat Negara, PNS,
imbalan
lain
yanganggota TNI/POLRI dan para pensiunnya.
diterima
Pejabat
Negara, PNS, anggota
TNI/POLRI dan para
pensiunnya
PPh Pasal 21 atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
pengungkapan
disetor yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 21 atas
ketidakbenaran
pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) UndangUndang KUP.
PPh Pasal 21 atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
penghentian penyidikandisetor yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 21 atas
tindak pidana
penghentian penyidikan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang
KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa denda atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud
pengungkapan
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undangketidakbenaran
Undang KUP.
pengisian SPT PPh
Pasal 21
Sanksi
dendauntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda,
administrasi
berupaatas penghentian penyidikan tindak pidana di bidang
denda atas penghentianperpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B
penyidikan
tindakayat (2) Undang-Undang KUP.
pidana
di
bidang
perpajakan
199
300
310
311
320
321
390
401
403
500
501
KETERANGAN
510
511
900
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT Masa PPh Pasal 22 sebagaimana
pengungkapan
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
ketidakbenaran
Undang-Undang KUP.
pengisian SPT Masa
PPh Pasal 22
Sanksi
dendauntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda,
administrasi
berupaatas penghentian penyidikan tindak pidana di bidang
denda atas penghentianperpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B
penyidikan
tindakayat (2) Undang-Undang KUP.
pidana
di
bidang
perpajakan
Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
Pemungut.
3. Kode Akun Pajak 411123 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 Impor
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 22untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang
Impor
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22 atas transaksi
impor termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPhketetapan pajak PPh Pasal 22 Impor.
Pasal 22 Impor
300
STP PPh Pasal 22 Impor untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPh Pasal 22 atas transaksi
impor.
310
SKPKB PPh Pasal 22untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Impor
yang tercantum dalam SKPKB PPh Pasal 22 atas
transaksi impor.
320
SKPKBT PPh Pasal 22untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Impor
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Pasal 22 atas
transaksi impor.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
500
501
510
511
Peninjauan Kembali
PPh Pasal 22 Impor atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
pengungkapan
disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
ketidakbenaran
atas pengungkapan ketidakbenaran atas transaksi Impor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), atau
Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP.
PPh Pasal 22 Impor atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
penghentian penyidikandisetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
tindak pidana
atas penghentian penyidikan tindak pidana atas
transaksi Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT Masa PPh atas pengungkapan
pengungkapan
ketidakbenaran pengisian SPT Masa PPh Pasal 22
ketidakbenaran
Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3)
pengisian SPT Masaatau Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP.
PPh Pasal 22 Impor
Sanksi
dendauntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda,
administrasi
berupaatas penghentian penyidikan tindak pidana di bidang
denda atas penghentianperpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B
penyidikan
tindakayat (2) Undang-Undang KUP.
pidana
di
bidang
perpajakan
101
102
KETERANGAN
103
104
199
300
301
310
311
312
320
321
322
390
401
PPh Pasal 23 atas Royalti untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
atas royalti yang dibayarkan kepada Wajib Pajak
dalam negeri yang tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 23.
PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
atas jasa yang dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam
negeri yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPhketetapan pajak PPh Pasal 23.
Pasal 23
STP PPh Pasal 23
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPh Pasal 23 (selain STP
PPh Pasal 23 atas dividen, bunga, royalti, dan jasa).
STP PPh Pasal 23 atasuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Dividen, Bunga, Royalti,yang tercantum dalam STP PPh Pasal 23 atas dividen,
dan Jasa
bunga, royalti, dan jasa.
SKPKB PPh Pasal 23
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKB PPh Pasal 23 (selain
SKPKB PPh pasal 23 atas dividen, bunga, royalti dan
jasa).
SKPKB PPh Pasal 23untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
atas Dividen, Bunga,yang tercantum dalam SKPKB PPh Pasal 23 atas
Royalti, dan Jasa
dividen, bunga, royalti, dan jasa.
SKPKB PPh Final Pasaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
23
yang tercantum dalam SKPKB PPh Final Pasal 23.
SKPKBT PPh Pasal 23 untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Pasal 23 (selain
SKPKBT PPh Pasal 23 atas dividen, bunga, royalti,
dan jasa).
SKPKBT PPh Pasal 23untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
atas Dividen, Bunga,yang tercantum dalam SKPKBT PPh Pasal 23 atas
Royalti, dan Jasa
dividen, bunga, royalti, dan jasa.
SKPKBT PPh Final Pasaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
23
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Final Pasal 23.
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
PPh Final Pasal 23 atasuntuk pembayaran PPh Final Pasal 23 atas bunga
Bunga Simpanan
simpanan anggota koperasi.
Anggota Koperasi
500
501
510
511
PPh Pasal 23
pengungkapan
ketidakbenaran
5. Kode Akun Pajak 411125 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 25untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi
Orang Pribadi
yang terutang.
101
Masa PPh Pasal 25untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi
Orang
PribadiPengusaha Tertentu yang terutang.
Pengusaha Tertentu
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPhketetapan pajak PPh Orang Pribadi.
Orang Pribadi
200
Tahunan PPh Oranguntuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar
Pribadi
yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
300
STP PPh Orang Pribadi untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPh Orang Pribadi.
310
SKPKB
Pribadi
PPh
320
SKPKBT
Pribadi
PPh
390
500
501
510
511
6. Kode Akun Pajak 411126 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Badan
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 25untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Badan yang
Badan
terutang.
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan
Badan
200
300
310
320
390
500
501
510
511
skp
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Masa PPh Pasal 26
101
102
103
104
105
199
300
301
310
311
320
321
390
500
501
510
511
SKPKBT PPh Pasal 26 untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Pasal 26 (selain
SKPKBT PPh Pasal 26 atas dividen, bunga, royalti,
jasa dan laba setelah pajak BUT).
SKPKBT PPh Pasal 26untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
atas Dividen, Bunga,yang tercantum dalam SKPKBT PPh Pasal 26 atas
Royalti, Jasa, dan Labadividen, bunga, royalti, jasa, dan laba setelah pajak
Setelah Pajak BUT
BUT.
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
PPh Pasal 26 atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
pengungkapan
disetor yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 26 atas
ketidakbenaran
pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) UndangUndang KUP.
PPh Pasal 26 atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus
penghentian penyidikandisetor yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 26 atas
tindak pidana
penghentian penyidikan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang
KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT PPh Pasal 26 sebagaimana dimaksud
pengungkapan
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undangketidakbenaran
Undang KUP.
pengisian SPT PPh Pasal
26
Sanksi
dendauntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda,
administrasi
berupaatas penghentian penyidikan tindak pidana di bidang
denda atas penghentianperpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B
penyidikan tindak pidanaayat (2) Undang-Undang KUP.
di bidang perpajakan
300
310
311
312
SKPKB PPh Final Pasaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
19
yang tercantum dalam SKPKB PPh Final Pasal 19.
320
SKPKBT PPh Final Pasaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
4 ayat (2)
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Final Pasal 4
ayat (2).
SKPKBT PPh Final Pasaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
15
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Final Pasal 15.
321
322
SKPKBT PPh Final Pasaluntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
19
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Final Pasal 19.
390
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
413
414
415
416
417
418
419
499
500
501
510
511
Undang-Undang KUP.
PPh
Final
atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
penghentian penyidikanharus disetor yang tercantum dalam SPT PPh Final
tindak pidana
atas penghentian penyidikan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2)
Undang-Undang KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT PPh Final sebagaimana dimaksud
pengungkapan
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undangketidakbenaran pengisianUndang KUP.
SPT PPh Final
Sanksi
dendaatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
administrasi
berupadenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
denda atas penghentianbidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
penyidikan tindak pidanaPasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
di bidang perpajakan.
9. Kode Akun Pajak 411129 Untuk Jenis Pajak PPh Non Migas Lainnya
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
PPh Non Migas Lainnya untuk pembayaran masa PPh Non Migas lainnya.
300
STP PPh Non Migasuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Lainnya
yang tercantum dalam STP PPh Non Migas lainnya.
310
320
390
500
SKPKB PPh Non Migasuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Lainnya
yang tercantum dalam SKPKB PPh Non Migas
lainnya.
SKPKBT
PPh
Nonuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Migas Lainnya
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Non Migas
lainnya.
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
PPh Non Migas Lainnya untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
atas
pengungkapanharus disetor yang tercantum dalam surat
ketidakbenaran
pemberitahuan PPh Non Migas Lainnya atas
pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undang-
501
510
511
Undang KUP.
PPh Non Migas Lainnya untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
atas
penghentianharus disetor yang tercantum dalam surat
penyidikan tindak pidana pemberitahuan PPh Non Migas Lainnya atas
penghentian penyidikan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang
KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian surat pemberitahuan PPh Non Migas
pengungkapan
Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
ketidakbenaran pengisian(3) atau Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP.
surat pemberitahuan PPh
Non Migas Lainnya
Sanksi
dendaatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
administrasi
berupadenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
denda atas penghentianbidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
penyidikan tindak pidanaPasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
di bidang perpajakan
10. Kode Akun Pajak 411131 Untuk Jenis Pajak Fiskal Luar Negeri
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Fiskal Luar Negeri
untuk pembayaran Fiskal Luar Negeri.
300
STP Fiskal Luar Negeri untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP Fiskal Luar Negeri.
11. Kode Akun Pajak 411111 Untuk Jenis Pajak PPh Minyak Bumi
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
PPh Minyak Bumi
untuk pembayaran masa PPh Minyak Bumi.
300
STP PPh Minyak Bumi untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPh Minyak Bumi.
310
SKPKB PPh Minyakuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Bumi
yang tercantum dalam SKPKB PPh Minyak Bumi.
320
390
KETERANGAN
13. Kode Akun Pajak 411119 Untuk Jenis Pajak PPh Migas Lainnya
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
PPh Migas Lainnya
untuk pembayaran masa PPh Migas Lainnya.
300
STP PPh Migas Lainnya untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPh Migas Lainnya.
310
SKPKB PPh Migasuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Lainnya
yang tercantum dalam SKPKB PPh Migas Lainnya.
320
SKPKBT PPh Migasuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Lainnya
yang tercantum dalam SKPKBT PPh Migas Lainnya.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
14. Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Setoran
Masa
PPNuntuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar
Dalam Negeri
yang tercantum dalam SPT Masa PPN Dalam Negeri.
101
Setoran PPN BKP tidakuntuk pembayaran PPN terutang atas pemanfaatan
berwujud
dari
luarBKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean.
Daerah Pabean
102
Setoran PPN JKP dariuntuk pembayaran PPN terutang atas Pemanfaatan
luar Daerah Pabean
JKP dari luar Daerah Pabean.
103
Setoran Kegiatan Mem-untuk pembayaran PPN terutang atas Kegiatan
bangun Sendiri
Membangun Sendiri.
Setoran
Penyerahanuntuk pembayaran PPN terutang atas penyerahan
104
Aktiva yang menurutaktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
tujuan semula tidak untukdiperjualbelikan.
diperjualbelikan
Setoran Atas Pengalihanuntuk pembayaran PPN yang terutang atas pengalihan
Aktiva Dalam Rangkaaktiva dalam rangka restrukturisasi perusahaan.
Restrukturisasi
Perusahaan
199
Pembayaran Pendahuluanuntuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
skp PPN Dalam Negeri ketetapan pajak PPN Dalam Negeri.
300
STP PPN Dalam Negeri untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPN Dalam Negeri.
310
SKPKB PPN Dalamuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Negeri
yang tercantum dalam SKPKB PPN Dalam Negeri.
311
SKPKB
PPNuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Pemanfaatan BKP tidakyang tercantum dalam SKPKB PPN atas pemanfaatan
berwujud
dari
luarBKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean.
Daerah Pabean
312
SKPKB
PPNuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Pemanfaatan JKP dariyang tercantum dalam SKPKB PPN atas pemanfaatan
luar Daerah Pabean
JKP dari luar Daerah Pabean.
313
SKPKB PPN Kegiatanuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Membangun Sendiri
yang tercantum dalam SKPKB PPN atas Kegiatan
Membangun Sendiri.
314
SKPKB Pemungut PPNuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Dalam Negeri
yang tercantum dalam SKPKB PPN yang menjadi
kewajiban pemungut.
320
SKPKBT PPN Dalamuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Negeri
321
322
323
324
390
500
501
510
511
900
SKPKBT
PPNuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Pemanfaatan BKP tidakyang tercantum dalam SKPKBT PPN atas
berwujud
dari
luarpemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah
Daerah Pabean
Pabean.
SKPKBT PPN Peman-untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
faatan JKP dari luaryang tercantum dalam SKPKBT PPN atas
Daerah Pabean
pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean.
SKPKBT
PPN
atasuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Kegiatan
Membangunyang tercantum dalam SKPKBT PPN atas Kegiatan
Sendiri
Membangun Sendiri.
SKPKBT Pemungut PPNuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Dalam Negeri
yang tercantum dalam SKPKBT PPN Dalam Negeri
yang menjadi kewajiban pemungut.
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
PPN Dalam Negeri atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
pengungkapan
harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
ketidakbenaran
Dalam Negeri atas pengungkapan ketidakbenaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau
Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP.
PPN Dalam Negeri atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
penghentian penyidikanharus disetor yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 21
tindak pidana
atas penghentian penyidikan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2)
Undang-Undang KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT Masa PPN Dalam Negeri sebagaimana
pengungkapan
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
ketidakbenaran pengisianUndang-Undang KUP.
SPT Masa PPN Dalam
Negeri
Sanksi denda administrasiatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
berupa
denda
atasdenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
penghentian penyidikanbidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
tindak pidana di bidangPasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
perpajakan
Pemungut PPN Dalamuntuk penyetoran PPN dalam negeri yang dipungut
Negeri
oleh Pemungut.
15. Kode Akun Pajak : 411212 untuk jenis pajak PPN Impor
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Setoran Masa PPN Imporuntuk pembayaran PPN terutang pada saat impor BKP.
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPNketetapan pajak PPN Impor.
Impor
300
STP PPN Impor
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPN Impor.
310
SKPKB PPN Impor
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKB PPN Impor.
320
SKPKBT PPN Impor
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKBT PPN Impor.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
500
PPN
Impor
atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
pengungkapan
harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
ketidakbenaran
atas pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
Undang-Undang KUP.
501
PPN
Impor
atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
penghentian penyidikanharus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
tindak pidana
atas penghentian penyidikan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2)
Undang-Undang KUP.
510
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT Masa PPN sebagaimana dimaksud
pengungkapan
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undangketidakbenaran pengisianUndang KUP
SPT PPN
511
Sanksi
dendaatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
administrasi
berupadenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
900
16. Kode Akun Pajak 411219 Untuk Jenis Pajak PPN Lainnya
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Setoran
Masa
PPNuntuk pembayaran PPN Lainnya yang terutang.
Lainnya
300
STP PPN Lainnya
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPN Lainnya.
310
SKPKB PPN Lainnya
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKB PPN Lainnya.
320
SKPKBT PPN Lainnya untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKBT PPN Lainnya.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
500
PPN
Lainnya
atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
pengungkapan
harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
ketidakbenaran
atas pengungkapan ketidakbenaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
Undang-Undang KUP.
501
PPN
Lainnya
atasuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
penghentian penyidikanharus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
tindak pidana
atas penghentian penyidikan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2)
Undang-Undang KUP.
510
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT Masa PPN sebagaimana dimaksud
pengungkapan
dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undangketidakbenaran pengisianUndang KUP.
SPT PPN
511
Sanksi
dendaatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
administrasi
berupadenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
denda atas penghentianbidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
penyidikan tindak pidanaPasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
di bidang perpajakan
17. Kode Akun Pajak 411221 Untuk Jenis Pajak PPnBM Dalam Negeri
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Setoran Masa PPnBMuntuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar
Dalam Negeri
yang tercantum dalam SPT Masa PPN Dalam Negeri.
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPnBMketetapan pajak PPnBM Dalam Negeri.
Dalam Negeri
300
STP PPnBM Dalamuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Negeri
yang tercantum dalam STP PPnBM Dalam Negeri.
310
SKPKB Masa PPnBMuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Dalam Negeri
yang tercantum dalam SKPKB PPnBM Dalam Negeri.
311
SKPKB
Pemungutuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
PPnBM Dalam Negeri yang tercantum dalam SKPKB PPnBM Dalam Negeri
yang menjadi kewajiban pemungut.
320
SKPKBT Masa PPnBMuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Dalam Negeri
yang tercantum dalam SKPKBT PPnBM Dalam
Negeri.
321
SKPKBT
Pemungutuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
PPnBM Dalam Negeri yang tercantum dalam SKPKBT PPnBM Dalam
Negeri yang menjadi kewajiban pemungut.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
500
PPnBM Dalam Negeriuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
atas
pengungkapanharus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
ketidakbenaran
Dalam Negeri atas pengungkapan ketidakbenaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau
Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP.
501
PPnBM Dalam Negeriuntuk kekurangan pembayaran pajak yang masih
510
511
900
atas
penghentianharus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPN
penyidikan tindak pidana Dalam Negeri atas penghentian penyidikan tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat
(2) Undang-Undang KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspengisian SPT Masa PPN Dalam Negeri sebagaimana
pengungkapan
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
ketidakbenaran pengisianUndang-Undang KUP.
SPT Masa PPN Dalam
Negeri
Sanksi
dendaatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
administrasi
berupadenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
denda atas penghentianbidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
penyidikan tindak pidanaPasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
di bidang perpajakan
Pemungut
PPnBMuntuk penyetoran PPnBM Dalam Negeri yang
Dalam Negeri
dipungut oleh pemungut.
18. Kode Akun Pajak 411222 Untuk Jenis Pajak PPnBM Impor
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Setoran Masa PPnBMuntuk pembayaran PPnBM terutang pada saat impor
Impor
BKP.
199
Pembayaran
untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
Pendahuluan skp PPnBMketetapan pajak PPnBM Impor.
Impor
300
STP PPnBM Impor
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPnBM Impor.
310
SKPKB PPnBM Impor untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKB PPnBM Impor.
320
SKPKBT PPnBM Impor untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKBT PPnBM Impor.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
500
501
510
511
900
PPnBM
Impor
pengungkapan
ketidakbenaran
19. Kode Akun Pajak 411229 Untuk Jenis Pajak PPnBM Lainnya
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
100
Setoran Masa PPnBMuntuk pembayaran PPnBM Lainnya yang terutang.
Lainnya
300
STP PPnBM Lainnya
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam STP PPnBM Lainnya.
310
SKPKB PPnBM Lainnya untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SKPKB PPnBM Lainnya.
320
SKPKBT
PPnBMuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Lainnya
yang tercantum dalam SKPKBT PPnBM Lainnya.
390
Pembayaran atas Suratuntuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan,
Surat
KeputusanSurat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Keberatan,
PutusanPutusan Peninjauan Kembali.
Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali
500
PPnBM Lainya atasuntuk kekurangan pembayaran PPnBM Lainnya atas
pengungkapan
ketidakbenaran
501
510
511
ketidakbenaran
501
510
511
501
510
511
Bea
Meterai
atasuntuk kekurangan pembayaran penjualan Bea Meterai
penghentian penyidikanatas penghentian penyidikan tindak pidana
tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2)
Undang-Undang KUP.
Sanksi
administrasiuntuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda
berupa
denda
atauatau kenaikan, atas pengungkapan ketidakbenaran
kenaikan
ataspembayaran penjualan Bea Meterai sebagaimana
pengungkapan
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5)
ketidakbenaran
Undang-Undang KUP.
pembayaran Bea Meterai
Sanksi
dendaatau untuk pembayaran sanksi administrasi berupa
administrasi
berupadenda, atas penghentian penyidikan tindak pidana di
denda atas penghentianbidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
penyidikan tindak pidanaPasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
di bidang perpajakan
JENIS SETORAN
KETERANGAN
100
300
310
320
390
900
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
300
STP
atas
Bungauntuk pembayaran STP Bunga Penagihan PPnBM.
Penagihan PPnBM
301
STP
atas
Dendauntuk pembayaran STP Denda Penagihan PPnBM
Penagihan
Pasal 25 ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5d) UndangUndang KUP.
27. Kode Akun Pajak 411624 Untuk Bunga/Denda Penagihan PTLL
KODE
JENIS SETORAN
KETERANGAN
JENIS
SETORAN
300
STP
atas
Bungauntuk pembayaran STP Bunga Penagihan PTLL.
Penagihan PTLL
301
STP
atas
Dendauntuk pembayaran STP Denda Penagihan PPnBM
Penagihan
Pasal 25 ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5d) UndangUndang KUP.