You are on page 1of 12

Asma

1. Asma dibagi 2, ekstrinsik dan intrinsik apakah penanganannya sama


atau berbeda?
2. Apa fungsi dari B2-agonist dalam terapi asthma?
3. Mengapa pengidap asthma yang mengonsumsi B2-agonist harus diberi
suplemen fluoride?
4. Apa tujuan pemberian B2 agonist pada pasien penderita asma?
5. Bagaimana cara kerja obat tersebut?
6. Mengapa gejala2 asthma semakin memburuk di malam hari?
7. Kenapa fluor tidak boleh diberikan ke pasien asma?
8. kenapa abis pake inhaler harus kumur kumur?
9. Kenapa pada penderita asma disarankan utk kumur setelah
penggunaan inhaler?
10.Asthma itu ada manifestasi oralnya ga?
11.Pengobatan/pertimbangan oral jk ada manifestasi oral utk asma?
Asma ekstrinsik dan instrinsik dibedakan berdasarkan etiologinya, namun untuk
penangangan dari asma sendiri dibedakan berdasarkan keparahannya
Gejala asma memburuk pada malam hari dapat berhubungan dengan circadian
rhtym atau jam biologis.
Medikasi asma dibagi menjadi 2, ada pengontrol (controllers) dan pelega atau
reliever. Pengontorol adalah medikasi asma yang diberikan dalam jangka
panjang untuk mengontrol asma. Yang termasuk obat pengontrol anatara lain
Kortikosteroid inhalasi Kortikosteroid sistemik Sodium kromoglikat Nedokromil
sodium Metilsantin Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi Agonis beta-2 kerja lama, oral
Leukotrien modifiers Antihistamin generasi ke dua (antagonis -H1) Lain-lain

sedangkan reliever prinsipnya untuk dilatasi jalan napas dan diberikan pada saat
terhjadi serangan asma.

Penanganan saat terjadi serangan asma adalah dengan menggunakan B2


agonis. B2 agonis merupakan tipe obat asma reliever. Yang termasuk dalam
golongan ini adalah salbutamol, terbutalin, fenoterol, dan prokaterol. Mekanisme
kerja obat tersebut adalah untuk merelaksasikan otot polos saluran pernapasan,
meningkatkan bersihan mukosilier, menurunkan permeabiliti pembuluh darah.

pemakaian B2 agonis dalam waktu yang lama dapat menyebabkan aliran saliva
berkurang sehingga meningkatkan jumlah bakteri kariogenik dan meningkatkan
terjadinya insidensi karies sehingga pemberian fluoride diperlukan untuk
mengurangi terjadinya karies tersebut.
Manifestasi yang disebabkan oleh penyakit asma tidak ada, namun manifestasi
oral seperti trush yang disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi untuk
perawatan asma mungkin saja terjadi. Thrush terjadi apabila inhaler
kortikosteroid yang bekerja dengan menurunkan sistem imun pada paru untuk
mengontrol asma, memberikan efek yang sama pada rongga mulut sehingga
infeksi jamur lebih mudah terjadi. Untuk mencegahnya pasien diinstruksikan
untuk berkumur setelah menggunakan inhaler.

Gejala asma memburuk pada malam hari dapat disebabkan karena beberapa
hal, yaitu berhubungan dengan sirkadian rhtym atau jam biologis Fungsi tubuh
tertentu berkurang dan memuncak pada variasi waktu setelah melewati periode 24 jam.
Contohnya, pada banyak orang fungsi paru memuncak pada pukul 4 sore dan mencapai titik
terendah pada pukul 4 pagi. Pencapaian titik terendah tersebut adalah periode dimana serangan
asma sering terjadi, mungkin dikarenakan tubuh lebih rentan untuk diserang pada waktu
tersebut.
Selain itu ada pula hubungan terbalik antara keadaan histamin dengan PEFR (peak ekspiratory
flow rate) yaitu bahwa keadaan histamin naik pada pk. 4.00 bersamaan dengan penurunan
PEFR.

Berhubungan dengan asam lambung. Kondisi ini akan memburuk pada malam
hari dikarenakan pada posisi tidur dengan berbaring katup lambung akan lebih
mudah terbuka. Iritasi dan batuk yang sering dihasilkan dari kenaikan asam
lambung ini dapat memicu gejala asma.

Pneumonia
12.Bakter pneumonia/TB bisa hidup di peralatan kedokteran gigi? (Jadi hrs
ada sterilisasi khusus?
13.ada lesi khusus terkait pneumonia ga?

14.Mengapa community pneumonia seringkali mengenai orang yang


secara umum sehat dan nosocomial pneumonia mengenai orang yang
sakit kronis?
15.Mengapa produk inflamasi dari respon jaringan periodontal terhadap
oral biofilm dpt memicu infeksi pada paru (dalam kasus pneumonia)?
Apakah karena ada kemungkinan tertelan?
Bakteri rongga mulut yang dilepaskan dari plak gigi melalui sekresi
saliva dapat masuk ke saluran pernafasan bawah dan menyebabkan
penumonia. Bakteri patogen seperti P. gingivalis
Fusobacterium
nucletum dll. Bakteri tersebut diyakini memiliki hubungan simbiosis
dengan bakteri patogen pernafasan (T. denticola) sehingga berperan
pada penyakit paru. Selain itu, sitokin dari jaringan periodontal yang
tidak sehat masuk ke saliva melalui cairan crevicular kemungkinan
dapat merangsang perkembangan proses inflamasi dan menyebabkan
infeksi pada paru.
Bakteri patogen pernapasan dapat mengkontaminasi prakter dokter
gigi melalui kontaminasi air di dental unit. Kondisi pipa air yang lembab
menguntungkan perkembanagan bakteri seperti P. aeruginosa. Untuk
mencegah kontaminasi dari unit gigi ADA menganjurkan sebelum
memulai praktek saluran air pada handpiece, three way syringe, dan
ultrasonic scaller harus di flush selama beberapa menit untuk
mengurangi akumulasi organisme yang terjadi selama 1 malam.
Menurut Nisengard dan Newman (1) saluran air pada unit gigi harus diflush selama 2 menit sebelum mulai praktek dan 20-30 detik sebelum
merawat tiap pasien.

Sinusitis
16.Kalau sinusitis yg karena infeksi odontogenik, klo gigi yg penyebab
infeksi ny dihilangkan, sinusitis ny akan hilang juga atau engga? Trus
berarti sinusitis krn infeksi odontogenik selalu hanya melibatkan satu
gigi?
17.Infeksi sinus kenapa bisa bikin gigi sakit? Kalo tes perkusi dll tetep sakit
gak?
18.Membedakan sinusitis dengan gigi terinfeksi byk sama gigi yg memang
infeksi odontogenik gimana?
Iritasi sinus menyebabkan membran pada sinus memproduksi cairan dalam
rongga sinus. Cairan tersebut tidak hanya menciptakan tekanan di dalam sinus
namun juga menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di sekelilingnya. Jaringan
yang teriritasi itu akan membengkak dan semakin meningkatkan tekanan pada
sinus. Saraf pada gigi akan tertekan oleh tekanan dari dalam sinus dan akibatnya
terjadilah sakit gigi.
Infeksi di gigi maksilaris juga bisa menyebabkan iritasi pada sinus maksilaris.
Ketika infeksi mencapai akar gigi, maka infeksi itu akan menyebar ke jaringan-

jaringan di sekelilingnya, termasuk membran sinus. Ketika hal ini terjadi maka
perawatan pada gigi yang infeksi tersebut dapat meredakan infeksi dari rongga
sinus tersebut.
TBC
19.Kalau pasiennya suspect TB kan ditunda dulu perawatan non
emergency ny sampai pasienny sembuh atau is no longer infectious.
Nah kita tahu ny dia udh gak infectious atau boleh dirawat dental ny
gmn?
20.Jika ada pasien TB aktif yg dtg ke klinik drg dgn kasus emergensi
seperti abses akut apakah boleh dirawat?
21.Berapa prevalensi dan insidensi penyakit tbc di indonesia?
22.Berapa angka harapan hidup penderita tbc?
23.Apa itu tbc carrier? Bedanya dengan tbc aktif?
24.Mengapa TB dapat menyebabkan lesi oral?
25.Kapan oral lesi tersebut terjadi?
Menurut Riskesdas (2013) prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB
paru sebesar 0.4%. sedangkan menurut WHO (2010), memperkirakan sepertiga
dari populasi dunia telah terinfeksi M. tuberculosis. Di indinesia, estimasi
insidensi TB berjumlah 430.000 kasus baru per tahun dengan jumlah kematian
akibat TB diperkirakan 61.000 kematian per tahun.
n
o
1
2
3
4
5

Person with latent TB infection

Person with TB disease

Skin test/blood test mengindikasikan


adanya infeksi TB
Hasil normal pada radiograf dada dan
hasil negatif pada sputum test
Terdapat bakteri dalam tubuh, namun
inaktif
Tidak dapat menyebarkan bakteri TB
ke orang lain
Membutuhkan
perawatan
untuk
infeksi TB laten agar mencegah
terjadinya penyakit TB

Skin test/blood test mengindikasikan


adanya infeksi TB
Hasil
abnormal
pada
radiografi
dada/positif sputum test
Memiliki bakteri TB yang aktif
Terdapat gejala seperti batuk, demam,
dan kehilangan berat badan
Dapat menyebarkan bakteri TB ke
orang lain
Membutuhkan
penyakit TBC

perawatan

untuk

Jika pasien TB aktif harus dilakukan tindakan dental, maka tindakan pencegahan
khusus harus digunakan untuk mencegah pelepasan bakteri ke udara. Tindakan
tersebut antara lain : Menggunakan masker proteksi (at least N95), Penggunaan
rubber dam pada pasien, Penggunaan personal respirators, pemakaian ruangan
dengan airborne infection isolation room

Gunakan tissue untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin/batuk.


Buang tissue pada wadah tanpa dipegang
Jika batuk/bersin tidak terdapat tissue, maka tutup mulut dan hidung
dengan bagian dalam lengan atau lengan bawah
Jaga kebersihan tangan (cuci tangan dengan antiseptic) setelah berkontak
dengan respiratory secretions

Guideline untuk mengetahui pasien TBC telah non infeksius

Pasien telah menerima terapi standard multidrug anti-TB selama 2-3


minggu
Pasien patuh dan mengikuti standard pengkonsumsian obat anti-TB
Pasien menunjukkan peningkatan dan perbaikan kondisi secara klinis
Hasil tes AFB (Acid-fast bacilli) pada smear dahak 3 kali berturut-turut
menunjukkan hasil negatif

Infeksi dari TB selain menyerang paru bisa juga menyebar ke organ lain. Salah
satunya adalah pada rongga mulut. TB oral lesion ini jarang terjadi. Insidensinya
dilaporkan hanya sekitar 0.5-1% dari total orang yang memiliki penyakit TB.
Pembentukan infeksi TB oral disebabkan oleh beberapa faktor sistemik dan
faktor lokal. Faktor sistemik yang mendukung kemungkinan terjadinya infekis TB
meliputi resistensi host yang menurun dan menigkatnya virulensi bakteri. Faktor
lokal antara lain OH buruk, adanya infekis lain dalam mulut seperti peridontitis,
abses dental, kista, ataupun granuloma. Infeksi TB pada rongga mulut dapat
terjadi akibat infeksi primer ataupun infeksi sekunder TB. Lesi primer terjadi
apabila bakteri langsung masuk ke jaringan mukosa seseorang yang belum
pernah terinfeksi penyakit TB.
Lapuran kasus oleh heilmaan, terdapat seorang dokter gigi yang terinfekis TB di
nasolabial setelah melkaukan mouth to moth pada seorang pasien penderita TB.
Sedangkan kasus smith, melaporkan bahwa keterlibatan TB pada soket gigi
setelah pencabutan gigi dari seorang anak oleh dokter gigi yang menderita TB.
Infeksi sekunder pada jaringan mukosa terjadi karena hematogenus atau melalui
penyebaran limfatik.

26.kenapa bilateral mandibular injection dan palatal injection harus


dihindari pada pasien PPOK?
27.Pasien dengan penyakit laringitis memiliki kemungkinan mengalami
candidiasis karena medikasi kortikosteroid. Bagaimana cara mencegah
terjadinya candidiasis tersebut jika pengobatan dgn kortikosteroid tsb
tetap harus berjalan utk mengobati laringitis?
28.Pada penyakit paru obstruktif kronis, treatment diberikan bukan utk
penyembuhan total, tpi utk meredakan gejala saja, apakah berarti
penderita penyakit ini harus mengonsumsi obat setiap hari seumur
hidup/hanya saat gejala kambuh?
29.Mengapa pada infeksi saluran pernapasan atas yg disebabkan oleh
virus bisa terjadi penurunan laju aliran saliva?
30.Adakah penampakan spesifik pada rongga
penderita infeksi saluran pernapasan atas?

mulut

pada

pasien

Q and A Allergy
1. Alergi kenapa bisa didesentisasi?
2. Bahan/alergen apa yg bisa didesentisasi?
3. Kalau material kedokgi bisa ga terjadi proses desentisasi?
Desentisasi atau imunoterapi merupakan terapi proses panjang dari
suntikan berulang ekstrak alergen yang disuntikan pada pasien dengan
penyakit alergi (yang jelas faktor alergen penyebabnya) dengan tujuan
mengurangi gejala penyakitnya serta mencegah perkembangan
penyakit. Alergi bisa didesentisasi pada alergi derajat ringan dan tidak
responsif terhadap terapi standar.
Alergi bisa didesentisasi karena terjadinya perubahan perjalanan
penyakit
pada
saat
desentisasi.
Mekanisme
imunoterapi
menyebabkan :
- Induksi pembentukan IgG (blocking antibodi)
- Penurunan produksi IgE
- Penurunan pengerahan sel efektor
- Perubahan keseimbangan sitokin
- Anergi sel T
- Induksi terjadinya sel T regulator
Bahan alergen yang bisa didesentisasi seperti pada penderita asma
dengan alergen debu, kutu, serbuk. Imunoterapi bisa sebagai terapi
alternatif / tambahan disamping terapi medikamen.
Material kedokteran gigi belum ditemukan desentisasi untuk
perawatannya, pengembangan perawatannya hanya baru dilakukan
pada penderita asma.
4. Kalo dental products misalnya pasta gigi itu kandungan apanya
yg bisa bikin alergi?

5. Bagaimana cara mengatasinya jika ada kandungan pasta gigi itu


yang bisa bikin alergi ?
Penggunaan pasta gigi bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang.
Kebanyakan reaksi alergi pasta gigi melibatkan alergidermatitis kontak
pada mulut. Gejalanya luka dimulut, gusi bengkak, lidah teriritasi,
gatal, serta mengelupas dibibir dan kulit sekitar mulut. Beberapa
kandungan pasta gigi yang bisa menyebabkan alergi yakni tartar
control
toothpaste
yang
mengandung
cinnamonaldehyde
/
pyrophosphates.
Oleh karena itu jika didiagnosa alergi terhadap kandungan pasta gigi
maka penghindaran terhadap bahan kimia yang mengakibatkan alergi.
Pengobatan simptomatis bisa dengan pemberian steroid topikal dosis
rendah yang dioleskan pada kulit wajah yang terkena untuk jangka
waktu singkat. Sedangkan jika lesi didalam rongga mulut maka bentuk
sediaan obat bisa disesuaikan.
6. Pemeriksaan alergi yang paling efektif?
Pemeriksaan alergi mempunyai fungsi yang berbeda dan mekanisme
pemeriksaan yang juga berbeda. Namun yang paling sering dilakukan
yaitu skin prick test yang merupakan pemeriksaan alergi dengan cara
memperkenalkan sejumlah kecil alergen ke dalam kulit dengan
melakukan tusukan kecil melalui setetes ekstrak alergi.dengan
pengujian ini jika hasilnya positif maka akan terjadi pembengkakan
kecil / kemerahan. Hasil skin prick test tersedia dalam waktu 15 menit
dari pengujian sehingga tidak perlu menunggu lama hasil pengujian.
7. Kenapa seseorang bisa alergi terhadap sesuatu yang spesifik (cth
= udang) pada awalnya?
8. Mengapa salah satu anjuran dalam penanganan oral allergy
syndrome adalah memastikan makanan dimasak dgn sempurna?
Apakah ada perbedaan antara makanan yg mentah/tdk dimasak
sempurna dgn makanan yg sudah benar2 matang mengenai
sifatnya sebagai antigen?
9. Apakah semua reaksi alergi harus diberikan penanganan? Yang
karena makanan contohnya (cth = antihistamine)
Seseorang
bisa
mempunyai
alergi
spesifik
karena
adanya
hipersensitifitas imun terhadap substances atau protein yang
terkandung pada alergen. Setiap individu respon hipersensitifitasnya
berbeda-beda karena adanya pengaruh respon imun tubuh individu.
Biasanya memasak makanan dengan benar / sempurna bisa
menyebabkan. Pada umumnya penanganan alergi diberikan obat.
10.
Hymenopetra artinya apa?
Merupakan salah satu jenis hewan kategori insekta yang mempunyai
sayap bermembran. Contoh hewan hymenopetra yaitu lebah kayu,
lebah madun dan lebah gong. Pada beberapa individu gigitan dari
serangga ini bisa menyebabkan reaksi alergi anafilaktik.

11.
Apa yg menyebabkan rubber products dpt mengakibatkan
timbulnya alergi pada orang tertentu? Kandungan apa yg
kemungkinan ada didlmnya?
12.
Apakah di FKG UI kita ada gloves yang non latex? Sulit
dicari?
Alergi lateks dikarenakan adanya Natural rubber latex (NRL) yang
dihasilkan dari getah (latex) Havea brasiliensis, yang merupakan
alergen (protein yang terkandung dalam NRL yang menyebabkan
alergi), merupakan bahan kimia yang ditambahkan selama produksi
rubber products. Alergi lateks menyebabkan terjadinya reaksi
hipersensitifitas karena adanya kontak (tipe IV delayed hpersensitivity)
dan tipe I reaksi hipersensitivitas (biasanya jarang terjadi). Penggunaan
gloove lateks bisa diganti dengan gloove sintetik yang tidak
mengandung NRL atau bisa digunakan vinyl gloove. Namun vinyl
gloove lebih mudah bocor (less barrier effectiveness).
13.
Bedanya granulomatous stomatitis& cheilitis dengan EM?
Cheilitis / cheilosis merupakan peradangan pada bibir yang disebabkan
oleh berbagai faktor, misalnya infeksi, alergi, trauma maupun
fotosensitivitas. Daerah paling umum cheilitis yaitu bibir bawah yang
paling sering terkena trauma. Dari etiologi alergi bisa karena
hipersensitivitas lokal terhadap obat-obatan antibiotik, makanan,
kosmetik, atau bahan kimia. Cheilitis mempunyai beberapa tipe seperti
cheilitis glanduris, eksfoliasi cheilitis, cheilitis kontak, actinic cheilitis,
angular cheilitis dan cheilitis granulomatosa.
Cheilitis granulomatosa merupakan kelainan kronik langka pada bibir
yang etiologinya tidak diketahui. Gambaran klinisnya penyakit ini tidak
terasa nyeri (painless), persisten, dan pembengkakan menyebar baik
satu maupun dua bibir. Terdapat vesike-vesikel kecil dan erosi. Cheilitis
granulomatosa dianggap sebagai gejala tunggal dari MelkerssonRosenthal Syndrome. Pengobatan dengan pemberian steroid
sistemik/lokal, tetrasiklin, atau bedah plastik untuk kasus yang parah.
EM merupakan reaksi hipersensitivitas akut dan sering rekuren. EM
dikarakteristikan dengan eksudat serosanguinous pada bibir, ulser
pada rongga mulut dan lesi pada mukosa/kulit. Etiologi masih belum
jelas, namun terdapat beberapa faktor pemicu diantaranya : agen
infeksi, obat-obatan (NSAIDs, antikonvulsan, antibikrobial, allopurionol),
kondisi imun, adisi makanan dan radioterapi.
14.
Pada management of severe hipersensitivitas tipe 1 dibilang
injeksi dengan 0.3 sampai 0.4 ml 1:1000 epinephrine into the
tongue, itu mksdny diinjeksi di sebelah manany?
15.
injeksi epinefrin di lidah tuh dibagian mananya lidah?

16.
Atopik disorder yang seperti gimana?
Atopy merupakan hipersensitivitas yang dipengaruhi oleh faktor
herediter. Hay fever, asma, urticaria, dan angiodema adalah salah satu
contoh reaksi atopik. Lesi yang umumnya terlibat dalam atopic

disorders berupa urticaria, yang merupakan lesi superfisial oada kulit ;


angiodema yang merupakan lesi yang terjadi pada subdermis /
subkutan jaringan dan sering melibatka pembesaran diffuse pada bibir,
jaringan infraorbital, laring atau lidah.
Kelainan atopik, atau dermatitis atopik merupakan kelainan pada kulit
yang diawali dengan kulit kering, terasa sangat gatal, kulit akan
mengalami iritasi dan memerah ketika mulai menggaruk. Penyakit ini
biasanya muncul pada penderita asma dan rinitis alergi.
Manifestasinya sering terjadi pada daerah ekstremitas, dahi, sekitar
mata/telinga. Penyebab dermatitis atopik belum diketahui.
17.
Klo pd fixed drug reaction mungkin gak bentuk alergi di
oralny bisa gabungan yg erosi, thick pseudomenranes, sm
hyperpigmentated lips? Atau dia spesifik aja, misal obat ini
nyebapin lesi yg bentukny erosi gitu?

18.
Obat-obat block allergic mediator itu kan ada antihistamin,
kortiko, dan kromoglikat, kapan2 aja pakai masing2 dari jenis
obat itu?
19.
Apa tujuan pemberian injeksi intravena monoclonal anti IgE? Apakah terapi ini diberikan pada semua tipe hipersensitivitas?
Penggunaan obat-obat block allergic mediator :
a. Antihistamin : digunakan pada perawatan reaksi alergi minor atau
tertunda sebagai pelengkap dari manajemen alergi akut atau reaksi
anafilaktik.
b. Kortikosteroid : digunakan pada manajemen definitif reaksi akut
alergi dan insufisiensi akut adrenal. Obat ini bermanfaat untuk
menghambat progresi alergi mayor atau reaksi anafilaktik.
c. Cromoglicate : obat ini digunakan untuk menstabilkan sel mast
untuk mencegah degranulasi dan pelepasan mediator.
Pemberian injeksi intravena monoclonal anti IgE atau dikenal juga
dengan obat Omalizumab (Xolair) yang merupakan salah satu obat
khusus untuk penanganan asma. Obat ini mengikat anti imunoglobin E,
tipe antibodi yang dihasilkan sebagai respon terhadap alergen
sehingga mencegah interaksi antibodi IgE dengan reseptor.
Penggunaanya secara IV dan terbatas hanya untuk pasien yang
asmanya tidak terkontrol dengan inhalasi kortikosteroid dan nilai
pemeriksaan IgE nya >30 IU/mL. Dosis injeksi disesuikan dengan nilai
pemeriksaan antibodi IgE dan berat badan. Pemberian obat injeksi ini
tergolong mahal.
20.
Kalau penanganan emergency yg bs dilakukan dokter gigi
klo terjadi alergi karena anastesi lokal apa aja? Ada bahan2 atau
obat2an yg hrs disediain di klinik gigi gak klo terjadi reaksi
alergi?
21.
kan apabila tidak ada respon, perlu di lakukan injeksi
epinefrin lagi. normalnya terjadi respon dalam waktu berapa lama
sehingga tidak perlu melakukan injeksi lagi?

22.
Kapan indikasi dilakukan RJP pada pasien dengan syok
anafilaktik?
23.
kenapa pada pasien alergi lokal anestesi bisa muncul tanda
berupa talkactiveness?
Penanganan emergency dilakukan segera pada pasien yang
mengalami reaksi hipersensitifitas anafilaksis dengan
a. Posisikan pasien dalam posisi supine, pastikan tidak ada hambatan
jalan nafas
b. Berikan oksigen
c. berikan suntikan epinefrin 0,3 0,5 mL 1:1000 IM (jika tanda-tanda
vital menurun atau tidak ada)
d. berikan RJP jika dibutuhkan (tidak terdeteksinya denyut nadi).
e. Biasanya pemberian epinefrin dapat segera memberikan efek,
namun ulangi 5 menit jika tidak terjadi respon.
Obat-obatan emergensi yang harus tersedia pada praktek dokter gigi :
a. Obat
kegawatdaruratan
utama
yaitu
oksigen,
epinefrin,
nitrogliserin, bronkodilator, glukosa, aspirin.
b. Obat pendukung primer yaitu antikonvulsan, kortikosteroid,
antihistamin, stimulan respiratori
Patofisiologi reaksi anafilaktik akan timbul jika sebelumnya telah
terbentuk IgE spesifik
24.
Apa perbedaan stomatitis venenata dan stomatitis contact
allergy? Apakah bisa dibedakan dari area predileksinya?
Stomatitis venenata sama saja dengan stomatitis kontak alergi. Area
predileksi tergantung pada area alergen yang sering berkontak dengan
mukosa dirongga mulut. Namun stomatitis venenata ini dibedakan
menjadi akut dan kronis. Akut dapat menyebabkan sensasi terbakar,
mukosa merah ringan (lesi eritama tanpa edema), jarang terlihat
vesikel, namun jika ada vesikel cepat pecah, lalu erosi dan gejala lain
kadang terasa gatal, menyengat dan edema. Sedangkan jika lesi kronis
gejalanya mukosa eritema akan berwarna putih & hiperkeratosis, erosi
dapat terjadi secara periodik, serta beberapa alergen dapat
menyebabkan eritema yang menyebar dengan deskuamasi lapisan
epitel superficial.
25.
Berapa prevalensi rinitis alergi di indonesia?
26.
Pada penderita rhinitis alergi terdapat manifestasi aphtae
geographic tongue, apakah manifestasi ini memang selalu ada
terus atau ada ketika penyakit kambuh saja?
Prevalensi rinitis alergi di Indonesia yaitu hampir 1,5 12,4% dari total
penduduk Indonesi. Rinitis alergi merupakan inflamasi kronik yang
ditandai dengan obstruksi nasal, nasal itching, sneezing, dan runny
nose. Geographic tongue merupakan kelainan asimptomatis yang
etiologinya tidak diketahui yang menyebabkan perubahan pada epitel
lidah. Biasanya pasien dengan latar belakang alergi dengan riwayat
asma, eczema, hay fever, dan peningkatan total serum IgE lebih sering
ditemukan adanya geographic tongue. Jadi geographic tongue bukan
manifestasi klinis yang ada ketika rinitis alergi kambuh, namun

biasanya pasien dengan rinitis alergi dalam mulutnya juga ditemukan


geographic tongue.
27.
apakah terdapat perbedaan manifestasi klinis pada
angiodema allergic dan non-allergic?
28.
Berapa dosis kortikosteroid sistemik yang diberikan pada
pasien angioedema severe?
Angiodema merupakan jenis alergi kulit yang ditandai dengan
membengkaknya area yang terpengaruh oleh alergen. Angiodema bisa
menjadi potensi berbahaya, dimana ditriger sel mast yang melepaskan
histamin dan beberapa bahan kimia lain ke pembuluh darah yang
menyebabkan pembuluh darah mengalami dilatasi, dan permebealitas.
Reaksi angiodema berbeda dengan reaksi alergi lain yang terjadi di
jaringan permukaan kulit sedangkan angiodema terjadi di jaringan
bawah kulit. Jika terjadi angiodema terutama pada lidah, faring, atau
laring maka dibutuhkan perawatan emergency untuk mencegah
terjadinya kegagalan pernafasan. Yakni dengan menginjeksikan 0,3
0,5mL 1:1000 epinefrin secara intramuskular (ke dalam lidah) atau rute
subkutan.
29.
Antibiotik apa saja yg biasanya dpt menyebabkan alergi?
30.
Kenapa orang paling alergi sama penicillin di antibiotic?
31.
Di slide yg type III hypersensitivity reaction, sulfa
antibiotics paling sering berhubungan dengan timbulnya EM,
Kenapa?
32.
Sulfa antibiotics itu apa? Kandugannya yg membuat dia
berhubungan dgn onset EM apa?
Antibiotik yang paling sering menyebabkan reaksi alergi yakni penisilin
dan cephalosporins yang merupakan reaksi hipersensitifitas terhadap
beta-lactams (salah satu struktur kimia antibiotik). Antigen mayor pada
antibiotik seperti penisilin menentukan munculnya peniciloyl group :
bentuk ini berasal dari pembelahan metabolisme cincin beta-lactam
dan berperan sebagai hapten yang mengikat body protein menjadi
antigen. Antibodi IgE spesifik terhadap penisilin menyebabkan reaksi
anafilaktik oleh pengikatan sel mast dan mentriger pelepasan
mediator.
EM menunjukkan reaksi imun kompleks yang muncul erupsi polimorfus
makula, erosi, dan dikarakteristikan lesi target dan distribusinya
simetris pada kulit dan mukosa. Predisposisi EM bisa karena obat /
infeksi herpes simpleks yang terlibat dalam onset terjadinya EM.
antibiotik sulfa umumnya terlibat dengan onset terjadinya EM. Agen
sulfonyl urea hypoglycemic (misalnya : tolbutamide, tolazamide,
glyburide, glipizide), yang mana digunakan untuk merawat pasien
diabetes, ditemukan berhubungan dengan onset terjadinya EM.
perawatannya simptomatik dengan terapi obat kumur, sirup
diphenhydramine, dan Kenalog in Orabase

You might also like