Professional Documents
Culture Documents
sedangkan reliever prinsipnya untuk dilatasi jalan napas dan diberikan pada saat
terhjadi serangan asma.
pemakaian B2 agonis dalam waktu yang lama dapat menyebabkan aliran saliva
berkurang sehingga meningkatkan jumlah bakteri kariogenik dan meningkatkan
terjadinya insidensi karies sehingga pemberian fluoride diperlukan untuk
mengurangi terjadinya karies tersebut.
Manifestasi yang disebabkan oleh penyakit asma tidak ada, namun manifestasi
oral seperti trush yang disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi untuk
perawatan asma mungkin saja terjadi. Thrush terjadi apabila inhaler
kortikosteroid yang bekerja dengan menurunkan sistem imun pada paru untuk
mengontrol asma, memberikan efek yang sama pada rongga mulut sehingga
infeksi jamur lebih mudah terjadi. Untuk mencegahnya pasien diinstruksikan
untuk berkumur setelah menggunakan inhaler.
Gejala asma memburuk pada malam hari dapat disebabkan karena beberapa
hal, yaitu berhubungan dengan sirkadian rhtym atau jam biologis Fungsi tubuh
tertentu berkurang dan memuncak pada variasi waktu setelah melewati periode 24 jam.
Contohnya, pada banyak orang fungsi paru memuncak pada pukul 4 sore dan mencapai titik
terendah pada pukul 4 pagi. Pencapaian titik terendah tersebut adalah periode dimana serangan
asma sering terjadi, mungkin dikarenakan tubuh lebih rentan untuk diserang pada waktu
tersebut.
Selain itu ada pula hubungan terbalik antara keadaan histamin dengan PEFR (peak ekspiratory
flow rate) yaitu bahwa keadaan histamin naik pada pk. 4.00 bersamaan dengan penurunan
PEFR.
Berhubungan dengan asam lambung. Kondisi ini akan memburuk pada malam
hari dikarenakan pada posisi tidur dengan berbaring katup lambung akan lebih
mudah terbuka. Iritasi dan batuk yang sering dihasilkan dari kenaikan asam
lambung ini dapat memicu gejala asma.
Pneumonia
12.Bakter pneumonia/TB bisa hidup di peralatan kedokteran gigi? (Jadi hrs
ada sterilisasi khusus?
13.ada lesi khusus terkait pneumonia ga?
Sinusitis
16.Kalau sinusitis yg karena infeksi odontogenik, klo gigi yg penyebab
infeksi ny dihilangkan, sinusitis ny akan hilang juga atau engga? Trus
berarti sinusitis krn infeksi odontogenik selalu hanya melibatkan satu
gigi?
17.Infeksi sinus kenapa bisa bikin gigi sakit? Kalo tes perkusi dll tetep sakit
gak?
18.Membedakan sinusitis dengan gigi terinfeksi byk sama gigi yg memang
infeksi odontogenik gimana?
Iritasi sinus menyebabkan membran pada sinus memproduksi cairan dalam
rongga sinus. Cairan tersebut tidak hanya menciptakan tekanan di dalam sinus
namun juga menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di sekelilingnya. Jaringan
yang teriritasi itu akan membengkak dan semakin meningkatkan tekanan pada
sinus. Saraf pada gigi akan tertekan oleh tekanan dari dalam sinus dan akibatnya
terjadilah sakit gigi.
Infeksi di gigi maksilaris juga bisa menyebabkan iritasi pada sinus maksilaris.
Ketika infeksi mencapai akar gigi, maka infeksi itu akan menyebar ke jaringan-
jaringan di sekelilingnya, termasuk membran sinus. Ketika hal ini terjadi maka
perawatan pada gigi yang infeksi tersebut dapat meredakan infeksi dari rongga
sinus tersebut.
TBC
19.Kalau pasiennya suspect TB kan ditunda dulu perawatan non
emergency ny sampai pasienny sembuh atau is no longer infectious.
Nah kita tahu ny dia udh gak infectious atau boleh dirawat dental ny
gmn?
20.Jika ada pasien TB aktif yg dtg ke klinik drg dgn kasus emergensi
seperti abses akut apakah boleh dirawat?
21.Berapa prevalensi dan insidensi penyakit tbc di indonesia?
22.Berapa angka harapan hidup penderita tbc?
23.Apa itu tbc carrier? Bedanya dengan tbc aktif?
24.Mengapa TB dapat menyebabkan lesi oral?
25.Kapan oral lesi tersebut terjadi?
Menurut Riskesdas (2013) prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB
paru sebesar 0.4%. sedangkan menurut WHO (2010), memperkirakan sepertiga
dari populasi dunia telah terinfeksi M. tuberculosis. Di indinesia, estimasi
insidensi TB berjumlah 430.000 kasus baru per tahun dengan jumlah kematian
akibat TB diperkirakan 61.000 kematian per tahun.
n
o
1
2
3
4
5
perawatan
untuk
Jika pasien TB aktif harus dilakukan tindakan dental, maka tindakan pencegahan
khusus harus digunakan untuk mencegah pelepasan bakteri ke udara. Tindakan
tersebut antara lain : Menggunakan masker proteksi (at least N95), Penggunaan
rubber dam pada pasien, Penggunaan personal respirators, pemakaian ruangan
dengan airborne infection isolation room
Infeksi dari TB selain menyerang paru bisa juga menyebar ke organ lain. Salah
satunya adalah pada rongga mulut. TB oral lesion ini jarang terjadi. Insidensinya
dilaporkan hanya sekitar 0.5-1% dari total orang yang memiliki penyakit TB.
Pembentukan infeksi TB oral disebabkan oleh beberapa faktor sistemik dan
faktor lokal. Faktor sistemik yang mendukung kemungkinan terjadinya infekis TB
meliputi resistensi host yang menurun dan menigkatnya virulensi bakteri. Faktor
lokal antara lain OH buruk, adanya infekis lain dalam mulut seperti peridontitis,
abses dental, kista, ataupun granuloma. Infeksi TB pada rongga mulut dapat
terjadi akibat infeksi primer ataupun infeksi sekunder TB. Lesi primer terjadi
apabila bakteri langsung masuk ke jaringan mukosa seseorang yang belum
pernah terinfeksi penyakit TB.
Lapuran kasus oleh heilmaan, terdapat seorang dokter gigi yang terinfekis TB di
nasolabial setelah melkaukan mouth to moth pada seorang pasien penderita TB.
Sedangkan kasus smith, melaporkan bahwa keterlibatan TB pada soket gigi
setelah pencabutan gigi dari seorang anak oleh dokter gigi yang menderita TB.
Infeksi sekunder pada jaringan mukosa terjadi karena hematogenus atau melalui
penyebaran limfatik.
mulut
pada
pasien
Q and A Allergy
1. Alergi kenapa bisa didesentisasi?
2. Bahan/alergen apa yg bisa didesentisasi?
3. Kalau material kedokgi bisa ga terjadi proses desentisasi?
Desentisasi atau imunoterapi merupakan terapi proses panjang dari
suntikan berulang ekstrak alergen yang disuntikan pada pasien dengan
penyakit alergi (yang jelas faktor alergen penyebabnya) dengan tujuan
mengurangi gejala penyakitnya serta mencegah perkembangan
penyakit. Alergi bisa didesentisasi pada alergi derajat ringan dan tidak
responsif terhadap terapi standar.
Alergi bisa didesentisasi karena terjadinya perubahan perjalanan
penyakit
pada
saat
desentisasi.
Mekanisme
imunoterapi
menyebabkan :
- Induksi pembentukan IgG (blocking antibodi)
- Penurunan produksi IgE
- Penurunan pengerahan sel efektor
- Perubahan keseimbangan sitokin
- Anergi sel T
- Induksi terjadinya sel T regulator
Bahan alergen yang bisa didesentisasi seperti pada penderita asma
dengan alergen debu, kutu, serbuk. Imunoterapi bisa sebagai terapi
alternatif / tambahan disamping terapi medikamen.
Material kedokteran gigi belum ditemukan desentisasi untuk
perawatannya, pengembangan perawatannya hanya baru dilakukan
pada penderita asma.
4. Kalo dental products misalnya pasta gigi itu kandungan apanya
yg bisa bikin alergi?
11.
Apa yg menyebabkan rubber products dpt mengakibatkan
timbulnya alergi pada orang tertentu? Kandungan apa yg
kemungkinan ada didlmnya?
12.
Apakah di FKG UI kita ada gloves yang non latex? Sulit
dicari?
Alergi lateks dikarenakan adanya Natural rubber latex (NRL) yang
dihasilkan dari getah (latex) Havea brasiliensis, yang merupakan
alergen (protein yang terkandung dalam NRL yang menyebabkan
alergi), merupakan bahan kimia yang ditambahkan selama produksi
rubber products. Alergi lateks menyebabkan terjadinya reaksi
hipersensitifitas karena adanya kontak (tipe IV delayed hpersensitivity)
dan tipe I reaksi hipersensitivitas (biasanya jarang terjadi). Penggunaan
gloove lateks bisa diganti dengan gloove sintetik yang tidak
mengandung NRL atau bisa digunakan vinyl gloove. Namun vinyl
gloove lebih mudah bocor (less barrier effectiveness).
13.
Bedanya granulomatous stomatitis& cheilitis dengan EM?
Cheilitis / cheilosis merupakan peradangan pada bibir yang disebabkan
oleh berbagai faktor, misalnya infeksi, alergi, trauma maupun
fotosensitivitas. Daerah paling umum cheilitis yaitu bibir bawah yang
paling sering terkena trauma. Dari etiologi alergi bisa karena
hipersensitivitas lokal terhadap obat-obatan antibiotik, makanan,
kosmetik, atau bahan kimia. Cheilitis mempunyai beberapa tipe seperti
cheilitis glanduris, eksfoliasi cheilitis, cheilitis kontak, actinic cheilitis,
angular cheilitis dan cheilitis granulomatosa.
Cheilitis granulomatosa merupakan kelainan kronik langka pada bibir
yang etiologinya tidak diketahui. Gambaran klinisnya penyakit ini tidak
terasa nyeri (painless), persisten, dan pembengkakan menyebar baik
satu maupun dua bibir. Terdapat vesike-vesikel kecil dan erosi. Cheilitis
granulomatosa dianggap sebagai gejala tunggal dari MelkerssonRosenthal Syndrome. Pengobatan dengan pemberian steroid
sistemik/lokal, tetrasiklin, atau bedah plastik untuk kasus yang parah.
EM merupakan reaksi hipersensitivitas akut dan sering rekuren. EM
dikarakteristikan dengan eksudat serosanguinous pada bibir, ulser
pada rongga mulut dan lesi pada mukosa/kulit. Etiologi masih belum
jelas, namun terdapat beberapa faktor pemicu diantaranya : agen
infeksi, obat-obatan (NSAIDs, antikonvulsan, antibikrobial, allopurionol),
kondisi imun, adisi makanan dan radioterapi.
14.
Pada management of severe hipersensitivitas tipe 1 dibilang
injeksi dengan 0.3 sampai 0.4 ml 1:1000 epinephrine into the
tongue, itu mksdny diinjeksi di sebelah manany?
15.
injeksi epinefrin di lidah tuh dibagian mananya lidah?
16.
Atopik disorder yang seperti gimana?
Atopy merupakan hipersensitivitas yang dipengaruhi oleh faktor
herediter. Hay fever, asma, urticaria, dan angiodema adalah salah satu
contoh reaksi atopik. Lesi yang umumnya terlibat dalam atopic
18.
Obat-obat block allergic mediator itu kan ada antihistamin,
kortiko, dan kromoglikat, kapan2 aja pakai masing2 dari jenis
obat itu?
19.
Apa tujuan pemberian injeksi intravena monoclonal anti IgE? Apakah terapi ini diberikan pada semua tipe hipersensitivitas?
Penggunaan obat-obat block allergic mediator :
a. Antihistamin : digunakan pada perawatan reaksi alergi minor atau
tertunda sebagai pelengkap dari manajemen alergi akut atau reaksi
anafilaktik.
b. Kortikosteroid : digunakan pada manajemen definitif reaksi akut
alergi dan insufisiensi akut adrenal. Obat ini bermanfaat untuk
menghambat progresi alergi mayor atau reaksi anafilaktik.
c. Cromoglicate : obat ini digunakan untuk menstabilkan sel mast
untuk mencegah degranulasi dan pelepasan mediator.
Pemberian injeksi intravena monoclonal anti IgE atau dikenal juga
dengan obat Omalizumab (Xolair) yang merupakan salah satu obat
khusus untuk penanganan asma. Obat ini mengikat anti imunoglobin E,
tipe antibodi yang dihasilkan sebagai respon terhadap alergen
sehingga mencegah interaksi antibodi IgE dengan reseptor.
Penggunaanya secara IV dan terbatas hanya untuk pasien yang
asmanya tidak terkontrol dengan inhalasi kortikosteroid dan nilai
pemeriksaan IgE nya >30 IU/mL. Dosis injeksi disesuikan dengan nilai
pemeriksaan antibodi IgE dan berat badan. Pemberian obat injeksi ini
tergolong mahal.
20.
Kalau penanganan emergency yg bs dilakukan dokter gigi
klo terjadi alergi karena anastesi lokal apa aja? Ada bahan2 atau
obat2an yg hrs disediain di klinik gigi gak klo terjadi reaksi
alergi?
21.
kan apabila tidak ada respon, perlu di lakukan injeksi
epinefrin lagi. normalnya terjadi respon dalam waktu berapa lama
sehingga tidak perlu melakukan injeksi lagi?
22.
Kapan indikasi dilakukan RJP pada pasien dengan syok
anafilaktik?
23.
kenapa pada pasien alergi lokal anestesi bisa muncul tanda
berupa talkactiveness?
Penanganan emergency dilakukan segera pada pasien yang
mengalami reaksi hipersensitifitas anafilaksis dengan
a. Posisikan pasien dalam posisi supine, pastikan tidak ada hambatan
jalan nafas
b. Berikan oksigen
c. berikan suntikan epinefrin 0,3 0,5 mL 1:1000 IM (jika tanda-tanda
vital menurun atau tidak ada)
d. berikan RJP jika dibutuhkan (tidak terdeteksinya denyut nadi).
e. Biasanya pemberian epinefrin dapat segera memberikan efek,
namun ulangi 5 menit jika tidak terjadi respon.
Obat-obatan emergensi yang harus tersedia pada praktek dokter gigi :
a. Obat
kegawatdaruratan
utama
yaitu
oksigen,
epinefrin,
nitrogliserin, bronkodilator, glukosa, aspirin.
b. Obat pendukung primer yaitu antikonvulsan, kortikosteroid,
antihistamin, stimulan respiratori
Patofisiologi reaksi anafilaktik akan timbul jika sebelumnya telah
terbentuk IgE spesifik
24.
Apa perbedaan stomatitis venenata dan stomatitis contact
allergy? Apakah bisa dibedakan dari area predileksinya?
Stomatitis venenata sama saja dengan stomatitis kontak alergi. Area
predileksi tergantung pada area alergen yang sering berkontak dengan
mukosa dirongga mulut. Namun stomatitis venenata ini dibedakan
menjadi akut dan kronis. Akut dapat menyebabkan sensasi terbakar,
mukosa merah ringan (lesi eritama tanpa edema), jarang terlihat
vesikel, namun jika ada vesikel cepat pecah, lalu erosi dan gejala lain
kadang terasa gatal, menyengat dan edema. Sedangkan jika lesi kronis
gejalanya mukosa eritema akan berwarna putih & hiperkeratosis, erosi
dapat terjadi secara periodik, serta beberapa alergen dapat
menyebabkan eritema yang menyebar dengan deskuamasi lapisan
epitel superficial.
25.
Berapa prevalensi rinitis alergi di indonesia?
26.
Pada penderita rhinitis alergi terdapat manifestasi aphtae
geographic tongue, apakah manifestasi ini memang selalu ada
terus atau ada ketika penyakit kambuh saja?
Prevalensi rinitis alergi di Indonesia yaitu hampir 1,5 12,4% dari total
penduduk Indonesi. Rinitis alergi merupakan inflamasi kronik yang
ditandai dengan obstruksi nasal, nasal itching, sneezing, dan runny
nose. Geographic tongue merupakan kelainan asimptomatis yang
etiologinya tidak diketahui yang menyebabkan perubahan pada epitel
lidah. Biasanya pasien dengan latar belakang alergi dengan riwayat
asma, eczema, hay fever, dan peningkatan total serum IgE lebih sering
ditemukan adanya geographic tongue. Jadi geographic tongue bukan
manifestasi klinis yang ada ketika rinitis alergi kambuh, namun