Professional Documents
Culture Documents
karena berkat
individual
dan
kelompok
dalam
mengembangkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum
2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Landasan Hukum
BAB II
BAB III
i
ii
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik
B. Penilaian Autentik
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
10
B. Hasil Analisis
16
35
36
37
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Contoh RPP
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan
nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban
menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis
peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku
sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu
penjabaran
operasional
antara
lain
dalam
mengembangkan
materi
pembelajaran,
Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara
khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
1
2
3
4
pelajaran
Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1
2
3
4
D
Landasan Hukum
1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
3
Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
8
9
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat
proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati,
menanya,
mencoba/mengumpulkan
data,
mengasosiasi/menalar,
dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi
Lulusan
dan
Standar
Isi.
Standar
Kompetensi
Lulusan memberikan
kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai
dengan
Standar
Kompetensi
Lulusan,
sasaran
pembelajaran
mencakup
(proses psikologis)
ranah
yang
kompetensi
berbeda.
Sikap
tersebut
memiliki
lintasan
diperoleh
melalui
aktivitas
melalui
aktivitas
mencoba,
menalar,
menyaji,
mengamati,
kompetensi
Penguatan pendekatan
penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry
peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta
didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan
proses
pembelajaran
berbasis
pembelajaran
parsial
menekankan
jawaban
sebagai
konten
menjadi
menjadi
pembelajaran
pembelajaran
tunggal
terpadu;
pembelajaran
yang
fisikal
(hardskills) dan
di
rumah,
di
sekolah,
dan
yang
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa,
serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input
proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa
(Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni,
2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran
saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis
peningkatan
keterampilan
proses
sains
adalah
model
pembelajaran
yang
yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta
didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para
ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan
demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus
proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep,
dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide
atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan
dan
melakukan
penelitian.
Pembelajaran
berbasis
keterampilan
proses
sains
mencoba/mengumpulkan
data/informasi,
mengasosiasi,
dan
mengomunikasikan.
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks
situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta
atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan
atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir
mengomunikasikan
adalah
sarana
untuk
menyampaikan
hasil
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian
autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran,
seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral
terhadap
peristiwa,
berkolaborasi
dengan antar
sesama
melalui debat,
dan
sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lainlain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio
dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu
metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan
minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai
bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi
utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar
teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
1.
Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat
memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria
penilaian jurnal adalah sbb:
peserta
didik
diminta
untuk
menilai
penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata
pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik
secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang
peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau
rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta
didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi
dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
Indikator menunjukkan
sebenarnya
Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah
sampai kemampuan tertinggi.
2.
Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri
dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari
pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat.
Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami,
mengorganisasikan,
menerapkan,
menganalisis,
mensintesis,
Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.
Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
4.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan
karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
5.
Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013).
Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut
harus memenuhi syarat sbb:
6.
produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara
keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio
bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi
secara
berkelompok,
memerlukan
refleksi
peserta
didik,
dan
dievaluasi
dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian
yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi
Sikap
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman,
dalam
faktual,
ilmu
konseptual,
pengetahuan,
prosedural, dan
teknologi,seni,
dan
peradaban
kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
Sikap Sosial
Pengetahuan
3.
konseptual,
menganalisis
prosedural,
dan
pengetahuan
metakognitif
kebangsaan,
kenegaraan,
dan
peradaban
dengan
bakat
dan
minatnya
untuk
memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah
abstrak
terkait
dengan
pengembangan
dari
yang
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3.1 Memahami hakikat ilmu
4.1 Menyajikan hasil
Hakikat dan
kimia, metode ilmiah dan
pengamatan tentang
Peran Kimia
keselamatan kerja di
hakikat ilmu kimia,
dalam
laboratorium serta peran
metode ilmiah dan
kehidupan
kimia dalam kehidupan.
keselamatan kerja dalam
serta Metode
mempelajari kimia serta
Ilmiah
peran kimia dalam
Peran kimia
kehidupan.
dalam
kehidupan.
Hakikat ilmu
kimia
Metode ilmiah
dan
keselamatan
kerja
3.2 Menganalisis
4.2 Mengolah dan menganalisis Perkembangan
perkembangan model
perkembangan model
model atom
atom
atom.
Dan seterusnya
Kompetensi Dasar (KI 3)
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator
dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba,
mengasosiasi,
dan
mengomunikasikan
yang
diperlukan
untuk
Penillaian (Silabus)
Materi Pembelajaran
Lulusan yang :
Alternatif Kegiatan Pembelajaran:
Indikator
Sikap,
Pengethuan,
dan Keterampilan untuk Penilaian
Mengamati,
Mencoba,
Mengasosiasi,
dan
Mengomunikasikan
Fakta,
Konsep,Menanya,
Prinsip, dan
Prosedur
Cerdas,
Kreatif, Produktif, dan Bertanggu
merupakan
suatu
penghubung
antara
fakta-fakta
yang
saling
pembelajaran
dikembangkan
dengan
pendekatan
saintifik
yaitu
keterampilan
mencakup
dua
ranah
keterampilan
yang
dapat
Materi Pokok
Hakikat dan
Peran Kimia
dalam
kehidupan
serta Metode
Ilmiah
Peran kimia
dalam
kehidupan.
Hakikat ilmu
kimia
Metode ilmiah
4.1 Menyajikan hasil
dan
pengamatan tentang hakikat
keselamatan
ilmu kimia, metode ilmiah
kerja
dan keselamatan kerja
dalam mempelajari kimia
serta peran kimia dalam
kehidupan.
Materi
Pembelajaran
Fakta
1. produkproduk kimia
dalam
kehidupan
2. peran kimia
dalam
perkembangan
ilmu lain
3. artikel
tentang hakikat
ilmu kimia,
metode ilmiah
dan
keselamatan
kerja di
laboratorium.
Konsep
1. hakekat
kimia
Prinsip
1. keselamatan
kerja di
laboratorium
Prosedur
1. langkah kerja
ilmiah
Alternatif Pembelajaran
Mengamati (Observing)
Membaca artikel
tentang peran kimia
dalam perkembangan
ilmu lain (farmasi,
geologi, pertanian,
kesehatan) dan peran
kimia dalam
menyelesaikan
masalah global.
Membaca artikel
tentang hakikat ilmu
kimia, metode ilmiah
dan keselamatan kerja
di laboratorium.
Menanya (Questioning)
Mengajukan
pertanyaan berkaitan
dengan hasil
pengamatan, misalnya:
Apa yang dipelajari dalam
kimia?
Apa manfaatnya belajar
kimia dan kaitannya
dengan karir masa
depan?
Mengumpulkan Data
Indikator
Sikap
Penilaian
1. Menunju-kan
sikap positip,
beriman,
berakhlak mulia
(individu dan
sosial)
2. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Observasi
Keg.1 saat
diskusi dan
presentasi
dengan
lembar
pengamata
n
Aspek sikap
ilmiah:
1. Menerima
2. menghargai,
3. disiplin
4. tanggung
jawab
Peng
Indikator
1. menyebutkan
produk kimia
dalam kehidupa
2. menjelaskan
peran kimia
dalam kehidupa
dan
perkembangan
ilmu lain
3. menjelaskan
hakikat ilmu
kimia,
4. mengenal
alat-alat dan
bahan kimia
Keg.2
5. mengenal tata
Merancang dan
tertib
melakukan
laboratorium.
6. membedakan
percobaan,
variabel bebas,
aspek:
terikat, dan
1 kejujuran,
terkontrol dalam
2. ketelitian
penyelidikan
3. disiplin
ilmiah
4. tanggung
7.
Membuat
jawab
laporan tertulis
hasil praktikum
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
3.2.
3.3.
Menganalisi
Struktur Atom
s
dan Tabel
perkembang
Periodik
an model
Partikel partikel
atom
penyusun atom
Menganalisi Nomor atom dan
s struktur
nomor massa
atom
Isotop, isobar,
berdasarkan
isoton
teori atom
Perkembangan
Fakta
Alternatif Pembelajaran
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
(Experimenting)
Mengkaji literatur tentang
peran kimia dalam
kehidupan,
perkembangan IPTEK,
dan dalam menyelesaikan
masalah global.
Mengunjungi laboratorium
untuk mengenal alat-alat
dan bahan kimia serta tata
tertib laboratorium.
Mendiskusikan kerja
seorang ilmuwan kimia
dalam melakukan
penelitian untuk
memperoleh produk kimia
menggunakan metode
ilmiah meliputi: penemuan
masalah, perumusan
masalah, kajian pustka,
menentukan variabel,
membuat hipotesis,
melakukan percobaan dan
mengolah data serta
membuat laporan.
Merancang dan melakukan
percobaan terkait kerja
ilmiah, misalnya
menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan
gula dalam air.
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan hasil
pengamatan dan diskusi
tentang hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium serta peran
kimia dalam kehidupan.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Mempresentasikan hasil
pengamatan dan diskusi
tentang hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium serta peran
kimia dalam kehidupan
dengan tata bahasa yang
benar.
Mengamati (Observing)
Parti Mengamati partikel partikel
penyusun atom dan
kel
parti menentukan nomor atom
dan nomor massa suatu
kel
peny unsur serta Isotop, isobar,
usun isoton
atom Mengamati perkembangan
model atom untuk
Sistem
menentukan konfigurasi
periodik
1. Menunjukan
Observasi
Sikap ilmiah
sikap positip
saat diskusi
(individu dan
dan presentasi
sosial) dalam
dengan lembar
diskusi
pengamatan
kelompok
Aspek sikap
2. Menunjukkan ilmiah:
perilaku dan 1. Menerima
sikap
2. menghargai,
Membandingka
perkembangan
teori atom mula
teori atom Dalto
hingga teori ato
Niels Bohr.
Menentukan
jumlah proton,
elektron, dan
netron suatu
Kompetensi Dasar
Bohr dan
teori
mekanika
kuantum.
3.4.
Menganalisi
s hubungan
konfigurasi
elektron dan
diagram
orbital untuk
menentukan
letak unsur
dalam tabel
periodik dan
sifat-sifat
periodik
unsur.
4.2. Mengolah dan
menganalisis
perkembangan
model atom.
4.3. Mengolah dan
menganalisis
truktur atom
berdasarkan
teori atom Bohr
dan teori
mekanika
kuantum.
4.4. Menyajikan hasil
analisis
hubungan
konfigurasi
elektron dan
diagram orbital
untuk
menentukan
letak unsur
dalam tabel
periodik dan
sifat-sifat
periodik unsur
Materi Pokok
model atom
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
unsur Sifat
elektron, diagram orbital,
unsur
bilangan kuantum dan
bentuk orbital serta
Konfigurasi
Konsep
elektron
Indikator
Sikap
Penilaian
menerima,
3. disiplin
4. tanggung
menghargai,
jawab
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Peng
Indikator
atom unsur
berdasarkan
nomor atom da
nomor
massanya.
Menentukan
isotop, isobar,
dan isoton
beberapa unsu
Menuliskan
konfigurasi
elektron suatu
atom. /ion jika
diketahui nomo
atomnya atau
sebaliknya
Menentukan
elektron valens
suatu atom.
berdasarkan
nomor atom
Menjelaskan
kelemahan teo
atom Bohr
Menjelaskan
gagasan utama
teori atom
mekanika
kuantum
Menentukan
bilangan
kuantum
(kemungkinan
elektron berada
Menggambarka
bentuk-bentuk
orbital.
Menggunakan
prinsip aufbau,
aturan Hund da
azas larangan
Pauli untuk
menuliskan
konfigurasi
elektron dan
diagram orbital
Menentukan ku
dan sub kulit
serta
hubungannya
dengan bilanga
kuantum.
Membandingka
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
grafik hubungan antara
nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi,
afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan bahwa
golongan dan perioda
unsur ditentukan oleh
nomor atom dan
konfigurasi elektron.
Menyimpulkan adanya
hubungan antara
konfigurasi elektron suatu
unsur dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi,
afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Mempresentasikan
perkembangan teori atom
dan perkembangan tabel
periodik unsur dengan
menggunakan tata bahasa
yang benar.
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
perkembangan
sistem periodik
melelui studi
kepustakaan.
Menentukan
periode dan
golongan unsu
unsur dalam
tabel periodik.
Mengaitkan
konfigurasi
elektron suatu
unsur dengan
letaknya dalam
sistem periodic
Mengklasifikasi
n unsur ke dala
logam, non
logam, dan
metaloid.
Menunjukkan
massa atom
relatif dari tabe
periodik.
menentukan
hubungan
antara nomor
atom dengan
sifat
keperiodikan
unsur (jari-jari
atom, energi
ionisasi, afinita
elekton, dan
keelektronegtifa
n)
membandingka
besaran nillai
jari-jari atom,
energi ionisasi,
afinitas elekton
dan
keelektronegtifa
n unsur satu
dengan yang
lain
berdasarkan
nomor atomnya
atau letaknya
dalam SPU
Kompetensi Dasar
3.5.
3.6.
3.7.
Membandingkan proses
pembentukan ikatan
ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan
logam serta interaksi
antar partikel (atom, ion,
molekul) materi dan
hubungannya dengan
sifat fisik materi.
Menganalisis kepolaran
senyawa.
Menganalisis teori jumlah
pasangan elektron di
sekitar inti atom (Teori
Domain Elektron) untuk
menentukan bentuk
molekul.
4.5 Mengolah dan
menganalisis
perbandingan proses
pembentukan ikatan
ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan
logam serta interaksi
antar partikel (atom,
ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan
sifat fisik materi.
4.6 Merancang, melakukan,
dan menyimpulkan
serta menyajikan hasil
percobaan kepolaran
senyawa.
4.7 Meramalkan bentuk
molekul berdasarkan
teori jumlah pasangan
elektron di sekitar inti
atom (Teori Domain
Elektron).
Materi
Pembelajaran
Materi Pokok
Senya
wa
kovale
n polar
dan
non
polar.
Ikatan
logam
Gaya
antar
moleku
l
Sifat
fisik
senya
wa.
Bentuk
moleku
l
Fakta
Sen
yaw
a
ion,
kova
len
polar
dan
non
polar
.
Sifat
fisik
seny
awa
Konsep
ikatan ion,
ikatan
kovalen,
ikatan kovalen
koordinasi
ikatan logam
interaksi antar
partikel
kepolaran
senyawa.
Prinsip
Teori Domain
Elektron
Bent
uk
mole
kul
Teori
VSEPR
Prosedur
Langkah kerja
percobaan
kepolaran
senyawa.Lang
kah-langkah
meramalkan
bentuk
molekul
Alternatif Pembelajaran
Mengamati (Observing)
Mengamati
struktur Lewis
beberapa unsur.
Membaca tabel
titik leleh
beberapa
senyawa ion dan
senyawa kovalen
Membaca titik
didih senyawa
hidrogen halida.
Menanya (Questioning)
Bagaimana
hubungan antara
susunan elektron
valensi dengan
struktur Lewis?
Mengapa atom
logam cenderung
melepaskan
elektron
sedangkan atom
nonlogam
cenderung
menerima
elektron?
Mengapa atom
oksigen dapat
mengikat dua
atom hidrogen
sedangkan atom
nitrogen dapat
mengikat tiga
atom hidrogen?
Apakah ada
hubungan antara
ikatan kimia
dengan sifat fisis
senyawa?
Mengapa titik
didih air tinggi
pada hal air
mempunyai
massa molekul
relatif kecil?
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mengingatkan
susunan
elektron valensi
dalam orbital.
Menggambarka
n awan
Indikator
Sikap
Penilaian
1. Menunjukan
sikap positip
(individu dan
sosial) dalam
diskusi
kelompok
2. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
1.
menerima,
2.
menghargai, 3.
4.
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
3. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Observasi
Keg.1 Sikap
ilmiah dalam
mencatat data
hasil percobaan
dengan lembar
pengamatan
Aspek sikap
ilmiah:
Menerima
menghargai,
disiplin
tanggung jawab
Peng
Indikator
Menjelaskan
kecenderungan
suatu unsur
untuk mencapa
kestabilannya
dengan cara
berikatan deng
unsur lain.
Menjelaskan
hubungan anta
susunan elektro
valensi dengan
struktur Lewis
Menjelaskan
proses
terbentuknya
ikatan ion.
Menjelaskan
proses
terbentuknya
ikatan kovalen
tunggal, rangka
dua, dan rangk
tiga.
Menyebutkan
contoh senyaw
yang berikatan
ion dan kovalen
dalam kehidupa
sehari-hari
Menjelaskan
sifat-sifat
senyawa ion da
sifat-sifat
senyawa koval
Men
aska
men
pa a
seny
wa
yang
titik
leleh
a
rend
dan
ada
yang
titik
leleh
a
tingg
Menganalisis
penyebab
perbedaan titik
leleh antara
senyawa ion da
kovalen.
Menjelaskan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
elektron valensi
berdasarkan
susunan
elektron dalam
orbital.
Menganalisis
pembentukan
senyawa
berdasarkan
pembentukan
ikatan
(berhubungan
dengan
kecenderungan
atom untuk
mencapai
kestabilan).
Membandingka
n proses
terbentuknya
ikatan ion dan
ikatan kovalen.
Menganalisis
penyebab
perbedaan titik
leleh antara
senyawa ion
dan kovalen.
Menganalisis
beberapa
contoh
pembentukan
senyawa
kovalen dan
senyawa ion.
Menganalisis
beberapa
contoh
senyawa
kovalen
tunggal,
kovalen
rangkap dua,
kovalen
rangkap tiga
dan kovalen
koordinasi.
Menganalisis
sifat logam
dengan proses
pembentukan
ikatan logam.
Menganalisis
hubungan
antara
keelektronegati
fan unsur
dengan
kecenderungan
interaksi antar
molekulnya
Menganalisis
pengaruh
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
proses
terbentuknya
ikatan koordina
pada beberapa
senyawa.
Menunjukkan
PEB dan PEI
Menentukan tip
molekul
Menentukan
bentuk molekul
berdasarkan te
pasangan
elektron.
Menentukan
bentuk molekul
berdasarkan
teori hibridisasi
Men
aska
hubu
gann
kepo
ran
bebe
pa
seny
wa
deng
n
keele
rone
tifan
Membedakan
gaya-gaya
antarmolekul
Men
aska
hubu
gan
anta
ikata
kimia
deng
n sifa
fisis
seny
wa?
Menjelaskan
perbedaan sifa
fisik (titik didih,
titik beku)
berdasarkan
perbedaan gay
antar molekul
(gaya Van Der
Waals, gaya
London, dan
ikatan hidrogen
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
interaksi
antarmolekul
terhadap sifat
fisis materi.
Merancang
percobaan
kepolaran
beberapa
senyawa
(mewakili
senyawa
kovalen,
kovalen polar
dan senyawa
ionik) serta
mempresentasi
kan hasilnya
untuk
menyamakan
persepsi.
Melakukan
percobaan
terkait
kepolaran
beberapa
senyawa
(mewakili
senyawa
kovalen,
kovalen polar
dan senyawa
ionik).
Mengamati dan
mencatat hasil
percobaan
kepolaran
senyawa.
Menganalisis
dan
menyimpulkan
hasil
percobaan
dikaitkan
dengan data
keelektronegati
fan.
Mengasosiasi
(Associating)
Menganalis
is
konfigurasi
elektron
dan
struktur
Lewis
dalam
proses
pembentuk
an ikatan
kimia.
Menyimpul
kan bahwa
jenis ikatan
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
Menjelaskan
proses
pembentukan
ikatan logam da
hubungannya
dengan sifat fis
logam.
Menghubungka
sifat fisik mater
dengan jenis
ikatannya.
Memprediksi
jenis ikatan yan
terjadi pada
berbagai
senyawa.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
kimia
berpengaru
h kepada
sifat fisik
materi.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan hasil
analisis
perbandingan
pembentukan
ikatan.
Menyimpulkan
hasil percobaan
tentang kepolaran
senyawa dan
mempresentasika
n dengan
menggunakan
bahasa yang
benar.
Mengamati (Observing)
Mengamati bentuk
molekul beberapa
senyawa melalui
gambar/
molymod/animasi.
Menanya (Questioning)
Bagaimana
menentukan bentuk
molekul suatu
senyawa?
Bagaimana hubungan
antara bentuk molekul
dengan kepolaran
senyawa?
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Menyimpulkan bentuk
molekul berdasarkan
teori jumlah pasangan
elektron di sekitar inti
atom.
Menyimpulkan
hubungan bentuk
molekul dengan
kepolaran senyawa.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan gambar
bentuk molekul
berdasarkan teori
jumlah pasangan
ektron di sekitar inti
atom.
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Larutan
elektrolit
dan
nonelektrolit
Fakta
Konduktor
Isolator
Pelarut
Terlarut
Konsep
Larutan
Larutan
elektrolit
Larutan non
elektrolit
Reaksi
ionisasi
Prinsip
Peran ion
dalam
hantaran listrik
larutan(teori
archenius)
Kekuatan
elektrolit
Prosedur
Langkah kerja
percobaan
daya hantar
listrik dalam
larutan
Alternatif Pembelajaran
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
Menyajikan hubungan
kepolaran senyawa dengan
bentuk molekul.
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang
larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Menanya (Questioning)
Mengajukan
pertanyaan apakah
semua larutan dapat
menghantarkan arus
listrik? Mengapa ketika
banjir orang bisa
tersengat arus listrik? Apa
manfaat larutan elektrolit
dalam kehidupan?
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Merancang percobaan
untuk menyelidiki sifat
larutan berdasarkan daya
hantar listrik dan
mempresentasikan
hasilnya untuk
menyamakan persepsi.
Melakukan
percobaan.daya hantar
listrik pada beberapa
larutan.
Mengamati dan
mencatat data hasil
percobaan.daya hantar
listrik pada beberapa
larutan.
Mengasosiasi
(Associating)
Menganalisis data hasil
percobaan untuk
menyimpulkan sifat
larutan berdasarkan daya
hantar listriknya (larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit).
Mengelompokkan larutan
berdasarkan jenis ikatan
dan menjelaskannya.
Menyimpulkan bahwa
larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion atau
senyawa kovalen polar
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan laporan hasil
percobaan tentang daya
1.Menunjukan
sikap positip
(individu dan
sosial) dalam
diskusi
kelompok
2. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan 1.
2.
kejujuran,
3.
ketelitian,
4.
disiplin dan
tanggung jawab
3. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Observasi
Sikap
ilmiah saat
merancang
dan
melakukan
percobaan
serta saat
presentasi
dengan lembar
pengamatan
Aspek sikap
ilmiah:
Menerima
menghargai,
disiplin
tanggung jawab
Menyebutkan
pengertian
larutan elektrol
dan non elektro
*Mengidentifika
sifat-sifat laruta
elektrolit dan no
elektrolit melalu
percobaan
*Mengelompokk
n larutan ke
dalam larutan
elektrolit dan no
elektrolit
berdasarkan sif
hantaran
listriknya
*Menjelaskan
penyebab
kemampuan
larutan elektroli
menghantarkan
arus listrik
*Mendeskripsik
bahwa larutan
elektrolit dapat
berupa senyaw
ion dan senyaw
kovalen polar.
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis
perkembangan
konsep reaksi
oksidasi-reduksi
serta menentukan
bilangan oksidasi
atom dalam molekul
atau ion.
3.10 Menerapkan aturan
IUPAC untuk
penamaan senyawa
anorganik dan
organik sederhana.
4.9 Merancang,
melakukan, dan
menyimpulkan serta
menyajikan hasil
percobaan reaksi
oksidasi-reduksi.
4.10 Menalar aturan
IUPAC dalam
penamaan senyawa
anorganik dan
organik sederhana.
Materi Pokok
Reaksi
Oksidasi
dan Reduksi
Konse
p
reaksi
oksida
si reduksi
Bilang
an
oksida
si
unsur
dalam
senya
wa
atau
ion
Materi
Pembelajaran
Fakta
Perkaratan
Pembakaran
respirasi
Konsep
reak
si
oksi
dasi
redu
ksi
oksi
dato
rdan
redu
ktor
bilan
gan
oksi
dasi
Prinsip
Aturan
penentuan
bilangan
oksidasi
aturan IUPAC
untuk
penamaan
senyawa
anorganik dan
organik
Tata
nama
senya
wa
Prosedur
percobaan
reaksi oksidasireduksi
Alternatif Pembelajaran
hantar listrik larutan
elektrolit kuat, larutan
elektrolit lemah, dan larutan
nonelektrolit.
Mengamati (Observing)
Mengamati ciri-ciri
perubahan kimia (reaksi
kimia), misalnya buah
(apel, kentang atau
pisang) yang dibelah dan
dibiarkan di udara terbuka
serta mengamati karat
besi untuk menjelaskan
reaksi oksidasi-reduksi.
Menyimak penjelasan
tentang perkembangan
konsep reaksi oksidasireduksi dan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan
mengapa buah apel,
kentang atau pisang yang
tadinya berwarna putih
setelah dibiarkan di udara
menjadi berwarna coklat?
Mengapa besi bisa
berkarat?
Bagaimana menentukan
bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa atau ion?
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Merancang percobaan
reaksi pembakaran dan
serah terima elektron
serta mempresentasikan
hasilmya untuk
menyamakan persepsi.
Melakukan percobaan
reaksi pembakaran dan
serah terima elektron.
Mengamati dan mencatat
hasil percobaan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Mendiskusikan hasil
kajian literatur untuk
menjawab pertanyaan
tentang bilangan oksidasi
unsur dalam senyawa
atau ion.
Mengasosiasi
(Associating)
Menganalisis data untuk
menyimpulkan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron
Menuliskan reaksi
pembakaran hasil
percobaan.
Indikator
Sikap
Penilaian
1. Menunjukan
sikap positip
(individu dan
sosial) dalam
diskusi
kelompok
2. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
2.
menghargai, 3.
4.
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
3. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Peng
Indikator
Observasi
Keg.1 Sikap
ilmiah dalam
mencatat data
hasil percobaan
dengan lembar
pengamatan
Aspek sikap
ilmiah:
Menerima
menghargai,
disiplin
tanggung jawab
menjelaskan
perkembangan
konsep reaksi
oksidasi-reduks
menyebutkan 3
contoh reaksi
redoks dlm
kehidupan
sehari-hari
Menentukan
bilangan oksida
atom unsur
dalam senyawa
atau ion dalam
diskusi kelas.
Menuliskan
reaksi
pembakaran
hasil percobaan
Menerapk
aturan
IUPAC
untuk
penamaan
senyawa
anorganik
dan organ
sederhana
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Menyamakan jumlah
unsur sebelum dan
sesudah reaksi.
Berlatih menuliskan
persamaan reaksi
pembakaran.
Menuliskan reaksi serah
terima elektron hasil
percobaan.
Berlatih menuliskan
persamaan reaksi serah
terima elektron.
Menganalisis dan
menyimpulkan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan hasil
percobaan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Menyajikan penyelesaian
penentuan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang
tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Menanya (Questioning)
Bagaimana menerapkan
aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa.
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mengkaji literatur untuk
menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan
tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Mendiskusikan aturan
IUPAC untuk memberi
nama senyawa.
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan penerapan
aturan tata nama
senyawa anorganik dan
organik sederhana
menurut aturan IUPAC.
Berlatih memberi nama
senyawa sesuai aturan
IUPAC.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan penerapan
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Ko
hukum dasar kimia, dan
nse
Avogadro
konsep mol untuk
p
Kons
Mol
menyelesaikan perhitungan
ep
m
kimia
Mol
as
mas
sa
sa
m
mola
ola
r
r
volu
vol
me
u
mola
m
r gas
e
R
m
u
ola
m
r
u
ga
s
s
e
Ru
m
mus
p
emp
i
iris
r
dan
rumus
i
molekul.
s
Sen
dan rumus
yaw
molekul.
a
S
hidr
e
at.
n
Kad
y
ar
a
zat
w
(per
a
sent
ase
h
mas
i
sa,
d
pers
r
enta
a
se
t
volu
.
me,
K
bagi
a
Alternatif Pembelajaran
aturan tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Mengamati (Observing)
Membaca literatur tentang
massa atom relatif dan
massa molekul relatif,
persamaan reaksi, hukum
dasar kimia dan konsep
mol.
Mengkaji literatur tentang
penerapan konsep mol
dalam perhitungan kimia.
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan
bagaimana cara
menentukan massa atom
relatif dan massa molekul
relatif suatu senyawa?
Bagaimana cara
menyetarakan
persamaan reaksi?
Bagaimana membedakan
rumus empiris dengan
rumus molekul?
Mengapa terbentuk
senyawa hidrat?
Bagaimana menentukan
kadar zat?
Mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan
penerapan konsep mol
dalam perhitungan kimia.
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mendiskusikan cara
menentukan massa atom
relatif dan massa molekul
relatif.
Mendiskusikan cara
menyetarakan persamaan
reaksi.
Merancang percobaan
untuk membuktikan
hukum Lavoisier serta
mempresentasikan hasil
rancangan untuk
menyamakan persepsi.
Melakukan percobaan
untuk membuktikan
hukum Lavoisier.
Mengamati dan mencatat
data hasil percobaan
hukum Lavoisier.
Mendiskusikan hukum
Proust , hukum Dalton,
hukum Gay Lussac dan
hukum Avogadro.
Mendiskusikan massa
molar, volume molar gas,
Indikator
Sikap
Penilaian
1. Menunjukan
sikap positip
(individu dan
sosial) dalam
diskusi
kelompok
2. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan 2.
3.
kejujuran,
4.
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
3. Menunjukkan
perilaku dan
sikap
menerima,
menghargai,
dan
melaksanakan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Peng
Indikator
Observasi
Menyebutkan
Sikap
pengertian
ilmiah saat
massa atom
diskusi,
relatif dan
merancang
massa moleku
dan
relatif.
melakukan
percobaan
Menyebutkan cara
dengan lembar
menentukan
pengamatan
massa atom
Aspek sikap
relatif dan
massa moleku
ilmiah:
relatif.
Menerima
menentukan
menghargai,
massa moleku
disiplin
relatif. Jika
tanggung jawab
diketahui
massa atom
relatif
menyetarakan
persamaan
reaksi.
menyebutkanh
ukum Proust ,
hukum Dalton,
hukum Gay
Lussac dan
hukum
Avogadro.
Menerapkan
hukum Proust
untuk
memecahkan
masalah
Menerapkan
hukum Dalton
untuk
memecahkan
masalah
Menerapkan
hukum Gay
Lussac untuk
memecahkan
masalah
Menerapkan
hukum
Avogadro untu
memecahkan
masalah
Menyebutkan
pengertian
massa molar,
volume molar
gas, rumus
empiris dan
rumus moleku
serta senyawa
hidrat.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
d
a
r
z
a
t
(
p
e
r
s
e
n
t
a
s
e
Materi
Pembelajaran
an
per
Juta
atau
part
per
milli
on,
mol
arita
s,
mol
alita
s,
frak
si
mol)
.
Perhitungan
m
kimia
a
hubungan
s
antara jumlah
s
mol, partikel,
a
massa dan
,
volume gas
p
dalam
e
persamaan
r
reaksi.
s
Pereaksi
e
pembatas
n
Prinsip
t
a Hukum dasar
s
kimia
e - hukum
Lavoisier
v - hukum Proust
o - hukum Dalton
l
- hukum Gay
u
m Lussac
e - hukum
,
Avogadro
b
a
Prosedur
g
percobaan
i
untuk
a
membuktikan
n
hukum
Lavoisier
p Langkahe
langkah
r
perhitungan
J
kimia
u
t
a
a
t
a
u
p
Alternatif Pembelajaran
rumus empiris dan rumus
molekul serta senyawa
hidrat.
Mendiskusikan penentuan
kadar zat dalam
campuran.
Menganalisis konsep mol
untuk menyelesaikan
perhitungan kimia
(hubungan antara jumlah
mol, partikel, massa dan
volume gas dalam
persamaan reaksi serta
pereaksi pembatas).
Mengasosiasi
(Associating)
Berlatih menghitung
massa atom relatif dan
massa molekul relatif
Berlatih menyetarakan
persamaan reaksi.
Menganalisis data untuk
membuktikan hukum
Lavoisier.
Menganalisis hasil kajian
untuk menyimpulkan
hukum Proust , hukum
Dalton, hukum Gay
Lussac dan hukum
Avogadro.
Berlatih menentukan
massa molar dan volume
molar gas.
Menghubungkan rumus
empiris dengan rumus
molekul
Menghitung banyaknya
molekul air dalam
senyawa hidrat
Menghitung banyaknya
zat dalam campuran (%
massa, % volum, bpj,
molaritas, molalitas, dan
fraksi mol) .
Menyimpulkan
penggunakan konsep mol
untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan cara
menentukan massa atom
relatif dan massa molekul
relatif serta persamaan
reaksi.
Menyajikan hasil
percobaan untuk
membuktikan hukum
Lavoisier.
Mempresentasikan hasil
kajian tentang hukum
Proust, hukum Dalton,
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
Menghitung
massa suatu
zat jika
diketahui
satuan lain
atau sebalikny
Menghitung
volume suatu
gas jika
diketahui
satuan lain
atau sebalikny
Menghitung
jumlah partike
suatu zat jika
diketahui
satuan lain
atau sebalikny
Menentukan
kadar zat
dalam
campuran.
Menerapkan
konsep mol
untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia
(hubungan
antara jumlah
mol, partikel,
massa dan
volume gas
dalam
persamaan
reaksi serta
pereaksi
pembatas).
Menentukan
rumus moleku
dari rumus empiris
Menghitung
banyaknya
molekul air
dalam
senyawa hidra
Menghitung
banyaknya zat
dalam
campuran (%
massa, %
volum, bpj,
molaritas,
molalitas, dan
fraksi mol) .
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
a
r
t
p
e
r
m
il
li
o
n
,
m
o
l
a
r
it
a
s
,
m
o
l
a
li
t
a
s
,
f
r
a
k
s
i
m
o
l
)
.
Perhitungan
kimia
hubungan antara
jumlah mol,
partikel, massa
dan volume gas
dalam
persamaan
reaksi.
Pereaksi pembatas
Materi
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
hukum Gay Lussac dan
hukum Avogadro.
Menyajikan cara
menentukan rumus
empiris dan rumus
molekul serta senyawa
hidrat.
Menyajikan penentuan
kadar zat dalam
campuran.
Menyajikan penerapan
konsep mol untuk
menyelesaikan
perhitungan kimia.
Indikator
Sikap
Penilaian
Peng
Indikator
BAB IV PENUTUP
2013
mengembangkan
dua
modus
proses
pembelajaran
yaitu
proses
analisis
itulah
akan
diperoleh
penjabaran
materi
pembelajaran,
kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71,
Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No.
78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.
Lampiran:Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMA ...........
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/Dua
Materi pokok
Alokasi Waktu
: 1 x 3 JP
A. Kompetensi Inti
kerjasama,
toleran,
damai),
santun,
responsif
dan
pro-aktif
dan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.8
5. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.
4.8
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik pada larutan
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi
kelompok
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
4. Siswa dapat menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
5. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan iswnon elektrolit
melalui percobaan
6. Siswa dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
7. Siswa dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan
arus listrik
8. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
dan senyawa kovalen polar.
9. Siswa dapat merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan
daya hantar listriknya
10. Siswa dapat melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
11. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik
pada beberapa larutan.
12. Siswa dapat menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
atau senyawa kovalen polar
13. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan larutan berdasarkan daya hantar
listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
14. Siswa dapat menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan
elektrolit dan larutan non-elektrolit.
D.
Materi Pembelajaran
Fakta
o Konduktor
o Isolator
o Pelarut
o Terlarut
Konsep
o Larutan
o Larutan elektrolit
o Larutan non elektrolit
o Reaksi
o ionisasi
Prinsip
o Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori Arrhenius)
o Kekuatan elektrolit
Prosedur
o Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan
Suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan larutan elektrolit.
Kekuatan menghantarkan listrik tergantung pada jumlah ion yang terdapat dalam
larutan tersebut. Semakin banyak jumlah ionnya semakin kuat sifat elektrolitnya.
Hal ini disebabkan oleh derajat ionisasi zat yang terlarut.
1. LARUTAN ELEKTROLIT KUAT
Terion sempurna
Terion sebagian
NH4OH(aq)
NH4+(aq) + OH-(aq)
Tidak terion
( tidak terion )
Jenis Senyawa
1.
Sifat Senyawa
( elektrolit / non elektrolit )
Padat
Lelehan
Larutan
Non elektrolit
Elektrolit
Elektrolit
2.
Non elektrolit
Non elektrolit
Elektrolit
(HCl, HBr)
Pada senyawa ion yang berwujud lelehan dan larutan ion-ionya dapat bergerak
bebas, sedangkan pada wujud padat tidak. Demikian pula pada senyawa
kovalen hanya yang berwujud larutanlah yang ionnya dapat bergerak bebas.
Jadi sifat elektrolit suatu senyawa ditentukan oleh ionnya.
METODE PEMBELAJARAN:
1. Eksperimen
2. Diskusi Kelompok
3. Inquiri
Supplement books:
Lembar kerja
Internet
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.org
Waktu
A.
15
Pendahuluan
1) Siswa merespon
Guru menagih
mencari artikel
tentang larutan
elektrolit dan
nonelektrolit
dilaksanakan
5) Guru menagih secara lisan tugas baca dan mencari
artikel tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit
B.
Kegiatan Inti Guru
1. Siswa diminta mengkaji literatur tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
2. Guru mengajukan pertanyaan apakah semua larutan
dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa ikan di
sungai bisa mati tersengat arus listrik? Apa manfaat
larutan elektrolit dalam kehidupan?
3. Siswa diminta merancang percobaan untuk
menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar
listrik dan mempresentasikan hasilnya untuk
menyamakan persepsi.
4. Siswa melakukan percobaandaya hantar listrik pada
beberapa larutan.
5. Siswa mengamati dan mencatat data hasil
percobaandaya hantar listrik pada beberapa larutan.
6. Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk
menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar
listriknya (larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit).
7. Siswa mengelompokkan larutan berdasarkan jenis
Keterangan
90
Kegiatan
Waktu
Keterangan
30
H. Penilaian
1.
Sikap
Mekanisme dan
Prosedur
Observasi Kerja
2.
Pengetahuan
3.
Ketrampilan
Kelompok
Penugasan
Tes Tertulis
Kinerja
Soal Penugasan
Soal Objektif
Kinerja
Presentasi
Laporan Praktik
Presentasi
Rubrik Penilaian
No
Aspek
Instrumen
- Lembar Observasi
Keterangan
Jakarta, .....................
Kepala SMA Negeri ........
............................
NIP. ........................
............................
NIP. ........................
:.................................................................................
Kelas/Semester
:................................................................................
Tahun Ajaran
:................................................................................
Waktu Pengamatan
: ...............................................................................
Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N
o
Nam
a
Sisw
a
Religius
B
T
M
T
M
B
Tanggug jawab
M
K
1.
2.
3.
4.
5.
..
.
Keterangan
1
BT= kurang
2
MT= sedang
3
MB= baik
4
MK= sangat baik
B
T
M
T
M
B
M
K
Peduli
B
T
M
T
M
B
Responsif
M
K
B
T
M
T
M
B
Santun
M
K
B
T
M
T
M
B
M
K
Lampiran 2
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan
presentasi
(1
1. Abdus Shamad
4
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
(2
4
Presentasi Kelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3 Metode Penyajian
(3)
4
(4)
4
(5)
3
(6)
24
(7)
4
(8)
3
Isi
Visual
Presentasi
juml
Kerja sama
peduli
JawabTanggung
Nama Siswa
Disiplin
No
Kejujuran
(9)
3
10
Lampiran 3
Laporan praktikum
Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat,
larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada) aspek:
1. Visual laporan
2. kelengkapan.
3. jawaban pertanyaan
Struktur laporan adalah sebagai berikut
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja
f. Data percobaan
g. Jawaban pertanyaan
h. Kesimpulan
i. Referensi
Contoh Instrumen Laporan Praktik
No.
Kriteria
1.
Sesuai tujuan
2.
3.
Benar/sesuai teori
Predikat
Baik jika 3
terpenuhi (8) - 80
Sedang jika 2
terpenuhi (7) -70
Kurang jika 1
terpenuhi (6) -60
Tdk ada (5)-50