You are on page 1of 3

Analisa jurnal

1. Judul
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di
Puskesmas Dulalowo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo.
2. Peneliti
Vebrina Dali
3. Tempat
Bertempat di puskesmas dulalowo kecamatan kota tengah kota gorontalo pada
tanggal 22-29 mei 2015.
4. Alamat jurnal
Http://kim.ung.ac.id/index.php/kimfikk/article
5. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan dari faktor-faktor dengan kejadian penyakit Jantung
Koroner, diantaranya usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, hipertensi, diabetes
mellitus, obesitas, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga.
6. Latar belakang
Berdasarkan data dari sistem informasi rumah sakit (sirs) tahun 2010, penyakit
jantung koroner termasuk dalam peringkat 10 besar kematian penyakit tidak
menular rawat inap di rumah sakit dengan presentase jumlah yang meningkat dari
6,74% pada tahun 2009 menjadi 7,13% pada tahun 2010. Berdasarkan presentase
dari jumlah tersebut, penyakit jantung koroner kemudian dijadikan sebagai salah
satu penyakit tidak menular yang menjadi prioritas utama dalam proses
perawatannya
7. Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan cara cross
sectional, tekhnik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Dalam penelitian ini
dilakukan analisis univariat pada setiap variabel yang diteliti kemudian dilakukan
analisis bivariat untuk mengetahui hubungan dari faktor resiko usia, jenis
kelamin, riwayat keluarga, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, kebiasaan
merokok dan olahraga dengan kejadian pjk. Setelah itu dilakukan analisis
multivariat untuk mengetahui faktor resiko yang paling dominan berhubungan
dengan kejadian pjk diantara beberapa faktor resiko yang diteliti.

8. Subjek penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota prolanis yang berjumlah 189
orang dengan 80 responden.
9. Hasil penelitianhasil
Dari hasil analisis multivariat didapatkan odd ratio (or) dari hipertensi adalah
131,878 yang artinya orang yang mengalami hipertensi dapat beresiko terkena pjk
131,878 kali lebih tinggi dari mereka yang tidak mengalami hipertensi.
Sedangkan riwayat keluarga memiliki or sebesar 61,438 yang artinya orang yang
memiliki riwayat keluarga pjk beresiko terkena pjk 61,438 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga pjk. Diabetes
mellitus adalah 30,069 yang artinya orang dengan penyakit diabetes mellitus
30,069 kali lebih beresiko untuk terkena pjk dibanding mereka yang tidak
mengalami diabetes mellitus, faktor obesitas adalah 29,508 yang artinya mereka
yang obesitas beresiko untuk terkena pjk 29,508 kali lebih tinggi dibanding
mereka yang tidak obesitas. Faktor resiko yang paling dominan berpengaruh
terhadap pjk dapat dilihat dari nilai exp(b) atau or. Semakin besar nilai exp(b)
maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap kejadian pjk. Berdasarkan hasil
analisis, faktor resiko yang paling dominan pertama terhadap pjk adalah
hipertensi, yang kedua adalah riwayat keluarga, kemudian diabetes mellitus dan
yang terakhir adalah obesitas.
10. Kelebihan
Penelitian ini sangat jelas disertai banyak teori-teori lain dari penelitian terkait,
banyak mencantumkan tentang teori dari penelitian yang dilakukan, menjelaskan
dengan rinci faktor-faktor yang dibahas dan tiap poin-poin pembahasan disertai
dengan landasan teori dan pembandingan dengan penelitian lain. Penelitian ini
juga menampilkan table distribusi dan pembahasannya tiap tabel. Kesimpulan dan
hasil penelitian sangat jelas dan mudah dimengerti.
11. Kekurangan
Penelitian tidak mencantumkan pengertian dari penyakit jantung koroner maupun
teori dari faktor-faktor resikonya.
12. Implikasi keperawatan
Melakukan pendidikan kesehatan pada klien, keluarga klien dan pada masyarakat
untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan edukasi tentang factor-faktor
resiko penyakit jantung kororner untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan
menghindari terjadinya penyakit jantung kororner.

You might also like