Professional Documents
Culture Documents
Oleh
REZA
03121002084
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2016
A. JUDUL
Kajian Teknis Desain dan Manajemen Penimbunan Batubara Pada Stockpile
PT. Bukit Asam (Persero).Tbk , Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
B. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
C. LATAR BELAKANG
PT. Bukit Asam (Persero).Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) yang memproduksi keperluan akan batubara, di
dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri maupun untuk
eksport kebutuhan konsumen luar negeri, batubara yang diproduksi harus sesuai
dengan permintaan maupun prasyarat yang diinginkan konsumen terutama
kualitas batubara yang harus sesuai dengan standar kualitas yang telah disepakati.
Penimbunan merupakan kegiatan yang harus dipertimbangkan secara teknis
untuk menjaga kualitas batubara yang telah ditambang dan mampu mendukung
rencana produksi batubara. Jika desain dan sistem manajemen pada daerah
penimbunan tidak dilaksanakan dengan baik, maka akan menjadi faktor yang
dapat menurunkan kualitas batubara pada daerah penimbunan serta terjadi
penimbunan dengan kapasitas yang terlalu besar pada stockpile dibandingkan
dengan target produksi. Oleh karena itu, penulis akan melakukan kajian mengenai
desain dan sistem manajemen penimbunan batubara pada stockpile PT. Bukit
Asam (Persero), Tbk di Tanjung Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tujuan yaitu :
1. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan kualitas
batubara pada saat penambangan dan penimbunan.
2. Mengetahui karakteristik dan lokasi daerah yang dilakukan penimbunan.
3. Mengetahui sistem blending dan penimbunan yag diterapkan.
4. Mengetahui produktivitas alat mekanis yang digunakan untuk melakukan
penimbunan pada stockpile.
2. Manfaat Praktis
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan kepada perusahaan
untuk dapat menentukan desain dan sistem manajemen stockpile sehingga dapat
menghindari terjadinya perubahan kualitas batubara pada saat penimbunan.
H. METODOLOGI PENELITIAN
Didalam melaksanakan penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian di
PT. Bukit Asam (Perero), Tbk , yang mana penelitian ini terfokuskan pada satuan
kerja yang berhubungan dengan penanganan dan manajemen stockpile . Penulis
menggabungkan antara teori dengan data-data yang diamati langsung dilapangan.
Penulis akan menganalisa terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan kualitas batubara dilapangan seperti pembagian kompartemen kualitas
batubara pada saat penimbunan apakah sudah benar. Kemudian mengumpulkan
data-data yang diperlukan seperti data kualitas batubara, karakteristik daerah
timbunan, target produksi dan data yang lainnya. Penulis akan membandingkan
kapasitas stockpile terhadap target produksi batubara.
Adapun urutan pekerjaan penelitian ini yaitu :
1. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan, yaitu :
1.1 Data Primer, Yaitu data yang diambil dari pengamatan lapangan.yang
terdiri dari :
1. Dimensi timbunan
2. Besar penimbunan dan pembongkaran harian
3. Waktu edar alat gali muat dan alat angkut
1.2 Data Sekunder, Yaitu data yang diambil dari literatur dan referensi yang
berhubungan dengan penelitian ini, yang terdiri dari :
1. Data kualitas batubara
2. Data curah hujan
Orientasi Lapangan
Mengkaji secara teknis desain dan manajemen yang optimal digunakan pada
penimbunan batubara ROM stockpile sehingga permasalahan seperti perubahan
kualitas batubara dan masalah pada saat penimbunan dapat dihindari.
Data Primer
1. Kualitas batubara
Pengambilan
Data
Data Sekunder
1. Data curah hujan
2. Dimensi timbunan
3. Besar penimbunan
penimbunan batubara
dan
pembongkaran
target produksi
harian
batubara
angkut
oleh konsumen.
Pengolahan
Data
Pembahasan
Desain ROM stockpile dan sistem manajemen yang optimal diterapkan pada PT.
Bukit Asam (persero), Tbk, Tanjung Enim , Sumatera Selatan.
I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Parameter Kualitas Batubara
Batubara merupakan bahan galian fosil padat yang terdiri dari komponen
kandungan air total, kandungan abu, zat terbang dan karbon padat, dimana
kandungan di dalam komponen batubara tersebut akan menentukan besarnya nilai
panas yang dihasilkan. Kualitas batubara ditentukan oleh beberapa parameter
yang terkandung dalam batubara, yaitu :
a.
ndungan air bebas (free moisture), merupakan kandungan air yang terdapat
pada permukaan batubara akibat pengaruh dari luar.
Ka
Analisa proximate
Analisa ini meliputi :
Air
terbang (volatile matter), merupakan zat aktif yang terdapat pada batubara,
terdiri dari gas-gas yang mudah terbakar seperti; methan (CH 4), hidrogen
(H2), karbon monoksida (CO), dan zat-zat yang tidak mudah terbakar
seperti: uap air (H2O), karbon dioksida (CO2).
Ka
rbon tertambat (fixed carbon), merupakan karbon yang tertinggal setelah
dilakukan pembakaran pada batubara sesudah penguapan volatilematter.
Ka
ndungan abu (ash content), merupakan hasil akhir setelah dilakukan
c.
Analisa ultimate
Untuk mengetahui kadar unsur-unsur seperti karbon (C), hidrogen (H),
Analisa abu
Analisa yang bertujuan untuk mengetahui kandungan abu yang terdapat
Total sulfur
Digunakan untuk mengetahui kandungan belerang total yang terdapat pada
Makin tinggi harga HGI makin mudah batubara tersebut digerus. Adapun harga
HGI batubara dapat dicari dengan rumus :
HGI = 13,6 + 6,93 W
Dimana harga W adalah berat dalam gram batubara lembut ukuran 200 mesh.
g.
Nilai kalor
Adalah besarnya panas yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara.
oss Calorific Value (GCV) adalah nilai kalori kotor sebagai nilai kalor
hasil dari pembakaran batubara dengan semua air dihitung dalam keadaan
wujud gas.
Net
100 TM
NCV GCVx
49,2H 5,5W
100 M1
Dimana :
TM
= total moisture
M1
= inherent moisture
= kadar hidrogen
b.
Air Dried Base (ADB) adalah batubara yang telah mengalami proses
pemasaran lanjutan, sehingga kandungan air bebasnya hilang pada kondisi
temperatur dan kelembaban standar sehingga tidak diperhitungkan lagi.
Pada kondisi ini batubara dikatakan dalam kondisi dasar udara kering yang
masih mengandung abu dan inherent moisture.
c.
Dried Base (DB) adalah keadaan batubara kondisi dasar udara kering
yang dipanaskan pada suhu standar, sehingga batubara dalam kondisi dasar
kering dan bebas dari kandungan air total tetapi masih mengandung abu.
d.
Dried Ash Free (DAF) adalah batubara bersih dan bebas dari abu
maupun total moisture.
e.
2.
Manajemen Stockpile
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
3.
Tinggi timbunan
Tinggi timbunan yang teralu tinggi akan menyebabkan semakin banyak
panas yang terserap, hal ini dikarenakan sisi miring yang terbentuk akan
semakin panjang, sehingga daerah yang tak terpadatkan akan semakin
luas dan akan mengakibatkan permukaan yang teroksidasi semakin besar.
ii)
Ukuran butir
Pada dasarnya semakin besar luas permukaan yang berhubungan
langsung dengan udara luar, semakin cepat proses pembakaran dengan
sendirinya berlangsung. Sebaliknya semakin besar ukuran bongkah
batubara, semakin lambat proses swabakar. Ukuran butir batubara juga
mempengaruhi kecepatan dari proses oksidasi yang mana proses ini
berhubungan langsung dengan akar pangkat tiga dari luas permukaan.
Semakin seragam besar ukuran butir dalam suatu timbunan batubara,
semakin besar pula porositas yang dihasilkan dan akibatnya semakin
besar permeabilitas udara luar untuk dapat beredar di dalam timbunan
batubara.
rbon dioksida dan uap air akan terurai pada suhu 140C.
Ka
rbondioksida akan terurai dengan cepat sampai dicapai suhu 230C dimana
hal ini untuk tahap swabakar terjadi.
Su
rendah di
tempat
batubara pecah, sehingga luas permukaan total batubara akan menjadi lebih
besar. Dengan kondisi yang demikian maka kesempatan udara luar (oksigen)
untuk mempengaruhi luas permukaan butir batubara terhadap proses oksidasi
semakin besar.
Pada umumnya material berukuran kasar memliki angle of repose lebih
besar dibandingkan material berukuran halu. Ukuran butir pada stockpile
berkisar antara 30 mm - 70 mm. Semakin kecil degradasi ukuran batubara ,
maka luas permukaan yang berhubungan langsung dengan udara luar semakin
bsar , sehingga semakin cepat proses oksidasi berlangsung. Sebaliknya
semakin besar ukuran bongkah batubara, semakin lambat proses swabakar.
(Andi Imam Prabowo, 2012)
c.
J. JADWAL PELAKSANAAN
Rencana pelaksanaan penelitian tugas akhir ini adalah mulai tanggal 28
Maret 2016 sampai dengan 28 Mei 2016 dengan jadwal pelaksanaan sebagai
berikut :
Tabel I.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir
Minggu
No
Uraian Kegiatan
1
Orientasi Lapangan
3
4
K. PENUTUP
Demikianlah proposal pengajuan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan
bagi Bapak/Ibu agar dapat menerima untuk melaksanakan Tugas Akhir di PT.
Bukit Asam (persero),Tbk. Selanjutnya penulis sangat mengharapkan bimbingan
serta arahan dari Bapak/Ibu dalam pelaksanaan penelitian ini nantinya.
L. DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rais. 2002. Kajian Teknis Terhadap Sistem Penimbunan Batubara Pada
Rom Stockpile Di Tambang Terbuka Batubara Pt. Arutmin Indonesia
Kalimantan Selatan, Skripsi, Universitas Pembangunan NasionalVeteran
Yogyakarta.
Andi Imam. 2012. Kajian Teknis Sistem Penimbunan Batubara Live Stockpile III
Serta Upaya Pengurangan Timbunan Pada Temporary Stockpile Banko
Barat Di PT. Bukit Asam (Persero),Tbk, Skripsi , Universitas Sriwijaya.
Anne, M Carpenter, October 1999. Management of coal stockpiles. IEA Coal
Research
I Nengah Budha dan Witoro S, Penimbunan Batubara, Direktorat Teknologi
Petambangan, DJPU, 1990.
Rochmanhadi, (1989). Alat Berat dan Penggunaannya Cetakan III . Badan
Penerbitan Pekerjan Umum.
Stach, E., Machkowsky, M.TH., Teichmuller, M., Taylor, G.H., Chandra, D.,
Teichmuller, R. 1982. Stachs Textbook of Coal Petrology. Gebruder
Borrntrager, Berlin.
Tenriajeng, Andi Tenrisukki. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis . Jakarta :
Guna Darma