You are on page 1of 61

1

BAB I
PENDAHULUAN
I.A

Latar Belakang Penelitian


Didalam menjalankan suatu perusahaan, seringkali suatu perusahaan

dihadapkan

oleh

permasalahan

ketidakpastian

dalam

menjalankan

usahanya.Sudah tentu hal ini menimbulkan berbagai masalah dan hambatan yang
seharusnya dihadapi oleh suatu perusahaan.Informasi sangat diperlukan oleh
manajemen suatu perusahaan, sehingga diharapkan informasi tersebut dapat
mencegah atau mengatasi hal-hal yang tidak diharapkan.
Informasi akuntansi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari
seluruh informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen.Informasi akuntansi
terutama dapat berhubungan langsung dengan data keuangan suatu perusahaan.
Dengan adanya informasi akuntansi yang akurat dan tepat akan sangat membantu
manajemen perusahaan serta pihak-pihak diluar perusahaan seperti Pemerintah,
Kreditur, kantor pajak, masyarakat yang berkaitan langsung ataupun tidak
langsung untuk mengambil keputusan dengan kepentingan masing-masing.
Selanjutnya, agar dapat memperoleh informasi yang tepat dan akurat pula,
perusahaan memerlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat mengolah
informasi tersebut menjadi data-data akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

Suatu sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya,


seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya kedalam informasi.Sistem informasi akuntansi terdiri dari
formulir-formulir, catatan-catatan serta alat-alat yang digunakan untuk mengolah
data serta prosedur-prosedur sehingga menjadi informasi akuntansi yang bertepat
guna dan akurat.Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya
melibatkan beberapa orang.Dalam satu bagian atau lebih dan disusun dalam tahap
demi tahap sehingga menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap
transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi yang berkaitan langsung dengan
informasi akuntansi.
PT.Perkebunan Nusantara IV (persero)unit usaha Bah Jambi yang
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dibidang usaha Agroindustri perkebunan kelapa sawit dan pengolah hasil
perkebunan kelapa sawit (PKS).Aktiva tetap yang dimiliki PTPN IV unit usaha
bah jambi adalah Tanaman Menghasilkan, Tanaman Belum Menghasilkan,
Bangunan Rumah Perusahaan, Bangunan Perusahaan, Mesin-mesin dan Instalasi,
Jalan, Jembatan dan Saluran Air, Alat Sistem informasi akuntansi aktiva tetap
merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi yang berhubungan dengan
aktiva tetap dan informasi ini digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk tujuan
perencanaan dan pengendalian intern atas aktiva tetap, serta dalam proses
pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan baik untuk saat ini, ataupun masa mendatang.Aktiva tetap mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar.Jika aktiva lancar dikendalikan

pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva tetap dilaksakan pada saat


perencanaan perolehan aktiva tetap tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya
pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang tidak bisa
tidak harus dilakukan karena berupa committed cost, yang dalam masa
pengoperasian aktiva tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh
menejemen melalui wewenang yang dimilikinya. Karena pengendalian aktiva
tetap dilakukan pada saat perencanaan perolehannya, sistem informasi akuntansi
aktiva tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat perencanaan sampai
dengan saat pelaksanaan perolehan aktiva tetap.
Pada perusahaan agroindustry yang bergerak dibidang perkebunan kelapa
sawit, sistem informasi yang berperan penting adalah sistem informasi akuntansi
aktiva tetap.Penghasilan utamanyaadalah berasaldari hasilaktiva tetap yang
diinvestasikan maksudnya adalah hasil dari perkebunan tersebut yaitu tanaman
menghasilkan (kelapa sawit), tanaman belum menghasilkan, mesin mesin. Maka
sistem informasi akuntansi aktiva tetap sangat diperlukan perusahaan sebagai alat
pengendalian intern atas aktiva tetap dan untuk membantu proses manajemen
dalam memacu para karyawan untuk menjalankan fungsinya masing-masing
secara optimal. Dengan adanya sistem informasi akuntansi aktiva tetap ini juga
perusahaan

dapat

mengatasi

kesalahan,

kecurangan,

ketidaktaatan

serta

ketidakefisienan setiap transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap dapat


dikendalikandengan prosedurnya, mengingat kekayaan perusahaan yang tertanam
dalam bentuk aktiva tetap sangatlah besar.

Pertanian dan Inventaris Kecil, Instalasi Persemaian dan Pembibitan.


Setiap adanya perolehan aktiva tetap perusahaan mencatatkan dalam kelompok
investasi tahun berjalan dan apabila akhir tahun, dipindahkan melalui
pengangkatan neraca saldo awal tahundan akan diakui sebagai aktiva tetap.
Untuk memperoleh aktiva tetap yang dilakukan oleh PTPN IV (persero)
unit usaha Bah Jambi yaitu denganmelakukan permintaan pembelian kepadaGrup
Unit Usaha I. Grup Unit Usahamerupakan Grup Unit Usaha yang dibentuk oleh
Direksi (Direktur Utama, Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur
Perencanaan

&

Pengembangan

Usaha,

Direktur

SDM

&

Umum)

sebagaiperwakilan Direksi untuk memantau kegiatan dan pekerjaan yang


dilakukan oleh Unit Kebundan melayani seluruhkebutuhan-kebutuhan Unit
Kebun.Pada struktur organisasi Grup Unit Usaha berada dibawah Direksi
(Direktur Utama, Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur Perencanaan &
Pengembangan Usaha, dan Direktur SDM & Umum).Grup Unit Usaha terdiri dari
4 Grup Unit Usahayaitu Grup Unit Usaha I meliputi 9 Unit Usaha yaitu Bah
Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah,
Marihat, Marjandi, dan Bah Birung Ulu.Grup Unit Usaha II meliputi 9 Unit Usaha
yaitu Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras, Tanah Itam Ulu, Bah
Butong, Tobasari, dan Sidamanik. Grup Unit Usaha III meliputi 9 Unit Usaha
yaitu Pabatu, Adolina, Tinjowan, Padang Matinggi, Aek Nauli, Sawit Langkat,
Timur, Batang Laping, dan Plasma Madina. Grup Unit Usaha IV meliputi 9 Unit
Usaha yaitu Air Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu, Meranti Paham, Panai Jaya,
Sosa, Plasma Sosa, dan PKS Sosa. Untuk perolehan aktiva tetap Grup Unit Usaha

I bertugas untuk mengelompokkan dan memeriksapermintaan pembelian dan


menyesuaikan berdasarkan besarnya nilai pembelian aktiva tetap tersebut.Apabila
nilai pembelian aktiva tetap 200 jutarupiah maka pembelian tersebut diserahkan
kepada kantor pusat PTPN IV (Persero) sedangkan bila nilai pembelian aktiva
tetap 20-200 juta maka pembelian dilakukan oleh Grup Unit Usaha I. Pembelian
aktiva tetap yang dilakukan sendiri oleh PTPN IV unit usaha Bah Jambi dilakukan
apabila nilai pembelian aktiva tetap adalah 20 juta rupiah. Apabila anggaran
tidak mencukupi untuk melakukan pembelian maka pembelian tersebut ditunda
hingga anggaran tersebut mencukupi melakukan pembelian aktiva tetap.
Untuk memperoleh aktiva tetap pada PT.Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Unit Usaha Bah Jambi dilakukan oleh berapa fungsi yaitu fungsi
pemakai, fungsi riset dan pengembangan, Direktur bersangkutan, Direktur utama,
fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi aktiva tetap dan fungsi akuntansi.
Untuk mengefektifkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap seharusnya ada
pemisahan setiap fungsi-fungsi yang terkait.Namun pada PT.Perkebunan
Nusantara IV (persero) unit usaha Bah Jambiditemukanadanya perangkapantugas
dan tanggung jawab oleh fungsi-fungsi yang terkait pada prosedur perolehan
aktiva tetap antara fungsi bagianakuntansioleh fungsi bagian aktiva tetap yang
hanya dilakukan oleh satu orang karyawan, yang menurut teori fungsi bagian
aktiva tetap memiliki tanggungjawab untuk mengatur penggunaan, memindahkan,
dan

menghentikan

pemakaian

aktiva

tetap.Namun

pelaksanaanya

di

PT.Perkebunan Nusantara IV (persero) unit usaha Bah Jambi fungsi bagian aktiva
tetap bertugas mencatatkan setiap perolehan (membuatjurnal umum) dan

membuat nota kredit (bukti kas keluar) untuk aktiva tetap, dalam teori ini
merupakan fungsi bagian akuntansi yaitu bertanggung jawab dalam pembuatan
dokumen sumber (bukti kas keluar dan bukti memorial) dan penyelenggaraan
jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap (register bukti kas keluar dan jurnal
umum). Seharusnya

menurut teori setiap fungsi-fungsi yang terkait dengan

transaksi tersebut setiap bagian harus dilakukan pemisahan bagian tertentu seperti
bagian aktiva tetap dan bagian akuntansi, dengan tujuan untuk menghindari
terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan wewenang.
Uraian

diatas

menunjukkan

pentingnya

suatu

sistem

informasi

akuntansi.Sistem ini berguna untuk menghasilkan informasi-informasi keuangan


yang relevan dan untuk pengawasan atas seluruh transaksi perusahaan.Dengan
demikian, maka dapat dikatakan betapa pentingnya sistem informasi akuntansi
aktiva tetap.maka penulis tertarik mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi
dengan judul SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA
PTPN IV (PERSERO) UNIT USAHA BAH JAMBI.
I.B.

Rumusan Masalah
Drs. Sumadi Suryabrata adalah sebagai berikut:
Masalah atau permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara
das sollen dan das sein, apa yang ada dalam kenyataan, antara apa
yang diperlukan dan apa yang tersedia, antara harapan dengan
kenyataan, dan yang sejenis dengan itu.1

1 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Edisi Pertama,


Cetakan Kedelapanbelas: Raja Grafindo persada,Jakarta,2006,hal.12

Setiap

perusahaan

akan

selalu

menghadapi

permasalahan

dalam

menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan


tersebut adalah berbeda-beda satu sama lainnya, sama halnya dengan PTPN IV
(Persero) Unit Usaha Bah Jambi. Berdasarkan pada latar belakang, masalah,
kemungkinan adanya perbedaan penerapan prosedur perolehan aktiva tetap secara
teori dengan aplikasinya diperusahaan, maka peneliti mencoba merumuskan
beberapa masalahyaitu :Bagaimana PenerapanSistem Informasi Akuntansi
Aktiva Tetap pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Bah
Jambi?
I.C.Batasan masalah
Untuk

menghindari

kesimpangsiuran

pembahasan

serta

adanya

keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis, maka penulis membatasi penelitian


ini pada masalah sistem informasi akuntansi aktiva tetapkhususnya pada sistem
perolehan aktiva tetap melalui Pembelian.
I.D.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk mengetahui

bagaimana Sistem Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap pada PT.Perkebunan


Nusantara IV (persero) unit usaha Bah Jambi.
I.E.

Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap agar hasil yang

diperoleh dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi penulis
Dapat memperdalam wawasan penulis mengenai penerapan sistem
informasi akuntansi dan sebagai bahan untuk membandingkan teori yang
didapatkan dibangku kuliah dengan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan guna membantu perusahaan dalam mengolah data.
2. Bagi PTPN IV (Persero) Unit Usaha Bah Jambi
Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi PTPN IV (Persero) Unit
Usaha Bah Jambi untuk melihat sejauh mana penerapan yang telah dilakukan
dalam memaksimalkan penggunaan system informasi akuntansi, sehingga
pada waktu ke depan perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang
diharapkan.
3. Bagi pembaca
Sebagai informasi perbandingan didalam observasi dan untuk memperluas
wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian
dimasa yang akan datang.

BAB II
URAIAN TEORITIS
II.A

Pengertian Sistem Informasi AkuntansiAktiva Tetap


Akuntansi yang dikenal saat ini pada mulanya hanya berguna untuk

mencatat harta benda seseorang, kemudian menjadi alat pertanggungjawaban


seseorang yang mengurus harta benda orang lain, juga sebagai alat pengawasan
serta perlindungan harta.Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan
keuangan

mampu

memberikan

informasi

yang

bermanfaat

bagi

para

pemakainya.Agar informasi dapat dikelola secara baik, diperlukan suatu


mekanisme atau kegiatan yang baik pula. Sistem pengolahan data ini akan
melibatkan manusia sebagai penggerak dan alat sebagai penunjang pencapaian
tujuan. Berbicara mengenai sistem informasi akuntansi, adabaiknya dirincikan
lebih dahulu pengertian dari sistem, informasi, akuntansi, dan aktiva tetap itu
sendiri.
1.

Pengertian Sistem
Menurut W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan mengemukakan bahwa

sistem adalah:suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling


berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh,
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.2

2Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur Dan Metode, edisi kelima,
Cetakan Kesembilan: BPFE, Yogyakarta,2009, hal.3

10

Sedangkan dalam bukunya Lilis dan Sri menyebutkan sistem adalah: suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu.3
Marshall B. Romney dan Paul Jhon Steinbart dalam bukunya mengemukakan
bahwa sistem adalah rangkaian dua atau lebih komponen-komponen, yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.4
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sistem memiliki tiga
karakteristik yaitu :
1. Komponen atau elemen yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan
2. Proses atau kegiatan untuk mengkoordinasi komponen yang terlihat dalam
sebuah sistem.
3. Tujuan mengenai sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi
komponen tersebut.
2.Pengertian Informasi
Informasi sangat penting untuk mengelola suatu data dalam penyusunan
dan pengambilan keputusan. Menurut Azhar Susanto informasi adalah sumber

3 Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggraini, Sistem Informasi


Akuntansi, Graha ilmu, Yogyakarta, 2012.Hal.1
4 Marshall B. Romney, Paul Jhon Steinbart, Accounting Information System,
9th Edition, Sistem Informasi Akuntansi, Alih Bahasa: Dewi Fitriasi, S.S, MSi dan Deny
Arnos Kwary, S.S, Edisi Kesembilan : salemba Empat, Jakarta,2004, hal.2

11

daya yang tersedia bagi manajer dan memiliki nilai sama dengan sumber
daya lainnya seperti manusia, perlengkapan, peralatan, dan uang.5
Sedangkan Lilis dan Sri dalam bukunya menjelaskan Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.6
Menurut Lilis dan Sri suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Akurat
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat waktu
Artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi
tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
3. Relevan
Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh individu yang ada diberbagai tingkatan dan bagian
dalam organisasi.
4. Lengkap
Maksudnya informasi harus diberikan secara lengkap.7
Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data
yang telah diolah melalui suatu proses menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai
dan berguna bagi yang menerimanya serta dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan baik pada saat ini maupun yang akan datang. Pengolahan
data menurut Azhar Susanto terdiri dari berbagai tugas dasar yaitu :
5 Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Perdana, Cetakan Pertama:
Lingga Jaya, Bandung, 2008
6 Lilis Puspitawati dan sri dewi Anggraini, Op.Cit., Hal.13
7Ibid, hal. 13-14

12

1.
2.
3.
4.

Pengumpulan, pengiriman, dan pemasukan data


Pengolahan dan manipulasi data
Menyimpan data
Melaporkan.8

Menurut Azhar Susanto sumber dari sistem informasi di dalam perusahaan


yang bersumber dari alat-alat pemroses/pengolah data adalah:
1. Otak
Otak manusia memiliki dua macam memori yaitu memori jangka
panjang dan memori jangka pendek
2. Manual
Alat pengolah manual ditandai dengan penggunaan pena dan
tinta.
3. Mekanik
Mekanik memberikan hasil pengolahan yang lebih cepat, lebih
rapih dan sama/standar.
4. Elektrik
5. Elektronik
Elektronik memberikan kecepatan dan efisiensi pengolahan.9
3.Pengertian Akuntansi
Menurut Suwardjono dalam buku Adanan Silaban, mendefenisikan
akuntansi sebagai berikut:
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan,
pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, peringkasan dan
penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian,
transaksi-transaksi atau kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepentingan.10

8 Azhar Susanto, Op.Cit., hal.66-68


9 Azhar Susanto,Op. Cit
10 Adanan Silaban dan Hamonangan Siallagan, Teori Akuntansi:
Universitas HKBP Nommensen, Medan, 2009, hal.6

13

Selain itu dapat dikemukakan defenisi akuntansi yang dinyatakan oleh para pakar
perekonomian yang berbeda, yaitu :
Menurut Mei H.M Munte, akuntansi dapat didefenisikan secara tepat
dengan menjelaskan tiga karakteristik penting akuntansi yaitu :
1. Pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian informasi
keuangan tentang
2. Entitas ekonomi kepada
3. Pemakai yang berkepentingan.11
Berdasarkan defenisi diatas, akuntansi bertujuan untuk memberikan
informasi yang diperlukan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Menurut Bantu
Tampubolon dalam bukunya menyatakan bahwa:
Akuntansi adalah kegiatan atau proses pencatatan (record),
penggolongan (classifying), peringkasan (summarizing), transakai-transaksi
keuangan yang terjadi pada suatu organisasi dan melaporkan/menyajikan
serta menafsirkan (interpretation) hasilnya.12
James mengartikan transaksi adalah kegiatan yang memengaruhi atau
merupakan kepentingan dari perusahaan serta diproses oleh sistem
informasinya sebagai unit pekerjaan.13

11 Mei H.M. Munte, Sistem Informasi Akuntansi I: Universitas HKBP


Nommensen, Medan, 2009, Hal.1
12Bantu Tampubolon et.al., Akuntansi Keuangan, Universitas HKBP Nommensen,
Medan, 2009, hal.1
13 James A, Sistem Informasi Akuntansi,Edisi Empat, Buku Satu:
Salemba Empat, Jakarta, 2007, hal 9

14

Apabila ketiga pengertian sistem, Informasi, dan Akuntansi di atas


digabung dalam istilah sistem infomasi akuntansi, maka akan diperoleh defenisi
sebagai berikut :
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Goerge H. Bodnar dan
William S. Hopwood sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan
kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.14
Sedangkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu
adalah : sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data
transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak
internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok,
pemerintah, kreditur, dan sebagainya).15
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Lilis dan Sri adalah :
suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisir formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang
dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan
perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.16
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi
keuangan yang handal yang disediakan oleh sistem informasi akuntansi
14 George H. Bodnar, Accounting Information System, 9th Edition,
Sistem Informasi Akuntansi, Alih bahasa: Julianto Agung Saputra
dan lilis setawati, Edisi Kesembilan, Andi, Yogyakarta, 2006.hal.3
15 Wing Wahyu Winarno, Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan
Pertama: UPP STIM YKPN, Yogyakarta,2006, hal 1.9
16 Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggraini, Op.Cit., hal 57

15

diperlukan oleh manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian atas


kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasinya atau perusahaannya.
Sedangkan pihak-pihak ekstern memerlukan informasi keuangan untuk menilai
posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Sistem
Informasi Akuntansi memainkan peranan penting dalam pencapaian suatu tujuan
perusahaan.
4.Pengertian Aktiva Tetap
Menurut Sofyan Syafri Harahapaktiva tetap adalah aktiva yang
menjadi miliki perusahaanyang dipergunakan secara terus-menerus dalam
kegiatan perusahaan, baik dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain
atau pembelian aktiva lainnya yang bukan untuk dijual. 17
Menurut Kiesomenyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai
berikut:
Aktiva tetap adalah sumber daya yang memiliki tiga
karakteristik:memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas),
digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual
kekonsumen. Aktiva tetap ini biasa dinamakan dengan property,
pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment); atau aktiva
tetap (fixed asssets).18

17Sofyan Safri Harahap, Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Raja Grafindo,
Jakarta.2004
18 Donald E. Kieso, Weygandt, Pengantar Akuntansi, Edition Ke-7,
Salemba Empat, Jakarta. 2005.

16

Hery memberi defenisi aktiva tetap adalah : Aktiva yang secara fisik dapat
dilihat keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa
kegunaan (useful life) yang panjang.19
II.B.Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap
Transaksi aktiva tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relatif sedikit
dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar, namun
umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar.
2. Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan
aktiva tetap, sehingga sistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan
pada saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana
perolehan aktiva tetap.
3. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan
menjadi dua macam: pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) dan
pengeluaran

modal

(capital

expenditure).

Pengeluaran

pendapatan

dibebankan sebagai biaya pada periode akuntansi terjadinya, sedangkan


pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva
tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntansi yang
menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut.
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok:
1. Transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap
19 Hery, Akuntansi Aktiva, Utang dan Modal, cetakan pertama:
Gava Media, Yogyakarta, 2011, hal.148

17

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari:
transaksi

perolehan

(pembelian,

pembangunan,

dan

sumbangan),

pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan


penjualan.
2. Transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang
bersangkutan
Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri
dari: depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan, dan pertukaran.
3. Transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap
Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya: bahan dan suku
cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain
untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
II.C. Jenis-Jenis Aktiva Tetap
Jenis-jenis aktiva tetap yaitu:
1. Tanah
Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan
perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan
biasanya dijadikan tempat berdirinya bangunan seperti kantor gudang
dan lainnya.
2. Gedung
Gedung merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan perkantoran dan penyimpanan aktiva.
3. Mesin
Mesin merupakan peralatan-peralatan yang digunakan

untuk

menjalakan kegiatan perusahaan. Peralatan ini biasanya digunakan


dengan beberapa tenaga dan daya.

18

4. Kendaraan
Kendaraan merupakan harta perusahaan yang digunakan perusahaan
sebagai penunjang kegiatan perusahaan.
5. Peralatan/Inventaris
Inventaris merupakan alat-alat tulis kantor yang digunakan untuk
menunjang kegiatan kantor.
II.D.

Dokumen dan Catatan akuntansi Yang Digunakan


Formulir dokumen pada dasarnya merupakan wujud fisik rekaman

transaksi perusahaan, formulir pada dasarnya digunakan untuk menetapkan


tanggung jawab kegiatan untuk memulai, mencatat, atau menyelesaikan transaksi,
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mengirim data
dari satu pihak ke pihak lain, dan merekam transaksi atau meminta dilakukannya
suatu kegiatan.
Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap
Menurut Mulyadi, Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi aktiva tetap seperti disebutkan dibawah ini:
1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi (axpenditure authorization
request atau authorization for axpenditure).
2. Surat Permintaan Reparasi (authorization for repair).
3. Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap
4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
5. Surat Perintah Kerja (work order)
6. Surat Order Pembelian
7. Laporan Penerimaan Barang
8. Faktur Dari Pemasok
9. Bukti Kas Keluar

19

10. Bukti Memorial.20


Ad.1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi (axpenditure authorization request
atau authorization for axpenditure).
Karena investasidalam aktiva tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang
relatif besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif
panjang, maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang
matang. Perencanaan pengeluaran investasi dalam aktiva tetap dimulai dengan
diajukannya usulan investasi kepada manajemen puncak. Melalui staff direksi,
usulan investasi diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya
dituangkan dalam laporan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan
untuk menyusun anggaran investasi (capital budget) untuk disetujui / diotorisasi
oleh rapat umum pemegang saham. Untuk melaksanakan investasi yang tercantum
dalam anggaran investasi yang diperlukan dokumen untuk meminta dana yang
telah diizinkan oleh rapat umum pemegang saham. Dokumen ini disebut surat
permintaan otorisasi investasi.
A.d.2. Surat Permintaan Reparasi (authorization for repair).
Berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan
pengeluaran modal.
A.d.3. Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap.

20 Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan


Keempat:Salemba Empat, Jakarta, 2008, Hal.600.

20

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi


transfer aktiva tetap.
A.d.4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap.
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi
penghentian pemakaian aktiva tetap.

A.d.5. Surat Perintah Kerja (work order).


Dokumen ini memiliki 2 fungsi: sebagai perintah dilaksanakannya
pekerjaan tertentu mengenai aktiva dan sebagai catatan yang dipakai untuk
mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai
perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran aktiva tetap
yang dihentikan pemakaiannya.
A.d.6. Surat Order Pembelian.
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat
untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok. Untuk pembelian aktiva tetap yang
melibatkan jumlah investasi yang besar umumnya pemilihan pemasok dilakukan
melalui proses tender terbuka.
A.d.7. Laporan Penerimaan Barang.

21

Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini


melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang
diterima dari pemasok.
A.d.8. Faktur Dari Pemasok.
Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aktiva tetap yang
dibeli.

A.d.9. Bukti Kas Keluar.


Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi
akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan
diperiksa oleh fungsi tersebut.
A.d.10. Bukti Memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai
dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.
Catatan Akuntansi
Catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi aktiva tetap adalah:

22

1. Kartu aktiva tetap


2. Jurnal umum
3. Register bukti kas keluar.21
A.d.1.Kartu aktiva tetap
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang
digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan
aktiva tetap tertentu.

A.d.2. Jurnal umum


Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap
yang telah selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran
aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap.
A.d.3. Register bukti kas keluar.
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan
pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.
II.E.

Fungsi Yang Terkait


Fungsi yang terkait dalam transaksi aktiva tetap adalah:

1.
2.
3.
4.
5.

Fungsi Pemakai
Fungsi Riset dan Pengembangan
Direktur Yang Bersangkutan
Direktur Utama
Fungsi Pembelian

21Ibid, hal.608

23

6. Fungsi Penerimaan
7. Fungsi Aktiva Tetap
8. Fungsi Akuntansi.22
A.d.1. Fungsi Pemakai.
Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi pemakai bertanggung jawab
mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan
otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang
tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum
pemegang saham.
A.d.2. Fungsi Riset dan Pengembangan.
Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap
yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi. Disamping itu, fungsi ini
bertanggung jawab melakukan studi kelayakan setiap usulan investasi dari
berbagai fungsi lain dalam perusahaan.
A.d.3. Direktur Yang Bersangkutan.
Berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasi dan surat
permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah
wewenangnya.
A.d.4. Diruktur Utama.

22Ibid, hal.608

24

Pejabat ini memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.


Otorisasi ini dicantumkan dalam formulir surat permintaan otorisasi investasi dan
surat permintaan otorisasi reparasi.
A.d.5. Fungsi Pembelian.
Fungsi bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order
pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
A.d.6. Fungsi Penerimaan.
Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva
tetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap aktiva tetap
tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang.
A.d.7. Fungsi Aktiva Tetap.
Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan.
Fungsi ini memiliki wewenang dalam penempatan, pemindahan, dan penghentian
pemakaian aktiva tetap.
A.d.8. Fungsi Akuntansi.
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti
kas keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva tetap dan
penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Disamping itu, fungsi akuntansi
bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva
tetap (register bukti kas keluar dan jurnal umum).

25

II.F.Sistem Perolehan Aktiva Tetap


Sistem pembelian aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk
melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari
transaksi pembelian. Karena harga pokok aktiva tetap yang dibeli terdiri
dari harga yang tercantum dalam faktur dari pemasok dan semua biaya
yang dikeluarkan untuk pemasangan aktiva tetap sampai dengan dalam
keadaan siap untuk dipakai, maka dokumen sumber yang dipakai dalam
prosedur ini adalah bukti kas keluar (yang dilampiri dengan surat
permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur dari pemasok) dan buku memorial (yang dilampiri
dengan surat perintah kerja).
Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register
bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut:
Aktiva tetap

xx

Bukti kas keluar yang akan dibayar

xx

26

27

28

29

BAB III
METODE PENELITIAN
III.A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah mengacu kepada penelitian
kualitatif. Sugiyono mengemukakan bahwa:
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

30

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna


genereralisasi.23
Metode penelitian kualitatif yaitu yang dapat diartikan sebagai pemecahan
masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Dengan
demikian penelitian ini akan menguraikan gambaran sistem informasi akuntansi
aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Usaha Bah Jambi.
III.B. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Usaha BAH JAMBI, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Penelitian yang
dilakukan pada perusahaan ini adalah di bidang sistem informasi akuntansi
mengenai aktiva tetap pada perusahaan tersebut.

III.C. Data Penelitian


Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
1. Sejarah singkat dan struktur organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV
(persero) Unit Usaha Bah Jambi.
2. Tugas dan fungsi setiap jabatan dalam PT.Perkebunan Nusantara IV
(persero) Unit Usaha Bah Jambi.
3. Prosedur Perolehan Aktiva Tetap pada PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Unit Usaha Bah Jambi.
23 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, cetakan keduabelas:
Alfabeta, Bandung, 2008, Hal.25

31

III.D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
1. Dokumentasi, yaitu suatu teknik pengambilan data dilakukan dengan
mereview dokumen-dokumen yang dimiliki dan disediakan oleh
perusahaan seperti dokumen Rencana Anggaran Belanja Kebun (RABK),
Bukti penerimaan barang, Surat perintah kerja,cek (bukti kas keluar), dan
jurnal umum.
2. Kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan dengan
membaca literature seperti buku kuliah dan buku bacaan lain yang ada
kaitannya dengan judul skripsi. Data yang diperoleh pada umumnya
adalah data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis karena data
ini tidak dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian.
III.E. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:
1. Metode analisis Deskriptif, yaitu analisis yang dilakukan berdasarkan data
yang diperoleh, diklasifikasikan dan diinterpretasikan, sehingga data tersebut
objektif untuk mengambil keputusan.
2. Metode analisis Deduktif, yaitu metode analisis yang dilakukan dengan
membandingkan teori yang merupakan kebenaran umum dengan praktek
yang merupakan data yang ada dalam perusahaan, kemudian mengambil
kesimpulan dan selanjutnya memberi saran dari hasil perbandingan tersebut.

32

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
IV.A. Gambaran Umum Perusahaan
IV.A.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), disingkat PTPN IV adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri.
PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan
teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan,

33

tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai


industry, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV terdiri dari 36 Unit Usaha Kebun/Pabrik terbagi kedalam 4 Grup
Unit Usaha (GUU).Selain daripada itu juga memiliki 3 Unit Rumah Sakit, 1 Unit
Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan Unit Kantor Perwakilan Jakarta (KPJ).Untuk 5
tahun kedepan, PTPN IV berencana melakukan restrukturisasi dan rightsizing
organisasi menjadi 22 Unit Usaha Kebun. Wilayah kerja PT Perkebunan
Nusantara IV meliputi 11 Daerah Kota Madya/Tingkat II, yaitu kota Madya
Medan, Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun,
Asahan, Batubara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Padang Lawas dan
Mandailing Natal.
Pengelompokan 34 unit usaha kebun/pabrik dan 2 Unit Usaha Plasma
kedalam 4 GUU yang masing-masing dikepalai Manajer GUU, serta Unit PMT,
Unit KPJ dan Unit Rumah Sakit, sebagai berikut:
1. Grup Unit Usaha (GUU)
1) GUU-I meliputi 9 unit usaha dengan komoditi kelapa sawit, yaitu: Bah
Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok
Sinumbah, Marihat, Marjandi dan Bah Birung Ulu.
2) GUU-II meliputi 9 unit usaha dengan komoditi kelapa sawit dan teh,
yaitu: Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras, Tanah
Itam Ulu, Bah Butong, Tobasari dan Sidamanik.
3) GUU-III meliputi 9 unit usaha dengan komoditi kelapa sawit, yaitu:
Pabatu, Adolina, Tinjowan, Padang Matinggi, Aek Nauli, Sawit
Langkat, Timur, Batang Laping dan Plasma Madina.

34

4) GUU-IV meliputi 9 unit usaha dengan komoditi kelapa sawit, yaitu:


Air Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu, Meranti Paham, Panai Jaya,
Sosa, Plasma Sosa dan PKS Sosa.
2. Unit usaha PMT Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok grup unit usaha,
bergerak dibidang rekayasa dan rancang bangun industri pabrik kelapa sawit
dan teh.
3. Unit Kantor Perwakilan Jakarta (KPJ), merupakan unit khusus yang bertugas
sebagai penghubung dalam mempercepat tugas-tugas perusahaan.
Kebun Bah Jambi adalah salah satu usaha dari PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero) yang berada di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, bergerak
dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan
minyak (CPO) dan Inti (PK). Pada mulanya Kebun Bah Jambi adalah milik
Swasta Asing NV. HVA (Handle Veroniging Amsterdam) dari Negeri Belanda,
komoditinya Budidaya Sisal (Agave Sisalana). Tanggal 02 Mei 1959 diambil
alih oleh pemerintah berdasarkan peraturan Nomor 19 dalam lembaran Negara
nomor 31, tahun 1959 dengan peralihan status menjadi PPN Baru sampai
dengan tahun 1963.
Pada tahun 1963 berdasarkan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1963,
perusahaan perkebunan Negara dibagi menurut wilayah dari PPN Aneka
Tanaman (Antan) I s/d XIII dan kebun Bah Jambi masuk dalam PPN Sumut
III selanjutnya berubah nama PPN Antan III sampai dengan tahun 1968. Tahun
1968 sebagaimana peraturan pemerintah nomor 14 tahun 1968, dalam
regrouping perkebunan dari PPN Aneka Tanaman III, IV, PPN Karet VI dan
PPN serat Sumut menjadi perusahaan Negara perkebunan VII (PN.

35

Perkebunan VII). Tanggal 14 Januari 1985, PN. Perkebunan VII diperserokan


menjadi perusahaan perseroan PT. Perkebunan VII (PTP VII).
PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah
nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun-kebun yang berada diwilayah
Sumatera Utara, PT. Perkebunan VII dilebur, selanjutnya dilaksanakan
penggabungan (Merger) PTP di wilayah Sumatera Utara dan PT. Perkebunan
VI, PT. Perkebunan VII, PT. Perkebunan VIII dilebur menjadi satu badan
usaha PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan Akte Notaris Harun
Kamil, SH Nomor 37 tanggal 11 Maret 1996. Mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman dengan surat keputusan nomor C2-8332.HT.01.01 tanggal
8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
nomor 81 tanggal 08 Oktober 1996 serta perubahan Anggaran Dasar
berdasarkan Akte nomor 18 dari notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26
September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia RI dengan surat keputusan nomor C-20652 HT.01.04 tanggal 23
Oktober 2002. Perubahan terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati,
SH nomor 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan diumumkan dalam berita Negara
RI Nomor 90 tanggal 07 Nopember 2008 serta Tambahan Berita Negara
Nomor 22826.
Sejarah Pabrik Kelapa Sawit
Sebelum pengambilalihan oleh pemerintah Republik Indonesia, Pabrik
Kelapa Sawit Bah Jambi adalah milik perusahaan belanda NV. Handle Veroniging

36

Of Amsterdam (HVA) yang mengelola produk Sisal (Agave Sisalana). Kemudian


direnovasi menjadi pabrik kelapa sawit dan mulai beroperasi pada tahun 1967
dengan kapasitas awal 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam, yang kemudian
pada tahun 1972 ditingkatkan menjadi 50 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Pada tahun 1998 dilaksanakan pembenahan tata letak, tata ruang serta
penyempurnaan mesin-mesin pabrik kelapa sawit dari kapasitas 50 ton tandan
buah segar (TBS) per jam menjadi 60 ton tandan buah segar (TBS) pabrik kelapa
sawit Unit kebun Bah Jambi mengolah buah kelapa sawit menjadi Crude Palm
Oil (CPO) dan Inti Sawit (PK) yang merupakan bahan setengah jadi yang
selanjutnya dikirim ke PT. SAN Belawan dan sejak tahun 2000 inti sawit (PK)
diolah ke PPIS Pabatu menjadi PK Oil dan PK Meal.
IV.A.2. Letak PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Bah
Jambi
Lokasi Kebun Bah Jambi berada di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi
dan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun jarak dengan kota Medan
sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara berkisar 147 km, dan dari kota Pematang
Siantar 19 km. Topografi tanah keadaannya sedikit bergelombang dan berbukit.
Jenis tanah podolik coklat kuning (PCK) dan podolik coklat (PC) kebun bah jambi
memiliki luas HGU 8.127,5 Ha, terdiri dari 9 afdeling tanaman kelapa sawit,
emplasmen, pembibitan, pabrik dan kolam limbah.
IV.A.3. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi

37

Adapun visi PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah menjadi pusat


keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustry kelapa sawit dengan tata
kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan.
2. Misi
1) Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.
2) Meningkatkan daya saing produk secara berkeseimbangan dengan
sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya
kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi.
3) Meningkatkan laba secara berkesinambungan.
4) Mengelola usaha secara professional untuk meningkatkan nilai
perusahaan yang mempedomi etika bisnis dan tata kelola
perusahaan yang baik.
5) Meningkatkan tanggung jawab social dan lingkungan.
6) Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah
pusat/daerah.
Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut,
diperlukan suatu corporateplan atau perencanaan strategis jangka panjang
yang akan menjadi acuan/pedoman manajemen dalam menjalankan
keputusan strategis. Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian
dari upaya yang konsisten dalam pelaksanaan dan pencapaian good
corporate governance (GCG).
Corporate value adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu perusahaan yang
mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk
menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri. PT Perkebunan Nusantara

38

IV (Persero) memiliki Corporate value yang terdiri dari 5 (lima) nilai,


yaitu PRIMA, merupakan singkatan dari :Profitability (Mengutamakan
laba), Responsibility (bertanggung jawab terhadap Stakeholder), Integrity
(intergritas),

Market ahead

(selalu terdepan) dan

Accountability

(terpercaya).
IV.A.4. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Maksud dan tujuan perusahaan menurut anggaran dasar perusahaan, antara lain:
1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya di sub sector pertanian dalam arti seluas-luasnya
dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip
perusahaan yang sehat.
2. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain:
1) Mengusahakan budidaya tanaman,

meliputi

pembukaan

dan

pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta


melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya
tanaman tersebut.
2) Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil
tanaman sendiri maupun pihak lain menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi.
3) Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai
macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
4) Pengembangan usaha dibidang perkebunan, agro usaha dan agro
bisnis.

39

5) Mendirikan/menjalankan

perusahaan

dan

usaha

lainnya

yang

mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara


sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya,
sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
IV.A.5. Kebijakan Mutu dan Lingkungan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah Jambi yang
bergerak dibidang perkebunan khususnya pengelolaan kelapa sawit yang
berlandaskan mutu dan lingkungan serta berorientasi pada kepuasan pelanggan,
maka manajemen menetapkan komitmen dan kebijakan sebagai berikut:
1. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya terkait
dengan mutu dan lingkungan.
2. Senantiasa berusaha meningkatkan kinerja melalui peningkatan kuantitas dan
kualitas produksi.
3. Senantiasa memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, pemegang saham,
karyawan dan pihak terkait lainnya.
4. Mencegah terjadinya pencemaran air, tanah, udara, berupaya untuk mengelola,
meminimalkan dan pemanfaatan limbah padat, cair baik berbahaya maupun
tidak berbahaya dan mengendalikan emisi gas buang.
5. Mengefektifkan dan mengefisienkan pemakaian sumber daya dan senantiasa
meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan dengan perbaikan secara
berkelanjutan.
6. Membangun dan menjalankan sistem manajemen tanaman yang tepat untuk
manajemen perbaikan/peningkatan terus-menerus dan berkelanjutan dari mutu
produk.

40

7. Mengoptimalkan pengoperasian pabrik dengan pemeliharaan peralatan yang


terencana dan terprogram.
8. Memperhatikan estetika lingkungan dalam pengoperasian dan pengembangan
pabrik serta mendukung kelestarian lingkungan.
9. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
10. Senantiasa memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan di
sekitarnya.
11. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pekerja kebun dan masyarakat
sekitar.
Kebijakan ini wajib dipahami dan dilaksanakan secara konsisten oleh semua
karyawan, mitra kerja yang bekerja untuk atas nama perusahaan sesuai bidang
tugas. Kebijakan ini dapat ditinjau ulang atau disempurnakan apabila dipandang
perlu.
IV.A.6. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Usaha Kebun Bah Jambi
Pada dasarnya setiap perusahaan harus mempunyai pola dasar organisasi
yang baik. Struktur organisasi merupakan susunan daftar jabatan atau suatu daftar
yang menunjukkan kedudukan atau tingkatan yang ada pada suatu perusahaan.
Struktur organisasi sangatlah penting dalam setiap kegiatan yang terhimpun dalam
suatu organisasi, baik organisasi disektor pemerintah maupun disektor swasta.
Dengan adanya struktur organisasi akan lebih mudah mencapai tujuan dari
perusahaan tersebut dan terdapat susunan kerjasama yang telah disusun rapi dalam

41

struktur organisasi tersebut sehingga arah jalannya perusahaan akan menjadi lebih
terarah.
Gambar Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Usaha Kebun Bah Jambidapat dilihat pada gambar berikut ini:

42

Untuk lebih memahami tentang struktur organisasi PT Perkebunan


Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah Jambi maka dapat diuraikan

43

tanggung jawab dan wewenang karyawan pimpinan masing-masing bagian


sebagai berikut:
1.

Manajer Unit
Tanggung jawab: mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan
tugas tambahan dalam rangka pengelolaan Unit Usaha Kebun Bah Jambi
kepada Direksi.
Wewenang:
a. Menerapkan kebijakan Direksi atas pendelegasian wewenang.
b. Memutuskan pengangkatan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan,
pemberhentian bawahannya sesuai peraturan yang berlaku.
c. Melakukan pengawasan melekat (WASKAT) sesuai dengan
peraturan, system dan prosedur yang berlaku.
d. Meminta pertanggungjawaban kepada kepala Dinas Tanaman
Rayon Utara, Kepala Dinas Tanaman Rayon Selatan, Kepala Dinas
Teknik dan Pengolahan PKS, Kepala Dinas Tata Usaha, Asisten
SDM dan Umum terhadap pelaksanaan pekerjaan dibidang masingmasing.
e. Membina, menasehati, menegur serta membuat penilaian staf
bawahannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
f. Mengajukan permintaan pengadaan barang dan jasa non lokal dan
lokal dalam batas wewenang yang ditentukan.

2.Kepala Dinas Tata Usaha


Tanggung jawab:

44

a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan


dalam rangka pengelolaan Dinas Tata Usaha Kebun Bah Jambi kepada
Manajer Unit Usaha Kebun Bah Jambi.
b. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang
berkaitan dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan oleh Direksi.
c. Melaksanakan Stock Opname Kas setiap hari dan melaporkan keadaan
kas kepada Manajer Unit sebagai penanggungjawab serta setiap bulan
melaporkan keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada
Direksi.
d. Mengatur/menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah
tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugastugas yang diberikan.
Wewenang:
a. Mengusulkan kepada Manajer Unit Usaha Kebun Bah Jambi tentang
kepegawaian

di

dinas

tata

usaha,

antara

lain:

penerimaan/pengangkatan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan


berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan dengan berpedoman
pada ketentuan yang berlaku.
b. Meminta pertanggungjawaban kepada Asisten Tata Usaha dalam hal
pengelolaan pergudangan sesuai dengan norma ketentuan yang
berlaku.
c. Memberikan masukan saran/usulan kepada Manajer Unit mengenai
kegiatan kinerja serta pemakaian biaya baik diminta maupun tidak
diminta untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaan Kebun.

45

3.

Kepala Dinas Tehnik Pengolahan


Tanggung jawab: Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas
tambahan dalam rangka pengelolaan dibidang tehnik di Unit Usaha Kebun
Bah Jambi kepada Manajer Unit Usaha Kebun Bah Jambi.
Wewenang:
a. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian di dinas
tehnik: penerimaan/pengangkatan karyawan, pemindahan, kenaikan
pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan
dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.
b. Meminta pertanggungjawaban kepada Asisten-asisten bidang tehnik,
terutama pemakaian tenaga kerja, biaya, barang/bahan dinas tehnik
dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
c. Mengangkat dan menghentikan kegiatan dinas tehnik dengan tetap
berpedoman pada petunjuk dan pembinaan dari Manajer Unit.

4.

Kepala Dinas Tanaman Rayon Utara


Tanggung jawab: Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan
tugas tambahan dalam rangka pengelolaan bidang tanaman di afdeling I,
II, III, IV, pembibitan Kebun Bah Jambi kepada Manajer Unit Usaha
Kebun Bah Jambi.
Wewenang:
a. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian didinas
tanaman:

penerimaan/pengangkatan

karyawan,

pemindahan,

46

kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian


karyawan dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.
b. Meminta pertanggungjawaban kepada Asisten-asisten Afdeling I, II,
III, IV, pembibitan, terutama pemakaian tenega kerja, biaya,
barang/bahan di afdeling I, II, III, IV, pembibitan dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
c. Mengangkat dan menghentikan kegiatan di afdeling I, II, III, IV,
pembibitan dengan tetap berpedoman pada petunjuk dan pembinaan
dari Manajer Unit.
5.

Kepala Dinas Tanaman Rayon Selatan


Tanggung jawab: Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan
tugas tambahan dalam rangka pengelolaan bidang tanaman di afdeling V,
VI, VII, VIII, IX Unit Usaha Kebun Bah Jambi kepada Manajer Unit
Usaha Kebun Bah Jambi.
Wewenang:
a. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian di dinas
tanaman:

penerimaan/pengangkatan

karyawan,

pemindahan,

kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian


karyawan dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.
b. Meminta pertanggungjawaban kepada Asisten-asisten Afdeling V,
VI, VII, VIII, IX terutama pemakaian tenaga kerja, biaya,
barang/bahan di afdeling V, VI, VII, VIII, IX dengan berpedoman
pada ketentuan yang berlaku.

47

c. Mengangkat dan menghentikan kegiatan diafdeling V, VI, VII, VIII,


IX dengan tetap berpedoman pada petunjuk dan pembinaan dari
Manajer unit.
6.

Asisten SDM dan Umum


Tanggung jawab: Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan
tugas tambahan dalam rangka pengelolaan SDM dan Umum di Unit Usaha
Kebun Bah Jambi kepada Manajer Unit.
Wewenang:
a. Mengusulkan kepada Manajer Unit Usaha Kebun Bah Jambi
tentang kepegawaian di bagian Kebun Bah Jambi antara lain:
penerimaan/pengangkatan

karyawan,

pemindahan,

kenaikan

pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan


dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
b. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya

terhadap

pelaksanaan pekerjaan masing-masing.


7.

Pa Pam
Tanggung Jawab: Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan
tugas tambahan dalam rangka pengelolaan keamanan dan ketertiban di
Unit Usaha Kebun Bah Jambi kepada Manajer.
Wewenang:

48

a. Mengusulkan kepada Manajer Unit Usaha Kebun Bah Jambi


tentang

kepegawaian

pengangkatan

di

bagian

satpam/hansip,

pengamanan

antara

pemindahan,

lain:

kenaiakan

pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan


dibagian pengamanan dengan berpedoman pada ketentuan yang
berlaku.
b. Meminta

pertanggungjawaban

kepada

bawahannya

terhadap

pelaksanaan pekerjaan masing-masing.


IV.A.7. Produk yang Dihasilkan
1. Crude Palm Oil (CPO): Bahan Baku Industri
a. Deskripsi:
1) Minyak kelapa sawit yang diekstraksi dari daging buah
(Mesocarp)
2) Mempunyai titik beku pada suhu kamar
3) Mempunyai warna merah jingga
4) Diperoleh sebanyak 22-23 % dari tandan buah segar (TBS)
b. Fitur: mengandung Beta Carotene yang tinggi, yang merupakan anti
oksidant dan provitamin A.
2. Inti sawit/Palm Kernel (PK) : bahan baku industry pangan
a. Deskripsi:
1) Diperoleh dari biji sawit, melalui proses pemecahan biji
2) Diperoleh sebanyak 4-5 % dari tandan buah segar (TBS).
b. Fitur:
1) Inti sawit mengandung palm kernel oil sebanyak + 45-48 % yang kaya
akan gugus asam laurat bersifat cair pada suhu kamar.
2) Dapat digunakan sebagai bahan baku industry makanan dan oleo kimia
seperti cocoa butter substituted (lemak coklat) dan surface active
agent (surfactant).

49

IV.B. Formulir dan Catatan Yang Digunakan Dalam Sisitem Informasi


Akuntansi Aktiva Tetap
Sistem Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap pada PT Perkebunan Nusantara
IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah Jambi menggunakan berbagai jenis formulir,
yaitu formulir Rencana Anggaran Belanja Kebun (RABK) atau Permintaan
Anggaran Belanja Investasi (PABI), Surat perintah kerja (SPK), SuratPenerimaan
barang,Nota Kredit, Jurnal Umum. Adapun fungsi yang membuat masing-masing
formulir tersebut adalah sebagai berikut:
1. Formulir Rencana Anggaran Belanja Kebun (RABK) atau Permintaan
Anggaran Belanja Investasi (PABI)
Formulir Rencana anggaran belanja kebun (RABK) atau Permintaan
anggaran belanja Investasi (PABI) dibuat oleh Unit Kebun Bah Jambi yang
sebagai bagian yang memerlukan aktiva tetap, yang berisi rincian jenis
aktiva tetap yang dibutuhkan dan jumlah biaya aktiva tetap yang diminta.
2. Surat perintah kerja (SPK) dan kontrak kerja
Surat perintah kerja (SPK) dibuat oleh pemasok, sebagai dasar surat
perintah untuk dilaksanakannya pengerjaan aktiva tetap yang diajukan
oleh unit kebun.
3. Surat penerimaan barang (SPB)
Surat penerimaan barang dibuat oleh bagian gudang yang menerima aktiva
tetap sebagai laporan pertanggungjawaban atas barang yang diterima dari
pemasok.Laporan tersebut berisi jumlah barang yang diterima dan kualitas
barang apakah sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Cek (bukti kas keluar)

50

Bukti kas keluar dibuat oleh bagian aktiva tetap setelah memeriksa semua
laporan penerimaan barang yang diterima dari Gudang.Bukti kas keluar
berisi sejumlah tagihan yang harus dibayarkan kepada Rekanan/pemasok.
Disamping berbagai jenis formulir, perusahaan juga menggunakan
beberapa catatan akuntansi, yaitu jurnal umum dan register bukti kas keluar.
Adapun fungsi yang menangani catatan akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:
Jurnal umum
Jurnal umum diselenggarakan oleh bagian aktiva tetap.Jurnal umum
dicatat pada saat ada perolehan aktiva tetap berdasarkan dokumen laporan
penerimaan barang.
IV.C. Jenis-jenis aktiva tetap yang ada diperusahaan serta bagian-bagian
yang terkait
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah Jambi
memiliki Aktiva tetap, adapun jenis-jenis Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)


Tanaman Menghasilkan
Bangunan Rumah
Bangunan Perusahaan
Mesin-mesin dan Instalasi
Jalan, Jembatan , dan Saluran Air
Kendaraan/Lori
Alat Pertanian dan Inventaris Kecil

51

Jika perusahaan membutuhkan aktiva tetap, maka unit kebun harus meminta
dengan berdasarkan Rencana Kerja Perusahaan (RKP)/Rencana Anggaran Belanja
Kebun (RABK) yang telah disetujui oleh Direktur Utama.
Bagian-bagian perusahaan yang terkait dengan prosedur sistem perolehan
aktiva tetap melalui pembelian adalahDireksi, Manajer, Sentral Kantor, Bagian
Gudang, serta Bagian yang Memerlukan Aktiva Tetap.
1. Sentral kantor/Bagian aktiva tetap, yaitu fungsi yang bertanggungjawab
atas

pengelolaan

aktiva

tetap

yang

ada

diperusahaan

dan

bertanggungjawab untuk membuat jurnal umum.


2. Direksi, yaitu fungsi yang mengotorisasi semua permintaan anggaran
belanja investasi perusahaan.
3. Manajer/Unit Kebun Bah Jambi, yaitu fungsi bertanggungjawab untuk
mengotorisasi semua kegiatan yang ada diUnit Kebun.
4. Fungsi yang membutuhkan aktiva tetap, yaitu semua unit-unit organisasi
yang terletak dibawah Manajer Unit.
5. Bagian gudang, yaitu fungsi yang bertanggungjawab atas penerimaan
barang yang masuk kegudang dan membuat surat penerimaan barang yang
masuk kegudang.
Masing-masing bagian tersebut diatas terkait satu sama lain dalam berbagai
prosedur yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi aktiva tetap,
khususnya padaprosedur perolehan aktiva melalui Pembelian.
IV.D. Sistem Perolehan Aktiva Tetap
Formulir yang digunakan adalah formulir Permintaan Anggaran Belanja
Investasi (PABI)/Rencana Anggaran Belanja Kebun (RABK). Bagian yang terkait

52

dengan prosedur perolehan aktiva tetap melalui pembelian adalah Bagian Aktiva
tetap/Sentral kantor, bagian yang memerlukan aktiva tetap/Unit, Direksi, Manajer
Unit dan Bagian Gudang. Peran masing-masing bagian dalam prosedur perolehan
aktiva tetap melalui pembelian adalaha sebagai berikut:
1. Bagian yang memerlukan aktiva tetap/Unit
a. Fungsi yang membutuhkan aktiva tetap mengisi formulir permintaan
anggaran belanja investasi (PABI) berdasarkan dengan daftar rencana
anggaran belanja kebun (RABK).
b. Menerima aktiva tetap sesuai dengan yang ada dalam formulir
permintaan anggaran belanja investasi (PABI).
c. Menggunakan aktiva tetap yang diterima sesuai dengan yang ada
dalam formulir permintaan anggaran belanja investasi (PABI).
2. Direksi
a. Menerima formulir permintaan anggaran belanja investasidari fungsi
b.

yang membutuhkan aktiva tetap/unit kebun.


Memeriksa isi formulir permintaan rencana anggaran belanja kebun
bersama dokumen rencana anggaran belanja kebun (RABK), serta
mengotorisasinya dengan cara menandatangani formulir permintaan

anggaran belanja investasi.


c. Menyerahkan formulir permintaan anggaran belanja investasi (PABI)
bersama dokumen rencana anggaran belanja kebun (RABK) kepada
Unit Kebun Bah Jambi.

3. Unit Kebun Bah Jambi/Manajer


a. Menerima formulir permintaan anggaran belanja investasi yang telah
diotorisasi oleh Direksi.

53

b. Membuat surat permintaan penawaran harga untuk dikirim kepemasok.


Setelah menerima surat penawaran harga dari pemasok, lalu membuat
surat perbandingan harga setelah dibandingkan maka diambil
keputusan berdasarkan harga yang terendah,Manajer mengeluarkan
surat pembelian kepada pemasok yang terpilih. Pemasok mengirimkan
barang tersebut ke gudang disertai surat pengiriman barang (SPB)
sertafaktur barang tersebut.
c. Memeriksa faktur dan mengotorisasinya dengan cara menandatangani
faktur tersebut lalu diberikan kepemasok, lalu pemasok memberikan
faktur yang telah ditandatangani tersebut kesentral kantor untuk proses
pembayaran.
4. Bagian gudang
a. Menerimadan memeriksa aktiva tetap yang diterima sesuai dengan
yang ada dalam formulir permintaan anggaran belanja investasi.
b. Membuat surat penerimaan barang kemudian menyerahkan surat
penerimaan barangkesentral kantor unit/bagian aktiva tetap.
5. Bagian aktiva tetap/Sentral Kantor
a. Menerima surat pengiriman barangdari bagian gudang serta memeriksa
barang yang diterima.
b. Menerima faktur dari pemasok yang telah diotorisasi oleh Manajer
Unit Kebun, kemudian membayarkan kepada pemasok sesuai dengan
yang tertera pada faktur dan dicatatkan pada jurnal umum.
Dari uraian diatas maka urutan-urutan prosedur perolehan aktiva tetap melalui
pembelian yang diterapkan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Usaha Kebun Bah Jambi adalah sebagai berikut:

54

1. Fungsi yang membutuhkan aktiva tetap/Unit mengisi formulir permintaan


anggaran belanja investasi, bersama daftar rencana anggaran belanja kebun
sesuai dengan yang dibutuhkan, serta menyerahkannya keDireksi.
2. Direksi akan memeriksa serta menandatangani formulir permintaan
anggaran belanja investasi (PABI), kemudian diserahkan kembali kepada
Unit Kebun Bah Jambi.
3. Unit Kebun Bah Jambi/Manajerakan membuat surat permintaan
penawaran harga untuk dikirim kepemasok, setelah menerima surat
penawaran harga dari pemasok, lalu membuat surat perbandingan harga
setelah dibandingkan maka diambil keputusan berdasarkan harga yang
terendah, Manajer mengeluarkan surat pembeliankepada yang terpilih.
pemasok mengirimkan barang kegudang disertai surat pengiriman barang
(SPB) bersama faktur barang tersebut. Memeriksa dan mengotorisasinya
dengan cara menandatangani faktur tersebut lalu diberikan kepemasok,
kemudian pemasok memberikan faktur yang telah ditandatangani tersebut
kesentral kantor untuk proses pembayaran.
4. Bagian gudang akan memeriksa barang yang diterima, serta membuat
surat penerimaan barang untuk diserahkan kesentral kantor.
5. Bagian aktiva tetap/Sentral Kantorakan memeriksa surat penerimaan
barang serta barang yang diterima, menerima faktur dari pemasok yang
telah diotorisasi oleh manajer kemudian membayarkan kepada pemasok
sesuai dengan yang tertera pada faktur dan dicatatkan pada jurnal umum.
6. Bagian yang membutuhkan aktiva tetapmenggunakan aktiva tetap yang
diterima, sesuai dengan dalam formulir permintaan anggaran belanja
investasi (PABI).

55

Bagan alir prosedur perolehan aktiva tetap yang diterapkan pada PT


Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah Jambi dapat
dilihat pada gambar 4.2

56

IV.E. Analisis dan Evaluasi Sistem Perolehan Aktiva Tetap


Dari data hasil penelitian yang telah diuraikan diatas diketahui bahwa
sistem perolehan aktiva tetap pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit Usaha Kebun Bah Jambi diawali dari bagian yang membutuhkan Aktiva
Tetap/Unit, yaitu Unit-unit Usaha Kebun yang berada dibawah Direksi. Fungsi
yang membutuhkan aktiva tetap/unit mengisi formulir permintaan anggaran
belanja investasi berdasarkan daftar rencana kerja anggaran perusahaan
(RKAP). Formulir permintaan anggaran belanja investasi dibuat bersama
dengan dilampiri rencana anggaran belanja kebun (RABK)diserahkan kepada

57

Direksi, Menerima surat penerimaan barang dan aktiva tetap dari bagian
aktiva tetap. Menggunakan aktiva tetap yang diterima sesuai dengan dalam
formulir permintaan anggaran belanja investasi.Fungsi yang membutuhkan
aktiva tetap mengisi formulir permintaan anggaran belanja investasidengan
dilampiri Rencana anggaran belanja kebun (RABK), serta menyerahkannya ke
Direksi.Direksi memeriksa serta mengotorisasi formulir permintaan anggaran
belanja investasi yang dilampiri dengan rencana anggaran belanja kebun
(RABK), kemudian diserahkan kembali keUnit Kebun Bah Jambi. Unit Kebun
akanmembuat surat permintaan penawaran harga untuk dikirim kepemasok,
setelah menerima surat penawaran harga dari pemasok, lalu membuat surat
perbandingan

harga

setelah

dibandingkan

maka

diambil

keputusan

berdasarkan harga yang terendah, Manajer mengeluarkan surat pembelian


kepada pemasok yang telah dipilih, pemasok mengirimkan barang tersebut
kegudang disertai surat pengiriman barang bersama faktur barang tersebut.
Memeriksa faktur dan mengotorisasinya dengan cara menandatangani faktur
tersebut lalu diberikan kepada pemasok, lalu pemasok memberikan faktur
yang telah ditandatangani tersebut kesentral kantor untuk proses pembayaran.
Bagian gudang memeriksa aktiva tetap yang diterima, serta membuat surat
penerimaan barang (SPB), kemudian surat penerimaan barang (SPB)
diserahkan kesentral kantor/bagian aktiva tetap. Bagian sentral kantor/bagian
aktiva tetap memeriksa laporan penerimaan barang (SPB), menerima faktur
dari Pemasok yang telah diotorisasi oleh Manajer kemudian membayarkan
kepada Pemasok sesuai dengan yang tertera pada faktur dan dicatatkan pada

58

jurnal umum, kemudian Bagian Aktiva Tetap menempatkan aktiva tetap


tersebutkebagian yang membutuhkan.Bagian yang membutuhkan aktiva
tetapmenggunakan aktiva tetap yang diterima, sesuai dengan yang tertera
dalam formulir permintaan anggaran belanja investasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi yang bertanggung
jawab untuk membuat Jurnal umum, dan bukti kas keluar berada ditangan
bagian aktiva tetap, dengan caramemeriksa surat penerimaan barang, lalu
bagian aktiva tetap mengeluarkan bukti kas keluardan membuat Jurnal umum
untuk aktiva tetap yang diperoleh.
Dalam sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang baik dijelaskan bahwa
untuk menciptakan pengendalian intren yang baik, maka fungsi yang
bertanggung jawab untuk membuatjurnal umum dan bukti kas keluar harus
dipisahkan dengan fungsi yang tanggung jawab untuk mengatur penggunaan,
memindahkan, dan menghentikan pemakaian aktiva tetap. Pada PT
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Bah Jambifungsi yang
membuat bukti kas keluardan jurnal umum untuk aktiva tetap yang diperoleh,
yaitu bagian aktiva tetap/sentral kantor telah dipisahkan dengan fungsi yang
mengelola aktiva tetap, yaitu bagian aktiva tetap, tetapi pemisahan fungsi
tersebut belum memadai, karena dengan menyerahkan semua tanggungjawab
bagian akuntansi kebagian aktiva tetap berarti bagian aktiva tetap telah
merangkap tugas sebagai bagian akuntansi.Padahal, menurut pengendalian
intern yang baik bahwa bagian aktiva tetap harus dipisahkan dari bagian

59

akuntansi. Oleh karena itu, fungsi akuntansi harus diserahkan kebagian lain
yang terdapat dalam organisasi.

BAB V
KASIMPULAN DAN SARAN
V.A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Perkebunan

Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah jambi dapat dibuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:

60

1. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun Bah Jambi


memiliki aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian yang terdiri
dari: Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan
(TM), bangunan Rumah, bangunan Perusahaan, Mesin dan Instalasi,
Jalan, Jembatan, dan Saluran Air, Alat Pengangkutan, Alat Pertanian
dan Inventaris Kecil.
2. Untuk memperoleh Aktiva tetapUnit Kebun Bah Jambi yaitu dengan
melakukan permintaan pembelian kepada Grup unit usaha I, sebelum
memenuhi permintaan pembelian atas unit Kebun Bah Jambi maka
dilakukan pemeriksaan oleh Group unit usaha I atas permintaan
pembelian tersebut disesuaikan berdasarkan besarnya nilai pembelian
aktiva tetap tersebut, sehinggamembutuhkan waktu yang lama, serta
ketersediaan anggaran yang ada dikantor pusat.
3. Pada PTPN IV (Persero) Unit Usaha Bah Jambi terjadi perangkapan
tugas dalam memperoleh aktiva tetap yaitu fungsi yang menangani
pencatatan (Akuntansi) yang ditangani oleh fungsi yang mengelola
aktiva tetap, yaitu bagian Aktiva tetap.
V.B.

Saran
Dari pengamatan, informasi, data-data, yang diperoleh selama melakukan

riset, penulis ingin menyampaikan saran yang sifatnya membangun, semoga dapat
menjadi masukan bagi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Kebun
Bah Jambi sebagai berikut:

61

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan tugas,bagian akuntansi


dari bagian aktiva tetap ke bagian lain, sehingga tidak terjadi
perangkapan tugas antara bagian akuntansi dengan bagian aktiva tetap
agar tercipta pengendalian intern yang baik antar bagian-bagian yang
ada diperusahaan.
2. Perusahaan sebaiknya perlu menambah dokumen untuk Aktiva Tetap
yaitu kartu aktiva tetap yang berfungsi untuk melakukan pencocokan
fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap agar jumlah atau nilai
aktiva tetap yang dilaporkan sesuai.

You might also like