You are on page 1of 3

A Theory of Power and Politics and their Effects on Organizational Commitment of

Senior Executive Service Members

Power-Based Theory
-

leadership power (lead-pow)


konsep kekuasaan kepemimpinan meliputi kemampuan teknis dan
konseptual, para supervisor yang memiliki kekuatan kepemimpinan
memiliki "kemampuan untuk mengelola pengetahuan orang lain informasi,
atau keahlian"
subunit power (sub-pow)
kekuatan subunit mewujudkan elemen-elemen yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup instansi dalam pemerintahan dan untuk
pelaksanaan / pengaruh kebijakan publik : resource control (kemampuan
subunit untuk mengamankan sumber daya manusia dan keuangan yang
diperlukan untuk mencapai misi mereka), network centrality (mengacu
pada sejauh mana kegiatan anggota subunit yang saling terkait ke dalam
sistem organisasi dan sejauh mana subunit adalah titik pusat informasi
dalam pemerintah federal), coping with uncertainty (kurangnya informasi
tentang peristiwa masa depan, sehingga alternatif dan hasilnya tidak bisa
ditebak) dan nonsubstitutability ( memperpajang karyawan atau pekerjaan
dari subunit dapat digantikan oleh karyawan atau pekerjaan subunit lain).
centralization/decentralization
involvement/influence in quality decisions
leader-member relations

Politicization Theory
-

Arbitrary personnel practices


Political neutrality

Methodology
5600 SES members, disuplay oleh US office of personnel management. Random
sample dari 1340 SES member dari 14 cabinet department dan 2 agensi dari
pemerintah. ada 942 tanggapan yang diterima dengan tingkat respon dari
70,29%. lebih dari 97% memegang janji karir dan kurang dari 3% adalah pejabat
politik. approximaely 50% adalah antara 46 dan 55 tahun

Hipotesa 1-5 menunjukan significant dan positiv antara komitmen dan power
variabel, tetapi 6A dan 6B negatif dan significant antara PEAPP dan IEAPP.
Hipotesa 7, diprediksi positif dan significant antara komitmen dan POL-NEU

Kesimpulan
faktor penentu yang paling penting dari komitmen organisasi anggotanya
adalah: hubungan anggota pemimpin, kekuasaan subunit, keputusan
keterlibatan kualitas, dan anggota SES yakin tentang pentingnya tujuan netral
secara politik. hubungan ini memiliki implikasi untuk perubahan dalam struktur,
proses, dan perilaku di lembaga-lembaga publik: perubahan dari centralisasi ke
disentralisasi, perubahan dari autocratic ke subjugating untuk lebih penguatan
dan peneguhan kepemimpinan, perubahan dari lingkungan kerja dimana pekerja
hanyalah menyadari tujuan organisasi untuk lingkungan dimana pekerja
internalisasi sendiri nilai-nilai yang terkandung dalam tujuan organisasi
Dalam kesimpulan, penelitian ini telah disajikan model teoritis untuk komitmen
organisasi yang memiliki implikasi untuk perubahan organisasi dan
pengembangan di lembaga-lembaga publik. untuk mengulangi, memiliki
implikasi untuk perubahan dalam struktur, proses, dan perilaku. elaborasi,
dukungan, dan atau tantangan relatif terhadap teori kekuasaan dan politik

sebagai penentu komitmen (dan atau variabel dependen lain seperti


produktivitas, misalnya) didorong dan disambut

You might also like